Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bernas
Tipe: Koran
Tanggal: 2017-07-06
Halaman: 14

Konten


HARIAN HARIAN BERNAS gunungkidul kulonprogo BINANGUN - HANDAYANI BERNAS 14 Jalan Tol Masih PraFS Kamis Pahing, 6 Juli 2017 Pesona Tiongkok Retribusi Wisata Diduga Bocor Sambunga Rembang, Kecamatan Lasem merupakan kota kecamatan nomor dua paling ramai setelah Kecamatan Rembang. batik tulis Lasem kualitas Lasem belakangan tiba-tiba halusharganya sangatmahal. lebih dikenal setelah NySuki- Tetapi perajin juga menye- ati, wanita asal Lasem yang secara mengejutkan melahir- harga terjangkau kantong kan anaknya di pinggir jalan tol Cipali saat masa Lebaran Idul Fitri 1438 H. Wanita itu ditolong di antaranya oleh seorangpolisi yang sangat peduli. Beritanya menjadi viral, berulang-ulang bang butuh dukungan hotel bang dan disiarkan stasiun-stasiun televisi nasional karena peris- muncul homestay, meman- tiwanya sangat langka dan menarik. batik tulis. Tidak ada batik cap, apalagi printing. Sebagaimana batik Jogja, bahan pen pensiun na Menuru juga PNS ada 11 kam. lalu disiapl diakan batik-batik dengan Rumah kur harus ditertibkan. Masalah saat melakukan pengecekan kedua," jelasnya. Menurut dia, hal tersebut tidak bisa dibiarkan karena kebocoram ini merugikan pemkab, khususnya me- nyangkut dengan Pendapat- an Asli Daerah dari sektor pariwisata. "Hal ini jangan dibiarkan," pintanya. Hal senada diungkapkan oleh Ketua Komisi D DPRD Gunungkidul, Heri Kriswanto. Menurut dia, permasalahan pariwisata di kawasan pantai tidak hanya berkaitandengan masalah kebocoran retribusi. Namun, dalam penyelengga- raannya masih ada beberapa pemkab. Oleh karenanya, itu masalah seperti tiket parkir hingga retribusi illegal yang inijika terus dibiarkan dapat dilakukan oknum. Menurutnya, tiket retri- busi liar ini ditemukan di area parkir Pantai Ngandong. Dalam tiket itu pungutan mengatasnamakan kelom- pok sadar wisata(Pokdarwis) di pantai tersebut. Hal yang sama juga terlihat di Pantai Bulakrawe. Menurut dia, penarikan dilakukan dengan dalih untuk perawatan jalan masuk yang dibuat oleh ma- syarakat setempat. "Jelas tidak resmi karena tidak ada kode resmi dari WATES, BERNAS -- Ren- canapembangunanjalantol untuk mendukung prasa- rana transportasi bandara NYIA serta wisata Borobu- dur, ternyata masih belum ada kepastian. Karena un- tuk rencana pembangunan jalan tol sekarang ini baru pada tahap pra Fisiebelity Study(PraFS). Hal tersebut diungkap- kan oleh Taufik Prihadi, Kabid Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Bappeda Kulonprogo, Rabu kemarin. Taufik bicara di depan rapat koordinasi dengan Komisi III DPRD Kulonprogo. Menurut Taufik, infor- masi tersebut diperolehnya ketika ada pertemuan den- gan beberapa pihak terma- suk dengan Kementerian PUPR. "Dalam pertemuan saya sampaikan, bahwa informasi tersebut di ma- syarakat sudah membuat keresahan. Dan dijawab masalah jalan tol masih praFS," tuturnya. Dijelaskan Taufiq, dari study FS tersebut selan- jutnya keluarannya bisa menjadi layak, atau tidak layak dibangun. Dijelaskan pula, untuk mendukung ganjal pembangunan dan bandara, direncanakan akan memaksimalkanjalan