Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1989-07-23
Halaman: 08

Konten


4cm HALAMAN VIII TAMPIL DI TV-Grup band Vendita sedang tampil di TV sesaat mengisi acara televisi Denpasar. Grup Vendita Siap Manggung di Mana Saja JUMLAH grup band wanita di Indonesia dapat dihitung de- ngan jari, dibandingkan golong Tetapi, dewasa ini sedikitnya empat sutradara sedang atau akan membuat film untuk anak- anak, yang diharapkan dapat juga dinikmati oleh penonton bukan bocah. Keempat sutrada- ra itu, Imam Tantowi, Yudhi Su- broto, Slamet Rahardjo Djarot, dan Sophan Sophian. Atas pertanyaan apakah kip- rah keempat sutradara muda itu akan memulai kecenderung- an baru di kalangan produser untuk tak lagi segan membuat film anak-anak, Ketua Komisi Sosial Budaya Dewan Film Na- sional (DFN) H. Rosihan Anwar menyatakan, ia tidak yakin per- kembangannya akan demikian. Tetapi kesediaan mereka itu membuat film anak-anak me- mang patut dihargai dan didu- kung oleh semua pihak, katanya di sinepleks Metropole akhir pekan lalu ketika bersama tim Persatuan Wartawan Indonesia Cabang Jakarta Raya Seksi Film dan Kebudayaan melihat situasi pemutaran film di bioskop. Keuntungan Keengganan membiayai pem- buatan film anak-anak dan bahkan mengimpor film anak- anak dari Hollywood - timbul karena adanya asumsi bahwa film jenis itu tidak mendatang. kan keuntungan. Salah satu sebabnya ialah ter- batasnya waktu penayangan (screening time) yang tepat ba- gi film anak-anak. Baik kalang- an perfilman dan perbioskopan maupun masyarakat sendiri se- lama ini melihat film anak-anak hanya dapat diputar sebagai TRI Minggu, 23 Juli 1989 09.00 Indonesiaku 09.10 Pagi di Nusantara 09.25 Pelaku dan Peristiwa 00.55 Manusia dan Lingkung- an. Bali Post/Ade PEMAIN MUSIK-Pemain musik Vendita dari kiri Ida Ayu Putu Murtini (Melodi). Mas Safitri (Bass), Komang Sri Rahayu (drummer), dan Ida Ayu Andikawati Manuaba (Keyboard). Stasiun DENPASAR Film Anak-anak Kembali Dibuat TELAH lama dirasakan oleh banyak kalangan perlu- nya membuat film Indonesia khusus untuk anak-anak, di tengah-tengah keengganan para produser negeri ini mempertaruhkan uangnya di ladang yang dianggap kurang menguntungkan itu. 10.20 Ketrampilan Keluarga Boneka dari Kain Perca 10.50 Album Minggu Ini 11.40 Kontak Tani 12.40 Dari Gelanggang ke Ge- langgang 14.40 Warta Berita 14.55 Film Cerita Tarka the Otter 17.30 Taman Indria 18.30 Aneka Ria Anak-anak Nusantara 19.00 Berita Daerah 19.15 Kerawitan Kreasi Tektekan, Ber- sama Sanggar Kedia- an Kaja Togallang Gi- anyar. 19.30 English News 20.00 Negeri Tercinta Nusan- tara an prianya. Bahkan penampi- lannya pun tidak sebebas dan seberani kaum laki-laki. Khusus Propinsi Sulawesi Tenggara dita 20.40 Mimbar Agama Protes- lan 21.05 FS "Our House" 92.00 Dunia dalam Berita 29.30 Drama Seri "Jendela Ru mah Kita" Pemahat Borobudur 23.30 FS "Hunter" The Pit pengisi "matinee-show" hari libur. Tetapi, akhir-akhir ini ka- langan asosiasi importir dan pengusaha bioskop telah me- nemukan terobosan de- ngan membarengkan pemutar- an film anak-anak bersama film komersial. Artinya