Tipe: Koran
Tanggal: 1992-08-15
Halaman: 12
Konten
2cm Halaman 12 Pejuang Wanita dari Sektor Selatan Banyuwangi SEKTOR selatan Banyuwangi, adalah wilayah yang meliputi hutan-hutan di Kecamatan-kecamatan Pesang- garan, Bangorejo, Tegaldlimo, Purwoharjo dan Kecamatan Muncar. Sektor ini mencakup daerah luas yang merupakan daerah pertempuran yang melibatkan satuan-satuan geri lya, yang terdiri pasukan TNI yang bergerak bersama ra- kyat melawan Belanda untuk mempertahankan Prokla- masi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 di Banyuwangi. Pimpinan TNI yang populer di daerah ini antara lain Soedar- min, Blegoh Soemarto, dan Bam- bang Kedut. Pasukan-pasukan TNI ini bergerak secara mobil yang membuat kedudukan- kedudukan Belanda selalu tidak aman lantaran selalu diserang pasukan-pasukan kita. Di antara satuan-satuan pe- juang itu, ikut serta pula sebuah pasukan wanita yang tergabung dalam pasukan yang diorgani- sasi dengan nama "Pasukan Sri- kandhi". Pasukan wanita ini di- organisasi secara khusus untuk bantuan logistik dan PHB (Per- hubungan). Dua orang aktivis Pasukan Srikandhi ini yang ditemui Bali Post secara terpisah mengung- kapkan pengalamannya semasa Ny. Soedarmi Proboseno kanan mereka itu. Ya, apa mau satunya jalan! perjuangan dulu. Meski, masa dikata, berpuasa adalah satu- perjuangan revolusi fisik telah lama lewat, namun gelora per- juangannya masih bergetar, terus, dan disalurkan lewat ke- giatan sosial kemasyarakatan. mBok Misrinah (77 tahun) yang Kedua orang tersebut adalah tinggal di Desa Pedotan, Keca- matan Bangorejo (70 km selatan kota Banyuwangi) dan Soedarmi Proboseno (66 tahun) yang ting- gal di Desa Jajag. Kecamatan Gambiran (36 km selatan kota Banyuwangi). rakan Misrinah, yang kini mem- Kenangan lain, yang dicerite- buka warung nasi sate di Desa Pedotan, adalah peristiwa berda- Pesanggaran, di rumah Misri- rah di Wringintelu, Kecamatan nah kala itu. Kejadiannya di- ingat pada hari Rabu Pon, pada bulan dan tahun yang tak di- ingatnya lagi. menyiapkan makanan untuk la- sykar rakyat dan TNI. Semua- Peristiwa bersejarah ini mem- bawa akibat buruk bagi satuan pasukan wanita Srikandhi. Pa- sukan ini cerai berai. Soedarmi dan Misrinah berpisah. Misri- nah tetap melangsungkan per- juangan di bawah tanah di bumi Blambangan, sedangkan Soe- darmi mengikuti suaminya, Pro- boseno, yang anggota pasukan gerilya untuk hijrah. Misrinah atau populer dengan sebutan mBok Tarip, sekolahnya hanya sampai klas III SD. Ia anak bungsu dari Daliman yang mempunyai 17 anak, yakni Ke- pala Desa Bantun di Malang. Masuk di Banyuwangi pada ta- hun 1934. Ketika menginjakkan kakinya di Pedotan, Banyuwangi Selatan itu, di mana ia tinggal hingga se- karang, ia berjualan nasi pecel. Suaminya, Nurhayak, berjualan sate dipikul berkeliling. Saat Jepang masuk, ia sudah menunjukkan sifat kejuangan- nya, dengan aksi di bawah tanah. Ia masuk jadi anggota Fuyinkai, yakni organisasi wanita suatu tentara Jepang. Romusha- Romusha yang dipekerjakan di dekat rumahnya ia drop ma- kanan secara diam-diam. "Ma- kanan itu saya masukkan ke ke- ranjang, dengan pura-pura membuang sampah," tuturnya mengenang. kan pistol miliknya, dan ia dise- ret keluar akan ditembak mati. Anehnya, atas permintaan Bu De-nya, Belanda urung menem- baknya. Maut tak jadi menjemput, te- tapi lama kemudian yang men- jemput adalah utusan suaminya, yakni lima orang anggota TRIP yang muda-muda dipimpin Letnan Soediarto. Bersama orang-orang muda ini, Soedarmi meninggalkan Kampung Nagan, kembali ke pasukan suaminya. Dikisahkan, perjalanannya menuju arah barat Yogya, me- nyeberangi Kali Progo menuju Wates. Tak diduga, menjelang fajar mereka dipergoki patroli Belanda. Meski Belanda tahu, mereka berhasil mengelak. Hambatan menghadang lagi, yakni tatkala tiba di Kutoarjo. Malam itu menjelang pukul 21.00. Dalam dinginnya udara, mereka menyeberangi Kali Dali yang lebar dan dalam, dengan membawa obor dari sabut kelapa kering. Tengah menyeberang, terde- ngar suara truk menderu meme- cah