eksisting serta membangun menyamar sebagai pengun- jung. Penyamaranini dengan rel kereta api. Jalan yang akan di- maksimalkan yaitu jalan Dendels atau JJLS, jalan nasional serta jalan dari Ngeolang Sentolo ke utara menuju Borobudur. Untuk pelebaran JJLS dijelaskan tahun ini akan diproses. Sekinggapembangunannya dilakukan tahun 2018. "Un- tuk jalan bedah menoreh yang digagas Kulonprogo, Kepala Bappeda Rabuini di- undang ke provinsi. Mudah mudahandapat dukungan," imbuh Taufiq. AnggotaKomisillIDPRD Kulonprogo Eny Rahayume- nyatakan cukup lega. "Saya merasa agak ayem. Karena wacana pembangunan ja- lan tol meresahkan warga. Kami kurang suka dengan jalan tol, karena tidak bisa diakses penduduk sekitar. Kurang memberi manfaat bagi warga," ujarnya. Aji Pangaribowo, ke- pada Taufiq dari Bappeda berharap, mensikapi ban- dara agar masalah Perda RTRW mendapat perha- tian yang seriuş. "Yang perlu diperhatikan RTRW agar dibuat jangan sampai merepotkan atau meng- WONOSARI, BERNAS - Meskipun berbagai upaya un- tuk meningkatkan pendapat- mengajak kelima orang te- an daerah melalui retribusi wisata terus dilakukan, na- mun DPRD Gunungkidul masih menemukan adanya indikasi kebocoran retribusi karcis masuk ke obyek wisata. Hal ini terungkap ke- tika Wakil Ketua Komisi D man dan menggunakan tiga sepeda motor. "Sesampainya di Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) Pos Baron, salah seorang te- man saya menyerahkan uang Rp 50.000 ke petugas. Hanya saja, saat akan menambah uang kekurangan tiket sebe- sar Rp 10.000 ditolak oleh menganggu kenyamanan wisatawan," tambah Politisi PAN ini. Menanggapi hal ini, Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul, Hary Suko- mono mengakui jika catatan tersebut akan dijadikan ba- han untuk perbaikan dalam proses penyelenggaraan sek- tor kepariwisataan. Sedang untukmasalahtemuan parkir dan retribusi illegal, dia mengaku akan melakukan koordinasi dengan pemerin- tah desa setempat guna penyelesaian masalah. (ryo) kamar besa ada penghu Menur tamunya d juga verkop rang kelilir operasinya wisatawan kebanyakan. Mu- lai dari Rp 100.000 pun bisa diperoleh. Homestay Untuk mengakomodasi wisatawan luar kota, Rem- DPRD Gunungkidul, Wahyu Pradana Ade Putra melaku- kan rapat koordinasi dengan petugas dengan alasan sudah Dinas Pariwisata di ruang rapat paripurna DPRD, Rabu (5/7). Politikus PDI Perjuang- an ini menceritakan, saat melakukan pemantauan tempat menginap. Selain itu faatkan rumah-rumah tinggal yangleluasa. Salah satuwarga Lasem yang jeli menangkap memang cananya, ak ke belakan Homest Baíti, denga mencukupi untuk membayar tiket masuk. Namun setelah Tiongkok Kecil Lasem memiliki potensi peluang, adalah suami-istri wisata sejarah yangsiapdiga- Arif Rachman. li. Percampuran budaya Jawa dan China sehingga Lasem disebut Tiongkok Kecil den- gan banyak pesona. Lasem nyarumah cukupluas. Ketika perlu biaya yang dikenal dengan batik dengan sangat kaya motif, sudah meninggalkan rumah, perpaduan Persia, China dan Jawa pesisiran. Warna-warna ngejreng sebagai warna khas Indonesia, rumah menjadi pesisiran, sangat dominan. Batik Ningrat sudah mencoba proses pewarnaan menggunakan