pada per- tunjukan pukul 15.00 dan 17.00 diputar film anak-anak dan pa- da jam-jam selanjutnya film ko- mersial. Cara ini tampaknya agak menolong. Khusus mengenai film anak- anak yang diimpor, penyebab- nya ialah makin sedikitnya per- 0000 in di Bali, cuma ada satu yang cu- kup aktif mentas menghibur publik. Itulah grup Vendita. Bali Post Ade Bagi Sri Ardhini Sukanthi, sajak juga merupakan cetusan reflektif relung hati yang paling suntuk. Dia mampu menyuratkan segenap lua- pan perasaan, kerinduan, rasa ge- mas yang sudah tentu setelah ter- cetusnya beban batin itu, bisa men- jadikan si penyajak merasakan la pang dada -- bebas dari beban yang menghimpit-himpit dadanya, se- perti terungkap dalam lanjutan la rik-larik sajaknya:..../ dengan sa- usahaan film luar negeri yang memproduksi film anak-anak. Di Hollywood sendiri, misalnya, hanya tinggal perusahaan Ca- non yang masih membuat film khusus untuk konsumsi anak- anak. Penyebab lainnya ialah kri- teria sensor yang berbeda. Para kritikus memandang sebuah film dapat dilihat oleh penon- ton semua umur, tetapi ternyata Badan Sensor Film (BSF) me- mutuskannya hanya dapat di- pertunjukkan kepada penonton di atas usia 17 tahun. 4143 Perbedaan pandangan ini biasanya terletak pada kadar unsur kekerasan (violence) dan seks. Sebagai contoh, film Man- darin Peacock King yang pe- mainnya di bawah usia 16 ta- (Bersambung ke Hal XI, kol 6) Bali Post/rep. mon PEMERAN ANAK-ANAK-Ini bukan film anak-anak, tetapi film dewasa berjudul "Senyum di Pagi Bulan Desember", yang anak-anak disini adalah "pemeran"nya. Santi Sardi, yang bermain cukup gemilang. Film ini telah diputar TVRI beberapa pekan yl. Lagu Terbaik FLPI 1989 TERPILIH, lagu-lagu terbaik pada Festival Lagu Populer In- donesia (FLPI) 1989, masing- masing lagu "Aku Suka Kamu Suka" ciptaan Dharma Oratma. ngun dan "Bila" ciptaan Jossie Hitijahubessy dan Olvy Heu- masse. Kedua lagu pemenang ini telah menyisihkan 11 lagu unggulan lainnya. Lagu "Aku Suka Kamu Suka". yang dibawakan Harry Mukti dan Cantora Geronimo, akan Sorotan ketajaman intuisi sang penyajak. Sajak mampu mengungkapkan ge- tar-getar kegelisahan kreatif pe- nyajak yang kadangkala sulit terce- tus melalui ucapan lisan. Larik- larik sajaknya berikut dengan gam- blang mengisyaratkan hal itu : // Dengan sajak panjang atau pen- deki banyak kata atau singkat sajal dapat diungkap/ nada yang paling dalam yang dirasa begitu sulit di- lemparll...... dikirim ke festival pop ASEAN (APSF) di Bangkok pada No- vember 1989. Sedangkan "Bi- la", yang dibawakan pasangan Yopie Latul dan Trie Utami, akan disertakan dalam festival ABU di Manila, Maret 1990. Untuk ke festival tingkat ASE- AN itu, Indonesia juga meng- irim lagu "Kemesraan" ciptaan Franky dan Johny Sahilatua, karena terpilih sebagai Lagu Populer Terbaik 1988/1989. (Sambungan Hal IV) jak/ bisa jalan intuisi itul hakikat nya kan tibal sampai sarat tersurat/ cabikan rindu lilitan gemas/ lepas- kan nafas bebas!!.... Grup ini baru berusia dua tahun lebih tiga bulan. Bila kita bandi- ngkan dengan usia mereka ma- sih sedang mencoba