Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1993-10-17
Halaman: 07

Konten


Oktober 1993 an bang Orona tampak seke- a menjadikan patah an putus asa. Me- Keadaan Bhagawan rti itu, Bhagawan hu menjadi amat ka- Ha Bhagawan Drona, ama Parashu kemu- Bhagawan Drona, ang dhanurdhara Bapa anugrahkan Pelajarilah seluk be- an baik, sampai ke- tail mantram- a. Kelak kemudian murdhara Brahmas- an mendatangkan ratna mutu mani- ta benda yang lain- rid-muridmu, seba- knda mengajarkan nkan ilmu kepada anaknda. Itulah h Bapa kepada endapat anugrah se- agawan Drona de- mempelajari cabang a Brahmastra itu bagian-bagiannya 1. Memang Bhaga- merupakan Brahma- ang berbakat, tiada aspek dan detail urdhara itu dapat ara utuh. Setelah an Drona menyem- an Rama Parashu, amit untuk kembali rganya. udian ucapan dan agawan Rama Pa- an terbukti dengan m kehidupan ke- awan Drona. Ka- Duan ilmu pengeta- g tinggi itu, Bhaga- dapat menjadi agi ksatrya Kau- awa, Yadu, Wresni, ncala dan Madra- n sempat berkedu- gai mahasenapati Kaurawa, saat ber- Perang Besar Bha- medan danalaga Anugrah Bhaga- arashu itu kepada rona memiliki tun- ngan hidup yang awan Drona yang etapi yang diberi- - Dengan pancing adian Bhagawan apat ikan kenik- di Hastinapura, edudukannya seba- maupun sebagai a Supartha. mbungan Hal. 3) sal, lebih jauh, me- budayanya seperti disional Indonesia baku busana yang a dan khususnya di miliki dengan garis gan bahan, warna an iklim tropis. Se- i untuk wanitanya a dalam warna na- ancangannya yang garis pinggang dan ilhami oleh sema- cinta lingkungan uan celana gombor semata kaki. Motif mik lengan pendek ggang dan dengan Dusana ini muncul Hengan siluet tum- i bermotif sama de- ambah lagi luarnya ng serta pemilihan yaitu rayon menja- ti trend dunia na- di iklim tropis se- da, para pria muda dengan semangat ingin mendobrak dan cenderung kla- ini seperti tampak n pendek bermotif adukan dengan ce- engan warna natu- nggang dan sandal cerminkan kele- easi busana untuk ini atau yang ber- c dikenakan pada Formal yang cende- m dan putih yang nga atau stripe and minasi sehingga ti- Kedua motif ini me spirasi para peran- ja berkarakter dan e dan mudah dire- RA 3 LITAS RTATI 676 Minggu Wage, 17 Oktober 1993 PUKAT'23 . RAJER BABAT KPSJ PONDOK SENI NEGARA 28 31 Oktober 1993 Alit S. Rini dilahirkannya hanya sebuah generasi "sakit jiwa"? Pemikiran itu menjadi serius, sebab saya dihadapkan pada sebuah peran "leluhur" di hadapan sebuah generasi mendatang, yang terwakili oleh anak saya dan temannya itu. generasi dan Sebuah generasi dengan kubu berseberangan. Ini menggiring persoalan pada sistem kasta di Bali yang berabad-abad telah melahirkan diskriminasi manusia itu. Meski secara teoritis sudah terhapus puluhan tahun silam, na- mun prakteknya hingga kini masih terjadi. Dari kondisi itu, ber- apa generasikah di Bali telah tumbuh manusia-manusia "sakit jiwa", gagap dan gugup? Kubu-kubu yang berseberangan itu, yang satu diwakili kaum Tri Wangsa (tiga kasta 'tinggi'), dan berada dalam posisi "nyaman". Dan satunya lagi diwakili kaum Sudra, dalam posisi tak nyaman dan rendah, yang (realitasnya) merupakan kaum 'terteror'. ***** ADA persoalan yang menuntut perhatian serius dari tata per- gaulan kanak-kanak kita. Betapa masih kosongnya benak me- reka dari pengetahuan yang bersumber dari fakta tentang silsi- lah keturunan. Karena kita, para orang dewasa merasa lebih enak menurunkan padanya cerita-cerita isapan jempol tentang diskriminasi manusia (sebagaimana yang ada dalam babad- babad/silsilah leluhur). Beranikah kita untuk melempar jauh- jauh cerita-cerita lapuk tentang kehebatan dan ketinggian