kesunyian. Obor dimatikan! Kemudian mereka menyelam menghindar dari lampu truk itu yang kebetulan mengarah su- tersembunyi. dan tidur kelelahan di seberang sungai, di tempat rimbun dan Bali Post ASYIK-Gung Oka (kiri) sedang asyik dengan biji-biji caturnya. Anak Agung Oka Sudiarta H. Nur Cholis SABTU, 15 AGUSTUS 1992 Kini Berbahagia di Kuta PADA prinsipnya manusia hi- pat isyarat bahwa ekonominya dup mencari kebahagiaan. Sara- bakal merosot. "Tetapi batin nanya tiap manusia berbeda- saya meremehkan isyarat itu," beda. Kesemuanya bermuara ke akunya. batin. "Tuhan memberikan tun- Tahun 1984 pernah tertipu Rp tunan agar umatnya memohon 9,5 juta. "Saya dan ibunya anak- doa kebahagiaan sekarang dan anak, tidak tegaan. Ada orang mendatang," ucap H. Nur Cho- minta bantuan, saya beri. Nanti lis ketika Bali Post temui di tem- ada teman baik yang mau buka pat kosnya, jalan Raya Kuta, usaha, saya modali dan akhirnya baru-baru ini. bangkrut," kisahnya. Tahun 1986 tertipu lagi Rp 1,5 juta. Ke- hidupan rumah tangganya se- makin goncang. Seakan-akan, menurut pengakuannya, sudah tak ada lagi bumi tempat berpi- jak. Akhirnya usaha pertanian- nya sudah tak bisa memberikan nafas lagi hingga ia alih bisnis kain dan emas keliling Jawa Ti- mur tahun 1988, sampai perte- ngahan 1990. Usaha tersebut "Kami menempati kamar ini seperti mimpi. Tak membayang kan sebelumnya untuk tinggal di Bali," kata Kholifah (36) istri H. Nur Cholis 50 yang dulu nama aslinya Safari itu. Tentang mengapa sampai hi- dup di Bali, keluarga asal Mangli, Jember, Jawa Timur, ini bernostalgia panjang lebar. Tahun 1961 ia bisnis sapi keli- ling pulau Jawa hingga perte- juga menemui banyak rinta- ngahan tahun 70-an. Pengha- ngan. "Karena pepet pikiran silan tiap minggunya waktu itu saya, saya tulis surat 'saya ja- Rp 150 ribu. "Bersih. Makan, ro- ngan dicari' kemudian minggat dan sampai di Bali ini, 20 Desem- ber 1990," tutur Cholifah, sang istri. Bali Post/AAOS kok transpor ditanggung," tutur Nur Cholis yang waktu itu men- jadi kepercayaan PTP Mangli Jember. Di Tengah Kegelapan Menguak Keberhasilan PANGKAL tolak keberhasil- annya sederhana saja ketekunan. Dalam hal itulah dari seorang awas. situ, dia melanjutkan ke Sekolah Guru atau SPG, dan berhasil me- namatkannya pada tahun 1972. "Saya sadar pada saat itu Berbicara tentang suka duka- nya menjajakan jasa panti pi- jat, Gung Oka menjelaskan, "Mula-mula jumlah pasien me- Menurut pengakuannya, wa- lau penghasilannya jauh di atas cukup, batinnya kurang tenang. Waktunya seakan tersita. "Manusia mempunyai ren- cana. Tuhan mempunyai ren- cana. Sebaik-baik rencana ada- lah rencana Tuhan," kata bapak empat anak ini, mengutip salah satu ayat Al Qur'an. Dasar jodoh, walau di liang se- mut tetap saja bertemu. Tanggal 4 Januari H. Nur Cholis muncul di depan istrinya. H.Nur Cholis ikut kerja di se- buah usaha rotan. Gaji Rp 40 ribu sebulan hanya cukup untuk bayar kamar kos. Untuk biaya hidup sehari-hari, Cholifah membuka warung nasi di depan kamar kosnya. "Sehari saya ha- Ia sekeluarga tak menduga rus masak 20 sampai 25 Kg beras sama sekali, suatu ketika per- untuk melayani orang-orang edaran keuangan 'beku'. Cairnya yang kos di lingkungan Bintang tak menentu. "Kadang satu Bali Rotan," kata Cholifah yang bulan, uang baru cair. Bisnis mengaku sering menangis meli- pindah ke Jakarta," paparnya. Ia "Saya "kan tidak biasa kerja se- kemudian berhenti bisnis sapi, macam itu," aku H.Nur Cholis, pindah ke dunia pertanian. Sísa "Tetapi tetap saja saya jalani," kan mengolah sawah hingga ta- penghasilan bisnis sapi ia guna- tambahnya. Karena usaha jual nasinya hun 1982 menunaikan ibadah makin hari bertambah banyak haji. Tahun 1983 bersilaturahmi konsumennya, H.Nur Cholis ber- Tatkala berpisah dengan Soe- ngai. Mereka berhasil selamat seorang tunanetra lebih unggul bahwa walaupun saya sudah mang tinggi, tetapi akhir-akhir kocar-kacir. Lebih-lebih direksi hat suaminya bekerja berat. Ia melakukan tugas sebagai ku- rian berjuang di sektor