mencari- cari pola-pola penampilan yang diinginkan. Agar nampak aku- rat lebih "menarik" pen- cintanya. Bagi kita orang Bali merasa bangga memiliki grup band wa- nita. Aktivitasnya dapat diacu- ngi jempol, karena bukan saja mereka pintar dalam berleng- gang-lenggok menari, akan teta- pi mereka pun pintar memain- kan alat musik. Pementasan- nya, baik di panggung dan di layar televisi, sangat memikat penonton. Gaya penampilannya mengarah kealiran rock. "Mengarahnya mereka pada aliran rock, karena mudah seka- li mempelajari musiknya," ucap Endi, kakak asuh band ini, mengomentari perkembangan Vendita belakangan ini. Sajak juga mampu merekam kembali nostalgia manis serta a- neka lakon kehidupan yang dija- lani seseorang baik pria maupun wanita dengan sentuhan bahasa perasaan maupun bahasa ucapan. Sajak ibarat juga semacam potret yang mampu merekam bayangan kehadiran kita di masa silam. Kita simak penuturan Sri Ardhini Su- kanthi selanjutnya dengan sajak berkaca mesra menjelang pe- langil mengisi wanita mengisi le- taki dengan rasa dan sapal dengan aneka warna mudanya memotret kehadiran yang semarak di puaskan!! Rock Dibandingkan dengan musik- musik lain, memang mereka le- bih mudah mempelajari rock. Musiknya kelihatan enerjik, ge- rakannya "hidup" sesuai de- ngan anak muda masa kini, dan batasnya tidak habis-habisnya, Bahkan penampilannya dise- suaikan dengan publik yang me- nonton, bukan untuk dirinya sendiri. Walaupun mereka ter- diri wanita saja, namun toh di atas panggung kelihatan ura- kan. Akan tetapi dalam pergaul. an sehari-hari mereka pegang teguh tata-kerama kewanitaan- nya. Bertolak belakang dari apa yang mereka saksikan di waktu mentas, semuanya baik-baik dan ramah-ramah. Perkembangannya kini, bo- leh kita banggakan. Mereka le- bih maju selangkah. Di mana se- tiap tampil mendapat sambutan hangat. Bahkan diharapkan un- tuk terus muncul berkesinam- bungan. Tawaran untuk mang- gungpun banyak sekali. Mereka sanggup mentas di mana saja dan tidak memilih tempat. Apa itu panggung terbuka, maupun tertutup, baginya sama saja. Asalkan saat mentas ada waktu yang tidak terlalu mengganggu kesibukan studi. Karena tujuan utamanya menyukseskan cita- cita, sedangkan bermain musik Dari sudut geografis daerah Tanah Aron tak mempunyai keistimewaan. Akan tetapi bagi Daerah Tingkat II Karangasem nama ini (sebuah daerah di kaki Gunung Agung), selalu meng- ingatkan masyarakat ke peristi- wa heroik pada tahun 1940-an. Riak heroisme dalam bentuk perjuangan bersenjata mela- wan tentara pendudukan Belan- da pernah muncul secara semes- ta di daerah ini. Rupanya inilah motivasi yang paling kuat bagi Pemerintah Daerah Tingkat II Karangasem yang mengabadi kan kenangan sejarah itu dalam berbagai bentuk dan matra. Sebagai hasil olahan dari se- jarah lokal - meskipun diilhami oleh rasa nasionalisme-drama- tari "Tanah Aron" sepenuhnya mempertahankan wajah Bali. Secara keseluruhan dramatari ini khas Bali. Gong yang menja- di perangkat pengiring berper- an menggarisbawahi aspek ke- balian yang ditampilkan. Ter masuk ke dalam aspek ini ada- lah kostum