Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1993-10-17
Halaman: 11

Konten


Oktober 1993 Bali Post/As-10 Plus n berturut-turut. ungan kepada , serta Murry. u dan membang- ersonal yang ma- ta sangat meres- meneruskan per- mereka di jalur erus terang saja, dan restu terse- artinya bagi ba- m Plus selanjut- ry CH yang kebe- a tampang mirip itu. ggung apakah iap menerapkan iornya yakni, to- rmusik, baik Al- ry hanya berko- mal tersebut me- uh waktu untuk un rembuk. unci sukses Koes Mas Murry ka- emegang teguh dalam bermusik iatan lain di luar ementara kami punya kegiatan luar musik. Te- untuk meng- ses para senior u lambat kami xian," janji Allen Hisambut anggu- a setuju - dua re- an Arist. (As-10) aryo g ini cenderung enyanyi penda- roduction justru ang masuk kate- klama. Syukur- ampilan baru di if debut ulang angat khalayak lau tidak, kan Cilah Eramono masih jadi sa- Kelompok Spi- u, Zulqamar tika diminta ko- gatakan, pihak- melihat seorang acamata baru Yang kami uta- potensi tarik b, perusahaan ar tertutup un- ru yang hanya a," tegas Zulqa- sa sangat puas Ibum Eramono erdua dalam se- asuk jajaran 10 o swasta niaga mah air. (As-10). apa kali Smansa ndang tampil di Hal itu ditam- gan dari orang- ak mengganggu Papa," jelas Nir- sekarang dia begitu aktif lagi CKG 1993 lalu, Hak sebagai offi- ak bertanding" as III sih, selain menyarankan Kegiatan di luar bung dara ayu masakan mami- dilarang doi? dia menjawab, annya pasti ke lu. Nggak tuh, elarang. Masih Tetapi, dia sem- akan kriteria co- ang jelas, harus Han penuh peng- nya serius. Nah, menuhi kriteria atrya Wibawa) Bali Post/SW Minggu Wage, 17 Oktober 1993 BROLAN DI BALE BANJAR Lidah Bertulang Angpao SEANDAINYA lidah manusia bertulang lurus tanpa persendian, bisa jadi manusia tidak lagi bersebutan The Speaking Animal. Sebab lidah yang tak bisa ditekuk dan digoyang-goyang, tidak mungkin bisa digunakan sebagai alat ucap. Lalu yang keluar dari mulut cuma suara yang kadang- kadang kalah variasinya dengan bunyi yang ke- luar dari anus. Akibatnya, manusia menjadi makhluk yang paling awal kepunahannya dari muka bumi. "Dengan diberkahi kemampuan berbicara saja manusia lebih cenderung menggunakan keke- rasan untuk menyelesaikan masalahnya, apalagi tidak?" ujar Made Tegeg seusai melihat tayangan anarkhisme di Haiti dalam Dunia Da- lam Berita. "Belum tentu! Semasih manusia memiliki na- luri kehidupan atau libido yang tinggi, makhluk sempurna ini tidak akan bisa punah. Sebab sen- jata pemunah yang betapapun hebatnya, yang juga buatan manusia, tidak akan mampu ber- saing dengan "senjata" buatan Sang Pencipta, yang diletakkan di tubuh Adam dan Hawa. Ka- rena itu, produksi industri yang didukung tekno- Alogi secanggih apa pun tak akan bisa mengalah- kan produksi manusia itu sendiri. Pembantaian di sana-sini yang kau lihat di layar kaca, mungkin kehendak Sang Pencipta yang sudah kewalahan mengontrol ciptaannya, yang nekad berproduksi liar. Seperti kran kamar mandi yang jebol penye- katnya akan terus menumpahkan air, kecuali kran induknya ditutup," tukas Ketut Mudri berargumentasi. "Aku masih berpegang teguh pada penda- patku! Manusia masih eksis hingga saat ini ka- rena kemampuan berbicaranya. Banyak naluri hewani manusia dikekang oleh kemampuan ter- sebut. Termasuk naluri menggunakan "senjata" Sang Pencipta di sembarang tempat dan waktu. Karena bisa bicaralah, manusia masih menyisa- kan rasa malu di batinnya. Kau kira bangsa Viet- nam, Kamboja, Afganistan, Irak, Libya