Tipe: Koran
Tanggal: 2017-09-13
Halaman: 24
Konten
2cm RABU LEGI, 13 SEPTEMBER 2017 (22 BESAR 1950) SELEASE STARK BA IG KR-Karyono Kombes Pol Kresno H Siregar menunjukkan barang bukti sabu dan ekstasi di depan tersangka AS. Kilas Kasus Siswi Tewas Kecelakaan BANTUL: Kecelakaan maut terjadi di Jalan Parangtritis tepatnya di simpang tiga Bolong, Pedukuhan Mancingan XI Parangtritis Kretek Bantul, Senin (12/9). Akibat dari peristiwa itu, pelajar SMK Kelautan Sanden Dea Ershinta Devy (17) warga Dusun Watugajah Girijati Purwosari Gunungkidul tewas. Kepala Unit Kecelakaan Sat Lantas Polres Bantul Ipda Mulyanto SH mengungkapkan, korban berangkat ke sekolah diboncengkan, Anisa tetangganya dengan Honda Beat Nopol AB 2934 AG. Honda Beat yang dikendarai Anisa melaju dari timur atau Desa Girijati menuju ke arah barat melalui Jalan Parangtritis. Ketika sampai di persimpangan Bolong, motor bermaksud mendahului kendaraan lain, hingga lajunya melebar melebihi marka jalan. Di waktu bersamaan dari arah berlawanan, melaju sepeda motor Honda Supra Nopol B 6147 CVD dikendarai Mujinem (47) warga Watugajah Girijati Purwosari Gunungkidul. Karena kaget, Anisa kemudian mengerem motornya secara men- dadak hingga jatuh terpelanting dan tertabrak Mujinem. (Roy)-f Dibekuk, Pembobol Rumah Marwati WONOSARI: Tiga tersangka pencuri di rumah Ny Marwati (42) war- ga Dusun Pandanan, Sumberejo, Semin, Gunungkidul dibekuk Polsek Semin, Selasa (12/9). Dari tangan ketiga tersangka warga Semin, Yen (19), Aa (18) dan Ytw (17), polisi berhasil menyita barang elektronik dan sepeda motor yang diduga diperoleh dari hasil keja- hatan. Di rumah korban, mereka membawa kabur 3 unit PS3 merek Sony dan HP. Sepeda motor yang kini juga disita polisi, diduga diper- oleh ketiga tersangka dari hasil pencurian, karena saat dilakukan penggeledahan mereka juga membekali kunci T yang biasa digu- nakan untuk membandrek motor. "Mereka sudah ditahan dan kini men- jalani proses hukum," terang Panit Humas Iptu Ngadino. (Bmp)-f 16 Pencuri Motor Dibekuk BOYOLALI: warga Klaten masuk bui karena mencuri motor milik Trisna Barata (46). Motor diparkir di depan toko mebel miliknya di Desa Mojolegi, Kecamatan Teras dengan kunci menggantung di lubang kon- tak. Usai sibuk melayani pembeli, ia baru sadar jika motomya sudah lenyap. Kasat Reskrim Polres Boyolali AKP Miftakhul Huda menjelas- kan, pelaku pencurian mengarah ke PW. Saat dilakukan penangkapan di rumahnya, PW berusaha kabur melalui pintu belakang, namun ber- hasil dibekuk. Tersangka mengatakan, pencurian baru pertama kali ia lakukan. Ia mengaku nekat, sebabnya kunci motor masih tergantung di lubang kontak. Dalam pikimya, ia tinggal memutar kontak dan tancap gas tanpa perlu repot membobol kunci. Niat itu pun dilakukannya. Melihat korban sedang sibuk, ia melarikan motor. (Gal)-f Kuras Sumur, 1 Pekerja Tewas WATES: Sunartono (37) warga Donomerto, Donomulyo, Nanggulan tewas ketika menguras sumur milik Sumarjono (44) war- ga setempat, Minggu (10/9) sore. Korban meninggal setelah jatuh ke sumur dengan kedalaman kurang lebih 10 meter. Kapolsek Nanggulan