Tipe: Koran
Tanggal: 1997-07-16
Halaman: 07
Konten
n 6 an dan eng- rapa mpat rena erbu um ang tas ang itu ng- O di 1942 sar 10 en- ang Han sar Rp. ah uh ah, er- tu g- ng, ni- sa. sa sia ar 5 an i- 17 ng n, an 7- " k - n n n a a a n a i t Rabu, 16 Juli 1997 DAERAH ISTIMEWA ACEH Ribuan Masyarakat Terasing di Aceh Masih Hidup Berpindah Aceh Barat, Aceh Tenggara dan Aceh Selatan. Banda Aceh, (Analisa). Sekitar 2.000 kepala keluarga (KK) masya- rakat terasing di Aceh belum terjangkau pem- binaan. Mereka kini dikabarkan masih hidup berpindah di beberapa lokasi hutan belantara provinsi itu. Kakanwil Depsos Aceh, M. Saleh Yacoeb, di Banda Aceh, Senin, menjelaskan, masyarakat terasing yang belum mendapat pembinaan itu kini mendiami hutan belantara Aceh Barat, Aceh Timur, Aceh Tengah, Aceh Tenggara dan Aceh Sela- tan. Pembinaan masyarakat ter- asing di Aceh dilakukan mulai tahun anggaran 1979/1980 seba- nyak 100 KK di kawasan hutan Gunung Khong, Kecamatan Da- rul Makmur, Kabupaten Aceh Barat. Untuk tahun 1996/1997, ta- hap pertama berhasil dimukim- kan sebanyak 64 KK di wilayah Kabupaten Aceh Tengah. Mereka kini telah meninggal- kan kebiasaan hidup berpindah, katanya dalam keterangan pers Tapaktuan, (Analisa). Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, Pemda Aceh Selatan mulai mengusulkan kepada pemerintah agar memekarkan beberapa kecamatan menjadi kecamatan pembantu. Demikian dikatakan Bupati Aceh Selasan Drs. H.MS. Subki ketika menyampaikan pertang- gungjawabannya pada sidang pleno DPRD Aceh Selatan di gedung DPRD setempat, Kamis, (10/7). Dikatakan, kecamatan-kecamat an yang memiliki potensi dan telah memenuhi persyaratan sudah layak dimekarkan menjadi kecamatan pembantu. "Usulan kita mudah-mudahan telah mendapat persetujuan Menteri Dalam Negeri," kata Takengon, (Analisa). Bupati Aceh Tengah, Drs. Buchari Isaq mengharapkan, agar pengelolaan Pertasi Kencana ditangani secara terpadu oleh in- stansi terkait. Dengan demikian tidak timbul sikap lebih memen- tingkan salah satu instansi serta tidak menimbulkan ego-sektoral. Penegasan itu itu disampaikan bupati pada acara pembukaan Hari Pertasi Kencana X di Aceh Tengah, yang berlokasi di Desa Janarata, Kecamatan Bandar Sab- tu (12/7). Hal tersebut sangat dibutuhkan dalam penanganan Pertasi Ken- cana yang dikelola dan saling terkait di antara tiga instansi, karenanya dibutuhkan keterpa- duan dan kerjasama antara Departemen Koperasi, Pertanian dan BKKBN. Pemda Aceh Selatan Usulkan Pemekaran Beberapa Kecamatan mengakhiri masa sidangnya. Menurut bupati, usulan yang sudah diajukan beberapa waktu lalu persetujuannya tertuang dalam surat Menteri Dalam Negeri nomor 138/1220/PUOD tanggal 28 April 1997. Eratnya kaitan antara ketiga instansi itu sejalan dengan pen- duduk Aceh Tengah yang jumlahnya sekitar 215.435 jiwa, bergerak di bidang usaha perta- nian. Hampir semua Kepala Keluarga yang bergerak di bidang Takengon, (Analisa) Kanan-kiri jalan lintang Takengon-Kebayakan yang dite- tapkan sebagai jalur hijau dalam rencana induk Kota Takengon su- dah tidak dapat dipertahankan la- gi, karena di kawasan persawahan itu telah berkembang perumahan penduduk. berkaitan dengan Hari Anak Na- sional (HAN) 1997. M. Saleh Yacoeb yang di- dampingi Kepala Bidang Kese- jahteraan Sosial (Binkesos) pada Kanwil Depsos Aceh, M. Zaini Bakri mengatakan, pembinaan masyarakat terasing di daerah- nya terus dilakukan setiap tahun sesuai anggaran yang tersedia. Sedangkan untuk tahun 1997/ 1998, Depsos Aceh mendapat jatah pembinaan melalui pemu- kiman kembali masyarakat ter- asing sebanyak 75 KK dengan lokasi Kabupaten Aceh Tengah. Namun disayangkan menja- murnya bangunan di kawasan itu kurang terarah, hanya menurut kehendak dan situasi tanah yang membangun. Masyarakat terasing yang te- lah dimukimkan sejak 1979/ 1980 hingga 1996/1997 seba- nyak 1.700 KK. SULIT Plt.Camat Kota Takengon, Drs.Ismarisiska kepada pers me- nyebutkan, kawasan itu sudah su- lit dipertahankan untuk tetap menjadi areal persawahan. Mereka tersebar pada 25 lo- kasi di lima kabupaten, yakni Aceh Timur, Aceh Tengah, Diakui, persawahan di kawa- san itu memiliki produk yang khas, yaitu beras kebayakan yang merupakan