dan So- malia masih tersisa kalau rasa malu dan kemam- puan bicara manusia punah? Semua bangsa tersebut bisa punah dalam sekejap, bila George Bush dan Gorbachev gagu pada era Perang Di- ngin yang lalu." "Kau terlalu membanggakan faktor kemam- puan berbicara pada manusia, tanpa menyebut sedikit pun unsur negatifnya. Padahal tidak ter- hitung penderitaan manusia, yang diakibatkan kemampuan yang kau banggakan itu. Karena ba- hasa dijungkirbalikkan oleh lidah tak bertulang, kemudian ditendang dari bibir menyebabkan ba- nyak orang kehilangan kebebasan manusiawi- nya. Kini aku ingin tanya, sebagai orang yang me- nempatkan posisi berbicara pada tatanan paling utama, seberapa jauh kau telah berani menggu- nakan lidahmu untuk menyatakan kebenaran? Secara jujur kau katakan, pernahkah kau mera- sakan bahasa digunakan orang untuk memaki, menista, memfitnah, dan membohongi dirimu? Atau sebaliknya, kau menggunakan kemampuan berbicaramu seperti yang kusebutkan tadi? Ke- munafikan agaknya mendominasi kebanyakan ucapan orang dewasa ini. Untuk memprotes atau mendebat, dibutuhkan keberanian dan sikap ekstrahati-hati. Siapa yang didebat, apa kedudu- kannya dan membahayakan nggak buat kita?" "Kau jangan cepat apriori terhadap orang yang sering menggunakan gaya bahasa eufemistis da- PARAS PERNAH mengikuti lomba Putri Citra Bali? Jangan heran kalau tiba-tiba ibu dua anak ini, muncul dengan perta- nyaan ramahnya. Ya begitulah Ibu Harry Darsono, maklum ia memang seksi lomba. Dan menjadi kewajibannya untuk memberi arahan pada setiap peserta. Ibu berusia 47 tahun ini sehari-harinya memang cukup sibuk. Selain tergabung dalam Ikatakan Keluarga Kesejahte- raan ABRI, ia juga sekretaris YARFI Bali (Yayasan Artis Film Indonesia) dan yang ter- penting kewajibannya sebagai istri ABRI yang dikaryakan se- bagai anggota DPRD Tingkat I Nusa Tenggara Barat mem- buatnya harus mondar-mandir Bali-Lombok. Tapi jangan se- but ia: B. Sri Ari Murni bila ia tak mahir bidang keputrian. Semua hiasan yang memenuhi rumahnya di bilangan Jalan Slamet Riyadi adalah hasil ka- ryanya dan pantaslah kalau ia sangat memperhatikan masa- lah penampilan. "Penampilan itu citra dan bisa dipelajari," katanya. Mungkin itu pula se- babnya ia selalu membagi pengetahuan tentang ini. Dan jangan heran kalau ia dengan lancar bisa bercerita, maklum ia pemain sinetron dan mantan penyiar. Keterampilan dan sema- ngatnya, membuat ia selama tiga tahun dipercaya sebagai seksi lomba. Juga pada malam 10 Oktober minggu lalu. Lho tak ada peningkatan bu? Ibu yang sempat kuliah di Sospol UGM ini malah tersenyum. "Peningkatannya pada diri saya sendiri, saya merasa bela- jar banyak hal dari tahun ke ta- hun. Dan yang terpenting per- ingkat Bali di tingkat nasional meningkat. Bagi saya pening- katan ini jauh lebih penting da- ripada peran saya," katanya. (ITA). SIAPA sangka lelaki kela- hiran Desa Pecatu ini bisa menginjak kota Singapura de- ngan pahatnya. Bahkan, di sana pula ia dinobatkan men- jadi artis terbaik pada tahun 1992. Apa kehebatannya? I lam wacananya! Di samping memang takut pada akibatnya, budaya dan tatakrama kitalah yang mengharuskan kita bertutur secara halus, sopan, meskipun harus melingkar-lingkar. Untuk itu- lah, bahasa halus, madya dan kasar diciptakan, yang diharapkan agar dilestarikan untuk me- lengkapi khasanah budaya serta mendukung ke- pribadian kita yang terkenal ramah-tamah. Bu- kankah pariwisata yang gencar dipromosikan un- tuk memperoleh banyak devisa