Tipe: Koran
Tanggal: 1998-01-18
Halaman: 12
Konten
ANALISA - MINGGU, 18 JANUARI 1998 Lebaran di Saat Krisis KRISIS moneter sekarang me- nimbulkan dampak terhadap per- ekonomian keluarga. Apalagi bi- la dikaitkan dengan hari lebaran, maka kepusingan dan kesuntuk- an kaum ibu rumah tangga me- ngelola uang belanja serta kaum bapak memenuhi kebutuhan ru- mah tangga makin menjadi-jadi. Betapa tidak, harga kebutuh- an pokok dan sekunder di pasar menunjukkan peningkatan cukup berarti, belum pula kenaikan aki- bat ulah pedagang yang meman faatkan momentum lebaran. Sementara pendapatan cende- rung tidak meningkat, gaji tidak naik, mencari tambahan pengha- silan lapangannya terbilang sedi- kit bahkan tak sedikit mengalami keputusan hubungan kerja. Ru- piah yang kita miliki sedemikian longgar posisinya terhadap har- ga-harga kebutuhan. Akibatnya belum terpenuhi kebutuhan mes- ti dibeli uang sudah habis. Kaum bapak sering tertanya-tanya, di- kemanakan si ibu uang diberikan hingga begitu cepat habis. Si ibupun ikut pusing memi- kirkan bagaimana cara mengelo- la uang belanja agar cukup ka- rena tak mungkin minta tambah- an sebab gaji (penghasilan) tidak bertambah. Ya, inilah situasi di- mana ekonomi sedang sulit. Men- cari uang sangat sulit, mendapat- kan uang begitu ketat persaingan tapi untuk menghabiskannya sa- ngat mudah, sangking mudahnya belum terpenuhi bahan mesti di- beli dompet suda kempes. Akhir- nya timbullah penghitungan kem- bali, apakah ada uang hilang, ta- pi ternyata jumlahnya sesuai. Ter- paksalah elus dada memikirkan bahan yang belum dibeli. Terjadi- lah penyesalan mengapa tadi ti- dak berhemat-hemat. TERHADAP situasi sulit de- wasa ini kita sewajarnya tidak berkeluh kesah apalagi sampai menyalahkan pihak lain (peme- rintah) yang tidak mampu mema- neg keadaan hingga terjadi krisis yang merugikan serta membebani rakyat menengah ke bawah. Se- bab pemerintah sama sekali tidak berniat untuk menelantarkan ma- syarakatnya. Pemerintah senan- tiasa berupaya keras agar pereko- nomian nasional segera sehat wal'afiat, pemerintah selalu ber- usaha menciptakan keadaan per- ekonomian masyarakat yang di- namis sehingga kebutuhan-kebu- tuhan primer dan sekundernya ter penuhi. Kalau dahulu uang hanya berlaku pada suatu kelompok tertentu maka lambat laun sifatnya menjadi universal dan berlaku di seluruh dunia. Namun karena tidak samanya tingkat perekonomian suatu negara maka kita kenal istilah kurs sebagai penyeimbang mata- mata uang yang berbeda ter- sebut. Akibatnya adanya perbedaan kurs dan nilai perbandingan suatu mata uang terhadap mata uang lainnya tidak selalu kons- tan maka uang dijadikan alat atau komoditas untuk mencari keuntungan. Sebagai orang awam mung- kin kita tidak mengetahui sebab- sebab terjadinya krisis moneter seperti yang sedang terjadi saat ini, tapi ada sebagian yang mereka-reka atau mengira-ngira ini akibat permainan sebagian orang yang memiliki uang. Kalau kita memikirkan hal- hal yang kurang kita mengerti secara teori maupun praktek maka semakin pusing kepala kita memikirkannya. Tapi ber- hubung masalah uang selalu berhubungan dengan dengan hidup kita di dunia ini maka mau tidak mau hal-hal seperti itu akan terpikirkan juga oleh kita. Oleh Sulaiman Zuhdi Manik Hal seperti ini tidak bisa terbantahkan karena sudah memang demikian keadaannya. Bagaimana tidak pusing me- mikirkan harga barang-barang yang terus naik membumbung tinggi dan tidak terikuti oleh pendapatan kita sehari-harinya. Memang fungsi uang yang semakin banyak tersebut di- harapkan mampu mempermu- dah kehidupan kita sehari-hari. Dan harapan seperti ini sebagian terpenuhi. Namun dibalik itu semua uang semakin membuat hidup kita bertambah pusing. Tidak punya uang jelas kita akan pusing. Bagaimana meme- nuhi kebutuhan yang semakin beraneka ragam tersebut. Na- mun tidak sedikit orang yang memiliki banyak uangpun menjadi pusing saat ini. negeri sebab nyatanya produk made in Indonesia kualitasnya te- lah terjamin dan memang semes- tinyalah kita mengutamakan pro- duk sendiri. Pusing bagaimana menyim- pan uang-uang tersebut. Kalau disimpan di bawah bantal atau di dalam lemari selain jumlah- nya tidak akan bertambah juga Kontrol perilaku serta kebu- latan tekad membantu program pemerintah mengatasi kesulitan