beras terbaik di Aceh Tengah. Kecamatan-kecamatan yang dimekarkan tadi antara lain, Kuala Battee dengan Kecamatan Pembantu, Babah Rote, Kluet Utara dengan Kecamatan Pem- bantu Pasie Raja, Simpang Kiri dengan Kecamatan Pembantu Rundeng dan Simpang Kanan dengan Kecamatan Pembantu Gunung Meriah. Dalam upaya pemekaran tadi, bupati tidak merinci bentuk/ mekanismenya (pelaksanaan pemerintahannya-red) realisasi lebih jauh terhadap dan maksud tersebut. Bupati mengatakan, tujuan bupati di hadapan 34 anggota dewan periode 1992-97 yang Pertasi Kencana Harus Dikelola Secara Terpadu usaha tani, erat kaitannya dengan perkoperasian dan usaha keluarga sejahtera. Karenanya, sasaran dari Pertasi Kencana mayoritas warga masya desa yang bergerak di bidang usaha tani walaupun tidak terlepas juga masyarakat lainnya. Di Aceh Tengah, menurut bupati, saat ini tercatat 125 buah koperasi dengan jumlah anggota 26.880 orang. Dari jumlah koperasi tersebut, 26 buah adalah Koperasi Unit Desa (KUD) dan 99 buah koperasi lainnya. Dari data tersebut jumlah anggota koperasi di Aceh Tengah baru 12,5 persen dari jumlah pen- duduk yang ada, baik di pedesaan maupun perkotaan. Menurut pantauan "Analisa", areal persawahan kanan kiri jalan Takengon-Kebayakan tersebut, su- dah banyak dibangun rumah baik dari kayu maupun permanen. Ironisnya bangunan-bangunan tersebut belum memiliki IMB, dan penataannya tidak dikendalikan tapi tergantung pada posisi tanah yang dimiliki. Camat Kota Takengon mene- gaskan, di kawasan jalur hijau itu tidak dibenarkan Pemda mendi- rikan bangunan. Sampai saat ini Pemda belum mengeluarkan IMB di jalur tersebut. Dia tidak menyebutkan upaya apa yang ditempuh Pemda untuk mengantisipasi tumbuhnya ba- ngunan yang semakin menjamur itu. Pihaknya saat ini berusaha mengimbau para pemilik tanah agar tidak menjual tanah sawahnya. DESA BARU Menurut Saleh Yacoeb, dari 1.700 KK yang telah dibina itu, sekitar 1.000 KK di antaranya sudah diserahkan pembinaan- nya kepada Pemda setempat. Sedangkan sisanya masih dalam pembinaaan Depsos Aceh. Para pemilik tanah di kawasan itu terpaksa menjual tanahnya, karena mendesaknya kebutuhan. Apalagi dinilai dari harga tanah di kawasan itu cukup mahal, se- kitar Rp 40-Rp 50 ribu per-meter untuk yang dipinggir jalan. Dan Rp 20-Rp 30 ribu yang di dalam. Namun Ismarisiska tidak N Pemukiman yang telah dise- rahkan pembinaannya kepada Pemda dilaporkan telah berkem- bang menjadi desa baru. GERAKAN POKOK Sementara dalam perkem- bangan kependudukan dan pem- bangunan keluarga sejahtera, ada tiga gerakan pokok yang sedang berjalan saat ini, yaitu gerakan reproduksi keluarga sejahtera, gerakan ketahanan keluarga se- jahtera dan gerakan ekonomi Jalur Hijau Berkembang Jadi Perumahan tumbuhnya bangunan perumah menjelaskan tentang kurang ter- arahnya bangunan-bangunan di kawasan itu, karena pihaknya ma- sih belum lama menjabat sebagai Camat di wilayah itu. KURANG TEGAS Banyak pihak menilai, ber- kembangnya perumahan di jalur hijau tersebut akibat kurang te- gasnya penertiban penjualan dan Oleh: Wiwid Misteri Tanah Warisan 53 Menurut bupati, selama ini kaum dhuafa menerima dana BA ZIS tersebut berkisar antara Bupati Aceh Utara Sesalkan Pihak yang Menolak BAZIS Lhokseumawe, (Analisa) Rp.400.000 Rp.800.000. Dengan dana sebanyak itu mereka sudah sangat terbantu, kata bupati. Bupati Aceh Utara, Karimud-- din Hasybullah menyesalkan ada- nya pihak yang protes terhadap pengutipan dana BAZIS. Padahal kaum dhuafa yang sangat mem- butuhkan bantuan benar-benar terbantu dengan dana BAZIS yang disalurkan kepada mereka. Akhir-akhir ini sejumlah gu- ru SD di wilayah Pembantu Bu- pati Bireuen menolak menerima gaji, bila masih ada pemotongan untuk Badan Amal Zakat Infak dan Sadakah (BAZIS). pemekaran tadi untuk lebih mempercepat dan mempersingkat pelayanan administrasi dan pemerintahan bagi masyarakat. Empat kecamatan yang dime karkan tadi selama ini dinilai terlalu luas untuk satu kecamatan dan masih sulit dijangkau. Dalam era pembangunan ke depan memerlukan pelayanan lebih cepat. Desa tadi berjumlah 9 buah, yaitu Mukti Makmur, Lae Saga, Singkohor, Sepadan, Sumber Mukti, Sri Kayu, Sike Rabang, Cipar Pare dan Mukti