Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1993-10-17
Halaman: 01

Konten


2cm Perintis Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab Wakil Pemimpin Umum/Redaksi/ Penanggung Jawab Wakil Pemimpin Redaksi/ Penanggung Jawab Redaktur Pelaksana Koordinator Liputan K. Nadha : K. Nadha ABG. Satria Naradha Widminarko : Made Nariana : B. Ashrama Redaksi: Djesna Winada, Surawan, Adhy Ryadi, Gde Nym. Suryawan, Made Su- mendra, Gde Suyadnyana, K. Abinawa, Agus Talino, Nym. Wirata, Alit Susrini Kantor Redaksi: Jl. Kepundung 67 A, Denpasar 80232. Telepon:238582-238239, Fax: 227418 Teleks: 35191, Alamat Surat: P.O. BOX :3 010 Denpasar 80001. Surat Izin Usaha Penerbitan Pers: SK Menpen No.005/SK/Menpen/SIUPP/A.7/ 1985 tanggal 24 Oktober 1985, Anggota SPS-SGP. Penerbit: PT Bali Post. ISSN 0852-6515 MINGGU WAGE, 17 OKTOBER 1993 MILIK Harian untuk Umum PERS NASIONAL SURAKARTA Bali Post Presiden pada Hari Pangan Sedunia Pengemban Pengamal Pancasila HARIAN PAGI TERBIT 12 HALAMAN Tak perlu Takut Bersaing dengan Makanan Barat Jakarta (Bali Post) - Presiden Soeharto mengingatkan masyarakat produsen makanan tradisional tidak perlu khawatir kalah bersaing dengan makanan Barat seperti hamburger dan hot dog. "Saya yakin, beralihnya selera masyarakat ke makanan-ma- kanan Barat seperti hamburger, hot dog dan lainnya sekadar gengsi-gengsian," katanya da- lam temu wicara dengan masya- rakat penghasil makanan tradi- sional di Jakarta Convention Center Sabtu (16/10) kemarin, dalam rangka peringatan Hari Pangan Sedunia XIII. "Karena itu, bila pengusaha makanan nasional dan tradision- al mampu meningkatkan mutu serta cita rasa makanan khas In- donesia, tidak perlu khawatir kalah bersaing dengan makanan asing," ujar Kepala Negara. Kepada peserta temu wicara yang terdiri atas pengusaha Bali Post Hari Ini Kaki Pecah-pecah 3 ● Seruling Ajaib 5 Mencari Kasta Kilwa 7 English: Russian Election 9 Setelah Dalbo, Hadir Suket .10 makanan, petani, perajin tahu- tempe, pedagang cendol dan lain- nya, Presiden Soeharto mene- gaskan, pemerintah terus ber- usaha membina para pengusaha kecil. Ini dibuktikan dengan di- angkatnya seorang menteri yang khusus membina dan mengem- bangkan pengusaha lemah dan kecil dalam Kabinet Pembangu- nan VI. Mengomentari keinginan pe- ngusaha ayam goreng Mbok Be- rek Ny. Umi agar pemerintah membatasi masuknya restoran impor, Kepala Negara tidak menjawab langsung kecuali me- nyatakan bahwa ayam goreng Indonesia rasanya tidak kalah dengan makanan asing. "Yang penting, peternak ayam meningkatkan mutu ternaknya karena ayam goreng Mbok Berek biasanya adalah ayam kampung atau ayam buras yang rasanya enak," katanya. Presiden memberi contoh bila ayam buras dikelola dengan baik pasti akan mampu bersaing den- gan ayam negeri yang kini ba- nyak dikembangkan. Seorang petani dari Wonosari, Jateng karena keberhasilannya me- ngembangkan ternak ayam bu- ras, menurut Presiden, setiap hari mampu mengirim ayamnya delapan truk ke berbagai daerah termasuk Jakarta untuk dipa- sarkan. Contoh-contoh ini menun- jukkan bahwa jika potensi yang ada itu dikembangkan tentu akan mendatangkan keuntun- gan. Karena itu, ujar Kepala Ne- gara, faktor utama adalah mam- pukah kita meningkatkan mutu yang dimiliki serta dapat menyu- guhkannya dengan baik. Kepada seorang pedagang cendol, M. Undi yang datang dari desa kecil di Garut, Presiden menyatakan, biar hanya berju- alan cendol tapi jika rasanya enak pasti laku dan mengun- tungkan. M. Undi dengan lugu mencer- itakan, berkat pembinaan yang didapat serta bantuan kredit dari BRI, ia bersama 8 anggota kelompoknya kini telah mampu membeli gerobak dorong sehing- ga tidak lagi memikul cendol ke mana-mana. Pelayanan Dalam pidatonya, Presiden Soeharto memerintahkan selu- ruhjajaran aparatur pemerintah yang bertugas di bidang pertani- an, agar memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya dan mem- berikan bimbingan yang tepat kepada kaum tani. mengupayakan langkah-langkah guna memper- cepat arus distribusi pangan dari negara-negara yang berlebihan pangan ke negara-negara yang rawan pangan," ujarnya. "Doronglah prakarsa dan