ekonomi perlu digalakkan sebab krisis yang kita hadapi sekarang penyebabnya tidak terlepas dari sikap mementingkan diri sendiri segelintir masyarakat dengan ikut melemahkan nilai mata uang sen- diri. Hal ini dapat dilihat dengan adanya sikap membeli mata uang dollar hanya untuk mencari keun- tungan pribadi ataupun memen- dam dollar membuat posisi ru- piah terus terjepit. Pun kebiasa- an membeli barang-barang buat- an luar negeri padahal barang da- lam negeri tersedia dan mutunya tidak kalah bersaing. Perkembangan dan pertum- buhan pisik dan psikis anak mengalami perubahan yang cu- kup pesat, sehingga menurut pa- ra ahli perhatian yang diberikan orangtua memegang peranan pen- ting, sehingga anak akan tumbuh dan berkembang secara baik. Kegagalan orangtua dalam memberikan perhatian kepada anak sejak dini dapat membawa dampak buruk bagi perkembang- Yang perlu dan semestinya ki- an anak di masa berikutnya. Mi- ta lakukan adalah sikap mendu- salnya seperti kurangnya orang- kung dan sejalan dengan program tua memperhatikan masalah gizi pemerintah untuk menetralisir ke- yang dikonsumsi anak, dapat adaan dan mengembalikan per- menghambat pertumbuhan dan ekonomian kita pada bentuk yang perkembangan anak dalam hal pi- ideal, Kita seharusnya tidak ma- siknya bahkan tingkat daya ingat- lah memperkeruh suasana dengan an anak lemah. Begitu pula dalam menampilkan perilaku ugal-ugal- hal masalah penanaman masalah an, tidak terkontrol serta meng- pendidikan yang berhubungan de- abaikan langkah-langkah sewa- ngan tabiat anak, juga dapat jarnya dapat dilakukan yaitu ti- mempengaruhi bagaimana tabiat dak ikut-ikutan melemahkan ni- anak di masa mendatang. Bila lai tukar rupiah. Demikian pula orangtua sejak dini dengan serius langkah untuk lebih mencintai terus memperhatikan perkem- dan menggunakan produk dalam bangan tabiat anak dan melaku- Nasionalisme sebagai masya- rakat dan pribadi patut kita ke- depankan dengan demikian bang- sa-negara dan masyarakat khusus nya tidak terbebani oleh perilaku individu. Demikian juga nasiona- lisme untuk bersama-sama berusa ha mengatasi setiap permasalah- an yang terjadi. Hanya melalui kebersamaan dan kebertanggung- jawaban semua pihak malapeta- ka menimpa dapat dihilangkan. TABIAT menurut kamus Ba- hasa Indonesia yaitu; perangai, watak, budi pekerti : kelakuan, tingkah laku. Setiap orang memi- liki tabiat yang sadar atau tidak sadar dapat diketahui melalui ta- ta cara kehidupannya sehari-ha- ri. Tabiat yang dimiliki seseorang tidak akan sama persis dengan ta- biat yang dimiliki orang lain, ka- dang kala pula tabiat seseorang akan jauh berbeda dengan orang lain, bahkan saling bertolak bela- kang. keamanannya kurang terjamin. Sedangkan di simpan di bank dalam kondisi moneter seperti ini, ada juga rasa was-was. Takut bank tersebut dilikuidasi seperti kejadian yang belum lama ini terjadi. Jadi bagaimana baiknya, punya uang atau tidak sebab hasilnya tetap sama, sama-sama pusing memikirkannya. Kalau hal seperti ini sudah melanda diri anda berarti bagi anda uang adalah segalanya. Bila ternyata sekarang ini le- Memperhatikan Tabiat Anak Uang Bukanlah Segalanya SEIRING dengan perkem- bangan zaman, fungsi uang semakin vital dalam peradaban dan kehidupan manusia. Dahulu uang hanya berfungsi sebagai alat tukar belaka, tidak lebih dari itu. Namun kini tidak bisa dibantah lagi kalau uang me- megang peranan penting dalam kehidupan manusia di per- mukaan bumi. Memang kecendrungan ke arah tersebut sudah terlihat. Uang sudah dianggap segala- nya, bukan manusia memanfaat- kan uang tapi uang sudah memperbudak manusia. Hal seperti ini terjadi tidak terlepas dari sifat manusia yang tidak pernah merasa puas, AKAN halnya masalah kebu- tuhan lebaran seperti makanan, minuman dan pakaian yang har- ga-harganya telah mulai bergerak naik, sebagai dampak krisis mo- neter di atas, kitapun dituntut agar berperilaku terkontrol. Ka- rena bila tidak maka kita akan terjebak dalam pola hidup yang berbuntut panjang. Memang, siapapun dia dan di- manapun, yang namanya lebaran berhasrat untuk meriah dan ber- kecukupan. Entah itu kue-kue be- ragam dan bercita rasa tinggi, mi- numan bermerek terkenal dan enak, interior rumah yang sedang dipandang mata, peralatan rumah serba lengkap dan mewah, pa kaian