Lincir. (m). keluarga sejahtera. Sampai Maret 1997 pencapaian peserta KB baru mencapai 117,8 persen dari target sebesar 6.659 peserta. Sedangkan pencapaian KB Aktif 96,1 sen dari target yang ditetapkan sebesar 30.951 dan pencapaian KB Mandiri 3.931 peserta atau 13,2 persen dari target. Squiunib 2.A 1810 PAI, asb trisd vees Jiggan Bupati minta kepada semua pihak khususnya Departemen Koperasi, agar benar-benar mem- bina masyarakat petani di pede- saan supaya ikut dalam gerakan koperasi. Setelah Kepala Dinas Pendi- dikan dan Kebudayaan Aceh Uta- ra Drs.Syahbuddin AR turun ta- ngan sesudah mendapat petunjuk sebanyak 55 buah, namun jumlah yang diekspor setiap tahun sekitar 17-29 komoditi. dari bupati, tuntutan para guru dipenuhi, dan gaji mereka diba- yar penuh tanpa dipotong untuk BAZIS. Namun demikian, bupati sa- ngat menyesalkan sikap menolak BAZIS, terlebih sikap ini ditun- jukkan oleh kalangan pendidik dan di daerah Serambi Mekkah pula. (san) Nilai realisasi ekspor non migas dan jumlah komoditi yang di ekspor dari Aceh selama priode tahun 1992-1996 mencapai nilai 276.612.502 US Dolar. Dengan demikian nilai ekspor komoditi non migas tersebut meningkat setiap tahun sebesar 6.56 persen. Mata dagangan yang kontinui tasnya mantap selama priode 1992-1996, dari hasil pertanian Danrem 012/TU Siap Membantu Di samping pemekaran keca matan yang diharapkan lambat Membangun Sabang kopi robusta, kopi arabica, udang, laun menjadi kecamatan definitif, Aceh Selatan juga memekarkan sejumlah desa khususnya desa eks Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) di wilayah Kecamatan Sim- pang Kiri. ikan campur, ikan tuna. Sedangkan ekspor hasil industri adalah pupuk urea, amoniak, plywood, kayu olahan, semen curah, mebel rotan dan kertas ser- ta arang kayu. Dengan masuknya petani sebagai anggota koperasi yang otomatis sebagai anggota KUD, akan menjadi tulang punggung dari perekonomian rakyat. Dengan sendirinya akan berada pada kondisi keluarga yang se- jahtera, sebagai arah terwujudnya kualitas keluarga yang bercirikan kemandirian dan ketahanan keluarga sebagai potensi sumber daya manusia yang berkualitas. (ts). an. Sebenarnya sejak awal harus sudah diperkirakan oleh pihak pe- rencana, karena pinggiran kota yang cukup strategis itu tidak mungkin dipertahankan terus se- bagai jalur hijau. Idealnya begitu ada gejala muncul peralihan peruntukan ta- nah di lokasi itu, dapat segera diantisipasi dengan penertiban baik kepada pemilik sawah mau- pun pembelinya. Selanjutnya di- siapkan penataan kawasannya. Namun sejauh ini pihak yang berkompeten terkesan membiar- kan para pembeli membangun ru- mah, sehingga bangunan yang ada tidak teratur dan jalannya berliku-liku. Bahkan beberapa oknum yang dinilai mengetahui tata bangunan, ikut membangun dalam kawasan yang kalau dibiarkan terus akan menjadi kawasan yang semrawut tersebut. Mudah-mudahan Pemda sege- ra mengambil langkah penertiban, agar tumbuhnya bangunan-ba- ngunan tersebut dapat dikendali- kan secara tertib dan teratur, ha- rap sejumlah sumber. (ts) "Neng Triani yang me lepaskannya sendiri ketika mendengar saya berteriak. Tapi dia janji akan datang lagi dan akan membunuh kita di sini satu persatu", sahut Marni. "Yang menggembirakan kita adalah, sebagian besar mereka sudah hidup menetap dan mulai mengenal teknologi pertanian," katanya. Sementara Misno masih belum bisa berkata kata. Hanya sebelah tangannya yang masih mengelus elus lehernya yang memerah itu. "Sudahlah, Ma. Kita ting- galkan saja rumah ini", kata Meity dengan merengek untuk membujuk mamanya. "Iya, Ma. Dari pada kita semuanya menjadi korban ar- wah Triani yang penasaran", kata Andri menimpali pula. Sementara Sonya terce nung, Marni bersimpuh di kakinya. Ia mengatakan, pembinaan yang diberikan kepada masyara- kat tersebut antara lain penam- pungan/perumahan, bibit tana- man, alat pertanian, sandang pa- ngan dan pendidikan dengan masa pembinaan 3 - 5 tahun. (ant). "Iya, Bu. Saya dan Kang Misno minta keizinan ibu un- tuk meninggalkan rumah ang ker ini besok. Kami tidak Sabang, (Analisa). Komandan Korem 012/TU, Kolonel Art Mustafa SA menga- takan, potensi wisata Taman La- ut Pulau Rubiah di Sabang