Tipe: Koran
Tanggal: 1997-11-14
Halaman: 05
Konten
Jumat, 14 Nopember 1997 Penerbit Pemimpin Umum/Pendiri Wakil Pemimpin Umum Pemimpin Redaksi/ Penanggung Jawab Wakil Pemimpin Perusahaan Managing Editor Sekretaris Redaksi Redaktur Anggota Redaksi Terbit Tarip Iklan Alamat Telepon Perwakilan Jakarta Perwakilan Banda Aceh SIUPP Dicetak Oleh : 1 7 : : : 1 : : : : : : : : 7 analisa Yayasan SIKAP PRESS. Harta Susanto. Supandi Kusuma. H. Soffyan. H. Ali Soekardi. Joeli Salim. Paulus M. Tjukrono. H. War Djamil. H. Amir Siregar, H. Kaharudin, H. Bahari Effendy, H. Naswan Effendi, Usman Alie, H. War Djamil, Mulyadi Franseda, H. Ismail Lubis, H. Basyir Ahzar, Buoy Harjo, Agus Salim, H. Azmi Majid (foto). M. Hatta Lubis, Mac. Reyadi MS, A. Rivai Siregar, Hasan Basri Ns, Timbul O. Simarmata, Johan Jambak, Ismugiman, Idris Pasaribu, M. Sulaiman, Ali Sati Nasu- tion, Samil Chandra, M. Nur, Hermansyah, Aswadi, Faisal Fardede, Kwa Tjen Siung. Hendar Tusmin, Anthony Limtan. Seminggu 7 kali. Rp. 4.500,- per mm/kolom (umum). Rp. 3.000,- per mm/kolom (keluarga). Jalan Jend. A. Yani No. 35-43 Medan. Kotak Pos : 1481. Telex No.: 51326 ANALIS IA. Fax: (061)- 514031, Telegram: ANALISA MDN. Redaksi: 556655 (2 saluran)/511256. Tata Usaha: 554711 (3 saluran)/513554. Frans Tandun, Jln. K.H. Hasyim Ashari. No. 43-A Jak. Pusat Tel. 3446609/3844339/3453912 Fax.: (021)- 363388. H. Harun Keuchik Leumiek Jalan Tgk. Cik Ditiro 106 Tel. (0651) - 23839. Fax: (0651) 23839. SK. Menpen No. 023/SK/MENPEN/SIUPP/A.7/1985. Tanggal 24 Desember 1985. P.T. KUMANGO Medan (Isi di luar tanggung jawab pencetak). Tajukrencana Hubungan China - Rusia PRESIDEN Rusia Boris Yeltsin Minggu lalu mengada- kan kunjungan resmi ke Beijing selama tiga hari. Dia me- lakukan pembicaraan dengan Presiden Jiang Zemin untuk lebih memperkokoh hubungan antara Rusia dengan Chi- na yang sudah erat itu. Nampaknya kunjungan Presiden Rusia ke Beijing itu adalah dalam rangka usahanya terus memperluas aktivitas politik luar negeri negaranya. Sebelumnya Yeltsin telah ber- temu dan mengadakan pembicaraan dengan Perdana Men- teri Jepang Ryutaro Hashimoto di Krasnoyarsk Siberia dan yang menghasilkan kesepakatan untuk menanda tangani perjanjian perdamaian antara kedua negara pada tahun 2000. Hubungan antara China dengan Rusia sangat baik. Ka- laupun ada yang sedikit merintanginya adalah soal per- batasan antara kedua negara. Kini rintangan mengenai so- al tersebut hilang dengan ditanda tanganinya suatu dekla- rasi oleh Presiden Jiang dan Presiden Yeltsin yang meng- akhiri perselisihan mengenai demarkasi perbatasan itu. Per- selisihan tentang soal perbatasan ini bukanlah soal baru te- tapi sudah terdapat sejak di zaman kaisar kaisar di masa lalu. Hubungan kedua negara memang sudah sangat baik di segala bidang. Kecuali yang masih perlu ditingkatkan ia- lah bidang perdagangan dan kemungkinan besar disinggung juga oleh kedua pemimpin itu dalam pertemuan mereka. Hubungan dalam bidang perdagangan ini masih kurang ce- pat berkembang dibanding bidang-bidang lain. Lalu lintas perdagangan antara keduanya masih relatif kecil dalam bandingan dengan luasnya kedua dan negara jumlah penduduk yang sangat besar. Selain itu neraca per- dagangan antara keduanya masih belum seimbang. Masih menunjukkan keuntungan bagi Rusia. Pernah tersiar bahwa China dan Rusia akan meningkat- kan lalu lintas perdagangan itu menjadi US$ 20 milyar pa- da tahun 2000. Tahun 1997 ini impor China dari Rusia di- perkirakan akan berjumlah US$ 10 milyar. Sementara itu ekspornya delapan milyar dolar. China tentu berkeinginan untuk dapat terus mening- katkan ekspornya ke Rusia guna mempertinggi laju per- tumbuhannya dalam bidang ekonomi. Produk-produk yang dihasilkannya akan bisa mendapat pasaran yang lebih luas di Rusia kalau Moskow membuka kraán impor yang lebih besar untuk barang-barang dari negara tetangganya itu. Sementara itu Rusia kini juga tengah berusaha mening- katkan ekspornya berupa hasil-hasil industri berat serta mi- nyak bumi dan gas alam ke sana yang diperkirakan akan mendapat pasaran cukup baik di China dengan terus sema- kin deras melajunya pertumbuhan ekonomi negara itu. Peningkatan hubungan dagang ini rasanya lebih tergan- tung kepada kemampuan Rusia. Apakah Moskow sekarang sudah memiliki devisa yang cukup besar sehingga dapat le- bih memperluas impornya dari China ? Hal ini menjadi pertanyaan karena hingga kini program reformasinya khususnya untuk memulihkan perekonomian- nya kepada perekonomian pasar masih belum berjalan lancar. Rusia masih terus mengharapkan bantuan dari negara industri