Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Berita Yudha
Tipe: Koran
Tanggal: 1997-04-13
Halaman: 07

Konten


METRO-J CAFE RELASI Junita Elizabeth & We Ling Wirawan The Two Musketeers ARIES Kalau di film ada Three Musketeers, maka di PT Bayu Buana, sebuah perusahaan Travel Service yang berkantor di JI Ir H Juanda III No 2A Jakarta, ada Two Musketeers. Mereka adalah Junita Elizabeth dan We Ling Wirawan. Sebutan itu sebenarnya berawal dari keintiman mereka berdua. Kemana-mana selalu bersama, seperti layaknya panci dan tutupnya. Di kantor, di mal, pokoknya dimana saja. Ibeth sudah selesai sekolahnya. sementara We Ling tengan menyelesaikan skripsi di Universitas Atmajaya Jakarta jurusan ekonomi manajemen. Sekarang ini, mereka berdua bekerja sebagai Inbound Tour Department. Tugas utamanya adalah melayani tamu- tamu yang datang dari luar negeri, mulai dari menjemputnya di bandara sampai mempersiapkan penginapan mereka. Segala keperluan para tamu luar negeri itu menjadi tanggung jawab mereka. "Sudah hampir dua tahun kami bekerja disini," ungkap Ibeth yang dikaruniai rambut ikal ini. Ketika berkenal- an dengan BERITA di Le Meridien, pekan lalau, Ibeth dan We Ling-begitu nama panggilan keduanya, mereka sama-sama mengungkapkan cerita pelbagai pengalaman selama menja- lani pekerjaan di kantor. Kedua dara yang usinya baru kepala dua leb Ibeth dan We Ling, mengaku sangat bisa menikmati pekerjaan yang kini digelutinya. Konon, mereka jatuh cinta pada lingkungan yang tercipta selama di kantor. "Orangnya asyik-asyik, dari atasan sampai bawahan," tukas We Ling yang datang jauh dari kawasan Yogyakarta. Lingkungan yang mengasyikkan itulah yang membuat Ibeth dan We Ling bisa bekerjasama dengan teman-teman sekantor. Qua lajang ini, di kantor terkenal nggak pernah lepas. Ibaratnya mereka adalah Two Muskeetres, hanya bedanya mereka sama-sama wanita. Dimana ada Ibeth disitu ada We Ling. Tengok saja pengakuan Gaby, teman satu ruangan. "Kalau mau menghubungi Ibeth, hand-phone saja We Ling. Pasti deh, mereka lagi berdua," paparnya. Pacaran? "Nggak lah, cuma temenan. Masih banyak pria kok yang mau sama kite, kilah mereka. muammar emka Iwan Herdiwan Tantangan Non Alkohol TUT Berkecimpung dalam bisnis cafe dan restoran serta bar mungkin bukan hal yang aneh. Namun mengembangkan cafe yang nonalkohol, rasanya memang suatu hal yang tidak umum. Seperti kita ketahui, selama ini ketiga tempat tersebut tidak bisa dipisahkan dari minuman memabukkan tersebut. "Mengembangkan dan memperkenalkan cafe yang yang nonalkohol, menjadi tantangan baru yang mengesankan," ujar Iwan Herdiwan, Public Relation Manager Kafe Teh Tarik MatDollah. Tantangan yang cukup berat dan unik tersebut, membuatnya menerima tawaran mengembangkan cafe yang merupakan cabang dari Malaysia ini. Dunia hotel dan restoran yang penuh dengan hingar bingar, bukanlah hal yang baru bagi Iwan. Mulai dari hotel yang bertaraf internasional di Bali, hingga kapal pesiar pernah dijajakinya. Berbagai negara pun pernah dikunjungi pria lulusan Akademi perhotelan Trisakti ini. "Rata-rata semuanya menyenangkan," akunya. "Yang paling mengesankan ketika bekerja di Club Med Bali," kata Iwan. Di tempat itu, ia berbaur dengan sekitar 100 orang dari sekitar 20 negara. "Bukan suatu hal yang mudah untuk menyesuaikan diri dengan budaya dan sikap dari pelbagai bangsa," katanya. Namun disitulah tantangan dan pengalaman terbesar