Tipe: Koran
Tanggal: 1993-10-17
Halaman: 06
Konten
HALAMAN 6 TIN Segenggam Angin Cerpen Putu Satria Kusuma MESKI hanya segenggam angin, tapi akibatnya fatal. Ba- pak Pejabat Penting dari Pusat itu mendadak menghentikan pi- dato sambutannya. Semua un- dangan dan hadirin cemas, wa- lau tadi sebagian sempat tertawa lepas. Yang paling panik adalah Kepala Kantor. Sebelum segeng- gam angin itu henti bertiup, ia sudah menerkam pemiliknya. Tapi belum sempat mengayun- kan bogemnya, ia kaku sendiri. Kemudian rebah pingsan. Cepat orang-orang menggotongnya pergi. Upacara peresmian ge- dung kantor baru itu jadi tertunda. Kepala Seksi yang meletup- Senam ngan motivasi pertama; jelas Untuk kelompok wanita, de- bahwa senam itu suatu kebu- tuhan untuk dilakukannya de- ngan tujuan yang jelas. Menjaga kondisi tubuh agar tetap prima. Baik kesehatannya maupun pos- tur tubuhnya. Sehingga tak ja- rang bagi wanita dengan moti- vasi ini, faktor usia akan tersem- bunyi di balik penampilan yang segar bugar, gerak yang tetap ge- sit. Nggak loyolah, nggak banyak mengeluh sakit ini atau itu. Me- reka ini, tidak saja senam di sanggar-sanggar senam dengan membayar dil; tetapi juga me- reka yang senam di banjar- kan angin itu sebenarnya tak se- ngaja. Akibat begadang dua hari dua malam, menata ruang peres- mian, ia masuk angin. Sakit- sakit lamanya kambuh. Puskes- mas telah melarangnya masuk kerja. Namun pengabdiannya yang tinggi melupakan kondisi- nya. Ia hadir dalam upacara per- esmian itu. Memang begitulah perintah Kepala Kantor. Tak seorang pegawai boleh libur hari itu. Kecuali mati. Acara demi acara menggelin- ding lancar. Dimulai dari tari pembukaan. Lalu laporan Ke- pala Kantor selaku Kepala Kan- tor dan Kepala Proyek pendirian gedung kantor itu. Kemudian sakan manfaat dari kegiatan se- atur. Karena benar-benar mera- nam yang dilakukannya secara tekun. Dan biasanya mereka pun tak terlalu berpikir 'pentingnya kostum senam yang beragam co- rak dan modenya. Nah, mereka inilah yang sebenarnya perlu di- lestarikan, sebagai pendukung program yang pernah tercetus sekian tahun lalu. Mengolahra- gakan masyarakat, dan mema- syarakatkan olah raga. Hingga pada awal motto ini terdengar, muncul berbagai jenis serial ge- rak senam. Dari senam kese- garan jasmani, senam jantung sehat, senam pernafasan dll. Para wanita, dengan jawaban seperti yang kedua adalah me- banjar bersama sesama warga PKK atau di kantor-kantor ber- sama teman sekerja dsb. Jadi faktor tempat senam mereka, tak masalah pokok. Yang utama, bahwa mereka mau sehat. Dan nya dan merupakan salah satu dari Panca Yadnya. Sedangkan MEDIKSA termasuk Rsi Yad- yang begini ini, akan mengatur masing-masing yadnya mengan- waktunya sedemikian rupa se- hingga senam yang dilakukan- dung dua aspek yakni aspek ri- nya tidak sekadar sebuah 'ke- tual dan aspek karmamarga giatan pengisi waktu. Yang bisa yang diwujudkan dalam per- buatan mulia. Dalam aspek ri- sekali waktu di stop karena su- dah bosan atau kebanyakan ke- tual Mediksa berarti meningkat- kan kesucian diri, memiliki giatan lain yang dirasa lebih pen- ting atau lebih bermanfaat. Dia pengertian yang sama dengan akan melakukannya secara ter- mapodgala, madwijati, maber- sih, dan malinggih. Kata 'Dwi- jati' berarti kelahiran yang ke- dua kalinya yakni pertama lahir dari kandungan ibu dan kela- hiran kedua dari kaki sang guru suci yang disebut Nabe. Mereka yang telah mampu mencapai tingkatan mediksa kemudian su- linggih dan berhak memimpin upacara keagamaan. Seruling (Sambungan Hal. 5) tanya Danu heran. "Karena aku tidak ingin tidur, anak muda," jawab Raja tertawa. "Nah," kata Raja lagi. "Mulai saat ini kau boleh tinggal di is- tana. Tetapi kau harus berjanji untuk tidak menggunakan seru- ling itu sebagai keuntungan pri- badimu," kata Raja. "Hamba berjanji, Tuanku," sembah Danu dengan wajah sukacita. Buku setebal 85 halaman ini merupakan himpunan dari ber- bagai sumber sastra agama Hindu yang sebelumnya ditulis dalam lontar dengan huruf Bali dengan bahasa Sansekerta mau- Kini Danu tidak perlu meng- pun bahasa Jawa kuno, khusus- embara dan khawatir apapun. Karena ia telah disayang oleh nya yang berisikan tata upacara sang Raja. Sekarang Danu telah maupun upakara (banten) meng- menjadi sahabat putri Raja. Se-enai medika. Sebagaimana telah Danu dewasa, ia menjadi yang diungkapkan dalam kata sambutan Ketua Umum Pari- seorang negarawan yang bijak- sada Hindu Dharma Indonesia sana. Sejak saat itu, seruling tua Pusat Ida Pedanda Putra Telaga, hanya menjadi barang pusaka Kakanwil Agama Propinsi Bali yang tidak pernah ditiup lagi. Drs. Ida