Tipe: Koran
Tanggal: 1995-06-24
Halaman: 12
Konten
Djoko Susanto, Jasidi Iskandar, Nardi Sahib, Harkam Effendi, Bob Silitonga, Nurmimy Tjunty Velley's, Taty Permadi, Diding Kussawardjo, H.Azwir Tanjung, Gusnadi S, Cosmas Sumono, Tri Atmadi, H. Tri Mulya, Oce Sudioto SH, Munadjat Cader, Susila Aris Margono, Parjiyono, Marhongkom Lumban Tobing BcHK, Valens Daki Soo, Batari Siregar Bsc, P.Sumantri. BERITA YUDHA-SABTU, 24 JUNI 1995 PEKAN RAYA JAKARTA ANGGOTA REDAKSI 28 Kurangnya informasi dan papan penunjuk telah menye- babkan musholah tersebut terke- san tersembunyi bagi para pe- ngunjung. Hal itu juga yang di- duga membuat para calon pe- ngunjung enggan untuk datang ke PRI dari sore, karena telat tidak bisa melaksanaan ibadah sholat Maghrib. SULAMAN USUS: Lina (21) dan Mini (17) sedang mengerjakan sebuah taplak meja dengan sulaman usus. Kerajinan sulaman usus ini dapat kita jumpai di stand Pemda Lampung, lantai IV Gedung Trade Mart Arena PRI. Harga perbuah taplak meja yang dibuat selama lima hari ini diantara Rp.50.000- Rp.60,000-(Foto: BY/Ries). Mushollah PRJ Tersembunyi Jakarta, Juni (BY) Para pengunjung dan calon pengunjung Pekan Raya Jakarta umumnya belum tahu bahwa di arena pameran dan promosi dagang tersebut terdapat musho- lah bagi umat Islam untuk menu- naikan ibadah. Sebagian pengunjung menge- tahui keberadaan musholah ter- sebut umumnya dari informasi mulut ke mulut di antara pe- ngunjung atau bertanyakepada para pedagang asongan, yang lebih paham seluk beluk arena PRJ. Musholah tersebut, yang ber- ukuran cukup besar sekitar 10x 10 meter, terletak di areal parkir sebelah barat atau tepatnya di belakang Hall B PRJ. Kendaraan Belum Berdisiplin Peringatan HUT Ke-468 Ko- ta Jakarta dirayakan secara me- riah di Arena Pekan Raya Jakar- ta. Para pengunjung yang mem- banjiri Panggung-A menunggu Gubernur KDKI Jakarta Surjadi yang memasuki Pintu Gerbang PRI Rabu malam (21/6). Gubernur melambaikan ta- ngannya kepada para pengun- jung bersama dengan para pe- meran "Si Doel Anak Sekolah, naik kendaraan oplet khusus yang dikemudikan Mandra. Para pengunjung yang sebagian besar kaula muda" membanjiri Arena Pekan Raya Jakarta me- nikmati hiburan yang digelar para artis. Sementara hujan di Kota Jakarta mengguyur di beberapa tempat. Masih beruntung di Kawasan ARPJK. Dekat dari situ, sekitar Jiung, kampung kelahiran aktor beken Betawi Benyamin S terus diguyur hujan. Suasana malam PRJ usai, pengunjung masih memadati lapangan luar depan Gedung Utama "Pusat Niaga". Gedung yang masih bernama Trade Mart itu terus menyuarakan informasi panggilan massa. Seksi infor- masi masih setia memberi pe- 001/TB/BY/6-95 P.T. HARRY PRINTING KONPEKSI, SABLON, PERCETAKAN SHOWROOM JL MASJID CIDODOL NO 27 KEB LAMA JAKARTA 12230-PHONE 7221057 TRI SABTU, 24 JUNI 1995 layanan Di luar gedung sebuah mobil penerangan "Deppen" memberi tuntunan kepada pe- ngemudi kendaraan supaya me- matuhi aturan lalu lintas. Ken- daraan bajaj dan taksi sering berhendi di tengah-tengah jalan mengganggu gerakan ken- daraan yang sedang meluncur. (RI). 