Tipe: Koran
Tanggal: 1980-04-07
Halaman: 08
Konten
SUARA KARYA - HALAMAN VIII LEMBARAN BISNIS KIK dan KMKP BNI 1946 "juru selamat pengusaha lemah sejenis milik orang Cina. Dengan modal tekad pada 1967 ia mulai membuat sendiri secara kecil2an. Kini ia telah memiliki rumah megah di bilangan kota Bandung, mempekerjakan 30 buruh dan omzer usahanya adalah Rn 15,- juta sebulan. HAJI ZARKASI, dia dulu ikut Cina di Jakarta. Gangguan keamanan iru DI/TII wakru menyebabkan ia menyingkir dari. tempat kelahirannya, desa Tan- jung kec.Kawalu kab.Tasik- malaya. Jiwa wiraswasta yang ada padanya menumbuhkan tekad untuk tidak menggantungkan kehidupannya pada induk semang terus menerus. Selama bekerja pada Cina antara 1952-1956 ia menekuni bidang pekerjaannya sebagai rukang bordir. Karena kehidupannya yang pas2an, ia sadar tanpa bergotong royong sulit untuk bangkit. Maka ia lemparkan gagasan kepada reman2 sekerja untuk berusaha mengembangkan sendiri usaha bordir. Gagasan disambur baik dan mulailah kehidupan perkoperasi diantara 40 karyawan bordir yang bekerja di Cina itu, semuanya orang orang2 asal Tasik. Mereka menyish kan uang Rp. 25,- setiap minggu dari upah sebesar Rp. 150,- seminggu Dalam seminggu terkumpul Rp. 1.000,- digunakan untuk membeli bahan baku di pasar Tanah Abang. Ternyata hasil bordir mereka laku keras, dan hasil penjualan itu tidak di-kuitik2 hingga dalam waktu 4 tahun terkumpul modal sebesar Rp. 400.000. Saat itu mereka belum berani melepaskan diri dari induk semangnya. Zarkasi/memperhi- rungkan secara cermat ke- mampuan mereka untuk ber- dikari. Tahun 1960 tekad berdikari terwujur, mereka bersama-sama kembali ke daerah asal, desa Tanjung kec.Kawalu, mengem- bangkan usaha bordir yang pemasarannya dilakukan secara bersama. Daerah pasaran utama tetap kota Jakarta. Usaha berkembang pesar hing- ga dari jumlah beberapa pengu- saha saja yang kesemuanya merupakan industri rumah rangga, kini tercatat 175 pengu- saha dan 132 diantaranya menjadi anggota KUD yang diketuai oleh Haji Zarkasi. Pengusaha2 itu umumnya hasil didikan pak Haji. kerajinan Mengelola usaha cukup dipahami oleh H.Zarkasi. Dia tidak ada pikiran untuk mengembangkan usahanya men- jadi masinal, tetapi tetap berusaha mempertahankan segi kerajinan rangan2 manusia. Untuk itulah dalam mengembangkan usaha iru ia lebih menekankan pada usaha melatih tenaga2 baru yang trampil. (Foto: SK/Susanto). Bana, buruh pabrik panci pada 1966 kini menjadi pengusaha pabrik pan ci berdiri di beranda rumahnya yang megah di kota Bandung. BNI '46 menilai usaha bordir yang dilola secara sungguh2 itu bisa didorong dengan bantuan permodalan. Pada 1974 disa- lurkan Kredit Modal Kerja Permanen kepada H.Zarkasi se- besar Rp. 1,5 jura. Pengembalian lancar sehingga menyusul bantuan KMKP sebesar Rp. 3,- jura lalu RP. 5.- juta. Negara-negara produsen timah dunia sehubungan dengan rencana pemerintah Amerika Serikat un- tuk melepaskan cadangan timah- nya ini tentu menjadi semakin resah. Karena biasanya pelepasan cadangan timah akan membawa pengaruh yang dapat menggon- cangkan pasaran timah internasio- nal. Ketua kelompok tujuh negara produsen timah, Abdul Fatah Zakaria, yang juga Komisaris Perdagangan Malaysia mengata- kan, apabil asuplai secara besar- besaran di pasaran timah dunia maka penurunan harga akan terjadi Banruan moda! itu diper- gunakan di samping untuk mebeli mesin jahit juga untuk mengem- bangkan Lembaga Pendidikan Bordir. Sehingga terjadi implikasi yang meluas untuk kelangsungan hidup ekonomi para penghasil timah dan penanaman modal dalam industri tersebut. Sementara itu permintaan luar negeri akan bordir Kawalu terus meningkat. Orang Amerika Se- rikar juga sudah datang ke sana minta dikirim produk bordir terapi sulit dipenuhi karena permintaannya 15 ribu lembar per bulan, sedang kapasitas produksi seluruh pengusaha bordir yang dihimpun dalam KUD baru 9 ribu lembar per bulan, Permintaan ekspor yang bisa dipenuhi barulah yang bersifar "rentengan", misalnya ke Saudi Arabia dan Australia. Sementara Direktur Utama PT Tambang Timah A.R. Ramly nemperkirakan bahwa pelepasan adangan timah Amerika Serikat ang direncanakan 10.000 seta- un, tidak akan merusak program embangunan Indonesia. Berbeda engan Bolivia, salah satu pro- usen tirnah terbesar di dunia, agi Bolivia berapa kilogram pun imah yang dilepas