se- buah keturunan versi babad, kemurnian darah sebuah wangsa dari keseharian kita? Barangkali masih jauh, sebab babad ma- sih terefleksikan dalam keseharian orang Bali. Kita memang kadang lebih memilih kehangatan menjadi manusia wayang dan enggan menerima rasa sakit terbentur realítas. Meski keha- ngatan itu kita tahu, penuh manipulasi fakta dan rekayasa ce- rita, misalnya. Sekali lagi tanpa niat antipati pada babad yang mewarnai kehidupan orang Bali (Hindu), betapa baiknya jika kita meneri- Orang Bali dan Mahabharata Fenomena "Manusia Wayang" MENONTON serial "Mahabharata" di TPI, kita disodori suatu kesombongan sebuah wangsa (keturunan). Konon ke- luarga Pandawa turunan Dewa Candra (Bulan). Ini menjurus pada pengakuan bahwa kecemerlangan, kemurnian darah dan ketinggian martabat konon milik mereka. Dan karenanya, se- gala tindakan mereka pun nyaris tanpa cela, konon. Mungkin- kah di bumi hidup sebuah keturunan dewa? Tentu saja ada, se- panjang dalang (sutradara) menghendakinya. Tapi "Mahabha- rata", betapa pun agungnya ia sebagai sebuah karya sastra klasik yang berlandaskan ajaran-ajaran moral kitab suci (Hindu), tetap harus dihadapi dan diterima sebagai sebuah ce- rita. Tak boleh dilepaskan dari unsur rekaan dan rekayasa. Akan celaka jadinya jika cerita rekaan semacam ini dianggap sebagai sesuatu yang nyata dan identik dengan sebuah ketu- runan (wangsa). Sebab mengidentikkan cerita dengan realitas akan membuat manusia terperosok pada kecenderungan snobis- tis atau sebaliknya minder akan keturunannya. Tapi fenomena manusia wayang (mengidentikkan cerita dengan realitas) ini masih hidup subur dalam bentuk babad (kisah-kisah tentang keturunan sebuah wangsa) di Bali. Ada konon satu keturunan ksatria (Arya) yang lahir dari Betara Gunung Semeru. Dan ce- rita itu hingga kini dipelihara sebagai power untuk meninggikan derajat di antara manusia (keturunan) lain. Kesadaran akan ketinggian wangsa dan kemurnian darah ini, bahkan sering di- eksploitasi sehingga muncul sebagai tindakan-tindakan over ac- ting dan menjadi teror bagi eksistensi wangsa lain. Sebuah "kasus" saya temukan dalam tata pergaulan anak- anak. Anak saya yang baru 6 tahun dan sangat banyak omong, cenderung penggugat, suatu hari bertanya, "Benarkah lelu- hurku hebat, meski mereka sudra?" Ia memaksa saya untuk memberi pembenaran, bahwa memang benar leluhurnya orang "hebat", sehingga ia pun (sebagai sala satu keturunannya), orang hebat pula. Ini sesungguhnya yang saya tidak suka; ia tumbuh menjadi sebuah generasi manusia wayang. Memelihara kesombongan berdasarkan cerita-cerita babad leluhurnya. Bu- kan anti babad secara membabi-buta, tapi seberapa jauhkah kita bisa mengorek fakta dari sebuah cerita? Bahkan, banyak babad yang tidak diterima melalui proses membaca, tapi dari mendengar turun-temurun. Saya sadar anak menggugat soal eksistensi. Tapi betapa su- sahnya ketika harus berbicara dalam bahasa yang ia pahami, tanpa menggores batinnya yang masih lugu. Karena sekali lagi, saya tak ingin ia jadi snobis, atau sebaliknya introvert. Saya tak ingin ia "makan kesombongan" dari kisah-kisah kehebatan lelu- hurnya, atau sebaliknya "sakit jiwa" karena diteror cerita-cerita tentang kerendahan derajat leluhurnya. Berangkat dari niat itu, saya menjawab, "Setiap orang punya asal-usul keturunan atau silsilah dengan kemuliaan dan keti- dakmuliaan, kelebihan dan kekurangan, sisi baik dan sisi bu- ruk, kejujuran dan penipuan yang dilakukannya terhadap pihak lain. Jadi leluhurmu pun tidak luput dari itu." Beberapa hari kemudian ia datang lagi dengan wajah lusuh dan sedih, "Kata temanku, leluhurku orang sudra, paling