Tipe: Koran
Tanggal: 1997-07-21
Halaman: 08
Konten
Senin, 21 Juli 1997 Herbisida, Racun yang Dibutuhkan Petani KONTROVERSI seputar penggunaan bahan kimia her- bisida oleh petani untuk mem- basmi gulma pada lahan per- tanian dan usaha lainnya agak- nya akan segera berakhir. Menteri Pertanian Sjarifudin Baharsjah melalui Surat Ke- putusan tertanggal 19 Mei 1997 telah membentuk tim khusus. yang bertugas meneliti dampak obyektif dari penggunaan bahan kimia tersebut. Pembentukan tim yang beranggotakan berbagai pakar dari instansi terkait itu adalah untuk menjawab banyaknya kekhawatiran dari berbagai kalangan mengenai dampak buruk yang ditimbulkan bahan kimia tersebut, baik kepada kesehatan manusia maupun lingkungan. Meneg LH Sarwono Kusu- maatmadja misalnya, sejak dua tahun lalu sudah meminta kepada Mentan untuk mencabut ijin penggunaan herbisida di Tanah Air karena diyakini bahan kimia itu berbahaya bagi ma- nusia dan merusak lingkungan. Herbisida yang selama ini sering dicari petani untuk pembasmi gulma guna memper- siapkan lahan pertanian, perke- bunan, dan usaha lainnya itu ada dua macam, yakni yang berbahan aktif glisofat dan paraquat. Keduanya, kata Sarwono, berdampak kronis bagi kese- hatan manusia, berjangka pan- jang, dan tidak bisa disem- buhkan. Bahkan para pakar lingkungan hidup menggo- longkannya sebagai salah satu dari 12 jenis pestisida paling berbahaya. "Meski pemasarannya di- izinkan dengan pola terbatas pakai, tapi kenyataanya di pasar bahan itu dijual bebas, sehingga penggunaannya sulit dikenda- likan," katanya. Terbatas pakai dalam kosa kata penggunaan bahan kimia yang diduga berisiko tinggi artinya, setiap penggunaannya, konsumen bersangkutan harus mendapat pelatihan dan reko- mendasi khusus dari produsen dan instansi terkait. Senada dengan Meneg LH Sarwono, Menko Polkam Soe- silo Soedarman beberapa waktu lalu juga melayangkan surat kepada beberapa menteri yang berisi tentang bahaya herbisida bagi manusia dan lingkungan. Soesilo Soedarman dalam surat itu menyatakan, bahan kimia tersebut memiliki daya racun (toksin) yang tinggi terhadap manusia, hewan, dan Oleh: Edy Sujatmiko tanah. "Pemanfaatan yang tidak sesuai di lapangan atas bahan ini akan membahayakan petani dalam jangka panjang. Kare- di sejumlah negara nanya, seperti Jepang, Australia, dan Malaysia bahan ini sudah dilarang beredar," katanya. AKURAT Apakah hasil penelitian tim khusus, yang menurut rencana akan bekerja selama tiga bulan, itu nantinya benar-benar bisa memberikan jawaban positif terhadap semua pihak, khu- susnya petani? Staf ahli Mentan bidang pelestarian dan konservasi pertanian yang juga ketua tim khusus itu, Farid A. Bahar, mengatakan, dengan penelitian itu pemerintah paling tidak ingin memperoleh gambaran lebih dalam dan akurat mengenai herbisida. "Karena itu sasaran kajian ini akan diarahkan minimal pada potensi dampak negatif dan positif dari empat aspek utama, yakni lingkungan, pertanian, kesehatan, dan hukum," ka- tanya. Tinjauan aspek lingkungan, katanya, menyangkut pengaruh herbisida terhadap tanah, air, berikut biota dan mikroor- ganisme serta hewan dan ternak. Aspek pertanian akan ber- fokus pada pengaruh pemakaian herbisida pengendali gulma terhadap produksi pertanian, misalnya peranannya dalam menggantikan