Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Kedaulatan Rakyat
Tipe: Koran
Tanggal: 2021-01-09
Halaman: 16

Konten


SABTU KLIWON, 9 JANUARI 2021 (25 JUMADILAWAL 1954) "Sebetulnya kalau berkaitan dengan kesiapan pembelajaran tatap muka,sejak minggu ketiga Desember, LLDIKTI sudah melakukan koordinasi dengan para pimpinan perguruan tinggi. Secara umum dari hasil diskusi dan pemantauan yang dilakukan sebagian besar masih akan menggunakan model daring. Meskipun ada beberapa yang akan menggunakan luring, tapi lebih karena memang mengharuskan mahasiswa untuk praktikum itupun jumlahnya terbatas," kata Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah V Yogyakarta Prof Didi Achjari di Yogyakarta, Kamis (7/1). Didi mengungkapkan, selain kebijakan dari Dirjen Dikti, pihaknya juga menggunakan acuan Surat Edaran Gubernur No 12/SE/XII/2020 tentang Kebijakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di DIY, di mana salah satu poinnya pembelajaran tatap muka terbatas rencananya baru akan dimulai pada tingkat mahasiswa, paling cepat Februari 2021. Februari itu merupakan awal perkuliahan untuk semester genap dan semua PT akan melakukan perkuliahan pada semester genap, sehingga sudah sesuai dengan yang tercantum dalam surat edaran Gubernur DIY. PEMBELAJARAN TATAP MUKA Kampus Duluan, SMA Menyusul MESKI pemerintah dalam hal ini Kemendikbud memperbolehkan sekolah dan kampus untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka pada Januari 2021, namun Pemda DIY maupun Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) tidak mau gegabah dalam mengambil kebijakan dan lebih memilih untuk hati-hati. Jadi sebelum kebijakan tersebut diambil, selain memastikan kesiapan sekolah maupun kampus, juga melakukan sejumlah kajian dengan melibatkan pihak-pihak terkait. Dengan demikian saat pembelajaran tatap muka dilaksanakan sudah benar-benar siap. Sedangkan untuk Surat Edaran Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 6 Tahun 2020 memperbolehkan dimulainya perkuliahan tatap muka pada Semester Genap Tahun Akademik 2020/2021. Artinya, kampus dipersilakan menerapkan pola perkuliahan sesuai kemampuan masing-masing. "Sebagian besar kampus di DIY masih akan menerapkan perkuliahan "Labu susu Citra LaGa ini pertumbuhannya cepat sekitar 75 sampai 85 hari dan mengandung beta karoten yang tinggi sangat baik untuk kesehatan mata dan tubuh," terang peneliti labu susu Citra LaGa Prof Budi S Daryono SSi MAgrSc, Rabu (6/1). Labu susu Citra LaGa merupakan labu susu varietas baru hasil inovasi 1702 Liputan Khusus secara daring pada semester genap. Memang ada kampus yang berencana menggunakan model campuran daring dan luring, tapi porsinya tetap lebih banyak daring. Karena tidak semua pergurtan tinggi siap. Jadi perlu kita cermati bersama bahwa tidak semua kampus di DIY sarana dan prasarananya siap. Karena perkuliahan dengan tatap muka secara penuh akan membutuhkan banyak tambahan ruangan, mengingat ada pembatasan kuota mahasiswa untuk menerapkan jaga jarak fisik," paparnya. Menurut Didi, meski mutu dan kualitas pendidikan perlu dijaga, tapi keselamatan harus tetap di kedepankan. Baik itu mahasiswa, dosen maupun tenaga kependidikan. Jadi semuanya harus dilakukan dengan baik, karena tidak bisa memilih mutu dan mengabaikan keselamatan para pihak. Pendapat senada dikemukakan oleh Kepala Disdikpora DIY, Didik Wardaya MPd. Menurutnya, sejumlah persiapan berkaitan dengan persiapan pembelajaran tatap muka terus dilakukan oleh Disdikpora DIY. Bahkan untuk memastikan hal itu dalam waktu dekat Disdikpora DIY akan segera melakukan verifikasi bagi sekolah yang menyatakan siap untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka. Kendati demikian untuk Guru di SMK Maarif Yogyakarta saat menyampaikan materi pembelajaran secara daring di sekolahnya. Budi daya labu susu 'Citra