selatan. antar pos TNI di pedalaman. rir yang merupakan penghubung darmi, tinggal Misrinah sendi Di alam kemerdekaan, Misri- nah, ibu dua orang anak, yang kim di Irian Jaya, setiap bulan Pengantin Sampai kini, Soedarmi yang "Itulah sebabnya, sampai kini pun, pada saat anak saya sudah dua orang, saya masih berpe- doman dengan motto: bekerja dengan tekun untuk mampu hi- dup mandiri dan membiayai se- memperoleh ijazah SPG, peng- angkatan sebagai pegawai ne- geri bisa saja berlarut-larut sam- pai lama. Oleh karena itu timbul pikiran saya untuk mengikuti kursus pijat, agar sementara me- ini mulai menurun. Mengenai jumlah pasien tiap harinya, istri saya mempunyai catatannya." Dengan melihat catatan yang kemudian disodorkan oleh bu Oka dapat diketahui bahwa Ketika itu para wanita sedang kedua anaknya itu kini bermu- berangkat tua masih mengenang kolah anak-anak saya," demi- nunggu pengangkatan saya da- tahun-tahun 1990/1991 merupa- ke rumah seorang kiyai di Probo- henti kerja di rotan ikut kerja Kedua wanita itu berada di ke- nya berjumlah 60 orang. Saat itu menerima tunjangan dari peme- kisah-kisah revolusi itu. Ia ber- kian dia menjawab pertanyaan pat mencari nafkah. Jadi tidak kan tahun paling basah. Jumlah linggo. Waktu itulah ia menda- jual nasi dengan rombong di pan- satuan yang sama pada saat- saat clash II, berjuang bahu membahu, bersama rekan- rekannya, para pejuang saat itu. nyaris senja. Ketika pasukan TNI dan lasykar sedang bersan- tap mendadak muncul tiga truk. Tentu saja, di pihak kita ka- teran RI. rintah sebagai anggota legiun ve- Sedangkan Soedarmi, pada masa hijrah itu, mempunyai pengalaman menarik, bahkan pendidikan Klas III Taman Siswa pada tahun 1934. Pada ta- hun 1939 ia menikah dengan R. Soepangat Proboseno, yang waktu itu pegawai Bochwezen matan Pesanggaran, 60 km se- latan kota Banyuwangi. wartawan. "Pada dasarnya saya memiliki' pasien per hari mencapai rata- rata di atas 40 orang. Tetapi ta- hun 1992 menunjukkan penu- runan, walaupun belum sampai pada titik kritis, namun cukup Pengalaman masa lalu itu ada- lang kabut. Anggota-anggota pa- dramatis yang selalu dikenang. (Kehutanan) di Kesilir, Keca- kerja dengan Yayasan Dria Raba mengikuti pendidikan tam- drastis. lah kenangan pahit getir dalam rentetan panjang yang selalu di- ukirnya. Dapur Umum "Wah, saya senang sekali ber- cerita tentang perjuangan," tu- tur Soedarmi yang di tempat tinggalnya dikenal oleh tetangga dan kenalan-kenalannya dengan sebutan akrab: Bu Darmi! Kata- nya, dialah yang membentuk Pa- sukan Srikandhi itu bersama- sama dengan suaminya, almar- hum R. Proboseno. Yang diingat-ingat anggota pasukan wanita itu adalah nama-nama Misrinah, Pariyah dan Marsiah. Ia tidak ingat, ber- apa anggota seluruhnya pasu- kan itu. "Yang jelas di bawah 10 orang," kenangnya. Soedarmi merupakan koordinator pasu- kan. Seluruh kegiatan pasukan wa- nita itu, memang paling banyak jadi penghubung, dan penghim sukan kita yang sempat melarikan diri membobol di- nding rumah bagian belakang. Seorang anggota lasykar, ber- nama Pak Mun, mencoba me- nyiapkan granat untuk dilontar- kan. Tetapi ia tertembak dan te- was seketika! Belanda terus memberondongkan peluru dari laras bedilnya. Tercatat 38 orang pejuang gugur dirajam logam pa- nas. Menurut Misrinah, dari 38 orang yang tewas itu, dua orang adalah anggota TNI. Yang memi- lukan, yang terkena hantaman peluru, selain yang tak sempat melarikan diri, 18 di antaranya bersembunyi di kolong meja dan tempat tidur," Dari tiga truk ser- dadu Belanda yang menyerbu itu, bulenya hanya tiga orang. Lainnya, tentara sawo matang, kenang Misrinah dengan per- asaan getir. Begitu pasukan Belanda pergi, Misrinah dan suaminya, dibantu dua orang anaknya, mBok Misrinah nya di sepanjang hayatnya. Pada saat hijrah, suaminya, R. Suaminya meninggal pada ta- hun 1954, saat menjabat Asisten Wedana (camat) Gambiran, ba- rat daya Banyuwangi. Putera- dua macam profesi, guru dan juru pijat. Pagi hari saya meng- ajar di SLB A Negeri yang be- di