Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Analisa
Tipe: Koran
Tanggal: 1997-09-02
Halaman: 07

Konten


6 Fa r Selasa, 2 September 1997 DAERAH ISTIMEWA ACEH Tim Gabungan Polres Aceh Besar Temukan Tiga Lokasi Ladang Ganja Pemilik Lolos, 5.000 Batang Ganja Siap Panen dan 2.000 Batang Bibit Disita Banda Aceh, (Analisa). Ketiga lokasi ladang ganja tadi masih masuk ke dalam ka- lau Aceh Kabupaten Aceh Be- Tim gabungan Polres Aceh Besar dalam operasi wasan Desa Glee Malinggi Pu- rutin di daerah Pulau Aceh yang dilancarkan Sabtu dan Minggu (30-31/8), menemukan tiga lokasi la- dang ganja. sar. Dari ketiga lokasi ladang ter- sebut, petugas berhasil menyita 5.000 batang tanaman ganja siap panen serta 2.000 batang bibit berukuran 10 cm sebagai barang bukti pengusutan lebih lanjut. Sedangkan pemiliknya sejauh ini masih dalam pelacakan. Operasi rutin yang dipimpin langsung Kapolres Aceh Besar, Letkol Pol. Drs. Tachya Hidayat itu, nyaris mengalami jalan bun- tu disebabkan ladang ganja pe- nuh dengan jebakan dan diapit jurang yang cukup dalam serta berbahaya. Setelah sekitar lima jam ber- jalan kaki dari desa terdekat memasuki kawasan pegunungan anggota tim gabungan tersebut kegelapan, sehingga terpaksa bermalam di tengah hutan. Keterangan diperoleh "Ana- lisa" Senin (1/9) menyebutkan, kendati tim gabungan Polres Aceh Besar menemukan tiga lo- kasi ladang ganja berikut me- nyita 5.000 batang ganja serta 2.000 batang bibitnya, namun tidak berhasil membekuk para tersangka pemiliknya. Takengon, (Analisa) Dalam perkembangan lima ta hun terakhir ini hortikultura Aceh Tengah, dinilai memiliki potensi yang punya prospek baik. Ada empat jenis komoditi yang saat ini mulai dilirik se jum- lah pengusaha untuk diangkat ke permukaan sebagai komoditi ekspor. Demikian disebutkan Kadis Pertanian Tanaman Pangan, Ir. T. Azis Idries kepada pers di ruang kerjanya belum lama ini. Keempat jenis komoditi yang berpeluang besar untuk dijadikan komoditi ekspor dalam rangka ker jasama IMT-GT tersebut adalah kentang, kubis, jeruk keprok Gayo dan nenas. Hal tersebut dapat terjadi ka- rena komoditi hortikultura Aceh Tengah, memiliki keunggul an komparatif dan mampu ber saing. Di samping itu upaya pengem bangannya sangat ditunjang oleh kesesuaian agroklimat, keterse diaan lahan dan peluang pasar yang cerah. Menurut T. Azis, sebagai dam pak dari peningkatan pendapat an, kesadaran gizi masyarakat, pa- riwisata dan pasar luar negeri, te- rutama segi tiga pertumbuhan Indonesia-Malaysia dan Thailand (IMT-GT). Banda Aceh, (Analisa). Ribuan tenaga kerja asal Aceh menanti uluran tangan pe- merintah, sehubungan kebijak- sanaan yang dikeluarkan peme- rintah Malaysia yang itu adalah menyetop seluruh pekerja asing. Sebagai jalan keluar, Pemda Aceh harus lebih menggiatkan dan merangsang tumbuhnya la- pangan kerja baru yang banyak menyerap tenaga kerja. Aceh Tengah Miliki Prospek Hortikultura Di pihak lain dilihat dari po tensi Aceh, Aceh Tengah adalah daerah sentra pengembangan hor tikultura, khususnya sayur-sayur an dan buah-buahan. Pemda Aceh harus mencari alternatif lain untuk dapat me- nampung tenaga kerja dari Aceh yang selama ini disalurkan ke negara tetangga tersebut. Jika tidak, pengangguran akan ber- tambah besar. Kalangan anggota DPRD Aceh menilai, selayaknya Gu- bernur Aceh melakukan berba- gai upaya untuk merangsang tumbuhnya lapangan kerja di daerah ini. Mereka lolos dari penyerga- pan petugas diduga karena sudah lebih dahulu mengetahui kalau tim gabungan bersangkutan me- lancarkan operasi rutin. BERDAMPAK Minimal semua tenaga kerja asal Aceh yang selama ini diki- rim ke Malaysia dapat berusaha di daerah sendiri. Di Tempat Kejadian Perkara (TKP), tim menemukan maka- nan ringan dan kopi panas, tapi meskipun sudah dilakukan pe- ngepungan terhadap kawasan sekitarnya, para tersangka tidak ditemukan. Kebijaksanaan pemerintah Malaysia menyetop penerimaan seluruh pekerja asing, juga akan berdampak terhadap Aceh, kata Wakil Ketua Komisi C, Shabirin Moesa di kantornya, Senin (1/ 9). SUBUR Pada lokasi pertama, tim be- ranggota 18 personil petugas bu- ru sergap (buser) tersebut mene- mukan 3.000 batang ganja se- tinggi 1,3 meter. Umur tanaman terlarang itu diperkirakan mencapai 5-6 bu- lan dan tumbuh begitu subur di kawasan lereng pegunungan se- luas satu hektare lebih. Menurutnya, selama ini Ma- laysia