Amerika Serikat berarti akan sangat Bordir yang semula hanya merupakan usaha sampingan di kalangan perani Kawalu, kini justru sudah menjadi pekerjaan pokok, sehingga untuk tenaga menuai padi sudah harus didatangkan dari desa lain. Usaha bordir yang dibina H.Zarkasi relah menghidupkan desanya, dan Direktur BNI '46 Sungkono yang menyaksikannya memberi petunjuk kemungkinan memperoleh kredit yang lebih besar untuk meratakan jalan pengembangan usaha tersebut. Cerita lain mengenai pengu- saha ekonomi lemah di wilayah Jawa Barat yang bergandengan dengan BNI '46 adalah pemu- Masalah rencana pelepasan mempengaruhi pendapatan nega- cadangan timah non-komersial ranya. Karena 80 % komoditi Amerika Serikat sebanyak 35.000 ekspor Bolivia adalah timah. ton, sejak dua tahun lalu. menghantui pasaran timah inter- nasional. Klimaknya terjadi pada tanggal 29 Desember 1979 ketika Presiden Jimmy Carter menanda- tangani Undang- rancangan Undang pelepasan 35.000 ton timah tersebut. Pelepasan itu direncanakan 5.000 ton untuk kontribusi Amerika Serikat kepa- da cadangan penyangga (buffer stock) Dewan Timah Internasi- onal (ITC), dan 30.000 ton dilempar di pasar secara periodik yang direncanakan 10.000 ton setahunnya. Seperti yang dikemukakan oleh Menteri Muda Pertambangan Bolivia, Alvaro Ulgade, bulan April tahun 1979 ketika berkun- jung ke negara-negara produsen timah anggota Asean. bahwa untuk dapat meningkatkan harga dasar timah pemerintah Bolivia perlu dukungan dari pemerintah Indonesia, Malaysia dan Thailand. Harga timah pada bulan April 1979 adalah harga terendah sebesar M $ 1350 per pikul (60,48 kg) sedang harga tertinggi M S 1700 per pikul. Dewan Timah Internasional (ITC) dalam sidangnya yang ke -15 di London Menyetujui kenaikan harga timah yang baru, yaitu floor price (terendah) MS 1500 dan ceiling price (tertinggi) MS 1950 per pikul. Sementara harga timah yang terjadi di pasaran internasional masih bebe- rapa point di atas harga tertinggi. Laporan : Jr. Susanto, wartawan "SK" Koko Abdul Kadir, demikian nama si wiraswstawan ini. la melihat masa depan yang cerah di bidang perikanan. Dengan rekad dan ketekunan dimulainya suatu perikanan darar dengan sistim air deras di daerah Majalaya. Jenis ikan mas yang terutama dikem- bangkannya. Ternyata usaha ini berkembang dan permintaan akan ikan terus meningkar, bahkan juga permintaan benih. avonturir Koko semakin yakin akan usahanya, harra milik dijualnya dan BNI '46 yang juga menilai usaha ini tidak diberi- yang ngawur, kannya kredit sebesar Rp. 18,5 jura. Dengan modal Rp. 40,- jura dibikinnya balai benih, pabrik kecil pembuat makanan ikan dan penyempurnaan peternakan ikan- nya yang menggunakan sistim air deras di repi kali Ciranduy Balai benihnya kini meru- pakan andalan Dinas Perikanan Propinsi Jawa Barat, sedang hasil ikannya banyak dikirim ke daerah Jawa Barat termasuk Jakarta, dan Jawa Timur, Benih ikan juga dikirim ke Ujungpandang, Kali- mantan Tengah, Kalimantan Ba- rat, Sumatra Utara dan Bengkulu. pukan Bank ini terhadap seorang muda bekas karyawan PT Aerial Survey - Jakarta yang kembali ke desa dan berwiraswasta. KREDIT KELAYAKAN DI- DAMBAKAN, Majalaya sudah dikenal sebagai daerah pertenunan sejak zaman penjajahan Belanda. Bahwa sampai sekarang perusa- haan2 pertenunan di sana tetap berdiri dan dalam periode seka rang mengalami kemajuan serapak demi serapak, hal ini menunjuk- kan kewiraswastaan para pengu- sahanya. Kemajuan mereka me- mang tidak sepesar perusahaan2 rekstil besar karena kecilnya kemampuan pengusaha2 pribumi itu dibidang permodalan. Kemajuan setapak demi se- tapak itupun di samping keuletan mereka juga berkat kredit yang diperolehnya dari BNI '46. Kredit rersebut lebih banyak digunakan untuk pengadaan cadangan bahan baku (benang) agar produksinya tidak sampai mandeg. Pelaksanaan sistem Bapak Angkar hingga sekarang dirasakan belum me- madai sehingga mereka masih terpaksa membeli benang dari pasaran bebas dengan harga yang lebih ringgi. Negara-negara produsen menyata- kan bahwa permintaan dunia akan timah tetap tinggi, sedang menge- nai harganya kalau tidak resesi, tetap optimis harga tersebut bertahan di atas harga tertinggi yang ditetapkan ITC. APalagi bila dikaitkan dengan harga emas yang menanjak terus tidak menentu pada akhir tahun lalu, sementara nilai dollar di bursa-bursa