Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Analisa
Tipe: Koran
Tanggal: 1998-01-18
Halaman: 09

Konten


ANALISA - MINGGU, 18 JANUARI 1998 Analisa/am MEMILIH: Para remaja dan orang tua terlihat memilih kartu lebaran. Walaupun Lebaran masih lama, penjual kartu lebaran telah sesak dipadati masyarakat. Ungkapan Maaf Melalui Kartu Lebaran mengirimkan kartu lebaran kepada teman-teman, dan tentu saja saya juga mendapatkan kartu lebaran kiriman teman- teman," ujarnya. SEKARANG sudah banyak dijual kartu lebaran, dari yang bergaya remaja sampai orang tua. Kata-katanya juga memikat mulai dari plesetan yang berbau fisosofis, tergantung pada kita mau pilih yang mana. Gambar juga bermacam- macam, ada gambar mesjid, kaligrafi, karikatur maupun pemandangan alam. Kata orang ketidakkehadiran seseorang dapat diwakilkan dengan selembar kartu lebaran. Noni misalnya, salah seorang peminat kartu lebaran menga- takan, kartu sebagai pengganti diri kita pada orang yang dituju, sekaligus mengingatkan orang yang dituju agar juga mengingat kita. Ketika ditanya mengapa ti- dak langsung datang ke rumah nya. Ia mengatakan, "Wong ru mahnya di Ujung Kulon, mana- lah saya sempat ke rumahnya". Kartu lebaran memang sa- ngat cocok untuk menggantikan kehadiran kita ditengah-tengah keluarga. NGERUMPI ternyata bukan hanya digemari oleh ibu-ibu saja. Anak-anakpun sekarang gemar ngerumpi. Kalau lebih dari seorang sudah berkumpul maka apapun bisa dirumpikan. Asal ada waktu luang, bukan hanya di rumah bahkan di sekolahpun kalau ada waktu akan dimanfaatkan sebaik mungkin. Di kampung Tumoan siapa yang tidak kenal Watini. Me- mang usianya belum genap sepuluh tahun dan masih duduk di bangku kelas 3 SD, tapi kalau perkara ngerumpi jangan tany tidak ada lawannya. Berita-berita atau isu-isu apapun yang beredar di kam- pung tersebut pasti diketahui- nya. Maka ia dijuluki "Radio Amatir". Mulai masalah politik, gejo- lak moneter, kenaikkan harga barang-barang terutama siapa yang baru beli televisi baru, pa- rabola baru pasti tidak lepas dari pengamatannya. "Bagaimana Wat, ada per- kembangan baru ?" Tanya Jamilah teman akrabnya. "Wah gawat harga barang- barang pada naik semua", jawabnya santai seperti seorang pengamat ulung. "Hal seperti itu kan wajar menjelang lebaran", sahut Bistok. "Ini ngak wajar lagi. Naiknya lebih dari 50 %", ini akibat pengaruh kenaikan dolar." Kata MENDATAR 1. Cengkrama 6. 8. 9. 11. 12. 13. 18. 20. 21. 22. 18 12 Lain halnya dengan Tuti seorang pelajar SMU. Ia berkata, kartu lebaran baginya me- rupakan perwakilan diri untuk meminta maaf kepada orang lain. Sekaligus menjalin ukhu wah Islamiyah. "Setiap tahun saya selalu Kisah si Radio Amatir Gaya Perbaikan Bukan Lubang besar Minyak gosok Melompat berpindah Hilang ingatan Musnah Sisa pembakaran Melekat 15 16 20 22 N A 17 BAHASA Bahasa yang dipergunakan dalam kartu lebaran bermacam- macam, dari yang bersifat for- mal sampai yang bersifat plese- tan. cof Kalau yang formal ini di khususkan untuk dikirim kepada orang-orang tua dan biasanya tidak banyak komentarnya hanya ucapan "Selamat Hari Raya Idulfitri 1418 H Mohon Maaf Lahir dan Bathin". -35 Tetapi bila dikirim untuk anak remaja, maka gaya bahasa yang tertera di kartu tersebut bermacam-macam contohnya, "Met Lebaran ya, maafin aye dosa yang dulu, en jangan lupa datang ke rumah". "Ini hari- hari baik dan bulan baik, kalau kita masih musuhan kan enggak afdol. "Tiada hari tanpa maaf- mu, karena tiada hari tanpa dosa ku pada mu". 