yang mahal dan berjumlah banyak, dibeli di tempat eksklu- sif, perhiasan yang dikenakan mengundang kekaguman orang serta uang yang cukup untuk me- ngunjungi famili, orang tua, ke- rabat karib atau berjalan-jalan ke luar kota. Hal inilah sering menyebab- kan pola hidup dan pikir kita ku- rang terkendali, apalagi adanya pengaruh tetangga yang memak- sa kita ikut, pengaruh teman dan paling parah akibat faktor geng- si untuk menunjukkan bahwa dia orang yang hebat, agar harga diri Sejak Dini kan tindakan prefentif, maka di-. mungkinkan tabiat anak yang ku- rang baik dapat berkurang bah- kan hilang pada diri anak. Walau disadari, bahwa anak yang lahir membawa sifat seperti kedua orangtuanya, meski sebe- rapa besar sifat yang diturunkan orangtua kepada anak, sangat bervariasi. Ada yang besar dan ada yang kecil. Faktor yang paling dominan adalah faktor lingkungan yang dalam hal ini masyarakat sekitar. Masyarakat atau kehidupan di sekitar kita merupakan barom- eter atau indikator keberhasilan kita. Dan uniknya yang dija- dikan bahan ukurannya lagi-lagi uang. HAKEKAT Untuk lepas dari segala belenggu persoalan yang dicip- takannya sendiri, manusia harus mempunyai hakekat atau tujuan- Namun, pada saat anak meng alami pertumbuhan dan perkem- bangan mengalami suatu proses, dimana anak secara bertahap me- ngenal lingkungannya. Pada mulanya anak mengenal lingkungan pada tingkat ling- kungan keluarga, terus dilanjut- kan pada lingkungan di luar ke- luarga (masyarakat), yakni de- ngan teman sebaya, dan kemu- dian dilanjutkan pada tingkat ma- syarakat yang lebih luas lagi. Terjadinya proses anak me- ngenal lingkungannya yang lebih luas tersebut, secara bersamaan terjadi pula proses perkembang- an tabiat anak. Ini berarti penga- ruh lingkungan turut mempenga- ruhi tabiat anak dalam menuju masa kedewasaannya. Pengaruh lingkungan dalam membentuk tabiat anak, merupa- kan pengaruh yang sangat besar. Artinya pengaruh lingkungan yang diterima anak dalam mem- bentuk tabiat sangat cepat mem- pengaruhi tabiat anak, sehingga pengaruh lingkungan dalam mem bentuk tabiat anak, harus menja- di perhatian besar bagi orangtua nya sendiri dalam mengarungi hidup ini. Untuk apa hidup ?, untuk uang atau mencari kebahagiaan. Kalau memang untuk uang hidup ini maka kita akan selalu berhadapan dengan kesukaran- kesukaran tersebut. Tapi kalau memang mencari kebahagiaan maka jalan yang harus ditempuh sebenarnya cukup mudah dan sederhana. HAKIKI Tidak dapat dipungkiri kalau uang merupakan salah satu alat untuk mencapai kebahagiaan. Omong kosong kalau dikatakan seseorang yang tidak mempu- nyai uang bisa hidup bahagia. Hal ini berarti uang adalah alat atau wahana untuk menca- Padahal kalau kita kembali pai kebahagiaan. Kalau fungsi- kepada kehidupan manusia yang hakiki, kehidupan yang masih nya sudah jelas sebagai alat maka alat tersebut tidak perlu bersih dari polusi, ketiadaan berlebihan. Di sinilah letak dari uang dalam arti harus memi- likinya dalam jumlah yang cukup besar tidak akan membuat kita pusing atau sulit tidur. kelemahan manusia itu. Mereka terbuai akibatnya yang susah adalah dirinya sendiri akibat diperbudak uang. Semakin banyak mempunyai uang maka akan semakin besar kemungkinannya untuk mem- peroleh kebahagiaan, hanya saja, karena terlalu berlebihan Tapi mengembalikan ke kehidupan seperti itu tidaklah mudah. Secara pribadi saya, anda atau kita, bisa kembali pada keluarga saya, keluarga anda kehidupan seperti itu. Tapi atau keluarga kita mungkin sulit searah atau sejalan karena memang kehidupan di permu- kaan bumi ini tidak hanya melulu dari, oleh dan untuk diri kita sendiri tapi banyak faktor yang mempengaruhinya. Hanya mampuhkah kita menjalani kesederhaan hidup ini. Inilah yang perlu dijawab dalam konteks ini. membuat manusia terlena. Dan ternyata konsep keseder- hanaan ternyata lebih berhasil mewujudkan "misi" mencapai kebahagiaan. Orang-orang yang mempunyai arah dan konsep hidup yang jelaslah yang akan mencapai kebahagiaan. Bagi orang-orang seperti ini kepuasan lebih penting dari segalanya termasuk uang. Ide- alísme seperti ini penting untuk tercapainya tujuan yang di- tentukan. Uang bagi mereka betul-betul sebagai alat bukan tujuan akhir. Hal ini menunjukkan bahwa kehidupan kita memang sudah didominasi