Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Berita Yudha
Tipe: Koran
Tanggal: 1994-10-22
Halaman: 12

Konten


ANGGOTA REDAKSI Djoko Susanto, Jasidi Iskandar, Nardi Sahib, Harkam Effendi, Bob Silitonga, Nurmimy Tjunty Velley's, Taty Permadi, Diding Kussawardjo, H.Azwir Tanjung, Gusnadi S, Cosmas Sumono, Tri Atmadi, H. Tri Mulya, Oce SudiotoSH, Munadjat Cader, Sumardi, BERITA YUDHA - SABTU, 22 OKTOBER 1994 KPSS Episal minyak karya A litani Kanan Angin yang merauti wajahnya (cat minyak) karya A Ariyadi. tijan'? Di tahun 70-an dulu, seorang novelis muda merasa iri bila menyaksikan dunia senilukis. Alasannya, sebuah huruf -- a misalnya -- di dalam sastra me- miliki kemungkinan ekspresi yang amat terbatas. Sedangkan sebuah noktah ataupun setitik warna dalam dunia seni lukis lebih kaya bahasa ekspresinya, tergantung bagaimana masing- masing disapukan ke kanvas. Dunia sastra, kata novelis muda itus elanjutnya, dihayati lewat kata-kata, kalimat, di dalam sebuah bentuk tulisan, apa itu cerpen, novel, puisi, dan lain- lain. Tapi semua itu akhirnya "diserahkan" kepada faktor eks- oleh kaum tuna netra, seperti suara dalam berita TV diusa- Seni Lukis Yang Menjamah Puisi teranal, antara lain penerbitan, perpustakaan, dan lain-lain. Se- dang dunia seni lukis setelah melewati proses penciptaan, langsung ditatap penghayatnya dalam pameran lukisan, atau di dalam galeri-galeri. lukis mereka tetap utuh, yakni, ada inspirasi lalu "dilaksanakan". Tapi, inspirasi yang sama juga mereka tuangkan dalam bentuk puisi. Bahkan, menurut Tariga- nu pula, rata-rata mereka lebih dulu mengekspresikan inspirasi itu ke dalam karya puisi, baru kemudian ke karya lukis. Bah- kan dalam hidupnya, Tariganu yang "menerima" inspirasi pada tahun 1971, langsung mengek- spresikannya ke dalam sajak. Dan baru tahun 1994 ini apa yang sudah dipuisikan di tahun 1971 ini kembali diekspresikan nya dalam seni lukis, dalam "se- buah komposisi yang matang" (lukisan berjudul: Pun) sia dari bumi Kalimantan yang lebih suntuk pertama kali adalah membawa magi, yang diekspresikan lewat warna, dan sesudah itu baru simbol-simbol. Sudah itu baru ternikmati garis- garis dan akhirnya sebuah ke- dalaman hidup. Saya teringat Korie Layun Rampan yang be- rawal dari dunia ritual. menyaput tubuh sesosok manu- sia hingga ke lutut), dan dari bawah (manusia itu berdiri di situ, mungkin di atas air yang di bel akangnya terbentuk baya- ngan warna hijau).. Air, barangkali air laut, dan barangkali berwarna kemera- han, berpenda bagai pendar si- nar matah ari yang basah. Dari pembandingan semacam itulah, lalu timbul gagasan un- tuk menyelenggarakan pameran karya sastra (cerpen, puisi) din- ding, hitung-hitung untuk menambah "media penyam- paian". Maklum, sastra waktu itu sudah dinilai tidak laku di depan masyarakatnya. Berbeda dengan mi goreng atau tempe goreng sekarang. Tapi di tahun 1994 ini, ada satu fenomena di mana dunia seni lukis perlu menambah peng- hayatnya. Bukan karena seni lukis tidak laku di hadapan ma- yarakatnya sendiri. Tapi, karena seni lukis harus bisa dinikmati hakan untuk bisa dinikmati oleh kaum tuna rungu (dulu istilah- nya lebih tepat: bisu-tuli). Nah, jadilah. Oleh tiga pelukis, Tari- ganu (56), Adjim Arijadi (54), dan Ajamuddin Tifani (43), pe- kan ini (21-30 Oktober 1994) akan diadakan pameran seni lukis di Hotel Prianger, Ban - dung. 001/TB/BY/10-94 Mereka menggelarkan yang