interna- sional terus merosot. ... Berbeda pendapat Sidang ITC ke-16 di London bulan januari lalu, para produsen kembali menuntut kenaikan harga timah. Sejak bulan Juli 1979 negara-negara penghasil timah tersebut menuntut harga terendah sebesar M $ 1850 dan harga. tertinggi M $ 2400 per pikul. Alasannya, karena dari bulan. Januari sampai dengan Juli 1979, 46% Produksi dunia diprodusir Realisasi Kredit Kelayakan didambakan untuk bisa memulai H. Tatang Muchram merindukan Kredit Kelayakan untuk memodernisir mesin2 tenunnya. modernisasi permesinan sehingga membuat pribumi2 itu sejajar dengan pengusaha2 kuar. dengan biaya (ongkos) jauh di atas harga terendah yang ditetap kan ITC sebesar M $ 1500 per pikul. H.Tatang Muchram, Direktur perusahaan renun CV Tenggulun yang juga Ketua Assosiasi Tekstil cabang Majalaya mengatakan bah- wa kredit yang diperoleh perusa- haan2 tenun di Majalaya dari BNI '46 memang merupakan "juru selamar" mereka dalam memper- tahankan eksistensinya. Tapi kini dia merasa sudah tiba saatnya Pemerintah lebih memperhatikan lagi dan memberi fasilitas bagi pengembangan perusahaan 2 kecil pribumi iru. Bagaimana dengan Indonesia?. Menurut Direktur Pemasaran H.Tarang yang kini memiliki 28 mesin ATM (alar renun mesin) dan 26 ATBM (alat renun bukan mesin) yang umumnya sudah tua iru setiap minggu mampu mem- produk 180 kodi produk kain renun. Terapi dengan mesin2 rua (tertua rahun 1938 dan terbaru. rahun 1956) itu sulit ia berorien- rasi untuk ekspor. Hampir seluruh produksinya dipasarkan di dalam negeri. Kalaupun ada yang diekspor dilakukan lewat rangan Dan permintaan dari ketiga. wilayah Timur Tengah ternyata cukup banyak. memenuhi permintaan ekspor iru secara langsung H.Tatang telah merencanakan perluasan pabrik dan mengadakan 40 mesin baru yang memerlukan biaya sekitar RP. 100,- jura. Ini hanya bisa Untuk bisa Kebijaksanaan Pemerintah pa- da masa Pelita I dan II yang memberikan berbagai fasilitas maupun PMDN kepada PMA dikatakan bisa dimengerti karena saat itu sedang dikejar pemenuhan kebutuhan sandang secara cepar. Darangnya Keppres 14/1979 disambur gembira dan untuk itu realisasi pemberian kredit kela- 1512 yakan merupakan sarana utama bagi peningkaran rarap pengu- saha2 pribumi yang umumnya bermodal lemah. Diakui bahwa segi2 menejemen, ketrampilan dan pemesaran masih merupakan kelemahan umum pengusaha pri- bumi. Namun sebenarnya potensi mereka untuk berkembang ada. Kemampuan mereka untuk tetap hidup hingga sekarang merupakan porensi kewiraswastaan yang me- ufama, dan rupakan modal ternyata pula mereka ini banyak sulit memenuhi yang sudah permintaan pasar akan produk2 mereka karena terbatasnya modal maupun keadaan mesin2 yang sudah rua. Oleh: Djoko Sardjono WARTAWAN "SUARA KARYA" Namun negara-negara produ- sen dalam hubungan ini berpendi- rian ukuran harga bukan untuk dijadikan sebagai alasan pelepasan cadangan timah amerika Serikat. Sementara Amerika Serikat me. nganggap tidak benar" angka- angka statistik yang menunjukkan keseimbangan bahkan "over su- plai" daripada posisi timah dunia. Oleh karena itu rencana pelepasan - - Met PT Tambang Timah, Sirman Widiatmo, yang juga Ketua Delegasi Indonesia dalam sidang ITC ini, diakui bahwa biaya produksi di Indonesia juga mengalami kenaikan. Tetapi bera- pa besarnya secara pasti tidak. disebutkan, hanya diperkirakan "tidak lebih" dari angka 50%. Sidang ITC ke-16 berlangsung tanggal 15-18 Januari lalu menemui jalan buntu. Karena pada prinsipnya terdapat perbeda- an pendapat antara peserta khususnya antara negara-negara produsen dan konsumen menge- nai rencana pelepasan cadangan timah strategis dari Amerika Serikat sebesar 35.000 ton. yang Akibatnya, sidang dinyatakan belum selesai dan dilanjutkan lagi tanggal 25-26 Pebruari 1980. Negara-negara konsumen seperti Inggris, Kanada dan Jerman, mengusulkan dalam sidang agar penjualan cadangan timah Ameri- ka Serikat dapat segera dimulai. Karena negara konsumen ini ga berpendapat bahwa harga timah di pasaran internasional sudah sangat tinggi. ned and fuls cadangan timah Amerika Serikat ini tetap mengkhawatirkan nega- ra-negara produsen, terutama yang menyangkut akibat psikolo. gis dan sikap konsumen. Dalam pertemuan para Men- teri negara-negara produsen timah di Chiang Mai Pebruari lalu, dibicarakan pula masalah rencana- pelepasan cadangan