Sanglah. Sore harinya saya membuka panti pijat di rumah sendiri. Nanti Anda bisa melihat keadaan ruang praktek saya," ka. tanya sambil tersenyum. Mengenai latar belakang pen- didikannya, Gung Oka menjelas- menganggur sama sekali." Selanjutnya diceriterakan bahwa kemudian dia mempero- leh informasi bahwa untuk bisa diangkat dengan cepat dia harus bahan untuk menjadi guru SLB. Tekadnya yang besar akhirnya membawanya ke kota Surabaya, tempat dia mengikuti pendidi- kan Sekolah Guru Pendidikan alasan. Luar Biasa atau SGPLB. "Ini mungkin ada hubungan- nya dengan kenaikan jumlah juru pijat yang beroperasi di Denpasar," bu Oka memberikan "Di samping itu," tambahnya, mungkin ada juga kaitannya de- yang kini hidup berbahagia de- ngan pendamping tercintanya, Sunarmi, beserta dua orang putri-putranya, memiliki sejum- lah hobi, yang berkisar dari seni sampai ke peras otak. Dia adalah seorang guru kesenian musik yang terampil bermain gitar. Te- tapi dia juga seorang ahli stra- tegi di medan catur. Karier ca- turnya telah membawanya me- raih juara pertama pada Bali. tai Kuta. "Saya sudah mempu- nyai surat izin jualan di sana," katanya sambil tertawa bahagia walaupun kelancaran usahanya baru delapan bulan berjalan ini. Cholifah tetap melayani kon- sumennya di depan kamar kos- nya. H.Nur Cholisberangkat do- rong rombong pukul 06.30, pu- lang pukul 10.30. "Nanti pukul 13.00 sampai 17.00 jualan lagi," katanya. nya sebenarnya empat orang, na- kan bahwa ketika kecil sempat depan hidup saya ditentukan. ngan munculnya panti-panti pl kompetisi antar tunanetra se seperti dulu, rumah tangganya mun kegetiran masa perang me- nyebabkan kesehatan bayi tidak terjaga. Anak-anak itu, tiga orang meninggal saat usia dini. Tinggal anak yang bungsu, yang lahir pada tahun 1951, yang ma- sih hidup, yang bernama Wishnu Priyo Sasmito, yang kini jadi ca- mat di Purwoharjo, jauh di se- latan kota Banyuwangi. terjadi perbedaan pendapat an- tara ibu dan bapaknya. "Ah, sudahlah, Oka biar di ru- mah saja. Kasihan kalau dia ha- rus belajar dan bekerja seperti anak-anak biasa," katanya meni- rukan ibunya. "Tetapi sebaliknya ayah saya," dia melanjutkan, "berpan- dangan lain. Saya harus sekolah, supaya saya bisa mandiri, tidak sepenuhnya tergantung kepada orang lain." Sejak kematian suaminya, hingga kini, Ny. Soedarmi Probo- seno bertahan hidup sebagai Nampaknya, kisah masa re- janda. Puluhan tahun ia diterpa kesendirian seraya terus meng- maja Gung Oka tidak saja ber- asuh anaknya yang bungsu itu, makna untuk profesinya, tetapi anak satu-satunya yang hidup. juga untuk rumah tangganya. Hari tuanya dihabiskan mela- Sesuai dengan policy ayahnya, kukan kebaktian pada masyara- yang ternyata juga mendapat du- "Di situlah ternyata hari Saya berhasil menyelesaikan jat tradisional, yang kata orang pendidikan sekaligus berhasil bisa memberikan servis bukan memboyong seorang putri Maja- hanya pijat tetapi juga yang lain- pahit," jelasnya sambil terse- lain." nyum. Keterangan Gung Oka terse- but diamini juga oleh bu Oka, seorang putri manis kelahiran Mojokerto. "Kebetulan dia kos di rumah seorang famili, jadinya saya ya sering ketemu. Mula-mula saya memang tidak tertarik kepada- nya, soalnya repot membayang- kan bagaimana nantinya kalau saya bersuamikan seorang tuna- netra. Tetapi lama-lama saya pi- kir, demikian juga pendapat ke- luarga saya, 'kan lebih aman pu- nya suami seorang tunanetra. nDak bakalan macem-macem," bu Oka turut menjelaskan sam- "Nyatanya, sekarang sudah ada hasilnya, dua orang anak, seorang putri dan seorang je- jaka," Gung Oka menimpali. pun para wanita desa memberi bersama-sama mengubur jena- Proboseno, semula berangkat kat. Antara lain memberikan kungan dari kakaknya, dia te- suplai logistik dan membuka da- zah pejuang-pejuang yang gugur dulu bersama pasukannya ke kursus rias pengantin kepada kun belajar di SLB A (sekolah pur umum di basis-basis dan itu. Ia tak minta bantuan orang Kediri. Tetapi sepeninggal kaumnya yang memerlukan ke- khusus untuk tunanetra) milik