Bagus Nyoman Subadra serta Gubernur Bali Ida Bagus Oka, buku ini sangat penting bagi umat untuk mendalami tata acara mediksa khususnya dan mendalami ajaran agama Hindu pada umumnya. Diceritakan oleh Mudiasni Jln. Noja G. 17/2 Denpasar MC membujuk-bujuk Bapak Pe- jabat Penting dari Pusat untuk memberikan pidato sambutan. Rencananya setelah pidato sam- butan, Bapak Pejabat Penting itu dimohon kesediaannya me- mukul gong sebagai tanda ge- dung kantor baru itu resmi dipa- kai. Tapi baru setengah halaman pidato dibaca, aib itu timbul. Ke- pala Seksi yang sakit tak dapat lagi menahan sakitnya. Perut- nya kembung. Lalu segenggam angin menghembus dari bawah- nya. Ia kentut. Kedengarannya nyaring dan panjang. Semua orang geger. Tapi tin- dakan tak langsung diambil. Se- bab Bapak Pejabat Penting itu hanya menghentikan sesaat pi- datonya, lalu melanjutkan de- ngan penuh semangat. Perha- tian pun kembali tersedot ke po- dium. Kentut Kepala Seksi itu dilupakan. Kepala Seksi itu masih hidup. Kepala Kantor itu pun masih se- gar. Hanya pikirannya yang kalut. Kepala Kantor itu takut ka- riernya terancam. Nanti sampai di Pusat, Pejabat Penting itu tentu melaporkan semua keja- dian tadi. Jika itu terjadi, ia ha- rus siap menerima SK peme- catan. Atau SK penurunan pang kat beberapa tangga. Ia cemas. Memang bukan tak mungkin itu terjadi. Siapakah yang tak tersinggung, saat menyampai- kan pidato, orang yang mende- ngar pidato itu kentut? Apalagi isi pidato itu penting. Yaitu hu- bungan gedung kantor baru de- ngan SDM, budaya, KB, produk- tivitas, kemakmuran dan kema- juan. Dan walaupun yang kentut itu bukan dirinya, tapi dialah yang harus bertanggung jawab. Karena jabatannya sebagai Ke- pala Kantor. Namun baru beberapa kali- mat diucapkan, Kepala Seksi itu Malamnya Kepala Kantor kembali kentut. Akibatnya pintu mengunjungi Pak Pejabat Pen- kesabaran setiap orang roboh. ting itu ke hotel. Ia menjelaskan Dengan atas nama membela perihal kentut itu sekaligus harga diri Bapak Pejabat Pen- minta maaf. Ternyata Bapak Pe- ting dari Pusat, semua orang jabat Penting itu mengaku tak bangkit memakinya, mengutuk mempermasalahkannya. Meski nya dan menghantamnya rame- pun demikian, Kepala Kantor rame. Kepala Kantor yang baru tak percaya. Ia curiga peng- saja siuman dari pingsan ikut akuan itu hanya sandiwara saja. pula ambil bagian. Kursi-kursi, Waktu pulang tak henti- meja-meja, sepatu, pohon-pohon hentinya ia memaki dan mena- dicabut, dipakai menghabisi Ke- ngis. Bayangan pemecatan dan pala Seksi itu. Para petugas penurunan pangkat menikam- keamanan turun tangan, lepri- nikamnya dari berbagai arah. Ia nya ditiup beribu-ribu kali. Tapi teringat situasi tak berubah. Suasana hutangnya dan kreditnya yang dengan hutang makin liar ketika para penabuh belum lunas. Segenggam angin mulai kesal. Tanpa menunggu itu telah menutup masa dep- permintaan MC, mereka memu- anku. Dan juga masa depan kul gambelannya. Anehnya, se- keluargaku. tiap orang yang brutal itu meng- ikuti irama gamelan. Pukulan demi pukulan, tendangan demi tendangan, makian dan kutukan dilancarkan secara serempak de- ngan gaya menari dan menyanyi. Kepala Seksi yang malang itu pun mengekspresikan sakitnya dengan indah. Sementara itu Bapak Pejabat Penting tetap berdiri di podium. la sibuk mencoret-coret di lem- baran pidatonya. Ia mencoba me- nerjemahkan segenggam angin tadi menjadi beberapa nomor re- jeki. Tampaknya ia tak terpenga- ruh oleh keadaan sekelilingnya. Hanya sesekali menoleh kalau ada yang menyebut-nyebut na- manya dengan keras. Peristiwa itu baru berakhir ketika makan siang tiba. Tak ada yang terluka. Tak ada yang pingsan. Dan tak ada yang mati. nampilan mereka yang senam, reka yang hanya tergiur oleh pe- yang tampak bugar, asyik bergerak-gerak diiringi lagu. Tampak gembira dll. Tetapi dia sendiri tak bisa menikmatinya, karena tidak menghayati. Bisa jadi ikutan ramai-ramai ke sang gar senam, untuk tidak dikata- kan ketinggalan zaman. Atau karena tak mau kalah oleh ibu tetangga sebelah. Sehingga acara senam, berada di baris ke sekian deretan mata acaranya sehari-hari. Dilakukan kalau tak ada keperluan lain, yang dirasa lebih bermanfaat. Bukan karena dia perlu menjaga kebugaran lalu melakukan kegiatan senam. Senam, hanya salah satu ke- Ia menangis dan terus mena- ngis. Kadang-kadang tertawa, kalau ia merenungkannya. Men- dialektikkan segenggam angin bawahnya itu. Tapi ia lebih ba- nyak menangis. Esoknya Kepala Seksi yang kentut itu menerima surat peme- catan dari Kepala Kantor. Ia mencoba protes tapi sia-sia. Se- tiap orang kantor yang diajak- nya bicara menutup mulut