timah Ameri- ka Serikat sebesar 35.000 ton tersebut. Negara produsen kem- bali mengkuatirkan bila tindakan itu dilakukan, karena akan dapat menggoncangkan harga timah. Terlebih lagi dewasa ini terjadi surplus produksi timah sebesar 4,000 ton. rerwujur melalui Kredir Kela- yakan.m 16 ebad Sekitar rencana pelepasan cadangan timah AS dan harga timah yang tidak realistis Gambaran yang berhasil dari pemberian KIK juga dapat dilihat pada usaha pak Bana yang sejak 1975 menjadi nasabah BNI '46 dengan mendapatkan KMKP. Semula kredir yang iberikan sebesar Rp. 2,5 juta dan kelancaran Naik 10% Sementara tuntutan negara- negara produsen untuk menaik- kan harga timah akhirnya kunjung tiba, walaupun tidak seperti yang diharapkan. Dewan Timah Inter- nasional dalam sidangnya di London menaikkan harga timah sebesar 10% baik untuk harga terendah maupun untuk harga tertinggi. Harga baru yang ditetap. kan bulan Maret lalu menjadi M S 1650 per pikul untuk harga terendah dan M $ 2145 per pikul untuk harga tertinggi.Sedang har- sebelumnya masing-masing adalah sebesar M S 1500 dan MS 1950 per pikul. Penetapan harga timah yang baru ini setelah melalui perdebat- an sengit antara negara-negara produsen dan negara-negara kon- sumen dalam sidang tersebut. Namun sebenarnya kenaikan har ga sebesar 10 % ini oleh para peninjau dinilai bahwa tingkat harga baru itu tidak mencermin- kan gambaran harga yang realistis. Karena dalam penetapan harga ini kurang memperhatikan biaya (Foto: SK/Susanto). Koko, pegawai PN Aaerial Survey yang kembali ke desa untuk beter nak ikan. menye- pengembalian kredit babkan ia kini memperoleh lagi kredir sebesar Rp. 10,- juta. Pak Bana yang berusaha di bidang pembuatan alar2 masak memasak, seperti pancai, serok, kompor dan sebagainya iru pada 1966 masih bekerja pada pabrik Yayasan yang melindungi kepentingan konsumen itu menge- mukakan serangkaian kehancuran mesin pabrik, armada angkutan (Foto: SK/Susanto). bis kota dan keluhan2 sementara pemilik pabrik tentang pelumas 1000 Instruksi Presiden no. 1/1979 tentang pengadaan, peredaran dan pengawasan pelumas yang di- keluarkan pada 13 Januari 1979 telah melegakan banyak pihak yang sebelumnya meresahkan bebasnya peredaran pelumas ber-. mutu rendah di Indonesia Peredaran pelumis bermutu ren- dah itu dikhawatirkan memba- hayakan kehidupan mesin2 yang dewasa ini merupakan sarana penting bagi pembangunan. Mesin pabrik, kapal laut maupun udara, mobil, motor lan sebagainya, membutuhkan semuanya itu pelumas dengan spesifikasi yang tepat sesuai sifat nesin2 itu. Pemakaian pelumis yang asal saja, akan memperpenek umur mesin, dan bahkan dapat menghancurkan dalam waktu singkt.. Masalahnya menadi berat kare- na sementara pengetahuan ma- syarakat pemakai aupun pemilik mesin mengenai plumas umum- nya masih rendah, edang produk- impor dan peredaran pelumas Jour SP lumas2 bermutu rencah, pelumas palsu beredar, di sanasini dengan akibat hancurnya mesin2 pabrik, kendaraan bermotor dengan ke- rugian jutaan rupiah, Terhadap keadaan seperti ini, sudah cukup banyak "Lampu kuning" diunjukkan oleh berbagai pihak yang ahli dalam pelumas. Bahkan Yayasan Lembaga Kon- sumen pada April 1977 sempat mengirim surat kepada Presiden mengemukakan kecemasannya terhadap kebijaksanaan Pemerin- tah yang sampai saat tu belum menangani secara serius masalah pelumas yang sesunggulnya me- rupakan bahan vital dan strategis, "Andaikata pelumas bermutu rendah yang banyak diimpor itu digunakan. miluas di Indonesia, baik oleh armada kereta api, pesawat terbang, kapal perang dan persenjatain ABRI lainnya, bagaimana bisa dibayang- kan bila terjadi perang, "kata Permadi SH, Ketua YLK. secara produksi. Harga logam timah di Penang awal Maret lalu mencapai tingkat harga tertinggi dalam sejarah, yaitu M S 2471 per pikul, atau sekitar US$ 18.000 per ton. Beberapa faktor yang menyebab- kan naiknya terus harga timah dunia antara lain kepercayaan terhadap beberapa mata uang mulai mengendor, sehingga ko- moditi logam dijadikan pelarian. Di seluruh wilayah 04 BNI '46 Jawa Barat (kecuali eks. Karesidenan Bogor dan Banten- pada tahun lalu tersalurkan KIK sebesar Rp. 1.606.420.000,- ke- pada 1082 debitur dan Rp. 1.979.953.000,- KMKP kepada 876 debitur. Menurut salah seorang pim- pinan BNI '46 wilayah 04 umumnya pengusaha2 lemah iru jujur, enggan untuk