dan diperbudak oleh yang namanya uang. Uang sudah dianggap segalanya. Bahkan harga diri seseorang sudah bisa dinilai dengan uang. Banyak orang yang menya- dari setelah ia salah langkah dan tergelincir oleh uang. Uang itu bukanlah segalanya dalam hidup ini. Kebahagiaanlah yang kita cari. Kalau kita benar-benar merasakan arti kebahagiaan itu barulah disadari bahwa uang itu Jadi sebenarnya yang mem- memang bukan segalanya dalam persulit kehidupan manusia hidup ini. adalah manusia itu sendiri. Kesukaran-kesukaran yang menimpa manusia itu adalah akibat ulah manusia itu sendiri. Demikian juga pusingnya pi- kiran manusia akibat uang diciptakan oleh yang bersang- kutan itu sendiri. Perhatikan banyak keluarga yang bergelimang harta benda, namun kehidupan anggota keluarganya berantakan, dan hancur-hancuran. Bukan hanya pendidikannya saja yang beran- takan tapi masa depannya menjadi tidak jelas akibat ketergantungan pada obat- obatan terlarang dan sebagainya. Ini suatu indikasi yang jelas bahwa uang bukanlah segala- nya. (Soerya) dan keluarganya tidak jatuh, ma- ka dilakukanlah sesuatu yang se- pantasnya tidak dilakukan. Ber- lakulah pepatah mengatakan le- bih besar pasak dari pada tiang. Iapun melakukan segala cara ter- masuk menghutang di kantor, ke- pada teman-tetangga, menggadai- kan barang perhiasan dimiliki. Paling parah justru sampai meli- batkan diri pada perbuatan me- nyimpang; menipu, mencuri atau melakukan penggelapan uang orang lain. Sesungguhnya makna lebaran itu lebih menekankan pada aspek kemenangan manusia dalam me- ningkatkan ketaqwaan dan ke- imanannya dibarengi saling maaf-memaafkan antar sesama yang diantaranya dilakukan me- lalui saling kunjung mengunjungi dan beramah tamah. Untuk memeriahkan dan me- rayakan hari suci ditempuh me- lalui cara yang kotor, untuk me- nyemarakkan hari lebaran dibu- ka hutang lebar di sana sini. Be- gitulah lebaran telah menghipno- dengan norma agama. tis dirinya menjadi seorang yang lupa hari esok, hari lebih pan- jang. Lebaran telah menjadikan- nya seorang yang berperilaku ho- ga-hogaan dan tidak tertutup ke- mungkinan menjurus pada per- buatan mubazir. dalam mengkontrol perkembang- an tabiat anak. Apalagi meng- ingat perubahan dan perkem- bangan lingkungan yang cepat berlangsung, menyebabkan ba- nyak orangtua yang sulit menge- tahui secara pasti sejauhmana perubahan tabiat anak akibat da- ri pengaruh lingkungan yang di KELUARGA baran lebih mengedepankan ak- tifitas luarnya yaitu kegiatan dan kesibukan menyiapkan hidangan, keperluan pakaian baru serta ke- siapan rumah menyambut tamu- tamu maka hal tersebut meru- pakan tradisi yang diakomodasi dalam perayaan lebaran, yaitu unsur hubungan sesama manusia. Hal ini perlu dipertegas agar kita jangan salah anggap dan salah ju- rus menyikapi lebaran. terima anak. Bila kita kilas balik, sejauh- mana pengaruh lingkungan mem- pengaruhi tabiat anak, dapat di- lihat bagaimana cara perilaku anak di tengah-tengah masyara- kat. Pesatnya media informasi yang berkembang saat ini, jauh sangat efektif merubah tabiat anak-anak, khususnya mereka yang masih kondisi labil. Misal- nya seperti budaya mejeng, buda- ya pacaran, budaya pergaulan be- bas, dan lain-lain. Bila kita meng- kaji darimanakah asal tabiat yang diterima anak? Ini tidak terlepas dari kemajuan informasi yang di- terima anak, sehingga setiap de- tik terjadi jual beli kebudayaan, tanpa mengenal waktu, ruang dan jarak. du blians Oleh karena itu, orangtua di dalam menyongsong abad ke-21 yang akan datang, justru lebih di- tuntut mempertinggi perhatian- nya kepada perkembangan tabiat anak, mengingat pengaruh ling- kungan di masa mendatang jauh lebih hebat dari apa yang kita alami saat ini. Pada dasarnya pendidikan yang pertama sekali diterima Lebaran hendaklah tidak ki- ta jadikan awal kehancuran eko- nomi keluarga, lebaran jangan pula menyebabkan kemelaratan sebab lebaran tidak menuntut ki- ta untuk berlaku habis-habisan mengeluarkan segala kemampu- an. Tapi lebaran lebih menekan- kan pada aspek keagamaan. Oleh sebab itu jangan sampai perilaku yang dimunculkan bertentangan Disinilah kebijaksanaan kita dibutuhkan untuk menyikapi le baran, sehingga perayaannya te- tap dalam lingkaran ajaran aga- sia berlangsung wajar. Kebijakan ma dan hubungan sesama