pemain. Kita me- mang sulit untuk mengatakan dengan pasti jenis kostum Bali apa yang digunakan para pe- mainnya. Namun kebalian co- rak kostum itu dipantulkan oleh elemen-elemennya yang di- adaptasi dari kostum arja dan gambuh, dengan sedikit variasi dan aplikasi kostum modern. Warna meriah dan corak hiasan cet perade yang gemerlapan memberikan tekanan khas se- bagai kostum dramatari Bali. Inilah sebuah corak kostum yang aneh, mewah, gemerlap, unik dan sekaligus menunjuk- kan hasil kreativitas yang diga- rap dengan selera artistik. Bali Post merupakan penyaluran hobi be- laka. cukup pas, tinggal sekarang ba- gaimana upaya sang penyajak un- tuk menggali lagi momen-momen yang menarik guna diekspresikan menjadi sajak-sajak yang semakin suntuk di waktu-waktu menda- tang. Kita nantikan saja karya- karya berikutnya. ** (IGB. Wisata). Komentar (Sambungan Hal IV) mah dan menjamah./l Sajak-sajak Boping Suryadi ini begitu mudah mencerna dan mere- sapkan hingga jauh ke relung hati. 'Doa' lebih mengacu ke spiritual- humanisme yang berpijak kokoh dari keberadaan manusia pertama. Sedang pada 'Kuta' kita temukan jabaran sosial-humanisme dengan keironisannya yang khas. Barang- kali dari kedua sajak ini ada kita rasakan nada gugatan Boping Su- ryadi atas eksistensi kedirian kita pun lingkungan kesekitaran kita. Dari itu ada baiknya kita mulai Secara kompleks, sajak ini ter- bercermin, menatap diri kita dan golong transparan, meski bukan lingkungan kita apa, mengapa, berarti mutunya jelek. Pemilihan dan bagaimana hari ini, esok dan diksi dalam sajak-sajak itu sudah lusa? (Kerobokan, Juni 4/5/6/'89). Personal Vendita terdiri dari Ida Ayu Andika Wati Manuaba (Keyboard), Mas Savitri (Bass), Ida Ayu Putu Murtini (Melodi), dan Komang Sri Rahayu (drum). Namun keempat perso- nal ini, dalam pergaulan sehari- hari, punya nama yang rada "pop" seperti Ika, Pipit, Otun, dan Ayuk. Sedangkan sebagai penyanyi (vokal) ada barisan De- wi, Andayani, Diah, Candra, Ani, Lusiawati, serta seabreg penari-penari cilik asuhan me- reka. Mencipta Untuk kemajuan dan agar te- tap "hidup", grup ini mengha- rapkan dukungan kepada se- mua pihak. Begitu pula bagi me- reka-mereka yang memiliki ho- bi musik dan masih terpendam bisa bergabung dengan mereka. Langkah selanjutnya dalam mengembangkan dirinya se. dang mempelajari dan meng- enal musik-musik lain yang di- pandang asing. Bahkan akan mencoba menciptakan lagu sen- diri, yang bercorak pop, tem- bang Bali, dan rock. "Vendita bukan grup profe- sional, karena masih jauh dari yang diharapkan. Bahkan mere.. ka perlu banyak bimbingan dan bejalar banyak," ujar Endi me- rendah, mengungkap keberada- an band wanita yang satu- satunya lahir di pulau kayangan ini. Pagelaran Vendita belakang- an ini, di samping di layar tele- visi sempat mengisi dan meng- hibur para peserta "Parade Bul- an Bersepeda" dari Jakarta ke Bali, Juli ini, di Restoran Pen- jor, Sanur. Ini atas permintaan para peserta yang sempat me- nyaksikan kebolehan grup band ini setahun yang lalu. Bahkan akhir bulan Juli ini sudah ada dua surat undangan mengha- rapkan