Tipe: Koran
Tanggal: 1998-01-18
Halaman: 06
Konten
ANALISA MINGGU, 18 JANUARI 1998 TPI Pertama Kali Tayangkan Sinetron Karya Agust Melaz TELEVISI Pendidikan Indonesia (TPI) akan menayangkan sinetron pertama karya sutradara Agust Melaz berjudul "Rembulan Yang Terenggut" (RYT) pada setiap Jumat pukul 19:00 WIB mulai Januari 1998. "Sinetron ini merupakan hasil karya yang pertama dari kiprah saya yang selama ini hanya dikenal sebagai aktor," kata Agust di Jakarta, Selasa. Selain menjadi sutradara dalam sineteron itu, Agust juga terjun sebagai pemeran dan sebagai tokoh jahat bernama Arie Sanjaya. Agust memang merupakan seorang pemain yang sepanjang kariernya di filmnya lebih dikenal sebagai pemeran tokoh antagonis yang licik dan sadis. Pada RYT, Agust ditemani oleh pemain pendukung seperti. Lusy Dahlia, Poppy Farida, Dolly Marten, Daniek Budiman, dan Vinni Alvionita. Lewat RYT, Agust bermaksud memberikan peluang kepada bintang-bintang muda berbakat dan dengan demikian diharapkan para bintang muda ini mampu bersaing dengan bintang yang sudah punya nama. "Apalagi jika diamati pada saat ini pemirsa sudah mulai bosan dengan munculnya nama yang itu-itu saja. Oleh karena itu diharapkan akan terjadi penyegaran dan alternatif yang lain," tambah Agust. ajop Ruby Caturina dengan Agust Melaz dalam Sinetron Semerah cinta men untuk memajukkan dunia sinetron Indonesia," kata Ella. PERUBAHAN JADWAL Sementara untuk perubahan jadual, TPI memprogram mulai 15 Januari 1998 setiap Kamis, pukul 09:00 WIb, pemirsa TPI dapat menyaksikan sinetron "Bengkel Bang Jun" (BBJ) yang menggantikan "Mat Angin". Lewat BBJ yang digarap sutradara Chaerul Umam ini, akan ditampilkan bintang seperti, Harry Capri, Nungki Kusumastuti dan Septian Dwicahyo sementara naskah untuk kisah drama itu digarap H. Misbah Jusa Biran. Dikisahkan seorang yang bernama Junaedi yang bekerja di bengkel mobil. Ia bersama istri dan anaknya, hidup bersahaja. "Mengenai temanya, sinetron ini akan mengangkat unsur relijius. Hal itu dirasakan cocok karena pas ditayangkan menjelang datangnya Hari Raya Idul Fitri 1998," kata Ella. Sementara perubahan lain pada program Januari 1998 adalah, "Kesenian Tradisional" yang kini hadir dua kali seminggu, yakni pada Jumat dan Sabtu setiap pukul 23:30 Wib. Kemudian TPI akan memasang slot tayangan baru seperti "Sinetron Lepas" setiap Selasa dan Kamis pada pukul 12:00 WIB, serta "Musik Pop Barat" Senin dan Rabu setiap pukul 22:00 WIB. TIGA seniman kawakan mancanegara, masing-masing Prof. Mitzi Meyerson, Robert Brown dan Ed Van Ness men- dirikan grup musik di Indonesia dengan nama "Bali Baroque" yang khusus menampilkan musik Barat abad ke-17 dan 18. "Sedangkan, acara "Terpikat" yang semula "on air" pada Minggu malam, kini ditayangkan setiap Jumat pada pukul 20:00 WIB," kata Ella.(ant) Mitzi, profesor musikologi dari Universitas Oberlin, Ohio, Amerika Serikat, yang kini bertugas di Sekolah Tinggi Seni (Hochschule der Kunst), di Ber- lin, Jerman, mengatakan kepada Antara Berlin, Minggu, akan mengadakan pertunjukan di In- donesia musim panas men- datang (bulan Juli). "Bali Baroque" Grup Musik Barat Abad 17 di Indonesia "Bali Baroque" merupakan grup musik pertama yang menampilkan corak musik Barat kuno di Indonesia, kata Mitzi, yang telah berpengalaman mengadakan pertunjukan di Amerika, Eropa dan Asia dan telah mengadakan rekaman musiknya sekitar 50 CD (piri- ngan hitam). Bersama suaminya, yang juga seniman, Robert Brown, asal Bloomfield, New Jersey, Amerika Serikat, Mitzi, kini sedang mengadakan pameran foto dengan objek seni budaya dan pemandangan alam Bali, yang