dirasakannya. Mulai dari belajar berbagai bahasa hingga sportivitas serta cara hidup rekan- rekan lain negara tersebut. Di tempat tersebut, Iwan bertugas sebagai GO (gentle or- ganizer) yang bertugas menemani tamu-tamu yang datang berkunjung di tempat tersebut. Para GO, katanya, diharuskan dapat membawa diri dan berbaur dengan para turis. Karenanya, seorang GO juga dituntut memiliki pengetahuan yang luas tentang berbagai hal. "Biar bisa nyambung kalau ngobrol dengan tamu," kata lajang yang gape berbahasa Inggris dan Perancis ini. Tuntutan tersebut tidak menjadi masalah bagi Iwan yang hobi mencoba hal-hal yang baru. Hobi ini, jelasnya, memba- wa banyak manfaat, terutama pengetahuan dan percaya diri yang semakin besar. "Jangan pernah takut mencoba, selama hal tersebut positif," nasehat penyuka anak-anak ini. tut Kafe Teh Tarik MatDollah Merah, Kuning, Hijau (dan Biru) tapi dari Malaysia Geir edung Sarinah Thamrin beberapa minggu ini semakin berwarna. Merah, biru, kuning dan hijau, tampak menyala di sayap kiri gedung ini membuat gedung terlihat menarik dan artistik. Warna-warna menyala tersebut, tak lain berasal dari jendela- jendela besar yang menjadi ciri khas Kafe Teh Tarik MatDollah. IST Cafe yang mulai beroperasi akhir Februari tersebut, memang memiliki desain yang khas bila dibandingkan dengan cafe lainnya. Bila di tempat lain kebanyakan menonjolkan bagian dalam ruangan, MatDollah malahan memberi ciri khas pada interior luar seperti jendela yang berwarna-warni serta tangga yang unik dan jarang kita jumpai. Tangga yang berkelok- kelok dengan sisi bundar dan keramik berane- ka motif, merupakan ciri khas tangga istana Malacca. Demikian pula jendela warna-warni, yang juga khas rumah adat Malacca. 10.00 - 14.00. "Malaysian style merupakan konsep utama MatDollah," jelas Iwan Herdiwan, Public Man- ager MatDollah. Karena itulah, seluruh maka- nan dan interior yang disajikan, sangat kental berbau Malaysia. Pelbagai menu pi- Ciri khas Malaysia lain yang juga menjadi andalan utama MatDollah, yaitu Teh Tarik. Teh tarik, merupakan minuman hangat yang meru- pakan campuran dari teh dan susu yang pro- ses pembuatannya unik. Teh campur susu me- mang asli Inggris dan Malaysia juga pernah di- jajah Inggris. Tapi, beda penjajah, beda pula negara mer- deka. Teh susu di tangan puak Melayu pun menjadi amat khas. Proses pembuatannya yang tidak biasa, yaitu dengan memindah- tuangkan campuran minuman tersebut dalam dua gelas secara berulang-ulang, seolah-olah LOBBY BAR Denpasar Moon di Le Rendezvous M₁ emilih sebuah tempat untuk melepaskan lelah dan penat setelah seharian penuh dililit rutinitas kerja, mungkin menjadi salah satu agenda penting bagi mereka yang punya aktivitas tinggi dalam kesehariannya. Stres! Kalau sudah ter- jangkit yang satu ini, suasana tempat yang menghadirkan ketenangan dan kenyamanan, sangat mungkin bisa meredam dan mendingin- kan pikiran yang terbebani pekerjaan menum- puk di kantor. Mengendorkan urat syaraf di ke- pala yang menegang. Salah satu tempat yang bisa menjadi alternatif pilihan untuk itu adalah Le Rendezvous. Sebuah resto yang lebih bernuansa bar yang berada di lantai dasar Hotel Le Meridien, Jl Jenderal Sudir- man Jakarta. Banyak hal yang coba ditawarkan Le Rendezvous, mulai dari suasana sampai me- nu yang dihidangkan. Berada di Le Rendezvous, kita akan menjumpai sebuah ruangan yang di sekelilingnya menggunakan dinding kaca