sama-sama kreativitas kaum tani, sehingga mereka dapat mengembangkan dirinya menjadi petani-petani yang tangguh," ujarnya sambil menekankan agar semangat kerja kaum tani dibangkitkan. Pembangunan memang me- merlukan petani-petani yang tangguh, yakni petani yang me- miliki keterampilan dan mener- apkan teknologi yang terus ber- kembang pesat, mampu mening- katkan usaha taninya dan man- diri. "Saya sampaikan terima kasih dan penghargaan kepada selu- ruh kaum tani Indonesia, kepada organisasi-organisasi profesi di sektor pertanian, dan kepada seluruh aparat pemerintah atas peranan dan tanggung jawab yang telah ditunjukkan dalam pembangunan pertanian selama ini," katanya. Kepala Negara mengemuka kan, dewasa ini masih banyak manusia yang belum tercukupi kebutuhan pangannya. Bahkan, tidak sedikit yang menderita ke- laparan. Diperkirakan sekitar 1,5 milyar penduduk dunia saat ini tidak tercukupi kebutuhan pangannya. Mereka adalah pen- duduk negara-negara Asia, Afri- ka, dan Amerika Latin yang sedang membangun. "Ketidakseimbangan di bi- dang pangan ini, mengharuskan bangsa yang telah maju maupun yang sedang membangun ber- Indonesia sebagai bangsa yang besar jumlah penduduknya bersyukur telah berhasil meme- nuhi kebutuhan beras. Keber- hasilan tadi merupakan hari ker- ja keras kaum tani, yang pada gilirannya turut mendorong pembangunan di bidang-bidang lainnya seperti pembangunan industri, pendidikan, kesehatan dan lainnya. Meskipun bangsa Indonesia telah berhasil mencukupi kebu- tuhan berasnya, namun masih banyak anggota masyarakat yang belum tercukupi kebu- tuhan pangannya serta tidak sedikit pula yang masih hidup di bawah garis kemiskinan. Karena itu, terus diupayakan agar setiap orang cukup kebutuhan pangan- nya. Perubahan Presiden Soeharto menye- butkan, masyarakat Indonesia memang sedang mengalami pe- rubahan pola konsumsi pangan. Dari konsumsi pangan yang mengutamakan beras berubah menjadi konsumsi yang berane- ka ragam dengan gizi yang seim- bang. Gejala perubahan pola kon- (Bersambung ke Hal.4, kol 5) Kader Karbitan Rusak Sistem "Jukut Ares", Hilangnya Salak Jakarta- Guna mengantisipasi kepe- mimpinan Golkar yang lebih berkualitas dan tangguh pada masa datang, hendaknya jangan sampai generasi muda yang ma- suk dalam DPP Golkar men- datang dari kader karbitan, kata pengamat politik Drs. Arbi Sanit. "Kader karbitan akan meru- Bak sistem kaderisasi yang jujur, terbuka dan menghasilkan ke- pemimpinan yang rapuh," kata Arbi seusai berbicara dalam sem- inar "Pemuda Indonesia" di Jakarta, Sabtu (16/10) kemarin, kepada pers yang menanyakan tentang kaderisasi generasi mu- da di Golkar. Menurut dosen FISIP UI ini, kesempatan generasi muda tam- pil di Golkar sudah ada. Ini ter- bukti dengan hasil-hasil Musda Golkar baik di tingkat II maupun I, dan dipastikan akan muncul dari hasil munas orsospol terbe- sar di Indonesia itu pada 20-25 Oktober mendatang. "Namun rekrutmen generasi muda di Golkar belum terbuka karena mereka yang tampil ke- banyakan anak pejabat yang mempunyai kekuasaan, sehing- ga mereka yang benar-benar meniti karier politik di Golkar dari bawah dan bukan anak pe- jabat sulit mengemuka," kata- nya. Rekrutmen generasi muda Golkar yang semata-mata meli- hat karena dia anak pejabat, ka- ta Arbi, bisa merusak sistem kaderisasi yang semestinya di- lakukan secara jujur dan terbu- ka, sehingga melahirkan kader karbitan yang pada akhirnya akan melahirkan kepemimpinan yang rapuh. Kader karbitan, menurut dia, belum bisa diandalkan untuk ikut memimpin organisasi kare- na tidak memiliki kemampuan dan akseptabilitas kepemimp- inan yang dibutuhkan. "Memang menemukan kader karbitan sangat mudah, tapi sangat merugikan masa depan organisasi, terutama dalam me- nyiapkan pemimpin-pemimpin masa depan yang lebih berkuali- tas untuk menyelesaikan per- soalan yang timbul," katanya. Untuk itu, katanya, Golkar perlu membenahi rekrutmen kader Golkar yang lebih jujur, terbuka, kompetitif, dan tidak berdasarkan pada pertimban- gan-pertimbangan yang subjek- tif. "Sudah waktunya bahwa pen- empatan setiap kader generasi muda di Golkar pada setiap jen- jang atau tingkat