berlangsung sejak 7 Januari hingga 1 Februari mendatang di lantai II gedung pelabuhan udara Tegel, Berlin. Sebanyak 60 foto dengan objek pemandangan dasar laut, ombak, sawah bertingkat, pura DIhari dan bulan baik Ramadhan 1418-H atau Januari 1998 ini kembali Musica Studios meluncurkan album rekaman pop anak anak muslim. Yang pertama dikemas dalam "POP QASIDAH MODERN ANAK ANAK" yang dinyanyikan oleh TRIO MUS LIMAH dan yang kedua adalah album "POP QASIDAH ANAK ANAK", yang di nyanyikan oleh Kelompok SABYD. Baik yang namanya Trio Muslimah, atau pun Kelompok Sabyd, gaya dan penampilan mereka sudah sama sama kita saksikan lewat layar kaca TV Swasta SCTV, In- dosiar, ANTV, TPI, dan RCTI bulan Januari ini. Trio Muslimah membawakan lagu "Nabi dan Kitabnya" berupa ciptaan Ovien P/Anam, dan Kelompok Sabyd muncul dengan lagu yang berjudul "Puji Pujian" hasil ciptaan Nasser Dan Kawan-Kawan/Raihan C, dan "Peristiwa Subuh" diciptakan oleh Abu N/Farihin/Nazrey J. Dan kedua album pop muslim anak anak ini, musiknya ditata dengan apik oleh Johny Kake/Mahdi. dan kerajinan tangan masya- rakat Bali, berukuran antara 30 X 40 CM hingga 60 X 90 CM, menghiasi ruang tunggu penum- pang di Tegel yang merupakan salah satu dari tiga lapangan udara, lainnya Tempelhof dan Schonefeld di Berlin. TRIO John Seme selaku produser pelaksana dari album "Pop Qasidah Modern Anak Anak" menjelaskan bahwa, Trio Mus Prof. Mitzi yang memiliki tempat tinggal di Berlin dan Italia, telah memiliki kurang lebih 60.000 objek foto Bali, merupakan salah satu pendiri grup musik "Trio Sonnerie" di London, Inggeris, tahun 80-an dan aktif sebagai pemain "harp- sichord" selama 12 tahun pada grup tersebut. Sedangkan suaminya, Robert Brown, seorang pemain biola dan merupakan salah satu dari pendiri orchestra "Europa Galante" di Roma, Italia. RYT merupakan sine- tron yang menceritakan perjuangan seorang gadis bernama Arumdani, yang menjadi korban pelecehan seksual. Grup musik itu dikenal secara internasional dan telah mengadakan pertunjukan di Eropa, Amerika dan Asia serta telah menghasilkan sejumlah rekaman. Untuk memperjuang- kan haknya, Arumdani mempercayakan kasusnya kepada pengacara bernama Dian Permata. Sinetron itu di produksi oleh PT Maheran Film dan menurut Humas TPI, There sia Ellasari, PT Maheran Film merupakan rumah produksi yang relatif baru. "Melalui kesempatan ini, TPI berusaha men- dorong tumbuhnya PH baru, khususnya yang memiliki potensi dan komit limah terdiri atas: Dea, Shintia dan Ninta. "Tiga anak manis ini punya peluang yang sangat bagus di dunia musik, tentu saja sebagai penyanyi. Dan kebetulan sekali baik Dea, Shintia atau Ninta juga punya prestasi gemilang di bidang studynya dan di luar sekolah," jelas John Seme yang juga dikenal sebagai penyanyi dan punya ba kat sebagai penemu bintang anak anak. Trio Muslimah dan Kelompok Sabyd Rekam Album Pop Anak anak Muslim Unsur pendidikan, terutama tentang ajaran Islam, sangat jelas terungkap di lagu lagu yang di- nyanyikan Trio Muslimah. Misal nya di lagu unggulan mereka yang berjudul "Nabi dan Kitabnya". Sebagai hamba Allah dengan Muhammad SAW sebagai Nabi terakhir, maka kita mengenal bahwa Al Qur'an adalah sebagai kitab suci ummat Islam. Sambil menyanyi Qasidah, kita beri pengetahuan pada anak anak ten- tang ajaran Islam," tambah John Seme. Lagu Qasidah lain yang tak kalah menariknya adalah : Do'a Bis millah (Oom Faizal), Iman Mutiara (Zazrey/Johani/Raihan C), Sepuluh Malaikat (Ovein P), dan Assalamu'Alaikum (John S/Nur Asih). KEBETULAN Keluarga seniman Mitzi dan Brown, datang ke Bali pertama kali tahun 1991 dan sejak itu