lepas pandang. Hamparan kursi-kursi meja dari rotan lengkap dengan mejanya yang berkapasitas untuk 84 or- ang, tertata rapi di tempatnya. Dari kursi rotan dengan model unik dan menarik ini, mata kita bisa melihat lepas ke segala arah; mengagumi keindahan interior petamanan di halaman belakang Hotel Le Meridien dan gedung- gedung pencakar langit di metropolitan Jakarta. Terdapat sebuah bar mini yang terletak tak jauh dari pintu masuk. Sembari menyandarkan kepala atau punggung kita ke kur- si untuk melepaskan penat dan lelah, telinga kita akan di- dibarengi dengan menyantap hidangan main-menunya. suguhi bunyi piano tunggal yang melan- tunkan lagu-lagu berirama klasik. Sekali waktu, berkumandang juga dentingan gitar yang mendawaikan pelbagai ma- cam lagu ke segenap sudut ruangan. Musik itu mengalun tanpa suara, hanya instrumenlia belaka seolah melintas sa- tu meja ke meja lainnya. Sejuknya hawa AC yang berhembus, dipadu dengan ke- LE RENDEZVOUS Lantai Dasar Hotel Le Meridien Jl Jenderal Sudirman Kay 18-20 Jakarta 10220 Telp 2523131 Buka: Setiap Hari Waktu: 10.00 Wib s/d 01.00 Wib B ukan omong kosong bila ada lihan keluarga dari berbagai lapisan pendapat yang menyatakan umur juga tersedia lengkap. Mulai dari hari Minggu merupakan hari makanan pembuka, menu utama se keluarga. Alasannya, hanya pada hari perti nasi dan lauk pauknya, juga di- itulah kita sekeluarga dapat berkumpul lengkapi dengan makanan penutup se- bersama, tidak terhalangi oleh kesibuk- perti buah-buahan serta berbagai ma- an kerja juga pelajaran-pelajaran di se- cam menu lainnya. kolah. Di tengah minimnya kesempat- sar model klasik yang mengesankan Sambil menikmati sajian makanan, an untuk berkumpul dan beraktivitas para tamu juga dapat menikmati lagu- bersama keluarga, tak mengherankan lagu klasik yang dimainkan oleh bila setiap ada kesempatan bersama, seorang pianis. Sebuah meja piano be- dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Bingung mengajak keluarga menikmati santap pagi menje- lang siang pada hari Minggu setelah lelah beraktivitas? Sunday Brunch yang disedia- kan Pelangi Coffee Shop mungkin dapat menjadi salah satu pilihan bagi Anda se- keluarga, mulai pukul tumpahan teh tersebut seperti ditarik. Hasil- nya, minuman dengan rasa yang khas dan berbuih seperti cappucino. Bagi tamu yang ingin menyaksikan secara langsung pembuatan teh tarik, maka ahli-ahli teh tarik yang khusus didatangkan dari Malay- sia, dengan senang hati akan mendemonstra- sikannya. Akrab dengan lidah Indonesia Tak puas hanya teh tarik dan desain, Ma- laysian style juga tercermin dari jenis-jenis makanan yang disediakan. "Masakan Malay- sia multirasa, yang mewakili pelbagai rasa dari masakan India, Chinese dan Melayu (terma- suk Indonesia)," jelas Iwan. Makanan yang di- sajikan diramu dengan rasa khusus hingga da- pat dinikmati oleh berbagai lidah, termasuk orang Indonesia. Nasi lemak dan Roti Canai, Ayam Rendang, hanyalah beberapa dari sekian puluh menu yang tersedia. Ketika BERITA mencicipinya, rasanya memang tak asing bagi lidah kita. ARIES asrian suasana yang tercipta, menghadirkan ketenangan yang luar biasa. Syahdu, rileks dan begitu penuh keheningan. Hadirnya beberapa menu spesial yang disediakan, membuat kita makin jengah untuk beranjak dari kursi. Se- misal, kita menikmati Denpasar Moon -bukan lagu yang dinyanyikan penyanyi mungil asal Philipina Maribeth, melainkan minuman jenis