Tipe: Koran
Tanggal: 1995-08-19
Halaman: 08
Konten
Banyumas, salah satu kabu- paten di Propinsi Jawa Tengah yang luasnya 132.759 hektar memiliki banyak obyek wisata. Antara lain Baturaden, Museum Wayang Sendang Mas, makam para bupati Banyumas, penyu- cian jimat di Kalisalak, mesjid saka tunggal di Cikakak, gua alam di Darmakradenan, dan Curug Cipendok di Desa Ka- rangtengah, Kecamatan Cilo- ngok. Namun di antara obyek obyek wisata tersebut, hanya Baturaden yang paling banyak menyedot wisatawan. Obyek obyek wisata di Ka- bupaten Banyumas memang belum begitu banyak dikunjungi wisatawan mancanegara (wis- man) seperti Dataran Tinggi Dieng di kabupaten tetangganya Banjarnegara-Wonosobo atau Candi Borobudur di Kabupaten Magelang. Tahun anggaran 1994/1995, jumlah wisman yang berkun- jung ke Banyumas tercatat ha- nya 6.500 orang, namun jumlah wisatawan nusantaranya (wis- nu) membludak hingga 407.000 orang lebih atau totalnya sekitar 500.000 wisatawan mengun- jungi obyek obyek wisata yang dimiliki Kabupaten Banyumas. Menurut Kasie Bina Program Dinas Pariwisata Kabupaten Banyumas Drs. Darwis Cah- yono, tahun anggaran lalu target pemasukan retribusi dari sektor pariwisata sebesar Rp 300 juta. Namun, realisasinya sampai akhir tahun anggaran 1994/1995 berhasil mencapai Rp. 417 juta. Dari jumlah itu, Baturaden mendominasi pemasukan seki- tar 80% atau sebesar 34 juta. Melihat besarnya potensi wisata tersebut, khususnya da- lam menunjang pendapatan asli daerah sendiri (PADS) mem- buat Bupati Banyumas Djoko Sudantoko sangat berambisi menjadikan obyek obyek wisata di daerahnya sebagai "tambang emas" yang harus terus digali dan dikembangkan. optimis pendapatan tahun ini. mencapai setengah milyar", ujar Bupati beberapa waktu lalu. Besarnya ambisi Djoko Su- dantoko untuk menggali "emas hijau" ini terlihat sekali se- ringnya beliau berkunjung ke obyek obyek wisata yang dimi- liki daerahnya, sekaligus meng- ajak para pengelolanya meng- adakan studi banding ke obyek obyek wisata daerah lain yang sudah memiliki nama. Lengkap dan indah Obyek wisata Baturaden banyak dikunjungi wisatawan karena obyek wisata ini me- nyuguhkan keindahan dan ketenangan alam pegunungan.. Kawasan sekitarnya dikepung oleh hutan tropis yang masih perawan. Meski secara resmi kawasan wisata Baturaden baru dikelola pemda pada tahun 1970, namun kawasan ini sudah sejak tahun 1928 dijadikan sebagai tempat peristirahatan dan rekreasi. Pada waktu itu wilayah Ba- nyumas dan Purbalingga terca- tat sebagai salah satu daerah penghasil gula terbesar di Pulau Jawa. Para bule pengelola pabrik pabrik gula yang tersebar di Kalibagor, Sumpyuh (Kabu- paten Banyumas), Bojong (Kabupaten Purbalingga) dan Klampok (Kabupaten Banjar- negara) membangun rumah rumah peristirahatan di Batu- raden. Nampaknya, pemba- ngunan rumah rumah peris- tirahatan tersebut berkembang, sampai suatu saat dibumi- hanguskan oleh para republiken di masa perjuangan kemer- dekaan. Satu satunya peninggalan yang masih utuh sampai se- karang adalah kompleks ba- ngunan untuk taman ternak yang dulunya milik seorang Belanda bernama JCBalgooy. Ďaya tarik kawasan Baturaden tampaknya sulit terhapus, meski sudah dibumihanguskan. Setiap akhir pekan para pelajar atau muda Pesta rakyat Lampung lewat Festival Krakatau (FK) VI 15- 18 Juli 1995 berakhir sudah, disertai rentetan panjang impian Lampung untuk makin menja- dikan pesona legenda Gunung Krakatau bernilai jual wisata