setiap tahun mereka berlibur selama tiga minggu di Bali sambil membaca buku seni budaya Bali berjudul "Niskela Siskila" karangan Fred Eiseman. Pada buku itu, tertulis nama Andy Toth yang disebut me- ngajar musikologi di Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Denpasar. "Kami tidak pernah bertemu karena dia lebih muda daripada saya dan waktu sekolahnya berbeda saat di Bloomfield," kata Robert Brown, mengenai Van Ness yang menjadi salah Nama itu sama dengan nama satu dari tiga orang anggota grup seorang profesor di tempat Mitzi musik yang akan menampilkan menjadi profesor, Oberlin, Ohio, musik Barat di bawah bendera Amerika. Atas dasar keingin- grup "Bali Baroque". (ant) SABYD DENGAN PUJI PUJIAN Kelompok SABYD, namanya tahuan apakah memungkinkan bagi mereka mengadakan per- tunjukan seni Barat di Indone- sia, maka mereka berinisiatif menghubungi Toth. Toth yang dihubungi di STSI ternyata bukan kenalan Mitzi, namun ia menunjukkan sebuah nama, Ed Van Ness, seorang pemain biola asal Amerika, kini tinggal di Medan, yang menge- tahui banyak mengenai musik Barat di Indonesia, sama seperti informasi yang dikehendaki Mitzi dan suaminya. Mendengar nama Van Ness, Robert Brown, teringat bahwa nama itu sama dengan nama dokter pribadi ibunya di kota tempat kelahirannya Bloom- field, New Jersey, Amerika Serikat. Ibu Robert pernah menga- takan bahwa dokter Van Ness memiliki seorang putra yang beristrikan wanita Indonesia. Setelah dihubungi, Van Ness, seorang pemain biola, yang kini mengajar di Sekolah Inter- nasional di Medan dan pendiri "Bombay Chamber Orchestra" saat ia berada di India, ternyata benar adalah putera dokter ibu Brown, di New Jersey, Amerika. Van Ness, menurut Brown, telah men- getahui banyak mengenai musik dan budaya Indonesia. diambil dari penggalan nama : Shintia, Annisa, Billy, Yusva dan Dea. Tentang Shintia dan Dea, telah kita jumpai lewat album Pop Qasidah Modern Anak Anak. Kedua penyanyi cilik ini mendukung kehadiran Annisa, HIBURAN Guruh: Thema yang Dicanangkan Jangan Sampai Sia-sia Guruh Soekarno Putra (45), mengatakan, selaku seniman dirinya mendukung pen- canangan Presiden Soeharto yang menjadikan tahun 1998 sebagai tahun Seni dan Budaya. "SAYA pribadi sebagai se- niman tentu mendukung dan setuju tentang pencanangan Kepala Negara tersebut. Namun yang penting, pencanangan tidak hanya dijadikan rutinitas tahunan saja," kata Guruh kepada Antara di Jakarta, baru- baru ini. Menurut Guruh, pada tahun 1998, pengangkatan tema itu harus betul-betul dimanfaatkan semaksimal mungkin, agar tidak seperti beberapa tahun se- belumnya. Dia mengatakan, tema-tema yang telah dicanangkan be- berapa tahun sebelumnya, seperti Visit Indonesia Year atau Tahun Flora dan Fauna, dira- sakan belum maksimal pada prakteknya. "Jadi, agar tema yang di- angkat pada tahun ini menjadi tidak sia-sia, maka masyarakat luas harus diberitahu tentang makna seni dan budaya secara luas dan lebih mendalam," kata dia. Disamping itu, ia mengata- "Penyebab utamanya adalah kualitas dalang yang kurang sehingga masyarakat tidak menyukai wayang hanya karena masalah dalang," kata Drs. Suyanto yang saat ini gigih membina para dalang di daerah Jember. Mungkin pendapat alumni FKIP Universitas Moch. Sroe- dji, Jember, itu ada benarnya, karena dalang yang bagus ternyata masih banyak yang digemari masyarakat. Setiap kali dalang tersebut pentas, ribuan penggemarnya rela untuk tidak tidur semalam suntuk.ws BEKENos) Sebut saja nama Ki Anom Suroto, Ki Manteb Sudarsono, Ki Timbul Hadi Prayitno serta deretan dalang beken lainnya malah menjadi "jutawan" hanya dengan