sama. Praktis, nantinya setiap lukisan akan didampingi puisi dengan judul yang sama. Dan agar lukisan mereka juga dinik- mati oleh kaum tuna netra, pui- si-puisi pendamping itu mereka rekam, sehingga masing-masing lukisan nantinya juga di- dampingi oleh sebuah tape kecil berikut kasetnya yang siap dipu- tar. Pada kaset yang diputar ini- lah, para tuna netra yang dalam hatinya menyenangi seni lukis, bisa menikmati pameran karya seni mereka. Kalau ada perta- (HE) P.T. HARRY PRINTING KONPEKSI, SABLON, PERCETAKAN SHOWROOM JL MASJID CIDODOL NO 27 KEB LAMA JAKARTA 12230 PHONE 7221057 nyaan, apa penikmatan begini bisa memenuhi hati, ini tentu bisa diperdebatkan di masa da- tang. Sebab, pernah ada cerita dari seseorang (sebut saja nama- nya Ode) yang baru menjadi tuna netra setelah berusia lebih kurang lima tahun. Setelah dewasa, de- ngan obsesi-obsesi umum di dalam hidupnya, Ode sering "mimpi berwarna". la misal- nya melihat ibunya dengan baju berwarna merah atau kembang- kembang. Bukankah hati Ode adalah hati yang mendamba warna-warna? Menurut Tariganu, satu-satu- nya pelukis yang sempat saya temui, proses penciptaan seni TRI . Hanya Tariganu (56 tahun) yang mengatakan pernah bela- jar langsung dari pelukis senior yang kondang: S.Sudjojono, Basuki Abdullah, dan Affandi. RALAT NO. 18 PM/064/94 Menunjuk Pengumuman kam! No. 17Pm/624/94 tgl. 21 Oktober 1994 pada hari ini, dengan ini diberitahukan bahwa: Tertulis : Pendaftaran dari tanggal 21 s/d 24 Oktober 1994. Seharusnya Pendaftaran tanggal 25 Oktober 1994. Demikian ralat kami untuk menjadi maklum. SABTU, 22 OKTOBER 1994 14.30 Olahraga: Sepakbola Liga Portugal 15.00 Lintasan Berita Yang lain mematangkan pe- ngalamannya lewat guru-guru yang mereka temui (atau temu- kan) secara tidak langsung. Keti- ga pelukis ini, atau ketiga pe- nyair sekaligus pelukis ini, se- lain malang melintang dalam dunia seni lukis (paling muda Tifani yang kelahiran 1951), juga berkecimpung dalam dunia seni sastra. Ada di antara mereka yang sejak muda mengadakan pame- ran lukisan, sekaligus meraih hadiah-hadiah dalam lomba pui- si, dalam arti lomba baca sajak, lomba deklamasi, dan penulisan puisi sekaligus. Bahkan ada yang cerpennya oleh Satyagraha Hoe- rip dimasukkan ke dalam an- tologi cerpen Indonesia. Tidak saya temukan jawaban mengapa lukisan mereka ber- corak dekoratif. Saya menik mati lukisan impresif almar- hum Zaini. Kadang-kadang te- rasa oleh saya betapa sapuan latar (belakang) dalam lukisan Zaini lebih berbiara daripada garis-garis yang ditumbuhkan di atasnya. Saya melihat Sudjojo- no, Affandi, Basuki Abdullah. Saya melihat lukisan Danarto tertebar di majalah, dan cerpen- cerpennya yang berisi magi ke- hidupan (di samping cerpen- cerpennya yang lucu). Semuan- ya memberi saya kekayaan ba- tin yang kadang sulit diucapkan. Tapi ketiga pelukis ini --keti- ganya menjadi pelukis Indone- 15.05 Lanjutan Olahraga 15.30 Film Seri: "The Retum Of Sherlock Holmes" 16.00 Lintasan Berita 16.05 Lanjutan Film Seri 16.30 Pelangi Budaya 17.00 Siaran Berita TVRI 17.30 Film Pengetahuan: "Special Force" 18.00 Lintasan Berita 18.05 Negeri Tercinta Nusantara: Sulawesi Tengah 18.15 Siaran Pedesaan Stasiun PUSAT 20.00 Lintasan Berita JAKARTA 20.05 Film Seri: "Midnight Caller" 21.00 Dunia Dalam Berita 21.30 Karya Naa Bersama: Ria Resty Fauzi, Male Voice, Ismi Azis, Dewi Yuli, Wirdaning- sih, Dian Piesesha, dkk. Panitia Lelang, Ketua. . 