kepengurusan disesuaikan dengan kualifikasi kader yang bersangkutan," de- mikian Arbi. Demokratisasi dan HAM Demokratisasi dan hak asasi manusia (HAM) merupakan dua agenda politik pemuda di masa datang, terutama menjelang pembangunan jangka panjang tahap (PJPT) II ketika tingkat pendidikan dan kemakmuran masyarakat Indonesia membaik. "Kedua agenda politik itu me- rupakan akselerasi dari kema- juan bangsa, di sinilah peran pe- muda sebagai agen perubahan sosial diperlukan," kata Arbi Sanit dalam seminar "Pemuda Indonesia" di Jakarta, Sabtu. Menurut Arbi, dalam seminar yang diselenggarakan DPP Ko- mite Nasional Pemuda Indone- sia (KNPI) dan Fokusmaker itu, saat ini tugas dan peran itu cukup berat dirasakan pemuda Indonesia, karena iklim politik yang belum begitu kondusif bagi pemuda untuk mengaktualisas- ikan diri. Ia menyebutkan dalam dua dasawarsa terakhir, terutama sejak pemberlakuan normalisasi kehidupan kampus/badan koor- dinasi kemahasiswaan (NKK/B- KK), terjadi gejala atau kecen- derungan pemuda apriori ter- hadap politik. "Seolah pemuda semakin menjauh dari masalah-masalah politik, padahal sejarah politik Indonesia memperlihatkan, pe- muda dengan kekuatan sosial- politik lainnya merupakan pelo- por kemajuan bangsa, bahkan dalam menentang imperialisme- kolonialisme Belanda," ucapnya. Sementara itu, pembicara lain, mantan Ketua Dewan Ma- hasiswa UI dr. Hariman Siregar menyatakan sependapat dengan Arbi Sanit dan melihat dua agen- da itu tidak dapat dipisahkan dari cita-cita luhur perjuangan bangsa. Menurut dia, kritik yang seka- rang banyak dilontarkan masya- rakat yaitu perlunya dikem- bangkan pembangunan politik dan pembangunan hukum yang terlihat tertinggal dari pesatnya pembangunan ekonomi. "Pemuda sebagai generasi yang akan menerima tongkat estafet pembangunan harus be- rani untuk menyuarakan apa Made Jimat ke Prancis Lagi Masalah Tarif, (Bersambung ke hal. 2, Kol. 5) Seniman harus Bersikap Tegas BICARA masalah tarif, tak semua seniman Bali bernasib mujur. Bagi seniman yang me- nekuni bidang seni patung dan lukis, soal tarif/imbalan mung- kin sudah tak masalah lagi. Karena satu karya seni mereka bisa mencapai puluhan bahkan sampai ratusan dolar. Berbeda dengan nasib seniman yang menekuni seni tari. Imbalan yang mereka terima tidak seper- ti rekan seniman yang menekuni bidang seni lukis dan patung. Malah, ada di antara mereka yang harus puas dengan ucapan terima kasih saja. Keprihatinan itu, rupanya mengundang perhatian seniman tari yang sudah terkenal di man- canegara. Dia adalah I Made Ji- mat. "Saya merasa prihatin mendengar sekaligus melihat para seniman yang menekuni seni tari tradisional daerah Bali ini," tutur Jimat sesaat menje- lang keberangkatannya menuju Paris. Dalam hal ini, para seni- man kerapkali menyalahkan si pengontrak atau si calo. Sebe- narnya kesalahan itu terletak di tangan seniman itu sendiri. Rasa persatuan mereka dalam organ- isasi sesama seniman sangat ku- rang. "Karena persatuan ku- rang, bagaimana kita bisa me- nentukan tarif yang layak," ujarnya dengan nada tanya. Dalam hal ini para seniman tari harus sadar. Persatuan dan kesatuan sesama seniman hen- daknya diciptakan dengan baik. "Jika persatuan dan kesatuan sudah tercipta, secara tak lang- sung akan melahirkan sikap tegas dalam penentuan tarif," katanya. Seperti sekeha Panti Pusaka Budaya yang didirikan bersama istrinya Ni Ketut Panti. "Kalau tidak salah, untuk daerah Bali mungkin sekaha saya dan STSI tarifnya termahal," ucap- Made Jimat nya tanpa menyebutkan angka. Itu semua, berkat sikap tegas dari Jimat bersama anggotanya. Jimat dilahirkan 54 tahun yang lalu di Desa Batuan, Gian- yar. Anak kedua pasangan seni- man tari almarhum Nyoman Reneh dan Ni Ketut Cenik, sejak kecil sudah bergelut dengan seni tari. Menginjak kelas lima SD, Jimat harus keluar dari sekolah untuk membantu orangtuanya mengajar seni tari. Dengan berbekal bakat dan keterampi- lan seni tari, ia mampu mem- bawa dirinya keliling Eropa, A- merika, Australia, Hongkong, Jepang dan sekarang ke Prancis. Kepergiannya ke luar negeri terkadang membawa grup dan lebih banyak sendiri. Di luar