sabetan wayangnya. Puluhan sinden serta warang- gononya dapat hidup layak dengan duduk setia di belakang kan, hal-hal seperti konsep seni budaya yang akan diterapkan harus lebih jelas dan transparan, agar masyarakat awam tidak hanya dapat memahami, namun juga menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. "Penekanan yang mesti di- lakukan secara teknis adalah seni dan budaya itu sendiri harus dijabarkan di dalam GBHN secara terperinci," kata Guruh. INFORMASI Guruh yang pada Selasa (13/ 1) tengah melangsungkan pesta ulang tahunnya di kediamannya di Jakarta, juga mengatakan, pemerintah supaya memberikan informasi yang sejelasnya mengenai apa sebenarnya yang dimaksud dengan seni budaya itu. Pria yang pernah mendapat Anugerah Seni dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan In- donesia ini mengatakan, ke- senian itu sendiri merupakan salah satu aspek dari kebu- dayaan. "Bahkan politik itupun me- Billy dan Yusva di album "Pop Qasidah Anak Anak" minus kata "Modern". Kelompok Sabyd hadir dengan lagu "Puji Pujian", dan "PERISTIWA SUBUH". Lagu "Puji Pujian," jelas dimaksudkan adalah memuji kebesaran nama Allah. "Sebagai ummat Islam, kita wajib memuji kemuliaan nama Allah. Dan sung guh, maha benar Allah dengan segala firmannya," ungkap John dalang. Namun, di tempat tinggalnya, yaitu Desa Sidomekar Keca- matan Semboro Kabupaten Jember, masyarakat banyak yang tidak lagi mencintai wayang. Trio Muslimah "Bukti nyata masyarakat tidak lagi menyukai wayang adalah makin sedikitnya per- gelaran wayang di daerah ini. sehingga nasib dalang setempat sangat memprihatinkan," kata Suyanto menegaskan. Selama Ramadhan Music Room di Padang Dibuka Setelah Tarawih Padahal nilai-nilai pendi- dikan wayang yang terkandung sangat banyak, kata pemuda kelahiran 3 April 1966. Mes- kipun demikian ia tidak bisa menyalahkan dalang ataupun masyarakat begitu saja. Bagi- nya, keadaan ini merupakan tantangan. "Saya sebagai pemuda me- rasa terpanggil untuk mem- bangkitkan kembali seni wa- yang di daerah saya agar tidak punah," ucap Suyanto. Karena itu, yang menjadi bahan pemikiran pertama Su- yanto adalah bagaimana me- ningkatkan kualitas dalang sehinggga disukai masyarakat karena ia menilai kualitas dalang adalah sebab utama rendahnya minat masyarakat pada dalang. la bertekad ingin menggarap para dalang sehingga bisa PARA pengelola sarana hiburan malam "Music Room" di Kotamadya Padang selama bulan Ramadhan tetap melaksanakan usahanya, namun dibuka setelah Shalat Tarawih guna menjaga kekhusukan ibadah puasa kaum muslim di daerah ini. Seorang pengelola Music Room terbesar di Kotamadya Padang, Ny. Sjofja Dasril di Padang, Sabtu, menjelaskan, beroperasinya Music Room setelah Shalat Tarawih merupakan kesadaran para pemilik tempat huburan malam dengan maksud agar umat Islam dapat beribadah dengan tenang dan khidmat, Ia menjelaskan, sarana hiburan Music Room di Kotamadya Padang tidak diarahkan pada perbuatan maksiat, apalagi pada bulan Ramadhan yang suci ini. "Music Room di Kotamadya Padang dikelola sedemikian rupa untuk mendukung program pembangunan, terutama sektor pariwisata," katanya. Menurut Direktris Lucky Music Room itu, selama bulan Ramadhan pihaknya lebih banyak melakukan pementasan kesenian yang bernafaskan budaya, sehingga memiliki makna tersendiri dalam memajukan pariwisata di daerah ini dan tidak berdampak negatif terhadap pelaksanaan ibadah puasa. "Kami mendukung sepenuhnya Pemda Sumatera Barat dalam melaksanakan program pariwisata yang bersih dan bebas dari perbuatan maksiat," kata Ny. Sjofja Dasril.