maju di Barat yang tergabung dalam G-7 untuk dapat memperkuat usaha lebih memperlancar reformasi yang dilakukannya itu termasuk meningkatkan ekonomi nya. Karena mendapat bantuan dari negara-negara Barat ma- ka sebagai konsekuensinya Moskow kini harus mendahu- lukan pembelian produk-produk negara-negara donornya itu dari pada dari negara-negara lain. Seperti dari China mes- kipun persahabatan antara kedua negara sangat baik. Surat Pembach Jalan Baru Diresmikan Dirusak "Polisi Tidur" - Mohon Perhatian Pemda Medan JALAN Tengku Amir Ham- zah yang baru saja diresmikan oleh Walikota Medan H.Bachtiar Djafar, mulai ramai dilalui mobil dan sepeda motor. Apalagi jalan ini merupakan jalan memintas dari Jl. Kapten Muslim ke Gelu- gur by Pass. Kalau selama ini harus memu- tar melalui Jl.Brigjen.Manaf Lu- bis (dh. Jl.Gaperta)-JI.Danau Singkarak-Jl.Gereja-Jl.Karya- JI.Makmur barulah dapat Glugur by Pass. Tetapi sekarang dari Jl.Kapten Muslim langsung ke Jl. T.Amir Hamzah yang lebar dan mulus dan lurus terus mendapat- kan Glugur by Pass. Kalau tadi- nya dicapai dalam 20 menit ma- ka sekarang hanya lima menit. Jalan T.Amir Hamzah ini juga merupakan jalan lingkaran tengah di kota Medan, sehingga orang yang datang dari Belawan atau arah dari Medan Barat akan lebih cepat dan mudah melalui jalan lingkaran tengah ini bila hendak ke Sunggal, ke Kampus USU bah- kan memutar terus ke Asrama Haji dan sedikit lagi menembus ke JISM Raja. Tapi sayangnya, jalan yang le- bar dan mulus yang baru bebera- pa hari diresmikan itu sudah di- rusak untuk kemudian dibangun "polisi tidur". Ada beberapa loka- si di Jalan ini khususnya di seki- tar perumahan mewah yang sudah siap dan yang sedang dibangun "polisi tidurnya" selebar-lebar ba- dan jalan. Karena jalannya lebar dan me- mang mulus, kenderaan melaju le- bih cepat dan akan terkejut tiba- tiba terhadang oleh "polisi tidur" ini. Apalagi kalau malam hari pe- Nama dan alamat harus jelas Sertakan Fotokopi KTP nerangan lampu jalan terhalang oleh pohon-pohonan, sehingga pe ngendara yang kurang terang lam- pu kenderaannya sering terperang- kap dengan bangunan "polisi ti- dur" yang lebih tinggi dari permu- kaan jalan itu. Perlu perhatian dari pihak Pemda Medan terhadap orang- orang yang membangun "polisi ti- dur" seenaknya di jalan mulus yang dibangun dengan biaya yang cukup besar oleh pemerintah itu. Jika dibiarkan saja, bukan tak mungkin akan bertambah banyak lagi dibangun penduduk setem- pat. Akibatnya bukan saja sangat mengganggu pemakai jalan umum, tetapi juga memperlambat arus lalulintas. Padahal jalan lingkar tengah ini dibangun untuk memperlancar dan mempercepat kenderaan yang lewat. Mohon perhatian! HIRLAN NAWAWI JI.Brigjen.A.Manaf Lubis Medan. Dari Redaksi PARA penyumbang tulisan/artikel dimintakan perhatiannya sebagai beri kut: 1. Panjang tulisan/artikel minimal empat dan mak simal tujuh halaman/folio diketik dengan spasi rang kap dan tidak timbal balik. 2. Bukan tindasan, serta bukan fotokopi. 3. Tidak atau belum dikirim kan ke media massa lain nya. 4. Pada akhir/ujung tulisan sebutkan identitas, profesi penulis serta alumnus dari mana. 5. Sertakan alamat terbaru yang jelas, dan jangan lupa sertakan fotokopi KTP yang masih berlaku. Penyimpangan, yang Lumrah ? SEBUAH berita kecil yang di- muat beberapa media cetak terbit an Jakarta pada tanggal 17 Ok- tober yang lalu membuat saya ter- kejut. Isinya enam orang pe- ngemudi beberapa supir truk dan lainnya pengemudi mobil pri- badi ditangkap petugas Patroli Reaksi Cepat ((PRC) Polri kare- na mencoba menyuap polisi. Berita ini membuat saya ter- kejut karena, setidak-tidaknya, selama ini baru kali inilah terba- ca berita seperti ini. Padahal, se- perti kita semua mengetahui, per- buatan masyarakat (para penge- mudi) yang mencoba menyuap atau bahkan menyuap atau me- nyogok petugas, bukanlah hal yang langka. Para pengemudi tersebut dibe- ritakan ditangkap di ruas-ruas ja- lan tol. Kesalahan mereka berma cam-macam. Ada yang mengemu dikan kendaraannya dengan lam- bat sehingga membuat lalu lintas Menurut Soesilo pula, dapat. lah ditentukan bahwa saat pem- menjadi macet, ada yang menya- lib (mendahului) dari bahu jalan, berian dilakukan, kejahatan telah ada yang karena menjalankan selesai, meskipun pegawai (poli- kendaraannya di sisi kanan jalan, si) itu tidak mau menerima pem- dan ada pula yang tak jelas sebab- beriannya, misalnya dalam hal nya lantas melempar kotak korek penyuap itu meletakkan sejumlah api berisi uang kepada petugas. uang di atas meja tulis dan pega- Semua kasus itu terjadi di jalan-wai negeri itu menolak