memanipulasi kredit yang diberikan. Berkat runtunan Bank bersama Dinas Perindustrian terhadap pengu- saha2 irų umumnya mereka berhasil Ini terbukti pula dari kecilnya kemacetan kredir di kalangan mereka. Hanya sekitar 3% yang macet yang umumnya bukan disebabkan oleh kehan- curan usahanya, tetapi akibat kehancuran rumah tangga. Suatu perceraian menyebabkan usaha menjadi kacau balau dan pengem- balian kredit mengalami kesulitan. Umumnya seorang pengusaha pribumi kalau tidak yakin betul2 bahwa usahanya akan berhasil, ia akan membatalkan permintaan kreditnya. Dalam tahun 1979 misalnya plafond KIK yang telah disetujui bernilai Rp. 2.237.859.000,- terapi yang terea- lisir hanya Rp. 1..606.420.000,- Untuk KMKP plafon yang disetujui Rp. 2.449.675.000,- yang rerealisir hanya Rp. 1.979.953.000,- Dalam melola KIK dan KMKP cadangan timah untuk keperluan perang. Di samping itu pula pelepasan cadangan timah Ameri- ka Serikat terus tertunda-tunda, sementara negara-negara kon- sumen sambil menunggu turunnya harga, selama ini menggunakan cadangan nasionalnya yang se- hingga akhirnya simpanannya semakin menipis. buruk yang diperoleh. Di samping itu importir2 pelumas juga sering mengeluh sehubungan dengan seringnya terjadi pemalsuan pelumas me. reka, yang jelas akan menghancur- kan kepercayaan terhadap pelumas impor mereka. Pemalsu pelumas tidak jera2nya mengulangi per- buatannya karena hukuman ter- hadap pemalsu bahan yang vital itu ternyata tidak berbeda dengan hukuman bagi pemalsu barang2 yang sederhana. Adanya Di Singapura, pengolahan pelumas bekas tidak dilakukan dan hanya dipergunakan untuk dicampurkan dalam bahan bakar kapal atau untuk membakar ladang alang2. Di Amerika Serikat pelumas bekas memang diolah kembali, tetapi dengan teknologi tinggi yang biayanya jauh lebih mahal dibanding membuat pelu- mas baru. Keluarnya Inpres no. 1/1979 telah menimbulkan harapan akan teratasinya keadaan yang dinilai berbahaya bagi kehidupan per- mesinan di Indonesia itu .Dalam Inpres tersebut kepada Menteri Pertambangan dan Energi, Men- teri Perdagangan dan Koperasi Serta Menteri Perindustrian di- instruksikan untuk mengkoor- dinasikan pengaturan pengadaan, peredaran dan pengawasan pelu- mas untuk keperluan di dalam negeri. pabrik2 pengolah pelumas bekas di berbagai kota dengan mutu yang sama sekali tidak bisa dipertanggungjawab kan, juga merupakan persoalardma Perindustrian menginjinkan pe- ngolahan pelumas bekas secara "primitip" yang hasil produksinya juga diedarkan dipasaran secara bebas bagi mesin2 dengan putran tinggi, merupakan suatu hal yang tidak bisa dimengerti oleh para ahli pelumas. 179.635.094; tahun 1975 US $ 144.907.300; tahun 1976 US $ 169,054.362; tahun 1977 US $ 250.994.026; tahun 1978 US $ 311.299.117; dan tahun 1979 US $ 376.078.780. Dewan Timah Internasional memperkirakan Indonesia tahun. 1980 ini dengan produksinya sebesar 33.000 ton akan mengge- ser kedudukan Bolivia dalam urutan penghasil timah terbesar kedua setelah Malaysia. Selanjut- nya ITC juga memperkirakan produksi dari negara-negara pro- dusen timah utama di dunia. Setelah logam emas maka timah merupakan sasaran yang baik. Timbulnya ancaman perang di beberapa bagian dunia menjadi lainnya, yaitu sebagai berikut: kan negara tertentu menghimpun Malaysia 63.000 ton, Bolivia 30,300 ton, Thailand 28.500 ton, Australia 22.200 ton, Brazillia 9.600 ton, Zaire 3.300 ton dan Nigeria 2.600 ton. Sementara harga yang terjadi di pasaran Penang bulan Maret setelah mencatat harga tertinggi dalam sejarah yakni M $ 2471 per pikul pada tanggal 6 Maret lalu, menunjukkan grafik yang terus menurun. Meskipun harga mero- Direktur Utama PT Tambang sot terus namun kalau dibanding Timah Ramly, nampaknya tetap dengan floor price M $ 1650 dan optimis peranan Indonesia di ceiling price M $ 2145 per pikul Optimis bidang pertimahan cukup besar. Bahkan ia berambisi pada satu waktu Indonesia mampu merebut pasaran timah mengingat pertum- buhan produksi Indonesia yang mencapai 4% setahun dibanding negara-negara lain yang rata-rata M $ 2265 per pikul. hanya 1,5% setahun. yang ditetapkan Maret 1980, maka akan nampak bahwa harga yang terjadi pada bulan lalu masih rata-rata 120 point di atas harga. tertinggi. Harga timah di Penang. akhir Maret lalu tercatat sebesar ini kabarnya pihak Bank kecil sekali memperoleh