sa- ngat mengagumkan. "Saya siap membantu mem- bangun Sabang", ujar Danrem di hadapan pimpinan daerah dan tokoh masyarakat Sabang, Ka- mis malam di aula Sekwilda. Danrem mengaku tidak per- nah menyangka obyek wisata di Sabang begitu indah, terutama alam bawah laut yang penuh te- rumbu karang dan ikan hias. Menurutnya Danrem, dalam mengembangkan potensi alam tersebut diperlukan dana, baik dari tingkat I maupun pusat, me- ngingat pendapatan asli daerah (PAD) Sabang hanya Rp. 170 juta per tahun. Selain itu, lanjutnya, potensi pertanian dan perkebunan di daerah ini perlu ditingkatkan Kalau perlu undang Universi- tas Syiah Kuala Banda Aceh untuk melakukan penelitian. Pemerintah pusat telah mem- programkan Sabang sebagai pu- sat perikanan laut IMT-GT, ka- rena hasil lautnya yang luar bia- sa. Selain itu, Sabang juga ditun- juk sebagai kawasan berikat dan perdagangan. (tmy). Menurut Husin, sebanyak 26 grup Kelompencapir mewakili 26 kecamatan di kabupaten ini akan tampil memperlihatkan kebole- hannya di arena perlombaan. Ta- hun lalu juara asah terampil di raih Kelompencapir Kecamatan Muara Batu. Pelaksanaan lomba asah te- rampil ini dilaksanakan secara ter- padu dengan mengikutsertakan berbagai instansi. Bahkan BUMN berpartisipasi menyajikan materi lomba baik pengetahuan umum maupun khusus sesuai dengan bi- dang masing-masing. Lomba asah terampil Kelom- pencapir selain untuk memper- oleh gambaran kemampuan pe- serta dalam menguasai berbagai pengetahuan dan keterampilan, juga merupakan kegiatan penyu- luhan terpadu kepada masyara- kat, kata Husin Abbas. (hai) Banda Aceh, (Analisa). Kakanwil Dephub Aceh, Drs. Achmad Usman Duni menya- rankan agar pimpinan PT. Garu- da Indonesia jangan begitu cepat dalam mengambil suatu kebijak- sanaan menyangkut kepenti- ngan orang banyak. Karena hal itu dalam menim- bulkan tanggapan negatif yang merugikan, katanya melalui Ka- bid Hubungan Udara Drs.Sis- wojo Djaliman khusus kepa- da" Analisa" di ruang kerjanya belum lama ini. Menjawab pertanyaan masa- lah pengurangan penerbangan Garuda kini so- Lomba Asah Terampil rotan tajam Gubernur dan Wakil Kelompencapir di Lhokseumawe Lhokseumawe, (Analisa) Lomba asah terampil Kelom- pencapir memperebutkan piala bergilir Bupati Aceh Utara tahun 1997 direncanakan berlangsung di Lhokseumawe, 26- 31 Juli mendatang. Pada waktu yang sama di Lhokseumawe berlangsung pame- ran industri dan pariwisata di la- pangan reklamasi Pusong. Sebab itu lomba asah terampil memilih lokasi di arena pameran tersebut. Demikian dijelaskan Kepala Kantor Departemen Penerangan Aceh Utara, Husin Abbas, BA ke- pada "Analisa", Selasa. tahan lagi tinggal di rumah ini, Bu", rengek Marni pula. Beberapa saat suasana he ning ketika Sonya kembali berpikir pikir untuk menen- tukan keputusannya. Semua mata memandang ke arahnya dengan harap harap cemas. Ketika akhirnya Sonya me nganggukkan kepalanya, me reka pun tersenyum lega. "Baik, kita tinggalkan rumah ini," kata Sonya de ngan perasaan berat hati. ANALISA "Kami akan pulang ke rumah real estate. Kau dan Misno boleh meninggalkan rumah ini setelah kami pergi. Bisa?", tanya Sonya. Marni dan Misno pun me nganggukkan kepalanya. Ba yangan takut sudah tidak begitu kentara di wajah mereka. Analisa/bay NEM TERTINGGI: Direktur Keuangan PT.AAF Lhokseumawe, Drs.H.Maman Sukiman menyerahkan Nilai Ebtanas Murni (NEM) tertinggi kepada murid SD swasta Al-Alaq Krueng Geukueh, Aceh Utara belum lama ini. Sekolah yang dikelola PT.AAF tersebut meraih peringkat NEM tertinggi 47,96 dalam Ebtanas tahun 1996/1997 tingkat SD se Kecamatan Dewantara. "Bisa, Bu Terima kasih, Bu", ujar Marni sambil mem- bungkukkan kepalanya bebe Ekspor Non Migas Aceh Naik 9,09 Persen Per Tahun Banda Aceh, (Analisa). Ekspor non migas Aceh, terdiri hasil pertanian dan industri hingga tahun 1996 naik rata-rata 9,09 persen per tahun. Sedangkan jumlah komoditinya Hal itu dikemukakan Kepala Kanwil Perindustrian dan Per- dagangan Aceh, Djamil Usman dalam makalahnya berjudul, "Kinerja Industri Dan Per- dagangan Daerah Istimewa Aceh Menjelang Era Afta 2003" yang Gubernur Aceh, Siswojo sepen- dapat kebijaksanaan Garuda itu jelas merugikan daerah ini. TIDAK ETIS Oleh sebab