untuk me jalan di ibukota Jakarta. Sudah demikian banyak me- dia massa menyiarkan perbuatan itu. Aksi lempar kotak korek api, menyelipkan uang di dalam surat- surat kendaraan, dan berbagai teknik penyuapan lainnya sudah sering diungkap media massa. Ta- pi rupanya, cerita pertengahan Oktober itu lain adanya. PASAL 209 KUHP Perbuatan menyuap atau me- nyogok petugas/pegawai negeri diatur dalam pasal 209 KUHP yang mengancam si penyuap itu dengan hukuman penjara maksi- mal dua tahun delapan bulan atau denda maksimal Rp 4.500,- (em- pat ribu lima ratus rupiah). Ayat le pasal 209 KUHP menyebut- kan: "Barangsiapa memberi ha- diah atau perjanjian kepada se- orang pegawai negeri dengan maksud hendak membujuk dia, supaya dalam pekerjaannya ia berbuat atau mengalpakan sesua- tu apa, yang bertentangan dengan kewajibannya." Sedangkan ayat 2e menyata- kan: "Barangsiapa memberi ha- diah kepada seorang pegawai ne- geri oleh sebab atau berhubungan dengan pegawai negeri itu sudah membuat atau mengalpakan se- suatu apa dalam menjalankan pe- kerjaannya yang bertentangan dengan kewajibannya." R.Soesilo (1981) menyatakan, kejahatan ini biasa disebut "me- nyuap" atau "menyogok" pega- wai negeri (actieve oomkooping). Adapun maksud pemberian itu adalah supaya pegawai negeri itu TANGGAL 14 Nopember 1997 tercatat dalam sejarah per- juangan bangsa Indonesia sebagai hari ulang tahun korps Brigade Mobil (Brimob) Polri yang ke-51. Sesungguhnya, nama Brimob su dah sangat dikenal sejak jaman revolusi fisik. Bahkan dalam Operasi Trikora maupun Dwikora, Brimob banyak disebut dan cukup populer berkat peranannya yang cukup menonjol dalam operasi militer tersebut. Tapi, hingga saat ini, masih banyak yang belum tahu apa dan bagaimana Brimob itu. Ini terlihat dari masih cukup banyaknya per- tanyaan berkisar eksistensi dan peran Brimob. Tulisan singkat ini, sekadar menyingkap seputar pasukan elit Polri berbaret biru tua ini. Jika kita telusuri berdasar kan catatan sejarah, maka akan kita temukan lembaran historis yang menyatakan bahwa Korps Brimob lahir sejak Proklamasi Kemerde kaan RI 17 Agustus 1945. Hanya saja saat itu namanya Pasukan Polisi Istimewa (PPI) bermarkas di Surabaya dipimpin pertama kali oleh Inspektur Klas I (Letnan Satu Polisi) Moh. Yassin. Empat hari setelah Proklama si Kemerdekaan atau tepatnya tanggal 21 Agustus 1945, PPI berikrar bahwa PPI adalah Polisi Negara Republik Indonesia. PPI selain merupakan pasukan bersen- jata pertama di republik ini dan lebih lengkap persenjataannya dari pada TKR/BKR waktu itu, juga memiliki mobilitas lebih terorganisir rapi, bahkan perannya yang menonjol ketika itu adalah PPI mampu mengobarkan sema ngat rakyat Surabaya dengan penuh heroik melawan tentara Sekutu yang berusaha menjajah kembali. Oleh: Arwin Ray,SH dalam pekerjaar...ya berbuat atau mengalpakan sesuatu yang ber- tentangan dengan kewajibannya. Seseorang yang berbuat keja- hatan atau pelanggaran memberi hadiah (uang atau barang) atau janji (berupa apa saja) kepada agen polisi dengan maksud su- paya jangan membuat proses-per bal (jadi bertentangan dengan ke- wajiban agen polisi) dapat dihu kum menurut ayat le tersebut. Betapa tidak! Di kala rakyat Indonesia, khususnya arek-arek Suroboyo, telah lelah perang dan mori bertempur turun drastis akibat perang berkepanjangan di satu sisi, di sisi lain tekanan, ultimatum bahkan teror menghu- jam terus-menerus baik dari pasukan Sekutu maupun Belanda. Pada saat-saat genting inilah PPI muncul berkonvoi dengan menggelar aneka peralatan tem- pur seperti tank, panser meriam, dan peralatan lainnya, berkeliling kota Surabaya guna membangkit kan semangat perlawanan rakyat. Alhasil langkah ini cukup efektif membangkitkan mental bertem- pur rakyat,dan semangat perla wanan penuh heroik pun menyala kembali. nerimanya. Dengan demikian, pada kasus enam orang pengemudi yang di- tangkap polisi di Jakarta tersebut, kejahatan yang mereka lakukan telah selesai, bukan lagi merupa- kan percobaan. Hal ini dinilai pen- ting menurut hukum, karena hu- kuman bagi pelaku kejahatan yang perbuatannya telah selesai tidaklah sama dengan pelaku yang perbuatannya masih taraf percobaan. Hukuman bagi pela- ku yang perbuatannya belum se- lesai (masih percobaan) adalah di- kurangi sepertiganya dari hukum an maksimal. KELAZIMAN Perbuatan yang dilakukan pa- ra pengemudi yang tertangkap tangan melakukan penyuapan/ penyogokan terhadap petugas itu, mau tidak mau dan dengan rasa prihatin yang dalam, agaknya perlu kita akui hanyalah mengi- kuti sejenis kelaziman atau pun kebiasaan yang hidup di masya- rakat kita. Kebiasaan