negeri, penari topeng yang men- gaku ingin mempertahankan seni tradisional ini, selain me- mentaskan beberapa tarian da- erah juga mengajar tari. Seperti keberangkatannya bulan Okto- ber ini ke kota Paris, Prancis, un- tuk mengajar tentang mimik tari topeng. Mimik penari topeng harus sesuai dengan karakter topeng yang akan ditarikan. Jika mimik dan karakter tidak sesuai, si penari akan kelihatan tidak pas. "Di Paris saya memiliki 30 orang murid. Mereka ini berasal dari mancanegara," tuturnya. Bulan Oktober 1993 ini meru- pakan kesempatan ketiga kalinya dia mengajar di Paris. Rupanya mengajarkan tari di luar negeri lebih gampang dibandingkan di negeri sendiri. "Mereka di sana belajar lebih serius dibanding di sini," aku Ji- mat. Di samping itu, honor yang diperolehnya sebagai pengajar tari di luar negeri juga lebih banyak yakni, Rp 200.000 per Bali Postist hari. (024) Bali, hingga "Dagang Gantal" pisang raja atau pisang batu," tambah Ny. Mas Beratha. Ahli gizi tingkat propinsi Ny. Martini mengatakan ares men- gandung serat tinggi yang san- gat bermanfaat untuk menu- runkan kadar ol atau melancarkan sisa-sisa makanan. Kandungan lain adalah protein, yang biasanya berasal dari ma- kanan pelengkap ares misalnya dari daging bebek. MENINGKATKAN mutu yang masih muda. "Biasanya dan produk makanan Indonesia, maka proses penganekaraga- man pangan perlu disertai sen- tuhan teknologi. Dengan begitu, apa yang dikonsumsi masya- rakat bukan hanya bervariasi, tetapi juga kandungan gizi atau proteinnya lebih tinggi. Demi- kian keterangan ahli gizi dari IPB Prof. Suhardjo yang ditemui di tengah-tengah "Pameran Pan- gan Khas Indonesia" Sabtu (16/10) kemarin, di Jakarta. Suhardjo mengusulkan agar penganekaragaman ini bukan hanya imbauan, tapi diprogram- kan secara nasional. Kalau bisa mulai Repelita VI, pemerintah sudah mulai memprogramkan. Misalnya, dalam hal pemakaian kacang-kacangan dan ikan ha- rus terus ditingkatkan. Menyinggung masalah pam- eran, dia menilai sebagai ajang yang baik, khususnya untuk menggali potensi-potensi keka- yaan makanan Indonesia yang berangkali selama ini terlupa- kan. "Lihat saja, ternyata begitu kaya khasanah masakan dan makanan kita," tandas dosen Fakultas Pertanian ini. Salak "Dicuri" Di stand PKK Bali yang ba- nyak menyajikan buah, tam- paknya salak Bali menjadi fa- vorit pengunjung. Bahkan tidak sedikit pengunjung yang "men- curi" salak yang dipamerkan. Menurut ketua rombongan PKK Bali Ny. Mas Beratha, pi- haknya selama pameran menya- jikan menu tiga hari secara berbeda. Pada hari pertama, Bali menampilkan antara lain masa- kan Jukut ares yang berupa sa- yur kuah dari batang pisang Ny. Martini mengatakan bah- wayang tampil sebagian berasal dari Kabupaten Bangli sebagai pemenang kompetisi tingkat propinsi, lalu ditambah unsur- unsur tim propinsi. Khas Bali Di tempat terpisah, seorang pengusaha yang berambisi me- lestarikan dan mengenalkan makanan khas Bali ke mata in- ternasional menyambut gembira adanya pameran pangan khas Indonesia ini. Bambang Panges- tu, usahawan yang bergerak dalam bidang pendidikan dan rekreasi ini, kepada Bali Post mengatakan pihaknya menyedi- akan 80 stan makanan tradision- al Bali di Taman Rekreasi A- yung, Padanggalak yang dikelo- lanya. "Seluruh banjar di Kodya Denpasar telah kami surati agar menampilkan makanan khas masing-masing," ujarnya Sabtu kemarin di Denpasar. Dengan penyediaan stan bagi para dagang gantal tersebut Bambang berharap aneka ma- kanan khas Bali dapat dilesta- rikan selain tidak menutup ke- mungkinan berkembangnya ma- kanan khas Bali yang baru. Di (Bersambung ke hal. 2, Kol. 4) Kontes dan Pameran Anjing Bali 1993 Hewan Ritual yang Masuki Dunia Lain JIKA kita menggemari cerita rakyat, banyak perwujudan anjing ditonjolkan di sana. Dalam cerita rakyat Jawa Barat, anjing menjadi perwujudan ayah Sangkuriang yang kawin dengan ibunya, karena hewan itu telah menolong mengambilkan benang yang jatuh. Ibu Sangkuriang berucap akan siap dikawi- ni oleh siapa saja yang mau membantu mengambilkan be- nangnya. Dalam kisah Mahabharata serial Pandawa Seda, diceritakan tekad Pandawa yang akan mendaki