18.15 Siaran Pedesaan 18.30 Lagu Pop Daerah 19.00 Berita TVRI 19.25 Garuda Pancasila Aneka Informasi Pekan Raya Jakarta '95 kan dari tiket sebesar Rp 308. 423.000. Hasil ini jauh lebih baik dibandingkan lima hari per- tama tahun lalu, yang hanya 49.593 orang dengan pemasuk- an tiket Rp 49.527.500. Jumlah tersebut menunjuk- kan bahwa minat warga untuk menyaksikan PRJ masih besar meskipun dihambat hujan. Pengunjung mulai ramai se- telah pukul 119.00 WIB mes- kipun PRJ dibuka sejak pukul 15.00 WIB. Sementara hujan biasanya mulai turun justru pada jam-jam padat, sehingga terlihat banyak pengunjung yang basah kehujanan di jalan. Pekan Raya Jakarta menurut penuturan seorang supir taksi seyogyanya disebut "Pasar Ob- Pasar "Obral" ral". Namun menurutnya Pasar Obral biasanya mengobral ba- rang dagangannya dengan harga banting alias lebih murah dari harga biasa. Tetapi yang dilihat- nya di PRJ banyak peserta yang obral barangnya dengan harga rata-rata. "Ini tidak fair", ujar sopir taksi tersebut yang mem- bawa wartawan "BY" dari PRI, Rabu malam (21/6). Dia bercerita, pada hari pem- bukaan diboyongnya anggota keluarganya. "Saya ajak semua anak dan istri beserta tetangga terdekat. Saya kebetulan bahwa taksi ini karena boss saya mem- beri saya gratis untuk rekreasi ke PRI." Ungkapnya. 14.30 Wajah Negeriku 14.35 Film Kartun: Force Five Da- nguard Ace 15.10 Sepak Bola Liga Dunhil! Persebaya VS Gelora Dewata Dia kecewa! Apa yang dili- hatnya tidak ada kemajuan di- banding tahun lalu. "Ikat ping- gang saja harganya mahal. Ketimbang di obralan di pinggir jalan. Sebuah boneka "Anjing" yang mengangguk angguk kalau mobil berjalan. Anjing ini saya beli tahun kemarin. Apa yang saya lihat di PRJ kali ini bukan penjualan anjing yang meng- angguk otomatis. Mestinya pen- jual bisa pamer barang dengan teknologi baru. "Mainan atau boneka yang dipamerkan seha- rusnya penemuan baru." Orang datang ke pameran dengan untuk melihat penemuan baru seperti pameran dirgantara memamer- 17.00 Berita TVRI 17.25 Wajah Negeriku 17.30 Film Pengetahuan Portrait 18.05 Negeri Tercinta Nusantara Sulawesi Selatan Stasiun PUSAT 21.30 Pesona Nada JAKARTA 22.30 Cerita Akhir Pekan: Attack Force Nam 22.55 Berita Terakhir TVRI Berita Yudha berlangsungnya PRJI. Penampil- an mereka pun tidak kalah de- ngan parapedagangasonganlain- nya dalam mengejar calon pem- beli. kan pesawatterbang termodern. (R.19) SABTU, 24 JUNI 1995 05.30 Kuliah Subuh 06.00 Selamat Pagi Indonesia 06.45 Bisnis Hari Ini 07.00 Berita Pagi 07.30 Titian Ilmu 08.30 Cooking Melodi Jeritan Tangisan Bayi Karuan saja Rabu malam usai PRJ ketika massa keluarg sua- sana malam Peringatan HUT Kota Jakarta Ke-468 ditandai dengan bunyi pluit yang men- geluarkan suasa "tangisan ba- yi. Semua mulut massa, Hampir semuanya ABG atau Anak Baru Gede membunyikan pluit yang dibeli Rp 500,- sebuah dari pedagagn asongan di lua Arena PRJ. Pembuat peluit