untuk manggung yaitu mengisi acara lomba dance yang diselenggarakan Perhimpunan Gemasakti Dewata Enterprais di Kçirarnawa dan menghibur peserta lomba terjun payung Nasional bersama dengan artis- artis ibu kota. (Ade) seluruh pentas. Dalam dramata- ri ini tidak demikian halnya. Ada usaha untuk memperoleh gerak lebih bebas. Unsur tari dan gerak tampil dalam porsi sama menurut situasi adegan. Pemain yang memerankan para tokoh pejuang Bali (seperti I Agung Ngurah Suryaningrat), Gusti Ngurah Rai dan Anak tampil dengan gerak tari yang gayanya sedikit dikendorkan. Namun orang Bali masih dapat melihat dengan jelas bahwa ge- rak itu bersumber dari dasar- dasar tari Bali. Hal ini akan je. las sekali kelihatan dalam di- alog yang didukung oleh bahasa isyarat gerak-tangan. pil dengan tari seadanya. Gera- Pemeran rakyat laki-laki tam- kannya cenderung ke arah ge- rak badut dihiasi oleh banyak humor. Dari sudut ini kita me- mang tidak perlu berbicara ma- salah seni teater. Peran yang de- bebas dan sangat diharapkan mikian, dapat tampil dengan oleh pengamat awam yang sepe- nuhnya mendambakan hiburan. Unsur semacam ini merupakan bagian integeral dari sebuah teater Bali. Pengamat Bali tidak akan terganggu olehnya dalam menikmati totalitas adegan- adegan pokok dramatari itu. Unsur semacam ini mewarnai secara umum dramatari Bali de- ngan aspek tontonan, sehingga pengamat benar-benar dapat "menonton" tanpa kehilangan makna pertunjukan itu. Secara keseluruhan bukan berarti tata kostum itu tanpa ca- cat. Kostum prajurit Belanda hanya membiaskan sebuah kes- an mentah. Kebelandaannya hanya dikesankan oleh kacu ti- ga warnanya (merah-putih- biru). Selebihnya hanya di tem- pel begitu saja dengan setelan an mengembalikan hitam-hitam dan tanda pangkat adegan ke konteks pokok. pundak seperti pakaian pawai anak-anak pelajar. Gangguan kedua adegan yang melukiskan rakyat minimbul- kan suasana "tontonan" yang ge- merlap dan gemuruh. Tampak- nya lapangan untuk berimpro- visasi cukup luas. Pada puncak- nya adegan tersebut sangat ge- muruh dan cendrung semrawut, dengan bumbu berbagai jenis humor. Suasana berubah seketi- ka setelah salah seorang pemer- Sebagai sebuah dramatari un- sur tari mestinya mendominasi Sebaliknya pemeran rakyat perempuan sejak awal tampil dalam tarian penuh. Tanpa mengaitkan dengan konteks pentas kita seakan-akan disaji- kan satu paket tarian lepas. Ha- nya dialog latarlah yang menun- jukkan bahwa tarian ini me- rupakan bagian integeral se- buah pementasan. Mengangkat Heroisme ke Dalam Tontonan SATU lagi bagian dari sejarah kita diangkat ke dalam karya seni. Pemerintah Daerah Ting- kat II Kabupaten Karangasem, bekerja sama dengan STSI Bali mengangkat peristiwa pertem- puran Tanah Aron dalam ben- tuk dramatari. RESENSI Film "Young Guns" Film Bernostalgia di Dunia Koboi YOUNG GUNS Pemain Emilio Estevez, Charlie Sheen, Kieffer Sutherland, Lou Di- amond Phillips, Dermot Mulroney, Casey Sie- maszko, Terence Stamps, Jack Pla Palance, Sutra- dara Christhopertopher Cain. FILM koboi memang film yang khas di antara jenis-jenis film yang