Gunung Mahameru sebagai jalan penyucian diri. Di tengah perjalanan, muncul seekor an- jing berbulu putih mendekati Yudistira. Anjing itu diajak ikut mendaki. Ternyata, hewan itu mampu mencapai puncak. Di pun- cak Mahameru mereka bertemu Bhatara Indra yang meng- inginkan Yudistira ikut masuk ke swargaloka, tetapi ditolak ji- ka seandainya tidak bersama-sama anjing kesayangan yang ditemuinya di jalanan. Mendengar ungkapan Yudistira, anjing itu bersuara lirih dan mengedip-ngedipkan matanya, lalu men- Alam pantai Lovina Pemimpin Perusahaan Sekretaris Umum Manajer Iklan Manajer Sirkulasi Bagian Iklan ABG. Satria Naradha Retno Endah Sada Kariawan, Kariadi Suryantha, Oka Wipraja Jin. Kepundung 67 A, Denpasar 80232 Bagian Iklan Telepon: 225764 Fax: 227418 Teleks: 35191 Senin s.d. Jumat 08.00- 19.00 Sabtu 08.00-13.00 Minggu 08.00-19.00. Tarif Iklan: Iklan Mini: minimal 2 baris maksimal 10 baris, perbaris Rp 2.500 Iklan Umum: Rp 3.000 per mmk. Iklan Keluarga: Rp 2.000 per mmk. Iklan Warna: 1 warna Rp 5.000, 2 warna Rp 5.500, 4 warna Rp 6.000 per mmk. Pembayaran di,muka, iklan mendesak untuk dimuat besok dapat diterima sampai pukul 19.00. Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jl. Kepundung 67 A, Denpasar 80232. Telepon: 225764 Pageri Telepon:226531 pesawat 407. Fax: 227418. Harga Langganan: Rp 8.500 sebulan. Pembayaran di muka. Harga eceran Rp. 400. Terbit 7 kali seminggu. Rekening BRI Denpasar 31-45.1065.4 173.804 040.30.07061.8 Rekening BDB Denpasar Rekening BCA Denpasar Rekening Bank Aken Denpasar Rekening Bank Seri Partha 900601028 0274000384 1 Lovina mulai KAWASAN pariwisata Lovina sudah dikenal di pelosok dunia. Sebagai sentra pengembangan kepariwisataan di belahan utara Pulau Bali, Lovina sebetulnya menjanjikan ketenangan, keindahan, keramahtamahan, dan ke- nangan. Memasuki tahun keempatpuluh dikenalnya nama Lovina, wartawan Bali Post Tirthayasa menurunkan tulisan tentang suasana kawasan wisa- ta ini. KAWASAN Lovina mencer- minkan citra kepariwisataan Buleleng. Hal ini sangat logis mengingat sementara ini Lovina menjadi konsentrasi sarana ke- pariwisataan. Dan, Lovina juga telah dikenal di seluruh dunia. Di balik kesan positif yang bisa membanggakan komponen ke- pariwisataan di kawasan terse- but, ternyata masih ada seabreg kesan maupun komentar yang tendensius "mengingatkan" para pengelola wisata di Lovina. Komentar wisman yang ber- bau negatif, meliputi kebersihan pantai amat kurang, sampah berserakan di mana-mana, got- got terbuka dan berbau busuk, lingkungan sungai cemar lan- taran penduduk setempat sering membuang kotoran dan bangkai binatang. Selanjutnya, para so- pir angkutan umum dinilai san- gat memaksa dan tidak bersaha- bat. Malah, copet di angkutan kangan ini. Sementara toko-toko umum pun berkembang bela- souvernir tidak menyediakan barang-barang khas Buleleng dan angkutan dari Bandara Ngu- rah Rai ke Buleleng masih sa- ngat terbatas. Wisatawan sering dikejar-ke- wan hotel maupun oleh para pen- jar, baik oleh kalangan karya- jual barang dan jasa. Pemandan- gan yang terakhir ini bisa disak- sikan hampir setiap hari. Begitu wisman turun dari angkutan umum, beberapa orang karya- wan hotel berseragam menjaring lewat berbagai cara, sementara para penjual barang menguntit dari belakang. Sebenarnya wisatawan tidak menolak kehadiran pedagang acung asalkan tidak terlalu agre- sif. Hal ini menyebabkan wisa- tawan tidak pernah merasa san- tai, padahal mereka datang ke Lovina untuk bersantai sesuai dengan tema promosi "North Bali, Buleleng" tenang dan san- tai. Tidak saja pedagang acung, namun tawaran pijat, melihat ikan lumba-lumba, snorkeling, dan jasa-jasa kepariwisataan lainnya sudah merambahnya dengan sangat agresif. Dapat dimengerti, dengan menjamurnya sarana kepari- wisataan, berusaha adalah pent- ing bagi masyarakat. Tetapi di- Bali Utara dengan Lovinanya bandingkan sepuluh tahun lalu, jauh lebih menarik karena belum rusak. Buleleng seharusnya ti- dak seperti Kuta dan Sanur, Wisatawan ketika melihat ikan lumba-lumba, dirusak oleh terlalu banyaknya perahu. Ke- seharusnya diatur. Sebab, ke- berangkatan perahu-perahu ini