itu dari Bandung Pedagang asongan membeli- nya dan penyalur. Kelihatannya orang Bandung lebih inovatif. Mereka tahu keinginan konsu- men. Para ABG senang dengan pluit tersdebut. Tidak mustahil ada semetnara nenek-nenek dan kakek-kakek yang nostalgia sembunyi buni meniup pluit. Cuma suaranya beda. Pluit yang dititup ABK lebih agresif. Suara bayi menjadi jadi. Untung saja tidak ada yang minta ASI scha- bis capek teriak dengan pluit dari Bandung itu. Ukuran pluit dari plastik tidak panjang se- perti trompet Tahun Baru. Pluit itu dirancang sederhana dengan panjang beberapa centi meter dari bibir. (R.19). Pengunjung PRJ Tidak Surut Jakarta, Juni (BY) Minat warga Jakarta dan se- kitarnya untuk mendatangi are- na Pekan Raya Jakarta tahun 1995 di Kemayoran masih besar meskipun sejak pembukaan sampai Kamis (22/6) malam terus diguyur hujan. Pengunjung PRJ selama lima hari pertama tahun ini mencapai 206.387 orang, dengan pemasu- 19.30 Tata Busana "Gaya Dan 09.00 Kuis Dangdut Aksen 10.00 Sinetron 20.05 Film Seri: Hati Yang Mendua 21.00 Dunia Dalam Berita 11.00 Komedi: Rumah Gadang 11.30 Bahana Suara Pelajar 12.00 Drama: Di Ujung Penantian 13.00 Info BEJ 13.30 Documentary 14.00 Titian Ilmu Tidak Mau Ketinggalan Yoko 15.00 Dama Seri: Frog 15.30 Film: Take Off 16.00 Jendela Anak Muda 4 17.00 Serbaneka 17.30 Bursa Klip Lagu Unggulan 18.00 Agama Islam Dan Remaja 18.30 Pepesan Kosong 19.00 Berita TVRI 19.30 Indonesia Music Festival 95 23.00 Dunia Dalam Berita 23.30 Tabir Malam 23.45 Berita Terakhir TVRI Jakarta, Juni (BY) Para pengunjung Pekan Raya Jakarta hampir sekitar satu jam sempat terpakudi stand-stand yang memasang televisi cukup untuk enyaksikan film se- rial mandarin di sebuah stasiun televisi swasta Indonesia. Mereka tidak mau ketinggal an untuk melihat ulah Andi "Yoko" Lau dalam film Return of The Condor Heroes yang diputar setiap hari mulai pukul 19.30 WIB. Sementara para pemilik stand yang memasang televisi memang sengaja memindahkan salurannya untuk film tersebut, yang banyak digemari pemirsa TV. Mereka mengatakan senang standnya dipadati pengunjung meskipun hanya untuk menon- ton film silat tersebut. JAGA STAND: Retno Savitri (19) lulusan SMA 5 Jakarta Pusat adalah penjaga stand produk Bakpia Pathok. Retno yang juga pemain sinetron ini ikut menjaga stand di PRJ untuk mencari pengalaman dan tahun ini setelah ikut test ternyata lulus. (Foto: BY/Ries). "Mudah-mudahan setelah melihat film Yoko, para pengun- jung mau membeli produk kami, kata seorang penjaga stand pro- duk teh. Robocoke Kejar-kejar Pengunjung PRJ Jakarta, Juni (BY) Pridusen minuman ringan (softdrink), Coca Cola dalam menjual produkya diarena Pe- kan Raya Jakarta tahun ini tam- pil agak beda dari biasanya. Produsen minuman yang ba- nyak digemari ini menurunkan para Robocoke untun menjual pelepas dahaga dengan cara mendatangi atau mencegat para pengunjung PRJ yang lalu- lalang. Penampilan Robocoke mirip dengan penampilan para pe- nangkap setan dalam film "Ghostbuster'. Para Robocoke, yang semuanya pemuda, tampil dengan pakaian serba merah sambil membawa tanki berisi minuman Coca Cola. Masing-masing tanki tersebut berisi sekitar 40 gelas minuman yang dijual Rp 1.000 per gelas. Coca Cola menurunkan 30 Robocoke di arena PRJ tahun ini. Para Robocoke tersebut umumnya mahasiswa yang be- kerja sambilan hanya selama J SABTU, 24 JUNI 1995. 