berupa pemberian uang damai, uang pe- licin, uang pelancar usaha, atau apa pun namanya, sering dilaku- kan untuk memperlancar segala urusan. Pemberian uang, yang seper- ti sudah menjadi kelaziman itu, untuk menyelesaikan segala urus an dengan cepat (potong kompas) sudah bukan hal yang aneh lagi. Apa pun dalihnya, kelaziman seperti itu tentunya tak dapat di- benarkan. Namun, sekali lagi dengan rasa prihatin, kenyataan yang ada membuat kita harus mengakui bahwa kebiasaan tak sehat itu sudah terlanjur berkem- bang biak di masyarakat kita. Bu- kan saja dalam kasus-kasus dima- na masyarakat berhadapan de- ngan petugas di jalan raya, me- lainkan juga untuk menyelesaikan masalah-masalah lain. ANALISA Suatu Hal Dalam urusan-urusan yang bersangkutan dengan pihak birok Dalam perjalanan sejarahnya, sejak proklamasi sampai seka rang, Brimob sedikitnya telah mengalami 3 kali perkembangan organisasi secara mendasar yang kelak akan mempengaruhi peta kekuatan Brimob khususnya dan Polri umumnya. Tiga perkem- bangan itu adalah, pertama, era 1945 (proklamasi) sampai tahun 1972. Kedua, era tahun 1972 sam- pai 1983, dan ketiga, era 1983 sampai sekarang. Dalam era proklamasi sampai tahun 1972, sesuai tuntutan se-- jarah orientasi peran dan fungsi Brimob Polri lebih menonjol di bidang tempur. Dari merebut kemerdekaan sampai menghadapi berbagai ancaman dan juga gang- guan dalam negeri berupa pergo lakan dan pemberontakan. rasi atau bahkan juga dengan ba- dan swasta, suap diberikan de- ngan diam-diam. Semua pihak berprinsip "tahu sama tahu", sama-sama saling ada "penger tian". Kegiatan suap-menyuap ini, yang kemudian berkembang men- jadi kebiasaan dan kelaziman, tentu saja membuat proses birok rasi, aturan main maupun pene- gakan hukum berjalan timpang. Apa yang menurut ketentuan se- benarnya tidak boleh menjadi bo- leh, apa yang tidak biasa menja- di lumrah, terjadilah pergeseran nilai atau lebih ekstrim lagi dika- takan penjungkirbalikkan nilai. Eskalasi gangguan Kamtibmas berintensitas tinggi akan senan- tiasa meningkat pesat seirama dengan perkembangan masyara Dan seperti layaknya penya- kit, kebiasaan ini menyebar luas menulari orang demi orang, tak perduli apakah ia anggota masya rakat atau pun petugas negara. POLITICAL WILL Bagaimanapun situasi dan kondisi yang tidak sehat itu me- rupakan tanggung jawab kita semua untuk memperbaikinya. Baik aparatur pemerintahan mau pun masyarakat. Namun peneka- nannya terutama adalah pada aparatur negara serta masyarakat kalangan atas atau mereka yang berpendidikan tinggi. Mengedepankan Peran Brimob Dalam situasi seperti ini, pa- ra petugas yang bersih" serta masyarakat yang ingin berurusan sesuai dengan aturan main, bisa berhadapan dengan kenyataan yang tidak sesuai dengan harap an. Itu karena adanya pergeseran nilai yang keadaannya sudah de- mikian parah. LUMRAH Maka benarlah apa yang dika- takan oleh Ir.Siswono Yudohuso- do, Menteri Transmigrasi dan Pe- mukiman Perambah Hutan, da- lam orasi ilmiahnya pada dies na- talis ke-31 Universitas Pancasila di Jakarta, 23 Oktober 1997 (Kompas, 24 Oktober 1997) me- ngatakan: "Pemahaman terha- dap kewajaran dan kenormalan pada masyarakat Indonesia akhir- akhir ini telah terjadi penyimpang an. Bahkan saat ini, penyimpang an itu sudah dianggap sebagai hal yang lumrah". Kata Siswono pula, melaku- kan pembenaran (atas sesuatu) yang salah karena sudah menja- di kelaziman, akan mengakibat- kan perubahan norma dan mem- budayakan sistem nilai baru yang tak sesuai dengan moral dan eti- ka masyarakat yang baik, Adalah sangat berbahaya membiarkan the false sence of normalicy (penyimpangan ukuran-ukuran normal) karena akan semakin jauh menyimpang- nya, dan akibatnya kehidupan akan tidak tertib, perekonomian tidak efisien dan daya saing akan rendah. Oleh: Kuncara Yuniadi TEPAT tanggal 14 Nopember kat sekaligus perubahan sosial 1946, oleh Kepala Kepolisian Negara RI, PPI dibentuk di seluruh tanah air dengan nama baru: Brigade Mobil (disingkat Brimob) Polri. Tanggal inilah disepakati sebagai hari kelahiran Brimob (pada awalnya singkatan namanya, Mobrig - Red). Keadaan seperti yang diung- kapkan Siswono tersebut keliha- tannya sudah seperti telanjur ter- kondisi di masyarakat kita. Seper- ti yang sering dikemukakan para pakar, jika suatu perbuatan sa lah dilakukan terus menerus ma ka lama kelamaan perbuatan sa- lah itu akan dianggap sebagai per- pelbagai fenomena yang mengin- dikasi ke arah terbentuknya pola hidup individualitas, materialistis, sekaligus konsumerisme makin mempertegas dan makin memper lebar perbedaan jurang kesejah