10 Selain bahasa yang diguna- kan cukup menggelitik pem- bacanya juga gambarnya terlihat bagus dan menarik. MENGUJI KECERDASAN Masalah harga setiap kartu lebaran cukup bervariasi, ada yang Rp.500 sampai Rp. 750 bahkan ada yang mencapai Rp. 4.500. Watini menganalisis. Bagi Bistok, Jamilah, Pardi dan Evi yang semuanya masih kelas 3 SD tidak mengetahui hal bal ini. Bagi anak-anak seusia mereka memang pikirannya belum sampai di situ. Kecuali Watini yang terlalu maju. Begitulah kerja Watini. Dimana ada kesempatan selalu dipergunakan untuk ngerumpi. Memang untuk hal-hal seperti itu ia tahu segalanya. Namun bukan berarti ia pintar. Buktinya ia selalu rangking lima besar, tapi dari belakang. Maka tak salahnya kalau ia dijuluki radio amatir. Demikianlah hari itu. Anak- anak kelas tiga tidak belajar karena guru matematika bu Shanty yang terkenal paling cerewet belum hadir. Hal ini tentu saja dimanfaatkan oleh mereka untuk bermain-main. "Gila....pak Udin baru beli telavisi baru lengkap dengan parabolanya. Televisinya besar bagus sekali." Kata Ucok. "Memang besar, tapi murah- an. Buatan dalam negeri", celutuk Watini dari belakang. "Kalau buatan dalam negeri kenapa rupanya. Televisi buatan dalam negeri sekarang tidak kalah mutunya dengan televisi buatan luar negeri", bela Amat. "Jelas bagusan televisi bu- atan luar negeri dong", Pardi mendukung Watini. Memang Pardi ini seperti Watini sok kebarat-baratan, MENURUN 13. 16. 17. 19. Kiriman: Neni 1. Tamak 2. Penangkap ikan 3. 4. 5. 7. 10. 9 Tulis ATT Hitung Duit Koran Kuburan Gosong Makhluk Rasanya asin Tidak ingat 13 A 18 5 6 11 19 Yah, hitung-hitung sebagai pengganti ongkos bila kita langsung ke rumah orang yang kita tuju. 7 Tapi kalau tidak punya uang karena terkena gejolak ekonomi sekarang ini, kamu bisa mem- buat sendiri kartu lebaran tersebut. Cara membuat kartu lebaran tidak susah, kalau kamu pintar menggambar tidak sulit sekali. Kalau tidak, dapat diganti de- ngan tempelan-tempelan gam- bar yang ada di majalah atau surat kabar. Gambar-gambar yang menu- rut kita unik digunting. Kemu dian ditempelkan di karton yang telah di sediakan. Kemudian beri warna yang menarik dan juga tambah dialog yang lebih ber kesan. Jadilah kartu lebaran hasil karya kamu sendiri, kalaupun tidak secantik yang ada di pasaran yang jelas kita kamu berbuat untuk menghasilkan karya sendiri. Karya sendiri lebih baik dari karya orang lain, karena bagai- manapun orang tidak akan melihat harga mahal dari kartu lebaran tersebut tapi rasa kepe- dulian kita untuk mengingatnya teman kita merupakan bagian yang tidak kalah penting. (Ali Murthado) tidak menghargai barang buatan dalam negeri. Buktinya televisi