Tipe: Koran
Tanggal: 1989-09-08
Halaman: 08
Konten
2cm
HALAMAN VIII
Bondres, Seni Pelipur
di Tengah Kegelisahan
m
Oleh Kadek Suartaya
la hadir dari tuntutan kebutuh-
an perkembangan masyarakat-
nya yang kian dinamis, yang ba-
rangkali menginginkan satu
bentuk seni yang sesuai dengan
gerak dan irama perkembangan
situasi dan kondisi.
BONDRES adalah sebutan untuk tokoh rakyat dalam drama
tari topeng Bali. Penampilan topeng Bondres sering ditunggu-
tunggu oleh penontonnya. Ini agaknya disebabkan karena Bon-
dres biasanya menjanjikan kelucuan. Dalam memancing gelak
tawa penonton, ia terutama memanfaatkan ketunaannya. Misal-
nyakaki pincang, tangan bengkok tak karuan, mulut sumbing
super berat, mata melorot sebelah, tuli dan pikun dan serbaneka
cacat fisik maupun mental, yang semuanya dijadikan bahan
baku dalam merangsang geeerrrr!
Di Bali, ada dua jenis drama
tari topeng. Topeng yang ber-
kaitan dengan upacara ritual
tertentu disebut Topeng Pajeg-
an, dan topeng yang lebih mene-
kankan unsur artistik dan hibu-
rannya bernama Topeng Panca.
Topeng Pajegan dibawakan ha-
nya oleh seorang penari. Se-
mua peran diborong seorang di-
ri. Sedangkan dalam Topeng
Panca, seperti namanya, di-
mainkan oleh lima orang pena-
ri. Kedua jenis drama tari to-
peng ini menampilkan tokoh-
tokoh rakyat yang disebut bon-
dres yang biasanya baru muncul
pada bagian akhir cerita.
Tari yang mempergunakan
penutup muka atau topeng
hampir dapat dijumpai di selu-
ruh Indonesia, yang, di Bali di-
duga telah
cukup tua
umurnya. Prasasti yang ditemu-
kan di sini seperti prasasti Bebe-
tin (896 M) dan prasasti Blantih
(1059 M), menyinggung per-
kumpulan topeng dengan sebut-
an partapukan atau atapukan.
Drama tari topeng Bali ini
biasanya membawakan lakon
cerita semi sejarah atau babad,
baik yang bersumber dari usana
Bali maupun usana Jawa seperti
kisah Gajah Mada, Arya Damar,
Dalem Bungkut, dan sebagainya.
Menurut Dr. I Made Bandem,
Ketua Sekolah Tinggi Seni Indo-
nesia (STSI) Denpasar, dalam
bukunya Ensiklopedi Tari Bali,
kata topeng berasal dari tup
yang berarti tutup. Karena geja-
la bahasa, tulisnya lebih lanjut,
kata tup ditambah saja dengan
eng yang kemudian menjadi tu-
peng yang kini biasanya disebut
topeng. Topeng penutup muka
ini di Bali disebut dengan tapel.
Mandiri
Perkembangan zaman, perge-
seran tata nilai dan perubahan
sosial juga membawa pengaruh
terhadap perkembangan ke-
senian. Ini rupanya terjadi da-
lam drama tari topeng Bali. Per-
kembangan terakhir menunjuk-
kan, bondres yang merupakan
peran-peran kocak dan pe-
nyegar dalam pertunjukan dra-
ma tari topeng, kini sudah ber-
usaha "cerai dari induknya,
menjadi bentuk seni yang ber-
diri sendiri dengan sebutan be-
bondresan, drama tari topeng
yang hanya menampilkan to-
koh-tokoh rakyat. Kemandi-
riannya ini tercetus dengan mu-
lainya bermunculan kelompok-
kelompok bebondresan di Bali.
Bahkan sudah pernah dilomba-
kan beberapa kali oleh suatu in-
stansi pemerintah.
