Tipe: Koran
Tanggal: 2017-07-06
Halaman: 01
Konten
KOLEKSI MONUMEN PERS NASIONAL mpn.kominfo.go.id HARIAN BERNAS Not Just Media E STIEBBANK Hal Gebyar Voucher BERNAS BUSINESS & BANKING SCHOOL 9. Satu-satunya Kampus Perbankan Di Jogja Terakreditasi B[ www.stiebbank.ac.id Hal 13 Galeri Oto Bernas KAMIS PAHING, 6 JULI 2017 11 SYAWAL 1950 JE NO 182 TH KE-71 TERBIT 16 HAL Rp 3.000 Berani Jujur c www.harianbernas.com Stasiun Tugu Lokasi Penggusuran JL. Pasar Kembang Sosrowijayan JL. Pringgokusum 70 Berdiri Sejak 1970 1 Menata Jogja dengan Menggusur PKI Kios Digusur Alat Berat Mobil Damkar RLY JOGJA, BERNAS - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 6 Yogyakarta merobohkan perkiosan yang berada di selatan sta- siun Tugu Yogyakarta, Rabu (5/7). Sebanyak 70 kios diroboh- kan tanpa ada kompensasi kepada para pedagang. Sewanya Rp1,5 juta per bu- lan," katanya. Huda juga mengaku tidak menerima kompensasi ganti rugi sepeserpun dari KAI. "Nggak ada kompensasi. Katanya tanah ini di bawah kewenangannya. Tapi saya juga punya surat izin usaha dari Disperindag. Saya juga punya surat kekancingan,' katanya. Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Eko Budiyanto, keberatan jika pembong- karan kios-kios PKL tersebut disebut penggusuran. Menu- rutnya, KAI hanya melakukan penertiban atau penataan di lingkungan lahan KAI. "Kita melakukan penataan, pener- tiban di rumah kita sendiri, jadi bukan penggusuran," katanya. Menurutnya, pembong- karan perkiosan tersebut ditujukan untuk kawasan pedestrian, sekaligus menata kawasan stasiun Tugu. "(pem- bongkaran) berjalan lancar. Kedepan secepatnya kita akan bangun jalur pedestrian menghubungkan ke Malio- boro. Jalan Pasar Kembang ini terkenal kumuh, padahal Ma- lioboro sendiri sudah bagus untuk pedestrian," katanya. Eko menambahkan, Sta- siun Tugu itu juga meru- pakan bagian dari kawasan Malioboro yang saat ini terus ditata. Itu mengapa pihaknya berupaya menata Stasiun Tugu, terutama di bagian selatan untuk mewujudkan Yogyakarta Berhati Nyaman. Bekas kios yang digusur akan dibuat trotoar dengan lebar 5-6 meter yang terben- tang dari Simpang Teteg sam- pai Simpang Empat Jlagran, Pringgokusuman. Trotoar itu terhubung sampai ke ka- wasan Maliòboro. Selain itu suasana stasiun juga dapat terlihat dari jalan. "Pejalan kaki nanti bisa nyaman dan lalu lintas tidak macet. Kereta api dan stasiun juga nampak," ujar Eko. Menurut Eko, pedestrian di selatan Stasiun Tugu nanti tidak berbeda dengan pe- destrian di Jalan Malioboro. Rencananya, pengerjaan pedestrian di Jalan Pasar Kembang itu rampung pada akhir tahun. "Mudah-mu- dahan bersamaan dengan rampungnya pembangunan harinya sekitar pukul 16.00, pedestrian di titik nol," ucap Eko. Eko mengakui tidak ada kompensasi ganti rugi baik dalam wujud cash money ataupun tempat relokasi baru. "Itujuga bukan relokasi, kita hanya menata. Jadi tidak terkait kompensasi,"ujarnya. Namun, Eko juga men- gakui sebelumnya saat awal sosialisasi, KAI membuka ke- mungkinankompensasiganti rugi kepada para pedagang. Namun, karena dinilai tidak kooperatif, KAI justru