manu- dimaksud tidak lain untuk me- ngontrol hasrat-hasrat dimiliki, hasrat sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial. Kita memang berkeinginan memeriahkan lebaran dengan se- sungguhnya, tapi kitapun mesti memahami betapa sulitnya per- ekonomian dewasa ini. Jadi sikap berhati-hati dan waspada patut kita kedepankan. ** anak adalah dari lingkungan ke- luarga. Karena pendidikan yang pertama sekali diterima anak ada- lah dari keluarga, maka pendidik- an yang diterima anak tersebut menjadi sangat penting dan uta- ma. Sebelum anak mengenal kehi- dupan lingkungan yang lebi luas -- dalam hal ini belum dapat di- pastikan bentuk lingkungan ba- gaimana yang bakal diterima anak orangtua seyogyanya memberikan pendidikan dengan sungguh-sungguh, agar anak me- miliki benteng untuk menangkal segala pengaruh yang diterima- nya. Benteng inilah yang sangat berguna bagi anak di masa men- datang, misalnya dengan mena- namkan kecintaan anak kepada agamanya, bersikap sopan san- tun, dan lain-lain. Penanaman pendidikan anak yang dilakukan orangtua sesung- guhnya tidak dapat dilakukan se- cara sambilan. Orangtua biar ba- gaimanapun sibuknya harus mem prioritaskan pendidikan anak yang utama. Bukan sebaliknya, yakni memprioritaskan kebutuh- an ekonomi keluarga secara ber- lebihan, sementara perhatian kepada anak dibiarkan begitu sa- ja. Hal ini sangat penting diper- hatikan, mengingat pengaruh lingkungan di masa mendatang diperkirakan jauh lebih hebat da ri apa yang ada sekarang. Bila orangtua tidak dengan serius memperhatikan perkembangan tabiat anak, maka jangan salah- kan lingkungan mempengaruhi tabiat anak dengan kondisi zaman yang terjadi, dengan segala ben- tuk tindakan yang disebut-sebut lagi ngetren.*** (Fahrin Malau) Pada bagian bahu, termasuk bagian leher dan lengan, tertutup dan longgar dengan hiasan bulu palsu terjurai dan rebah cantik sekali di bahu dan leher. Pada penampilan pertama tampil dengan kerah bulu lebar sebatas bahu, bernuansa biru gelap, lengan panjang dengan ukuran sebatas lutut. Pada bagian bawah berukuran lewat sebatas lutut tanpa belahan memanjang. Namun kesan secara keseluruhan bentuknya tetap memperlihatkan dan mengutamakan keleluasaan bergerak dan keanggunan. Pola Hubungan Anak dan Orang Tua mana nilai positif dan negatif bahasa anak, baik itu bahasa dari ketiga tipe orang tua tersebut, ini tergantung kepada anak dan orang tua dalam menilai dirinya masing-masing. POLA tubuh maupun ucapan. Anak harus mampu menempatkan bahasa kepada orang tuanya. Tidak ada yang berani me nyela bahkan menghardik orang tua bila orang tua berbicara di depan mereka. Pada penampilan kedua juga cukup asyik dengan mantel berbulu bernuansa gelap sebatas lutut, berlengan panjang. Sebagai SALAH satu hal yang tidak akan pernah luntur dan tidak pernah habis menjadi pembica raan untuk di diskusikan adalah masalah hubungan antara orang tua dan anak. Hal ini penting dibicarakan karena banyak persoalan yang terjadi di tengah-tengah ma syarakat kasusnya berawal dari hubungan keduanya. Perlu diketahui pola hu bungan antara orang tua dan anak di tiap negara berbeda satu dengan lainnya, hal ini di sebabkan kebudayaan yang mereka anut. Dari satu generasi ke generasi selanjutnya terjadi perubahan dalam hubungan orang tua - anak. Untuk melihat lebih jauh hubungan yang terjadi maka tidak ada salahnya melihat tipe orang tua kepada anak sehingga, sejauh mana anak dapat meng hargai orang tuannya. Diana Baumrind. Ph.D., seorang psikolog dari Uni versitas California mengatakan tipe orang tua dapat dikelom pokkan menjadi tiga. Pertama, orang tua yang serba mem perbolehkan (permisif). Kedua orang tua yang otoriter dan ketiga orang tua yang netral. Dilihat dari tipe-tipe yang dikatakan, jelas memiliki sisi baik dan sisi buruk kepada anak. Untuk itu, penulis akan mencoba memberikan masukan sejauh mana tipe-tipe ini mene gakkan kewibawaan orang tua terhadap anaknya. PERMISIF Orang tua yang bersifat permisif cenderung menunjuk kan cintanya dengan memberi kan kebebasan kepada anak, sehingga terkadang menga baikan larangan-larangan yang seharusnya ia lakukan. Orang tua yang seperti ini jarang sekali mengucapkan kata 'tidak'. Apa yang dimaui anak selalu diberikannya, walaupun ia harus mengorbankan mate