itulah, Dephub Aceh minta pimpinan PT.Garu- da Indonesia meninjau kembali Banda Aceh, (Analisa). Rapat Kerja (Raker) Pim- pinan Terpadu Muhammadiyah se daerah Aceh yang berlangsung 6 Juli lalu menghasilkan sejumlah keputusan. Salah satu di antara- nya mengupayakan berdirinya Badan Usaha Muhammadiyah di tingkat wilayah dan cabang- cabang badan usaha tertentu, dengan maksud dapat menunjang semua kegiatan perserikatan. Hasil Keputusan Sidang ko- misi A meliputi, Majelis Pembi- na Ekonomi, Majelis Waqaf Dan Kehartabendaan (MWK), Majelis Tarjih dan Pengembangan Pemi- kiran Islam dan Majelis Tabligh. disampaikan pada seminar ten- tang kinerja dan Prospek Ekonomi Aceh menjelang per- dagangan bebas ASEAN 2003 di Banda Aceh, pekan lalu. Dikatakan, komoditi non migas yang pernah diekspor dari Aceh, tetapi kontinuitasnya belum man- tap antara lain, ekspor hasil per- tanian meliputi pala, bunga pala, jahe segar, pinang, kura-kura hidup, small chili, ikan tuna, jer- nang, tapioka, chik, kentang, damar dan ikan hias serta cumi-cumi. Kakanwil Dephub Aceh Sarankan Pimpinan Garuda Tinjau Pengurangan Penerbangan Sedangkan ekspor hasil industri meliputi kerajinan tas, pozzoland, karet konvensional, minyak nilam, minyak kelapa sawit, minyak kelapa, pipa plastik, aqua, kayu gagang sapu, supit dan serat bam- bu serta tongkat kayu. Mempersiapkan pemben- tukan BMT/Baitul Qiradh di tiap ibukota/PDM yang dinilai strate- gis dengan mengundang donatur Muhammadiyah/toko-toko un- tuk menjadi pendiri/pemodal tiap BELUM MANTAP Kelangsungan ekspor komoditi ini menurut Djamil Usman tidak secara kontinu disebabkan belum mantapnya pemasaran di pasar luar negeri dan masalah produk itu sendiri, karena kualitas tidak sesuai dengan kebutuhan pasar dan juga oleh adanya kebijaksa- naan pemerintah. Mengemukakan tentang reali rapa kali. Setelah itu Sonya pun memberi isyarat kepada anak anaknya untuk meninggalkan kamar itu. Ketiga anak ber anak itu segera pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun kepada Misno dan Mar- ni. Mereka terus saja berlalu dengan pikiran masih diceng kam ketakutan. Takut kalau kalau arwah gentayangannya Triani tiba tiba saja muncul mendatangkan malapetaka ba gi mereka. Setelah ketiganya pergi Marni cepat cepat menutup kan pintu dan menguncinya. Dia segera menoleh kepada Misno yang masih duduk di atas lantai sambil melontarkan senyumannya. "Gimana, Kang?", tanya Marni. "Kita tunggu saja besok", sahut Misno pelan sambil mencubit pipi isterinya itu. kebijaksanaan tersebut. "Aceh sekarang ini sedang giat melaksanakan pembangu- nan, termasuk sektor perluasan lapangan penerbangan. Jadi ke bijaksanaan PT Garuda Indone- sia mengurangi penerbangan ke daerah ini dinilai tidak etis", ka- tanya. Dikatakan, kalau pihak PT. Garuda sudah melakukan penin- jauan ulang, diharapkan jadwal penerbangan diberlakukan se- perti biasa. Masalah pengurangan pener- bangan ini perlu dikaji lebih mendalam dan teliti, sehingga tidak hanya mementingkan ke- untungan semata, tetapi juga dampak atau pengaruhnya. Dijelaskan, dalam persoalan ini Dephub Aceh ikut terpanggil mencarikan jalan keluar terbaik. Dengan demikian pimpinan PT. Garuda Indonesia secara bijak dan pandangan luas dapat me- Baitul Qiradh minimal pendirinya 20 orang, dengan modal awal Rp 5. juta. Baitul Qiradh ini dijalankan ahli bank dan dapat dilatih lebih dahulu pada lembaga perbankan. Semua kegiatan/produk adalah se cara Islam. Bidang Majelis Pembina Eko- nomi meliputi membentuk satu perseroan/koperasi berbadan hu- kum dengan mempercayakan pe- Bidang Majelis Waqaf dan Ke hartabendaan meliputi, inventa- risasi tanah waqaf milik Muham- madiyah secara terus menerus di- intensifkan, dan secara berkala wilayah/MWK turun ke PDM/ca ngelolanya pada tenaga profesio- bang/ranting untuk mengevaluasi sejauh mana inventarisasi tanah dilaksanakan dan memecahkan kendala-kendalanya. nal/pakar-pakar sarjana Muham- madiyah, antara lain kebutuhan UNMUHA diusahakan oleh ba- dan usaha. Turunnya wilayah ke la- panganharus lebih dahulu diberi- tahukan selambat-lambatnya 10 hari sebelum kedatangan tim MWK. Membentuk satu tim task for- ce (tim kerja lapangan) di tingkat wilayah