membutuhkan kepribadian yang santun? Kau tahu nggak ber- apa dana yang dihabiskan untuk menyelenggara- kan pertemuan WTO baru-baru ini di Nusa Dua?" "Kebetulan kau nyerempet masalah sidang WTO yang akbar itu, terus terang aku tidak tahu pasti berapa doku yang telah dihabiskan. Namun untuk biaya makan dan minum aku sempat men- catat angka Rp 60.380.000. Uang ini datang dari Pemda Bali untuk sebuah perusahaan catering. Mungkin kalau uang sebanyak itu digunakan un- tuk mebat penyu di seluruh banyak kawasan Denpasar, akan membuat mereka pesta selama tiga hari. Kemudian dari catatan yang kusontek di sebuah harian terbitan Jawa, ada kemung- kinan sepuluh persen dari dana tersebut buat Angpao." "Waahhh, istilah baru, apa itu Angpao? Sejenis makanan Cina?" sela Tegeg ingin tahu. "Nah, ini! Angpao itu sama sekali beda dengan Bakpao alias Hok Yen yang sering dijajakan di jalan dengan gerobak dorong. Angpao menurut penjelasan adalah uang jasa, bukan komisi! Bu- kan pula uang haram! Karena diberikan secara ikhlas tanpa paksaan berdasarkan prinsip sim- biose mutualistis, katanya. Disebut juga dalam catatan itu, kini di Bali telah terjadi Perang Angpao di kalangan pengusaha Catering dan restoran, sehingga disinyalemen pemberi angpao terbanyak bisa memonopoli or- deran catering dari instansi swasta maupun pe- merintah. Sebagai fanatikus bahasa yang getol, Kontes Bali Post (Sambungan Hal. 1) SANGUT DELEM DI BALI, anjing mempunyai tempat tersendiri dalam kelu- arga-keluarga. Hewan ini dikenal sebagai alarm animal yang setiap saat siap membangunkan pemiliknya jika terjadi keadaan darurat. Ketika ada suara-suara yang mencurigakaan, misalnya. Sangat sulit melacak asal-usul anjing Bali. Tetapi, ada yang menduga keberadaaannya sebagai hasil perkawinan serigala, anjing hutan (ajag), dan anjing yang dibawa para saudagar yang melakukan transaksi bisnis dan bermigrasi ke Bali. Tak tertutup pula kemungkinan adanya akibat invasi Majapahit ke sini pada tahun 1343. Atau sebagai dampak dari perpindahan masyarakat Majapahit ke Tengger dan Bali setelah berkeca- muknya perang saudara. Ada bukti, anjing Tengger memperli- hatkan kemiripan dengan anjing Bali (baca: anjing Kintamani). Begitu pula pada awalnya, ada yang melihat anjing Bali mem- punyai kemiripan dengan anjing Chow-chow, karena bulunya yang tebal dan panjang. Namun, tetap saja sulit mengetahui kepastian asal-usul itu. Penelitian-penelitian pada awalnya memakai materi berdasarkan bentuk umum, jenis, dan warna bulu saja. Pada tahun 1981 Drh. Pudji Rahardjo mengamati adanya tiga tipe anjing yang ada di Bali yaitu yang berbulu panjang (gem- brong) mirip srigala, berbulu pendek atletis, dan perpaduan di antara keduanya. Di sisi lain, salah seorang kinolog (ahli anjing) Belanda Dra. W.E. Ressang Groenewegen, DVM. mulai tertarik dengan anjing-anjing di Bali setelah melihat dilarangnya pemeliharaan anjing ras sejak tahun 1983. Kombinasi ide Pudji dan Ressang pada awalnya hanya mengkhusus pada anjing Kintamani yang mempunyai ciri-ciri tersendiri dan sangat unik. Disebut anjing Kintamani, karena memang habitat asalnya ada di daerah Kintamani, sebuah dataran tinggi di Bangli. Dari langkah awal dua pakar itu, menyusul muncul sebutan "anjing trah Bali" yang diproyeksikan dapat menjadi salah satu anjing ras dunia. Hasil penelitian yang pada akhirnya juga berlanjut hingga di Belanda membuktikan, setelah dilakukan perkawinan se- cara inbreeding dan crossbreeding didapatkan fenotipe yang sama