AKP Bambang Harun Pangestu mengatakan, korban bersama temannya, Sumaryono (44) warga Nanggulan, sedang be- kerja menguras sumur. Ketika mengecek keadaan dalam sumur, Sumaryono menghirup gas dari mesin diesel yang digunakan hingga akhirnya tercebur ke dalam sumur. Sunartono yang berniat meno- long, ikut jatuh ke dalam sumur. "Sumaryono berhasil dievakuasi da- lam kondisi lemas, langsung dilarikan ke rumah sakit. Sedangkan Sunartono dievakuasi tim relawan dari Basarnas DIY, kepolisian, Sarlinmas dan PMI Kulonprogo sekitar pukul 19.00 dalam keadaan sudah meninggal," jelasnya. (*-32)-f Pencuri Kayu Akasia Diringkus WONOSARI: Petugas Polsek Panggang menangkap pencuri kayu akasia milik Isnain Astori (59) warga Desa Ginjati di ladang Mbeku, Kadisobo, Desa Girimulyo, Kecamatan Panggang, Senin (11/9). Tersangka Wag (45) warga Kecamatan Panggang ditangkap di rumahnya tanpa perlawanan. Kapolsek Panggang AKP Tri Wibowo SH menjelaskan, pencurian dilakukan pekan lalu dan ber- hasil menggasak kayu akasia sebanyak 18 batang. Korban yang diberitahu oleh warga setempat, memergoki tersangka sebagai pelakunya dan langsung melaporkan perkara itu ke Polsek Panggang."Atas laporan itu anggota kami langsung melakukan. penangkapan," terangnya. (Bmp)-f 1.593 DI BUKIT PIMENOREH Karya SH Mintardja HUKUM ILUSTRASI JOKO SANTOSO Napi Kendalikan Pasutri Edarkan Sabu dan Ekstasi SEMARANG (KR)- Pasangan suami-istri (pasutri), nekat mengedarkan sabu dan ekstasi. Selain meringkus AS (34) dan istrinya Pr (28) warga Jalan Cimandiri Semarang, penyidik Direktorat Reskrim Narkoba Polda Jateng, Selasa (12/9) juga menyi- ta pil ekstasi 710 butir, tiga paket sabu dalam kantong plastik klip, 8 paket kecil sabu dan bungkus rokok juga berisi paket sabu total se- berat 300 dah dari daerah satu ke daerah lain, seperti dari Klaten ke Sragen," kata AS. Mengenai barang bukti sabu maupun ekstasi, ia mengaku milik rekannya yang berada di dalam LP. Dikatakan, ia disuruh mengambil ekstasi dan sabu seberat 1 kilogram di Surabaya dengan upah Rp 3 juta. Selain dapat uang jasa pengambilan barang haram, tersangka AS oleh rekannya itu dipercaya mengedarkan sabu darrekstasi itu. gram. Khusus sabu, dari 1 kg telah terjual 700 gram dan sekarang tinggal sekitar. 300 gram. Harga per satu gram sabu mencapai Rp 1,5 juta. Kasus peredaran narkoba melibatkan pasutri AS dan istrinya Pr masih terus dikembangkan penyidik. (Cry)-f Direktur Reskrim Narkoba Polda Jateng Kombes Pol Kresno H Siregar mengatakan, ulah AS mengedarkan sabu maupun. ekstasi, dikendalikan napi Lembaga Pemasyarakatan (LP). Tersangka AS dibekuk menyusul istrinya setelah melarikan diri dan bersembunyi di beberapa daerah di Jateng, seperti Klaten dan Sragen. Petugas menggerebek rumah AS pa- Ditinggal Kondangan, 2 Rumah Dibobol PURWOREJO (KR) - Kawanan pen- curi membobol rumah Trisno Sudarso (63), warga RT 01 RW 01 Desa Keponggok dan Yatinah (61) warga RT 01 RW 02 Jogoresan di Kecamatan Purwodadi, Purworejo, Senin (11/9) siang. Para pelaku menggasak benda berharga milik dua kor- ban dengan total kerugian Rp 26,3 juta. Aksi pencurian