bil tertawa kecil. kantong gerilya TNI. Soedarmi dan Misrinah adalah dua orang yang bertugas mendrop logistik di area hutan tempat pertah- anan gerilya TNI berada. Seingat Soedarmi, untuk dro- lain; Takut diketahui spion Be- landa yang memang banyak ber- pasukan-pasukan TNI, Banyu- terampilan itu. keliaran di sana. Penguburan di- lam hari. wangi Selatan situasinya gawat. lakukan secara diam-diam ma- Mata-mata Belanda disebarkan mengamati sisa-sisa pejuang Tragisnya, Misrinah hanya yang tidak ikut hijrah. Banyak tangkapi. pemerintah di Sanglah, Denpa- sar, mulai dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Ting- (Slamet Utomo). kat Pertama. Setamatnya dari Ring makanan berupa na sibung: mempunyai empat tikar pandan. Pejuang yang terjebak dan di Kroasia Boleh jadi Menghadiri KTT GNB kus, beban. empat jenazah yang Tiap hari, droping dilakukan di lucu, tatkala Soedarmi dan Mis- mampu dibungkus tikar itu. lokasi-lokasi tertentu, yang tem- Lainnya tanpa apa-apa. Peng- darmi berkutat di kantong- Empat bulan lamanya, Soe- Abu Dhabi- patnya selalu berpindah-pindah. uburan itu dilakukan massal da- kantong gerilya di Banyuwangi yang bertikai boleh jadi mengha- Republik-republik Yugoslavia Pernah ada kejadian yang lam satu lubang. Selatan, diiringi rasa resah lan- diri KTT gerakan Nonblok di ja- taran belum juga dapat menyu- karta September, kata pejabat- sul suaminya, karena kucing- pejabat, Rabu. kucingan dengan antek-antek musuh. Untunglah, pada suatu hari datang dua orang wanita yang diutus suaminya menjem- putnya untuk menyusul ke Ke- diri: Dengan gembira, ia kemu- dian melakukan perjalanan dan dapat berkumpul kembali de- ngan suaminya. rinah melakukan tugas rutin mendrop makanan. Saat mele- Kali Dali wati bulak, yakni jalur panjang Banyak memang kenangan persawahan di kanan kiri jalan, masa perjuangan itu. Kenangan mendadak dengan tak terduga, yang lain adalah saat terjadi keduanya dipergoki patroli Be- kontak senjata antara pasukan landa. Untunglah, di kanan jalan kita dan pasukan Belanda. Tak sebuah kanal (dam) memben- disangka, pasukan kita terdesak tang. Patroli Belanda yang da- ! Saat mengundurkan diri, dan tang lewat tengah hari itu mun- diburu terus oleh musuh, Misri- cul kira-kira 200 meter di ha- nah dan Soedarmi serentak dapan mereka. mengkoordinasi rakyat meng- Serta merta, kuda yang ditun- hambat tekanan musuh, dengan tun perlahan dengan beban nasi bungkus dua karung penuh itu, dipinggirkan. Dengan rasa pa- nik, takut diketahui patroli Be- landa itu, puluhan nasi bungkus itu dibuang ke sungai kanal. Be- landa tidak curiga dan tidak mengetahui tatkala berpapasan. Patroli Belanda di atas truk itu lewat begitu saja tanpa mene- gurnya, "Aman !" pikir mereka, "Jantung rasanya mau copot," ungkapnya. jalan beramai-ramai melakukan penebangan pohon dan digelim- pangkan di tengah jalan yang akan dilalui tank, panser dan kendaraan militer musuh untuk menghambat laju gerakan mu- suh. Taktik ini sedikit berhasil mengulur waktu dan memberi kesempatan kepada pasukan ge- rilyawan menghindar dan terus masuk jauh ke pedalaman. Soedarmi dan Misrinah terga- Tetapi nasi bungkus yang jadi bung dalam pasukan Batalyon tumpuan pasukan gerilya itu lu- 27 pimpinan Kapten Soedarmin. des dicemplungkan ke sungai. Ketika perjanjian Linggarjati di- Satuan-satuan TNI yang apes paraf, seluruh komando gerilya tinggal menunggu saja nasi ma- di Banyuwangi hijrah ke Kediri. BARU KANG Belum lama berkumpul de- ngan suaminya di daerah Kediri, tiba-tiba ia harus menyertai suaminya melakukan perjal- anan militer ke Jawa Tengah. Ketika pasukannya berada di Tloyo, wilayah Prembun, asrama pasukannya diserbu Belanda dan dibakar. Akibatnya, pasu- kan itu kocar-kacir. Soedarmi berpisah lagi dengan suaminya, sekaligus dengan induk pasu- kannya. Sendirian Soedarmi lari menuju ke Kampung Nagan di Yogya dan tinggal di rumah Bu De-nya (kakak ibunya) yang ma- sih kerabat keraton. Menteri Negara Urusan Luar Negeri India Eduardo Faleiro mengatakan, Serbia