rinya. Sehingga pada saat tertentu ketika keuangan tidak ada, sedang kan anak meminta sesuatu maka ia berusaha 'ngutang' demi anak nya. Terkadang untuk membujuk anak, orang tua ini harus bekerja keras dan menjanjikan hal-hal yang melebihi kemauan si anak. Sedangkan orang tua otoriter menjalankan tugasnya sesuai dengan kehendak dan kemauan sang orang tua. Peran anak tidak diperhitung kan, bahkan anak dianggap bagian yang tidak mempunyai hak untuk menentukan pemiki rannya. Anak dilarang ini dan itu, bahkan bila ia melanggar pe raturan yang telah dibuat walau pun bernada sepihak anak harus dikenakan sanksi. Sedangkan orang tua dalam posisi netral, memberikan kesempatan kepada anak untuk mengeluarkan ide-idenya. Ia dapat menghukum anak bila anak tidak dapat mempertang gungjawabkan kesalahannya. Tipe ini dalam masyarakat kita sering didapati, di satu sisi memiliki kelebihan masing- masing dana di sisi lain memiliki kekurangan. Sampai sejauh Suatu hal yang sangat sukar bahkan boleh dikatakan mus tahil untuk dapat memi sahkan hubungan yang tegas satu generasi kepada generasi, ka rena bagaimanapun setiap generasi mempunyai kaitan dengan generasi yang lain. Untuk menggambarkan pola hubungan orang tua-anak, pada generasi yang lalu perlu digaris bawahi pola hubungan generasi siapa. Maka untuk tidak mempersu lit pembicaraan ini, saya batasi dengan pola hubungan dari mulai kakek - ayah dan saya serta anak abang saya, Ada empat generasi yang akan mewakili pola hubungan ini yaitu generasi kakek (sekitar masa penjajahan Belanda), generasi ayah (sekitar masa penjajahan Belanda dan Je pang), generasi saya (setelah tahun 1971) dan generasi anak abang saya (setelah tahun 1990 an). Bila kita mencoba meneliti pola hubungan yang terjadi dari empat generasi ini maka akan terlihat perbedaan antara satu dengan lainnya, Saya akan menjelaskan pola hubungan yang terjadi antara Kakek dengan buyut saya (bapak kakek). KAKEK Dari pengamatan, dapat ditarik kesimpulan pola hu bungan yang terjadi di masa kakek. Hubungan antara orang tua dan anak tidaklah sebebas dan seterbuka seperti sekarang ini. Bayangkan saja pada waktu makan bersama, anak-anak tidak boleh bicara. Mereka harus diam dan menikmati makanan yang tersedia. Kalau ada keinginan anak jarang sekali disampikan secara terus terang kepada orang tua, apalagi kepada ayah. PERSOALAN remaja dari pai kapan pun agaknya Posisi anak pada saat itu sebagai pendengar budiman. AYAH Pola hubungan antara ayah dan kakek, pada esensinya hampir sama saja dengan pola hubungan antara kakek dengan ayahnya. Sopan santu dan rasa hormat masih tetap menjadi point pertama adalam hubungan ini. Kondisi pada saat itu meng haruskan anak harus 'nrimo' apa yang menjadi wejengan ayah. dulu sama saja. "Anak baru gede -- ABG --" ini, menurut psikolog Tika Biso- no, disebut sebagai "spesies" yang belum selesai diidentifikasi. Mereka masih tergolong anak- anak belia, dari kelas VI SD hing- ga kelas I SLTA. Usia mereka pun antara 13 hingga 17 tahun. Jumlah mereka juga tak tanggung tanggung, cukup mencengangkan banyak pihak, bisa mencapai 21 juta orang. Anak-anak muda non-modis ini tergolong anak-anak yang pe- Jarang anak melanggar pera turan yang telah digariskan, kalaupun ada yang melanggar, anak sudah dicap sebagai anak yang tidak berbakti kepada orang tua. Kesamaan pola hubungan ini tercermin dari sikap ayah kepada kakek. Hal ini disebabkan tradisi yang dimiliki tidak terlalu jauh meninggalkán adat setempat. SAYA Pada tataran pola hubungan yang terjadi antara saya dengan orang tua, mungkin akan jauh berbeda dengan pola hubungan pada dua pola hubungan di atas tadi. Pada generasi ini, anak sudah mulai menentukan sikap. Kecen drungan untuk terbuka kepada orang tua mulai terlihat. walau kepada ibu saja. pun sering dibicarakan hanya Ibu sebagai tameng untuk meminta sesuatu kepada ayah. Sehingga permintaan terkadang diberikan dengan via ibu. Cita-cita atau sekolah juga tidak ditentukan oleh orang tua lagi, anak bebas memilih seko lahnya, walaupun dalam hal ini orang tua dapat saja memberi saran yang terbaik kepada anaknya. Sikap disiplin masih diberi kan, akan tetapi terkadang tidak mempan menjangkau hal-hal yang bersifat pribadi sehingga, sering kita lihat anaknya pacaran di luar sedangkan orang