162 BE BY 10-94 18.30 Lagu Pop Daerah 19.00 Siaran Berita TVRI 19.30 Tata BUsana: Busana Nasio- nal 22.35 Siaran Berita Terakhir 22.45 Film Cerita Akhir Pekan: "Cry Blazing Payne" Berita Yudha PROGRAMA-2 SABTU, 22 OKTOBER 1994 16.30 Olahraga 17.30 Berita Ibukota 18.00 Musik Manca Negara 19.00 Siaran Berita TVRI Saya pilih judul Juklak dari Tariganu. Sebuah latar biru yang hampir hitam. Sebuah bulatan atas, seperti bumi yang tidur dalam berpusingnya. Lalu se- perti selembar daun, pendeknya warna hijau yang gelombang, bagai bentuk bunga bakung. Se- buah dominasi putih dari tangan (seperti milik perempuan) yang menunjuk ke bawah, di antara bulatan-bulatan kecil. Ada bu- rung tapa. Tariganu menelorkan- dalam kata-kata puisi (an- nya tara lain): Kelingking berkait menunjuk unsur terkait?sama- sama memanipulasi perunda- ngan/adalah distorsi kebu- dayaan/Tapi kali ini disini/me- manipulasi kupertimbangkan/ malah distorsi bergradasi pun kukembangkan. Karya Tariganu yang lain, berjudul Pun (saya lupa minta puisinya), seperti sesuatu yang terbang dari atas, tapi ada unsur pohon dan matahari/bulan di situ. Lalu dua orang -- dalam posisi menjungkir diri -- yang seperti bersamadi. Dunia Pun adalah dunia yang keras dan tajam. Karena itu saya berpikir, tidak semua yang berwarna dekoratif itu sejuk. Sering-sering yang begini malah habis-habisan mengetengahkan sebuah dunia yang utuh kepada kita, dan di situ bertabrakan dengan masa lalu kita masing-masing, masa lalu dengan wajah hantu-hantu yang terbentuk tegas (di masa- kecil, misalnya). Persaksian Pipit karya Ajamuddin Tifani mengingatkan saya pada dunia perenungan. Seonggok kepala dengan dua burung yang bertengger, juga dengan latar yang gelap. Me- mang, kemudian Ajamuddin Tifani bertanya (dalam pui- sinyua): Di manakah kau ketika perang terjadi/luka yang mene- riakkan keadilan cintamu bera- tus ribu kali?.. Aku hanyalah pipit yang juga gagal belajar ter- bang pada garuda... kau hanya dua ekor pipit. Saya mengambil satu contoh lukisan Adjim Arijadi yang ber- judul Angin Yang Merauti Wa- jahnya. Kelembutan angin itu -- mungkin paduan angin dan kabut nampak dahsyat dalam warna kembar hijau dari atas (yang 19.30 English News Service 20.00 Film Seri: Swans Crossing 20.30 Musik Malam Minggu SABTU, 22 OKTOBER 1994 05.30 Kuliah Subuh 06.00 Selamat Pagi Indonesia 06.30 Bisnis Hari Ini 07.00 Berita Pagi TVRI 07.30 FS: Thunder Birds 08.00 Titian Ilmu 08.30 Titian Ilmu 09.00 Kuis Dangdut 10.00 Sinetron Seri "Panglima Su- dinnan" 10.30 Bahana Suara Pelajar 11.00 FS Grand Canal 12.00 FS: Test Tube Mother 12.30 Titian Ilmu (ulangan) Meskipun dunia penciptaan karya seni adalah sebuah misteri tersendiri, namun sebuah pame- apalagi pameran tiga pelukis ran adalah suatu niat ter sendiri, ini dengan mencoba mengeks- presikan inspirasinya juga ke dalam dunia sastra. Yang jelas, mereka adalah pelukis dan mere- ka adalah penyair, meskipun bukan kelas satu di dua bidang kesenian itu. Mereka layak di- tonton. Dan coba baca apa yang mereka tulis, semacam konsep atau kredo, di bawah ini: -Kare- na dengan kekuatan katalah Dia berkata: "Jadi"!, maka jadilah kita, jadilah ilmu, jadi- lah agama, jadilah budaya, jadi- lah semesta, jadilah... Karena katalah yang membe- dakan kita dari hanya sekadar makhluk primata yang tribalis menjadi manusia seutuhnya, maka kami merituskannya dalam puisi. Karena warna jualah yang mengajarkan kita