pertama menimpa Yatinah sekitar pukul 10.30. Rumah da- lam keadaan kosong karena ditinggal pemiliknya kondangan di hajatan tetang- ga. Peristiwa itu diketahui Samsul Huda, anak korban. Kapolsek Purwodadi AKP Sugiyanto mengatakan, saksi pulang dan mendapati rumahnya acak-acakan. "Barang berserakan dan saksi curiga, lalu mencari ibunya yang sedang kondang- an," tuturnya kepada KR, Selasa (12/9). FUTON da April lalu, namun ia berhasil melarikan diri. Polisi hanya menjumpai Pr, beserta barang bukti ratusan butir pil ekstasi dan sejumlah paket sabu. Selang beberapa bulan kemudian, ter- sangka AS pulang ke rumah hingga ter- tangkap. Tersangka AS mengaku, sela- ma buron tinggal berpindah dari satu daerah ke daerah lain. "Selama buron, saya bersembunyi dan berpindah-pin- dan laptop senilai Rp 4,5 juta raib. Keduanya melapor ke Polsek Purwodadi. Tidak berselang lama, aksi pencurian menimpa Trisno Sudarso sekitar pukul 12.15. Rumah juga kosong karena diting- gal kondangan. "Pencurian diketahui keti- ka korban pulang kondangan, saat akan masuk, ternyata pintu sudah tidak terkun- ci," ujarnya. Korban kaget kunci yang disembunyi- kan dalam sepatu boot digunakan seseo- rang untuk membuka pintu rumah. Ketika dicek ke dalam, korban mendapati kamarnya berantakan. Lemari pakaian di- acak-acak dan perhiasan dan surat-surat yang disimpan dalam kotak, telah raib. Saksi dan korban pulang mengecek rumah, ternyata uang tunai Rp 15,5 juta Belasan PSK Parangkusumo Digerebek tas pengunjung perempuan maupun laki- laki. BANTUL (KR) Petugas gabungan Polsek Kretek dan Satpol PP Bantul di- pimpin Kapolsek Kretek Kompol Salim, melakukan razia sejumlah losmen di kawasan Cepuri Parangkusumo, Parang- tritis Kretek, Senin (11/9) malam. Dalam razia itu, sebanyak 16 wanita penghibur serta seorang lelaki diamankan. Polisi datang kedua lokasi melakukan olah tempat kejadian. "Sementara belum bisa disimpulkan apakah ada kaitan an- tara dua kejadian itu, kasus masih dalam penyelidikan," ungkapnya. (Jas)-f TETAPI teka-teki itu sudah tentu tidak akan da- pat dijawabnya, kecuali langsung bertanya kepada Untara. Dan tiba-tiba saja Agung Sedayu menemu- kan suatu sikap di dalam dirinya. Sikap yang selama ini belum pernah dimilikinya. Dengan tetap ia berka- ta di dalam hatinya, "Apapun yang akan terjadi, aku harus menghadapinya. Aku tidak punya pilihan lain. Mungkin aku sudah berbuat kesalahan di luar sadarku. Tetapi aku harus mendengar apakah salahku yang sebenarnya. Kalau sekedar ketidak- hadiranku dalam upacara itu saja, maka aku kira persoalannya sudah selesai. Aku sudah memenuhi perintah Kakang Untara untuk minta maaf kepadanya." Dengan demikian maka hati Agung Sedayu justru menjadi tenang. Anak muda yang seakan-akan se- panjang hidupnya hanya tergantung saja kepada kakaknya, kini tanpa dikehendakinya sendiri dan tanpa disangka-sangka sebelumnya justru menemu- Jika terbukti sebagai wanita penghibur maupun hidung belang, langsung aman- kan. Kedatangan petugas membuat kaget wanita penghibur yang mangkal di ling- kungan Cepuri Parangkusumo atau tem- pat razia lainnya. KR-Karyono