nyataannya banyak perahu yang muatannya tidak penuh. NOMOR 59 TAHUN KE-46 Bali Post/012 Clinton Kirim Kapal Perang ke Haiti Washington- Presiden Amerika Serikat Bill Clinton hari Jumat mengirim enam kapal perusak untuk berpatroli di perairan Haiti dan untuk melaksanakan sanksi PBB karena penguasa militer Haiti menghalangi upaya pemulihan demokrasi di negara itu. Ia juga mengirimkan satu batalion tempur untuk bersiaga di Kuba. "Dalam beberapa hari ini, ka- mi menyaksikan berbagai tin- dakan brutal yang dilakukan polisi dan militer Haiti untuk menghalangi keinginan rakyat Haiti mewujudkan demokrasi," kata Clinton. Ia mengatakan bahwa tin- dakannya itu dilakukan untuk (Bersambung ke Hal.4, kol 4) Terusik Pengaturan ini akan menjamin kepuasan wisatawan untuk meli- hat lumba-lumba. Kegiatan ini memberikan kegairahan ter- sendiri bagi wisatawan selama tinggal d Lovina. Malah, sudah semestinya para pengelola wisata di Lovina bisa menggiring ikan lumba-lumba itu untuk jinak den- gan secara rutin membawakan makanan sehingga lumba-lumba itu pun akan tetap muncul. Tam- paknya lumba-lumba membe- rikan alternatif "penjualan" Lov- ina setelah ketenangan. Live Music Ketenangan Lovina, ternyata mulai diusik dengan kebisingan suara musik di tempat terbuka. Parkir kendaraan yang sem- rawut, di samping gejala over crewdes dengan bangunan yang tidak tertata, sehingga ada yang mengatakan "Jangan jadikan Lovina sebagai Kuta kedua". Segelintir wisatawan mung- kin menggemari Live Music. Na- mun, kebanyakan wisatawan tidak menyukainya, sehingga akan menjauhi Lovina. Kebi- singan Live Music, khususnya dari restoran W masih menim- bulkan keluhan dari wisatawan. juga berada di tengah-tengah Karena selain terlalu terbuka, kompleks hotel. dengan ruangan terbuka, me- nimbulkan kebisingan bagi wi- satawan yang tengah istirahat di hotel sekitarnya. Kondisi Lovi- na lain dengan Kuta yang memi- liki prospek bagi dunia musik. Lovina dikunjungi wisatawan yang kebanyakan ingin tenang dan santai. Dengan adanya Live Music bervolume keras dan main sampai jauh malam, Lovina akan dijauhi wisatawan. Dan apabila masalah kebisingan ini tidak di- tanggulangi, usaha promosi "te- nang dan tai" akan sia-sia. Live Music, memang bukan la- gi dihadirkan sekadar pelengkap bagi Restoran dan Bar Malibu tetapi telah menjadi bagian yang menyatu. Hal ini diakui pemilik restoran Malibu, karena pada malam hari Lovina tidak men- janjikan hiburan lain. Sebelum Live Music digelar, para wisa- tawan disuguhi film-film laser dis ketika makan malam. Ini yang membuat wisatawan betah dan enjoy di tempat kami," ko- mentarnya. Tetapi harus diin- gat, wisatawan yang datang ke Lovina kebanyakan wisatawan yang ingin tenang dan santai. Mengapa para pengusaha hotel taskan tari-tarian, seperti Ubud dan restoran tidak memen- dan Prambanan. Sudah semes- Memang, restoran dan bar tinya rekomendasi live music un- Malibu menggelar seni musik tuk restoran W dari pihak aparat semacam tetapi kebisingan ti- berwenang perlu dipertimbang- dak menembus tembok-tembok kan, bila perlu dicabut. Kalau toh pembatas restoran yang seten- masih dikehendaki, agar diizin- restoran dan bar Malibu itu me- Apabila hal ini tidak dikenda- gah terbuka itu. Di samping kan dalam ruangan tertutup. miliki ruangan tertutup kedap likan dan ditanggulangi, Lovina suara. Lain halnya restoran W akan seperti Kuta.(*) Lovina, Kawasan Wisata Potensial LOVINA, adalah salah satu tujuan wisata di Buleleng yang ditetapkan bersama-sama ka- wasan pariwisata lainnya den- gan SK Gubernur Bali No. 15 tahun 1988. Sebagai kawasan pariwisata, di daerah itu dapat dibangun fasilitas kepariwisa- taan sesuai dengan potensi dan kondisi yang dimiliki kawasan tersebut. Kawasan pariwisata Lovina punya potensi cukup untuk di- kembangkan sebagai tujuan wisata. Kawasan ini antara lain memiliki pemandangan alam yang indah, pantai dengan pegu- nungan atau lebih dikenal de- ngan istilah nyegara gunung, ombak tenang baik untuk kegi- atan rekreasi laut, pasir pantai hitam yang cukup baik, di samp- ing adanya peninggalan-pening- galan budaya yang cukup mena- rik. 133 Bali Post/Dok BERGAYA