dan Kroasia meminta status sebagai peng- awas dalam pertemuan puncak itu, dan ia memperkirakan, Bos- nia boleh jadi akan meminta sta- tus serupa. KTT GNB akan mempertemu- kan para pemimpin dari 104 ne- gara dalam pertemuan di Jakarta mulai 1 sampai 6 September. Negara-negara bukan anggota GNB seperti Cina akan hadir da- lam KTT itu sebagai pengawas, namun tidak akan ikut serta da- lam menyusun deklarasi. Menteri-menteri dijadwalkan menyelesaikan agenda KTT se- belum pertemuan itu berlang- sung. Pertemuan tersebut akan dipusatkan pada masalah perda- maian dan boleh jadi termasuk situasi di Yugoslavia, kata Faleiro. Indonesia, Senin, menyatakan Belanda lalu menyerbu keinginan menyelesaikan peng- Nagan. Menggeledah pondokan alihan ketua GNB dari Yugosla- Soedarmi. Pada almari ditemu- via sebelum berlangsungnya TOYOTA KIJANG ORIGINAL BODY *Power Steering *Power Window, Central Lock *A.C. Double Blower *Dashboard Baru *Bebas Dempul Hubungi: Penyalur Resmi TOYOTA P.T.SINAR BUANA MANDIRI JL.H.O.S. COKROAMINOTO 85 DENPASAR TELP. 35109,37106 JL. TEUKU UMAR 99Z DENPASAR TELP. 23850, 21279 C 876 KTT itu. Iran mengancam akan akan mewakili India dalam KTT lavia memimpin sidang pembu- keluar dari KTT GNB jika Yugos- tersebut. India merupakan salah satu kaan KTT tersebut. Negara-negara Islam mende- via dan Mesir merupakan dari tiga pendiri GNB. Yugosla- sak agar Yugoslavia baru keluar pendiri-pendiri lainnya dari ge- dari GNB sebelum dimulai KTT rakan yang dibentuk tahun 1955 itu. itu. " Mengenai tarif, Gung Oka menjelaskan lebih lanjut, bahwa ada ketentuan yang sudah dise- pakati dan diatur oleh Pertuni (Persatuan Tunanetra Indone- sia) cabang Bali. "Kalau pasien datang ke panti pijat, dia akan ditarik Rp 6 ribu. Tetapi kalau saya harus datang ke rumah pasien, tentu saja ada ongkos tambahan. Yang penting masalah transportasi mereka yang tanggung Tahu saya ada orang yang menjemput dan mengantar saya pulang," Gung Oka menjelaskan. "Kadang-kadang bapak juga diminta memijat di hotel. Kalau di sana dengan sendirinya ong- kosnya tinggi, sampai Rp 15 ribu," bu Oka urun penjelasan. Anak Agung Oka Šudiarta, Beograd- Negara Yugoslavia baru, yang dituduh habis-habisan mem- bantu Serbia merebut daerah- daerah di Bosnia-Herzegovina, berjanji untuk mengakui repub- lik yang hancur akibat perang kan kantor berita Tanjug, Rabu. saudara itu, demikian dilapor- Tanjug, dalam laporannya dari Ankara menyatakan, janji tersebut merupakan bagian dari pernyataan bersama luarkan Perdana Menteri Yugos- lavia Milan Panic dan Perdana yang dike- "KTT penting, karena Yugos- Faleiro, yang berbicara mela- lavia akan menyerahkan kepe- lui telepon dari Dubai dalam per- mimpinan kepada Indonesia. singgahan dari Teheran meng- Para menteri sudah mengada- atakan, ia bertemu dengan Pre- kan pertemuan di Bali bukan di siden Iran Ali Akbar Rafsanjani Menteri Turki Suleyman Demi- Beograd, karena situasi di Yu- untuk membahas pengalihan rel setelah pembicaraan hampir goslavia," ujar Faleiro, yang kursi ketua GNB. (Ant/Ⓡtr). sehari. pusat perbelanjaan serba ada (Ant/AFP/Rtr). Dewata Ayu JL. P.B. SUDIRMAN 20. TELEPON 35435-35436 DENPASAR-BALI. Mengucapkan Selamat: HUT KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA KE-47 Tanggal 17 Agustus 1992 DIRGAHAYU BANGSA DAN NEGARA KESATUAN RI Semoga dalam mewujudkan tujuan pembangunan Bangsa selalu mendapat ridho Tuhan Yang Mahaesa. PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN DAERAH TK II BADUNG JALAN A YANI NO. 92 TELP. (0361) 31314-31315 FAX: 34774 KOTAK POS 133 DENPASAR 80111 HB 1333 Direksi dan Staf beserta seluruh Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Daerah Tingkat II Badung mengucapkan: DIRGAHAYU PROPINSI DAERAH TINGKAT I BALI Pada HUT yang Ke-34 Tanggal, 14 Agustus 1992 dan DIRGAHAYU PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA. Pada HUT yang Ke-47 tanggal, 17 Agustus 1992 Semoga Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi Wasa senantiasa melimpahkan rachmat-Nya kepada kita