bahan-bahan Negeri Yogyakarta (UNY) dan alami. Warnanya kusam- kusam sehingga kurang me- narik. Tidak secerah meng- gunakan pewarnaan kimia. Semua batik Lasem adalah saya cek tiga tiket berlaku untuk tiga orang. Kondisi itu berulang nya diberikan tamu meras Petugas Pertanian Lapan- gan (PPL) Dinas Pertanian Kabupaten Rembang itu pu- ada musik, penunjangl dimanfaatk rumah dua lima anaknya satu per satu sedikit. (ari selesai kuliah kemudian bekerja di berbagai kota di TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGANN kosong. Anak bungsunya, Ardy, sudah lulus dari Universitas PINTU UAR kini langsung mengambil S2, juga di UNY. “Kebetulan kami súdahmau pensiun. Istri saya tahun ini, sedang saya tahun 2018 nanti. Bisa jadi tam- Tradisi Sumba Timur kemajuan Kulonprogo.Juga zonasi kawasan bandara," ujarnya. (wid) Sambungo terwujud. Di Sumba Timur, ka- wasan wisata berupa lan- skap air terjun bisa dinik- wisatawan penikmat lomba sutradara dari Gariz Riza hingg film terlar beberapa tanah Sun film-film m Turis hasil laut askan sele di malam pacuan kuda. Tentu bukan pacuan kuda modern dengan joki mati di Desa Praingkarela profesional yang mengena- kan perlengkapan pen- gaman seperti helm, sepatu emukan alternatifnya pada dengan pakaian khusus. Di sini joki pacuan kuda adalah bocah-bocah yang masih dududk di bangku sekolah dasar, yang memacu sebagian besar wilayahnya kuda di lintasan lomba tan- Hari Pertama Pendaftaran Siswa Baru Pendaftar Masih Bingung dengan air terjun Laputi. Wisatawan juga dapat men- air terjun Hirumanu, juga air terjun Gunung Meja yang menawan. Sebagai kawasan yang gunjungi lama temp pa helm dan tanpa pelana onang, kra kuda, dengan kecepatan jenisikan] menjadi Aroma tradisikerakyatan yang lezat dibanding ibukota ne langsung mendaftar ke WONOSARI, BERNAS- Hari pertama pendaftaran sekolah agar lebih cepat. Penerimaan Peserta Didik Baru(PPDB)jalurakademik tingkat SMA/SMK tahun ajaran 2017-2018, diwarnai dengan kebingungan para pendaftar. Untuk mengatasi ma- salah ini sejumlah sekolah di Gunungkidul menye- diakan ruang khusus dan pendamping untuk meng- antisipasi kesulitan dalam melakukan pendaftaran. Sebagaimana di SMAN 1 Wonosari, sejumlah orang masuk ke SMAN 1 Wono- tua siswa menanyakan mengenai cara PPDB di loket verifikasi. Sebagian menanyakan mengenai alur yang dimiliki. "Mudah kok penaftaran, mulai dari cara pengambilan PIN/Token dengan membawa SHUN. Untuk SKHUN asli, fotocopy ijazah yang telah dilegali- sir dengan menunjukkan aslinya. Fotocopy KTP orang tua dan Kartu Keluarga sesuai data orang tua yang tercantum di ijazah dengan menunjukkan aslinya. "Sepintas gampang, na- mun sempat keliru melang- kah utamanya saat pendaf- taranonline, danemail anak saya sudah tidak aktif. Jadi saya memilih langsung ke SMAN 1 Wonosari untuk melakuklan pendaftaran," kata Aris budianto, warga Karangmojo, Rabu (5/7). Wargalainnya, Asri war- ga Karangmojo mengaku mendampingi anaknya berupa sabana, Sumba juga dikenal sebagai sentra pe- Dirinya mengaku tak me- mahami PPDB secara on- line, untuk itu dirinya me- milih melakukan pendaf- taran langsung karena ada pendampingan. "Kalau seperti saya