merupakan sasaran em- puk para tenaga kerja asal Aceh. - Bahkan setiap bulan para peker- ja Aceh dikirim ke sana. Lokasi kedua, terdapat 2.000 batang ganja dengan tinggi men- capai 2 meter pada lahan seluas setengah hektare, umur antara 3-4 bulan. Di lokasi ketiga, tim mene-mukan 2.000 batang bibit ganja yang baru ditanam sete- ngah. Satu hal lagi pembudidayaan komoditi tersebut, belum sepe nuhnya menggunakan pupuk or- ga nik maupun obat-obat kimia. Potensi kentang yang dibudi dayakan petani terdiri dari varie- tas granola, herta, amadeus, obe- lik dan baraka dengan produk ti- fitas 15-20 ton/hektare. Pada tahun 1995 luas areal ta- naman sekitar 2.596 hektare de ngan produksi 52.682 ton. Daerah produksi kentang me- li puti Kecamatan Bandar, Bukit, yang diusahakan petani dilahan kering. Komoditi ini sudah mulai me masuki pasar ekspor, yaitu ke ne- gara tetangga Malaysia. Sementara untuk tanama: ku- bis, wilayah pengembangannya ju ga di Kecamatan Bandai dan Bu- kit. Jenis yang diusahakan petan. sesuai dengan permintaan pasar adalah jenis bulat. Luas panen tahun 1995 seluas 589 hektare dengan tingkat pro duktifitas 33,7 ton/hektare. Pe masaran kubis Aceh Tengah sudah memasuki pasar sayur setiap ka bupaten, bahkan pedagang dari Medan langsung membeli dari pe penyalur resmi. Dengan penyetopan itu, tentu angkatan kerja dari provinsi ini akan banyak yang menganggur dan sulit mencari pekerjaan, ujar Shabirin. Menanggapi hal serupa, Wa- kil Ketua Komisi C itu berpen- dapat, masalah tenaga kerja asal Aceh yang setiap tahun terus bertambah itu memerlukan pe- nyaluran agar mereka tidak me- nganggur. Lapangan Kerja Baru JALAN KELUAR Dengan distopnya pekerja asing oleh Malaysia, maka tena- ga kerja dari Aceh sudah pasti membludak. Sebagai jalan keluar, Pemda Aceh hendaknya melakukan pendekatan dengan pemerintah Malaysia, sehingga pekerja asal Aceh diberi prioritas dan dapat dikirim ke sana. "Saya kira sangat tepat bila gubernur melakukanpendekatan dengan pemerintah Malaysia", katanya. Bila kebijakan pemerintah Malaysia itu benar-benar sudah tertutup, maka disarankan Pem- da Aceh melakukan terobosan ke negara lain seperti Korea, Si- ngapura, Jepang dan Arab Saudi. Ketiga negara tersebut, lanjut anggota dewan ini, masih mene- rima tenaga kerja asing, terma- suk dari Indonesia. Pendapat lain dikemukakan Said Fuad Zakaria, SE. Menurutnya, penyaluran te- naga kerja Aceh ke luar negeri itu bukan satu-satunya alternatif. Di Aceh juga sudah banyak investor yang melakukan kegia- Sumber "Analisa" di Polres Aceh Besar menyebutkan, di daerah Pulau Aceh diduga keras masih terdapat belasan lokasi ladang ganja lagi yang belum ditemukan. Belum lagi yang datang ke negara serumpun itu secara pri- badi tanpa melalui melalui biro LAZUARDI ANWAR Dugaan itu diperkuat dengan informasi yang diberikan warga masyarakat kepada petugas, karena itu operasi akan di- lanjutkan. Matahari Terminal Setelah Pemerintah Malaysia Menyetop Tenaga Kerja Asing Direktur Utama BUMD, Drs. Basri Ahmad men Pemda Aceh Harus is Merangsang Tumbuhnya jabat Kepala Tata Usaha Dinas Daerah setempat. Asisten II Setwilda Drs. Salid- din Husin menggantikan Angka sah BA yang memasuki masa pen siun. Saliddin Husin sebelumnya Kepala Bidang Ekonomi Bappeda Aceh Tenggara. -37- Oleh sebab itu, banyak pihak menyukai atau digemari para pecandu ganja, meskipun harga- nya relatif lebih mahal. Dengan kenyataan ini, luas ladang ganja di daerah itu terus bertambah, walaupun petugas tani. Untuk nenas, luas tanaman te- rakhir sekitar 110 hektare dengan produksi 2.858 ton. Pesatnya pengembangan ne nas Aceh Tengah sejalan dengan perkembangan sektor pariwisata di daerah ini, dan peningkatan konsumsi nasional yang menca pai 16 persen/tahun dengan kon- sumsi perkapita 2,1 Kg. Pemasaran langsung ditanga- ni oleh KUD setempat, untuk di- ki rim kepada konsumen luar dae- rah di samping untuk konsumsi lokal. T. Azis menyebutkan, khusus untuk jeruk keprok Gayo yang pa- da tahun 1993 pernah sebagai jua- ra pada Festival Buah Nasional, tahun ini juga berhasil se bagai juara pada pameran buah se-Aceh. Luas areal sekitar 292 hektare dengan produksi 3.000 ton lebi a per tahun. Dilihat dari prospeknya yang cukup baik, buah di Aceh Tengah saat in aulai ber lomba mengembangk buah ma- nis tersebut. Apalagi saat ini s. ah diper siapkan penangkar be. ih jeruk keprok