tua tidak mengetahuinya. ANAK SEKARANG Nah, sekarang kita mencoba membicarakan persoalan anak sekarang. Perbedaan akan sangat men yolok sekali, bayangkan saja dulu anak tidak boleh makan Sikap tunduk kepada orang tua merupakan pola hubungan yang paling dominan pada saat itu. Kalau orang tua menyuruh sesuatu, maka anak harus mengerjakan dengan segera, karena takut dimarahi atau kalau tidak suka tidak ada peluang untuk membantahnya. Rasa sopan harus menjadi Meredakan Fantasi Seks Remaja ABG orang, sedikitnya memperoleh angka 4 juta lebih mereka yang terjerumus ke kondisi tak meng- untungkan itu. nuh gizi. Pertumbuhan tubuh me- reka menjadi lebih subur. Sayang nya, dalam sejumlah kasus, per- kembangan dan pertumbuhan fi- sik mereka sering tak dibarengi dengan perkembangan mental. Mereka pun akhirnya menjadi anak-anak yang agresif, termasuk dalam aktivitas seksual. Akibatnya, sejumlah kasus lain muncul. Seperti mulai dari penyalahgunaan obat-obatan ter- larang, seks bebas yang membuat kehamilan yang tak diinginkan, aborsi yang masih banyak hal lain yang cukup merugikan kehidup- an para remaja. Boleh jadi masa- lah ini pula yang membuat nege- ri ini masih menduduki peringkat teratas ikhwal kematian ibu mela- hirkan di lingkungan negara-ne- gara ASEAN. Menurut Dr Boyke Dian Nu- graha, ahli kelamin dan seks dari RS Dharmais Jakarta, tingkat seksual memang sangat berkaitan dengan tingkat perbaikan gizi se- seorang. Kalau dalam keadaan demikian, seseorang tak memper- oleh "Jawaban" untuk penyalur-. an seksnya, memang bisa saja hal tadi mendorong yang bersangkut- an lari ke "seks bebas" itu. Keadaan ini akan diperparah dengan tayangan porno yang ki- ni amat mudah didapat. Keada- an ini membuat tingkat aktivitas seks menjadi cukup tinggi, semen- tara usia perkawinan mereka sa- ngat muda karena belum beran- jak ke usia 20 tahun sesuai keten- tuan yang ada. Sebuah penelitian, kata dok- ter Boyke, sekitar 6 hingga 20% kalangan remaja terlanjur mela- kukan hubungan seks secara be- bas. Bayangkan kalau jumlah ke- seluruhan mereka ada 21 juta Mode Mantel Bulu Gaya dan Feminin BENTUK longgar, leluasa, tertutup dan hangat tapi menawan, busana dalam tampil blus dan rok berenda cantik sekali terlebih mantel berbulu tampak memberikan gaya tersendiri buat gaun lebih dengan warnanya ang serasi dengan mantel yang dikenakan. malam yang dingin atau gaun selingan di musim hujan setelah Pada penampilan ketiga juga dengan kerah berbulu lebat terjurai seharian penuh dengan kesibukan dihimpit gaun gaun bermode cantik halus sekali., berlenganpanjang dengan ukuran sebatas sempit. Penekanan pola guntingan terutama terlihat pada betis, Mantel ketiga ini tampil dengan tali pinggang buat lilitan ukurannya yang cukup longgar baik bagian atas atau bahu dan manis di pinggang. Mantel bernuansa cokelat ini cukup anggun bawah tubuh. teerlebih lebih karena berkombinasi dengan sepatu warna sepadan. - 12 butir cherry merah Oleh kalangan wanita karir yang seharian mengenakan busana CARA MEMBUAT : ketat menghimpit tubuh, mengenakan mantel over-size seperti ini kiranya mereka maksudkan sebagai memberikan kesempatan istirahat kepada tubuh tapi mereka juga enggan begitu saja menanggalkan keanggunan penampilan mereka. Inilah agaknya yang menjadi alasan paling utama yang membuat mantel longgar bermotif polos ini menjadi perhatian. Selain enak dikenakan, tetap memancarkan daya tarik yang istimewa serta terkesan n feminin dan glamor. Gaun ini yang paling cocok dikenakan pada sore atau malam hari juga di saat udara sejuk seperti belakangan ini. *(ar) Sariawan adalah penyakit aki- bat kekurangan vitamin C. Pen- derita sariawan didalam mulutnya timbul melenting kecil atau guam yang disebabkan oleh jamur. Se- dangkan tanda-tandanya badan terasa agak panas dan bibir pecah-pecah. Untuk mengatasi sariawan da- pat Anda gunakan cara tradisio- nal sebagai berikut: 75 gr jali direndam hingga lembut + kacang hijau secukup- BAHAN-BAHAN : - 1 buah sponge cake coklat diameter 18 Cm - 200 gr cherry hitam. 