dengan anjing asli yang dipakai cikal bakal penelitian. Tegaslah, bahwa anjing Bali tak kalah dengan anjing ras lain- nya. Plus beberapa karakteristik yang tak ada duanya di dunia. *** DARI hasil penelitian yang dikembangkan, muncul ide per- lunya dilakukan upaya memasukkan anjing Bali ke dunia yang "lain", dunia kontes yang mengangkat gengsi hewan piaraan itu. Di atas catwalk ala anjing itu diharapkan akan terseleksi anjing- anjing yang terbaik. Sejak tahun 1985 atas prakarsa Perhim- punan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Bali bekerja sama dengan Program Studi Kedokteran Hewan (PSKH) Unud digelarlah Kontes dan Pameran Anjing Bali untuk pertama kalinya. Dengan senantiasa melibatkan pihak Perkumpulan Kinologi Indonesia (Perkin) Pusat, sejak saat itu pulalah kontes dise- lenggarakan rata-rata setiap tahun dengan peserta yang terus meningkat. Dan, di tahun 1993 ini Kontes dan Pameran VI An- jing Bali diselenggarakan Minggu (17/10) pagi ini di Lapangan Puputan Badung. Diharapkan, kontes ini dapat mengangkat anjing Bali sebagai ras Indonesia yang diakui dunia. (Drh. Mas Djoko Rudyanto, M.S.) tahi dan encit, yang notabene keluar dari lubang Kecelakaan Kerja akibat yang sama akibat proses di perut? Bukankah ini akrobatik bahasa akibat keluwesan lidah?" "Beda bentuk, hakikatnya sama! Tapi dalam Kualitas Pekerja Rendah bisnis komisi atau apa pun namanya wajar. Ber- bohong pun diamini menurut kitab Sarasamus- caya. Yang penting, jangan menipu atau makan masakan orang tanpa bayar! What's your prob- lem, man?" "Bagiku sih tidak ada masalah! Tapi beberapa saat silam ada usaha memojokkan pihak tertentu mengenai masalah komisi di kancah pariwisata Bali. Bahkan secara berlebihan dinyatakan, aki- bat praktek komisi terjadi penurunan jumlah wi- satawan ke daerah ini. Sayang saat itu, istilah Angpao belum muncul, sehingga pihak yang di- deskreditkan tidak bisa menepis tuduhan secara maksimal. Kini harapanku, mudah-mudahan alat pembaca pikiran yang disebut Bio Control System, seperti yang baru-baru ini ditayangkan di TV, cepat dilemparkan ke pasaran dengan harga terjangkau masyarakat. Supaya apa yang diucapkan orang bisa dicocokkan dengan apa yang dipikirkan. Khususnya, ucapan mereka yang punya lidah bertulang Angpao, yang sering menyenandungkan lagu Rule of The Law namun menarikan gerak rolled law alias aturan yang dilipat-lipat," ujar Mudri seraya mohon diri un- tuk memindahkan ayam jagonya ke tempat te- duh, karena matahari kian terik. (Aridus). MINI Nyoman Sungada saat itu te- lah meraih medali emas dan penghargaan tertinggi untuk mengukir mentega dan medali perak untuk membuat patung es. Lelaki berusia 32 tahun ini memang pantas bangga de- ngan prestasinya. Dan sekarang ia baru kem- bali dari Jakarta. Apa yang di- bawanya untuk Bali Imperial Hotel tempat kerjanya. "Ya un- tuk mengukir buah saya yakin mendapat medali, tapi tidak untuk membuat patung es," katanya. Nyatanya dalam lomba di Jakarta 11 Oktober lalu, ia memang meraih medali emas untuk mengukir buah, malahan sekaligus medali per- unggu untuk membuat patung es. Ini memang pantas dicatat, karena ia satu-satunya peserta yang merangkap dan menang dua-duanya. Grogi? Dengan ju- jur ia mengaku sangat was- was karena kedua lomba mengambil waktu bersamaan. Jadilah ia bekerja secara ma- raton. Dari 4 jam yang disedia- kan, satu jam dipakainya un- tuk membuat patung es, sisa- nya untuk mengukir buah. Dalam mengukir buah ia mengaku kecut juga, karena