yang sewaktu-waktu da- pat turun ke PDM-PDM untuk memberikan konsultasi tentang kegiatan-kegiatan yang berten- densi usaha-usaha ekonomi. Raker Pimpinan Terpadu Muhammadiyah Hasilkan Sejumlah Keputusan PDM/cabang/ranting dan to- koh-tokoh terkait, selalu melaku- sasi ekspor menurut negara tu- juan, Kakanwil Deperindag Aceh itu menggambarkan, ekspor non migas daerah Aceh selama priode 1992-1996 meliputi negara-negara Asia Tenggara, Asia Timur, Asia Selatan, Timur Tengah, Afrika, Eropah Barat, Eropah Timur, Amerika serta Australia. ESOK paginya. Sebelum matahari muncul di ufuk timur terlihat kesibukan di halaman rumah besar pening- galan Hariyanto itu. Misno dan Marni bantu mengangkati koper pakaian milik Sonya dan anak- anaknya ke dalam mobil sedan mereka. Jumlah negara tujuan ekspor non migas dan nilai ekspornya selama priode 1992-1996 men- capai 276.286 US Dolar. Jumlah eksportir juga meningkat menjadi 148 eksportir, tetapi, katanya tidak semua aktif melakukan ekspor. Mereka tampak bergegas-ge- gas karena takut akan datang- nya arwah Triani. Ketakutan itu terbayang jelas di wajah Sonya dan Meity. Sementara Ardi su- dah duduk di belakang setir mobil itu yang mesinnya sudah dihidupkan. "Ayo, Misno. Cepat sedikit!", perintah Sonya kepada Misno yang kelihatannya lemah karena masih mengantuk. "Iya, Nyonya," sahut Misno yang kepayahan mengangkat ko- per yang agak berat itu. Karena melihat Misno kebe- ratan mengangkat kopernya, Selama lima tahun jumlah eksportir komoditi non migas daerah Aceh terdiri, tahun 1992 jumlah eksportir 142 aktif yang 45, tahun 1993 jumlah eksportir 143 yang aktif 36, tahun 1994 jumlah eksportir 145 yang aktif 33, tahun 1995 jumlah eksportir 131 yang aktif 35 dan tahun 1996 jumlah eksportir 148 yang aktif 35. Dari gambaran itu terlihat, jumlah eksportir di Aceh terus bertambah, tetapi eksportir yang aktif kian menurun, sekalipun nilainya terus meningkat. (erh). maklumi peluangnya di Aceh. SEPULUH KALI Jadwal penerbangan lang- sung Garuda dari dan Banda Aceh-Medan-Jakarta selama ini dua kali dalam sehari, yaitu pu- kul 07.00 WIB dan 11.00 WIB. Dengan adanya pengurangan frekwensi penerbangan setiap hari Selasa, Jumat, Sabtu dan Minggu, maka dalam seminggu total hanya 10 kali penerbangan dari 14 kali sebelumnya. Berkaitan dengan hal ini, Dephub Aceh sudah mengirim- kan surat kepada Menteri Perhu- bungan untuk meminta petun- juk. Surat tertanggal 28 Juni 1997 No.001/2/1/PHB 1997 itu lang- sung ditandatangani Kakanwil Dephub Aceh Drs.Achmad Us- man Duni, tapi sampai sekarang belum diterima jawabannya, ka- ta Siswojo. (syn). kan kordinasi dengan Kantor Urusan Agama (KUA) dan instan si terkait untuk mendapatkan ke- pastian tentang tanah-tanah wa- kaf dan lainnya yang patut didu- ga asal usulnya dari tokoh-tokoh Muhammadiyah. Menambah pengetahuan ten- tang seluk beluk perwakafan dan sertifikat tanah, terutama per- aturan hukumnya. Mengajak seluruh masyarakat Muhammadiyah berlomba-lomba mewakafkan hartanya kepada Muhammadiyah. Semua anggota dan simpatisan secara bersama- sama bergotong royong memban- tu penyelesaian pembangunan mesjid/gedung dakwah Muham- madiyah Banda Aceh dan lain- lain, dengan menggerakkan pola Subuh Muhammadiyah (Sum- bangan Seribu Hamba Allah Mu- hammadiyah) minimal tiap ang- gota per bulan menyumbang Rp. 1.000 (seribu rupiah). Diusahakan tiap PDM/cabang minimal memiliki satu klinik ke- sehatan, yang didirikan diatas ta- nah wakaf Muhammadiyah, dan selalu dikoordinasikan dengan Dinas Kesehatan setempat. (erh) Sonya merasa kurang sabar. Dia segera membantu lelaki itu memasukkan kopernya ke da- lam mobil. Setelah itu dia mengeluarkan beberapa lembar uang kepada Marni yang berdiri di samping suaminya itu. "Ini sedikit uang untuk bekal kalian pindah dari rumah ini," kata Sonya. "Baik, Nyonya. Terima kasih," kata Marni sambil menganggukkan kepalanya. "Sekarang Nyonya mau per- gi. Kemudian kami juga akan menyusul pergi. Lantas, rumah ini bagaimana, Nyonya?", tanya Misno kemudian. "Terserah kalian saja. Kalau kalian masih berani untuk tetap tinggal, silakan saja. Tapi kalau kalian sudah memutuskan un- tuk pergi, ya boleh juga," sahut Sonya. "Jadi, siapa yang menjaga