(ant) Keikhlasan Suyanto Membina Para Dalang menampilkan wayang secara baik sesuai dengan selera masyarakat. WAYANG sebagai seni tradisional bangsa Indonesia yang memiliki nilai luhur kini keberadaannya mulai banyak ditinggalkan masyarakat ter- utama kalangan kaum muda. Ketiga unsur tadi secara perlahan namun pasti dapat diperbaiki dengan mendatang- kan ahlinya untuk melakukan pembinaan. Untuk mewujudkan keingin- an tersebut, Suyanto lantas mengajak para seniman wayang bergabung dalam sebuah kelom- pok untuk memudahkan pem- Para seniman yang dilatih dibagi dalam kelompok agar mereka dapat saling belajar satu Meski dalam wayang banyak sekali pelajaran makna hidup yang dapat diambil, tidak banyak mendorong masyarakat untuk mencintai wayang. binaan. sama lain. rupakan bagian dari kebuda- yaan," katanya. Seme, yang kali ini bertindak selaku koordinator artis. Lagu lain yang dapat kita jumpai adalah Rukun Islam (Joko L Hape), Godaan Puasa (Joko S Hape), Sahur (Joko L Hape), dan Ketupat Lebaran (Ireng M. Vokal Santi Sardi. Kedua album ini klip- nya dibikin sesuai dengan ka rakter cerita atau lirik lagu, oleh John Seme dan Adiem, plus B&C Production. (Mousli SL). Disamping itu, Guruh yang pada 1991 juga pernah mendapat penghargaan "Chevalier De L'Ordre Des Arts Et Des Lottres" dari Pemerintah Perancis me- ngatakan, jika masyarakat tak diberi informasi yang jelas, maka yang tertimpa dampak negatif ini adalah generasi muda. "Karena dari 'infiltrasi' ke- budayaan asing tersebut, yang akan paling 'menderita' adalah para generasi muda. Dengan begitu, melalui pencanangan ini, para seniman dan pemerintah bersama-sama membenahi ma- salah kebudayaan di Tanah Air," kata dia. Sedangkan untuk meng- hambat "infiltrasi" budaya asing tersebut Guruh juga menyaran- kan, agar para seniman dan pemerintah melakukan peng- galian budaya yang ada di Indo- nesia. "Serta untuk mencapai itu, tindakan harus dimulai dengan menjalin hubungan yang har- monis antara seniman dan pemerintah. Artinya, kedua unsur itu sudah harus saling percaya. Dan tidak ada rasa saling curiga di antara kedua- nya," katanya. Hubungan harmonis yang dimaksud Guruh itu adalah, dimudahkannya proses per- izinan yang belakang ini sering Bersama para seniman lain, ia membentuk "Paguyuban Tri Karma" di tahun 1995 dan dua tahun berikutnya, ia kembali membentuk paguyupan sejenis dengan nama "Paguyuban Page- laran Ringgit Purwo Jum'at Kliwon". TANTANGAN Suyanto yang kini menjabat sekretaris paguyuban itu me- ngatakan, awalnya ia mendapat tantangan dari kalangan seni- man sendiri. "Para seniman menolak bergabung karena melihat tidak ada manfaatnya membentuk paguyuban. Mereka pun pesimis paguyupan tersebut tidak mam- pu mengembalikan citra wayang pada rakyat yang sudah luntur, katanya menceritakan. Tanpa memperdulikan pen- dapat sebagaian para seniman, Suyanto mendekati terus seni- man satu demi satu agar mereka mau bergabung dengan pagu- yubannya. Ia pun berusaha meyakinkan mereka, bahwa hanya dengan wadah pembinaan yang jelas, maka kualitas dalang dapat ditingkatkan sehingga citra wayang di mata masyarakat kembali baik. "Awalnya sangat sulit, tapi akhirnya banyak yang berga- bung dan saat ini ada 40 orang yang tergabung dalam pagu- yuban," jelasnya. Begitu kelompok terbentuk, ia lantas mengusulkan segera dilakukan perbaikan seni dalang dengan memperhatikan kualitas dalang, kerawitan dan para waranggono. LEWAT slot "Mega Cinta" yang digelar sejak pertengahan 19- 97 pada setiap Sabtu pukul 19:30 WIB, TPI mendapat rating 10- 12 yang diperoleh dari hasil survei SRI. "Hal itu membuk- tikan tayangan ini semakin disukai para pemirsa. Dan