si Bistok belum ada satu tahun sudah bel rusak kata Watini lirih sambil melirik Bistok yang kebetulan lagi keluar. Tapi ngak tahunya. Bistok sudah berada di sam- pingnya. "Televisi kami memang rusak. Tapi bukan karena buatan dalam negeri. Televisi kami rusak karena kena lempar bola adikku. Coba televisi kalian yang baru dibeli satu haripun kalau kena lempar bola pasti pecah." Tantang Bistok. Merah padam wajah Watini. Ia tidak bisa menjawab apa- apa.Tapi ia pandai mengalihkan cerita. "Aku dengar, bu Shanty tidak masuk karena ada masalah dengan bank. Sepeda motornya mau disita bank, jadi ia tidak masuk hari ini", jelas Watini. "Aku dengarpun begitu. Ia kredit dari bank untuk membeli sepeda motor tersebut", bantu Pardi. Anak-anak lainnya yang tidak mengetahui permasalahan hanya diam saja. Tentu saja hal ini dimanfaatkan Watini untuk menggumbar cerita. "Bukan hanya sepeda motor saja, televisi yang baru dibelinya ternyata kredit juga." Watini memperpanjang cerita. Tapi belum habis ia bercerita bu Shanty telah nongol di pintu kelas. Serta merta semua anak- anak terdiam. "Hebat benar ceritamu Wa- tini, darimana kau tahu in- formasi seperti itu ?" Hardik bu Shanty. Watini diam saja ia hanya tertunduk malu. "Anak-anak, Watini sudah diperingatkan berkali-kali supa- ya menghentikan kebiasaannya tersebut. Namun terus saja dikerjakan. Kalau ceritanya itu betul masih mendingan. Tapi ini tidak ada yang benar. Kalau kamu tidak punya kerjaan lain, daripada kamu ngerumpi bu- kankah lebih baik belajar supaya tidak tinggal kelas. Bukankah tahun kemarin kau hanya naik percobaan." Bu Shanty memberi nasehat panjang lebar. "Dan supaya kau tahu tadi mengapa saya terlambat datang karena orangtuamu datang ke rumah saya. Ia minta tolong supaya kau dinaikan kelas. Ia coba menyogok saya. Saya bilang tidak bisa. Kalau memang tidak naik, yah bagaimanapun tidak akan dinaikan. Dan kau harus hati-hati karena semua guru memberi laporan yang tidak baik tentang kelakuanmu." Bu Shanty dengan panjang lebar menerangkan. Watini hanya diam seribu bahasa sambil menundukkan kepala. "Hayo radio amatir kok diam saja, kamu bisa...", ejek Bistok dari belakang. "Ganti gelombang dong cari berita bagus", Togi turut me- ngejek. Dengan spontan semua murid-murid pada tertawa. "Ganti saja namanya dengan "radio busuk"....!" Teriak Amat. "Makanya jangan banyak omong. Belajar saja kenapa kan lebih baik. Ini kerjanya ngerum- pi belaka. Apa sih bangganya jadi tukang ngerumpi kan ngak ada yang menggaji." Bu Shanty menasehati. (bang soerya) TAMAN RIANG Akibat Bermain Mercon Fahrin Malau Oleh Selesai saur, Ali keluar rumah. Di depan gang, Tono, Dodi dan Wawan telah menunggu Ali. "Ali, apa kau bawa mercon- nya?" Tono langsung menanyakan kepada Ali. "Siplah itu". Kata Ali menun- jukkan beberapa bungkus mercon cabe dan catur yang ia beli sepu- lang dari sholat tarawih semalam kepada teman-temannya. Ali mem bagi-bagikan mercon kepada te- man-temannya. Semuanya menda pat dua bungkus mercon cabe dan catur. "Wawan, apa kau bawa ko- rek api?" kata Ali lagi. Wawan merogo saku