keuntungan, bahkan sering hanya tercapai "break even point' Apakah hal ini lalu menyebabkan keengganan pihak Bank untuk menyalurkan KIK dan KMKP, menurut pejabat Bank tersebur hal itu tidak benar. Pihak Bank dalam jangka pendek memang keuntungannya kecil, tetapi kalau usaha itu maju di kemudian hari pihak Bank akan memiliki nasabah bonafide yang mem- berikan keuntungan lebih besar. Inpres tentang pelumas yang tersendat-sendat Meskipun harga timah bulan Sebagai gambaran perkem- Maret lalu cenderung menurun, bangan produksi logam timah namun para eksportir nampaknya Indonesia adalah sebagai berikut: belum menunjukkan sikap yang Tahun 1974 sebesar 15.065 mt; gelisah. Karena biaya produksi tahun 1975-17.826 mt: tahun 1976 23.322 mt; tahun 1977 - 24,005 mt; tahun 1978 -25.830 yang dikeluarkan masih jauh dibawah harga pasar. Sementara menurunnya harga timah bela- mt; dan tahun 1979 27.700 mt. kangan ini banyak dikaitkan. Sedang nilai ekspor timah dengan pernyataan Amerika Seri- Indonesia dalam periode yang yang akan melepaskan sama adalah sebagai berikut: sebagian dari cadangannya ke Tahun 1974 sebesar US $ kat pasaran bebas.*** Jangkauan Bank adalah jangka panjang. Lalu apa yang sering dise- burkan adanya kesulitan untuk mendaparkan KIK dan KMKP itu? Kesulitan itu bisa timbul karena keengganan orang yang membutuhkan kredit untuk me- ngajukan permohonan kredit akibat orang tersebut sudah terbius oleh "image" buruk mengenai Bank, bisa timbul akibat perbedaan analisa antara Bank dan pemohon kredit mengenai soal "feasibelitas", dan bisa juga karena terbatasnya tenaga perbankan di tingkat cabang. Karena masih banyaknya orang yang ber"image" demikian tadi, pihak Bank aktip melakukan pendekaran melalu assosiasi2 usaha kecil memberikan pene- rangan mengenai bagaimana cara memperoleh kredit. Mengenai pemenuhan persya- ratan yang agak ketat adalah mengingat kredit yang diberikan Keputusan2 Pelaksanaan. Sebagai pelaksanaan dari In- pres tersebut, para Menteri yang ditugasi untuk melakukan koordi- nasi masing2 telah mengeluarkan Surat Keputusan Pelaksanaan. kekentalan jenis, mutu dan pelumas,SK menteri Pertambang an dan Energi itu juga menunjuk- kan laboratorium PPTMGB LEMI- GAS untuk melaksanakan peneli- tian kemampuan dan mutu kerja laboratorium lain yang bergerak dalam pemeriksaan pelumas serta melaksanakan penelitian "perfor- mane level" pelumas. Kmudian Menteri Perdagang- an dn Koperasi pada 12 Juni 1979 mengeluarkan SK yang antara lain menetapkan bahwa impor elumas dilaksanakan oleh importityang diakui yang syarat- nya har berbentuk Perusahaan Negara alu Swasta Nasional yang memiliki keahlian, pengalaman dan bonalidas di bidang per- dagangan Pumas. Pelumas yang boleh diper- dagangkan pasar dalam negeri, dan kemasannya harus merk. sudah terdaft Kemudian elumas yang akan diperdagangkai di dalam negeri itu harus diujienis, mutu dan kekentalannya h laboratorium penguji yang dit juk oleh Dirjen Perdagangan Luaregeri. Penguji- an meliputi "phical properties test" dan "Permance level test". Ditetapkan pulaahwa untuk dan penyaluran pengimporan pelumas yang seda dilaksana- diberi tengg waktu penyesuaian selama 3lan sejak dikeluarkannya kepun terse- kan, Menteri Pertambangan dan Energi dalam SKnya tertanggal 30 Januari 1979 antara lain menetap- kan bahwa Pertamina menyeleng- garakan pengadaan pelumas dari hasil usahanya sendiri untuk keperluan dalam negeri. Perusaha- swasta dapat menyelengga- rakan pengadaan pelumas dengan memenuhi syarat yang ditetapkan Menperdagkop dan Menteri Baiq SGAS-BLEX 11BDUZ BILA BY Perin- cub werden an but. an itu toch uang rakyat juga yang harusi dipertanggungjawabakan. macer Sekalipun KIK dan KMKP yang akan ditanggung oleh ASKRINDO, retapi pihak Bank tetap bertanggung jawab untuk melakukan tagihan sampai kredir itu kembali. Dalam keputusan itu ditetap- kan pula LC pelumas yang telah dibuka sebelum 12 September 1979 tetapi belum selesai pema- sukan barangnya pada 12 Sep- tember 1979, serta bagi LC yang dibuka sesudah itu tanggal diberlakukan ketentuan SK Men- perdagkop 12 Juni 1979 berikut ketentuan pelaksanaannya, Kemudian kemampuan mem- proses kredit yang lambat akibat Menperdagkop pada 6 Sep- tember 1979 mengeluarkan pula keputusan mengenai standar mutu barang2 perdagangan satu dian- taranya mengenai standar mutu pelumas