ren- dah di antara manusia yang ada. Jadi sekarang akupun manusia rendah. Maka namaku I Putu," begitu ia. Saya merasa kecolongan dengan rasa bersalah amat menggi- git. Sekaligus merasa teruji secara idealisme (istilah gagahnya). Keprihatinan saya, dalam usia sekecil itu, jiwa anak-anak su- dah harus mulai bersentuhan dengan persoalan-persoalan di- skriminasi manusia, karena lontaran-lontaran ucapan seperti teman anak saya itu langsung atau tidak, merupakan benih- benih teror eksistensial. Secara lebih luas teror seperti itu akan bisa melahirkan sebuah generasi snobis dan "sakit jiwa". Dam- paknya akan muncul sebagai bentuk-bentuk kegagapan sikap, kegugupan/keragu-raguan atau bahkan ketakutan bersikap dan mengambil keputusan-keputusan yang sifatnya esensial. Saya tiba-tiba berada dalam problematik karena naluri sayang anak. Haruskah membentenginya dengan menanamkan cerita-cerita tentang kehebatan silsilah leluhurnya? Sebab bu- kannya tidak punya silsilah/babad leluhur yang (bagi saya) cen- derung isapan jempol untuk diturunkan kepada anak, untuk counter attack terhadap teror yang membuatnya down. Secara kejiwaan, rasa terteror terus-menerus akan menjelmakan jiwa yang rapuh, labil emosi, minder, tanpa rasa percaya diri dan introvert. Lalu di mana keagungan kata "orang tua" jika yang manya dengan kekritisan berpikir. Mewaspadainya sebagai sa- lah satu potensi yang bisa mengikis rasionalitas. Sebab bukan- nya tidak mungkin babad, jika ia terlalu "dihayati" sebagai rea- litas, akan memasukkan kembali manusia Bali pada kepurbaan pemikiran dan perilaku. Sebab kecenderungannya, cerita-cerita babad sangat dekat dengan unsur-unsur rekayasa yang membuatnya lebih manis, lebih baik dari yang fakta sesungguhnya dan seharusnya. Bah- kan yang terpelihara terkadang justru usaha-usaha untuk me- nyepuh yang kusam jadi cemerlang, melenyapkan unnsur- unsur yang mungkin membuatnya bernoda, sehingga menjadi tanpa cela. Itulah barangkali salah satu sebab, mengapa babad- babad di Bali banyak "dicurigai" sangat "mengada-ada". Antara lain dengan menonjolkan kesaktian dan kemuliaan leluhur se- cara berlebihan. Tak jarang pula ada yang menganggap lahir dari sebuah keturunan dewa, sehingga secara otomatis generasi berikutnya menganggap diri manusia-manusia "setengah dewa" dan lebih tinggi harkatnya dari keturunan lain. Persis kisah (wayang-panggung) "Mahabharata". Suatu warning pernah dilontarkan dalam diskusi terbatas para tokoh Hindu-Bali, ketika membahas buku "Kasta dalam Hindu, Kesalahpahaman Berabad-Abad" (Ketut Wiana-Raka Santeri, Yayasan Dharma Naradha, pengantar Putu setia), yang diprakarsai Bali Post beberapa bulan lalu. Made kembar Kere- pun, pengusaha yang juga menekuni masalah-masalah kehin- duan, saat itu meminta kepada peserta diskusi agar tidak terje- bak pada diskusi yang mengangkat babad. Sebab, "Itu bisa membuat kita terperangkap dalam pembicaraan yang kehi- langan fakta-fakta. Hanya melingkar-lingkar dalam perlom- baan memperlihatkan kehebatan-kehebatan silsilah sebuah ke- turunan. Jika berbicara soal kehebatan dan kemuliaan, setiap keturunan pasti mempunyai cerita-cerita seperti itu. Tetapi kita tidak bisa terlalu mempercayainya, karena cerita-cerita yang ditulis itu sangat memungkinkan masuknya unsur-unsur su- byektif, yang sifatnya berpihak dan cenderung tidak mencan- tumkan fakta-fakta yang sifatnya tidak menyenangkan pihak bersangkutan (pemilik babad-red)," katanya. Warning ini mengisyaratkan, kita mesti waspada terhadap unsur-unsur rekayasa sebuah silsilah atau "sejarah" (sejarah yang direkayasa). Belajar dari yang pernah terjadi di zaman Ma- japahit, kita