pada cahaya, cahaya mengajarkan warna, war- na mengajarkan rasa, rasa me- ngajarkan kesadaran, kesadaran mengajarkan kenyataan, kami lambarkan ia dalam dan puisi puisilah rohnya. Karena kekuatan warna dan kata, benda dan jiwa menjadi nyata, ketulusan kata ditajam- kan oleh warna, kejujuran war- na dikilaucerlangkan oleh kata dan jadilah... Lalu, kami meri- tuskannya dalam lukisan. Dan kesunyian yang berada di antaranya itulah "makna", apa yang menjadi "diam" itu sendi- rilah yang berbicara, yang ritus, yang samadi, yang "ning", yang cinta, yang doa, yang rindu, yang "pun", yang kata dalam kata, yang bahasa, yang... Maka kami berkeyakinan, kata dalam puisi, warna dalam lukisan, mampu mengurai waca- na rohani hingga ke lunasnya yang terdalam, dan kini ia mendapatkan tempat samadi- nya kembali dari ekspresinya yang purba, dan kami menge- kalkannya lagi dalam eksposisi ini. (Maman S. Tegeg/trim). 13.00 Titian Ilmu (ulangan) 16.00 Kosa Budaya 16.30 Paramuda 17.00 Musik Muzick 17.30 Film Seri Sepekan 18.00 Lazuardi Imani "Air" 18.30 Serbancka 19.00 Berita Malam TVRI 19.30 Film Cerita 20.00 Sinema Indonesia FC: Di Ujung Badik 21.00 Dunia Dalam Berita 22.30 FS: Chanakya 23.30 Documentary Islam 23.45 Siaran Berita Terakhir SABTU, 22 OKTOBER 1994 05.00 Hikmah l'ajar 06.00 Nuansa Pagi 08.00 FS: African Skies Adalah Abraham Maslow (1909-1970), tokoh ternama pelopor mazhab psikologi humanistik dari Amerika Seri- kat, yang pada tahun lima puluhan meretas jalan menuju "titik balik" dalam penelitian psikologi. Berbagai aliran psikologi sebelumnya selalu melakukan penelitian psikolo- gis, dengan titik tolak dan fokus riset pada cacat atau kelemahan pribadi manusia. Apakah pribadi tertentu sakit? Mengapa ia disebut sakit? Apa- kah akar penyebabnya dan ba- gaimanakah simptom-simp- tomnya? Sejauh manakah ia masih disebut "normal" dan seberapa jauh ia sudah termasuk "abnormal"? Adakah kemung- kinan ia disembuhkan dan de- ngan metode terapi yangmana? Rentetan pertanyan ini hanya sekadar menggambarkan, bah- wa beberapa aliran psikologi - sebelum Psikologi Humanistik yang dirintis Maslow - cende- rung menyoroti dimensi "sakit" dari kepribadian seseorang, dan bukan sebaliknya, dalam riset dan telaah terhadap persona ma- nusia. Siapapun yang mengenal atau belajar tentang Psikoana- lisis Freudian, akan mengakui kebenaran klaim ini. Dengan kata lain, beberapa tokoh psikologi membangun mazhab atau aliran psikolginya dengan menyoroti dan meng- ambil simpul-simpul penelitian terhadap kepribadian yang sakit. Sedangkan Abraham Maslow membangun pemikiran dan teori psikologi humanistiknya berda sarkan telaah panjang terhadap kepribadian yang sehat. Pribadi yang sehat dalam perspektif Maslow-adalah indi- vidu yang memiliki kepribadian yang mampu dan berusaha te- rus-menerus mengaktualisasi diri. Maslow berupaya meru- muskan dan mengembangkan positif untuk memekarkan po- pemikiran dan metode yang tensi-potensi dan kapasitas manusia secara optimal. Ka- rena dia yakin, manusia mampu melakukan hal-hal yang luhur, bukan cuma sekadar melam- piaskan hasrat-hasrat dan nafsu- nafsu. Renungan Sabtu Pribadi Sehat : Aktualisasi Diri bertutur ketika diwawancarai oleh Hall Mary Harrington, pada pertengahan tahun 1968. *** sesama. Jadi pada hakikatnya, seorang yang tidak sehat secara psiko-spiritual bersikap tidak jujur, bukan saja terhadap sesamanya, melainkan terhadap dirinya