peserta lain telah terlihat ben- tuknya. "Tapi saya yakin pasti mendapat medali," tegasnya, tanpa maksud menyombong- kan diri. "Soalnya saya me- mang sudah biasa mengukir dengan cepat," akunya. Dan ia pun lantas bercerita tentang keterampilan ukir yang ia pe- lajari selama 6 bulan di Se- setan, Denpasar Selatan. Wa- lau hanya berbekal ijazah SD, toh bapak dua anak ini tak ber- kecil hati. Malah dengan bekal pahat ia terus melaju, meram- bah dari satu hotel ke hotel lainnya. (ITA). "NO COMMENT" tutur Yos Rahardjo Ks, penulis skenario Sukreni Gadis Bali yang tak jadi diproduksi TVRI karena keduluan diproduksi Esa Production House, ketika dijumpai Bali Post di Lovina. "Lebih baik tanya yang lain saja," tutur Yos selanjutnya. Menjawab pertanyaan Bali Post tentang kegiatannya, Yos Rahardjo Ks pun berkisah. Menurut pengakuannya ke- giatan rutinnya setiap hari me- nulis cerpen, menulis skenario dan melukis. Diam-diam Yos telah membuka gallery di Lo- vina. Gallery Arjuna yang ada di Lovina itu, menurut Yos, adalah milik Wirawan sahabat dekatnya yang merelakan ruangan ukuran tiga kali em- pat meter untuk menggelar lukisannya. Sebagai seorang Buleleng, Yos ingin berbuat sesuatu un- tuk membuat semarak nafas pariwisata di Bali Utara. Ba- nyak orang membangun hotel di kawasan Lovina, tapi tak terpikirkan membangun sa- rana lain untuk menunjang pa- riwisata. Oleh sebab itu, Yos memberanikan diri membuka gallery. Rasanya tak berle- bihan kalau disebut bahwa Gallery Arjuna di Lovina itu adalah gallery pertama yang ada di kawasan wisata Bali Utara. Walau usia Gallery Ar- juna itu belum genap sebulan, tapi sudah banyak menarik perhatian wisatawan mancanegara. "Apa ada rencana mengga- rap sinetron?" tanya Bali Post. "Rencana sih ada, saya sedang mencoba menggarap skenario sinetron berdasarkan novelet saya yang dimuat di Sarinah, tapi ya diam-diam saja," tutur Yos. Yos Rahardjo Ks yang sehari-hari mengajar di Seko- lah Lab Unud itu mengaku ke- giatan melukis dan menulis di- lakukan di malam hari, sebab waktu mengajarnya di pagi hari tak bisa diganggu gugat. Di sore hari Yos masih me- nyempatkan melatih teater untuk anak didiknya di seko- lah Lab. "Walau nggak ada duitnya, saya senang kok," tu- tur Yos sambil tertawa. (Made Tirtayasa). Semarang. puan teknis mengoperasikan Menteri Tenaga Kerja (Mena- peralatan, mendeteksi secara ker) Drs. Abdul Latief mengata- dini terhadap kemungkinan ter- kan penyakit dan kecelakaan jadinya kecelakaan dan disiplin babkan kesadaran dan kualitas kerja yang sering terjadi dise- kerja. pekerja dalam mengoperasikan peralatan masih rendah. "Karena kecelakaan kerja le- bih banyak disebabkan faktor manusia, pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) menjadi sangat pen- ting dalam upaya pengem- bangan sumber daya manusia, katanya, di hadapan peserta Se- minar Kesehatan dan Kesela- matan Kerja (K3) di Semarang, Sabtu (16/10) kemarin. Mengutip laporan Organisasi Buruh Internasional (ILO), Ab- dul Latief menyebutkan, sekitar 85 persen kasus kecelakaan kerja disebabkan oleh faktor ma- nusia dan 15 persen akibat kon- disi lingkungan kerja yang berbahaya. Menurut Menteri, peng- uasaan keterampilan sangat me- nentukan tingkat keselamatan pekerja dan menentukan pula daya guna peralatan yang akhir- nya akan dapat memperpanjang usia pakai peralatan. Dijelaskannya, pelaksanaan program K3 akan memperbaiki kualitas hidup pekerja karena program tersebut memberi ja- minan terciptanya situasi kerja yang