cocktail, paduan dari orange juice, passion fruit dan mango juice. Ini adalah minuman khas Le Rendezvous dan menurut Aprilisa Madewa, PR Manajer, paling digemari tamu yang bertandang. Tentu sajian Denpasar Moon ini kurang lengkap tanpa TUT PELANGI COFFEE SHOP Sunday Brunch Diiringi Denting Piano keantikan, dapat Anda jumpai sebe- lum memasuki coffee shop ini. Lebih lanjut Asri menjelaskan, tak hanya menu makanan saja yang menja- di unggulan Pelangi, tetapi juga desain ruangan yang ditata sehingga me- ngesankan kesejukan dan kenyama- nan. Bunga potong segar aneka warna, dirangkai dalam vas besar dari kuni- ngan yang diletakkan di tengah-tengah meja bundar besar yang dipergunakan untuk meletakkan makanan buffet. Ruangan coffee shop ditutupi tirai yang berwarna peach atau salem. Meja makan untuk para tamu, di atasnya tak banyak diberi hiasan, kecuali vas bunga kecil dan lampu duduk yang dinyalakan setiap ada tamu yang du- duk di tempat tersebut. "Agar sedikit lebih romantis," kata Asri. Ada hidangan bernama Peppito Sandwich -roti lapis diisi daging has dengan cabe Jalapeno (cabe hijau khas Meksiko), yang bisa kita pesan dan santap setiap saat. Konon, masak- an ala Meksiko ini, serasi untuk di- nikmati bersama Denpasar Moon; manis digempur hangat. muammar emka tursilowulan Di bagian kanan ruangan, kursi-kursi seper- ti bantal yang lagi-lagi berwarna hijau muda, disediakan bagi mereka yang ingin bersantai. Beberapa televisi ukuran besar diletakkan di beberapa tempat, agar seluruh tamu juga dapat menikmati sajian acara televisi. "Dari sudut manapun ia duduk, tetap dapat menikmati sajian TV," kata Iwan. Tak hanya makanannya saja yang multi rasa, menu-menunya juga diberi nama yang unik dan lucu. Misalnya untuk minuman dingin seperti cola, diberi nama Dingin-dingin. Lampu bentuk bola yang dikelilingi besi-be- Sedangkan ice cream, diberi judul Manis- si yang dicat hijau, mengesankan seperti ma- manis. Teratah ayam untuk berbagai jenis masa- tahari. Lukisan dan foto-foto gambar tempat kan ayam. Tak ketinggalan Moctail menjadi tempat terkenal di Malaysia seperti Penang dan kursi VIP ini. tursilowulan PELANGI COFFEE SHOP Lantai dasar Hotel Ambhara JI Iskandarsyah Raya No 1 Jakarta 12160 Telp: 270.0800, 270.0888 sebutan untuk minuman campuran bermacam- macam jus buah segar. "Cafe ini tidak menye- diakan minuman beralkohol, makanya sebut- annya bukan cocktail tapi mocktail," kata Iwan. Tak mau ketinggalan dengan menu maka- nan, desain dalam dan luar MatDollah, keba- nyakan meniru rumah adat khas negara-ne- gara bagian Malaysia yang ditata dengan sentuhan modern yang manis dan elegan. Begitu masuk kedalam ruangan, mata tamu akan tersaput oleh deretan bendera-bendera negara bagian Malaysia yang berbentuk segitiga dan dijajar ke sekeliling ruangan. Deretan kursi-kursi besi berlengan kurus yang dicat hijau seperti jok duduknya, mengesan- kan keasrian dan kesejukan. Pohon-pohon hi- jau segara yang ditata di pinggir kursi-kursi, semakin menambah kesejukan. Tak tertahan berdiam diri sedikit sementara jiwa meronta meratapi penat di kepala mulut terbungkam tangan terbelenggu pikiran terisolasi ingin memuntahkan dan memuntahkan IST Beri kami satu ruang tuk katakan yang benar kuburkan yang salah biarkan kami tumpahkan aspirasi putih Semakin banyak orang pilihan yang nyata semakin rakus bangun istana tuk dinastinya atas nama rakyat jelata (Aspirasi Putih, Dewa 19) MINGGU, 