rumah ini, Nyonya?" tanya Pengguliran Dana IDT di Desa Sulum Lancar Kuala Simpang, (Analisa) Pengguliran dana IDT untuk dua kelompok masyarakat (Pok- mas) penerima dana itu di Desa Sulum Kecamtan Karang Baru, Aceh Timur berjalan lancar. Dana IDT pada tahun perta- ma yang diterima desa ini (1995/1996) sebesar Rp 20 juta di- manfaatkan untuk usaha perta- nian dalam bentuk pembelian bi- bit jeruk manis dan bibit kelapa sawit. Sedang dana sama di tahun kedua (1996/1997 yang juga ber- jumlah Rp.20 juta digunakan un- tuk kebun kolektif sesama desa tertinggal dalam kecamatan Ka- rang Baru. Jumlah desa tertinggal di ke- camatan ini tercatat tujuh desa. Kebun kolektif yang setiap desa memiliki dua hektare itu terletak di Desa Paya Tampa TETAP LANCAR Kepala desa setempat, Ami- ruddin kepada "Analisa" menje- laskan, sampai saat ini warga mis- kin di desanya yang sudah mene- rima dana IDT tetap lancar men- cicil angsurannya untuk digulir- kan kepada sesama anggota yang belum menerima. Menurut Kades ini, sesuai ca- tatan yang ada dari 130 kepala ke luarga (KK) miskin, 58 Kepala Keluarga di antaranya sudah mendapat jatah dana yang dibe- rikan dalam bentuk bibit jeruk manis dan kelapa sawit. Mereka yang sudah mendapat tersebut, ucap Kades, 29 Kepala Keluarga menerima bibit sawit dengan rincian masing-masing Kepala Keluarga memperoleh 85 batang. Sedangkan 29 Kepala Ke- luarga yang memilih bibit jeruk manis, setiap Kepala Keluarga Tapaktuan, (Analisa). H.Syahruman TB dari Gol- kar kembali terpilih menjadi Ke- tua DPRD Tingkat II Aceh Se- latan priode 1997-2002. Sedang- kan wakil ketua Letkol CKU Zahlul Amir (ABRI) dan Mu- zakki (PPP). Pemilihan berlangsung da- lam sidang paripurna khusus dan tertutup DPRD setempat yang dipimpin ketua sementara Tgk. M.Yusuf, Selasa (15/7). Sidang paripurna khusus de- ngan acara tunggal pemilihan pimpinan dewan tersebut, men- dapat pengawalan ketat dari pihak keamanan setelah Sek- wannya Abu Dardak Bsc me- maksa para wartawan mening- galkan gedung dewan. Dandim-0107/Aceh Selatan. H.Syahruman TB Kembali Terpilih Jadi Ketua DPRD Aceh Selatan Kenaikan harga beras terse- but diperkirakan karena meni- pisnya stok gabah di Sub Dolog Wilayah III Blangpidie. Beberapa pedagang beras di Blangpidie sangat menyesalkan pihak Sub Dolog setempat be- lum melakukan operasi pasar (OP) untuk menstabilkan harga di pasaran. Menurut data di Pasar Inpres Blangpidie, harga beras lokal jenis IR 66 yang sebelumnya Rp.850 naik menjadi Rp.1.000 per kg, jenis penataran Rp.800 naik Rp.950 per kg dan beras merah Rp.750 naik menjadi Rp.850 per kg. etorens Tapaktuan, (Analisa) nash Harga beras lokal dan asal Sumatera Utara di pasar Blang- pidie, Aceh Selatan dalam tiga pekan terakhir ini naik sekitar Rp.100-Rp.150 per kg. Sigli, (Analisa). Pihak Asuransi Jasa Raharja Cabang Banda Aceh telah mem- bayar santunan Rp. 9,1 milyar untuk 8.018 korban kecelakaan lalulintas di Aceh. memperoleh 125 batang. Sementara bagi anggota yang belum memperoleh, menurut ke- pala desa secara bergiliran setiap bulan sebagian di antaranya tetap mendapat dana pengguliran yang juga diberikan dalam bentuk bi bit. Santunan yang diterima para ahli waris korban itu diberikan selama lima tahun terakhir atau sejak tahun 1992 sampai 1997. Sejak Januari hingga Juni 1997, santunan yang telah dise- rahkan untuk 853 korban sebe- sar Rp. 880 juta. Halaman 7 Demikian dikatakan Kepala Asuransi Jasa Raharja Cabang Banda Aceh, H.M.R Matondang B.Ac pada penyerahan santunan kepada delapan ahli waris kor- ban kecelakaan mobil penum- pang dengan Mobar di kilometer 107 Desa Tibang Kecamatan Pi- die. Penyerahan santunan yang berlangsung di aula Bhayang- Misno lagi. "Ya, tinggalkan sajalah. Nanti kalau persoalan warisan dengan notaris sudah selesai, dan rumah ini sudah resmi men- jadi milik kami, kami akan menjualnya. Kalau boleh juga berupaya mencari pembelinya. Kalau nanti ada yang membe- linya, kalian berdua akan aku beri imbalan beberapa juta," kata Sonya pula. Menjawab "Analisa" tentang penggunaan dana IDT tahun ke- dua (1996/1997) yang sekaligus tahun terakhir bagi Desa Sulum, Amiruddin menjelaskan, sesuai kesepakatan, dana ini di poolkan sesama