celana- nya. "Aku lupa membawa anti nyamuk". Kata Wawan sadar bah- wa ia tidak membawa anti nya muk. "Ah! payah. Jadi bagaimana menghidupkan mercon ini". kata Dodi. "Kita beli saja ke warung?" Kata Tono. Mereka berempat pergi ke wa- rung pak Idris, untuk membeli an- ti nyamuk. Lantas antik nyamuk dibagi empat. Mereka mulai mem bakar anti nyamuk. Seperti biasanya, Ali, Tono, Dodi dan Wawan jongkok di sim- pang, dimana tempat itu banyak orang yang lewat. Setiap ada orang yang lewat, mereka lantas menyalakan mercon dan melem- parkan mercon tersebut ke arah orang yang sedang melintas di de- pan mereka. Merconpun meledak. Orang yang melintas tiba-tiba terkejut mendengar suara ledakan yang kuat. Ali, Tono, Dodi dan Wawan tertawa sambil berlari melihat orang yang melintas terkejut. Se- mentara orang yang melintas ha- nya dapat mengomel jengkel, ka- rena ledakan mercon yang telah mengejutkan dirinya. Setelah merasa aman, Ali, To- no, Dodi dan Wawan kembali jongkok. Mereka berempat terus memperhatikan orang-orang yang lewat di depan mereka. Bila itu yang lewat perempuan, apalagi se- tengah tua, maka mereka menghi dupkan mercon. Mereka merasa senang kalau dapat mengejutkan orang yang mendengar suara le- dakan mercon. Mereka merasa ber hasil untuk mengejutkan orang yang lewat di depan mereka. Suasana pagi yang masih sepi dari lalu lintas kenderaan, dibi- singi suara mercon yang meledak. Selain Ali, Tono, Dodi dan Wa, wan, masih banyak lagi anak anak yang lain yang menghidup- kan mercon dengan tujuan agar orang yang melintas di depannya terkejut. "Ali, itu ada orang yang lewat. Cepat kau hidupkan merconnya". Ali segera mempersiapkan dua mercon untuk dihidupkan. Sam- bil menunggu orang tersebut lewat pas di depan mereka, Ali meng- hembus bara api anti nyamuk yang hampir mati. "Cepat Ali, orang itu sudah dekat". Ali terus memperhatikan dan dengan cepat ia menghidupkan mercon, saat orang tersebut dua Dara cilik Karo ini adalah anak bungsu dari dua orang bersaudara yang tahun depan masuk Taman Kanak-kanak. Ketika ditanyakan kepadanya apa cita-cita Ayu kalau nanti sudah besar, ia dengan tersipu mengatakan bahwa ia ingin men- jadi seorang penyanyi dan pemain sinetron. Mungkin itulah yang menyebabkan Ayu punya penyanyi dan artis idola, Enok dan Rano Karno. meter lagi sampai di depan mere-. ka. Namun ketika Ali menghidup- kan mercon, tiba-tiba saja mercon yang ada di tangannya lengket. Dan tiba-tiba saja mercon mele- dak di tangan Ali. Sehari-hari gadis kecil yang berkulit hitam manis dan beram but pendek ini suka bermain masak-masakan, bersepeda di jalan sekitar rumahnya. Anak yang menjadikan Zainud- "Aduh!" teriak Ali kesakitan. "Ada apa Ali ?" tanya Wawan terkejut mendengar Ali berteriak. "Tanganku". Teriak Ali mena- han kesakitan. "Ada apa dengan tanganmu". Ali menunjukkan tangannya yang kena mercon kepada Wawan. Betapa terkejutnya Wawan meli- hat tangan Ali berlumuran darah. "Wah! Gawat". Kata Dodi yang turut melihat tangan Ali. "Tono, cepat kau beli plaster". Ka- ta dodi lagi. Tono segera pergi ke warung pak Idris. Karena