LaGa'. Budi Daryono bersama peneliti Fakultas Biologi UGM lainnya Prof Purnomo MS. Labu ini telah dikembangkan sejak tahun 2017 silam dan telah dibudidayakan oleh kelompok tani binaan di Prambanan, Sleman, Yogyakarta. Budi menjelaskan, labu susu Citra LaGa berasal dari persilangan antara labu susu dari Belanda dan labu susu dari Jepang atau yang dikenal dengan nama Kabocha. Berikutnya dilakukan seleksi hingga menghasilkan galur kultivar Citra Labu Gama. Labu varietas ini memiliki masa panen yang relatif lebih cepat dibandingkan dengan labu biasa. Masa panen MANFAATAN LAHA ARANGAN RUM IK RUDIDAYA TANAMAI ENUHI KEBUTUHAN EMI COVID9 170x nga Mad Ju pelaksanaan pembelajaran tatap muka, pihaknya masih menunggu hasil evaluasi dari perguruan tinggi. Karena untuk menjaga keselamatan dan sesuai kesepakatan bersama, pembelajaran tatap muka terbatas rencananya baru akan dimulai pada tingkat mahasiswa, paling cepat Februari 2021. Kebijakan detailnya tertuang dalam Surat Edaran Gubernur No 12/SE/XII/2020 tentang Kebijakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di DIY. "Kalau ditanya soal pelaksanaan pembelajaran tatap muka untuk jenjang SMA/SMK kami belum bisa memastikan. Karena masih menunggu hasil evaluasi yang dilakukan oleh perguruan tinggi. Mengingat dalam surat edaran dijelaskan bahwa yang boleh melakukan pembelajaran tatap muka adalah mahasiswa terlebih dahulu. Tetapi semua itu disesuaikan sepenuhya dengan kebijakan perguruan tinggi. Jadi seandainya perguruan tinggi merasa belum siap melakukan pembelajaran tatap muka juga tidak masalah dan memperbolehkan mereka melanjutkan pembelajaran daring," papar Didik. Didik Wardaya mengungkapkan, meski pelaksanaan pembelajaran daring masih mengalami sejumlah kendala, tapi untuk memutuskan KANDHA RAHARJA LABU SUSU 'CITRA LAGA' INOVASI UGM Lebih Cepat Panen dan Lebih Tahan Hama UNIVERSITAS Gadjah Mada (UGM) mengembangkan varietas labu susu 'Citra Labu Gama (Citra LaGa)' yang memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan dengan labu susu varietas lain. Labu susu ini juga potensial dibudidayakan di lahan marginal maupun lahan kritis karst. berkisar antara 75-85 hari setelah tanam. Dalam satu pohon labu dapat menghasilkan 2 hingga 6 buah labu dengan berat rata-rata 1-3 kilogram/buah. Buah berwarna kuning, kuning kecoklatan, oranye ini dapat bertahan hingga 6- 12 bulan. Labu Citra LaGa juga memiliki keunikan karena dikembangkan dalam tiga macam bentuk yaitu bentuk gitar, bentuk barbel/paprika serta bentuk leher angsa/ular. Budi menyebutkan, untuk labu dengan bentuk gitar umumnya lebih disukai konsumen kelas atas. Berikutnya, bentuk barbel/paprika lebih digemari kalangan KR-Istimewa ****** pembelajaran tatap muka tidak bisa dilakukan secara asal-asalan, sebaliknya butuh kehati-hatian. Jadi sesuai dengan kesepakatan bersama pelaksanaan pembelajaran tatap muka untuk SMA/SMK akan melihat hasil evaluasi pembelajaran tata muka di kampus. Apakah pembelajaran tatap muka bisa dilaksanakan dengan baik atau sebaliknya menimbulkan klaster baru. Seandainya tidak ada masalah atau sudah bisa dilaksanakan dengan baik, baru dilakukan untuk jenjang di bawahnya. KR-Riyana Ekawati "Meski begitu untuk SMK yang berkaitan dengan teori kemungkinan tetap dilakukan dengan model Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Meskipun sekolah sebenarnya sudah mulai menyiapkan prokes sejak jauh- jauh hari sebelumnya, tapi semua itu harus melihat perkembangan kasus Covid-19 di DIY," paparnya. Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Drs K Baskara Aji menyatakan, sebelum memutuskan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan. Semua itu perlu dilakukan supaya kebijakan pembelajaran tatap muka bisa dilaksanakan dengan baik dan tidak menimbulkan persoalan baru atau penambahan kasus. Karena surat edaran tersebut sifatnya adalah Labu susu 'Citra LaGa'. menengah-atas dan untuk bentuk ular banyak disukai oleh masyarakat umum/menengah-bawah. "Kami kembangkan tiga bentuk agar konsumen punya pilihan, sebab selama ini bentuk banyak ditentukan oleh para tengkulak," terang Dekan Fakultas Biologi UGM ini. Sementara soal ketahanan terhadap hama, Budi mengatakan, bahwa varietas labu susu Citra LaGa lebih tahan terhadap serangan Begomovirus yang banyak menyerang tanaman labu dibandingkan varietas impor. Hasil tersebut diperoleh setelah dilakukan penelitian terhadap empat varietas labu susu yakni varietas dari China, "KEDAULATAN RAKYAT" HALAMAN 16 mengizinkan pembukaan pembelajaran tatap muka terbatas, bukan mewajibkan, sehingga jika suatu kampus merasa belum siap, maka boleh tetap melanjutkan pembelajaran jarak jauh (daring). Jadi bagi kampus yang merasa belum siap tidak perlu memaksakan diri mengingat keputusan pembelajaran perguruan tinggi sepenuhnya ada di tangan perguruan tinggi. "Nantinya dari pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas tingkat perguruan tinggi tersebut akan dijadikan acuan untuk menentukan kebijakan pembukaan pembelajaran tatap muka terbatas tingkat satuan pendidikan di bawahnya SMA/SMK, SMP, hingga SD. Jadi SMA-SMK itu baru bisa menggelar tatap muka setelah ada evaluasi tatap muka di perguruan tinggi yang menunjukkan hasil baik," jelas Baskara Aji. Sedangkan Kepala SMK Maarif Drs Suharyanto didampingi Kaprodi Multi Media, Dwi Santoso Widiatmoko menjelaskan, sejumlah persiapan berkaitan dengan pembelajaran tatap muka, khususnya yang berkaitan dengan penegakan prokes terus dilakukan oleh SMK Maarif Yogyakarta. Meskipun untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka pihaknya masih menunggu hasil evaluasi dari perguruan tinggi dan keputusan Pemda. Jadi apapun kebijakan dari pemerintah pihaknya siap melaksanakan dengan tetap mengedepankan prokes. Karena sebagai pelaksana di lapangan pihaknya menyadari, pelaksanaan pembelajaran tatap muka itu harus direncanakan dengan baik, supaya nantinya tidak menimbulkan persoalan baru. Pihaknya menyadari, sebagai sekolah vokasi tidak mungkin semua materi pembelajaran disampaikan secara daring. Kendati demikian SMK Maarif tetap bersikap selektif dan hati-hati. "Sebelum kegiatan praktikum terbatas mulai dilakukan, sekolah tidak hanya memastikan kesiapan sarana dan prasarana. Namun juga beberapa hal seperti izin dari orang tua, persetujuan komite sampai memetakan asal siswa (masuk zona merah, kuning atau hijau) dan membuat jadwal dengan model shift. Semua itu dilakukan karena sekolah ingin memastikan pelaksanan pembelajaran atau praktikum terbatas bisa dilakukan dengan baik," jelasnya. (Ria) varietas dari Jepang, varietas dari Belanda, dan Citra Laga. "Varietas dari China lebih mudah terinfeksi Begomovirus dan diikuti varietas dari Jepang, varietas dari Belanda, dan terakhir varietas Citra LaGa. Dengan begitu labu susu Citra LaGa menjadi varietas yang lebih tahan terhadap Begomovirus daripada tiga varietas lainnya," urainya. Budi mengatakan, budidaya labu susu Citra LaGa sangat potensial dilakukan, sebab memiliki kandungan nutrisi yang tinggi sehingga berpotensi besar untuk dijadikan sebagai makanan alternatif. Umumnya, labu susu digunakan sebagai KR-Istimewa bahan baku tepung untuk bubur bayi/makanan pendamping ASI, kue, roti, dan bubur yang dikonsumsi saat proses penyembuhan dan pemeliharaan kesehatan lansia. Labu susu Citra LaGa dapat ditanam di dataran rendah hingga sedang. Tak hanya itu, varietas ini juga bisa dibudidayakan pada lahan-lahan marginal seperti tegalan dan lahan berkapur. "Untuk lahan bekas pertambangan belum dicoba bisa dilakukan budidaya atau tidak. Namun ke depan akan kita coba pada lahan tersebut, semoga dapat ditanam juga," pungkasnya. (Dev) Grafis: Arko Grafis: Arko