tenaga kerja. "Aspek kesehatan jelas akan berusaha menjawab bagi silang pendapat mengenai keamanan produk kimia terhadap peng- gunanya selama ini," katanya. Sementara aspek hukum, tambahnya, menyangkut per- lindungan terhadap kalangan produsen herbisida serta meng- kaji kembali status perdagangan produk ini. Selain itu akan diusahakan juga segi pengaruh sosial ekonomi, misalnya para petani suka atau tidak memanfaatkan herbisida? Yang terlihat di lapangan, adalah para petani selama ini agaknya telah menggunakan herbisida secara berlebihan, sebab data yang terkumpul. menunjukkan bahwa mereka sudah cukup kenal dengan penggunaan bahan kimia itu. dalam negeri mencapai 2,5 juta liter dengan peningkatan ke- butuhan sekitar 40 persen setiap tahun. "Herbisida paraquat diya- kini merupakan bahan kimia efektif sebagai pembasmi gulma oleh lebih dari 100 negara di dunia. Bahkan di sejumlah negara tetangga volume pema- kaiannya sudah mencapai 14- 15 juta liter per tahun," katanya. PT INDOMOBIL SUZUKI INTERNATIONAL WISMA INDOMOBI, & MT Haryono Kav8, Jakarta 13330-NDONESIA KECAMATAN Campur- darat, Tulungagung, Jawa Ti- mur, bagaikan cawan yang pinggirnya dipagari bukit-bukit pegunungan. Tak jauh dari daerah yang dikenal sebagai penghasil mar- mer itu, terdapat terowongan Neiyama dan dam Pacal. Berkat adanya terowongan air yang bermuara di Laut Selatan itu, Tulungagung sejak 1986 ter- hindar dari bahaya banjir dan waduk Pacal mengairi sekitar 8.000 ha persawahan di seki- tarnya. Tetapi menjelang musim kemarau ini, yang oleh Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) diperkirakan akan ber- langsung panjang, tiga desa yaitu desa Tanggung, Pojok, dan Pelem tampaknya akan teran- cam bahaya kekeringan, "mes- kipun belum terlalu meng- khawatirkan". Jumlah tanaman padi yang mati total di daerah ini mencapai 54,2 ha. Semula diduga kema- tian dini tanaman padi pada umur 36 hari itu mencapai 80 ha. "Tapi ternyata 25,8 ha di antaranya bisa diselamatkan," kata Camat Campurdarat Edi Suprijanto. Dalam pertemuan antara petani, pengurus KUD, para pejabat Pemda setempat, dan Tim Pangan Fraksi Karya Pembangunan (FKP) DPR yang Manajer Pelayanan Teknis PT Zeneca Agri Products Indo- nesia Sobar Praja menyebutkan, penggunaan herbisida, khusus- terdiri atas Novyan Kaman SH (ketua tim), Ny. Bambang SP, Ny. Mustokoweni, Umbu, Meang Kunda, GM Tampu- bolon, dan Kusnaedi, Kasospol Pemda Tingkat II Tulungagung Djoko mengatakan, jika bahaya kekeringan mengancam 330 ha di wilayahnya, maka akan nya berbahan aktif paraquat, menyebabkan penurunan pro- Lebih nge- PHT (Pengendalian Hama Terpadu), penggunaan herbisida akan semakin meluas," kata Mentan Sjarifudin Baharsjah akhir Mei 1997 di Jakarta. Ia menjelaskan, dalam PHT, pengendalian hama dilakukan dengan sistem alami dan me- ngurangi sedikit mungkin peng- gunaan bahan kimia, seperti insektisida. Namun, jelasnya, penggu- naan herbisida akan meningkat karena di masa depan sistem pengolahan lahan yang mini- mal, waktu pengolahan yang pendek, soal lahan pasang surut dan lahan kering semuanya mengarah pada penggunaan duksi sekitar 264 ton atau 0,38 persen dari total produksi 68.749,2 ton. Edi menjelaskan, kekering- an terjadi karena debit air dam Pacal turun menjadi sekitar 100 liter/detik, sementara