dan matanya. Atau merubah diri menjadi angin. Ia menangis. Bali Post cari koran. Tapi koran belum tiba. Akhirnya ia menunggu sambil minum kopi. Ia yakin tebakannya takkan meleset. Ia percaya kentut yang terembus saat ia pidato pada per- esmian gedung kantor itu adalah berkah. Karena itu, ia pertaruh- kan semua isi dompetnya pada Yaitu nomor yang diperas dari deretan nomor yang dipilihnya. renungannya terhadap kentut. Hari ini ia ingin jadi jutawan tanpa korupsi. Ia berharap bisa mengganti istri, rumah dan mo- bintang film telah diliriknya, di- bilnya secepatnya. Ada beberapa incarnya dari dulu. Juga rumah- rumah di kawasan elit. Ia ter- tawa dan juga menangis karena gembira. Ketika itu Kepala Kantgor da- tang. Ia tampak aneh, sebelah matanya picek. Yang menggem- birakan, karena ia membawa koran. Bapak Pejabat Penting meminjam korannya. Dan mena- nyakan kenapa matanya picek. Permintaan menggembirakannya. itu "Saya memang picek dari dulu, Pak. Jadi selama ini saya memakai mata palsu..." kata Ke- pala Kantor semangat. Bapak Pejabat Penting tak pe- duli dengan penjelasan itu. Ia si- buk mencari-cari halaman yang memuat nomor SDSB. "Mata palsu saya itu sekarang Minggu Wage, 17 Oktober 1993 Minggu Wage, 17 Okto PUK Dari Dunia Pewayangan Maharsi Drona Lahir dari Lubang KALAU Krepa Acharya lahir dari busur, Drona Acharya lahir dari lubang sebuah kumbha (jun).. Di dalam Adiparwa diki- sahkan, Bhagawan Baradwaja, tanya ditolak oleh Dirghatama putra Bhagawan Whraspati, cin- Dewi. Setelah cintanya ditolak, Bhagawan Baradwaja pergi ber- tapa. Ashram pertapaan Bhaga- wan Baradwaja demikian indah- nya, penuh dengan beraneka warna bunga-bungaan yang se- dang mekar. Keasrian taman as- hram itu bertambah lagi, karena di sana ada sebuah kolam yang airnya jernih, sebagai kaca saja laiknya. Demikian pada suatu ketika ada seorang widyadari yang bermain-main di taman bunga, dekat kolam itu. Widyadari itu Ghrtawira Dewi, yang demikian cantiknya. Maharsi Drona Bali Post/NOS sepoi-poi Pada waktu itulah tiba-tiba hingga i-poi basa bertiup, se- brahmana yang sehat secara fi- wira Dewi terlepas. Kebetulan sik dan amat cerdas. Oleh Bha- telah rusak dan jatuh entah ke pada waktu itu pandangan Bha- kan Weda, sampai ke bab dan pa- gawan Baradwaja, Drona diajar- gawan Baradwaja pas tertum- terlalu banyak menangis. Saya Dewi yang tanpa benang sehelai pula pelajaran dhanurdhara mana. Ini semua karena saya buk kepada tubuh Ghrtawira sal yang rumit-rumit. Demikian menangisi kejadian buruk itu, di alam terbuka yang indah itu. yang diberikan oleh sang Bhaga Saya menyesal dan sedih karena Sehingga darah Bhagawan Ba- wan kepada Drona. Karena ia se- ada yang berani kentut saat Ba- radwaja seketika menggelegak hat fisik dan cerdas, seluruh pak berpidato. Kami berharap dengan derasnya. Bhagawan Ba- pengetahuan yang diajarkan lam hati peristiwa itu. Angga- nafsu birahinya. Memang nafsu mudah dapat dikuasai olehnya. agar Bapak tak memasukkan da- radwaja dapat mengendalikan oleh sang ayah dengan cepat dan plah kentut itu hanya segeng- syahwat sang Bhagawan dapat Agneyastra yang diberikan sang gam angin saja. Tolong jangan dikendalikan olehnya, tetapi rta ayah kepada sang putra, dengan laporkan ke Pusat," ceroscos Ke- hukum alam tidak dapat diken- mudah dapat dikuasai olehnya. dalikan olehnya. Karena rang- Asal-usul danurdhara Agneyas- tanpa disadari olehnya, kama Baradwaja, karena mendapat sangan erotis demikian kuatnya, tra itu menjadi milik Bhagawan sang Bhagawan keluar meleleh anugrah dari Bhagawan Agni- di pahanya. Air kama ini kemu- wesa, seorang brahmana putra buah kumbha tempat air, (Jawa: Baradwaja sedang dibimbing un- dian ditampung olehnya pada se- Hyang Agni, tatkala Bhagawan pala Kantor. Lanjutnya, "Kami bersedia memberi apa saja yang Bapak minta asal segenggam angin itu..." henti bicara. Mulutnya terbuka Kepala Kantor itu mendadak sempurna karena terkejut. Ia melihat yang diajak bicara terge- letak kaku seperti batu di lantai. jun). Dalam perjalanan pulang, Ke- pala Seksi itu disambar motor. Ia Setelah waktunya cukup, dari Ia takut. Takut dan takut. kama yang ditampung dalam terguling. Kepalanya pecah. ia Akhirnya Kepala Kantor itu me- kumbha itu, maka lahirlah seo- mati, tapi dapat melihat yang mutuskan untuk lari. Lari sece- rang bayi lelaki, Drona Samab- menabrak itu anaknya sendiri. Di hotel. Bapak Pejabat Pen-patnya agar setiap orang tak da ting dari Pusat itu panik. Sema- lam ia tertidur sehingga tak tahu pengumuman radio tentang no- mor SDSB periode itu. Ia men- pat mengejarnya. menjumpainya. Dan Singaraja Mei 1993 hawad