untuk melengkapi kepuasan pemirsa pada jadual 1998 ini, TPI akan menyajikan miniseri ini lebih banyak lagi dari segi episodenya," kata Humas TPI Theresia Ellasari di Jakarta, Kamis. Menurut Ella, pada jadual 1988, TPI akan menyajikan "Mega Cinta" yang terdiri atas 10 episode. "Berbeda dengan miniseri sebelumnya yang hanya terdiri dari empat atau lima episode," tambah Ella. CENDERUNG Memperbanyak jumlah epi- sode pada miniseri ini, di- lakukan TPI dengan tujuan untuk memenuhi keinginan pemirsa yang cenderung lebih menyukai kisah-kisah panjang dan berliku. dirasakan sebagai hambatan bagi para seniman yang ingin berkarya. Namun, kata Guruh, para kebudayaan hanya pada tahun seniman juga jangan menggali ini saja. Penggalian budaya itu harus terus dilakukan para seniman baik ada pencanangan maupun tidak. Mulai Januari 1998, "Mega Cinta" menampilkan miniseri baru berjudul "Di Mataku kau Menjual Cinta" yang digarap oleh sutradara Budijono. Bersama para pemain seperti Diah Permatasari, Candy Sa- trio, dan Bagus Santoso, Bu- diiono mengarap skenario milik Novie Irianne yang mengambil ide cerita tentang perjalanan tokoh Vera dan Jummy sejak SMU hingga di perguruan tinggi. A "Yang penting tugas seniman adalah terus melakukan proses dan kerja budaya. Karena kasihan para generasi muda yang kini bathin seninya telah banyak diisi oleh budaya asing. Jiwa seni mereka telah diisi oleh Michael Jakcson atau Rolling Stones," kata Guruh, "Yang membuat sinetron ini menarik adalah keunikan hu- bungan keduanya yang dimulai dengan rasa permusuhan dan Oleh karena itu Guruh ber- harap, lewat tangan dan rasa seniman di Tanah Air, paling tidak "infiltrasi budaya asing" tersebut dapat diimbangi, Ketika ditanya apakah ada kemunduran dengan proses kerja seni di Indonesia, pria yang kini sedang merampungkan al- bum "NTXTC II" ini mene- gaskan bahwa kemunduran itu memang terjadi. "Hal itu dapat diukur pada saat para kaum muda-mudi lebih melirik kaset berbahas asing, ketimbang lagu-lagu Indonesia. Dengan begitu iklim dan nuansa seni di Indonesia harus dibenahi, agar posisinya dapat melebihi kedudukan musik asing di Tanah Air," demikian Guruh.(ant) TPI Capai Rating 10-12 untuk Miniseri "Mega Cinta" "Lomba-lomba itu sekaligus menjadi ajang promosi dan presentasi para dalang yang tergabung dalam paguyuban,' ujarnya. Pelestarian seni tradisional memang tidak seharusnya me- mandang orang tua atau muda. Apa yang dilakukan Suyanto sebagai pemuda memang patut untuk dihargai. Tahun 1997, Pemda Tingkat I Jatim mencalonkan dia sebagai pemuda pelopor seni, budaya dan pariwisata tingkat nasional meskipun pada akhirnya ia tidak mendapat tempat yang terbaik. Namun, ia tidak kecewa dengan kegagalan itu karena ia sudah cukup puas dapat mem- bantu para seniman dalang dalam meningkatkan kualitas pendalangan (ant) Kini citra wayang sudah mulai membaik di mata masya- rakat karena terbukti dengan meningkatnya permintaan page- laran wayang. "Permintaan pagelaran dipe- nuhi dengan cara bergiliran setiap bulan sehingga antar- seniman saling dapat berin- teraksi," katanya. Dapur para seniman pun mulai teratur mengepul seiring dengan semakin meningkatnya permintaan pagelaran dalang. Dengan demikian, aspirasi kalangan seniman kontemporer seperti pekerja seni rupa kon- temporer dapat diakomodasi dalam misi pencanangan Tahun Bagi Suyanto sendiri, kondisi Seni dan Budaya tersebut. demikian sangat menyenang- Menurut pematung kontem- kan, apalagi berkat ketekun-porer Setiawan Sabana yang annya berlatih bersama dengan juga dosen Fakultas Seni Rupa teman-temannya, Suyanto ber- dan Desain