13 APRIL 1997 irik ditulis Dhani Ahmad Manaf dan lagu oleh Andra Ramadhan. Aspirasi Putih menjadi lagu pembuka yang diba- wakan Dewa 19 dalam malam Ra- mah Tamah Dewa 19 di Asmat Cafe & Gallery, Patra Jasa, Rabu (9/4) lalu. Apa yang terlintas di benak anda begitu mendengar Aspirasi Putih? Politik? Kritik sosial? Kedua-duanya bisa. Coba kita amati baik-baik. Dari bait demi bait, lagu itu menggambar- kan tentang geliat hasrat manusia yang menginginkan kebebasan ber- KAFE TEH TARIK MATDOLLAH Gedung Sarinah Thamrin Lantal 2 JI MH Thamrin No 11 Jakarta 10350 Telp: 3146602, 3146603 Jam buka: 07.00-24.00 Menu: Malaysia Ramah Tamah Dewa 19 di Asmat Cafe & Gallery ASPIRASI KEBEBASAN Kuala Lumpur serta istana dan rumah adat, memenuhi seluruh dinding ruangan. Bagi tamu yang ingin menikmati suasana yang lebih santai lagi, dapat memilih ruangan di lantai atas, yang menggunakan kursi jok bantal. Guci-guci besar, ditempatkan di pojok ruangan, hingga bisa terlihat dari bawah. Dua pelayan yang mengenakan pakaian khas Malaysia, akan menyambut kedatangan Anda. Tak ketinggalan pramusaji yang mengenakan kemeja hijau dan celana hitam. Alunan lagu yang sedang in di negeri jiran dari live band setiap hari pukul 19.00-24.00 akan menemani tamu-tamu yang datang. "Kami ingin para tamu yang datang dan bersantai, berbincang tanpa terganggu oleh irama musik yang menghentak-hentak," katanya lagi. Untuk siang hari, "Sinaran dan Isabella" dari Sheilla Madjid dan Amy Search, memenuhi seluruh ruangan lewat tape dan CD. "Semua yang ditampilkan disini, benar- benar kental dengan Malaysia," ujar Iwan tentang cafe yang memuat 175 kursi dan 15 bisa melihat perubahan yang terjadi, misalnya dari lirik lagu Kangen dan Kirana. Pada lagu Kangen yang notabene bertema cinta, lirik-lirik yang ditulis benar-benar terkesan polos dan apa adanya, bahkan unsur 'cengeng'nya ARIES masih kelihatan. Tapi tidak pada lagu Kirana. Lirik-liriknya sarat de- suara dan beraspirasi. Yang menarik, Dewa 19 memang memiliki sisi ngan ungkapan puitis dan simbolik. ungkapan itu dituangkan dalam rang yang patut diacungi jempol. Perja- Dalam bahasa yang sederhana, Dewa kain bahasa yang sedikit puitis hing- lanannya merambah pentas musik, 19 ingin bicara cinta, tapi tidak ingin mengumbar kata-kata ga untuk mennggapai maksudnya membuat mereka semakin matang terkesan membutuhkan penafsiran tersendiri. dan dewasa. Walaupun kerap kali gombal. Begitu juga ketika Dewa 19 ingin Tapi itulah satu sisi Dewa 19 yang masih ada yang mengatakan Dewa terdiri dari empat personil: Dhani, 19 makin ngetop, makin sombong. menumpahkan uneg-uneg politik- Ari, Andra dan Erwin. Sebagai se- Tapi biarlah, itu memang soal as- nya. Dengan bahasa yang cukup ha- lus, tapi menusuk. Lewat lagu Aspi- buah band, namanya telah melangit pirasi. dan menjadi idola remaja di seantero Kematangan Dewa semakin terli- rasi Putih misalnya, Dewa 19 ingin nusantara. Tak heran, kalau album hat; pertama dari segi kualitas per- menuangkan aspirasinya sebagai baru mereka berjudul Pandawa Lima, mainan. Ini tak akan dibahas lebih warga negara. Aspirasi Putih itu dalam jangka kurang dari 3 bulan jauh. Kedua adalah dari sisi lirik-li- entah mewakili si pembuat liriknya terjual 450 ribu kopi. Sebuah rekor rik lagu yang ditulis. Kalau anda sendiri atau Dewa 19 sebagai satu fantastis untuk ukuran Indonesia. penggemar dan fans Dewa, mungkin kesatuan. muammar emka