Tersangka Yog menjalani reka ulang pembunuhan ter- hadap pacarnya. Ketua PN Sleman Lucas Prakoso SH MHum menjelas- kån, pegawai PN Sleman terdiri para hakim, tenaga fungsional, tenaga kesekretariatan dan tenaga honorer. Tes urine ini un- tuk menindaklanjuti perintah dari Mahkamah Agung. Kompol Salim mengatakan, razia de- Sejumlah wanita yang diamankan di an- ngan menggandeng Sat Pol PP Bantul dan taranya, Ny St (45) warga Klatar RT 02 semua anggota Polsek Kretek agar hasil- Muntilan Jateng, By (37) asal Kudus, Sm nya maksimal. Dalam razia pekat itu, (30) asal Semarang, As (40) asal Mujo "Tes urine baru pertama kali dilakukan di lingkungan peradi- petugas menyisir lingkungan Cepuri Sumogawe Getasan Semarang, Sp (34) lan wilayah Yogyakarta. Kegiat- Parangkusumo serta beberapa losmen. warga Gunungkidul. Mereka ditahan di an ini atas kerja sama antara Termasuk lokasi yang kerap dipakai Mapolres Bantul untuk diadakan penyi- PN Sleman dengan BNNK Sle- mangkal sejumlah wanita penghibur. dikan dan menunggu sidang di Pengadilan man," kata Lukas di sela-sela Dalam razia ini, petugas mengecek identi- Negeri Bantul. (Roy)-f tes urine. JALANI TES URINE 1 Pegawai PN Sleman Positif Benzo GRETS KOC GENERAS SEHAT TAMPA NAMORA Pegawai PN Sleman antre menjalani tes urine. SLEMAN (KR) - Pegawai Pengadilan Negeri (PN) kelas IA Sleman yang berjumlah 95 orang, menjalani tes urine, Selasa (12/9). Satu pegawai posi- tif benzo, dikarenakan sakit dan dibuktikan dengan resep dokter. Tes urine yang bekerja sama de- ngan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Sleman ini, untuk memastikan seluruh pe- gawai di lingkungan PN Sleman bersih dari penyalahgunaan narkoba. REKONSTRUKSI PEMBUNUHAN DI GENUK Tersangka: Saya Menyesal Mencekik Dwi PENYESALAN selalu datang terlambat. Seperti diungkapkan duda beranak satu, Yog (38). "Saya benar-benar menyesal telah mencekik hingga Dwi Astuti tewas. Bila ada kesempatan, saya ingin minta maaf kepada suami dan orangtuanya," ungkap Yog, di sela rekan ulang pembunuhan, pekan lalu. Rekonstruksi digelar di Genuk Krajan Tegalsari, Candisari Semarang, rumah kon- trakan tersangka dan tempat pembuangan mayat Dwi di perbukitan Pawiyatan, Bendan Ngisor, Gajahmungkur. Ada 18 adegan yang diperagakan oleh tersangka saat menghabisi pacarnya, Dwi. "Sepuluh adegan di rumah ter- sangka dan 8 adegan berlangsung di tempat pembuangan mayat," ungkap Wakapolsek Gajahmungkur AKP Herman. Selama memperagakan rekonstruksi, ter- sangka yang merupakan aktivis LSM itu tam- pak lemas. Tidak seperti saat dibekuk, Rabu (16/8) atau sehari setelah aksi pembunuhan tersebut. Dalam rekonstruksi terungkap, pem- "KEDAULATAN RAKYAT" HALAMAN 24 kan sikap di dalam dirinya, pada saat-saat ia dige- lisahkan oleh sikap kakaknya, tempat ia bergantung selama ini. Maka tanpa disadarinya, perlahan-lahan ia bergu- mam lirih, "Aku akan datang, dan aku akan bertang- gung jawab, apa pun kesalahan yang telah aku lakukan." Agung Sedayu itu terkejut ketika ia mendengar ka- ta-kata lembut di belakangnya, "Bagus. Kau memang harus datang, Ngger." KR-Saifullah Nur