sekalian dalam menjalankan dharma bakti kepada Nusa dan Bangsa. HB 1310 "Tugas saya di sekolah, di samping mengajar kesenian, juga Bahasa Indonesia. Dari se- kolah saya memperoleh banyak kenalan yang berupa anak-anak. Di panti pijat saya, saya berke- nalan dengan orang-orang de- wasa. Di organisasi, pergaulan saya menjadi lebih luas lagi." "Diam-diam Pak Oka ini pu- nya peranan juga di organisasi Pertuni. Beliau adalah Ketua Bi- dang Pembinaan Harta dan Ke- kayaan," ujar Petrus Gunadi yang menyertai wartawan Anda turut menjelaskan. Keberhasilan Gung Oka tentu saja tidak dapat dilepaskan dari peran serta istri tercintanya. Sampai hari ini pun Bu Oka ma- sih tetap setia mendampinginya, dengan jalan baik sebagai asis- ten praktek maupun membantu mencari nafkah. Kecil-kecil, bu Oka pun mempunyai bisnis. "Sekadar untuk tambahan penghasilan dan obat sepi, kalau sedang ditinggal bapak," kata- nya menjelaskan. Datang ke panti pijat Gung Oka, setiap orang akan menda- pat layanan prima. "Tetapi tentu saja sekadar pi- jat," katanya cepat-cepat me- nambahkan. 0 iya, omong-omong saya sedang mem- pelajari teknik pijak refleksi yang digunakan untuk peng- obatan." Pertemuan singkat dengan keluarga Gung Oka memang memberikan kesan tersendiri, keberhasilan yang bukan semba- rang keberhasilan. (KSB). Walau penghasilannya tidak tenteram. "Penghasilan cukup. Masih bisa kirim kepada orang- tua dan anak-anak di Jember," tegasnya. Sekarang ini anaknya yang pertama sudah menjadi guru agama di jember. Anak bungsu- nya masih kelas IV sekolah dasar juga di Jember, ikut kakek- neneknya. "Harga tidak bisa dijadikan ukuran jaminan kebahagiaan. Maka pandai-pandailah men- jaga ketenangan batin walau tanpa harta melimpah. Pasrah dirilah pada Tuhan yang maha kaya segala-galanya," ujar H. Nur Cholis. (Abdullah Feuzi) H. Nur Cholis ATUR/PEKELING Mekelingang ring para kula-warga tosning Betara - Lelangit "Deler Pranawa" sane megenah ring desa para desa indik yadnya ngenteg linggih. Hari/tanggal Upakara Eed upakara: Budha-Kliwon-Pahang 19 Agustus 1992. Ring Puseh Kawitan, megenah ring desa Umabian, wewengkon adat Mengwi. Mepeselang Balik sumpah. 14/8/1992 Ngemantukang kris Kawitan saking Gria Gde Taman Sari, Sanur. 16/8/1992 Mendak Tirta saking pucak-pucak. 17/8/1992 Melasti ke segara Batu Bolong. 18/8/1992 Melaspas, mecaru, mendem pedagingan. 19/8/1992 Puncak Karya. Betara nyejer 11 rahina. Umabian, 15 Agustus 1992. PARA PENGLINGSIR JERO GEDE BAKUNGAN. U. 1340 LOWONGAN KERJA SLTA NEGERI PERUSAHAAN KAMI MEMERLUKAN BEBERAPA TENAGA PRIA/WANITA YANG SEHAT JASMANI DAN ROHANI. BERPENAMPILAN MENARIK SER- TA MAMPU BERKOMUNIKASI SECARA LISAN TERTULIS DENGAN BAIK. UMUR MAXIMAL 22 TH.. BELUM MENIKAH. LULUSAN SMA A1, A2 DAN SMEA TATA BUKU. LEBIH DIUTAMAKAN YANG MENDAPAT RAN- KING 1 S/D 10, DENGAN NILAI RAPORT DAN STTB RATA-RATA MINIMAL 7, NEM MINIMAL 6.5. PEMINAT SERIUS AGAR MENGAJUKAN SURAT LAMARAN DITULIS TANGAN SENDIRI, BERME- TERAI RP. 500,- DENGAN LAMPIRAN SEBAGAI BERIKUT: 1. DAFTAR RIWAYAT HIDUP 2. COPY IJAZAH TERAKHIR 3. COPY NEM 4. COPY RAPORT KLS. III (SEMEST. V & VI) 5. SURAT KETERANGAN DOKTER 6. PAS PHOTO 4X6 CM = 4 BUAH 7. COPY SURAT KETERANGAN KELAKUAN BAIK 8. KARTU KUNING DARI DEPNAKER. SURAT LAMARAN DIKIRIM SELAMBAT- LAMBATNYA 7 HARI SETELAH IKLAN INI DIPA- SANG. DITUJUKAN KEPADA PO.BOX NO. 595 DENPASAR. 80001 PUNYA ALAMAT DI DENPASAR U 1341 SABTU, 15 AGUSTUS 199 Eksport Sampail Jakarta - Produsen eksportir yang m dari badan pelayanan kemud data (Bapeksta) keuangan, ti laporan keterkaitan (LK), kar ubah menjadi laporan pemak "Untuk itu, produsen ekspor- tir wajib menyampaikan daftar pemakaian barang (DPB) dan formulir permintaan pemerik- saan barang ekspor (PPBE) ke- pada serveyor," kata Kepala Biro Hukum dan Humas Departemen Keuangan, Bacelius Ruru, di Ja- karta, Jumat kemarin. Pemerintah memutuskan me- nyempurnakan tata cara pe- nyampaian laporan realisasi ek- spor terhadap barang dan bahan asal impor yang digunakan da- lam pembuatan barang ekspor