sendiri. "Saya ingin membuktikan bahwa manusia mampu mela- kukan sesuatu yang lebih mulia daripada perang, prasangka dan kebencian," begitu Maslow Penunjukan Teluk Kupang sebagai Taman Wisata Alam Laut oleh Menteri Kehutanan, secara ekologis mempunyai arti sangat penting mengingat ka- wasan tersebut merupakan salah satu perwakilan ekosistem pesi- sir dan terumbu karang yang merupakan kunci pertukaran antara biota laut dengan beragam jenisnya dari Samudra Nindia dan Pasifik, yang memungkin- kan keseragaman sebaran fauna untuk kawasan Indo-Malaya. Demikian pula posisi Nusa Tenggara mulai perbatasan Pu- lau Lombok dan Bali yang di pisahkan garis "wallace "men- jadi pertemuan antara Biota daratan yang berasal dari Benua Asia dan Australi dengan sifat- nya yang khas. Ditetapkannya Teluk Kupang menjadi kawasan konservasi dengan fungsi sebagai Taman Wisata Alam Laut dengan luas areal 50.000 Ha kedudukannya sangat strategis sebagai mata rantai kehidupan masyarakat kota Kupang. 08.30 FS: Head Of The Class 09.00 Delta 10.00 Ilidup Schat Cara Hembing 10.30 Lembar Wanita 11.00 FS: The Real West 12.00 NBA Paris Open (Siaran Tuda) 13.30 Seputar Olahraga 14.00 Film Sabtu Siang FC: Hard Promise 16.00 FS Ghost Writer 17.00 Trend Musik 18.00 Gara-Gara 18.30 Seputar Indonesia 19.00 Berita Malam 19.30 FS: Knight Rider 20.00 FS. Kung Fu The Legend Continues 21.00 Dunia Dalam Berita 21.30 Mega Sinema FC: Secret Ob- session Tatkala berbicara tentang kepribadian yang sehat, Maslow mengemukakan se untaianpan- jang ciri khasnya. Pribadi yang Se orang sehat memiliki ciri, antara lain, kemerdekaan psikologis. Pri- badi dengan kematangan dan "kesehatan psikis" seperti itu lebih sadar dan mentaati perin- tah-perintah batinnya, ketim- bang membebek atau kecut pada pengaruh-pengaruh lingkungan/ masyarakat. Seorang yang berkepribadian schat niscaya mampu membe- dakan secara jernih apa yang benar dan apa yang palsu, pun mana yang benar dan mana yang jahat. Dengan lain ungkapan, ia sanggup "membedah kenyata- an dengan "pisau" nalar yang tajam, "menguliti" setiap nilai dan pengaruh yang hendak di- suap dari luar (lingkungan, ma- syarakat, media massa dsb) de- ngan menampilkan sikap kritis dan mawas diri. lumba dan mamalia air besar Dengan kekayaan sumber daya alamnya Teluk Kupang selain dapat dimanfaatkan se- bagai pemasok ikan yang setiap tahunnya mencapai 10.000 ton bagi masyarakat kota Kupang dari jenis Duyung (dugong-du- dan sekitarnya, juga sangat po- gong). Sedangkan terumbu tensial dikembangkan sebagai karang merupakan suatu ckosis- kawasan industri kepariwisa- tem unik yang hanya terdapat taan, khususnya pengembangan diperairan tropika, dan pada 23.30 FS: Missing Persone 00.30 FS. Sisters Kepribadian yang sehat bia- sanya-bahkan, pasti - sanggup berdiri tegar dan tangguh mem- pertahankan prinsip-prinsip hidup dan tata nilai yang dianut- nya, kendatipun untuk itu ia harus berani melawan arus. la memiliki daya pikir yang jernih dan logis, sehingga dalam mem- pertahankan prinsip dan nilai itu ia selalu memakai daya nalar dan nuraninya, bukan menggu- nakan emosi apalagi kekerasan. Kehidupan seseorang dengan kepribadian yang sakit selalu dimotivasi atau dibakar oleh kebutuhan untuk senatiasa me- nutupi kekurangan atau kelema- hannya. Dari waktu ke waktu ia memakai "topeng", agar kele- mahan dan keterbatasannya berarti sebaiknya kita bersikap tidak dapat dilihat orang. Tidak "telanjang" agar segala kele- mahan kita ditatap orang, mela- inkan bahwa kita mesti bersikap realistis dan menerima diri se- cara positif dengan serba keter- batasannya. 