05.00 Hikmah Fajar 06.00 Nuansa Pagi 08.00 Seputar Dunia Properti 08.30 Masalah Anda Masalah Kami 09.00 TJ Hooker 10.00 Musik Delta 11.00 Aksi 12.00 Olahraga 13.00 Planet Football 13.30 Seputar Olahraga 14.00 Film Sabtu Siang: The Eagle Has Landed 16.00 Buletin Sinetron 16.30 Cinema-Cinema 17.00 Trend Musik 18.00 Komedi :Gara-Gara 18.30 Seputar Indonesia 19.00 Berita TVRI 19.30 Kanan Kiri Oke 20.00 Film Kungfu: The Legend Continues Selain Robocoke, Coca Cola juga "menggelar daganganya" dengan cara yang tidak kalah menarik, yakni memberi ke- sempatan kepada setiap pembeli untuk mengambil kancing dari dalam kaleng Tanah Dari Hal III polemik dikawasan Pasar Tanah Abang sampai sekarang ini. Pemandangan serupa pernah mewarnai kawasan Blok M Jakarta Selatan. Aparat Walikota Jakarta Selatan nyaris kehabisan akal untuk mengatasi segala masalah yang ada di kawasan itu, karena setiap dilakukan penertiban tidak pernah mem- buahkan hasil yang positif. "Timbul tenggelam" hasil kegiatan yang dilakukan. Atas kecanggihan dan ditun- jang semangat tinggi serta antisipasi aparat instansi terkait. Akhirnya berhasil mengungkap masalah polemik di kawasan Blok M. Sejumlah personil diterjunkan mengamankan tempat persembunyian pedagang kaki lima di gedung-gedung pertokoan. Kini kawasan itu baru tertib setelah mencium PK-5. punya tempat pelarian atau tempat persembunyian. (PK.06) Sebuah Dengan kata lain, seyogianya dihindari tindakan merubah ja- lur yang jelas-jelas peruntuk- annya untuk hijau, baik untuk pengamanan kali, rel kereta api, keberadaan tiang-tiang listrik, pendaratan pesawat, green belt, taman kota untuk rekreasi dan olahraga dsbnya, untuk gedung- gedung pencakar langit, atau demi kepentingan perkantoran dan komersial. Kita kemukakan ini, karena semuanya itu dampaknya sa- ngat erat dengan kemungkinan kemungkinan atas terjadinya perubahan yang mendasar atas prilaku penduduk kota, atau pengaruh penataan fisik kota, seyogianya harus sejalan de- ngan tujuan pembangunan na- sional, yaitu: Manusia Indone- sia Seutuhnya. Dalam masalah pengaruh fi- sik ruang kota ini, kita lihat sebagai contoh perubahan hutan Angke Kapuk untuk kepen- tingan Real Estate, padahal se- suai dengan Master Plan (Ren- cana Induk) DKI Jakarta, kawa- san tersebut adalah merupakan kawasan hijau, berfungsi lin- dung dalam mengamankan dae- rah Jakarta Raya dan sekitarnya dari rembesan air laut. Meru- pakan kawasan yang berfungsi sebagai penjaga kelestarian eko- sistem daerah pantai, menye- lamatkan sumber kehidupan biota laut, dsbnya, yang secara tidak langsung juga akan mem- buahkan dampak