teraan. Dengan kata lain, pembangun an modernisasi dan industralisasi adalah mata rantai yang saling terikat dan saling mempengaruhi satu sama lain pesatnya perubah an dan perkembangan sosial dengan berbagai dampak positif dan negatif perlu mendapat atensi dan kewaspadaan kita semua. Alhasil, meningkatnya berbagai aspirasi masyarakat adalah satu penegasan teorema ini. Mulai tahun 1972, kondisi stabilitas keamanan nasional semakin membaik, maka fungsi dan peran Brimob pun dikurangi dari tempur beralih ke tugas pokok, yaitu memobilisasi fungsi fungsi kepolisian secara menyelu ruh demi efisiensi dan efektifitas operasionalisasi Polri. Tugas ini berlangsung hingga tahun 1983. Mulai era tahun 1983, peran dan fungsi Brimob lebih trans paran dan lebih terfokus me nangani ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan (AGHT) Kamtibmas yang berintensitas tinggi dan semakin eskalatif hingga saat ini. Sebagai pasukan khusus Polri, memiliki ciri khas dan sifatnya mendasar (berbeda dengan pasukan elit dari matra lainnya), yaitu melumpuhkan pengganggu dan pengancam Kam tibmas. Jadi bukan mematikan. Ancaman dan gangguan Kam- faktual bila eskalasi gangguan tibmas berintensitas tinggi itu an- Kamtibmas semakin kompleks tara lain, terorisme, huru-hara dengan pelbagai penyebab yang massa destruktif, pergolakan melatarbelakanginya. massa disertai kekerasan, pemo gokan dan demonstrasi massa, hingga pada usaha-usaha pen- jinakan bom dan bahan-bahan peledak serta search and rescue (SAR). Belum lagi menghadapi hal- hal yang sifatnya terkait dengan tuntutan alam seperti membludak nya tenaga kerja (man power) dan tak terimbangi tersedianya lapangan kerja yang akhirnya ber- muara pada penggangguran, kri| minalitas serta membanjirnya per- pindahan penduduk dari desa ke kota (urbanisasi) akibat mandeg buatan yang wajar. Maka ketika membaca berita tentang enam orang pengemudi ditangkap po- lisi di Jakarta karena mencoba menyuap petugas, wajarlah saya terkejut. Selama ini, saya dan mungkin sebagian besar masyarakat kita, sudah menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang lumrah. Pa- dahal, jelas menurut aturan hu- kum, perbuatan itu adalah per- buatan melawan hukum, atau le- bih tegas lagi: sebuah kejahatan! Meningkatnya pelbagai aspirasi itu sering dapat dielakkan dan potensial menjadi ajang ben- turan berbagai kepentingan antar masyarakat sendiri bahkan antar masyarakat dengan pemerintah. Maraknya pelbagai pergolakan massa, kasus pertanahan, de monstrasi, pemogokan buruh, arak-arakan masa destruktif, pembakaran, tawuran, bentrokan antara peserta kampanye, dan sebagainya, barangkali merupa kan konkretisasi permasalahan konfliktual yang masih aktual dan Hanya karena selama ini ti- dak pernah tersiar kabar adanya pengemudi yang ditangkap poli- si karena menyuap, padahal suap- menyuap dalam bentuk "denda damai" itu bukan rahasia lagi, ki- ta berasumsi bahwa denda damai itu adalah hal yang lumrah saja. Begitu pun di sektor-sektor kehi- dupan lain, bila berurusan kita beranggapan memberi sekadar "salam tempel" merupakan hal yang wajar, padahal itu merupa- kan penyimpangan. Tidak semua memang, baik masyarakat maupun pejabat atau petugas negara, yang sudah ter- biasa atau membiasakan diri serta menganggap segala bentuk pe- nyimpangan itu sebagai hal yang lumrah. Akan tetapi jika keadaan ini terus berkelanjutan, mau tidak mau, jumlahnya akan semakin membesar saja. Jika di sebuah ins tansi delapan dari sepuluh petu- gasnya sudah terbiasa mengang- gap penyimpangan itu sebagai hal yang lumrah, maka mau tidak mau pula, sisanya terpaksa ber- buat hal yang sama. Sebab jika tidak demikian, mereka akan tersingkir dari ling- kungannya sendiri karena diang- gap tidak dapat bekerja sama. Padahal, tanpa kerja sama yang baik, tugas-tugas tak dapat diselesaikan dengan baik pula. Maka pada suatu saat nanti, jika keadaan seperti yang diungkap Siswono itu berkelanjutan terus, tak perlu heran jika suatu ketika kita malah terkejut, terbodoh, bingung, atau malah tersinggung atau marah, karena berhadapan dengan situasi dan kondisi yang benar dan baik. Itu karena selama ini kita su- dah terbiasa dengan segala ben- tuk penyimpangan dan sudah menganggapnya sebagai suatu ke- laziman. Itulah bentuk penjung- kirbalikkan nilai. nya pertumbuhan ekonomi di desa di satu sisi dan pesatnya mesin industrialisasi dan moder- nisasi di perkotaan di sisi yang lain. Surat dari Australia Australia Nasehati AS tentang Indonesia Oleh: Nuim Khaiyath Begitu pula meningkatnya ke butuhan hidup dan tak terimbangi daya beli masyarakat, anjloknya