01.30 FS: Murphy Brown 02.00 Film Dini Hari FC: Almost Pada pribadi yang sakit dan tak matang, dirinya yang asli "dibungkus" dengan kepura- puraan dan dikemas secara rapi dalam berbagai bentuk hipokrisi- agar "harga dirinya yang semu tidak turun di mata domestik. Teluk Kupang juga sebagai asset penting bagi sektor per- hubungan laut, perdagangan, penelitian dan pendayagunaan sumber daya alam hayatı laut. Potensi Sumber Daya Alam Data yang diperoleh "BY" dari Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehutanan Propin- si NTT, Ir. Toga Siallagan me- nyebutkan, kekayaan sumber daya alam hayati dengan keane- karagaman komunitas terumbu karang yang tinggi merupakan andalan utama pengembangan kawasan Teluk Kupang sebagai wisata bahari. Disamping sumber daya alam hayati seperti Bakau (man- grove), rumput laut (seagraa), ganggang laut (seaweads), ser- ta biotalaut lainnya dan terumbu karang adalah merupakan se- rangkaian mata rantai ekosistem laut yang menopang terseleng- garanya proses daur hidup ber- bagai jenis udang (crustacea), ikan (pisces), siput dan kerang (molusca), penyu laut, lumba- (Valens Daki Soo) Teluk Kupang Ditetapkan Sebagai Taman Wisata Bahari wisata bahari yang dapat disaji- kan kepada wisatawan asing dan Blue 04.00 Siaran Berita Terakhir AN teve SABTU, 22 OKTOBER 1994 05.30 Mutiara Subuh 06.00 Laporan ANTEVE Pagi 06.30 Prime Bodies 07.00 FS: Dog City 07.30 FS: Count Duckula 08.00 IS A Touch Of Blue In The Star Sebaliknya, kehidupan sese- orang dengan kepribadian yang schat lebih diinspirasi dan dimo- tivasi oleh hasrat dan kebutuhan untuk menggali dan mengem- bangkan kemampuan-kemam- puan dirinya secara maksimal, demi kepentingan yang lebih luas. Ia rela memberi diri (baca: mengabdi, berkarya) demi per- 08.30 Telematch 09.30 Saturday Boxing 11.30 FC Lighting Kung Fu 13.30 Sport Saturday 15.30 Latin Footbal Weekly 16.00 Magic Johnson's Slam N Jam kembangan humanisasi (pema- nusiawian manusia). Karena itu, dalam berbagai dimensi kehidupan yang dalam istilah Filsafat bersifat "conti- gens" (sementara, relatif) ini, sseorang berkepribadian schat dan matang tidak akan pernah membiarkan diri terjebak da- lam fanatisme sempit. Ia meng- umumnya ditandai dengan me- nonjolnya kekayaan jenis biota laut. Terumbu karang mempunyai produktifitas hayati tinggi serta peranannya yang sangat penting dalam mempertahankan ke- beradaan suatu pulau dari pe- ngaruh abrasi pantai. Terumbu karang juga meru- 17.00 FS: No Fear 18.00 Stuntmaster Penerbit: PT. Berita Yudha Press, Jakarta ALAMAT TATA USAHA Jl. Taman Tanah Abang IINo 23 Jakarta Pusat-10160 No Telp 3457338,3452158, 3853759. Izin Terbit: No 041/SK/Menpen/SIUPP/A-7/1986 Tgl.15 Pebruari 1986. Bank BRI Kebayoran Baru, Bank Bumi Daya Kebayoran Baru, BNL-1946 Keb Baru Giro Pos: No 12770 No Telex: 47174. Yudha in. Harga Iklan: Iklan Unam Rp.6.000 mm kolom. 19.00 Berita Malam TVRI 19.30 FS: Monkey King 20.30 FBI: The Untold Stories 21.00 Dunia Dalam Berita 21.30 FC "Ninjas" 24.00 Laporan ANTEVE Tengah Malam 00.30 Berita Terakhir TVRI Iklan Dukacita Rp.3.000, Ikdan keluarga maksimum 10 baris Rp 4.000,-/mm, kolom Iklan Mini Rp.3.000,-/tiap baris Iklan Kuping halaman muka (1 kolomx 60 mm) Rp 720.000, Iklan berwarna (full color) Rp 12.000/mm kolom- Iklan 2 warna Rp.8.000, mm kolom. Harga tsb belum termasuk Ppa Harga eceran dalam kota Rp 450,-/Ekspl. 