tersebut di Desa Paya Tum pi-Takengon, yang dapat mendo rong pengembangannya, jelas Ka- dis Pertanian tersebut (ts). tan di berbagai daerah tingkat II. Dikatakan, untuk menemu- kan lokasi ladang ganja tidak mudah karena berada di medan yang cukup berat dan membu- tuhkan waktu yang panjang. Korpri Organisasi di Luar Kedinasan Lhokseumawe, (Analisa). Lokasi ladang ganja itu rata- rata berada di bukit yang terjal dan lereng pegunungan dengan dikelilingi hutan perawan. Korpri merupakan organisasi di luar kedinasan guna menye- lesaikan masalah-masalah yang timbul di kalangan sendiri. Bagian pemuda dipimpin Bu- dimansyah Skd dan Yusri Rang- kuti. Bagian wanita di pimpin Acara pelantikan dimeriahkan dengan suguhan kesenian khas daerah. Dari PD I FK PPI Aceh selain Muchtar Ahmadi SE tam- Demikian dikemukakan Bu- pati Aceh Utara, karimuddin KUALITAS TERBAIK Keterangan yang diperoleh Hasybullah selaku pembina Netti K dan Riani. Bagian hubung pak Marthen Habib (wakil ke- an antar lembaga dipimpin Sur- yadi B dan Sahedun. "Analisa" dari berbagai sumber menyebutkan, ganja asal Pulau Aceh dikenal memiliki kualitas terbaik dibanding daerah lain- nya. Korpri pada pelantikan pengu- rus Sub Unit Korpri perusahaan Mobil Oil Indonesia Inc Lhoksu- kon, pekan lalu. tua), Dharma Sentosa (sekreta- ris), Iqbal, Lukman Siahaan dan lainnya. (az). Bagian pengabdian masyara- Dia berharap Korpri bahu membahu sesama anggota (in- tern). Apa salahnya mereka yang punya ketrampilan dapat disa- lurkan ke berbagai proyek yang ada di daerah ini. Selama ini tenaga kerja yang dikirim ke Malaysia dan negara- negara lainnya mempunyai latar belakang pendidikan setingkat SLTP. JADI PENGANGGURAN Sejak dilakukannya peng- hentian tenaga kerja asing oleh pemerintah Malaysia, kini ba- nyak tenaga kerja asal Aceh yang jadi pengangguran. Bahkan mereka yang selama ini menanti uuntuk dikirim ke negara jiran itu agak kecewa, karena hasrat tidak tercapai. sudah bekerja keras memberan- tasnya. Acara pelantikan di Balai Per- temuan Kutacane itu dihadiri unsur-unsur Muspida, beberapa unsur PD IFK PPI Aceh, kepala dinas/jawatan, pimpinan Ormas, dan jajaran keluarga besar ABRI dan lainnya. Sebelumnya, operasi rutin ta- naman ganja sudah dua kali di- lakukan di Pulau Aceh. Pada Terpilih sebagai ketua sesuai mandat yaitu H Marliah Armen, wakil ketua Drs Yus Rizal S, Ka- maruddin BA, Ny. Bahagia Mar- Pebruari 1997 lalu, petugas Ko- thin, Dr Firmansyah, Abu Kasim BA, Abd Kadir, dan H Rahman dim-0101/Aceh Besar berhasil menemukan 3.000 batang ganja siap panen. Jemali. Kemudian April 1997 dite- mukan lagi 5.000 batang ganja. Dan terakhir tim gabungan Pol- res Aceh Besar menemukan 5.000 batang ganja serta 2.000 batang bibit siap tanam. (syn). deni para pembeli karcis itu. Se- telah menghitung uang yang diacungkan, kemudian menye- rahkan lembar-lembar karcis yang dipesan. Kalau ada uang yang harus dikembalikan, dise- lipkan di sela-sela karcis yang diserahkan. Sesama unit Korpri yang ada di daerah ini juga terus dibina, sehingga terjadi kebersamaan dan akan bangkit rasa kebang- gaan organisasi. Bioskop itu termasuk ge dung pertunjukkan umum go- longan A, hanya menyediakan tempat duduk atau kursi lose dan boks saja. Tarif harga kar- cis pun agak lebih mahal diban- ding dengan bioskop biasa yang banyak bermunculan di pinggir an kota. Suara semakin riuh, tetapi masih dalam batas-batas ke teraturan. Walan sudah mulai berdesak masih dalam batas- batas kewajaran. Karena semua Kepada Korpri Sub Unit Mo- bil Oil yang mempunyai kemu- dahan fasilitas, bupati minta memberi tambahan wawasan kepada anggota Korpri lainnya, sehingga timbul rasa kebersa- maan sesama anggota Korpri di daerah ini. Sementara itu, Ir.Maman Bu- diman dari MOI mengatakan, keberadaan Korpri tidak saja bermanfaat bagi anggota, tapi juga bermanfaat bagi orang lain. Untuk itu Korpri di MOI ha- rus menjadi suatu organisasi yang dicintai segenap anggota. Hal ini menjadi suatu tanta- ngan bagi Sub Unit Korpri di Mobil Oil, katanya. (hai). Kutacane, (Analisa) Empat pejabat eselon III dan 12 pejabat eselon IV baru baru ini dilantik Bupati Aceh Tenggara, Drs. M. Syahbudin, BP di Balai pertemuan Kutacane. Keempat pejabat eselon III yang dilantik itu masing-masing Kepala Kantor Departemen Aga ma, Drs. Abdul Muthalib meng- gantikan H.M. Kasim Abdullah yang telah dilantik