Ichwan Ketika Agung Sedayu berpaling, dadanya menjadi berdebar-debar. Ternyata gurunya berada di be- lakangnya dan mendengar gumamnya, sehingga gu- runya itu menyahut kata-katanya. Namun sejenak Agung Sedayu tidak dapat mengerti maksud gurunya yang sebenarnya. Dan ke- bimbangannya itu memancar lewat sorot matanya. Ki Tanu Metir kemudian mengangguk-anggukkan kepalanya. Dan diulanginya kata-katanya, "Kau me- Menurutnya, selama ini PN Sleman banyak menangani peradilan yang berkaitan dengan penyalahgunaan narkoba. Untuk memastikan bahwa seluruh pe- gawai PN Sleman bersih dari penyalahgunaan narkoba, tes urine ini dinilai cukup penting. "Jika semua pegawai negatif, dalam bekerja kami lebih tenang. Tapi kalau memang ada yang ter- bukti positif, ya nanti akan kami proses sesuai perundang-undang- an yang berlaku," ujarnya. Plt Kasubag Umum BNNK Sleman Wasisno menjelaskan, dari 95 pegawai yang dilakukan tes urine, ada satu pegawai posi- tif mengandung benzo karena sedang sakit perut. Sedangkan untuk pegawai yang positif pe- nyalahgunaan narkoba tidak ada. "Pegawai yang positif benzo tadi dapat menunjukkan resep dokter sehingga bukan kategori sebagai penyalahguna. Semen- tara yang dapat ditindaklanjuti hanya penyalahgunaan narko- ba," kata Wasisno. (Sni)-f bunuhan berawal cekcok mulut antara kedua- nya di rumah tersangka. Cekcok terjadi setelah tersangka menanyakan tentang nasib motor- nya yang digadaikan Dwi. Motor digadaikan, tetapi tidak diangsur dan Yog merasa malu ka- rena dikejar-kejar oleh tukang tagih. "Pada adegan ke 4 ini terjadi cekcok pada saat keduanya sedang menonton TV didalam rumah. Pelaku yang sedang kalap langsung menindih korban dan mencekik lehernya hing- ga korban tidak bernyawa," jelas AKP Herman. Setelah dipastikan tewas, selanjutnya pela- ku langsung membungkus korban dengan cara dimasukan ke dalam kantong plastik besar warna hitam. Malam harinya pelaku mem- bawa jasad perempuan beristri tersebut dan membuangnya di perbukitan Pawiyatan Luhur Bendan Ngisor. Saat membawa mayat korban, tersangka mengajak anaknya yang masih berusia 5 tahun. Tersangka berhasil dibekuk polisi pagi hari di tempat persembunyian di rumah orangtuanya kawasan Gayamsari Semarang. (Cry)-f mang harus berbuat demikian, Ngger." "Apakah maksud guru sebenarnya?" bertanya Agung Sedayu kemudian. "Kau sudah menjadi semakin dewasa. Kau harus menemukan bentuk dari kepribadianmu sendiri. Kau tidak boleh selalu dibebani oleh perasaan ragu- ragu dan terlalu bergantung kepada orang lain. Misalnya kepada kakakmu. Suatu ketika kau harus menemukan sikap sendiri. Kau pada suatu saat harus meyakini suatu pendirian. Pendirian itu adalah pendirianmu. Pendirianmu sendiri." Agung Sedayu menundukkan wajahnya. Ia kini mengerti maksud gurunya. Memang selama ini ia ter- lampau bergantung kepada kakaknya. Dalam segala hal ia seolah-olah terikat kepada keputusan Untara. Ia merasakan bahwa ia tidak sebebas Swandaru apalagi Sutawijaya. Keduanya dapat menentukan sikapnya tanpa terlampau banyak mempertimbangkan penda- pat orang lain. (Bersambung)-e- 4cm Color Rendition Chart