aman, sehat dan mendo- rong pekerja lebih produktif. "Semakin canggih peralatan dan teknologi yang digunakan, semakin penting penguasaan ke- terampilan yang dapat diperoleh melalui berbagai latihan," kata Menaker. Menurut Latief, mekanisme kerja yang aman dapat dicipta- kan melalui penyerasian kondisi pekerja dengan peralatan, ling- kungan dengan peralatan dan peralatan dengan lingkungan. Kesenjangan Permasalahan nasional yang sekarang dihadapi adalah ada- nya kesenjangan antara dunia pendidikan dan dunia kerja yang antara lain ditunjukkan masih rendahnya jumlah siswa di sekolah-sekolah kejuruan diban- ding sekolah umum, katanya. Tidak kalah penting adalah adanya kenyataan yang menun- jukkan masih besarnya pencari kerja berpendidikan rendah, na- mun di sisi lain masih banyak te- naga terdidik kesulitan mempe- roleh pekerjaan yang sesuai, ujar Menteri. Menteri mengatakan, rendah- nya tingkat pendidikan dewasa ini merupakan salah satu indika- tor rendahnya produktivitas angkatan kerja Indonesia. Sensus Penduduk 1990 me- Dalam seminar yang diseleng- nunjukkan, sekitar 76 persen garakan Fakultas Teknik Uni- angkatan kerja berpendidikan versitas Diponegoro (Undip) Se- SD, 9,2 persen tamat SLTP, 12,8 marang itu, Menteri menegas- persen SMTA dan hanya dua kan pentingnya pekerja untuk persen yang berpendidikan selalu meningkatkan kemam- tinggi, kata Abdul Latief. (Ant) Penyelundupan Bawang Putih ke Surabaya, Digagalkan (16/19) pukul 09.00 WIB. Para penyelundup mengaku membeli dari seseorang seharga Rp 2.000 per kg. MARTIN Í BRÉNG S ANGI TUNG KENAIKAN GABAH..?! SIGUG SAMPAHH DIMANA-MANA.. Aku BENCI SAMPAHH...!! 281 162 MERENUNG SAJA TAK AKAN ADA GUNANYA BEKERJA ! BERPACU HADAPI KENYA- TAAN!! MARTIN'93 LHO MASIH JUGA MERENUNG ATAU KENAIKAN PUPUK... 3 KOTOR KOTOR... AKU BENCI DENGAN SEMUA YANG KOTORR!! AKU. KRITING HALAMAN 11 JANGAN MIMPI BAHWA HARGA HARGA BAKAL BISA TURUN! MENUNGGU KANTUKKU TURUN, AGAR BISA TIDUR DAN MIMPI.. SAWAH INI DIJUAL • GUNGUN GANGOPRAMARTHA © Tusuaria Re Teka-teki Silang Nomor 440 Surabaya (Bali Post) - Usaha penyelundupan ba- wang putih sebanyak 1,5 ton ke kan pelanggaran Menteri Perda- Surabaya, yang diangkut Kapal gangan tentang tata laksana per- Motor "Tidar" dari Pelabuhan Rencananya mereka akan dagangan bawang putih barang Tarakan, Kalimantan berhasil menjual kepada tengkulak di Su- ekspor luar negeri. Sedangkan digagalkan Tim gabungan dari rabaya seharga Rp 4.000/kg. Se- penyelundupan dapat dikena- Mendatar: KP3 dan KPLP Tanjung Perak di dangkan harga bawang putih di kan pelanggaran sesuai pasal Pelabuhan Tanjung Perak Sura- pasaran Surabaya saat ini men- 26. B/N Ordinasi Bea Cukai baya, Sabtu (16/10) kemarin. capai Rp 9.000/kg dan supermar- No.471 tahun 1931 yunto UU Bawang putih kualitas Tai- ket Rp 12.000/kg. "Dengan demi- No.7 Darurat tahun 1955 yo pa- wan, dibawa NA (36), salah seo- kian, para tengkulak akan un- sal 55 KUHP. rang anak buah kapal (ABK) "Ti- tung lipat ganda," katanya. Penyelundupan bawang putih dar" warga Surabaya, bekerja "Menurutnya, jenis barang yang digagalkan ini merupakan sama dengan YL (42) serta ZS putih selundupan ini tidak dita- kedua kali di Pelabuhan Tanjung (46) semuanya asal Tarakan. nam di Indonesia, karena ciri-ciri Perak Surabaya, sebelumnya di- Mereka mengangkut ke Sura- bawang putih itu adalah siung- lakukan oleh Sal (45) warga Su- baya secara tidak legal sebab nya besar, aromanya lebih ta- rabaya yang menyelundupkan tanpa dilengkapi