ITB, dengan me- hasil menjadi juara dalam libatkan karya seni kontemporer berbagai festival dalang walau- dalam kalender acara Tahun pun masih tingkat lokal. Seni dan Budaya, maka ikhtiar pemerintah untuk mengapre- siasi karya seni dan budaya akan semakin utuh. Krisdayanti berakhir dengan cinta," jelas Ella. Pada episode-episode awal, dikisahkan bagaimana Vera memfitnah Jimmy yang ke- mudian membuat Jimmy ter- tantang untuk dapat menak- lukkan Vera. "Dari sinilah cinta keduanya mulai tumbuh. Namun, per- jalanan cinta mereka tidak terbentang mulus, karena di- tentang oleh orang tua Vera yang materialisitis," jelas Ella. Mengenai keberadaan Diah Permatasari, artis ini sudah bermain untuk "Mega Cinta" sejak miniseri ini ditayangkan. "Saya merasa berkesan karena dalam miniseri inilah saya berperan sebagai manusia dan bukan sebagai hantu," kata Diah. Menurut Diah, dalam si- netron ini, ia harus dapat menari dan bernyanyi. "Meskipun 'lipsing', tapi itu merupakan tantangan, karena untuk me- lakukannya dengan luwes, itu bukan perkerjaan yang mudah," tambah Diah. Guruh Soekarnoputra Pada penampilannya di senetron ini, Diah bersama pemain lainnya dibantu oleh kreografer khusus. "Bahkan dalam sinetron ini pemirsa dapat melihat juga Cut Keke dan Krisdayanthi tampil layak- nya penari sungguhan," kata Ella.(ant) Tahun Seni-Budaya Minus Seni Kontemporer KALENDER acara sepan- jang 1998 untuk mengisi pen- canangan Tahun Seni dan Budaya tampaknya hanya me- libatkan bentuk kesenian tra- disional yang selama ini menjadi khasanah kebudayaan daerah. Sejumlah kesenian tradi- sional yang akan dipentaskan untuk menyemarakkan Tahun Seni dan Budaya itu antara lain ketoprak di Yogyakarta, Festi- val Bahari Nongsa di Batam, Festival Sriwijaya di Palem- bang, pacu kuda tradisional, upacara adat Kesodo di Bromo Jatim, serta pentas seni dan budaya Dayak di Pontianak. Dari rangkaian acara yang dijadwalkan itu, tak terlihat satu pun peristiwa kebudayaan yang melibatkan kegiatan kesenian kontemporer seperti pentas teater modern, pameran seni rupa kontemporer, atau pentas tari kontemporer yang sebe- tulnya sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi kesenian mutakhir di Tanah Air. Karena penyelenggaraan kegiatan kesenian untuk me- nandai Tahun Seni dan Budaya masih panjang rentang wak- tunya, barangkali tidak ada salahnya jika pemerintah mela- kukan revisi atau penambahan kegiatan dengan memasukkan bentuk seni kontemporer dalam kalender kegiatan tersebut. "Pencanangan 1998 sebagai Tahun Seni dan Budaya sela- yaknya tidak cuma melibatkan kesenian tradisional, tapi juga seni kontemporer yang sudah merebak di Tanah Air. Itu kalau pemerintah hendak menghargai karya seni dan budaya secara utuh pada pencanangan ter- sebut," kata Setiawan. Dengan demikian, pameran seni instalasi atau pentas drama modern bisa diselenggarakan di sela acara kegiatan seni tra- disional seperti pementasan ketoprak di Yogyakarta, pergelaran tari tradisional Cirebon, Festival Bahari Nong- sam di Batam, Festival Sriwijaya di Palembang, dan upacara Saraswati di Bali. Menurut Setiawan yang juga peneliti Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB, antara kesenian tradisional dan kontemporer harus mendapat perlakuan yang setara. "Dengan demikian, pemerintah jangan hanya mem- beri penghargaan pada kesenian tradisional saja. Sumbangan seniman kontemporer bagi kemajuan budaya bangsa juga cukup signifikan," katanya. la mencontohkan, yang men- jadi duta bangsa pada peristiwa budaya internasional bukan lagi hanya tari Bali atau tari keraton Sala, tapi juga seni instalasi, seni lukis