dam Neiyama jika diglontor air malah lebih banyak yang ter- serap di tanah. "Oleh karena itu, kami harapkan DPR mengkaji kondisi dam Pacal, khususnya di musim kemarau," katanya. Tetapi apapun yang ada, arah kebijakan yang akan dihasilkan tim khusus itu agak- nya sudah dapat diduga. "Meski di masa datang penggunaan dan pengembangan insektisida sulit sehubungan dengan meluasnya pelaksanaan herbisida. Lebih ironis lagi, ujar se- orang petani asal Bekasi di hadapan Menteri Pertanian Ir. Sjarifudin Baharsjah pada temu wicara BKP, setelah volume air semakin menyusut, petani pun harus berbagi kebutuhan yang Cukup Pangan, Masyarakat tak Perlu Resah Untuk mengantisipasi kega- galan panen, Pemda mengan- jurkan petani melakukan alih- tanam dari padi ke palawija, serta ditingkatkannya pengope- rasian pipa air. "Dalam jangka pendek, kami memerlukan sedikitnya 20 unit pompa air," kata Camat. REBOISASI Dalam urun-rembuk, tiga kepala desa dan seorang mantan kepala desa yang daerahnya terancam kekeringan meng- usulkan pengerukan saluran air serta penanaman kembali hutan di kawasan desa yang gundul dengan tanaman keras ber- manfaat seperti nangka. "Nangka berumur panjang bisa diambil buahnya dan saya kira petani bersedia untuk diserahi pemeliharaannya de- ngan imbalan memanfaatkan buahnya," kata Samiran, mantan Kepdes setempat. Pada kesempatan itu, para petani juga mengusulkan dibe- baskannya iuran penggunaan air. CLING Ketua Tim Pangan FKP Novyan Kaman menjelaskan, Lebih Mantep Kini Suzuki New Bravo model baru tampil lebih meyakinkan. Dengan mesin silver yang nge-CLING serta desain striping yang lebih artistik, Suzuki New Bravo lagi-lagi menunjukkan keunggulannya; lebih handal dan makin luar biasa. Sekarang..., apapun aktifitas Anda, kalau mau tampil lebih nge-CLING dan lebih Mantep, beralihlah ke Suzuki New Bravo. Hari ini juga temui Suzuki New Bravo di dealer-dealer Suzuki terdekat. Khusus Sumut, Harga Kosong Rp. 3.585.000,- Oleh: Askan Krisna Gunakan selalu Helm, demi keamanan Anda ANALISA Mentan mengakui, seluruh herbisida adalah racun, sehingga yang menjadi persoalan sebe- narnya adalah "bagaimana menggunakan secara baik dalam rangka pembangunan pertanian dan bagaimana bahan kimia itu tidak membahayakan keselamatan pengguna, khu- susnya para petani. Kondisi seperti ini di sisi lain justru akan mendorong tumbuhnya profesi baru seperti orang yang terlatih yang mem- berikan jasa menyemprotkan herbisida secara aman. "Bukan mustahil, di perta- nian kita akan dorong diper- banyaknya profesi seperti itu," katanya. Mentan mencontohkan ada- nya penangkar benih yang mampu memproduksi benih di luar balai benih. "Kita harapkan, di masa depan juga ada profesi yang khusus menangani jasa penyemprotan herbisida. PARTS SGP SUZUKI GENUINE Itu kan bagus, sehingga pemerintah tidak akan banyak campur tangan," kata Mentan. (Ant) penghapusan iuran pemakaian air tersebut secara menyeluruh kini sedang dibahas di tingkat pusat. Ia juga mengingatkan peran BRI dalam memasok kredit kepada petani hendaknya tepat waktu, tepat guna, tapi juga tepat bayar. "Khusus dalam menghadapi musim kemarau ini, kita minta kearifan dan kebi- jaksanaan BRI," kata Novyan. Meskipun bahaya kekering- an di Campurdarat baru dalam taraf ancaman, Novyan