tinggi. Namun, setiap mengenang le- tusan dahsyat Krakatau pada 112 tahun lalu, tepatnya 27 Agustus 1883, tetap saja muncul perta- nyaan: bisakah Lampung mewu- judkan impian menjual legenda Krakatau itu? mudi banyak berkunjung ke sana menikmati liburan, sampai akhirnya timbul pemikiran pada tahun 1952 untuk menghi- dupkan kembali kawasan ter- sebut sebagai tempat peristi- rahatan sekaligus kawasan wisata. Kepala Dinas Pariwisata Lampung Drs. Idrus Djaendar- muda mengakui, sejak pertama digelar, Festival Krakatau me- mang belum memperlihatkan perubahan berarti pada jumlah arus kunjungan wisatawan ke daerahnya. "Yah, tunggu saja, dalam dua atau tiga tahun mendatang dam- pak positif pelaksanaan Festival Krakatau itu akan tampak," kata Idrus. Ia menyebutkan, kini arus kunjungan wisatawan yang ma- sih sepi-sepi itu mulai terobati dengan makin panjangnya lama tinggal wisatawan di Lampung. Imbas Festival Krakatau yang mulai kelihatan agaknya akan menjadi redup kembali, karena selama ini kegiatan sepenuhnya didanai dengan APBD Tingkat I Lampung, sedangkan untuk Namun, rencana itu baru terwujud saat bupati Banyumas dijabat Letkol. Inf. Soekarno Agung pada tahun 1967. Lang- kah awal dibentuklah Panitia Pariwisata Baturaden dengan tugas mengumpulkan semua potensi wisata di kawasan tersebut. Tiga tahun kemudian panitia dianggap selesai men- jalankan tugas setelah dinilai berhasil membangun dan meng- hidupkan kembali Baturaden sebagai tempat rekreasi. Dan pada 1 Mei 1970 itulah, awal diserahkannya pengelolaan ka- wasan wisata Baturaden kepada Pemda setempat sampai akhir- nya terus berkembang sampai sekarang ini. Obyek wisata Baturaden terletak pada ketinggian 640 meter di atas permukaan laut. Berada di kaki Gunung Slamet, sekitar 15 km arah utara dari Kota Purwokerto. Suhu udara- nya berkisar antara 18 sampai 25 derajat celcius, sehingga udara di sana terasa menye- jukkan dan menyegarkan. Obyek wisata Baturaden merupakan cikal bakal kepari- wisataan di Kabupaten Banyu- mas, kini menjadi obyek wisata kebanggaan di daerah itu. Obyek wisata ini selain berpanorama indah dan berhawa sejuk, jug alengkap sarana dan prasara- nanya. Di sini pengunjung dapat bersantai-ria menikmati peman- dangan lereng Gunung Slamet yang disemarakkan hamparan perkebunan penduduk, serta pertamanan yang teratur rapi. Di sela sela batu batu besar yang bertebaran di kawasan wisata ini, pengunjung dapat pula menikmati sejuk segarnya air pegunungan yang mengalir jernih. Sementara kicau aneka satwa burung di atas pucuk pucuk pohon menambah damai- nya suasana. Suguhan lain di Baturaden adalah Air Terjun Gemawang yang tingginya kurang lebih 14 meter. Di tempat ini para peng- unjung dapat menyaksikan atraksi yang cukup mendebar- kan. Yakni anak anak terjun dari ketinggian air terjun itu. Ingin berendam air panas ? Anda bisa singgah di pemandian air panas Pancuran Tiga dan Pancuran Tujuh. Kedua sumber air panas yang mengandung belerang itu banyak dimanfa- atkan orang untuk mengobati berbagai macam penyakit kulitneo dan reumatik. Air panas Pancuran Tidak dialirkan mela- lui pipa ke kolam/bak-bak, sehingga memudahkan pengun- jung yang ingin berendam sambil menikmati keindahan alam di seputarnya. Pemandian air panas Pancuran Tiga hanya berjarak seitar satu kilometer dari pintu gerbang. Mencapainya dengan jalan kaki, melalui jalan setapak bertingkat yang terbuat dari semen. Bagi yang ingin JJS alias jalan jalan santai, nah di