menjadi wakil ketua DPRD setempat. Asisten I Setwilda MT. Sya faruddin BA menggantikan M. Satudin, BA yang memasuki masa pensiun, MT. Syafaruddin BA se belumnya adalah Direktur Utama BUMD Makmur Sepakat Aceh Tenggara. Pejabat eselon VI yang dilan tik masing-masing Kepala Cabang VIII Dinas Kehutanan M. Bahar, SH menggantikan Ir. Drs. Iskan dar yang menempati pos baru se bagasi Kepala Cabang VII Dinas Kehutanan Aceh Selatan. Salah seorang tenaga kerja asal Aceh yang mengaku sudah mendaftar, bahkan sudah dilatih amat kecewa, karena biro jasa yang mengurusnya membatal- kan penyaluran ke luar negeri. bekerja di luar negeri", kata Mu- "Kami amat kecewa tidak jadi hamad Yunus yang mengaku sejak setahun lalu mendaftarkan pil jagung multi fungsi. diri untuk program pengiriman tenaga kerja ke luar negeri itu. Ribuan tenaga kerja Aech ki- ni sedang bekerja di luar negeri, khususnya di Malaysia. Pemda Aceh kini menghada- pi masalah tenaga kerja yang semakin besar. Untuk itu, hendaknya Pemda bisa mendorong tumbuhnya la- pangan kerja baru sebagai alter- natif bagi para tenaga kerja yang selama ini bergantung kepada luar negeri. (erh). Kutacane, (Analisa). Untuk efisiensi atau penghe- matan waktu, biaya dan tenaga petani jagung dalam mengolah hasil panennya, pihak Dinas Per- Tenggara menggalakkan penggu- tanian Tanaman Pangan Aceh naan Corn Celler atau alat pemi- Demikian dikatakan Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pa- pada "Analisa" di ruang kerja- ngan setempat Ir. Nasaruddin ke- nya pekan lalu. Gadis-gadis yang berada di mereka yang berada di situ pu- dalam mulut loket itu berusaha nya tujuan tunggal, menonton dengan sebaik-baiknya mela-film cerita. Barisan antri kian panjang, masing-masing masih mampu menahan diri. Walau- pun demikian beberapa orang yang sedang antri bernafas se- sak, sangsi akan kehabisan kar- cis setibanya di pintu loket. ANALISA H Marliah Armen ketua FK PPI Aceh Tenggara Dia mengatakan, Corn Keller itu dapat memipil buah jagung dari tongkolnya tanpa membuang klokol atau kulit atau daun yang menutupi tongkol jagung itu. Setelah dipanen dari batang, tongkol jagung itu langsung di- masukkan ke dalam Corn Celler. Kutacane, (Analisa) Pengurus FKPPI Cabang 0108 Aceh Tenggara dilantik Ju- mat malam (29/8) oleh Ketua or- mas FK PPI PD I Aceh, Drs Muchtar Ahmadi, Petugas tidak kelihatan. Pa- ra pencatut mulai mencari mangsanya secara berbisik-bisik menawarkan karcis untuk per- tunjukkan petang itu. Tetapi ke lihatannya tidak mendapat la- denan dari calon penonton. Sekretaris Ir Juanda Sodo, wakil Dr Julisman, M Hamzah, Asmaruddin dan Drs Zulkifli. Bendahara Drs Mahyuddin, wa- kil Jusnidawati SE dan Bahrum- syah BA. Mereka masih ingin me- nunggu antrian yang panjan itu. Karena dia sangsi akan ter- tipu, membeli karcis palsu yang tidak dapat dipergunakan di pin tu masuk. Begitu pun para pen- catut itu terus berupaya meya- kinkan yang lain, bahwa seben- Bagian keanggotaan dan ka- derisasi dipimpin Drs Hasanuddin dan M Basyar. Bagian penerang an, penerbitan dan media massa dipimpin Jarwansyah Spd dan Ju- madi Skd. Lhokseumawe, (Analisa). Aceh Utara tampilkan hasil kerajinan pada pameran pemba- ngunan dan industri (PPI) 1997 di Banda Aceh. Berbagai jenis hasil keraji- nan rakyat seperti rotan dan ke- ramik yang telah menembus pa- sar luar negeri dipamerkan di stand Aceh Utara. Demikian dikemukakan pa- nitia pameran Aceh Utara, Husin Abbas baru-baru ini. Selain itu, kata Husin, Aceh Utara juga hasil produksi perta- nian tanaman pangan, peterna- kan, perikanan dan produk per- kebunan serta pariwisata. Sedangkan hasil-hasil pem- bangunan secara umum selama Pelita I dan II diperlihatkan me- lalui data dan foto. Kepada pengunjung, Aceh Bupati Aceh Tenggara Lantik 16 Pejabat Kabag Perekonomian Setwil da Drs. Rajadun menggantikan H. Ali Nurdin Jensen. BA. Pe jabat baru sebelumnya Kepala Seksi Pengamanan Kantor Sospol Bhakti Sosial tersebut meli Aceh Tenggara, sedangkan peja puti gotong royong membersihkan Pemakaian Corn Celler Digalakkan Aceh Utara Tampilkan Hasil Kerajinan pada PPI di Banda Aceh bat lama dilantik menjadi Kabid Perekonomian kantor Bappeda. Kabag Hukum Setwilda H. Drs. Said Yacub, yang sebelumnya Sekwilcam Lawe Sigala-gala, menggantikan Zulhelmi, SH yang meninggal dunia beberapa waktu lalu. Kabag Humas Pemda, Drs. Yus Rizal menggantikan