nilai rupiah, laju inflasi dan seterusnya, adalah gejala dan ge- jolak sosial yang menambah ru mitnya permasalahan dan penye lenggaraan Ka.ntibmas abad ke-21 mendatang. yang menyertainya. Indonesia, salah satu negara sedang berkem- bang bahkan oleh para pengamat ekonomi disebut-sebut telah menapak dan meniti sebagai Negara Industri Baru (New In- dustrial Country), sebagai suatu bangsa yang multietnis, corak ragam kondisi sosial ekonomi sedang mengepakkan sayap me- nyongsong era modernisasi dan globalisasi dewasa ini. Pertumbuhan ekonomi yang dikedepankan guna menjawab Juga disertai peluru plastik, cukup meningkat dan mengimbas bukan peluru tajam apalagi tantangan jaman yang semakin granat.! pada kemajuan pembangunan krusial dan kompleks itu. fisik materiil jauh meninggalkan segi pemerataan di tiap lapisan masyarakat, disadari memang bukan tanpa dampak. Bahkan saat ini sudah mulai terasa Oleh karena itu, relevan kiranya apabila peran Brimob MENGAPA demikian.? Sebab, walaupun ancaman Kamtibmas bisa tereksitasi ke level lebih tinggi, namun satu hal yang pasti, secara inheren yang dihadapi adalah rakyat sendiri yang harus diayomi secara hukum BARU-BARU ini, pemerin- tah Australia mengutus suatu perutusan terdiri atas pejabat- pejabat Australia yang ahli ten- tang Indonesia, termasuk man- tan Duta Besar Australia di Jakarta, Alan Taylor, untuk memberikan masukan tentang Indonesia kepada pemerintah Amerika Serikat (AS). Tidak mengherankan, karena mau tidak mau harus diakui, bahwa hubungan antara negara adhikuasa dunia itu, dengan ne gara terbesar dalam ASEAN, Indonesia, belum lama ini memang agak mendingin. PERPUSTAKAAN sekolah, perpustakaan milik sebuah lem- baga pendidikan, baik TK, SD, SLTP maupun SLTA. Eksisten- sinya kita ketahui sebagai sebuah kelengkapan dunia pendidikan yang sangat penting bagi sebuah sekolah. Eksistensinya merupakan sarana penunjang yang sangat dibutuhkan untuk mempercepat akselerasi peningkatan kualitas. Oleh sebab itu, pengadaan per- pustakaan sekolah tidak terlepas dari upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia In- donesia yang kini sedang belajar di bangku pendidikan. Maka apabila kita lihat relevansinya dengan upaya pemerintah tersebut dapat kita kaitkan bahwa hal itu dimaksudkan untuk menum- buhkan minat baca sekaligus meningkatkan minat baca peser- ta didik di sekolah. Sehingga akan memiliki sifat senang atau gemar membaca. Apabila sikap gemar membaca telah berakar, maka peningkatan kualitas tersebut dapat tercapai dalam waktu yang relatif singkat. Namun, sayang perpustakaan sekolah selama ini disinyalir semakin terpuruk. Sehingga pada rubrik pendidikan majalah Sarana Puncaknya ialah pembatalan maksud pembelian 9 pesawat tempur F-16 buatan Amerika oleh Indonesia. Mendinginnya hubungan ini timbul menjelang kunjungan Perdana Menteri Australia, John Howard, ke Amerika Serikat bulan Juni lalu. Keadaan dalam hubungan an- tara Indonesia dan Amerika Se rikat juga tidak terbantu oleh keputusan Amerika untuk me minta kepada organisasi Per- dagangan Dunia - WTO - agar menindak Indonesia sehubung an dengan persoalan mobil na sional, suatu tindakan yang dianggap menyalahi pranata per dagangan bebas. NANGKA&GETAHNYA Sebelum itu lagi, soal sum- bangan yang diatur oleh seorang bekas pejabat tinggi pada per wakilan Bank Lippo di Amerika Serikat, James Huang, yang melibat keluarga konglomerat Mochtar Riady, kepada dana khusus kampanye Partai De mokrat (partainya Presiden Bill Clinton) menjelang pemilihan presiden November tahun lalu, memang menimbulkan dampak kurang baik terhadap hubung an Indonesia-Amerika. Sebagaimana dikatakan oleh Sebab adalah kenyataan, ma- syarakat kecil serta kalangan ba- wah lainnya jelas hanya mampu mengomel menerima perlakuan yang tidak disenanginya. Semen- tara wakil-wakil mereka yang du- duk di kalangan legislatif pun tak mampu berbuat banyak mengha- dapi berbagai penyimpangan ter- hadap rakyat, lebih-lebih kalau penyimpangan itu dilakukan oleh kelompok-kelompok yang dipan- dang mempunyai kekuasaan. Dibutuhkan political will (ke- mauan politik) dari pemerintah dan dilindungi hak asasinya secara adil dan bijaksana. Siapa yang benar akan mendapat perlin- dungan dan yang salah akan dapat disadarkan dalam batas- batas kewajaran yang dibenarkan sesuai hukum. Dalam menghadapi masalah seperti ini, Brimob telah terlatih secara profesional sekaligus pro- porsional untuk melumpuhkan gangguan Kamtibmas itu, bukan untuk membunuh massa yang sedang bergolak dan bergejolak. Karena itu dapat terpahami jika polisi (juga di seluruh