sinilah tempatnya. Untuk mencapai pemandian air panas Pancuran Tujuh misalnya, Anda harus berjalan sekitar tiga kilometer. Melewati jalan setapak yang sudah disemen, namun sekitar dua kilometer sebelum men- capai pemandian masih berupa jalan tanah. Jalannya naik turun bukit, menerobos di antara pepohonan rindang yang akrab dibelai angin pegunungan yang semilir sejuk segar. Jadi, sambil menuju obyek tersebut, Anda bisa berolahraga di tengah alam yang indah dan berudara sejuk dan bersih. Selain itu, kalau masih ada waktu, dari Pancuran Tujuh itu, Anda bisa melihat bekas pembangkit listrik pe- ninggalan zaman Belanda. Tidak jauh dari Pancuran Tujuh-ke sebelah timurnya- penyelenggaraan tahun keenam (1996) semakin tersedak tam- paknya dana yang dialokasikan. Tahun 1994, FK mendapatkan dana Rp. 145 juta, tetapi pada 1995 hanya mendapatkan alo- kasi anggaran Rp.79 juta. Akibatnya: Panitia Pelaksana FK kelabakan mengatur peng- gunaan anggaran tanpa mengu- rangi kegiatan inti dan kemeria- han pesta rakyat tahunan ter- sebut. Dalam menyukseskan kegia- tan akan datang, Diparda dan Kanwil IV Parpostel Lampung- Bengkulu sudah mulai ambil ancang-ancang untuk mengam- bil langkah swastanisasi kegia- tan FK. Mereka, kata Idrus, akan ber- upaya menggaet para pengusaha dan investor untuk mewujudkan prasarana dan sarana penunjang dalam mendukung penggalakan wisata Krakatau di Lampung itu. berdekatan dengan padang penggembalaan sapi BPT- HMT, ada lokasi khusus berupa hutan wisata-untuk tempat berkemah dan jelajah alam. Namanya Wanawisata Batura- den, yang dikelola oleh Perum Perhutani wilayah Kesatuan Pemangkuan Hutan (KHP) Ba- nyumas Timur. Baturaden Primadona Pariwisata Banyumas ini sering dijadikan ajang pe- nelitian, karena di sini terdapat banyak sekali jenis flora yang tumbuh subur, termasuk flora yang sudah langka. Bisa disebut misalnya, jenis pakis, pinus, damar, cengkeh, kalbosia, dan berbagai jenis tanaman liar. Sedang di tubuh Gunung Slamet tumbuh tanaman/hutan alam yang amat lebat. bunyi air terjun bagai musik rock alami yang memecah kesunyian suasana. Kadang dipadu suara satwa burung dan serangga hutan. Lengkaplah simponi alam di kawasan hutan yang masih perawan ini. Bumi perkemahan seluas 5 hektar ini terletak di areal hutan pinus dan damar. Di sini dise- diakan tenda tenda, peralatan kemah, alat alat memasak, serta fasilitas lain seperti mck, air bersih dan musholla. Tempat ini pernah dipakai sebagai ajang Jambore Nasional Pramuka. Bagi yang ingin melakukan wisata ilmiah, juga bisa. Karena di sini banyak tumbuh berjen- jangan berbagai flora langka, dan berbagai fauna yang di- lindungi. Fasilitas lainnya adalah kolam renang dan taman bermain anak ADXONDAYE anak. Tidak jauh dari kolam renang, terdapat sebuah monu- men berfigur bambu runcing terpenggal berjumlah sepuluh. Monumen ini didirikan untuk mengenang 10 orang anggota Tentara Pelajar Brigade XVII Kompi Purwokerto yang gugur di berbagai palagan di daerah ini, antara tahun 1947 sampai 1949. Nama nama mereka yang gugur amat muda (sembilan pelajar SMP dan seorang SMA) dipahatkan di kesepuluh tonggak monumen itu. KARANGAN/TULISANKHAS Kalau udara cerah, pengun- jung bisa melihat Kota Kroya, Cilacap, Laut Selatan, ataupun Pulau Nusakambangan. Peman- dangan indah ini bisa dinikmati dari menara pemandangan yang menjulang tinggi di atas sebuah bukit. Kalau ingin melihat wajah Gunung Slamet yang begitu cantik dengan segala