tertentu ter- hadap perkembangan watak manusianya. Apalagi dalam pelepasan kawasan tersebut kepada swasta untuk kepentingan komersial (Real Estate, Hotel, Cottage, Perkantoran dsbnya) itu, terlihat jelas adanya manipulasi atas Master Plan atau Rencana Induk DKI Jakarta 1965 - 1985 oleh keberadaan RUTR (Rencana Umum Tata Ruang) DKI Jakar- ta 1985-2005. Disadari tidak, sebenarnya Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 1985 tentang RUTR itu berdasarkan satu fakta ini saja justru telah mengaki- batkan terjadinya pembocoran asset negara. Apabila kita telusuri Master Plan yang telah dijabarkan da- lam RUTR 1985- 2.005 itu justru banyak yang mengalami 21.00 Duia Dalam Berita 21.30 Film: Mission for the Dragon 23.30 Law And Order 00.30 Harts Of The West 01.30 Murphy Brown AN teve SABTU, 24 JUNI 1995 05.30 Mutiara Subuh 06.00 Laporan ANTEVE pagi 06.30 Count Duckula 07.00 The New Adv. Of Gigantor 07.30 Spill & Hercules 08.00 Dino Babies 08.30 MTV's Time Out 10.30 TV Innovation perubahan. Ada jalur peruntuk- kan untuk jalur hijau, kuning, berubah fungsi. Padahal setahu kita, bahasa tata kota adalah ba- hasa yang tidak boleh menyim- pang dari ketentuan yang dibuat sebelumnya. Tidak sama halnya dengan Undang Undang, Undang-Un- dang baru bisa saja membatal- kan Undang Undang sebelum- nya. Tentu menjadi pertanyaan pula, sejauh mana Pemerintah DKI Jakarta (bukan oknum pejabat) memperoleh keuntung an atau pendapatan asli daerah (PAD) dari perubahan peruntu- kan itu, dalam hal ini sampai seberapa jauh anggota DPRD Tk.I DKI Jakarta melakukan kontrol? Apa tidak lebih baik RUTR itu ditinjau kembali sece- patnya??? Banyak contoh sebenarnya, kalau mau diungkap, misalnya pembangunan condomonium di atas jalur hijau di wilayah Se- nayan Jakarta, bahkan akhir- akhir ini terus bertambah de- ngan pembangunan hotel mewah dan pertokoan. Kemudian kasus BPOP Sunter, Condet, Jalur Hijau Te- bet, pembangunan di atas tanah eks Yakinra, Senayan Jakarta, dsbnya. Semuanya itu terjadi, karena Perda No.9 Tahun 1985 terlalu lemah, sehingga RUTR maupun RBWK seakan-akan tidak mengikat pemerintahan kota lagi dalam bertindak me- manfaatkan ruang seenaknya untuk kepentingan komersial. Dalam Rencana Induk, ka- wasan itu jelas-jelas merupakan kawasan hijau, tapi oleh RUTR dirubah menjadi kawasan ko- mersial, dan anehnya lagi da- lam hal itu negara tidak mem- peroleh manfaat yang berarti, kepentingan umum malah di- korbankan. Padahal sesuai de- ngan ketentuan yang kita kenal selama ini, kebijaksanaan peme- rintahan kota yang baru, tidak boleh mengobrak-abrik kebijak- sanaan sebelumnya. Atau dengan kata lain, keber- adaan RUTR 1985-2005 seyo- gianya tidak merubah apa-apa yang sebenarnya telah ditetap- kan oleh Rencana Induk (Mas- ter Plan) DKI Jakarta 1965- 1985. TERTAHAN: Pasukan pemelihara perdamaian PBB asal Kanada memarkir kendaraanlapisbaja mereka di pinggir jalan dekat desa Kacuni, 30 km barat laut Sarajevo, Kamis (22/6). Sekitar 600 tentara