Suhel man, BA yang dilantik menjadi Kabag Kepegawaian. Kabag Sosial Drs. Buchari Ahmad menggantikan M. Raja Tjam, BA yang menjadi pemerik sa bidang sosial politik kantor Sospol, pejabat baru sebelumnya Kabid Pengkajian dan pengem bangan kantor BP.7. Junaidi. S menjadi Kasi Lalu Lintas Dinas LLAJ, sebelumnya menjabat Kasi pengerahan pengen dalian pada kantor Mawil Han sip. Kepala Tata Usaha Dispenda Drs. Hasanuddin, sebelumnya Kasi Pembinaan umum dan Ma syarakat kantor Sospol Aceh Tenggara. Takengon, (Analisa) Mahasiswa Unsyiah yang KKN di Kecamatan Bintang Aceh Tengah baru baru ini melakukan berbagai kegiatan sosial bersama masyarakat dan pertandingan olahraga. kemudian biji jagung akan keluar dari alat itu dalam keadaan ber- sih terpisah dengan tongkol dan klokolnya. Selain untuk memipil buah ja- gung, alat itu juga dapat difung- sikan sebagai perontok gabah atau kedele, sehingga alat itu ba- ru berfungsi sebagai power tres- ser multi guna. Pencanangan penggunaan alat itu dalam waktu dekat akan dila- kukan oleh Direktur Bina Pro- duksi Tanaman Pangan Departe- men Pertanian Ir. Nur Gaybita. Kepastian jadwalnya saat ini sedang dikonfirmasikan dengan Direktur ucap Nasruddin. kat dipimpin Dio Sastra dan Ny Saenah Hidayat. Bagian hukum dipimpin Ruhul Hayati SH dan Zainal Abidin. Bagian tenaga ker- ja di pimpin Suparman dan Junai di. Harga per unit hanya Rp. 3 juta dengan kapasitas produksi 500 sampai 600 Kg per jam. (az) Bagian koperasi dan wiraswa- sta dipimpin Murni Mar SE dan Ratnawati S. Bagian kependu- dukan dan lingkungan hidup di- pimpin Asrial SE dan Ismar An- toni. Bagian cendikiawan, ilmu pengetahuan dan tehnologi di- pimpin Dr Ismes Perkasa dan Ha- tar lagi karcis yang di jual me- lalui loket akan segera habis. "Nantilah itu. Kita tengok saja dulu," jawab salah seorang calon penonton mengelak dari tawaran seorang pencatut. run BA. Pencatut itu pun pergi de- ngan kecewa bercampur kesal. Bagian kersana luar negeri di- pimpin Heddi Sitanggang dan Syamsuddin. Bagian seni budaya dipimpin Rosmiati dan Asmaini dan Bagian Litbang dipimpin Dr Suprianto dan Ucok PPA. Ketua PD I FK PPI Aceh Muchtar Ahmadi SE dalam sam- butan mengharapkan kepada pe ngurus baru agar dapat mengan- tisipasi tanda-tanda zaman yang semakin menggelobal. "Kalau loket telah ditutup, kucekik lehermu dengan harga lebih tinggi," bisik pencatut itu geram. Ia juga menjelaskan latar be- lakang keberadaan FK PPI yang kini telah terbagi menjadi dua, yaitu FK PPI dan Generasi Mu- da (GM) FK PPI. Pemeriksa Bidang Aparatur Itwilkab Aceh Tenggara Kama ruddin BA, sebelumnya Camat Lawe Alas. (ellent) helCamat pembantu Pinding Drs. Sulaiman sebelumnya menjabat sebagai Kasiopenertiban kantor Pembantu Bupati Wilayah Gayo Lues. Dia pun terus mencari-cari mangsanya yang lain, juga tidak mendapat ladenan sebagaimana yang diharapkannya. Karena se- mua menolak untuk membeli karcis catutan yang ditawar- tawarkannya. Mungkin para pencatut itu tidak membaca si- tuasi dan suasana yang meriah riuh itu, bahwa yang menonton petang itu adalah remaja, para mahasiswa-mahasiswi atau ca- lon yang akan duduk di pergu- Utara juga menyajikan hiburan segar dengan menampilkan la- wak dan kesenian lainnya. Menjawab pertanyaan "Ana- lisa", Husin mengatakan, dalam pameran tahun ini Aceh Utara tidak ada target. Mahasiswa KKN Adakan Berbagai Kegiatan di Bintang Kabupaten ini sudah terlalu lelah dengan pameran dagang dan pariwisata (LTTF) yang ba- ru saja berakhir di Lhokseuma- we. Namun kualitas pameran ta- hun ini lebih baik, terutama pro- duk kerajinan yang sudah me- nembus pasar luar negeri, kata- nya. Pada PPI tahun lalu, Aceh Utara tampil sebagai juara umum. "Untuk tahun ini kita tidak membuat target", ujar Husin. (hai). Kasi penertiban Kantor Sos pol Jumran sebelumnya Kasi Pe nertiban di Dispenda. Camat Pembantu Darul Has sanah Ahmad Husin, BA sebelum, nya menjabat Kasub Bag Tata Pemerintahan Umum. Camat pembantu Babul Mak mur Tamiat.S. BA sebelumnya Kasub Bag perangkat Wilayah /Daerah pada bahagian Tata Pe merintahan umum. Setelah melantik dan meng ambil sumpah para pejabat itu, Bupati Aceh Tenggara, Drs. M. Syahbudin BP mengatakan ia akan melakukan penilaian atas keberhasilan dalam melaksana kan tugas yang telah dipercaya kan (az). lingkungan desa. Kegiatan lain pertandingan bola voli dan lom- ba busana muslimah serta menu