meng- ingatkan, kekeringan di musim kemarau harus mendapat per- hatian serius dan diantisipasi sejak dini, apalagi menurut BMG kemarau tahun ini akan berlangsung panjang. "Bahaya kekeringan harus diantisipasi sejak awal, karena ini menyangkut nasib kese- jahteraan petani dan kelestarian kesinambungan swasembada beras," kata Novyan, yang juga wakil ketua FKP DPR di bidang ekonomi-keuangan. Berdasarkan laporan Pemda Jatim, waduk Sutami yang terbesar di Jatim, yang mampu mengairi 77.516 ha, memang mengalami penurunan keter- sediaan air. Laporan per 30 Mei 1997 menyebutkan, elevasi 271,27 m, volume air 76,88 juta m3, sedangkan kebutuhan air sampai dengan panen 275,250 juta m3, sehingga mengalami keku- rangan 198,37 juta m3. Kendatipun demikian, Tim Pangan FKP mengingatkan masyarakat tak perlu resah, karena pemerintah melalui Bulog/Dolog mempunyai stok beras yang cukup. Kabar bahaya kekeringan diiringi ramalan Gratis Kunci Pengaman Mesin (silver) 100 cc yang handal Petani Menjerit "Dibentak" Kemarau kata Nuriana dan menam- MUSIM kemarau yang berlangsung sejak beberapa bulan ini, sudah mulai me- nimbulkan "jeritan" baru bagi petani di sejumlah daerah Indo- nesia, terlebih bagi mereka yang bercocok tanam di wilayah yang SURUKO kukan dengan prinsif keadilan dan saling menguntungkan. Manfaatkan persediaan air "terkepung" bangunan pabrik diserobot oleh kepentingan yang ada dengan seefisien mungkin, terlebih dalam meng- hadapi kemarau yang diduga cukup panjang pada tahun ini, ucapnya. atau industri. hadir industri, lahan pertanian kami tidak pernah mengalami ke- pada acara Bhakti Krida Per- keringan seperti sekarang, meski kemarau berlangsung jauh lebih panjang," ujar petani Bekasi kepada menteri. tanian (BKP) Tingkat Nasional di Pangandaran, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Ahad menyebutkan, kemarau yang "membentak" belakangan ini, tidak saja telah menyebabkan para petani harus menunda garapan, tetapi juga mengaki- batkan puluhan hektar lahan gagal panen karena kekeringan. LUMBUNG NASIONAL Ternyata, Jawa Timur se- bagai "lumbung beras nasional" mempunyai cadangan/stok yang cukup meyakinkan. Wakadolog Jatim kepada Tim Pangan FKP melaporkan, gudang-gudang Bulog/Dolog Jatim saat ini menyimpan 1,1 juta ton beras atau sekitar 45 persen dari Gubernur Jatim melalui surat keputusan No. 7 Tahun 1997 tentang Program Bimas In- tensifikasi Pertanian Jatim 1997/ 1998 antara lain mencatat sasaran produksi padi tahun 1997 sebesar 8.974.494 ton gabah kering giling (GKG), jagung 3.273.578 ton pipilan kering, kedelai 661.652 ton biji kering, tebu pada musim tanam 1997/1998 sebesar 16.676.270 ton dengan rendemen rata-rata 8,19 persen dan produksi hablur 1.365.560 ton. "Karena itu, tak ada alasan masyarakat resah, stok beras banyak," kata Novyan ketika meninjau Gudang Bulog III di Buduran, Sidoarjo. Beras tersebut disimpan dengan sistem CO2 dan tra- disional. "Selain bertahan lama, yaitu sekitar sembilan bulan, sistem penyimpanan dengan CO2 lebih efesien, antihama, dan mening- katkan mutu," kata pejabat Dolog setempat. Di bidang pergulaan, Tim Pangan FKP meninjau pabrik gula (PG) Jatiroto serta meng- SUZUKI Oleh: Yanes Setat sama dengan para pemilik industri. "Dulu sebelum aliran sungai Menghadapi kemungkinan itu, menteri