jelas tidak tahu bagaimana mendaftar online," ujarnya. Sedang putri Asri, Aulia Farahditasari, mengaku cukupmudahmemasukkan pendaftaran sistem online. Memiliki nilai 338, optimis ternak kuda. Itu sebabnya, pacu hingga 60 km per jam. kawasan ini punya sejarah panjang mengenai pacuan yang menjadi jiwa Sumba kuda. Di sinilah surga bagi inilah yang membuat para SUTARYONO/HARIAN BERNAS Kuansing Punya Puluhan Budaya U POS RETRIBUSI -- Pos Retribusi masuk kawasan pantai di Baron yang ditemukan indikasi kebocoran oleh DPRD Gunungkidul, Rabu (5/7). sari, sebagai sekolah favorit. Bahkan nilai juga ditambah dengan prestasi akademik Warga Padati Kantor Catatan Sipil momentum libur Lebaran," ujar Djulistya, Rabu kemarin. Menurutnya, mem- bludagnya pemohon akta merupakan hal yang WATES, BERNAS -- Kom- pleks Kantor Dinas Catatan Sipil dan Kependudukan, sejak hari Senin lalu hingga Rabu kemarin, dipadati pen- gunjung. Dari luar, parkir menggembirakan. Meski sepedamotor meluberhingga trotoar di depan kantor ke- jaksaan, Kantor DPU hingga DPRD. Di dalam ruang pela- yanan berjubel masyarakat yang mengantre pelayanan berbagai kebutuhan. Kepala Dinas Kependu- dukan dan Catatan Sipil Kulonprogo, Djulistya mem- benarkan, sejak menjelang Lebaran kantornya dibanjiri warga yang membutuhkan pelayanan berbagai keper- luan. Yang sepiituhanyaJumatlalu 30 Juni, waktu itu kami sudah buka pelayanan. Hanya tiga puluh orang yang datang, sehingga pelayanan langsung jadi hari itu juga. Mungkin banyak warga yang tidak tahu kalau Jumat itu kami sudah buka pelayanan," katanya. Dijelaskan, perkemba- ngan saat ini yang menarik adalah banyak anak-anak yang minta Kartu Identitas Anak (KIA). Juga banyaknya orang mengajukan pindah penduduk, baik keluar mau- pun yang masuk Kulonprogo. "Agaknya di lingkungan anak-anak sedang ngetren untuk memiliki KIA. Yang sehari jadi. Mohon maaf saya dengan anak anak me- rengek ke orang tuanyaminta dibuatkan KTP. Alasannya kan, pelayanan di Dinas Dukcapil sudah seperti di bank. Menggunakan lima loket dan antriannomor. “Ka- lau pengunjung akhir akhir ini sehari bisa tujuh ratusan orang. Namun yang terlayani seharijadi paling sekitar lima ratusan saja. Ini pun kami sudahlemburhinggamalam," tutur Harningsih. Ngadiman (60) warga Nanggulan yang ikut antri mengaku ingin pindah dari Bekasimasukke Kulonprogo. "Saya asalnya Nang- gulan, saya puluhan tahun merantau di Jakarta. Selama ini anak anak saya kuliah di Jogja. Karena sudah pensiun saya ingin kembali ke tempat kelahiran saya. Nungguin simbok yang sudah jompo," tutur Ngadiman. KABUPATEN Kuantan Singingi, sata alam, Kabupaten Kua Provinsi Riau, memiliki puluhan bu- daya unik yang menjadi objek wisata bernilai tinggi sehingga layak menjadi cukup fenomenal dan tela destinasi wisata nasional, namun perlu adalah Festival Pacu Jalu dukungan pemerintah provinsi dan pusat agar pengelolaan lebih optimal. "Saya juga meminta masyarakat mem- pertahankan tradisi budaya bernilai tinggi agar tidak punah," kata Bupati duang" yang berasal dar Kuantan Singingi Mursini di Teluk Kuantan, Selasa (4/7). la mengatakan obyek wisata itu, digelar setiap Idul Fitri. E misalnya