pesonanya, Anda bisa menginap di sini dan bangunlah pagi pagi. Sambil menghirup udara pagi yang segar itu, Anda bisa melihat wajah gunung yang masih bersih, belum diselimuti kabut. Tidak heran kalau kawasan Drs. H.A. Supriyadi, dana yang tersedia untuk penggalakan pro- mosi khusus itu sangat terbatas. "Rasanya Lampung belum mampu membiayai sendiri'sales mission' pariwisata ke luar ne- geri secara terpisah dari daerah lain," kata Supriyadi mengakui. Memang tak bisa dipungkiri karena sudah sedemikian ter- sohor Gunung Krakatau yang meletus 112 tahun lalu tanpa promosi gencar sekalipun, le- genda tentang Krakatau dengan segala pesonanya masih tetap mampu "mengguncangkan" mancanegara. Tetapi agaknya, imbas ba- nyaknya arus kunjungan wisata- wan ke kawasan Anak Gunung Gubernur Lampung Poedjono Pranyoto dan Dirjen Pariwisata Krakatau lebih banyak dirasa- Andi Mappisammeng sudah me- lontarkan perlunya Lampung menggencarkan lagi promosi untuk menjual potensi asset wi- sata daerahnya, bukan cuma ke seluruh Nusantara melainkan diperluas ke mancanegara. kan oleh Jawa Barat ketimbang Lampung, mengingat sarana dan prasarana pendukungnya lebih banyak tersedia di sana. "Lampung memang ketingga- lan memanfaatkan pesona Kra- katau," kata Kadiparda Lam- pung Idrus Djaendarmuda me- ngakui. Promosi terbatas Dan di lereng gunung yang teduh itu, hidup dengan be- basnya berbagai jenis fauna yang dilindungi. Misalnya harimau, kijang, babi hutan, ular, kera, ayam hutan, landak dan berbagai jenis burung. Objek wisata Baturaden di- lengkap puluhan rumah makan dan kios-kios cindermata dan makanan khas setempat seperti tempe kripik, getuk goreng, sale pisang dan sebagaimana, berde- katan dengan areal parkir yang cukup luas. Sedangkan untuk akomodasi tersedia ratusan losmen, pesanggrahan dan villa. Seperti obyek-obyek wisata lainnya, Baturaden sering dikaitkan dengan dongeng atau legenda. Legenda ini mengisah- kan di Kadipaten kutaliman, sang adipati gemar memelihara kuda. Salah seorang putrinya jatuh cinta dengan gamel (abdi yang bertugas memelihara kuda). Ketika mengetahui itu, kontan adipati marah bukan main dan mengusir dua insan yang tengah dilanda kasmaran itu, maklum saja, sang putri sudah tidak mau lagi berpisah dengan si gamel. Setelah mengembara, mereka sampai di suatu tempat yang dianggap cocok untuk tempat tinggal. Di sini kemudian lahir anak mereka yang diberi nama Baturaden. Nama ini diambil dari kata Batur (abdi), dan Raden (orang ber- darah ningrat). Benar atau tidak, ini hanya kisah semata. Yang jelas, Baturaden tempat yang mengasyikkan, cocok untuk berkemah, wisata ilmiah, atau hanya sekedar menikmati pe- mandangan yang indah dan menghirup udara yang sejak dan bebas polusi. Berekreasi ke Curug Cipen- dok sangat mengesankan, lan- taran pengunjung ditantang untuk berolahraga. Dari pintu gerbang menuju ke lokasi curug Fr Curug Cipendok yang alami Masih di kawasan lereng Gunung Slamet, persisnya di desa Karang Rengah, sekitar 25 km sebelah barat laut Kota Purwokerto, terdapat obyek wi- sata Curug Cipendok. la mengungkapkan, tak perlu diributkan siapa yang lebih ba- nyak diuntungkan, karena yang lebih penting adalah menyatu- kan langkah promosi bersama untuk menjaring sebanyak mungkin arus kunjungan wisata- wan ke sana... Curug Cipendok resmi dibuka sebagai obyek wisata pada 13 Februari 1986. Tapi sebelum dibuka, tempat ini sudah banyak dikunjungi masyarakat, teru- tama para remaja. "Lampung