sehat. Camat Bintang, Armia BA mengatakan, dengan adanya ma hasiswa KKN akan lebih mendo rong masyarakat setempat untuk lebih giat dan terarah lagi. Pihaknya menginstruksikan agar masyarakat melaksanakan kebersihan lingkungan dan setiap rumah yang sudah ada aliran listrik diharuskan memasang lam- pu hias. Kehadiran 83 orang mahasis wa KKN dari berbagai disiplin il- mu camat mengharapkan dapat memotivasi masyarakat agarf le bih mengembangkan potensi yang ada di setiap desa. Termasuk rencana mahasiswa KKN yang akan melakukan kegiat an penghijauan di ibukota keca matan di sepanjang 8 kilometer jalan jalan yang ada di kota Bin- tang tersebut.. Untuk rencana para mahasis wa tersebut, pihaknya telah menghubunti PT. Tusam Hutani Lestari di Burni Telong, agar bibit yang akan digunakan untuk meng hijaukan Kota Bintang, dapat dibantu perusahaan yang saat ini memproduksi bibit tanaman pinus dan ekualiptus (ts). ruan tinggi. Mereka datang ke bioskop untuk menonton dengan uang yang pas. Kalau tidak dapat me- nonton hari ini, biarlah besok mereka datang lagi kalau yang diputar masih film yang sama. Lelaki gemuk pendek yang berpakaian rapi tiba-tiba mun- cul di atas, berdiri di kamar me- sin proyektor. Dari jendela yang terbuka lebar, dia pun meman- dang ke bawah, ke keramaian calon penonton yang kian me- madati halaman bioskopnya. Wajahnya kelihatan puas kian bercahaya-cahaya. Kegem- biraan sebenarnya sedang mele- dak di dalam dadanya, karena belum pernah seramai itu orang menonton selama dia menjadi manager bioskop itu. Apalagi yang sedang diputar bukanlah film asing, tetapi film nasional, yang selama ini diperkirakan te- Analisa/erh SEJARAH: Bukti-bukti sejarah perang Vietnam di mana mesin-mesin perang milik Amerika menjadi kenangan bagi rakyat. Ini pula yang banyak memasukkan devisa buat negara ini. SEJAK menjadi anggota Segi Tiga Pertumbuhan Indonesia, Malaysia dan Thailand (IMT- GT), Provinsi Aceh terus mela kukan berbagai pendekatan bisnis dengan negara mitra dari kedua negara tersebut. Catatan Perjalanan ke Beberapa Negara ASEAN Vietnam Tarik Keuntungan dari Sejarah Perangnya Oleh: Ade Roni Wartawan "Analisa" di Banda Aceh Karenanya, amatlah wajar kalau Gubernur Aceh Syamsud din Mahmud tak henti-hentinya melakukan berbagai terobosan untuk mempromosikan Aceh ke pada pengusaha luar negeri, khu susnya pengusaha serumpun yang notabene telah banyak mengetahui keberadaan provinsi paling ujung pulau Sumatera ini. Bersama dua provinsi, Sumate ra Utara dan Sumatera Barat, Aceh masih harus bekerja keras untuk meyakinkan para investor dari Malaysia dan Thailand, ka rena bagaimanapun tanpa adanya promosi yang terbuka sulit bagi Aceh untuk menjadi daerah yang diperhitungkan. Jika membandingkan Aceh de ngan Sumatera Utara ataupun Sumatera Barat, soal penanaman modal, memang masih jauh ke tinggalan. Aceh masih harus terus mene rus melakukan lobi, baik di tingkat pejabat maupun pengusa ha. Harus diakui, kalau kepala daerah Aceh itu tidak secara langsung turun kelapangan, sulit bagi daerah ini mendapatkan pe nanaman modal yang bonafid. HARUS DIBIMBING Tidak diandalkannya pengu saha Aceh yang tergabung dalam Kadin untuk melakukan terobos an bukan berarti Pemda Aceh meninggalkan mereka. Namun ke nyataannya, para pengusaha ter sebut masih harus dibimbing dan dibina langsung oleh Gubernur. Karena itu dalam berbagai kunjungannya keluar negeri Gu bernur selalu mengikutsertakan mereka agar mendapat pengala man dalam melakukan bisnisnya. Untuk mempromosikan Aceh tidak cukup. hanya dilakukan pihak pemerintah dan pengusaha saja, wartawan sebagai salah satu "ujung tombak" dari penjabaran informasi diperlukan juga untuk menambah wawasan serta penge tahuan dan pengalamannya yang luas. Karena itu Pemda Aceh sangat menaruh perhatian kepada masalah tersebut dan telah ber usaha keras untuk memberi ke sempatan kepada sejumlah war tawan di Banda Aceh menimba dan mencari masukan bagi daerah ini luar negeri. Selama 11 hari wartawan "Analisa", bersama wartawan Banda Aceh lainnya melakukan studi banding ke tiga negara ASEAN, Thailand, Philipina, dan Vietnam. Tujuannya tak lain adalah untuk menyaksikan kema juan yang telah dicapai oleh negara negara tersebut dalam bi dang pertanian, kebudayaan dan pariwisata. L Khususnya kunjungan ke Vietnam, para jurnalis Aceh melihat dan membandingkan ba gaimana keuletan