22 OKTOBER 1994 Harga eceran luar kota ditambah ongkos kirim Dicetak oleh Percetakan PT. Golden Web Jakarta. Isi diluar tanggungjawab Percetakan 05.00 Diambang Fajar 05.30 Buletin Malam (ulangan) 06.00 Nuansa Pagi 08.00 FS: It Had To Be You hargai pluralitas dan tidak per- nah memutlakkan dirinya se- bagai penggenggam kebenaran tertinggi, karena Kebenaran Tertinggi adalah Esse Supre- mum, Sang Pencipta sendiri. Namun tidak berarti ia men- tolerir kejahatan dan penjungkir- balikan nilai, karena ia tetap yakin akan nilai-nilai yang dianutnya. Dalam menghayati nilai-nilai iman atau religius misalnya, ia mendalami dan mengamalkan nilai-nilai itu dalam konteks relasi vertikal (dengan Tuhan) dan relasi horisontal (dengan sesama) secara sadar dan penuh tanggung jawab. Ia memperko- koh nilai imannya dengan de- ngan ibadah sejati kepada-Nya serta melakukan perbuatan- perbuatan luhur (amal) bagi se- sama. Dia tidak akan memba- ngun imannya dengan "mence- derai" nilai iman sesamanya. pakan sumber kehidupan yang menyediakan kebutuhan mana, tempat berpijak, tempat berlin- dung serta habitat utama bagi komunitas biota laut yang hidup disekitarnya. Ditemukan 21 marga fauna karang Berdasarkan hasil penelitian, di Teluk Kupang ditemukan le- 08.30 FS: The Nanny 09.00 Sinetron Seri: "Angin Ber- hembus Di Serambi Persekutuan ludup jenis kerang lunak (soft coral) dengan kerang api (millepora sppi dalam ekosistem terumbu karang yang utuh di teluk Kupang. (Foto: BY/HMM). 10.00 Pagi Pilihan FC: "Yang Ter- cinta" HALAMAN XII 12.00 FS: Remington Steele 13.00 FC: Hart To Hart 14.00 ESPN Sport 15.30 ATP Tennis Tour 16.00 FS: Carrusel 17.00 Dunia Bintang 17.30 Kharisma Tak mungkin ia berniat memus- nahkan pihak lain agar dirinya sendirinya bisa hidup. 18.00 Perspektif 18.30 Seputar Indonesia 19.00 Berita Malam 19.30 Sinetron Seri 'Pengantin Lari 20.30 Sinetron Seri: Saling Silang 21.00 Liga Inggris (Live) 23.00 Dunia Dalam Berita 23.30 Tayangan Tengah Malam FC Vengeance Of Fu Man- chu" 01.30 Siaran Berita Terakhir Apakah berdasarkan uraian ini seorang yang berkepriba- dian sehat pasti atau mesti sempurna? Tidak begitu. Justru menjadi pribadi yang sehat ber- arti terlibat dalam proses pan- jang yang hanya berakhir ketika mati! Menjadi pribadi yang matang dan sehat-bukan priba- di yang terpecah-pecah dan ano- nim-justru harus ditempuh da- lam proses akbar, yang terdiri 10/94 dari rangkaian usaha tanpa henti untuk selalu "menjadi". Pendek kata, pribadi yang se- hat dan matang akan terus-me- nerus mengaktualisasi diri da- lam cahaya nalar dan nuraninya. bih dari 21 genera/marga fauna karang yang sebagian besar umumnya didominasi oleh fa- mily Acroporidae. Ciri khas dari koloni Acropora antara lain ben- tuknya yang khas bercabang se- perti tanduk rusa atau pohon ber- cabang seperti meja (table co- ral). (h.m.mugianto) ACARA BUDAYA SABTU, 22 OKTOBER 1994 Teater Imax Keong Emas, TMII Film Indonesia Indah Film Anak-anak Indonesia Film Untaian Manikam Pasar Seni Ancol Aneka tari Bali bersama Sanggar Puspa Kencana Pp. I Nonyam Gel Gel (22/10). Malam Humor Segar bersama Ke- lompok Kwartet Sahabat (23/10). Pusat Kebudayaan Perancis. 16.30 Film Une Femme Est Une Femme Plaza, TIM. Lomba Baca Puisi Tingkat Nasional "Piala JB Jassin" (BL). F H