Salah satu anjing Bali (Kintamani-red) bergaya dengan kacamata hitam dan baret. Gagah dan "trendy". dengan RUTR tersebut. banding peruntukan sesuai disampaikan oleh wisatawan itu sudah tentu belum tentu kebe- narannya. Fasilitas kepariwisataan yang telah ada di kawasan ini berupa hotel/penginapan, bar turan berbagai kepentingan, su- Menghindari terjadinya ben- dan restoran. Jumlah hotel/pe- dah tentu para pengusaha hotel nginapan yang ada di kawasan maupun restoran dan penunjang wisata Lovina saat ini sebanyak kepariwisataan lainnya yang no- 73 buah dengan 1.029 buah ka- ta bene anggota PHRI untuk in- mar tempat tidur. Sementara trospeksi diri. Partisipasi PHRI melalui rencana pengembangan sangat dibutuhkan, bukan ha- kawasan dicanangkan tahun nya mengharapkan semuanya 1994 nanti mencapai 1.200 ka- ditangani oleh pemda, misalnya mar. Luas areal yang direnca- belajar mematuhi peraturan nakan untuk pengembangan fasilitas kepariwisataan sekitar 73,1 hektar, dan untuk setiap areal 1 hektar dapat dibangun 40 kamar. kawasan pariwisata Lovina, ka- Alasan lain pengembangan rena jarak yang relatif jauh dari pusat-pusat pariwisata di Bali Selatan. Wisatawan yang datang perlu menginap untuk selanjut nya dapat menikmati atraksi- atraksi pariwisata yang ada di Buleleng. Sesuai dengan potensi yang dimiliki, kawasan Lovina cukup baik dikembangkan seba- gai pusat pengembangan pari- wisata. Mengantisipasi pengem- bangan kawasan pariwisata Lovina itu, pihak Pemda Bule- leng telah memasang rambu- rambu melalui penyusunan ren- cana umum tata ruang (RUTR) untuk mewujudkan pemanfa- atan tata ruang yang serasi dan Kawasan pariwisata Lovina seimbang sesuai dengan kebu- memang cukup potensial dikem- tuhan dan kemampuan daya bangkan, tetapi ada kesan ada- dukungnya. Kenyataan seka- nya bangunan yang tidak terta rang ini, pembangunan fasilitas ta, sehingga Lovina telah lebih kepariwisataan lebih pesat di- buruk dari Kuta. Kesan yang seperti tidak membangun sebe- lum ada izin, tidak membuang air limbah ke sungai dengan membuat septir tank, tidak mem- buat kebisingan dengan memu- tar musik terlalu keras, dan men- jaga kebersihan lingkungan. Karena patut diingat, wisatawan datang ke Lovina untuk menda- patkan ketenangan, di samping daya tarik lainnya. (*) Ketika si Rambo Bergaya di "Catwalk" RAMBO adalah warga Bali asli. Jika kemudian ia bernama ala bintang film Barat, bukan karena apa-apa. "Penduduk" asli Kintamani itu memang pernah menikmati suasana kehidupan di dunia Barat, di Belanda. Ia hidup di Negeri Kincir Angin bersama "ibu angkat" yang juga seorang kinolog (pakar ilmu per- anjingan). Namanya Dra. W.E. Ressang Groenewegen, DVM. Si Rambo-nama anjing Kin- tamani itu telah tampil bak ing, dan kera dari luar, perhatian Maka, sejak tahun 1985 di- peragawan. Dalam beberapa kali itu seperti mendapat angin prakarsai Perhimpunan Dokter Kontes dan Pameran Anjing Bali segar. Hewan Indonesia (PDHI) Ca- ia bergaya di catwalk dan maju Ketika itu, Rambo masih bang Bali, digelar kontes anjing. sebagai jawara. Penampilannya berdomisili di Bali, ia menjadi Pesertanya khusus anjing Kinta- tak kalah dengan anjing ras wakil dari karakter khas anjing mani. Rambo adalah salah satu dunia lainnya. Kecerdasannya Bali (Kintamani-red). Perfor- pesertanya. Sejak itu pula juga. Banyak teman Rambo-mance-nya jantan dan gagah. seperti Bingo, Ni Biasa, Ni Dewi Warnanya putih krem. Pigmen Erawati, Ni Jingga, dan lain- kulit di punggung, hidung, bibir, lainnya yang juga mulai kelopak mata, dan kulit perut- tampil lebih trendy. nya berwarna abu-abu. Telapak Rambo lahir dari sebuah kaki hitam, telinga tegak. Eko- kepedulian akan "nasib" hewan rnya panjang berbulu bagus dan kesayangan yang nyaris tak tidak ikal. Kepala bagian atas ra- terurus untuk waktu yang cukup ta dan lebar. Mulutnya kuat dan panjang. Ketika itu, para pemer- geligi normal menggunting. hati alarm animal tertarik un- Matanya bundar, dan cerah tuk mengangkat "harkat" hewan berwarna coklat. Menurut ki- itu agar lebih baik. Dibarengi ke- nolog Indonesia Drh. Roesbandi, bijaksanaan Pemda Bali yang ciri-ciri itu tiada duanya di