akan belajar dari Jawa Barat untuk bisa meleng- kapi sarana penunjang guna memberikan rasa aman buat wi- satawan yang akan berkunjung ke kawasan Krakatau," kata Idrus. Ia menyatakan, untuk mencapai Anak Krakatau, perja- lanan dari Bandar Lampung de- ngan kapal cepat selama sekitar dua jam. la juga menyatakan, setidak- tidaknya kini ada 33 investor berminat mengembangkan ka- wasan wisata di Lampung, tujuh di antaranya mulai mewujudkan kompleks wisata terpadu, hotel wisata, perkemahan wisata pe- muda, dan restoran. Untuk pengembanan obyek wisata ini, pemda setempat telah membangun jalan yang menuju ke sana. Sehingga pengunjung bisa dengan mudah membawa kendaraannya sampai pintu gerbang obyek wisata Curug Cipendok. Beberapa investor itu juga menyatakan akan segera mewu- judkan kawasan wisata penun- jang yang mendukung aruskun- jungan ke Anak Gunung Kra- (air terjun), harus naik turun melewati jalan semen bertrap- trap sebanyak 201 buah yang dilengkapi pagar pengaman. Se- sudah itu, inelintasi "taman batu". Sambil berjalan di antara kerimbunan hutan, telinga di- gelitiki kicau aneka jenis burung yang terbang bebas di antara dahan-dahan pohon dan diwar- nai suara deburan air terjun. Jarak dari pintu gerbang ke air terjun sekitar setengah kilometer. Tak perlu khawatir kecapaian. Semilir angin pegu- nungan dan indahnya peman- dangan akan menghibur Anda. Bila mendekati air terjun, ke- sejukan semakin terasa. Tempe- ratur di kawasan ini rata-rata 17 derajat celcius. Curug Cipendok tingginya lebih kurang 82 meter. Kein- dahan yang tersaji di sini sang- gup menimbulkan decak keka- guman bagi para pengunjung yang menikmatinya. Hempasan air terjun berupa kabut putih bertebaran ke segala penuru, sanggup membasahi tubuh walaupun pengunjung berdiri pada jarak 100 meter dari pusat air terjun. Gemuruh Hulp-en DALANG PENGAMEN. Mengamen tidak terbatas pada bermain musik semata. Seperti terlihat di atas sebuah bus di pusat kota Jakarta, seorang pengamen bahkan mengamen Spaarbank der Inlandshe Bes- dengan cara mendalang, lengkap dengan sebuah wayang golek. (Foto: Antara) tuurs Ambtenaren, Bank Pe- nolong dan tabungan bagi Priyayi di Purwokerto. Bank tersebut didirikan Raden Aria Wirjaatmadja atau dikenal pula sebagai Patih Purwokerto. Per- tama kali beroperasi pada 16 Desember 1895. Adapun benda-benda yang katau di sekitar pantai Kalianda, Lampung Selatan, dan berbagai pulau yang elok di sekitarnya. Tertunda Obyek wisata Curug Cipen- dok telah dilengkapi berbagai sarana wisata seperti jalan setapak, tempat untuk istirahat, tempat parkir dan kios-kios yang menjual makanan dan minuman. Sedangkan makanan khas yang dapat dijumpai di sini seperti Cimplung, yakni singkong yang dimasak dengan badeg atau nira. Jenis makanan ini banyak si sukai pengunjung. Obyek wisata Curug Cipen- dok telah mampu menyedot banyak pengujung dan mema- sok pendapatan daerah. Ini berarti Curug Cipendok mem- punyai masa depan yang cerah. Selain itu, keberadaan obyek wisata yang dikelola oleh Perum Tetapi, di antara investor yang MERATUS RATU Perhutani ini telah meningkat- kan pendapatan masyarakat sekitar. Hal ini sesuai dengan tujuan pengembangan suatu obyek wisata. Sebuah obyek wista baru berupa kebun binatang yang dilengapi denan kebun tanaman hias, kini hadir di wilayah Kabupaten Banyumas, obyek wisata yang diberi nama "Ta- man Kalola Widya Mandala" ini terletak di atas kawasan wisata Baturaden. BERITA YUDHA - SABTU, 19 AGUSTUS 1995 HALAMAN VIII Luas taman wisata ini sekitar 3,5 hektar, dibangun pribadi oleh seorang pensiunan guru SD di Ajibarang Drs Karseno yang kini menjabat Ketua PD PGRI Tingkat I jawa Tengah. Taman wisata yang dires- mikan oleh Bupati Banyumas H. Djoko Sudantoko belum lama ini, selain berfungsi sebagai pendukung obyek wisata Baturaden, juga memiliki spesifikasi tersendiri, karena tempat rekreasi ini erat kai- tannya dengan dunia pendidikan yang mengandung muatan lokal bagi pelajar dan mahasiswa, sekaligus sebagai ajang pene- litian botani dan hewani. Yang tidak kalah menarik, di sini terdapat kebun bunga yang mengoleksi berbagai jenis tanaman hias dari Australia dan Mampukah Lampung Jual Pesona Krakatau? Sayangnya, kata Kakanwil IV Parpostel Lampung-Bengkulu sudah mulai mewujudkan ren- cananya itu, ada yang terjegal atau tertunda karena belum me- menuhi persyaratan untuk pe- laksanaan proyeknya. Pembangunan kawasan wisa- ta Pulau Condong, misalnya, ga- Satwa dikoleksi taman yang wista ini antara lain orang hutan, orang, beruk, siamang, kanguru, kancil, rusa, menjangan, buaya, ular sanca dan sebagainya. litas antara lain kamar-kamar mandi, penginapan, ruang per- temuan, dan rumah makan. Selain hewan-hewan langka lengkapi dengan berbagai fasi- juga terdapat hewan ternak, seperti kambing jenis gibas, etawa, domba marino, sapi perah, kelinci serta kolam perikanan yang ditebari ikan mas, kalper, nila merah, lele dan ikan majalaya. Belanda. Berada di taman bunga ini para pengunjung akan betah berlama-lama, sebab mereka disuguhi panorma yang indah menawan berupa berbagai jenis taman bunga serta buaian angin pegunungan yang semilir sejuk dan segar. Tidak kurang dari 50 jenis taman bunga yang berasal dari 7773617 Blen Belanda dan Australia dikoleksi di sini, diantaranya marigold, tulip, tulpen, alonsoa meri- dionalis, salvia pratensis, var- bena bonariensis dan lain-lain. Terdapat pula tanaman hias sedap malam, dahlia, anggrek, tapak dara, glodiol, nona makan sirih, cemara lilin, sri gading dan lain-lain. Ada lagi berbagai tanaman langka, seperti matoa, dewandaru, nagasari, nam-nam, pala, pule, kapulaga dan seba- gainya, Dalam upaya menarik minat anak-anak SD khususnya yang berada di Kabupaten Banyumas dan sekitarnya, maka taman wisata ini juga dilengkapi dengan kebun tanaman murbei, peternakan ulat sutera sampai kepemintalan benang sutera. Disamping itu juga terdapat peternakan mentok/itik putih yang kemudian bulunya dipro- ses untuk dijadikan bahan baku pembuatan shuttlecock. Bahkan di lingkungan taman ini juga telah disediakan arena/lapangan bulutangkis. Fasilitas lain yang ada di ta- man wisata ini, seperti kolam pemancingan ikan, serta budi- daya lebah madu jenis melhifica. dapat disaksikan di museum tersebut antara lain dokumen dan foto-foto. Terdapat pula peralatan yang pernah digu- nakan dalam mendukung ope- rasional BRI. gal berlanjut karena belum di- lengkapi Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal), sehingga membatalkan niat Menteri Negara Lingkungan Hi- dup Sarwono Kusumaatmadja untuk meletakkan batu pertama Kalibacin Masih ingin menikmati ob- yek-obyek wisata yang dimiliki kabupaten Banyumas lainnya, Anda bisa mengujungi Peman- dian Kalibacin. Obyek wista yang terletak di Desa Tambak- negara, sekitar 17 km barat daya Kota Purwokerto ini telah di- Ini bukan pesona Krakatau tetapi pelabuhan Sampit pintu gerbang Kalimantan Tengah. (Foto: Wir) Dinamakan Kalibacin karena sumber air di sini berbau kurang sedap karena kadar belerangnya yang tinggi. Tapi airnya jernih. Merupakan "tirta husada" ka- rena air pemandian ini mengan- dung 12 macam unsur kimia yang dapat menyembuhkan segala penyakit kulit maupun tulang. Obyek wisata ini berada di areal hutan jati. Jadi, pengunjung di samping bisa menikmati segarnya air pemandian, juga bisa menikmati keindahan alam sekitar. Terletak 25 km dari Kota Purwokerto ke arah barah, dapat dijumpai Goa Darmakradenan yang bergelantungan pada stalagtit. Yang sayang untuk dilewat- kan, adalah mengujungi masjid saka tunggal di Desa Cikakak, 30 km dari Purwokerto. masjid ini dibangun pada tahun 1522. Di sekitar masjid tua ini terdapat ratusan ekor kera yang sudah jinak. Di Kabupaten Banyumas terdapat dua museum yaitu Museum Wayang Sendang mas dan Museum BRI. Museum Wayang Sendang Mas yang terletak di Kelurahan Saudaran itu mengkoleksi seperangkat wayang kulit gaya Banyumasan, seperangkat wayang kidang kencana gaya pesisiran (khas Banyumas kuno), wayang je- jeran satu kotak, wayang kancil, seperangkat wayang beber, serta dua perangkat gamelan pelog dan slendro. Selain itu, terdapat pula sepernagkat wayang pur- wagaya Yogyakarta, Surakarta serta wayang golek Sunda. Menurut petugas museum, koleksi wayang maupun ga- melan tersebut sudah berusia cukup tua. "Koleksi paling tua yakni seperangkat wayang kidang kencana yang umurnya sudah seabad lebih," katanya. Di sini kita juga dapat mengetahui sejarah perkem- bangan seni pedalangan gaya Banyumasan dan seni peda- langan umumnya. Untuk mendukung pesatnya perkembangan dunai pariwista di kabupaten Banyumas, sekaligus mengimbangi per- kembangan kota Purwokerto yang kini terus mekar sebagai kota niasa dan pendidikan, Sedangkan di Museum BRI, bisnis rumah makan dan kita bisa menyimak sejarah BRI perhotelan pun bermunculan y sejak berdirinya sampai seka-seperti jamur di musim hujan. A rang. Awalnya bernama De Menurut catatan Perhimpun Poerwokertosche Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Banyumas, di kabupaten tersebut sedikitnya terdapat 131 hotel dengan jumlah kamar 2.727 buah. Dari jumlah itu, 867 tenaga kerja berhasil ditampung. Sedang jumlah rumah makan sekitar 15 buah khusus di Kota Purwo- kerto, ibukota Kabupaten Ba- nyumas. (Puji Astuti) pertengahan Juli 1995. Menurut Bupati Lampung Se- latan Sunardi, selain pembangu- nan kawasan wisata Pulau Con- dong, masih ada pembangunan dua kawasan wisata lain di dae- rahnya yang belum bisa terlak- sana karena tidak dilengkapi dengan dokumen Amdal. "Lengkapi dulu semua doku- men Amdal, baru pembangunan proyek tersebut bisa dijalankan," kata Bupati Sunardi yang mene- pis keras jika langkahnya itu jadi penghambat pengembangan wisata Lampung. 6 Perampok perampok mengira pemilik rumah yang mematikan listrik sehingga mereka berteriak Setelah komplotan peram- memerintahkan untuk menya- pok melarikan diri, korban lakan lampu. Karena keadaan segera menghubungi petu- gelap, diantara pelaku peram- gas Polres Bogor melalui te- pokan saling tuding dan ka- lepon cordless (tanpa kabel) rena panik pelaku lainnya yang kemudian tiba 15 menit melucuti semua perhiasan kemudian di tempat kejadian. emas yang tengah dipakai Diduga karena panik akibat oleh Ny. Maria serta me- lampu padam, sejumlah pe- ralatan elektronik milik korban rampas dompet berisi uang yang terletak di meja. Para yang berada di