me- niadakan kompensasi. "Ada besok (hari ini) Walikota kompensasi kalau sejak awal dan Wakil Walikota akan mereka kooperatif," katanya. Sementara itu Anggota Daops 6 terhadap ren- DPRD DIY, Chang Werdianto, cana tindak lanjut paska menilai seharusnya PT KAI penataan di sisi selatan dan pemerintah memikirkan kelanjutan hidup para PKL. "Mereka sudah berjualan berpuluh-puluh tahun di sini. Sekarang diusir begitu saja dan tidak ada pembicaraan nasib mereka. Kasihanmereka orang tidak mampu," ujar Chang. la mendesak PT KAI mem- buka forum dialog kembali guna memberi kesempatan PKL untuk tetap berjualan di sekitar stasiun Tugu Yogya- karta yang sudah disesuai- kan dengan rencana KAI. "Masalahnya jangan sampai habis digusur ini, lahan di sini dibangun kios dan disewakan ke investor," katanya. Sedangkan pada sore stasiun Tugu. Termasuk penataan eks pedagang di Pasar Kembang," tulis Heroe Purwadi melalui media Whats App. (age/jay) minta keterangan KAI Proses pembongkaran kios milik para pedagang itu dimulai sejak pukul 08.00 WIB. Ratusan petugas dari PT KAI melakukan pem- bongkaran dan merobohkan seluruh bangunan kios yang ada. Sebelum merobohkan, para petugas tampak me- ngumpulkan dulu seluruh pisungsung kepada keluarga barang-barang berharga yang ada dalam kios-kios tersebut untuk kemudian diserah- kan kepada masing-masing pedagang. Pembongkaran berjalan dengan sikap KAI maupun pi- lancer, tanpa ada perlawanan hak-pihak terkait yang tidak apapun dari para pedagang. Mereka hanya berkumpul, duduk-duduk di tepian jalan seraya meratapi kiosnya yang dirobohkan satu persatu. Saat wartawan mengkon- firmasi para pedagang, mer- eka menyebutnya sebagai bentuk penggusuran paksa. Mereka juga mengaku tidak dipindah ke Senopati, lalu menerima dana kompensasi dipindah lagi di sini pada apapun dari PT KAI. "Kami sudah sambat Sri mengatakan, kios yang dihuninya adalah resmi kare- na telah mendapatkan izin dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Yogyakarta. Selain itu ia juga mengantongi kekancin- gan hak guna tanah. "Kita se- tiap bulannya juga membayar Bernas fari Ini - Kuota Siswa KMS Tak Terpenuhi.. .Hal 2 Sultan Minta Pasang Harga Wajar ..Hal 10 HB VII pihak yang mengelu- arkan surat kekancingan itu," katanya. Ibu yang mengaku ber- anak dua itu mengakukecewa Anak Perlu Dilarang Bermotor Hal 12 - Retribusi Wisata Diduga Bocor ..Hal 14 una karaman memberikanjalan keluar bagi para pedagang. "KAI katanya memikirkan kompensasinya, tapi nyatanya tidak ada. Sejak saya masih anak-anak, kios ini sudah ada. Kios ini saya dapat dari turun temurun orang tua, dari yang sebel- umnya di kawasan THR lalu Wisata Lubang Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti dan Wakil Walikota Yo- gyakarta Heroe Purwadi, men- datangi lokasi pembongkaran kios-kios tersebut. Dalam kes- empatan itu mereka bertemu dengan Direktur PT KAI Daop 6 Yogyakarta Hendi Helmi. Pasangan kepala daerah yang belum lama dilantik itu beren- kspresi kekesalan bisa bermacam-macam. Ada yang marah-marah, namun ada juga yang justru bertindak kreatif untuk mengek- ispresikan