Festival Pacu Jalur, perahu bagandang, seni bela diri, mandi bali- mau, maupun panen ikan yang semua sudah dipertahankan oleh masyarakat dan pemerintah setempat. Wisatawan yang hadir ke Kuansing, ujarnya, bakal terkesima dan rindu untuk menyaksi- kan berbagai seni budayalokaltersebut. Buktinya, katanya, saat pergelaran ribuan masyarakat dari berbagaidaerah mempromosikan festiva datang ke "kota jalur". Bahkan, pejabat katanya. daerah, provinsi, maupun pusat ha- dir menyaksikan dan memeriahkan. dikenal luas hingga manca. "Ini merupakan langkah maju untuk menjadikan Kuansing salah satu kota wisata," katanya. Selain memiliki puluhan objek wi- menamai KIA dengan kTP," tutur Djulistya. Untuk pelayanan KIA ini rata rata perharinya sekitar 50 KIA. Sedangkan untuk permohonan pindah pen- duduk untuk hari Selasa ada juga mempunyai beragar tradisi unik. Ia menyebu tadilancar internetnyajuga bisa," imbuhnya. Terpisah, Kepala seko- lah SMAN 1 Wonosari, Muh. Taufiq Sauyonomenyatakan bahwa pihaknya menye- diakan satu ruangan di labo- ratorium untuk melakukan pendaftaran online. Selain itu, juga menyediakan guru pendamping agar siswa yang kesulitan bisa didam- pingi. "Untuk pengambilan Token dilaksanakan dari tanggal 29 Juni sampai 6 Juli. Pendaftaran dibuka hari ini dan ditutup pada 7 Juli mendatang," tuturnya. Para pendaftar memiliki ke- sempatan untuk melakukan pendaftaran di 3 sekolah, dengan asumsi 1 sekolah pilihan pertama, pilihan kedua dan ketiga. (ryo) canakan pada Agustus 201 yang sangat ditunggu ole. daerah maupun perantau Selain itu, tradisi "Pe konsekuensinya dirinya dan para staf harus kerja keras melayani masyarakat."Ini menggembirakan, karena saya terjemahkan bahwa kes- adaranmasyarakatuntuk me- miliki dokumen kependudu- kan semakin baik. Sosialisasi yang dilakukan selama ini tidak sia sia," ujarnya. Djulistya menjelaskan, banyaknyawargamasyarakat yang datang tersebut terjadi sejak bulan Ramadan. Hingga saat ini perharinya rata rata sekitar 500 orang terlayani. "Setelah liburan Lebaran kemarin, sekarang menjadi karena teman temannya semakin banyak yang datang. 56 orang yang ingin pindah keluar Kulonprogo. Sedangkan yang ingin masuk Kulonprogo ada ter- catat 62 orang. "Dengan banyaknya war- ga yang datang saya bersama teman temannya lembur. Ini sebagai konsekuensi pela- yanan yang baik. Namun tetap saja seminggu ini ter- paksa ada yang belum dapat Kecamatan Kuantan Mudi Kuansing juga fenomena 2017, festival yang digelar dihadiri antara lain Wa Riau Wan Tamrin Hasyim Wakil Gubernur Riau dalam sambutannya men tival perahu baganduang ikon wisata Riau. Oleh kar dikembangkan dan dilesta baik. "Mari semua ikut be "Ini memang luar bi- asa, karena pengunjung benar benar penuh sesak. Ini mungkin memanfaatkan karena ini banyak sekali," imbuh Julistya. Sri Harningsih Kabid Kependudukan dan Doku- mentasi Informasi menjelas- juga punya KTP. Anak anak la mengatakan ika tradi (wid) Nenek 117 Tahun Masih Jualan Keliling ekonomi masyarakatjuga a kat. Namun, ujarnya, semu. terbuka dan siap menduk festival tersebut. (ant) Dokumen kelahiran dipegang seorang adiknya. "Adik saya yang ngopeni (mengurus) surat-surat (identitas kepen- dudukan/kelahiran). Dulu sewaktu pindah dari Pur- worejo ke Kulonprogo, surat- suratitu tidak saya bawa serta ke sini dan dipegang adik saya," kata Suparni. Pihak keluarga sendiri NENEKSuparni mengaku berusia 117 tahun. Dia masih aktif beraktifitas sebagaima- na orang sehat. Pagi hari jualan jamu dan selendang keliling kampung, kemudian siang dan sore memilin tali dari jerami pandan. Dari usaha itulah mbah Suparni hidup. Ditinggal di sebuah gubug kecil di Pedu- kuhan Sadang Tanjungharja mengakui bila umurnya me- Nanggulan. Sebenarnya di kampung itu dia tidak hidup sendiri, karena ada dua orang anaknya, empat cucu dan enam orang buyut. Na- mun dia mau hidup dalam rumah seorang diri, disamp- ing rumah anak sulungnya. Dari fisik mbah Suparni biasa saja, layaknya nenek yangsudah tua, agak bongkok dan berkeriput di seluruh badan yang nampak. Ketika ditanya dia tegas menyatakan umurnya 117 tahun. Diamengaku ketikarema- ja pernah mengikuti beladiri dari tentara Jepang. Rabu ke- marin, kepada parawartawan Suparni bertutur. Umurnya 117 tahun, na- mun dia sendiri tak begitu mengingat tanggal, bulan, maupun tahun kelahirannya. menikah lagi dengan perem- puan setempat. Namun Su- parni mengaku tak mau dicerai. "Saya lebih baik cerai mati dari pada kena talak. Saya gak papa tidak diberi nafkah," ujarnya. Hidup sendiri tidak di- damping suami bukan tidak ada godaan. Dia mengaku pernah dilamar seorang saudaragardariWatesnamun ditolaknya mentah-mentah. "Saya ngga mau dipinang karena sudah ngga mau berumahtangga lagi. Saya hanyaingin mengasuh anak," kata da. Kesibukan mbah Suparni ajek dari hari kehari. Berjua- lan pakaian kelilingkampung berjalan kaki dan memilin daun pandan kering menjadi tali yang banyak digunakan pengrajin untuk membuat tas. Semua dikerjakan den- gan ikhlas mengharap rodlo Allah, tanpa mengeluh, "Isuk gawe tampar, awan ider klambi (pagi bikin tali, siang berkeliling jualan pakaian). Sehari-harinya seperti itu selain juga ngeracik bahan untuk bikin jamu godog," ter, Suparni mengaku hidup tenang. Tak maumerepotkan anak cucu, katanya. Anak dan cucunya sendiri sebenarnya menyiapkan kamar khusus di dalam rumah namun tak pernah ditempatinya. Di meja gubug reyotnya, diatas meja terdapat sebuah radio. Siaran wayang oleh dalang kenamaan Kulon- progo, Ki Hadi Sugito, men- jadi kesukaannya. Dalam wayang ada pitutur luhur, katanya. "Saya lebih senang tinggal di gubuk tersebut karena hawanya lebih sejuk ketimbang tinggal di kamar dalam rumah yang cender- ung gerah. Ngga pernah sakit meski tidur di tempat begini; akunya. Ditanya tentang umurnya yang panjang dan selalu sehat, Suparni mengaku tak punya resep khusus. Dia hanya minum jamu godog racikan tradisional. Juga tidak pilih-pilih makanan, namun mengaku menyukai sayur- yang diberikan kehidupan narima ing pandum. Pun ketika melakukan sesuatu pekerjaan, semestinya juga dilakukan dengan sepenuh pekok kuwi nyudoakke kap- hati. "Intine ono pikiran sing itumengurangi kecerdasan)," waras (intinya, pikirna yang waras). Kalau pikiran enak dan anteng, cari makan juga gampang. Tansah ndongo marang Gusti lan ojo dadi wong sing pekok (Selalu ingat