mengingatkan para petani meningkatkan kewas- padaan, sehingga pada giliran- nya mampu mengambil lang- kah-langkah yang diperlukan. Direksi PTP Nusantara XI HA Mochtar (direktur ke- uangan) dan Santosa (direktur pening- sejauhmana bahaya kekeringan katan harga (provenue) gula mengimpor beras, karena stok kemarau panjang memang bisa mencemaskan. "Karena itu, Tim FKP merasa perlu turun ke lapangan, untuk melihat sendiri Kendati demikian, mengha- dapi kemarau kali ini, kecil kemungkinan Indonesia sampai itu mengancam," kata Novyan. Dolog masih "Pihak Dolog menginfor- masikan bahwa hasil panen 1996/1997 cukup baik, sehingga yang diterima petani ternyata cukup berpengaruh pada gairah mereka untuk menanam tebu. Apalagi, kenaikan provenue itu. dibarengi dengan peningkatan bagi hasil dari 62:38 menjadi 65:35 persen dengan PG. "Ini menyebabkan peningkatan pendapatan petani sekitar 10 persen, dari Rp3.969.820/ha menjadi Rp4.350.264/ha," kata Santosa. persediaan kita cukup. Tidak perlu lagi mengimpor beras," kata Menteri Pertanian. PRO Pillion Rider handle (chrome) lebih panjang, mudah diangkat saat parkir dan tempat duduk dengan cover berserat, berkualitas prima Senada dengan petani Be- kasi, petani di Kabupaten Bandung, Kerawang dan be- berapa daerah lain di Jawa Barat pun mengatakan mengalami nasib serupa, yakni harus merelakan kebutuhan air sa- wahnya "disedot" untuk ke- pentingan industri. Menteri mengakui di be- berapa daerah para petani harus berbagi air dengan kepentingan industri, namun diingatkan hendaknya hal itu dapat dila- Berdasarkan perhitungan Badan Meteorologi dan Geo- fisika (BMG), lanjut Menteri Pertanian, Indonesia akan dihadapkan pada musim ke- marau yang cukup panjang pada tahun ini. Kemarau yang panjang itu, akan dibarengi dengan tingkat kekeringan yang jauh lebih parah dibandingkan dengan yang pernah terjadi dua tahun silam di berbagai pelosok Nusantara, ujar Sjarifudin Baharsjah. adakan dialog dengan petani/ pengurus KUD Mergo Joyo di Kecamatan Yosowilangun. Direksi PTP Nusantara XI juga menyatakan menyambut gembira deregulasi impor "raw sugar" (gula kasar), dengan harapan akan lebih meng- optimalkan rencana giling PG. "Impor raw sugar akan meng- hemat devisa ketimbang impor gula, dan impor raw sugar bisa memperpanjang rencana giling PG," kata direksi PTPN XI. Sejauh ini, dampak keke- ringan pada tanaman tebu di Jatim belum terasa. "Yang kita khawatirkan justru pada musim giling ini akan turun hujan. Sebab kalau demikian rendemen bisa merosot," katanya. Tim Pangan FKP DPR juga terkesan dengan KUD semacam KUD Mergo Joyo yang me- ningkat statusnya menjadi KUD Mandiri, walaupun omsetnya belum terlalu besar namun dikelola dengan manajemen yang baik. Desain striping baru lebih artistik dan bergaya "Sebaiknya memang begitu, koperasi tak perlu mengha- rapkan petunjuk dari atas, tapi harus bisa menciptakan kegiatan usaha sendiri," demikian No- vyan Kaman SH. (Ant) yang cukup. Penyempitan Mengenai adanya penyem- pitan lahan pertanian, menteri mengakui terjadi di beberapa daerah sebagai konsekuensi dari pesatnya upaya pembangunan fisik di berbagai sektor kebu- tuhan. Di wilayah Jawa Barat, misalnya, ratusan hektar lahan pertanian setiap tahunnya me- nyusut akibat dimanfaatkan aneka pembangunan