serta patriotis me rakyatnya baik dimasa dalam perang mencapai kemerdekaan nya, dimana ratusan ribu orang telah menemui ajalnya dan ratusan ribu lainnya telah cacat seumur hidup. Kita dapat melihat perubahan struktur politik pemerintahan nya, serta budaya masyarakat nya, yang sedang giat mem- bangun negaranya dari reruntuh an peperangan, baik dalam bidang phisik, maupun spritual rakyat. Aceh patut mencontoh keulet an negara yang baru saja dilanda peperangan itu. Melihat kenya taannya Aceh juga pernah meng alami peperangan yang mengeri tap berada di bawah target. Te- tapi kalau sekali ini nonton membludak di bioskopnya, ha- rus menjadi pengalaman, dan merupakan pelajaran yang ber- harga untuk mengetahui selera calon penonton. Kalau sempat tiga hari saja para penonton be- gitu ramainya, maka film yang sedang diputar itu merupakan box-office yang pertama kalinya di kotanya. Kegembiraannya itu disimpannya baik-baik, tidak perlu dipamer-pamerkan apala- gi untuk dibangga-banggakan. Seluruh karyawan bioskop itu sibuk, berusaha dengan se baik-baiknya meladeni setiap calon penonton. Mereka yang telah mendapat karcis mening- galkan halaman terus naik ke hall bioskop itu. Setiap karya- wan juga berusaha memanis- maniskan wajah dengan mele- paskan senyum kepada setiap ********** 1- kan, lebih seram dari perang yang dialami Vietnam. Agaknya Vietnam justru me narik keuntungan yang amat besar dari sejarah perangnya dengan Amerika. Mereka men ciptakan begitu rupa kekejaman Amerika di negaranya, sehingga banyak turis maupun pelancong yang datang khusus ingin melihat reruntuhan perang yang menggo yahkan negara "Paman Syam" itu. Promosi besar-besaran ten- tang perang Vietnam bukan saja dilakukan oleh negara tersebut dengan brosur maupun tulisan, tetapi juga Amerika sendiri telah ikut mempromosikannya lewat berbagai film seperti "Rambo", yang begitu hebat. Sehingga se cara tak langsung orang orang film di Hollywood ikut ambil bagian untuk membesarkan Vietam melalui kisah-kisah pe rangnya. justru karena ingin melihat sisa peninggalan perang Vietnam yang konon turis mancanegara, khu susnya dari Amerika setiap tahun nya membanjiri kota Ho Chi Minh City. Tak heran kalau kota yang dahulunya bernama Saigon itu mendapat kunjungan hampir sejuta turis setiap tahun. Apa yang mereka lihat sehing ga begitu banyak turis Perancis, Jerman, Belanda dan negara negara besar lainnya di Vietnam ini. Ternyata ada kesan tersendiri dari sisa perang di Indochina ini. Kisah kekalahan Amerika dalam perang Vietnam sebenarnya tidak menarik bahkan terkesan berat sebelah, dimana Vietnam me nyembunyikan kekejamanya di negaranya sendiri, sehingga turis yang menyaksikan gambar-gam bar yang dipamerkan mengutuk kekejaman Amerika. Halaman 7 Yang amat menarik para turis sebenarnya adalah cara Vietnam serangan Amerika dengan cara mempertahankan negaranya dari bergerilya, seperti halnya rakyat Aceh ketika mempertahankan se rangan tentara Belanda. Pejuang pejuang Vietnam telah membuat penasaran tentara Amerika, de ngan cara bertahan didalam lu bang tentara Vietnam memperta hankan dirinya dari serangan musuh. Konon lubang yang dipa kai untuk pertahanan itu dibuat oleh tentara sepanjang 250 ki lometer dari desa (benteng Cu Chi) hingga ke kota Saigon (Ho Chi Minh City). Analisa bersama wartawan lainnya juga diperlihatkan cara tentara Vietnam mempertahan kan diri di lubang-lubang yang berdiameter kurang dari 1 meter itu. Setelah menyaksikan sisa sisa perang Vietnam, wartawan sem pat berdiskusi, kisah perang di In- dochina ini juga punya kesamaan dengan perang Aceh yang sama sama punya peninggalan sejarah, bahkan peninggalan bekas perang Aceh itu kalau dilihat lebih ba nyak yang menonjol, seperti ben Membanjirnya turis ke Viet- teng Indraparta, Gunongan, Kher nam menurut catatan "Analisa' SISA PERANG kop dan sebagainya yang punya nilai sejarah paling besar. Me ngapa Pemda Aceh tidak menge tengahkan komoditi ini sebagai unggulan didalam menerima tu ris. Kalaupun sudah dilakukan kesannya kurang membuat turis tertarik, mungkin cara penyaji annya kurang mengena. Bahkan seorang wartawan sempat memasuki lubang bekas pertahanan tentara Vietnam itu. Terkesan angker dan situasi men cekam rombongan dibawa keli ling areal bekas perang besar tersebut. Tak heran kalau disana sini terdapat bangkai mesin-me sin perang kepunyaan Amerika. Yang