karter untuk kendaraan bermotor. Mengenai pelumas bekas yang diolah kembali, Menteri Perindus- trian mengeluarkan SK tentang syarat2 dan ijin pengolahan kembali pelumas bekas. Dalam lampiran SK tertanggal 26 Juli 1979 itu untuk pe- ngolahan kembali pelumas bekas disyaratkan adanya tenaga ahli, memiliki peralatan penelitian dan keharusan mengadakan test kwa lifikasi produk dengan per- cobaan2 laboratorium mesin, baik yang dilakukan sendiri maupun harus dilakukan oleh laboratorium PPTMGB LEMI- t yang (Foto: SK/Susanto)gab Si kecil sedang menekuni kursus bordir yang diselenggarakan di Tjiwuerad lan. Jansdist terbatasnya personil sering digon-az isyukan sebagai sulitnya mendaoni parkan kredit. эх вугле ab aliiA "Demikian banyaknya pemohoeni? kredit, sementara personil saya git hanya 16 orang sehingga sering died sopir pun terpaksa diikut sertakan utk melayani penyelesaian Lega permohonan tersebut, "kara mem man, Kepala Cabang BNI 46aubni Majalaya. ab uzem sq dalam Selanjutnya Dirjen Hagang- Luar Negeri D agkop mengeluarkan keputus yang menyangkut persyaratan ntuk dapat menjadi importir mas terdaftar persyaratan bag erk dan kemasan pelumas ter yang merupakan inti dari kear, an tersebut. Ini us- Direktur Impor Deperdagkop, drs. Muchtar, dalam pertemuan- nya dengan para importir pelumas se DKI Jaya belum lama ini mengemukakan bahwa di seluruh Indonesia telah diberikan penga- kuan sementara sebagai importir pelumas terdaftar sebanyak 52 importir. Mereka ini akan meng- impor pelumas dari 34 merk. memang mencerminkan adanya pemerataan kesempatan berusaha tersebut, namun tidak. terjamin fisebelitas atau kelayak- Untuk dapat diakui se an dalam usaha ini yang membuka importir pelumas terdaftar kesempatan terjadinya manipulasi syaratkan importir itu bona yang merugikan konsumen. dalam perdagangan pelumas Dengan adanya 52 importir ngan pengalaman minimal yang mendapat porsi impor tahun, mempunyai tenaga al sebesar 61 ribu kilo liter setahun, dalam perdagangan pelumas, ad berarti setiap importir rata2 akan surat perjanjian jual beli dengan mengimpor 1.174 kilo liter produsen induk atau affiliasinyasetahun atau kurang dari 100 ribu luar negeri, ada surat iter per bulan Jumlah ini sama keterangan dari Atase Perdagang- engan jumlah yang dipasarkan an RI setempat tentang bona- ch pengecer pelumas yang fiditas produsen induk atau nafide dalam sebulan, dan affiliasinya. Mereka juga harus tu jumlah yang sulit memberi- mengajukan daftar isian untuk keuntungan bagi tingkat dapat diakui sebagai importir Pelumas terdaftar. di Pada 30 Agustus 1979 Depen tentang tata niaga pelumas yang dagkop mengeluarkan keputusan antara lain mengharuskan impor- tir pelumas dan pabrik pengolah peltimas menunjuk distributor dengan mengutamakan pada peda- gang ekonomi lemah dan kope- rasi. Tidak ada niat monopoli Baik dalam Inpres no 1/1979 maupun dalam SK2 Menteri yang bersangkutan sebagai pelaksanaan lebih lanjut dari Inpres tersebut, sama sekali tidak tercermin adanya niat untuk memonopoli pengadaan maupun pengedaran pelumas di Indonesia. Sekalipun Pertamina merupakan suplayer terbesar dalam kebutuhan pelu- mas (150 ribu kilo liter dari 211 ribu kilo liter pada 1979/1980) dan terus berusaha meningkatkan kapasitas produksi bahan baku (base oil) berikut "blending plant"nya namun tidak dimung- kinkan untuk bersifat mono- polistis. Hal itu boleh disambut baik dalam rangka pemerataan kesem- patan berusaha Tetapi dalam memberikan kesempatan berusaha yang merata itu tentu harus diperhatikan batasan2 yang me- nyangkut kelayakan suatu bidang usaha. Sedang mengenai syarat merk dan kemasan pelumas terdaftar antara lain disebutkan bahwa merk itu sudah terdaftar di Dep. Kehakiman pelumas disajikan dalam wadah asli, mencantumkan pada kemasannya: merk, mutu, jatuh akhirnya usaha ini akan petunjuk kegunaan, kode produk- golon tangan si dsb. Kemudian contoh dari pelumas yang bersangkutan harus diuji di laboratorium penguji yang laboratorium itu akan mengeluar- kan sertifikat hasil pengujian. pengusaha untukkonomi kuat, kiranya nyanging usaha yang me- serta mhan strategis dan vital mau tidukan modal besar ini yang lebau hanya merekalah bmpu melaksanakan- nya, maupun alam pengadaan yang haru pengedarannya luas. lui jaringan yang Dalam diingat ketean ini juga perlu harus memibahwa importir