Kanada masih belum diijinkan memasuki Sarajevo oleh pasukan pemerintah Bosnia di Visoko, sejak pasukan Bosnia melancarkan ofensif untuk mendobrak kepungan atas Sarajevo 10 hari lalu. (Radio Foto: Antara/ Reuter). Kemudian apabila kita simak Surat Persetujuan Pelepasan Kawasan Hutan Angke Kapuk UN 11.00 ABC Wide World Of Sport 12.00 Evening Shade 12.30 Anything For Laugh 13.00 Funniest Pranks 14.00 Classic MTV 15.00 The Real World 15.30 Superock 16.00 MTV's Sport 16.30 MTV Oddities 17.00 Laporan ANTEVE Petang 17.30 AN Sepuluh 18.30 Planet Remaja 19.00 Berita TVRI 19.30 Sinetron Seri Singgasana Bra- ma Kumbara 20.30 Special Pake Telor 21.00 Dunia Dalam Berita 21.30 Sabtu Seru: Through Dead Eyes 23.30 Laporan ANteve Malam 24.00 TV Innovation 01.00 MTV Party Zone 03.00 Berita Terakhir TVRI tertanggal 27 Agustus 1987, akan kita temukan pula ketidak je- lasan kewajiban swasta dalam hal penggantian kawasan hutan yang dikuasainya itu. Kewaji- bannya dalam hal mengganti kebun bibit yang ada di kawasan tsb dan lain sebagainya, agar kawasan hutan di pulau Jawa yang sudah berkurang tidak terus berkurang untuk kepen- tingan non-kehutanan. Perjanjian yang ditanda-tangani Bahkan apabila dalam Surat oleh Gubernur KDKI Jakarta, Menteri Kehutanan dan pihak PT.MP" itu masih kita temukan penetapan Taman Hutan seluas 101,60 hektar, namun dalam RBWK (Rencana Bagian Wila- yah Kota) yang diberlakukan setelah perjanjian itu, Taman Hutan tersebut telah hilang, berganti dengan kawasan yang boleh dibangun dengan peruma- han mewah. Belum lagi kalau kita telusuri, penetapan hutan lindung seluas 50,80 hektar, cagar alam seluas 25,35 hektar, kebun bibit hutan seluas 10,47 hektar, dalam RBWK yang diberlakukan tidak jelas lagi kedudukannya. Disadari atau tidak, negara dirugikan, baik melalui PAD (Pendapatan Asli Daerah). Mau- pun kerugian lain yang dise- babkan ketidak jelasan dasar- dasar pemanfaatan kawasan ter- sebut oleh swasta. Bahkan kalau kita simak kata-demi kata dari Surat Perjanjian pelepasan ka- wasan itu, yang sangat diuntung- kan adalah swasta. Hingga tim- bul tanda tanya, sebe- ada apa narnya terjadi di balik perjanjian itu??? Padahal kita tahu, Hutan Kota (Urban Forestry) harus disela- matkan, karena ia adalah paru- paru kota, pencegah polusi uda- ra, pengamanan sumber air ta- war dan merembesnya air laut ke daratan, pandangan hijau dsbnya. Kita semua harus sama- sama terpanggil untuk menyela- matkannya. Apalagi untuk kawasan hutan seluas 831,63 hektar itu dalam surat perjanjiannya dinyatakan pihak kedua dapat memperoleh hak atas tanah tersebut, tanpa kewajiban yang jelas, terutama- nya kewajiban untuk mengganti kawasan hutan yang menjadi haknya, demikian juga kewaji- bannya kepada negara dalam Penerbit PT Berita Yudha Press Jakarta ALAMAT TATA USAHA Taman Tanah Abang No 23 Jakarta Pusat-10160 No Telp. 3457338.3452158 3853759 Irin Terbit No 041/SK Menpen/SIUPP/A-7/1986 Tal 15 Pebruar 1986 Bank BRI Kebayoran Bar, Bank Bumi Days Kebayoran