industri, perumahan, perkantoran dan sarana umum lainnya. Gubernur Jawa Barat R Nuriana menyebutkan, akibat secara terus-menerus terjadinya pengalih-fungsian lahan per- tanian di wilayahnya, menye- babkan hasil produksi pertanian kian hari menjadi semakin berkurang. Di samping menyusutnya lahan pertanian, lanjut Guber- nur, petani Jawa Barat bela- kangan ini juga menghadapi beberapa kendala ke arah pencapaian sasaran keberha- silan pembangunan di sektor pertanian. SUZUKI menjadi rendah. Selain itu, sejalan dengan kemampuan sumber daya manu- sia yang masih rendah, menye- babkan pola usaha para petani masih banyak yang tradisional, sehingga biaya produksi men- jadi tinggi, ujar Nuriana. Sehubungan dengan itu, lanjut Gubernur, pihaknya akan melakukan upaya dan men- dorong para petani untuk mam- pu merubah pola usaha yang tradisional menjadi usaha tani moderen yang berwawasan agribisnis, dengan memperta- hankan keunggulan kompetitif dan komparatif. Menurut Gubernur, selain itu akan dilakukan pula pening- katan program intensifikasi pertanian untuk mencapai pro- duktivitas yang tinggi, serta kualitas yang mampu bersaing terutama dalam rangka meng- hadapi era pasar global. Dengan demikian, Gubernur mengharapkan pada gilirannya mampu meningkatkan penda- patan dan taraf hidup para petani ke arah pencapaian tingkat kesejahteraan yang lebih baik di masa mendatang. Terlepas dari berbagai pro- gram pemerintah guna mening-. katkan taraf hidup petani di masa mendatang, dewasa ini mereka telah mulai dihadapkan pada masalah kekurangan kebutuhan air untuk mengolah lahan dan kepentingan dunia pertanian lainnya. Baik menteri maupun Gu- bernur Jabar belum dapat memberi solusi yang tepat untuk mengatasi kesulitan air tersebut bagi para petani, terkecuali menyarankan agar mereka mampu menghemat persediaan air yang ada. Stay mirror (spion) chrome, lebih manis dipandang Halaman 8 INOVASI TIADA HENTI bahkan, karena kurang meng- masya- untungkan, maka minat rakat untuk usaha pertanian Kendala tersebut antara lain menyangkut masalah permo- dalan yang relatif masih rendah untuk mencapai skala usaha yang ideal dan menguntungkan, (Ant) Beberapa peserta BKP yang berlangsung 27-29 Juni 1997 di Pangandaran mengatakan, menghadapi kemarau kali ini tidak cukup hanya melalui upaya penghematan, mengingat per- sediaan air yang ada jauh dari kebutuhan petani yang sebe- narnya. Sebagai contoh, permukaan air yang ada di Sungai Citarum Kabupaten Bandung, misalnya, kini memiliki kedalaman yang tinggal beberapa centimeter saja. "Sekarang bagaimanapun upaya penghematan yang dila- kukan, jelas sudah tidak me- menuhi kebutuhan bagi petani," ujar seorang petani asal Ka- bupaten Bandung. "Yang penting sekarang," tambahnya, pemerintah mampu mencarikan solusi yang tepat guna menghadapi kemarau yang "membentak" tahun ini, se- hingga beban petani senantiasa dapat berkurang serta mampu bertahan hidup secara wajar. Front Carrier(Chrome) lebih kokoh untuk membawa segala macam keperluan DELTRA.AD SUZUKI- gram keseh pemer rong batan lakuk disebu dan Tradis "F sudka altern binaa Depa Widy (P.H ini de UNNAR Senir SE wa provi L butan Yaya vası Daya deng ilmu Shan xing cara nuaa P3T diha kan ning trad term sali oba upa sia, ten yan akı tab tra pat ger pe ag ke ter ta: be m A: ru