Dronah. Karena menjadi nya anak itu dari dalam sebuah lubang kumbha, lalu diberi nama Drona. Drona tumbuh menjadi putra (Sambungan Hal. 3) baginya rutinitas itu. Dengan demikian bahwa un- bersahabat, sang Drona dan Bhagawan Drona tampak seke- sang Drupada, sama-sama me- tika itu juga menjadikan patah miliki pengetahuan senjata ra- semangat dan putus asa. Me- hasia Agneyastra, panah yang nyaksikan keadaan Bhagawan dapat mengeluarkan api, yang Drona seperti itu, Bhagawan dapat membakar tribhwana ini, Rama Parashu menjadi amat ka- hampir sama kekuatannya de- sihan. Kepada Bhagawan Drona, ngan Brahmastra, senjaga khu- Bhagawan Rama Parashu kemu- sus pada brahmana sakti dan dian berkata: para ksatrya utama. Setelah dipandang cukup me- nurunkan ilmu pengetahuannya kepada sang mahasisya, kemu- dian Bhagawan Baradwaja kem- bali ke sorga. Drona ditinggal- kan di dunia ini, sedangkan sang Drupada kembali ke negerinya, yang kemudian dinobatkan se- bagai maharaja Drupada, meme- gang pemerintahan di Kerajaan Panchala, menggantikan Maha- raja Prasada. "Anakku, Bhagawan Drona, inilah cabang dhanurdhara Brahmastra. Bapa anugrahkan kepadamu. Pelajarilah seluk be- luknya dengan baik, sampai ke- pada detail mantram- mantramnya. Kelak kemudian cabang dhanurdhara Brahmas- tra ini akan mendatangkan emas, perak, ratna mutu mani- kam dan harta benda yang lain- nya dari murid-muridmu, seba- gai upah anaknda mengajarkan dan menurunkan ilmu kepada murid-murid anaknda. Itulah tanda kasih Bapa kepada anaknda". Setelah mendapat anugrah se- wan Drona merupakan Brahma- Setelah ditinggalkan ke Sorga oleh sang ayah, Drona kawin de- ngan Krepi Dewi, adik Bhaga- wan Krepa. Dari perkawinan ini perti itu, Bhagawan Drona de- berumah tangga dan berkedudu- dhanurdhara Brahmastra itu lahir Bang Aswathama. Setelah ngan tekun mempelajari cabang seorang putra, kehidupan eko- yang terkecil. Memang Bhaga- kan sebagai grehastin dengan sampai ke bagian-bagiannya nomi Bhagawan Drona amat su- lit. Walaupun dia sebagai brah- nawangsa yang berbakat, tiada mana ahli. Sama seperti lama seluruh aspek dan detail bayangan hidup dan kehidupan cabang dhanurdhara itu dapat tergolong sebagai sarjana ahli, itu, Bhagawan Drona menyem- pada era sekarang, walaupun dikuasai secara utuh. Setelah tetapi karena belum mendapat bah Bhagawan Rama Parashu pekerjaan, keadaan ekonominya dan mohon pamit untuk kembali sangat sulit. Lebih-lebih lagi kepada keluarganya. bagi mereka yang telah berke- Kelak kemudian ucapan dan hidupan seperti itu banyak kita rashu ini akan terbukti dengan luarga. Kenyataan hidup dan ke- anugrah Bhagawan Rama Pa- dapat saksikan dan simak di ma- nyata dalam kehidupan ke- syarakat pada era sekarang. Ba- luarga Bhagawan Drona. Ka- gur, hidup dalam keadaan eko- huannya yang tinggi itu, Bhaga- nyak sarjana ahli yang mengang- rena kemampuan ilmu pengeta- nomi yang susah dan sulit wan Drona dapat menjadi mendapat pekerjaan, sesuai de- mahaguru bagi ksatrya Kau- ngan rawa, Pandhawa, Yadu, Wresni, pendidikannya. Andhaka, Pancala dan Madra- perti itu, Bhagawan Drona ada- dukan sebagai mahasenapati Walaupun dalam keadaan se- desa. Bahkan sempat berkedu- lah sosok figur yang tidak mudah bala tentera Kaurawa, saat ber- putus asa menghadapi ke- langsungnya Perang Besar Bha- nyataan hidup sulit. Segala ratayudha di medan danalaga usaha dicobanya. Sampai pada Kurukshetra. Anugrah Bhaga- akhirnya Bhagawan Drona da- wan Rama Parashu itu kepada tang kepada Bhagawan Rama Bhagawan Drona memiliki tun- Parashu (Parashurama), yang tunan bayangan hidup yang terkenal gemar memberikan ke- tinggi. Bhagawan Drona yang sendiri, maupun kepada Dru- ngan Bhagawan Drona telah ter- itulah kemudian Bhagawan kayaan kepada siapa saja yang minta ikan, tetapi yang diberi- memerlukannya. Tetapi kedata- kan pancing. Dengan pancing lambat, karena seluruh emas, Drona mendapat ikan kenik- Bhagawan Baradwaja sama- sama menganugrahkan pengeta- kayaan lainnya telah habis dipu- baik dalam kedudukannya seba- ratna mutu manikam dan ke- matan hidup di Hastinapura, huan Agneyastra lengkap de- niakan kepada dunia, oleh Bha- gai acharya maupun sebagai mantram-mantramnya. Dua dapi kenyataan seperti itu, Ngurah Oka Supartha. ngan segala rahasia dan gawan Rama Parashu. Mengha- mahasenapati. tuk mempelajari Weda. Pada masa Drona sedang mempelajari Weda dan dhanur- dhara, di ashram pertapaannya, ikut pula bersama-sama belajar seorang ksatrya, yakni sang Dru- pada. Ayah sang Drupada, yakni Maharaja Prasada dari Pan- chala, mempercayakan putranya mempelajari Weda dan dhanur- dhara kepada Bhagawan