ada. Artinya, film ko- boi adalah sebuah dunia tersen- diri. Sebuah dunia yang sangat akrab dengan ladang ilalang, peternakan, kuda, pistol, topi dan rompi, lasso, bar, yang leng- kap dengan aneka tingkah ke- kerasan, pembunuhan, adu- jotos, mabuk, kasar dan kotor, kumuh, dan dar-der-dor!. Menonton film koboi adalah menonton sebuah pertikaian antara yang jahat dan yang baik. Dus, komplet dengan per- angkat tokoh-tokoh hero, ba- jingan, sheriff, dan wanita can- tik. Para penggemar film koboi, agaknya, belum begitu saja bisa melupakan tokoh-tokoh "pem- bela kebenaran" macam Jango, Sartana, dan sebangsanya yang pernah populer di dunia. Dan dunia memang pernah dilanda "demam" film koboi. Bintang- bintang macam Anthony Ste- ven, Klaus Kinsky, Franko Ne- ro, Lee van Cleff, sampai eks- presiden Amerika Ronald Reag- an, pernah berjaya lewat film ini. Tokoh Di tengah krisis -- karena jar- angnya diproduksi film jenis ini -- pada dasawarsa belakangan ini, satu diantaranya muncullah film Young Guns. Film ini juga tak lepas dari pakem film koboi umumnya, menceritakan sosok tokoh hero. Tokohnya, Billy the Kid. Konon Billy adalah sosok Adegan berikutnya adalah sergapan tentara Belanda ter- hadap rakyat yang menyiapkan dan membawakan makanan un- tuk para pejuang. Dalam adeg- an ini dan adegan sejenis ber- ikutnya kita seakan-akan tidak menghadapi sebuah dramatari. lisasi serta keriuhan menandai Gerak bebas yang sedikit distei- panggung pertunjukan. Kita se- perti menghadapi sebuah dra- ma bukan dramatari. Unsur-unsur drama kontem- porer juga disisipkan dalam dramatari Tanah Aron ini. Akan tetapi hal ini terbatas pada ge- rak sejumlah tokoh/pemain dan arah datangnya pemain menuju panggung. Tentara Belanda da- tang dari celah-celah penonton sebagai tanda adegan sergapan. Hal ini hanya terjadi satu kali. Pada adegan-adegan berikut- nya tentara Belanda selalu da- tang dari belakang panggung. Bila terjadi dialog antara ko- mandan dengan atasannya, adegan berlangsung agak kaku. Gerak tangan yang disteilisasi dengan gerak tari tidak me- nyatu dengan para tentara yang berdiri tegak sebagai latar. Pengintroduksian situasi kehi- dupan militer ke dalam bentuk gerak dan tari rupanya kurang berhasil. Melihat suasana seluruh adegan unsur teater kontempo- rer hanya menyentuh permu- kaannya saja. Suasana khas dra- matari Bali yang berangkat dari arja sangat terasa. Adegan to- koh Anak Agung Ngurah Surya- ningrat pada saat menghindar- kan diri dari kejaran tentara Be- landa tak jauh berbeda dengan sebuah adegan drama gong (seje- nis drama klasik Bali). Kesan adegan itu akan sangat berbeda kalau misalnya tokoh tersebut tampil dari celah-celah pe- nonton. Pada adegan rakyat ada kes- an hanya untuk mengulur wak- tu pertunjukan, sedangkan adegan pertempuran bersuasa- na riuh dan sama sekali tidak menunjukkan adanya unsur ta- ri. Sekali lagi inilah sebuah ton- tonan yang dapat disaksikan dan dinikmati dengan mata tan- suasana pa dicerna dalam benak. Pada akhirnya dramatari F FRENCH PARFUMS KEMBALI TAMPIL DI ..... M'A DEPARTMENT STORE. dapatkan discount 20% Selama