dunia) dalam menghadapi kerumunan massa (crowd) destruktif selalu dilengkapi dengan gas airmata, bukan gas beracun mematikan. Duta Besar Republik Indonesia Arifin Siregar kepada saya dalam suatu wawancara dengan Radio Australia, sumbangan itu memang diatur oleh dan berasal dari kepentingan Indonesia, namun "nangkanya" akan dinikmati pihak lain (maksud- nya RRC). Dan yang kena getahnya adalah Indonesia. Soalnya, sumbangan yang di nilai kurang "cucena" itu dapat dipandang sebagai upaya In- donesia agar Amerika, dalam kebijakan dagangnya, lebih con dong atau pro kepada Indo nesia. Keadilan Nomor 13, tahun VI, 6 Oktober 1997 menyebutnya seperti ayam mati diatas lumbung padi. MINAT BACA RENDAH Benarkah nasib perpustakaan sekolah kita seperti tikus yang mati di lumbung padi? Agaknya, sinyalemen dari berbagai pihak yang menilai tentang nasib per- pustakaan sekolah ibarat tikus yang mati di lumbung padi merupakan hal yang perlu kita teliti dan analisis. Kita memang tidak dapat mengatakan tidak. Paling tidak, Mendikbud kita mengakui hal tersebut. Maka se- jalan dengan sinyalemen tersebut. Pendidikan dan Menteri Kebudayaan RI, Prof. Dr. Ing Wardiman Djojonegoro meng anggap bahwa biang keladi ter- puruknya perpustakaan sekolah adalah karena masih rendahnya minat baca masyarakat. Untuk menepis timbulnya kesan seperti ini, maka seba liknya pemerintah Presiden Bill Clinton merana harus lebih tegar terhadap Indonesia, sementara China tenang-tenang saja, ken- dati berkesempatan memakan nangka yang getahnya terpercik ke Indonesia. Melihat faktor penyebab yang dikemukakan oleh Mendikbud tersebut diatas, menimbulkan tanda tanya kita. Benarkah sepi dan terpuruknya perpustakaan sekolah karena masih rendahnya minat baca ?. Rasanya terlalu naif bagi kita menyalahkan mentah- mentah pada sikap mental Segala ini sama sekali tidak membantu hubungan Indone sia-Amerika Serikat, ditambah pula dengan kenyataan bahwa yang sekarang membawahkan Departemen Luar Negeri, Made laine Albright, lebih dalam dan tajam pengetahuannya tentang Eropah Tengah/Timur daripada Asia Tenggara. TURUN TANGAN Dalam kesempatan ceramah di depan Himpunan Politik Luar Negeri Amerika di New York, Perdana Menteri John Howard, hanya beberapa hari sesudah diterima Presiden Bill Clinton, mengatakan, "In- donesia punya arti penting khusus bagi Australia. Dan ne gara itu kini sedang mengalami alih generasi dan peralihan di bidang ekonomi maupun politik". "Tidak perlu dibantah bahwa Indonesia memang menyandang masalah di bidang hak asasi ma untuk kembali meluruskan pema- haman yang tertanam di masya- rakat terhadap kewajaran dan ke- normalan itu. Masyarakat yang dimaksud disini adalah meliputi seluruh rakyat dan bangsa Indo- nesia, baik lingkungan aparatur pemerintahan maupun masyara- kat awam.sgns swans Momen Gerakan Disiplin Na- sional (GDN) yang ramai digalak- kan belakangan ini merupakan momen yang tepat untuk memu- lai langkah itu. Jika bulan lalu enam pengemudi ditangkap kare- Untuk mengkontribusi upaya profesionalisme Brimob, yang kita tahu merupakan salah satu bagian integral kesatuan Polri, tentunya juga diperlukan sarana dan prasa rana terutama peralatan pendu kung tugas yang lebih memadai. Selain peningkatan dukungan peralatan preventif seperti yang telah disebutkan di atas (misal, peluru plastik, gas air mata), Pasukan Anti Huru Hara (PHH) Polri bagian tak terpisahkan dari Brimob, juga sangat membutuh kan rompi pelindung, pentungan karet, perisai, dan helm pengaman guna melindungi diri secara defensif-aktif dari tindakan amuk massa destruktir. Bagaimana juga profesionalis me tak akan dapat diwujudkan secara baik dan memuaskan tan- pa pemahaman kita tentang substansi HAM secara benar. Persepsi semacam ini harus sama terutama bagi para penentu kebi- jakan (political will) dan kemauan politik (good will) di negeri ini. Sebab selain profesionalisme akan dapat bekerja secara efektif dan efisien serta optimal bila didukung sarana peralatan yang Oleh Tabrani Yunis masyarakat yang masih memiliki minat baca yang rendah. Soalnya, bila kita menelusuri sejarah pembangunan bangsa kita, pemerintah telah sejak lama berupaya meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia. Upaya ini terbukti dengan ditetapkannya bulan Mei 1995 sebagai bulan buku nasional. Lalu kemudian untuk memobilisasi masyarakat untuk gemar mem- baca, pemerintah telah pula men- canangkan hari kunjungan pustaka pada bulan September 1995 serta bulan Oktober sebagai bulan bahasa. Dengan demikian, wajar kira nya bila dalam mengantisipasi pelbagai benturan kepentingan di tengah