dokumen. jam, bentuk umbinya simetris sebesar 2,5 ton. Sampai kini ma- "Penyelundupan bawang pu- dan isinya antara 11 sampai 12 sih diperiksa di Pengadilan Ne- tih dari Taiwan ini, terjadi di Ka- biji. Sedangkan bentuk bawang geri Surabaya. limantan namun pemasarannya putih lokal sangat kecil dan isi- Ditambahkan, larangan ter- atau dijual ke Surabaya. Pada- nya paling banyak 6 biji. hadap penyelundupan bawang hal setiap bawang putih yang di- Meski demikian, pihak KP 3 putih impor karena dapat meru- jual antarpulau harus dileng- Tanjung Perak akan mengirim- sak harga pasaran bawang putih kapi surat resmi, sesuai kepu- kan bawang putih selundupan lokal, selain itu dikhawatirkan tusan Menteri Perdagangan," ini ke Laboratorium Pertanian di akan mengganggu kesehatan se- kata Kepala KP3 Tanjung Perak, Malang, guna mencocokkan spe- bab kondisinya tidak cocok de- Letkol Pol. Budi Utomo di Sura- sies sekaligus sebagai bukti ngan iklim Indonesia. (E) baya, Sabtu. bahwa bawang putih ini adalah Dijelaskan, para penyelundup selundupan, yang dilarang Jakarta- membawa bawang putih dari Ta- pemerintah. rakan Rabu (13/10) sekitar pukul Penyelundupan bawang putih 18.00 dan tiba di Surabaya Sabtu bagi tersangkanya akan dikena- Mengalirlah --- (Ant) A. Rumus, D. Penganan dari nasi pulut dan dibungkus daun pi- sang, G. Tumbuhan menjalar un- tuk dibuat barang-barang ru- mah tangga, H. Jenis minuman keras, I. Benda yang bisa mem- bakar, L. Setempel/tera, L. In- dah dan sedap dipandang mata, M. Alat berpikir, O. Makhluk menyeramkan atau alat ilmu hi- tam di Bali, P. Jambangan bu- nga, Q. Gagasan, S. Ahli pem- buat keris, T. Jalan (Inggris), U. Tugas/Kewajiban (Inggris), W. Kulit yang tipis, X. Orang atau benda yang tak disebutkan na- manya, Z. Jangkar, bB. Tak ter- luka oleh senjata, cC. Hari ter- akhir dalam kehidupan ini, dD. Jalin-menjalin dan simpul- menyimpul tak keruan. Menurun: A B I H E G J L M N ΤΟ P Dy'S Q R T U W Z aA CC bB dD A. Perbuatan yang melanggar Masalah penaksiran nilai (va. hukum agama dan Tuhan, B. Ge- luation) perusahaan menjadi sa- robak yang berjalan di rel, C. Bu- lah satu kendala BUMN untuk nga teratai (Inggris), D. Runcing go international, karena infor- tajam, E. Pegas/tiap-tiap, F. masi yang dibutuhkan dan te- Sigaret/lintingan, H. Rumah (Sambungan Hal. 7) naga ahli yang menangani masih obat, J. Sidang lengkap, L. mau memilih yang mana lagi. Ke- diam. Kemelut yang kita hadapi, ti- sedikit, kata Dirjen Pembinaan Kepercayaan/keyakinan, N. tika sisipus berhasil menggulirkan daklah tepat melawan dengan BUMN Martiono Hadinoto di Ja- Maaf, R. Aturan sopan santun batu besar kepuncak bukit, sampai diam. Ketika putus asa dan dikece- karta, Kamis. dalam pergaulan, T. Sudah tidak sertakan Kupon TTS No. 440 dan 2. I Made Pariarta, Br. Gelulung, di atas ia bingung, lalu batu itu di- wakan seseorang, bukan alasan Seusai memberikan presenta- baik lagi, V. Banyak yang diker- kirim ke redaksi Bali Post, Jl. Ke- Sukawati, Gianyar, 80582 gelindingkannya kembali ke ba- untuk tak menerima kawan baru. sinya pada seminar "Strategi jakan, X. Bulu di atas mata, Y. pundung 67A Denpasar 80232, 3. I Putu Mardika, Jl. Serma wah. Begitu berulang-ulang. Ka- Hati harus berkembang terus me- Pembelanjaan dan Manajemen Pembuluh darah kecil di tubuh, selambat-lambatnya, 5 Novem- Karma, (Mess Kantor Kese- hatan), Singaraja, 81151. rena kita hidup, berusaha, dan nerima apa adanya. Kehadiran ha- Restrukturisasi Usaha", ia aA. Union de