Barad- waja, sang Drona berkesem- patan bersahabat dengan sang Drupada. Baik kepada Drona, putranya untuk melengkapi diri untuk di- sedikit-sedikit tentang senam, va dilakukan. Seandainya itu giatan yang ingin dilakukannya nimbrung karena toh tahu Hanya karena ada kesempatan, sebut wanita sibuk. Mungkin be- Apa itu senam senam tihan senam yang diikutinya pada mahasisya ksatryanya, gitu. Dan merasa perlu, untuk kebugaran, senam pernafasan mengalami gangguan, macet mi- mengganti kostum senamnya, dan lain sebagainya. Walaupun salnya karena peserta yang ha karena sudah ada mode terbaru, datang ke sanggar hanya sekali dir berkurang terus, maka dia dengan warna-warna pastel dua, dalam sebulan. Pokoknya pun otomatis akan tak menerus- yang manis. Tidak lagi cerah, tahulah sedikit apa yang lagi kan kegiatannya. Tak penting mencolok mata. Begitu misal- trend sekarang ini. nya, atau ke tempat senam, un- Bagi mereka yang senam, de- tuk bertemu dengan beberapa wanita, dari golongan tertentu. Merasa memiliki keterikatan ka- rena memiliki kesamaan dalam satu hal. Bukan karena memer- lukan kebugaran sebagai tujuan bersenam ria. Atau juga, kalau bertemu dengan sesama wanita di tempat/kesempatan lain; tak merasa canggung untuk turut ngan alasan mumpung gratis, yah lain lagi. Memanfaatkan ke- sempatan. Baik juga, daripada tidak berolah raga. Tetapi tentu dorongan kuat untuk melaku- kannya dengan teratur dan te- kun tidak ada. Senam, ya senam. Ramai-ramai dengan teman. Ti- dak ada motivasi mengupayakan kebugaran dengan suatu usaha. RESENSI BUKU Kelahiran Kedua Manusia Hindu Judul Buku Penulis Penerbit ISBN Bila dikaitkan dengan masa kini, di mana belum tentu semua umat mampu membaca lontar dengan baik sekaligus mengerti akan bahasa Jawa kuno maupun bahasa Sansekerta, tentu keha- diran buku ini merupakan jem- batan bagi umat agar bisa lancar menjalani maupun mendalami ajaran suci tersebut. : Upacara Mediksa : Drs. I.B. Putu Purwita : PT Upada Sastra, Denpasar 1993 : 979-8325-47-8 bajikan) serta teguh melaksana- (sering berbuat amal jasa dan ke- kan tapa dan brata. rang Nabe dalam lembaga "kesu- Mengingat pentingnya seo- linggihan" Hindu, maka sebelum melaksanakan diksa kepada ca- lon sulinggih, harus dilaksana- kan tes (diksa pariksa). Demi- kian halnya tes juga dilakukan terhadap calon sulinggih yang Ketentuan mediksa harus me- akan mediksa. Secara formal di- menuhi persyaratan: Nabe, sisia, ksa pariksa dilaksanakan oleh kesiapan mental dan prosedur Parísada Hindu Dharma ber- administrasi. Kemudian dalam sama Kantor Agama setempat, Keputusan Seminar Kesatuan sedangkan secara nonformal di- Tafsir terhadap Aspek-aspek ksa pariksa juga dilaksanakan Agama Hindu yang ke-14 Tahun oleh calon diksa terhadap calon 1986/87 tentang Pedoman Pelak- Nabe-nya, demikian sebaliknya sanaan Diksa, telah diatur per- seorang Nabe akan menguji ca- syaratan Nabe sebagai berikut: lon diksa-nya. Seorang selalu dalam keadaan bersih dan sehat, baik lahir mau- pun batin, mampu melepaskan diri dari ikatan keduniawian, te- nang dan bijaksana, selalu ber- pedoman kepada kitab suci Weda, paham dan mengerti ten- tang Catur Weda, mampu mem- baca Sruti dan Smerti, teguh me- laksanakan dharma- sadhana UPACARA MEDIKSĀ DRS. 18. PUTU PURWITA PADA SASTRA 153 win, wanita yang tidak kawin (kania) pasangan suami istri, umur sudah dewasa, paham da- lam bahasa Kawi, Sansekerta, Indonesia, memiliki pengeta- ke-2 Parisada Hindu Dharma ajaran- ajaran agama, (filsafat, Di dalam Ketetapan Sabha huan umum, mendalami intisari Tahun 1968 disebutkan bahwa etika, retual), sehat lahir batin, umat Hindu segala warga dapat ingatan tidak terganggu, tidak disucikan (didiksa) bila telah cacat badan, berbudi luhur, ber- memenuhi persyaratan sebagai kelakuan baik, dan mendapat berikut: laki-laki yang sudah ka- tanda kesediaan dari pendeta ca- win, laki-laki yang nyuklabrah- lon Nabe-nya yang akan me- macari, wanita yang sudah ka- nyucikan. Kemudian persya- Kecak Menyentak, Penonton pun Bersorak sir...... Cak cak cak cak cak, haeees...! kan ketika grup Kecak yang di- Yanggar yanggor yanggar yang bawakan secara serempak oleh sekitar lima puluh orang terse- ALUNAN kalimat tersebut but menyentak dengan keras- terus menggema di antara pe- nya, penonton pun lantas me- nonton yang sebagian besar nimpalinya dengan bersorak tamu-tamu bule dari berbagai seakan larut dalam pertunjukan negara, setelah puas menonton yang digelar saban Sabtu malam pertunjukkan Kecak, saat meng- itu. hadiri acara jamuan makan ma- lam di Bali Cliff Resort, Hembusan angin malam yang Ungasan, Sabtu (9/10) lalu. Bah- menyertai