masyarakat yang dipredik si akan terus berlangsung, peran Brimob senantiasa menjadi aktor utama dan figur sentral guna menegakkokohkan stabilitas Kam tibmas dan stabilitas nasional. Perpustakaan yang Kian Terpuruk Pencanangan bulan buku na- sional, hari kunjungan pustaka dan bulan bahasa, merupakan wujud nyata dari upaya pemerin- tah untuk meningkatkan minat baca. Halaman 4 nusia. Pada waktu yang sama, selama dua dasawarsa ini, jumlah rakyat Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskin an telah berkurang dari 60 persen tinggal hanya 15 persen. Adalah demi kepentingan kita Indonesia semua, agar mampu melewati masa-masa pentingnya ini dengan baik, serta pada waktu yang sama memelihara terus stabilitasnya dan kecen derungan ke arah suatu masya rakat yang lebih terbuka. Ini berarti, perlunya memberikan bukan saja dukungan, melain kan juga ruang, kepada Indone sia untuk mengatasi tantangan- tantangan ini. Dilihat dari alokasi dana dari Bappenas dan Departemen Keuangan yang disediakan untuk sekolah umum dan SMK cukup besar. Namun yang menjadi per- tanyaan bagi kita adalah mengapa hingga kini, perpustakaan sekolah kita masih terpuruk dan mem- prihatinkan kita ?. Agaknya, masalah rendahnya "Australia tetap peduli pada keadaan hak asasi manusia di Timor Timur. Akan tetapi, suatu pendekatan yang bersifat kon- frontatif terhadap Indonesia, dan penolakan untuk menerima kenyataan bahwa Timor Timur sudah merupakan bagian in- tegral dari Indonesia, niscaya tidak akan membawa hasil yang diinginkan, bagi mereka yang berniat membantu". Pada waktu Perdana Menteri John Howard berkunjung ke Amerika Serikat itu, pejabat- pejabat Australia memang resah karena kurangnya nasehat tingkat tinggi yang benar yang diberikan kepada Menlu Amerika Madeleine Albright, tentang Asia Tenggara, dan kurangnya perhatian pemerintah Amerika Serikat sendiri terha dap Asia Tenggara. Syukur, Asisten Menlu Amerika, Stanley Roth, yang baru-baru ini diangkat, memang luas dan dalam pengetahuannya tentang Asia Tenggara, hingga diharapkan kebijakan resmi Amerika juga akan mencermin kan kesadaran baru ini. < Nuim Khaiyath adalah wartawan Radio Australia di Melbourne. na menyuap petugas, kita pun ingin membaca berita adanya pe- tugas ditangkap dan ditahan serta diadili karena menerima suap. Ki- ta pun ingin membaca berita ada- nya preman ditangkap dan diadili karena mengompas, dan berbagai keinginan lainnya yang senada dengan itu..es gnoto Ichoses. Sekali lagi, perlu political will itu. Dan tidak setengah-setengah, melainkan harus utuh dan menye luruh. Bukankah seluruh warga negara bersamaan kedudukannya di depan hukum ? *** memadai juga berdasarkan pema haman bahwa penyelenggara nega ra telah bekerja secara propor- sional dan profesional sebagai salah satu upaya memperhatikan isu HAM yang gemanya semakin santer belakangan ini. Penulis adalah pemerhati masalah Kamtibmas Sekolah Kita Mengingat begitu spesifik dan unik tugas Brimob dalam meng antisipasi setiap AGHT Kamtib- mas yang semakin fluktuatif dan variatif, maka perlu setiap ang- gota Brimob mampu memahami dan menghayati jati diri Brimob sebagai bekal awal mengemban tugas di lapangan. Jati diri seorang Brimob telah dirumuskan oleh Mayjen Pol Drs. Aji Komaruddin tanggal 7 Januari 1993 lalu ketika meresmikan reha bilitasi kesatrian Brimob Srondol Semarang Jawa Tengah, yaitu : Bekerja keras adalah caraku, Ridlo Allah adalah harapanku, Ikhlas dalam melaksanakan tugas sikapku, Mengabdi adalah kewajibanku, Optimis cara berfikirku, Bersyukur adalah cara hidupku, Dirgahayu Brimob. **** minat baca, baik para pengunjung pustaka di sekolah maupun per- pustakaan lainnya, disebabkan oleh banyak faktor. Faktor per- tama, perpustakaan sekolah terkesan hanya sebagai pelengkap penderita. Pendeknya hanya sebagai sebuah lambang yang dipasang di depan pintu. Per- pustakaan tidak mampu menarik minat para peserta didik untuk datang memanfaatkan semua fasilitas bacaan di perpustakaan sekolah. Kedua, yang membuat loyo dan terpuruknya perpustakaan sekolah adalah karena kurangnya fasilitas. Apa yang akan dapat dinikmati oleh anak didik di sekolah kalau koleksi buku yang ada di perpustakaan hanya buku- buku tua ? Bayangkan saja, jangankan siswa, guru saja jarang menggunakan perpustakaan. Kalau guru jarang menggunakan perpustakaan, bagaimana dengan anak didik ?. Faktor ketiga, terkait dengan pengelola perpustakaan itu sen- diri. Kebanyakan pengelola per- pustakaan kita sangat tidak kreatif. Keberadaan mereka di pustaka seakan hanya sebagai penjaga pustaka, bukan pengelola (Bersambung ke hal 10)