Baru, BNL-1946 Kb Baru Gure Pos No 12770 No Telex 47174 Yudha is Harga dan den Unw Rp 6.000 mm kolom Ikdan Dukacita Rp 3.000, dan keluarga Rp 4.000/mm, kolom klas Mini Rp 3.000,-p baris roaks iours 10 barislan Kuping halaman roka kolomx60mm Rp 720 000 Iklan berwarna (full color) Rp 12 000/mm kolom-Bdas 2 warna Rp 1000 mm kolom Harga ub belum termasuk Ppe Rp 450,-Ekspl Ilarga eceran dalam kola SCTV SABTU, 24 JUNI 1995 05.00 Di Ambang Fajar 05.30 Buletin Malam (Ulangan) 06.00 Nuansa Pagi 08.00 Animated Classic (Kartun) 09.00 Snowy 10.30 Film: Biarkan Kami Bercinta 12.00 Sinetron: Opera Senja 13.30 Spencer For Hire 14.00 Sport: Collage Basket Bil 15.30 Futbol Mundial 16.00 Drama Anak: Carrusel II 16.30 Ocean Girl 17.00 Dunia Bintang 17.30 Kuis: Aku Dan Kau 18.00 Perspektif 18.30 Karaoke Bersama 19.00 Berita Malam TVRI Harga eceran luar kota ditambah ongkos kirim PT Golden Web Jakarta Isido hal retribusi Ini jelas memerlukan per- hatian dari pihak-pihak yang berwenang, apalagi dalam upa- ya kita menyelamatkan hutan, tanah dan air di negara yang hutan tropika basahnya akhir- akhir ini menjadi sorotan dunia, karena keberadaannya sudah menjadi "paru-paru dunia". Hal lain yang ingin kita ke tengahkan dalam kasus pelepas- an kawasan hutan yang berfung- si lindung "Hutan Angke Ka- puk" itu adalah hampir kese- luruhan dari kawasan yang dilepaskan itu berdasarkan surat perjanjian kerjasama antara pemerintah DKI Jakarta dan PT.MP yang diketahui Menteri Kehutanan, dinyatakan dapat dibangun atau istilahnya dikem- bangkan. Misalnya seluas 478,89 hektar dari 581,24 hektar dinyatakan diperbolehkan diba- ngun untuk pemukiman, 43,35 hektar bangunan umum berupa hotel, cottage, perkantoran disb- nya, tapi tidak disebutkan seca- ra jelas kewajiban swasta untuk memenuhi fasilitas umum (fa- sum) dan fasilitas sosial (fasos) yang harus diserahkan kepada Pemerintah Daerah. Anchnya lagi, dalam surat perjanjian itu dengan jelas dise- butkan bahwa PT. MP memper- oleh Hak Atas Tanah sepenuh- nya, dan memiliki Hak untuk memindah-tangankannya ke- pada pihak ketiga atas tanah ne- gara. Yang berarti" PT. MP" sebagai pengusaha Real Estate dibenarkan memperjual belikan tanah dan mencari untung atas tanah. Padahal pengusaha Real Es- tate tidak dibenarkan mencari keuntungan atas tanah negara, mereka hanya diberikan hak untuk mengelola dan memba- ngun rumah di atas tanah ter- sebut, untuk kemudian rumah itulah yang dijual dengan status HGB (Hak Guna Bangunan) selama 20 tahun atas tanah. Tanah bukan Hak Milik Dalam Surat Perjanjian kerja- sama yang katanya berlaku se- lama 25 tahun itu, pihak PT.MP cukup memberitahukan secara tertulis kepada Pemerintah DKI Jakarta, kalau ia mau mengalih kuasakan tanah tersebut ke pihak ketiga, tanpa dibebani lagi biaya atau kewajiban untuk membangun sarana dan Kita menghendaki negara pengurus, kita membangunkan masyarakat baru yang berdasar kepada go- tong royong, usaha bersama; tujuan kita adalah membaharui masyarakat. Tetapi disebelah itu jangan- lah kita memberikan kekuasaan yang tidak terbatas kepada negara untuk menjadikan di atas negara ba- ru itu suatu negara kekuasaan. (Drs. Mohammad Hatta, Sidang BPUPKI tgl. 15 Juli, 50 tahun yang lalu). 