300 gr whiped cream HALAMAN 12 sambil bercerita sekarang sudah lain ceritanya, bahkan dalam pola hubungan ini. Meja makan merupakan media yang paling ampuh untuk membicarakan hal-hal yang sangat prinsipil sekalipun, Karena waktu orang tua, apakah ayah maupun anak tidak ada lagi. Ayah sering pulang malam setelah anak tidur dan pergi lagi sebelum anak bangun. Begitu juga dengan ibu. Ramuan Tradisional Sariawan - 2 lbr gelatine leave - 200 gr coklat masak Rasa hormat yang harusnya mereka pelajari dari orang tuanya sendiri, kini tidak ter capai dimana anak diserahi kepada baby sister. Dulu anak bila menemukan kekasih hatinya (pacar) akan sembunyi-sembuyi, tapi seka rang tidak menjadi persoalan, bahkan anak berani mema merkan pilihannya kepa da orang tuanya. - Potong sponge cake coklat men jadi 3 bagian Rendam gelatire dengan air es. Setelah layu panaskan sampai tuanya. Pada generasi ini, anak sudah berani melawan dengan ke putusan yang diambil orang RENUNGAN Pola hubungan orang tua dari generasi ke generasi mengalami perubahan sikap hormat, sopan santun dan 'nrimo, kini boleh jadi sudah mulai ditinggalkan. Apakah hal ini akan ber kembang terus sampai pada titik kulminasi di mana anak lahir telah bebas dari ikatan orang tua. Orang tua hanya terbatas sebagai orang yang membesar kan dan memberikan kasih sayang. Hal ini terlihat dari rangkaian generasi yang telah dilalui, dulu anak merupakan milik dari orang tua, anak hanya menuruti orang tuanya. Sekarang seolah- olah milik ini dibatasi dengan tanggungjawab saja anak bebas menentukan pilihannya, apakah pilihannya itu benar atau salah tergantung kepada anak memain kan dadu yang ia lemparkan ke atas. cair. Kocok whiped cream sampai be ku, lalu campurkan dengan gela tin yang sudah mencair. Aduk rata. Apakah pola hubungan an tara anak dan orang tua pada akhirnya sampai ke bait dimana Khalil Gibran (seorang puja ngga Libanon) mengatakan, yang intinya anak seperti anak panah dan orang tua seperti busur. Maka ketika anak panah dilepas dari bu surnya tidak akan terikat lagi antara busur dan anak panah. Resep Black Forest Lebih tegas ia mengatakan anak bukanlah milik orang tua, orang tua hanyalah memberikan kasih sayang, bukan pendirian. Jiwa anak akan berada pada posisi masa depan yang tidak mungkin terjangkau oleh orang tua yang berpijak pada masa lalu. (Ali Murthado) Keadaan ini sungguh mempri- hatinkan. Bukan saja dari segi moral, melainkan yang demikian tadi merupakan risiko tinggi ter- jangkitnya penyakit AIDS yang. sampai kini belum ditemukan obatnya. Dengan angka seperti di atas dapat diprediksi, bahwa pa- da tahun 2000 sekitar 15 juta pen- duduk Indonesia akan mengalami penyakit mematikan penghilang kekebalan tubuh manusia itu. Akhirnya, ini akan menjadi dilema nasional yang tentu saja menuntut semua pihak sama-sa- ma memecahkan. Bagaimana mengatasi semua tadi? Menurut dokter yang lama memperoleh pendidikan di negeri kincir angin Belanda itu, salah satu yang di- usulkan adalah diterapkannya pendidikan seks secara formal di kalangan remaja terutama pada tingkat SLTP dan SMU, hingga mereka mengetahui secara jelas "gambaran tubuhnya" secara le- bih arif serta bahayanya hu- bungan seks secara bebas. Dengan adanya pendidikan seks tadi diharapkan mereka bi- sa menjadi ujung tombak dalam memberantas hubungan seks be- bas di kalangan masyarakat pa- da umumnya. Pendidikan seks dimaksud adalah secara keseluruhan artinya memahamkan para remaja akan bahaya seks bebas itu dikaitkan dengan berbagai unsur seperti agama, medis maupun psikologis. Dengan demikian, diharapkan muncul kesadaran yang diiringi perubahan tingkah laku yang po- sitif. (Ant) nya kemudian dimasak menjadi bubur. Dan dimakan secara tera- tur setiap hari. Perbanyak mengkonsumsi sa- yuran dan buah-buahan yang me- ngandung vitamin C seperti buah kiwi yang mengandung vitamin C 300-400 mg setiap 100 gr-nya. Hindari makanan goreng- gorengan, makanan yang terlalu panas, makanan yang dibakar se- perti ikan bakar, daging bakar dan lain-lain. (c)* - Siram bagian pertama cake de ngan simple syrup sampai ba sah. Kemudian letakkan whiped cream di atasnya sampai rata dan beri cherry hitam. - Lakukan hal yang sama pada po tongan kedua dan ketiga, hanya saja tidak pakai cherry hitam. Hias cake dengan whiped cream yang di atasnya diletakkan cherry merah dan bagian tengah nya diberi coklat masak yang sudah diserut. Catatan : - Gelatine leave, berupa kristal yang berfungsi untuk mengeras kan whiped cream agar tak mudah cair. (c) *