debur gulungan om- bak Pantai Uluwatu, dan lokasi namun mengandung nilai seni, satu andalan Bali Cliff Resort. acara santap malam yang ditem- serta hanya beralaskan pasir pu- patkan pada sebuah bangunan tih. Jarang yang sangat artistik tersebut, Demikianlah gambaran sua- seakan menjadikan malam itu Di ruangan ini pula, ditempat- sana keceriaan yang disuguhkan begitu magis. Apalagi saat di- kan puluhan meja dan kursi oleh Bali Cliff Resort, saat men- tampilkannya tarian Kecak. Yang sengaja dibuat dari bambu jamu para undangan ataupun Ruangan yang berkapasitas dangan yang diatur ala prasm- sedang bermalam di hotel ber- biasa. Begitu juga tempat hi- para tamu asing yang kebetulan maksimal 75 orang itu, mirip ba- ngunan sebuah goa yang ber- anan, yang ditempatkan meng- bintang lima itu. Memang, acara ongga cukup besar, berdinding elilingi meja santap malam, di- santap malam bersama yang di- batu karang yang tak beraturan buat dari tumpukan batu bata juluki Indian Ocean Cave Night dipadukan dengan batu karang, itu tergolong sangat unik dan ba- sehingga memberi kesan pada nyak menarik perhatian un- undangan seperti memasuki se- dangan yang mengikuti paket buah goa raksasa. Untuk menuju spesial ini. lokasi yang jaraknya puluhan meter di bawah bangunan hotel mewah tersebut, para undangan KECAK-Pementasan kecak di Bali Cliff Resort Bali Post/070 Ditampilkanya tarian Kecak tersebut, selain memberi hi- diharuskan melalui dua buah lift buran segar kepada para un- yang dirancang khusus dengan dangan yang sedang mengikuti teknologi super canggih. Andai- jamuan makan malam bersama, kata, lift tersebut mengalami ke- juga ingin memperlihatkan se- macetan, mereka dapat melalui kaligus melestarikan kesenian tangga biasa dengan menapaki tradisional Bali yang dirasakan sedikitnya 156 tangga yang jal- semakin jarang dipertunjukkan annya menurun, menembus lo- terutama pada malam hari. "Ka- rong yang dibangun di bawah lift rena kebanyakan tamu bule itu. Begitu mereka keluar dari yang sering mengikuti acara spe- lift pertama, rombongan un- sial ini, kamipun lantas ingin dangan yang akan mengikuti ja- menyuguhkan sesuatu yang ki- muan makan malam, akan di- ranya tak pernah di tonton oleh sambut dengan suatu peman- tamu bule itu sendiri. Sehingga dangan yang cukup romantis paket yang tergolong unik ini ha- dengan mengandalkan kein- nya digelar setiap hari Sabtu, dahan panorama alam sekitar ataupun pada acara tertentu Pantai Uluwatu. Sekitar 25 me- yang umumnya dihadiri oleh ter dari lift pertama tadi, juga tamu-tamu VIP," ujar salah seo- ada lift kedua yang menghu- rang karyawan hotel yang bungkan ke lokasi jamuan ma- enggan menyebutkan namanya. kan malam yang menjadi salah (070) tuk menjadikan senam sebuah kebutuhan, sehingga dilakukan secara teratur, berkesinam- bungan, harus ada motivasi je- las. Untuk apa melakukan ke- giatan senam. Kalau tidak, ya se- kadar ikut-ikutan supaya tak ketinggalan zaman, atau ikut- ikutan daripada nganggur. (Wahyuni Prabowo). ratan tersebut juga ditetapkan lagi dalam Keputusan Seminar Kesatuan Tafsir terhadap Aspek-aspek Agama Hindu ke-14 Tahun 1986/87 tentang Pe- doman Pelaksanaan Diksa de- ngan tambahan persyaratan, se- baiknya tidak terikat akan pe- kerjaan sebagai pegawai negeri maupun swasta kecuali bertugas untuk hal keagamaan. Kesiapan mental calon diksa dalam mempersiapkan diri men- jadi seorang Wiku juga ada tun- tunannya yang menyasar ke- pada aspek batin, pikiran, ucapan dan perilaku sesuai de- ngan tuntunan ajaran sastra agama. Kemudian ada juga per- syaratan administrasi lainnya. Proses penyelenggaraan me- diksa yang diketengahkan da- lam buku ini khususnya dengan eed bebanten-nya sangat lengkap dan terinci. Sebagaimana dike- mukakan penulis buku ini bahwa buku ini disusun berda- sarkan petunjuk sastra agama yang ada di Bali, maka jenis- jenis banten tersebut mungkin tidak terlalu sulit dikenal mau- 'pun dilaksanakan. Akan tetapi bila dikaitkan de- ngan penyebaran umat Hindu dan latar belakang umat yang beragam, tentunya tuntunan di- ksa ini juga masih perlu penyem- milahan mana yang pokok dan purnaan ataupun semacam pe- mana yang boleh menyesuaikan dengan adat setempat. Buku ini berhasil memberikan gambaran yang gamlang tentang tuntunan diksa, memberikan wawasan serta memberikan peluang pikiran-pikiran baru dalam pe- nataan umat lebih lanjut. (Witarini). Nyaman latar gitu kuat mempengaruhi trend busana yang in saat ini. Tidak semua perancang busana mene- rapkannya dengan ekstrem, karena banyak juga yang hanya menampilkannya sebagai sentuhan saja, sehingga menjadikan