lebih mengharukan lagi ketika melihat seorang turis man canegara meneteskan air mata setelah melihat photo-photo keke jaman tentara Amerika menyiksa rakyat Vietnam yang tidak berdo sa. DARI JERMAN Namun anehnya, banyak di antara turis yang ketika ditanya, apakah mereka dari Amerika, tidak ada satupun yang men jawab ya, tapi mereka lebih banyak menjawab, "Kami dari Jerman". Kami dari Perancis". Rupanya orang orang Ameri ka merasa malu melihat kekejam an tentaranya, kendati peristiwa itu sudah lama berlangsung. Me yang memandang kepadanya. Karena setiap calon penon- ton merupakantamu-tamuyang harus disenangkan dan dipuas- kan perasaannya. Karena keha- diran tamu-tamu itu memang sangat diharapkan yang secara langsung menyangga kehidupan mereka. Karena itu setiap tamu yang sudah dipotong karcisnya di pintu masuk, akan diantar langsung ke tempat duduknya sesuai dengan nomor yang su- dah ditetapkan. Walaupun demikian bukan tidak pernah terjadi komplain, di mana nomor kursi yang ter- cantum pada karcis ternyata te- lah ditempati oleh orang lain. Menghadapi situasi demikian perlu kebijaksanaan yang jitu, agar para penonton itu tidak merasa dirugikan yang lebih be- sar lagi. Ani dengan teman sebangku nurut seorang pemandu, orang orang Amerika merasa enggan kalau dirinya dikenal sebagai orang Amerika. Identitas mereka di Vietnam ini memang amat dirahasiakan se kali, padahal Pemerintah dan rakyat Vietnam sudah menyata kan, melupakan pedihnya masa perang itu. "Kami sudah melupakan ke- jadian perang tahun 1995 itu, bahkan mereka sudah kami maafkan", ujar salah seorang rakyat Vietnam yang sempat di tanyai apakah mereka masih me rasa dendam kalau melihat orang asing, terutama Amerika yang ber ada di negaranya. Vietnam juga punya kesama an dengan Aceh dalam bidang pertanian, bahkan semua areal sawah yang ada tidak satupun ter dapat irigasi. Negara ini meru pakan negara pengekspor beras nomor satu di dunia. Bahkan sekarang ini Vietnam mempunyai keunggulan tersendiri dibidang komoditi pangan. Selain beras, Vietnam pun sudah mempersiap kan diri sebagai negara industri. Negara yang baru merdeka itu menurut pantauan merupakan negara yang mempunyai rakyat yang cukup ulet. Dibidang per ta- nian Aceh boleh mencontoh Viet- nam. Areal sawah yang ada memang mirip dengan persawah an di Pidie dan Aceh Utara. Namun yang amat mengheran kan mengapa petani di negara ini bisa menjadi pengekspor beras terbesar sementara irigasi hampir tidak ada. Sementara di Aceh persawah an tidak akan berjalan tanpa adanya irigasi. Kiranya Pemda Aceh perlu banyak belajar dari negara yang baru merdeka ini. Ke uletan para petaninya yang hanya mengandalkan perairan tadah hu- jan itu patut dicontoh. Tak salah bila Gubernur mengirim para pejabat Dinas Per- tanian plus para petani yang berhasil dibidangnya. Keberha silan Vietnam mengembangkan pertaniannya menurut Kepala Biro Humas Pemda Aceh, Drs. H.M. Natsir Ali, yang juga turut mendampingi wartawan ke Viet nam mengatakan antara Aceh dengan Vietnam dalam mengem bangkan pertaniannya mempu nyai cara yang hampir sama. Namun harus diakui ada kele bihan yang dimiliki para petani di sini, selain tidak menggantung kan diri dengan sistim pengairan (irigasi), negara ini juga mem punyai lahan yang tetap produk tif. Tidak demikian di Indonesia, khususnya di Aceh, selain dengan sistem tanam. yang sudah di jadwalkan juga lahan produktif di Vietnam tetap dinamis, dalam arti habis panen padi areal sawah tetap tidak vakum. "Saya kira sudah sepatutnya petani di Aceh menjalankan hal yang demikian, karena sawah bukan saja untuk ditanami padi, tetapi juga komoditi pertanian lainnya", ujar Natsir Ali mengo mentari hasil kunjungannya ke lokasi pertanian di Vietnam, nya berdiri di sebelah Barat ha- laman depan gedung bioskop itu. Sedang Arfi dengan teman- nya yang pembersih ruang ku- liahnya berdiri di sebelah timur. Jarak mereka berdiri itu sekitar sepuluh meter diantarai oleh manusia-manusia yang meme- nuhi halaman itu. Sudah agak lama juga pin- tu loket dibuka bahwa karcis su- dah dijual. Teman sebangkunya memandang ke wajah Ani, de- mikian juga pembersih ruang kuliahnya itu menatap ke mu- ka Arfi. Wajah-wajah mereka masih menunjukkan wajah yang mencari-cari, tidak seper- ti wajah orang yang takut tidak mendapatkan karcis. Teman Ani maupun teman Arfi terhe ran-heran. (Bersambung)