kontemporer, dan karya koreografi mutakhir. HALAMAN 6 KURANG ADIL Itulah sebabnya, menurut Setiawan, rasanya kurang adil jika dalam pencanangan Tahun Seni dan Budaya, bentuk seni kontemporer tidak dilibatkan dalam pesta kesenian yang diselenggarakan pemerintah. Pematung Rusnandi menga- takan, pencanangan Tahun Seni dan Budaya diharapkan dapat semakin mendorong masyarakat untuk mengapresiasi karya kontemporer. Selama ini, dalam penga- matan pematung lulusan ITB itu, hanya segelintir orang yang mau dan mampu memahami kehadiran seni rupa kontem- porer. Rusnandi menyebutkan antara lain nama pengusaha besar yang punya visi apresiasif dalam pengembangan seni kontemporer dengan men- dukung pergelaran karya seribu patung manusia oleh perupa Dadang Christianto di satu lokasi rekreasi di Jakarta. Pencanangan Tahun Seni dan Budaya, dalam visi Setiawan, diharapkan punya gaung untuk masa selanjutnya dalam usaha mengembangkan kehidupan seni yang kondusif bagi per- kembangan zaman. Untuk itu, perlu ikhtiar menggairahkan apresiasi masya rakat terhadap karya seni kontemporer. Menurut Se- tiawan, pemerintah perlu mem- buat undang-undang yang meng haruskan pemilik gedung besar seperti hotel, swalayan, atau perkantoran untuk menyisakan sebagian ruang bagi keberadaan karya seni. "Di Jepang, sejumlah mal menyediakan lantai khusus untuk kegiatan kesenian. Kita perlu juga meneladani apa yang dilakukan Jepang," kata Setia- wan yang pernah diundangn berpameran di forum bergengsi di Viennice Biennale nomed Bahkan, katanya, ada juga mal di Jepang yang menye- diakan ruang khusus untuk berpameran dengan mengun- dang karya seni bermutu dari mancanegara. Dengan mewajibkan adanya elemen estetik dalam bangunan besar, secara pelahan masya- rakat akan dibiasakan untuk menikmati karya seni, yang pada gilirannya akan dapat mening- katkan apresiasi publik terhadap karya seni. Hal senada juga dikemu- kakan pematung yang juga dosen Institut Kesenian Jakarta (IKJ) Iriantine Karnaya. Menu- rut Iriantine, di negara lain, perhatian pemerintah terhadap karya seni, terutama untuk patung kontemporer, sudah mulai menggembirakan. "Tapi kita, terutama dari pihak pemerintah, masih belum secara serius memperhatikan karya seni kontemporer. Barang kali tahun ini bisa dimanfaatkan sebagai momentum untuk me- mulai mengapresiasi karya seni kontemporer di Indonesia," katanya. Tampaknya, apa yang dike- mukakan pekerja seni kon- temporer tersebut mengenai perlunya melibatkan seni kon- temporer dalam kalender acara pada Tahun Seni dan Budaya merupakan masukan gagasan yang bernilai untuk direalisasi. Dengan demikian, jika wisa- tawan mancanegara menghadiri berbagai peristiwa budaya yang diselenggarakan dalam rangka memarakkan Tahun Seni dan Budaya tersebut, mereka tidak punya kesan negatif bahwa seniman Indonesia hanya mam- pu memamerkan karya tra- disionalnya, yang minus karya seni kontemporer. (ant) Diskantite Beban Asmara HANYALAH PADAMU YG MAHA KUASA KU PINTA KAU SADARKAN JIWAKU YG SEPANG PIRACUNIASHARA JANGANLAH AKU DIRAYU JANGANLAH AKU KAY GOPA TAK SANGGUP KU MENAHAN BEBAN KASIH ASMARA, BEBAN KASIH ASMARA JANGANLAH AKU DIRAYUANGANLAH AKA KAU 600A TANG SANGGUP KU MENAHAN BEBAN KASIH ASMARA BEBAN KASIH AS MARA PERNAH KUMENDERITA SELALU DI LAMUN DUKA KARENA HATI TER- GOPA PANAH ASMARA HATI MEN DI GELISAH KARENA PIKIRAN TERCUROH SELALU KEPADANYA APA YANG TLAH KUALAMI JANGAN SAMPAI KAU KEMBALI TAKSANGGUP KU MENAHAN BEBAN ASMARA BEBAN KASIH ASMARA PEMIKETENANGAN JIWA YG- HAUSKAN KETENTRAMAN HENTIKANLAH BUJUKMU HATI MENZADI GELISAH KARENA PIKIRAN TERCURAH SELALU KEPADANYA BY: 115 PAHLIA