Promosi Tgl. 20 s/d 31 Juli 1989 Bali Post/ist ENAM JAGOAN - Inilah paket enam jagoan dalam "Young Guns", yang hadir di tengah-tengah sepinya produksi film koboi (atas) dan tokoh Billy the Kid yang diperankan Emilio Estevez, jagoan cerdik, jagotembak, dan juga kadang-kadang bisa bloon (bawah). C1128 tokoh yang pernah sangat popu- Newman dan disutradarai Ar- ler pada awal abad ke-19. Dan thur Penn. Tokoh Billy memang Young Guns adalah sebuah film sangat terkenal dan (diharap- yang mencoba mengangkat kan) akan mengeduk sukses kembali kepopuleran Billy, di- kembali lewat Young Guns. mana sebelumnya pernah ada film Billy yang dibintangi Paul Kisah Young Guns, sudah da- pat ditebak di sekitar itu itu sa- Tanah Aron" lebih ditujukan untuk menyuarakan sebuah mi- si nasional dibandingkan de- ngan usaha menyajikan satu pa- ket karya seni. Dengan meng- angkat peristiwa pertempuran Tanah Aron kita diingatkan - minimal masyarakat Bali - bah- wa denyut heroisme dalam me- HEROIK- negakkan cita-cita nasionalis- me dan harga diri bangsa Indo-- nesia muncul di mana-mana, termasuk di daerah terpencil Tanah Aron. Hal ini adalah ke- banggaan masyarakat terhadap sejarah bangsanya yang hendak dikukuhkan karena dikhawatir- kan memudar dalam perjalanan zaman. Missi nasionalisme dan pesan heroik lebih ditonjolkan lagi pa- da akhir pertunjukan. Setelah MINGGU, 23 JULI 1989 - ja. Ada John Tunstall (Terence Stamps), seorang peternak yang bermusuhan dengan Murphy (Jack Palance) seorang peda- gang ternak. Murphy ini -- yang lagi-lagi terjerat pakem film ko- boi umumnya - adalah gambar-- an tokoh jahat dan licik. Namun penguasa atau pemerintah disa- na justru "bersahabat" dengan Murphy, lantaran kepintaran Murphy jual muka dan bermu- lut manis. Untuk menghadapi Murphy, Tunstall tampaknya risi dan gentar. Ia kemudian mengum- pulkan enam pemuda jalanan, masing-masing William Boney alias Billy (Emilio Estevez), Dick Brewer (Charlie Sheen), Doc Scurlock (Kieffer Suther- land), Chacez Chavez (Lou Di- amond Phillips), Dirty Steve Stephen (Dermot Mulroney), dan Charlie Bowdre (Casey Sie- maszko). Mereka "ber-enam" inilah yang kemudian menjadi anak-asuh Tunstall, yang siap menggempur Murphy. Dari sini- lah letup pistol, ringkik kuda, debu, dan teriak-teriak kasar itu mulai. Dari sini pula tokoh Billy the Kid diorbitkan. Billy yang cerdik, jago tembak, teta- pi kadang-kadang juga bisa bloon. Klimaks lalu menjadi ra- mai tatkala para penguasa, ter- masuk sheriff, ikut campur dan berdiri di belakang Murphy. Pekik heroik pada akhir pertempuran Tanah Aron. Nostalgia Young Guns memang layak di- tonton. Lebih-lebih bagi mere- ka yang memang (pernah) ke- canduan film-film koboi. Di te- ngah sepinya peredaran film ko- boi, Young Guns bisa dipakai bahan ber-nostalgia-an. Atau se- kadar mengenang kembali se- buah dunia koboi yang unik dan khas. Dunia yang dihuni dan di- lakoni masyarakat begundal. Dunia yang diwarnai close-up wajah-wajah kasar dan "berat", tetapi juga kadang penuh de- ngan humor. (gm). KPR BTN "PONDOK BARALOKA PERMAI" KEDIRI TABANAN Developer : PT