melarang masuknya anjing, kuc- dunia. jelma menjadi Bhatara Dharma, dewa keadilan yang juga seba- Empat Pelajar Putri Indonesia gai "ayah" dari Yudistira. Maka, berangkatlah mereka bertiga ke swargaloka. Dalam sebuah penelitian sejarah, pernah ditemukan bahwa anjing, babi, kuda, dan ayam, dapat digunakan sebagai "bekal kubur". Pada situs Gilimanuk yang diekskavasi tahun 1964, misalnya, pada kotak kesebelas ditemukan rangka manusia berkode R-XXXV dalam posisi membujur dari Barat Daya ke Timur Laut. Di sisi kiri sejajar kaki kerangka itu, terdapat rangka seekor anjing dengan kepala mengarah ke kiri. Dalam situs Plawangan (Jawa Tengah) yang diekskvasi tahun 1977, di sebelah kerangka manusia berkode R-I ditemukan dua buah ra- hang anjing di antara tulang selangka dan belikat. Penyertaan anjing sebagai salah satu bekal kubur diyakini "mempermulus" perjalanan arwah ke akhirat. Dengan mem- bunuh anjing diharapkan roh hewan itu dapat menghalau ar- wah orang yang meninggal sehingga tak menakutkan bagi orang yang ditinggalkan. Sekaligus roh anjing bakal menjadi guide dalam perjalanan arwah. Bentuk keyakinan seperti itu harus diakui, masih membekas hingga kini. Selain bukti-bukti yang menguatkan keberadaan anjing sebagai hewan ritual dan menjadi simbol status sosial orang yang meninggal- itu ditemukan dalam situs Gilimanuk dan Plawangan, ditemukan pula peninggalan serupa di Tanah Tora- ja pada Suku To Mori di daerah Tinompo dan Sampalowo, juga di Leti. (Bersambung ke Hal. 11, kol. 4) (Bersambung ke Hal. 4, Kol. 6) Dipaksa Berbuat Mesum di Malaysia Kuala Lumpur - Polisi Malaysia kini masih berusaha mencari empat pelajar putri sebuah SMA Negeri di Menurut Hargianto yang me- Pada mulanya mereka tidak Malang, Jatim, yang diduga dis- ngutip laporan polisi Malaysia, berniat ke Malaysia dan hanya ekap oleh kawanan penjahat se- keempat pelajar tersebut mas- sekadar ingin jalan-jalan meng- jak awal September 1993 setelah ing-masing bernama Ani (19), hirup udara di luar kota. Akan mereka memasuki negara itu se- Yanti (20), Erma (20), dan Er- cara ilegal karena tertipu. Salah dawati (20). seorang rekan mereka yang Keempat pelajar itu diduga berhasil meloloskan diri me- masih disekap oleh penjahat ber- ngatakan, setelah disekap mere- dasarkan laporan seorang rekan ka dipaksa berbuat mesum oleh mereka, Ana Puspitasari (17), tiga lelaki yang menyekap mere- yang berhasil meloloskan diri dan kini terpaksa mendekam di Markas Besar Kepolisian Ma- keimigrasian Malaysia karena laysia telah minta bantuan KBRI berstatus pendatang tanpa izin. di Kuala Lumpur untuk meng- Hargianto menjelaskan, Ana hubungi keluarga keempat pela- mengaku ia dan keempat rekan- jar tersebut dalam upaya me- nya itu adalah pelajar SMA ngumpulkan informasi lebih Negeri 7 di Jl. Ngedosari Malang. banyak bagi pengusutan kasus Mereka meninggalkan Malang itu, kata Kepala Bagian Konsu- akhir Agustus lalu bersama Edi ler KBRI Kuala Lumpur, Har- (25), lelaki warga Malaysia yang Selangor, sebelum diserahkan gianto Sutarto, Sabtu (16/10) ke- telah diangkat anak oleh orang- marin. tua Ana. ka. kepada polisi akhir September lalu. Hargianto mengharapkan ke- luarga Ana dan keluarga keem- pat rekannya itu segera meng- hubungi KBRI Kuala Lumpur, tetapi, Edi dalam perjalanan karena informasi mereka sa- berhasil membujuk mereka un- ngat diperlukan untuk mem- tuk ke Jakarta kemudian berla- bantu polisi Malaysia dalam yar menyeberang ke Johor tanpa melakukan pengusutan kasus membawa dokumen paspor mes- tersebut. kipun masing-masing dibekali "Ana mengatakan, orangtu- uang cukup banyak oleh orang- anya di Malang mempunyai tua mereka. banyak foto Edi. Polisi di sini Sesampai di Johor, mereka memerlukan foto-foto itu untuk diperkenalkan dengan tiga lela- mencari dan menangkap lelaki ki teman Edi yang kemudian itu," katanya. menyekap mereka untuk dipak- Kepada polisi, Ana mengaku sa berbuat mesum. ibunya bernama Ny. Ratna Ana yang berhasil lari akhir- Christiani Hardi yang bekerja nya ditolong oleh seorang sopir sebagai guru di salah satu SMP truk di daerah Petaling Jaya, Negeri di Malang. (Ant) 2 2cm Color Rendition Chart