langgam busananya tampil sebagai sesuatu yang baru dan something diffrent, tetapi tetap menggambarkan gaya hippy yang bebas dengan garis-garis rancangan tanpa struktur yang jelas dan baku, serba panjang, me- lebar, melambai dan longgar. Di samping dari penggunaan warna-warna na- tural dan warna klasik, unsur kelembutan bahan seperti rayon, viscose atau istilah Indonesianya bahan shantung juga sangat kuat mempengaruhi trend busana santai. Dan hasilnya adalah busana-busana seperti rok panjang, blus panjang dan vest panjang tanpa atau dengan belahan samping, depan atau belakang sampai ke paha serta segala bentuk celana trompet, pipa dan komprang jadi primadonanya. Di samping blus- blus pendek dan vest pendek, tentunya. Aksesoris untuk wanita muncul dalam tema the bigger & the better. Ikat pinggang lebar dan tipis digabung jadi satu. Gelang kayu, aklirik atau anyaman. "Tangan yang penuh dengan ge- lang adalah sesuatu yang penting," kata Dawn Melo, Vice President sekaligus sang Image Direc- tor rumah mode GUCCI. Jari dengan cincin besar dan ikat kepala adalah elemen yang juga penting bagi Dolce & Gabhana, "apalagi untuk rambut- rambut wanita yang lurus terurai," tambah me- reka. Untuk kaki, platform shoes atau sandal dan sepatu bersol ekstra tebal, jadi trendnya. Kalau kita mau memperhatikan perkem- bangan mode di mancanegara, ternyata kita bo- leh bangga bahwa hasil rancangan para peran- cang Indonesia tidak kalah dengan rekannya di luar negeri untuk urusan trend busana. Seperti gaun-gaun panjang bertumpuk dengan bahan su- per ringan dan transparan yang merajai pang- gung pret-a-porter Paris, telah dipagelarkan oleh Biyan beberapa bulan sebelumnya di tanah air. Memang untuk urusan trend busana yang sedang in setiap perancang di mana pun bisa melakukan- nya. Tetapi untuk bisa mengadaptasi warna, bahan dan garis rancangan untuk kulit, tinggi maju selangkah dibanding negara-negara lain di dan budaya suatu negara, Indonesia sudah lebih kawasan Asia, kecuali Jepang. Telah banyak per- ancang Indonesia yang tidak semata-mata me- niru apa yang dicanangkan oleh negara-negara SUZU PANTHER MODEL-MODEL TERBARU BERKUALITAS TINGGI HANYA TERSEDIA PADA KAMI, BONUS belakang (Sambungan Hal. 3) adibusana dan siap pakai berasal, lebih jauh, me- reka dapat merekayasa akar budayanya seperti bentuk motif dan warna tradisional Indonesia yang asli dan menjadi bahan baku busana yang modis dan wearable. Kreasi perancang Indonesia dan khususnya di Bali pun bisa dinikmati dan dimiliki dengan garis rancangan yang trendy dengan bahan, warna serta motif yang sesuai dengan iklim tropis. Se- perti penampilan minggu ini untuk wanitanya terdiri atas tiga potong busana dalam warna na- tural dengan siluet garis rancangannya yang simple, serba longgar, tanpa garis pinggang dan bertumpuk namun ringan diilhami oleh sema- ngat kebebasan yang kental, cinta lingkungan dan gairah kenyamanan. Paduan celana gombor bermotif bunga yang dibuat semata kaki. Motif garisnya diterapkan pada tunik lengan pendek dengan belahan di seputar pinggang dan dengan aksen kantong. Garis kreasi busana ini muncul secara kuat mengikuti trend dengan siluet tum- puk, di mana blus pendek stali bermotif sama de- ngan celananya ini, masih ditambah lagi luarnya dengan tunik berbelah panjang serta pemilihan bahan yang ringan dan lembut yaitu rayon menja- dikannya sempurna mengikuti trend dunia na- mun sangat tepat dikenakan di iklim tropis se- perti Bali. Layaknya kaum wanita muda, para pria muda masa kini pun ingin tampil dengan semangat muda yang meletup, seolah ingin mendobrak aturan baku dalam berbusana dan cenderung kla- sik dari masa ke masa. Kali ini seperti tampak pada foto adalah kemeja lengan pendek bermotif dengan ukuran yang besar dipadukan dengan ce- lana pull-on pant garis-garis dengan warna natu- ral, ditambah aksesori tas pinggang dan sandal yang ringan, sungguh mencerminkan kele- luasaan bergerak. Kedua kreasi busana untuk wanita dan pria muda masa kini atau yang ber- jiwa muda ini, sangat tepat dikenakan pada kesempatan-kesempatan nonformal yang cende- rung santai dan ceria. Seperti halnya warna hitam dan putih yang abadi, motif garis-garis dan bunga atau stripe and flower motive kembali mendominasi sehingga ti- dak pernah pudar pamornya. Kedua motif ini me- rupakan salah satu sumber inspirasi para peran- cang busana, karena bukan saja berkarakter dan bersahaja, tetapi juga fleksible dan mudah dire- kayasa. (NAFS). TYPE: MONTERO, WRANGLER CHEVIRA, CHALLANGER & MITRA PEMBELIAN UNTUK TGL. 1 OCTOBER S.D. 28 OCTOBER '93 BERHADIAH SEPEDA GUNUNG BERKUALITAS