dan formulir permohonan fasili- tas pembebasan bea masuk (BM), bea masuk tambahan (BMT), pajak pertambahan nilai (PPN), dan pajak penjualan ba- rang mewah (PPN bm), serta ke- mudahan tata niaga dalam rangka paket 6 Mei 1986. Penyempurnaan itu ditetap- dalam Kepmenkeu no.755/1992. kan Ruru menjelaskan, surveyor diberi kewenangan memeriksa barang secara fisik terhadap je- nis, ukuran barang, dan bahan serta catatan yang menunjuk- kan hubungan antara barang Bus Cepat Diharapka Surabaya (Bali Post) - Bus cepat antarpropinsi Jawa Timur - Bali seharusnya mema- tahi aturan yang telah ditetap- kan agar tidak menimbulkan kasus-kasus kerawanan seperti pemogokan, unjuk rasa serta ka- sus lainnya. Apalagi, bus yang beroperasi semau gue akan mem- perkecil pendapatan angkutan umum di daerah. Jadi tidak boleh bus cepat yang kekurangan penumpang lantas mengangkut penumpang di terminal maupun di pinggir jalan, ini berarti menyalahi aturan, ungkap Kakanwil De- partemen Perhubungan Jatim, A. Karim T kepada Bali Post di Gedung Grahadi Surabaya, Kamis. Dalam masalah ini, lanjut Ka- rim, seharusnya petugas di ter- minal lebih jeli lagi dalam meng- amati bus cepat antarpropinsi yang sedang mangkal di termi- nal. Sehingga apabila bus itu me- Harapan (Sambungan Hal 1) pendeskripsi budaya Bali. Se- mentara Prof. Dr. Mantle Hood yang berkecimpung dalam et- hnomusicology (musik bangsa- bangsa) di Amerika Serikat ada- lah orang pertama yang mem- perkenalkan gamelan Bali dan Jawa sebagai bagian dari kuri- kulum musik di UCLA pada 1958. Sejak itu seni budaya Bali dan Jawa menjadi inti studi di Indonesialogi di Amerika Seri- kat Prof. Dr. Sohji Yamashiro Gumi ikut memperkenalkan dan menciptakan "Bali" di Tokyo, Je- pang. Pendiri dan Ketua Yayasan Yamashirogumi ini adalah seorang ahli biokimia dan guru besar pada National Insti- fut of Multimedia Education. Dan, yang lebih menonjol adalah peranannya dalam memperke- nalkan dan menerapkan sistem "banjar" yang sekarang sangat berpengaruh terhadap kehi- dupan masyarakat muda Jepang. Dua seniman asing lainnya, almarhum Walter Spis dan Arie Smit memiliki peran yang jelas dalam bidang seni lukis dan seni patung di Bali, khusunya di Ubud. Walter Spies misalnya, di samping sebagai salah seorang pendiri Pita Maha, sebuah per- kumpulan para pelukis Bali di Ubud, bersama Beryl de Zoete te- lah berhasil menulis Dance and Drama in Bali, 1938, sebuah buku "suci" yang sangat digan- drungi masyrakat dunia. Se- dangkan Arie Smit, seniman ke- lahiraan Belanda yang kini me- netap di Bali adalah "bidannya" kelahiran aliran young artis yang berkembang di Penest- anan, Ubud. Juga berperan be- sar dalam pendirian Jurusan Seni Rupa dan Desain Universi- tas Udayana bersama pakar- pakar seni lukis lainnya. Puluhan sudah terbiasa berbicara dengan petugas. "Ibu jangan coba-coba mempengaruhi kami," tegas Gung Surya, sambil memerin- tahkan sopir bus untuk melan- Jatkan perjalanan menuju Pemda Tk II Banyuwangi. Dalam perjalanan menuju Pemda Banyuwangi, suasana di dalam bus penuh dengan stori. Ada yang menawarkan lelucon yang dibuat-buat, layaknya pe- main drama atau bintang film kawakan. Berpura-pura sakit dan semaput. Sehingga ada yang memberikan minyak angin, mi- Auman botol, dan saputangan penyeka keringat dan lain seba- ainya. Suasana di bus benar- benar istimewa menurut ukuran kaca mata orang normal. Nidya (22) pasti nama ka- rangan empunya, jebolan losmen yang berlokasi di Semawang, enceritakan dirinya menyesal Seumur hidup menjalani profesi lampu merah". Ia yang memi- ki jam terbang (dalam tanda utip) dua tahun dengan tarif short time Rp 20.000 dan full time Rp 200.000 merasa senang men- alani profesi ini. Dihitung rata- rata per minggu income dipero- leh (dengan maksimal lima rang tamu), sebesar Rp 700.000-1.000.000 (!). Lebih dari akup. "Saya sadar bahwa per- buatan ini keliru, tetapi mau apa gimas." desahnya dengan pan- dangan menerawang jauh. Yeven (bukan nama sebenar- tya) wanita yang berwajah lu- Color Rendition Chart