Tuhan dan jangan jadi orang yang keras kepala atau meny- impang dari aturan). Mergo usialanjut diamasih bEkerja. Dalam catatan media yang pernah diberitakan, ada be- berapa orang yang umurnya seratus tahun lebih. Antara lain Almarhum Mbah Gotho dari Sragen (146 tahun) serta Puan Ahmad asal Malaysia (121 tahun). Ada pula Emma Morano asal Italia(117 tahun) ataupun Sakari Momoi asal Jepang (112 tahun). (wid) Judika dan Nowela Sambungan dan bakal kita lihat bersama nanti settingnya seperti apa, karena kita siapkan empat kelasmulai VVIP hingga Fes- tival A dan B," kata Heryadi. Brigitta Gitta, PR Execu- tive The Rich Jogja Hotel me- nambahkan pihaknya men- ini tiket m seluruh kela 500 ribu un tapi ada plusnya itu yang akan jadi surprise di konser nanti," imbuhnya. Untuk memastikan penampilan prima kedua penyanyi ini, The Rich bakal mengubah tampilan Impe- rial Ballroom yang saat ini sudah diperluas hingga bisa jual paling tidak 2000 tiket menampung 3000 orang. "Kami ingin membuktikan ballroom kamijadisalah satu yang terbesar di Yogyakarta jebolan Idol tersebut. "Saat interan (karena keras kepala Rp 75 ribuu tanya seray bahwa kelas dengan ham dan Regula Rp 100ribu. bisa dilaku Jogja Hotel, km.6 No 18 telepon. (ga imbuh Suparni. Dengan cara hidup seprti itu Suparni berumurpanjang. Entah benar 117 tahun umur 2cm atau tidak, yang jelas dalam mang 117 tahun. Menurut buyut Suparni, Verdana Dandi (19), ber- kasnya KTP ada terkunci di kamaranak pertama Suparni, kakek Dandi, Suparni mengaku lahir di Kaligesing, Kabupaten Purworejo sebagai anak su- lung dari 9 bersaudara dan sempat menyaksikan masa penjajahan Belandamaupun Jepang. la pindah ke Kulonprogo sekitar 1945 yaitu ketika me- nikah dengan Karto Pawiro. Dariperkawinanandiamemi- liki dua anak, yaitu Tukiyem dan Tukino alias Bambung. Suaminya pergi mening- galkan Suparni beserta dua anaknya pada 1965 untuk merantauke Metro Lampung. Di Lampung, Karto Pawiro untuk penonton yang ingin menyaksikankonserdua pe- nyanyi papan atas Indonesia Tari Legong Wali Sambungan kinkan, harapan saya ke de- pannya tarian ini juga bisa dipentaskan untuk 'ngayah' di pura," ujar Ria yang juga Wakil Koordinator Sanggar Narada Gita itu. Untuk persiapan pentas di Taman Budaya Denpasar ini, keempat penari yang penonton PKB itu juga dib- membawakan Legong Wali dilatih selama sebulan, se- dangkan latihan tabuh untuk Pagulingan seperti gending ini tetap ek= sejumlah judul tetabuhan sudah dilakukan sejak Maret 2017. "Lewat pementasan sanggarkami, kami berharap bagaimana masyarakat Bali itu juga turut aktif untuk mengembangkan kesenian dan budaya Bali," katanya. Di sisi lain, pada pe- mentasan yang diseksikan dan Batu mengenai g gongan me yang direkon melalui reka Gending ya karya dari s Lotring in sudah sanga kan oleh m sayuran. Suparni berpandangan, bahwa manusia dalam men- jalani hidupharuspunyapiki- ran yang bersih dan bebas. Se- laluikhlas menerimaapapun awakan sejumlah garapan gending tetabuhan Semara "Semoga ke berjudul Langsing Tuban, inspirasi unt Gegenggongan, But Yeh, SRI WIDODO HARIAN BERNAS tuturnya. Tinggal digubug 2X3 me- Mbah Suparni baru, kata E Color Rendition Chart