Transportes Ae- ber 1993. lain-lain, hanya dalam kadar kita rus diterima, perpisahan pun harus mengatakan penaksiran nilai riens (Penerbangan Prancis). Ingat cantumkan kode pos sebagai manusia yang belum tahu diterima. Sebab hati yang beku perusahaan penting untu 2. Pemenang akan diumumkan Jawaban TTS Nomor 437: peta-peta sampai. Kita tak pernah ibarat sepatu luncur. Di saat kita BUMN Ketentuan Menebak: pada Bali Post Minggu, edisi 7 Mendatar: mau melebihi kadar itu, sehingga tak menerima siapa saja, hati itu 1. Jawaban ditulis di kartu pos, November 1993. A. Amblas, D. Insan, G. Kiamat, kita tahu rencana-rencana dan semakin mengkristal. Sepatu lun- 3. Bali Post menyediakan hadiah H. Susut, I. ILO, J. Remaja, M. analisa, tetapi untuk menemukan cur pun begitu. Pada waktu kita tanya, mana nikmat pertemuan ketika merasa terik kita mengha- uang sebesar Rp 30.000 diberi- Engkol, O. Jerami, P. Sampan, T. kesimpulan yang tepat sering me- kanak-kanak, ia pas dengan tela- atau perpisahan? Kemudian, di rap tumpah hujan. Ketika banjir kan kepada tiga pemenang, Ayu, U. Pesat, V. Delman, W. leset. Karena toh jika cita-cita kita pak kaki kita. Namun di saat kita mana kegembiraan itu, pada kela- kita mengharap terik kembali. Ke- masing-masing sebesar Rp Lisan, X. Tembus. tergapai hanya merupakan forma- dewasa ia menjadi sempit. Maka, hiran atau kematian? Inilah hal-hal tika semuanya seperti sediakala 10.000. Menurun: litas yang diciptakan manusia. hati harus dinamis. Ini yang tak aneh dalam diriku, yang jawabnya kita mencoba macam-macam ter- 4. Bagi pemenang yang berdomi- A. Askar, B. Lomba, C. Setia, D. Cita-cita hanya sebuah bendera di akan membuat kita koyak. tidak bisa disimpulkan dengan hadap hidup ini dan diri kita sendiri. sili di dalam Kodya Denpasar ha- Insomnia, E. Sisi, F. Netral, K. depan sana, yang kita lihat dari ke- satu pilihan saja. Karena semua- Begitulah sebetulnya peta untuk rap mengambil hadiahnya di Mur, L. Jembatan, N. Kap, O. jauhan dengan bola mata Sebab tidak ada perlunya kita nya benar. kita lalui, bukan menghantui. Kantor Bali Post setiap hari Jempol, P. Sudut, Q. Malam, R. berbinar-binar. Yang terpenting, hidup dan hanya karena dibayang- Ya, yakinilah bahwa semua Aku sadar semua akhirnya ber- kerja dengan memperlihatkan Nanas, S. Usus. keikhlasan menjalani kehidupan bayangi kemungkinan buruk. Hi- jalan hidup ini benar adanya. Se- akhir sama saja. Kemelut atau ke- tanda pengenal diri yang sah dan ini. Keikhlasan itu ada di dalam dup adalah untuk bertanya tentang bab sebetulnya peta hidup kita su- harmonisan, tergantung kemam- masih berlaku. Luar kota akan hati, sahabatku. Ia tidak di depan hidup, kemudian menjawabnya. dah tersusun sebelum kita mencari puan kita menjadi air yang meng- tidak di belakang. Kita tak pernah Saat aku lahir dan berpikir, inde- ancang-ancang dengan rencana- alir dari atas ke rendahan meninggalkan yang di belakang raku menangkap hal-hal yang rencana, sebelum kita merasakan samudera batinmu, sahabatku. dan tak ketinggalan oleh yang di asing. Aku bertanya pada ibu, apa- pahit getir dan suka gembira, se- depan dengan keikhlasan menja- kah aku lahir dari telur yang mene- "belum kita tahu semuanya. lani hidup ini. Tetapi kita jangan tas? Saat aku remaja aku pun ber- Langit lusuh ketika mendung, Mataram, September 93 bagi :X dikirim lewat pos. Pemenang TTS Nomor 437: 1. I Ketut Widiana, Jl. Tukad Yeh Aya Gg. VIII C/1, Denpasar, 80226. KUPON TTS NO. 440 2cm Color Rendition Chart