19.30 Sekelam Dendam Marisa 21.00 Dunia Dalam Berita 21.30 Film: Witch Trap 23.30 Seputar Indonesia 00.00 Film: Hell Town 02.00 Berita Terakhir TVRI INDOSIAR Dicetak oleh Pemetakan tanggungjawab Perta SABTU, 24 JUNI 1995 14.30 Married with Children 15.00 Drama: Lonesome Dove 16.00 Film: Mystery Whell: Colum- bo HALAMAN XII 18.00 Robocop 19.00 Berita TVRI 19.30 Film: Biade Runner Dari Hal III prasarana Ini juga anch, kita bandingkan dengan kasus Kuningan, dalam pemberian ijin pembangunan Jakarta Hilton di kawasan Sena- yan yang berfungsi hijau dan rekreasi, dengan konvensasi ke- pada pemerintah daerah khusus Ibukota DKI Jakarta berupa, Pemerintah Daerah DKI Jakarta mendapatkan Gelanggang Olah- raga Soemantri Brojonegoro dari swasta, sebagai kewajiban swasta kepada negara, disam- ping kewajibannya membayar retribusi sesuai dengan PERDA No.9 Tahun 1987, kendati da- lam perkembangan terakhir Gelanggang Olahraga itu pun berubah fungsi untuk kepen- tingan komersial. Inilah di antara kasus yang ada di depan mata kita, kita ingin berbicara soal keadilan, tapi terkadang kita lupa bahwa keadilan itu kurang mendasari banyak tindakan kita, padahal dengan adanya Undang Undang Peradilan Tata Usaha Negara (UUPTUN), segala tindakan pemerintahan kota, haruslah dapat dipertanggung-jawabkan di depan Lembaga Peradilan Tata Usaha Negara tersebut. Yang jelas sadar atau tidak, ijin pengelolaan banyak jalur hijau dan jalur kuning menjadi wilayah yang dapat dibangun, serta pengelolaan banyak pantai di DKI Jakarta oleh swasta telah mempercepat semakin langka- nya jalur hijau serta memper- cepat proses rembesan air laut ke daratan, yang sekaligus mengancam kelestarian gedung- gedung pencakar langit itu sen- diri. Sementara kita boleh curiga akan adanya kemungkinan bahwa pembangunannya telah menghasilkan milioner-milio- ner baru di kalangan birokrat/ pejabat pemerintahan kota. Sampai kapan ini akan berlan- jut, tentunya selama masyarakat yang menjadi warga kota masih tergolong masyarakat tak tahu akan haknya dan tindakan pe- merintahan kota yang masih "Paradox" serta kecenderungan tindakan untuk memanfaatkan kelemahan-kelemahan peratur- an yang ada. Dan ini semua bukan tidak berpengaruh pada prilaku penduduk yang menghu- ni kota itu sendiri. (Nurmimi Tjunty Velley's).- 21.00 Dunia Dalam Berita 21.30 Film Lanjutan 22.00 Miniseri: The CowraBreak- out 23.00 Film: Betrayal of Trust 01.00 Ideas From The Darkside 01.30 Berita Terakhir TVRI ACARA BUDAYA SABTU, 24 JUNI 1995 Teater Imax Keong Emas, TMII Film Indonesia Indah Film Anak-anak Indonesia Film Untaian Manikam Galeri Cipta II, TIM. Pameran "Keajaiban Dunia Holog- ram" Koleksi Musess De L'Hologra- phie Paris Pusat Kebudayaan Perancis 16.30 Film Moderato Cantabile (BL)