warung pak Idris tidak jauh dari tempat me- reka, Tono pun kembali dengan membawa plester yang dibutuh- kan Ali. Dodi segera membersihkan ta- ngan Ali yang berlumuran darah dan membalut luka dengan ples- ter. Sementara Ali merintih mena- han kesakitan. Ia terus meme- gangi tangannya yang sakit. "Ali, ada baiknya kau pulang saja". Kata Wawan. Di rumah ibu melihat Ali me- megang tangannya dan wajah Ali berkerut menahan sakit. "Ali, ada apa dengan tangan- mu?" Tanya ibu. "Any, bu. eh nggak apa- apa, bu". Kata Ali tak karuan. "Ali, jangan berbohong kepa- da ibu, nanti puasamu tidak di- terima Tuhan. Coba katakan ke- na apa tanganmu. ibu lihat ta- nganmu di plester". "Anu, bu. Tadi pagi tangan Ali kena mercon". "Apa. Kena mercon". Ibu hampir saja naik emosinya. "Apa ibu bilang sama kamu, jangan main mercon. Itu dapat mencela- kakan dirimu. Lihat sekarang, apa yang ibu katakan padamu, akhir- nya terjadi juga". "Iya, bu". kata Ali penuh pe- nyesalan. "Nah! sekarang kau obati lu- kaku, dengan salep. Nanti bisa terjadi impeksi". Sejak kejadian itu, Ali tidak pernah bermain mercon. Bahkan Ali berusaha untuk memberitahu- kan kepada teman-temannya yang lain untuk tidak bermain mercon, Ayu Mentari Ginting Ingin Menjadi Penyanyi dan Pemain Sinetron AYU, demikian sapaannya din MZ menjadi idola dan Mu sehari-hari, kini berusia 4 tahun hammad SAW jadi panutannya dan terlahir dari pasangan bapak punya hoby menggambar atau me Sukaria Ginting dan ibu Pergunan lukis. br. Karo. karena bermain mercon tidak membawa manfaat. *** menin HUMOR MAKAN HATI Seorang ibu yang sedang kesal memarahi anaknya yang masih berumur delapan tahun.... Ibu: Anakku, jagalah tingkah lakumu! Ibu malu sama tetangga, Nak! Anak: (diam) Ibu: Tidakkah kamu. mengerti bahwa ibu sangat makan hati melihat kelakuanmu yang buruk itu! Anak: Bu, enak ya makan hati? Adi minta satu dong? Ibu: ??? (Enike Meylina) Sedang kesukaan dari Ayu yang punya lesung pipit ini adalah ikan teri yang disambal, bakso untuk makanan. Mangga, nenas, mang- gis dan jeruk untuk buah-buahan serta suka minum teh manis. Ayu suka juga main sepak bola, mungkin kalau sudah besar bisa ikut Liga Sepakbola Wanita...... yu. Ayu yang punya warna favorit merah jambu ini walaupun belum masuk sekolah senang juga kores pondensi. Mungkin ibunya yang akan menulis surat-surat yang datang ke alamatnya. Bagi teman-teman yang ingin berkirim surat dapat melayang kan ke jalan Bulak Duren, Cisalak Pasar, Bogor Jawa Barat (Syukri). MI de que ets 41 Mari Mewarna's for a? 33 90 37. سه 36 feysdedod gasid squivas et dewed ib 35 34 + 39 38. 11 HUBUNGI UNIT DARAT... 44 0007 KRAK .95 MONSTER ITU TERLIHAT JELAS SEKALI! SEKI- TAR 500 METER DARI KAMI. BISA KAMI IKUTI ! . 97 "32 31 • Manusia Akar a KRAK. ۰۹۵ 49 DIA MERAMBAT NNNNN 50 51 52 53 59 EDC BEGITU CEPAT! KAMI MULAI MEREKAM! WAH, HEBAT SEKALI! 30 23 EISTER 29 20 19 021 = вы 29 E .25 20⁰ 28 HALAMAN 9 15 بار ۷۰۰ نه io 13. 22 YA! KAMI BISA MENDETEKSINYA ! BERES BOS! .9 10 Oleh Erlangga CUKUP! SEKARANG KE RENCANA BERIKUT- NYA! AKTIFKAN ALAT PELACAK DAN ALAT KEJUT ! 13