MERKSUZUKI TYPE 200 PT.CAHAYA SURYA BALI INDAH TEUKU UMAR 89 X DENPASAR HUBUNGI SDRI. PUJI ARTATI TELP: 237011, 238566, 238676 KPSJ-POND 28- Alit S. Rini 31 0 MENONTON serial "Mah suatu kesombongan sebuah luarga Pandawa turunan Dev pada pengakuan bahwa kecer ketinggian martabat konon n gala tindakan mereka pun ny kah di bumi hidup sebuah ket panjang dalang (sutradara) m rata", betapa pun agungnya klasik yang berlandaskan (Hindu), tetap harus dihadap rita. Tak boleh dilepaskan d Akan celaka jadinya jika cer sebagai sesuatu yang nyata runan (wangsa). Sebab meng akan membuat manusia terpe tis atau sebaliknya minder ak manusia wayang (mengident masih hidup subur dalam be keturunan sebuah wangsa) d ksatria (Arya) yang lahir dar rita itu hingga kini dipelihara derajat di antara manusia ( ketinggian wangsa dan kemu eksploitasi sehingga muncul s ting dan menjadi teror bagi el Sebuah "kasus" saya temu anak. Anak saya yang baru 6 cenderung penggugat, suatu hurku hebat, meski mereka memberi pembenaran, bahwa "hebat", sehingga ia pun (se orang hebat pula. Ini sesung tumbuh menjadi sebuah gene kesombongan berdasarkan ce kan anti babad secara memb kita bisa mengorek fakta dar babad yang tidak diterima m mendengar turun-temurun. Saya sadar anak mengguga sahnya ketika harus berbicar tanpa menggores batinnya ya saya tak ingin ia jadi snobis, at ingin ia "makan kesombongan hurnya, atau sebaliknya "saki tentang kerendahan derajat le Berangkat dari niat itu, say asal-usul keturunan atau sils dakmuliaan, kelebihan dan k ruk, kejujuran dan penipuan y lain. Jadi leluhurmu pun tida be Beberapa hari kemudian ia dan sedih, "Kata temanku, le dah di antara manusia yang ad rendah. Maka namaku I Putu Saya merasa kecolongan de git. Sekaligus merasa teruji se Keprihatinan saya, dalam us dah harus mulai bersentuha skriminasi manusia, karena teman anak saya itu langsun benih teror eksistensial. Seca bisa melahirkan sebuah gener paknya akan muncul sebagai kegugupan/keragu-raguan at dan mengambil keputusan-ke Saya tiba-tiba berada dal sayang anak. Haruskah memb cerita-cerita tentang kehebata kannya tidak punya silsilah/ba derung isapan jempol untuk counter attack terhadap teror kejiwaan, rasa terteror terus- yang rapuh, labil emosi, mine introvert. Lalu di mana keagu LOMB TROPIC fu SEGERA D PADA MENEMBUS HUTAN WISAT MENYUSURI ROUTE 41,76 DAFTARKAN DI PESERTA TERB PENDAFTARAN UNTUK WILAYAH KABU PADA TANGGAL 6 S.D. 30 OKTOBER WILAYAH BANYUWANGI DITUTUP 28 O HADIAH FUN BIKE : 1 UNIT MOBIL PICK UP SUZUKI FUTUR 1 UNIT SEPEDA MOTOR HONDA ASTRE 5 UNIT SEPEDA MTB IMPORT "TERENC 10 UNIT SEPEDA MTB 5 UNIT TV COLOUR 14" 3 UNIT KULKAS 1 UNIT SET PARABOLA 9 FEET 10 UNIT TOWER FUN DAN RATUSAN HADIAH HIBURAN TEMPAT PENDAFTARAN: BANYUWANGI: TROPICAL CYCLE SHOP, J. Sritanjung BUANA INDONESIA, Jl. A. Yani 26 Telp. 24070-24705 Brawijays Telp. 23579. GENTENG: BANK BUANA IND Telp. 61135. Bengkel SAHABAT JAYA, J. Raya 289 MUNCAR: BANK BUANA INDONESIA, J, Raya 147 Telp. BANK BUANA INDONESIA, J. PB. Sudirman 419. ROGO INDONESIA, Jl. Raya 112 Telp. 91507. Toko BINTAN 100 Telp. 91442-91434. SRONO ANGKA JAYA, J. Lap CITRA PELAJAR, Jl. Raya Srono. JEMBER: BANK BU Gajah Mada 68 Telp. 84545-547, BALUNG: BANK B Ambulu 100, KENCONG: BANK BUANA INDONESIA, Telp. 110. BORDOWOSO: 1. Mangun Sarkoro 272 Tel UE, A. Raya 190 Prajekan. CENTRAL BUANA MOTOR 216A Telp. 21939. SITUBONDO: Bp. SUJARMAN, J. Blok V/15 Telp. 62243. PASURUAN PT. ASIA SURYA J Telp. 21293. SURABAYA: TROPICAL CYCLE SHOP 576556, M.C. BIKE, JI. Komp. Ambengan Plaza A MERDEKA JAYA MOTOR, J. Mojopahit Telp. 22117. GRE PB Sudirman 63 Telp. 983175. DYNAMITE CYCLING Selatan 22 phone 983370; 522434. LAMONGAN CLUB, J. Suwoko 3 phone 21676. SIDOARJO : SIDOA 12 phone 61200. KEDIRI: CYCLING CLUB, JL. Kall PENDAWA SPORT, J. Doho 126 phone 82947. BLITAR Anggrek 9 phone 81504. SUZUKI UTAMA MOTOR, J 81626 LUMAJANG: AGUNG MOTOR, JL. PB Sudirm MALANG: SEMERU BIKE CENTRE, J. Arjuna 36 phone CYCLE, JL. JA. Suprapto 11 phone 69385. ANEKA WAR 37 phone 46987. MADIUN Toko LIMA JAYA, J. PB. S 2451. SOLO SUMBER JAYA, JI. Slamet Riyadi YOGYAKARTA: Toko COLOMBO, JI. P. Mangkubum PAMEKASAN/SUMENEP/BANGKALAN TELKOM Trunojoyo 67 phone 21234 PAMEKASAN, NEGARA Brikand 21A phone 41131. TABANAN Gajah Mada 80 phone 91588. DENPASAR BANK Wahidin 39 phone 433014-16. Toko MUSTIKA II. 64596, Toko MUSTIKA III, J. Diponegoro 211 A Sanglah), Toke PASIFIC, J. Cokro Aminate 4 A. M. Diponegoro 100 phone 262283; 263244, KLUNGKU INDONESIA, JI. Diponegoro 60 phone 2122206. BANK BUA STASIUN SINGARAJA, J. Gajah Mada 144 2cm C. 2332 Color Rendition Chart