desa tertinggal di Keca- matan Karang Baru yang jumlah- nya tujuh desa untuk kebun sawit kolektif. Terlihat wajah Misno dan Marni berseri-seri mendengar janji Sonya tentang pemberian uang itu. MENGHASILKAN Kebun kolektif yang sekarang kondisi tanamannya cukup baik itu di tahun ketiga sudah mu lai menghasilkan, ungkap Ami- ruddin sembari menyebutkan bah wa pengelolaan kebun kolektif itu diborongkan kepada pengusa- ha yang sudah cukup berpenga laman. Harga Beras di Blangpidie Naik rendah Rp.390 menjadi Rp 480 per kg. Salah seorang pedagang ga- bah, Azman, mengatakan, untuk mendapatkan 0,5 ton gabah saja sangat sulit. Sebelumnya ia mampu mengumpulkan dua hingga enam ton gabah setiap hari. "Oh, terima kasih, Nyonya. Terima ksih!", kata Misno dan Marni serentak sambil menun- dukkan kepalanya. "Ingat, nanti pada waktu acara pembukaan surat warisan jangan lupa kalian berdua da- tang. Barangkali mendiang Mas Hariyanto juga mewariskan se- Menjawab pertanyaan lain- nya, Amiruddin menyatakan, be- lum adanya jembatan yang dapat dilalui kendaraan roda empat menjadikan desa yang luasnya 2.500 hektare dengan jumlah pen- duduk 760 jiwa (160 Kepala Ke- luarga) masih merasa terisolir. Untuk keluar desa ini harus menyeberangi sungai Tamiang, dan warga desa harus menuju de- sa tetangga, yaitu Desa Juhar, se- terusnya harus melintasi jem- batan gantung yang hanya bisa dilalui kendaraan roda dua. Mudah-mudahan Pemda Aceh Timur dapat segera meng akhiri keterisoliran desa peme- nang Golkar seratus persen dalam setiap Pemilu ini, ungkap Ami- ruddin berharap. (soe) Letkol Art.Azmi TS juga ikut turun tangan mengamankan si- tuasi, membuat para kepala di- nas tersinggung atas sikap ok- num Sekwan itu. Sidang berlangsung sekitar 1,5 jam, mulai pukul 10.00 WIB hingga pukul 11.30 WIB dan sempat mendapat protes dari kubu PPP karena dinilai kurang mencerminkan demokrasi. Jalannya pemilihan jauh berbeda dari priode 1992-1997 yang kala itu, H.Syahruman TB juga terpilih jadi ketua. Naiknya harga beras lokal di pasar Blangpidie menyusul na- iknya harga gabah kering giling (GKG) dari Rp.450 menjadi Rp. 525 per kg (kualitas terbaik), kualitas sedang Rp.400 menjadi Rp.500 per kg sedang kualits te- Asuransi Jasa Raharja Bayar Dana Santunan Kecelakaan H.Syahruman TB sepertinya dipaksakan untuk kembali men- jabat sebagai ketua dewan. Tapi akhirnya atas mufakat yang sa- ma sidang dapat berlangsung dengan lancar. (ths/m). Menurut salah seorang pe- milik kilang padi di Desa Palak Hulu Kecamatan Susoh, meni- pisnya stok gabah di gudang Sub Dolog Wilayah III Blangpi- die menyusul gagalnya panen pada Pebruari-Maret lalu akibat terjadi serangan hama tikus. Akibat gagal panen tersebut stok gabah pada petani tidak mencukupi kebutuhan hingga September. Saat ini petani di wilayah Blangpidie yang merupakan lumbung padi terbesar di Aceh Selatan mulai membeli beras, kata Musa petani Desa Iku Lhung, Blangpidie. Sementara Kepala Sub Dolog Wilayah III Blangpidie, Drs. Djuwaini yang dihubungi "Ana- lisa" via telepon, Minggu (13/7) tidak berhasil.(ths) kari Polres Pidie, Sabtu (12/7) dihadiri Bupati Pidie, diwakili Asisten I, Drs.H.Syahbuddin Azis, Kapolres, Letkol Pol. Teu- ku Keumala dan Kasdim 0102 Pidie, Mayor Inf Dodo Suhen- dro, Ketua Organda Pidie, Idris Ruslan dan beberapa pejabat la- innya. Menurut Matondang, santu- nan yang diberikan sejak tahun 1992 sampai 1997 kepada ahli waris korban kecelakaan lalu lintas sebesar Rp. 6,2 milyar ba- gi 2.002 korban meninggal du- nia, Rp. 2,7 milyar untuk 5.909 korban luka-luka dan Rp. 0,2 milyar untuk 87 korban cacat tetap. Sedang Januari hingga Juni 1997, untuk 213 korban mening- gal dunia Rp. 487.100.000, 639 korban luka-luka Rp. 384.426. 970 dan untuk seorang korban yang mengalami cacat tetap Rp. 8.610.000. (fn). suatu kepada kalian berdua". "Iya, Nyonya. Kami akan datang," ujar Misno dengan tersenyum penuh kegembiraan. Terdengar bunyi klakson mobil. "Ayolah, Ma. Membicarakan apa lagi, sih?", kata Andri setengah berteriak. "Ayo, Ma. Jangan sampai ar- wah Triani nanti mendatangi kita," kata Meity lagi dengan perasaan tak sabar dan gelisah. "Iya, iya!", kata Sonya pula dengan suara keras. (Bersambung)