kekesalan tersebut. Seperti yang ditunjukkan oleh warga Citran, Sendangmulyo, Ke- camatan Minggir. Masyarakat merasa kesal dengan kurangnya per- hatian pemerintah sehingga jalan di desa mereka rusak sangat parah. Padahal, jalan tersebut meru- pakan akses utama masyarakat setempat dalam be- raktifitas. Lantaran kesal, sejumlah warga kemudi- an berinisiatif memasang spanduk bernada sindiran terkait kerusakan jalan yang semakin parah. Beberapa spanduk yang terpasang diantaranya bertuliskan "Dirgahayu Sleman 101, Kapan Jalan Ini Diaspal". Ada juga ucapan "Selamat Datang di Obyek Wisata Jeglongan Sewu". Ketua RT 02 Prapak Kulon, Sendangmulyo, Sumarya, mengatakan pemasangan spanduk dan banner ini merupakan bentuk protes warga. Warga kesal karena sejak lama kerusakan hanya dibiarkan saja oleh instansi terkait. Seiring berjalannya wak- tu, kerusakan jalan pun menjadi semakin parah dan sangat mengganggu aktifitas warga. "Semenjak sebelum lebaran ini (banner dan spandukk) dipasang oleh warga," tutur Sumarya, Rabu (5/7) siang. tahun 1970," katanya. Pedagang lainnya, Nur Huda, juga hanya pasrah (mengadu) dengan dewan, dengan Pemkot, dengan mengetahui kiosnya dirobo- orang Kraton, tapi semuanya tidak membawa solusi, nyat- anya tetap digusur. KAI juga tidak memberikan kompen- "Ada lima kios milik saya, sasi, tali asih apapun," ujar Sri Muryaningsih, seorang dengan keluarga. Hanya pedagang setempat. hkan. Ia mengaku memiliki lima kios di tempat tersebut, salah satunya di kontrakkan. cana memanggil KAI Daops 6 Yogyakarta ke Balaikota, ter- masuk membahas penataan para pedagang yang kehilan- gan kiosnya tersebut. "Setelah ada pembicaraan, semua saya tempat sendiri satu kios yang disewakan. “Hak Kami Mencari Rezeki Dirampas" PEDAGANG yang sudah puluhan tahun berjualan itu harus angkat kaki tanpa kompensasi meski mereka men- gaku rutin membayar retribusi kepada Pemerintah Kota Yogyakarta. "Kios itu lahan penghidupn kami akan kami perjuangan." kata Efriyon salah satu pedagang. Efriyon bersama sekitar 30 peda- gang, kemarin mengadukan nasibnya kepada Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jogja. Setelah dari LBH, mereka menggeruduk kantor Wali Kota Yog- yakarta. Sayangnya Wali Kota Jogja Haryadi Suyuti enggan menemui mereka meski sempat dihadang di pintu belakang kantor. "Ya kita lihat nanti seperti apa," ucap Haryadi ketika dicegat pedagang kemudian meninggalkannya. Mendengar pernyataan Haryadi, para pedagang kecewa karena merasa tidak pernah mendapat perlindungan dari Wali Kota Yogyakarta. Mereka kemudian ditemui Kepala Dinas Perin- dustrian dan Perdagangan, Maryustion Tonang, dan Camat Gedongtengen, Antariksa Agus Purnama. Namun ked- uanya juga tidak bisa berbuat banyak karenalahan yang ditempati pedagang Rp5.400, dibayar per bulan. Retribusi dalam penguasaan PT KAI. Pertemuan yang berlangsung lebih kurang satu jam itu pun membuahkan kekecewaan. Bahkan Efriyon sempat emosi. dan memberikan kartu bukti pedagang Yogyakarta berada di belakang KAI yang menandakan pedagang resmi namun tidak `bisa berbuat apa-apa ketika pedagang digusur. Mereka