bulan, Prosecangan untuk 3 pelumaspun aturan impor ping keharusarumit disam- Semuanya inibina kader2. oleh pengusaha "Dimakan" in ekonomi lemah. rtir. atuk menjamin kelayakan ksaha ini, akan lebih tepat hamlah importir itu diseder- ber sehingga 1 importir pelung jawab untuk 1 merk SENIN, 7 APRIL 1980 2 didal ani2 ufal antot gay dud mujib Augravia qrleudse mzignl veg meleb 3m2 102 sĎ SYAW 15m uisl aangabreq asibumo menim delet er m gay 5 velug de obol do Eder mi usluq Auno uti degunam bib lissx ugnia neteise she may toldmsį igozieg def asb clububus need to 16 Ingeni ust neiged at blud tamil 015109 defnemse LEquitaz masih memberikan kesempatan kepada banyak pihak swasta untuk mengimpor dan mengedar- kan pelumas, jelas tidak ada sifat yang monopolistis. Tetapi dalam hal yang menyangkut pemerataan kesempatan berusaha, dalam bi- dang pelumas ini perlu di perhatikan egi2 kelayakan ("Fea- sibility") agar tujuan yang tersirat dalam Inpres no. 1 /1979 untuk menjamin pengadaan dan kwalitas pelumas di dalam negeri dapat benar2 terlaksana. Pelaksanaan yang tersendat-sen- dat. Di samping masih adanya kerikil2 dalam keputusan yang menyangkut pelaksanaan Inpres tersebut, dirasakan pelaksanaan Keputusan2 itu sendiri juga tersend at-sendat. neide A hanya thibneq nada selu? histo hal yang Banyak terlaksana di atas Keputusan itu, dilaksanakan di lapangan, bahkan lawa tapi belum ada tanda2 untuk epemberian batas waktu untuk pelaksanaan suatu hal yang telah diundur batas waktunya dan kemudian tidak diketahui bagai- mana setelah batas waktu itu hahis. Menperdagkop dalam SK-nya 12 Juni 1979 menetapkan bahwa pengimporan dan penyaluran pelumas yang sedang dilaksanakan diberi tenggang waktu 3 bulan untuk menyesuaikan SK tersebut. Batas waktu ini ke- mudian diundur 3 bulan hingga akhir Desember 1979 Tapi sampai April 1980 belum di- ketahui pula bagaimana kelanjut- annya. Semua keputusan yang ada menjadi macet hingga dikhawatir- kan Inpres no. 1/1979 itu akan mentah lagi, dan kalau demikian Indonesia akan tetap menjadi "dumping area, bagi produk produk pelumas bermutu rendah eks impor. Dari sekian banyak kemacet- an yang paling pokok adalah ketentuan dari ketiga Menteri itu serta Keputusan Dirjen Perdagang- Luar Negeri Depdagkop tentang pengujian pelumas eks impor maupun eks dalam negeri. sebelum diijinkan untuk diper- dagangkan. an Direktur Impor Deperdagkop, drs. Muchtar menyatakan pula. bahwa untuk sementara pemerin- tah belum dapat melaksanakan pengawasan mutu secara ketat karena sarana laboratorium yang ada belum tercukupi. Baru2 laboratorium yang me- menuhi syarat. Menurut dia kalau 2 laboratorium itu diharuskan menampung seluruh pelumas yang diimpor oleh 52 importir di seluruh Indonesia, dikhawatirkan kontinuitas suplai akan terganggu. Memang kalau pelaksanaan. ketentuan pengujian mutu pelu- mas di laboratorium itu dilakukan ketat dan serentak, apa yang dikemukakan oleh Direktur Im- por itu bisa dimengerti. Tetapi tentunya bisa dilakukan secara bertahap. Dan apakah sampai sekarang sudah ada produk pelumas (yang diimpor oleh pihak swasta) yang dikirim ke labora- torium untuk diuji, ini yang menimbulkan pertanyaan,. De- mikian pula penelitian oleh Laboratorium pada waktu pe- lumas impor masuk pelabuhan di Indonesia belum apakah sudah pernah dilakukan?. Tampaknya belum. Demikianlah kemacetan dalam Keterbatasan pelaksanaan Inpres no. 1/1979 itu naga dalam bil dan te- sementara harus saha ini rupanya kembali menggelisah kan kaum ahli pelumas di Indonesia cukup luas aka pasaran karena mesin2 di Indonesia tetap kelancaran pengadagganggu Dan keputusan2 mas. saja dihantui oleh pelumas t yang bermutu rendah (JR.SUSANTO). Akibatnya sampai sekarang pelumas yang diimpor oleh pihak swasta hanya terjamin mutunya secara administratip, tetapi tidak secara fisik. Sulit untuk mem- bedakan dengan mata telanjang beda antara pelumas bermutu tinggi dengan pelumas bermutu renda Sementara itu yang di- memproduksi sebut pabrik pengolah pelumas bekas seperti yang terdapat di Pulo Gadung, Tanggerang, Tegal, Sidoarjo dan beberapa tempat lainnya juga tetap dan memasarkan pelumas bermu- tu rendah yang tidak layak digunakan untuk mesin dengan putran tinggi. Penertiban yang ditetapkan oleh Menteri Perindus- trian masih tinggal "hitam di atas putih" baru terwujud di atas kertas, nex