ruang tamu, korban sempat menjerit-jerit luput dari jarahan para pelaku. meminta tolong, sehingga Karyawan bengkel bernama beberapa tetangganya terba- Subanjir (35) yang sebe- lumnya dilumpuhkan peram- ngun. Menyadari keadaan itu, komplotan perampok pok, ditemukan tergeletak di segera kabur menggunakan halaman rumah dengan luka mobil Daihatsu minibus yang bacokan di lengannya. diparkir di depan rumah (047/Fax) Memang pengembangan wi- sata daerah yang bisa menghasil- kan banyak devisa harus men- dapat dukungan penuh, tapi bu- kan berarti lantas mengabaikan aturan hukum dan peraturan main yang berlaku, kata Sunardi. Wisata budaya Obyek wisata budaya dan ziarah hanya tepat dikunjungi apda saat-saat tertentu yaitu pada peringatan Maulud Nabi Muhammmad SAW (Maulu- dan). pada saat ini masyarakat Banyumas memiliki tradisi yang khas, yaitu menyucikan (me- mandikan) jimat-jimat atau pusaka-pusaka yang dikera- matkan oleh masyarakat, ber- langsung di Grumbul kalibening dan di Desa Kalisalak. Berbagai pihak justru menye- salkan para investor dan pengu- saha yang sudah mulai melaku- kan kegiatan pembangunan na- mun belum melengkapi doku- men Amdalnya itu. Jumlah jimat yang tersimpan di Kalibening ada sekitar 25 macam, antara lain payung, tombak, keris, gendiwung, gelang, topeng, bokor, tongkat rotan dan batu-batu permata. Kesemuanya peninggalan Em- bah Kalibening, tokoh sakti yang pernah berkuasa di daerah itu. Sedangkan jimat yang ter- simpan di Kalisalak ada 59 macam, antara lain tombak, keris, daun lontar bertuliskan huruf Jawa kuno, padi, beras, kain, bekong (takaran beras), cincin, cinde, tanduk, kerbau, boneka dan tasbih. Konon, jimat-jimat tersebut merupakan peninggalan Sunan Amangkurat I ketika meninggalkan Keraton kartasura saat terjadi pemberon- takan Trunajaya. Di Kebasen sunan sudah sakit-sakitan, se- hingga jimat-jimatnya diting- galkan di sana. Akhirnya Sunan Amangkurat I wafat diPasira- man Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas dan dimakamkan di daeah Tegal. Kalau semuanya beres, me- mang Lampung akan memiliki fasilitas wisata pendukung peso- na Krakatau yang tak kalah dengan fasilitas yang menjan- jikan kenyamanan serupa di Kedua tempat penyimpanan pusaka tersebut letaknya tidak terlampau jauh. Jimat Kalisalak berada di atas yang cukup terpencil di jajaran Pegunungan Serayu. Hanya jalan setapak yang menghubungkan kedua tempat tersebut melingkar melalui pinggang bukit sehingga berkesan jauh. Baik jimat Ka- lisalak maupun jimat Kali- bening sama-sama punya daya tarik yang kuat, terbukti setiap disucikan ribuan orang berda- tangan untuk menyaksikan upacara tersebut. Dari Hal III korban dan ditunggui oleh dua komplotan lainnya. tempat lain. Namun masih dapat diper- tanyakan: akan mampukah se- mua fasilitas yang sudah tersedia itu nanti menarik minat wisa- tawan, terutama mancanegara untuk berkunjung dan menyak- sikan legenda Krakatau? Gaung promosi yang dibare- ngi dengan peningkatan sarana dan prasarana penunjang agak- nya memang sangat diperlukan agar harapan untuk menampak- kan citra pesona yang benar-be- nar utuh dari sosok Gunung Anak Krakatau itu bisa dinik- mati warga dunia. Dalam penantian itu, bisa dibenarkan juga jawaban man- tap Kadiparda Lampung yang memohon kesabaran masyara- kat daerahnya menunggu dua atau tiga tahun lagi dalam mem- buktikan bahwa pesona dari le- genda Krakatau memang laku dijual mahal di dunia. (Budisantoso Budiman)