DARMA DUTA MANGGALA JLN DIPONEGORO NO. 147 TELEPON 35044 32749 DENPASAR BALI MILK S para pejuang Indonesia (Bali khususnya) berhasil mengalah- kan tentara Belanda dalam per- tempuran Tanah Aron, adegan pun diakhiri dengan pekikan "merdeka" dilatari bendera Me- rah-Putih. Adegan akhir yang memaku beberapa detik ini pa- da hakikatnya sebuah pesan, se- buah misi heroik dari serpihan perjuangan nasionalisme ma- syarakat Bali. (Nyoman Tusthi Eddy) Kantor Pemasaran PEKAN PROMOSI KHUSUS TYPE 21 UANG MUKA Rp 150.000,- TYPE 27 UANG MUKA Rp 700.000,- HANYA DALAM WAKTU DUA MINGGU ANDA DIBERIKAN KERINGANAN UANG MUKA MILIKILAH PONDOK SEJAHTERA BARA LOKA PERMAI KEDIRI TABANAN LAMPAR Kepuasan Anda Tujuan Kami Milikilah rumah ideal, dilingkungan udara yang bebas volusi dan pesona panorama yang indah, berlatar belakang Kawasan Pariwisata Alas Kedaton. Kwalitas dan standar kepuasan dan aan keluarga anda, hanya akan terwujud bila anda memiliki salah satu type rumah yang tersedia di perumahan Bara Loka Permai. Lokasi hunian dengan suasana nyaman dan tentram, bebas banjir, fasilitas sekolah 200 meter dari lokasi, air bersih, listrik, semua jalan penghubung dan jalan lingkungan diaspal. Supaya tidak ketinggalan hubungi segera :' Kantor Pusat : PT DARMA DUTA MANGGALA Jln. Dipanogoro No. 47 lantai II Denpasar. Tlp. 35044-32749. ANG TOUR YOPEL Bali Post/Dok Jalan Raya Kediri Tabanan No. 30 Tabanan. DENAH IN 120 © 1139 MINGGU, 23 Nicolas Guia KUBA, Senin nyairnya. Dia, nasional Kuba. setelah menjal panjang. Nicola terbaik Kuba ya lain bahasa, ne menyuarakan p ra buruh kulit Karibia. Dia j Amerika yang Karya-karya jawabnya yang Kaba terhadap Kuba. yang dinamis, beri semangat wan ketidakac saat Nicolas m "Puisi-puisi Nicolas perna tengah-tengah Perang Sipil P e kap ketika berl yang diktator. Lahir dari ke Juli 1902 di Ca memiliki kepel ritaan, kemelar lit hitam Karib Universitas Ha penyairan dan Nicolas Guil Satu saat, ditan kesan dalam h "Semua puisi S S DOKTER Pu skup simpatik. nya memang Gusti Agung G nus Fakultas Denpasar tah pasar. Setelah bebe Puskesmas Ko muncul sebaga JEMBATAN BAME mpak tegar kendar Affandi, SELAMA lima 26 s.d. 30 Juni 198 Bali, Denpasar, harga, istri (Mary Kartika), seremp arkan sejumlah Perihal Affandi tunggal atau bersa degeri atau di lua dah sangat sering o Pameran di Muse u punya arti terse Peristiwa dari sud mereka yang ta meran. Affandi sekel yodorkan sejum Sepada Bali. Samp am hal apresias Chususnya seni l Bali boleh dikat apa-apa. Adakah indi ini sebuah p erahan da terobo pecahkan keman wasi itu? Yang je Affandi ini paling yadarkan kita ba s, khususnya se dern, bukan cuma in benda di atas k -lukisan Affandi Sapus paham itu s Penampilan Affe dak sendiri, tetapi arga. Pameran Gah keluarga yar ekatan menimbu ayaan, tentang ar pereka di sisi sang Affandi Apakal Radar hadir karen keluarga? Atau a diran mereka di si atuk mencatut ya, sehingga nama Pagkat? Dengan m kin karya mereka dari sudut inilah ndi sekeluarga d Lukisan Affandi berkan di Museum besar karya ta terbanyak tahun tema yang menga Sub Color Rendition Chart