ter- catat sampai akhir bulan lalu masih membayar retribusi kepada Dinas Perindustria dan Perdagangan Kota Yogyakarta. Besaran retribusi bervariasi, untuk warung kelontong retribusi harian mendukung penggusuran. Alasannya, kata dia, Pemerintah Kota Yogyakarta selama ini membiarkan penggusuran dan tidak pernah memberi kesempatan kepada pedagang untuk berembuk menentukan nasib setelah digusur. "Pembiaran ini sangat menyakit- kan. Merampas hak kami untuk men- cari rezeki." tukas Efriyon. Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Kembang, Rudi Tri Purnama, pun me- nyayangkan sikap Pemerintah Kota' Yogyakarta yang dinilai lepas tangan. "Selama bertahun-tahun kami dibina Pemerintah Kota, membayar retribusi, tapi sekarang dilepaskan begitu saja," ucap Rudi. 2cm Menurutnya, kondisi jalan yang rusak sejak 4 ta- hun lalu ini semakin parah dan sangat mengganggu aktifitas warga. Tak hanya warga masyarakat peng- guna jalan, warga di sekitar jalur tersebut juga ha- rus terganggu oleh debu-debu yang masuk ke rumah mereka lantaran di beberapa titik, aspal sudah mengelupas habis dan tidak tersisa. Bahkan, tak ja- rang warga yang melewatinya sering jatuh karena terpeleset hingga mengalami ban bocor.@(jay) 4cm warung makan Rp2.400 setiap hari, dibayar bulanan. Terkait retribusi ini, Maryustion Tonang juga mengakuinya. Namun ia tidak bisa berbuat banyak karena alas hak yang ditempati pedagang adalah hak guna KAI. Efriyon menuding Pemerintah Kota Efriyon mengungkapkan kekece- waannya karena selama ini Pemerintah Kota Yogyakarta memungut retribusi > ke hal 7 www.http://cetak.harianbernas.com/33578 BIMBINGAN BELAJAR 1-2-3 SMA, 1-2-3 SMP, 4-5-6 SD, Alumnl NAIK KELAS MASUK NEUTRON YOGYAKARTA INFORMASI PENDAFTARAN KHUSUS YOGYAKARTA PROGRAM SIAP LEBIH DINI O JL. Tamansiswa 96 Telp. (0274) 450300, 418934 Fax (0274) 450999. O JL. Prof. DR. Sardjito No. 25 Terban, Telp. (0274) 554360. O JL HOS. Cokroaminoto 50, Telp (0274) 542052. O JL. KHA. Wachid Hasyim No. 3 (GOSE) Bantul Telp (0274) 367214 O JL Sabirin Na. 12 Kota Baru Telp. (0274) 562784. LEMBIMJAR N NEUTRON SUKSES • Ulangan Harian • PTS - PAS - PAT • Ujian Semester 1 dan 2 • Ujian Sekolah/USBN Ujian Nasional • SNMPTN - SBMPTN • Seleksi Mandiri PTN YOGYAKARTA A Km Klajoran Telp. (0274) 798990. JL Godean JL Kallurang Km.S Na. 36 Telp (0274) 560533. • LAffand/Gejayan C O J. Kaliurang Km 13 No. E09 Besi Sleman Telp. (0274) 898733. FASILITAS PLUS TES PSIKOLOGI • CBT / UNBK • TPA TX No.15 Telp (0274) 541166. MULAI BIMBINGAN O J. Kartini No. 1 Sagan Telp. (0274) 547771. Ring Road Utara Condongcatur (Depan Kampus UPN) Telp. (0274) 8722697. O JL Seturan Raya Ca Telp 10 Jull 2017 14 Juli 2017 18 Jull 2017 (0274) 48673 Langkah Parti Merak Arestan www.neutron-ny.com O JL Wonosari Km. 7 Telp. (0274) 4336940. O JL Gadingan 19 Wates Telp (0274) 774530. O JL. KH. Agus Salim No. 174 Wonosari Gunungkidul Telp. (0274) 392806. O JL Solo Km. 10, No. 37, Kalasan (0274) 498086. O JL. Bhayangkara No. 26, Murangan Telp. (0274) 865175 21 Jull 2017 24 Jull 2017 27 Jull 2017 Jl. Malioboro Color Rendition Chart