wajib mewaspadai munculnya tulisan-tulisan ma- cam kitab "Pararaton", catatan yang sifatnya hanya mengang- kat sisi-sisi baik penguasa (para raja), demi keselamatan diri. "Slametisme" macam itu seharusnya tak lagi mendapat tempat di zaman yang menyediakan kondisi untuk berpacu meninggal- kan segala kepicikan ini. Celakalah manusia Bali jika terus-menerus terbuai oleh peran-peran wayang itu dan mewariskan "sejarah" rekayasa bagi generasi penerusnya. Sebab ia akan menjadi tonggak lahir- nya silsilah-silsilah rekaan pula. Demi keturunan, manusia Bali memang sudah saatnya mem- beranikan diri mulai merajut warisan dengan fakta, termasuk mencantumkan yang menyakitkan dan penuh noda di dalam- nya. Sebab ini akan penting artinya untuk menghapus kesalah- pahaman berabad-abad, sebagaimana yang terjadi pada manusia-manusia Bali (baca:Hindu) dengan sistem kastanya itu. Karena jika sebuah keturunan lahir membawa kesom- bongan dan ketidakjujuran akibat ketidaktahuannya, bukan- kah leluhurnya yang berdosa? MENGALIRLAH Oleh Riyanto Rabbah SAHABATKU, ada sungai depan rumahku. Aku melihat deras air mengali ketika hujan, lamban mendayu-dayu saat reda, namun acap kali aku merasakan keron- tang. Dalam permukaan air ada bayang-bayangku. Dan, aku me- natap kosong, merasakan tiada, menikmati sepi. Pada kaku tu- buhku, aku merasakan gerak, me- nemukan gemulai, melihat lam- LOMBA SEPEDA DI BANYUWANGI BERHADIAH MOBIL TROPICAL GEMA WISATA '93 Fun Bike & Speed JAWA - BAU - MADURA SEGERA DIADAKAN DI KOTA BANYUWANGI PADA TANGGAL 31 OKTOBER 1993 MENEMBUS HUTAN WISATA KALIBENDO DENGAN KETINGGIAN 600 METER dpl. MENYUSURI ROUTE 41,76 KM TERBAGI DALAM 50% OFF ROAD DAN 50% ON ROAD. DAFTARKAN DIRI ANDA PESERTA TERBATAS!!! PENDAFTARAN UNTUK WILAYAH KABUPATEN BANYUWANGI PADA TANGGAL 6 S.D. 30 OKTOBER 1993 DAN DI LUAR WILAYAH BANYUWANGI DITUTUP 28 OKTOBER '93 HADIAH FUN BIKE : 1 UNIT MOBIL PICK UP SUZUKI FUTURA 1 UNIT SEPEDA MOTOR HONDA ASTREA 5 UNIT SEPEDA MTB IMPORT "TERENCE" 10 UNIT SEPEDA MTB 5 UNIT TV COLOUR 14" 3 UNIT KULKAS 1 UNIT SET PARABOLA 9 FEET 10 UNIT TOWER FUN DAN RATUSAN HADIAH HIBURAN TEMPAT PENDAFTARAN: BANYUWANGI TROPICAL CYCLE SHOP, J. Sritanjung 15 Telp. 24586, BANK BUANA INDONESIA, JL. A. Yani 26 Telp. 24070-24705, GARUDA MOTOR, Brawijays Telp. 23579. GENTENG BANK BUANA INDONESIA, Jl. Raya 81 Telp. 61135 Bengkel SAHABAT JAYA, J, Raya 289 Telp. 95034-95728 MUNCAR: BANK BUANA INDONESIA, Jl. Raya 147 Telp. 93064-93504, JAJAG BANK BUANA INDONESIA, J. PB. Sudirman 410. ROGOJAMPI: BANK BUANA INDONESIA, J. Raya 112 Telp, 91507. Toko BINTANG PELAJAR, J. Raya 100 Telp. 91442-91434, BRONO ANGKA JAYA, J. Lapangan 2 Telp. 04218, CITRA PELAJAR, A. Raya Srono. JEMBER 1 BANK BUANA INDONESIA, J. Gajah Mada 68 Telp. 84545-547, BALUNG: BANK BUANA INDONESIA, J. Ambulu 100, KENCONG: BANK BUANA INDONESIA, J. Raya Lumajang 1 Telp. 110. BORDOWOSO : . Mangun Sarkoro 272 Telp. 21932. LIE TJONG UE, A. Raya 190 Prajekan. CENTRAL BUANA MOTOR, J. KH. Wahid Hasyim 2164 Telp. 21939. SITUBONDO : Bp. SUJARMAN, J. Perum, Panji Permai Blok V/15 Telp. 62243. PASURUAN 1PT. ASIA SURYA JAYA RAYA, Jl. Raya 25 Telp. 21293, SURABAYA TROPICAL CYCLE SHOP, A. Dinoyo 83 Telp. 576556, M.C. BIKE, J. Kemp. Ambengan Plaza A-12, MOJOKERTO MERDEKA JAYA MOTOR, JL. Mojopahit Telp, 22117, GRESIK : SPORT HOUSE, , PB Sudirman 63 Telp. 083175. DYNAMITE CYCLING CLUB, Jikan Kerapu Selatan 22 phone 983370; 522434. LAMONGAN EDELWISE CYCLING CLUB, JL Suwoko 3 phone 21676. SIDOARJO : SIDOARJO SPORT, J. Cipto 12 phone 61200. KEDIRI: CYCLING CLUB, JL. Kali Suci phone 82062. PENGAWA SPORT, A. Dohe 126 phone 82947, BLITAR 1 Toko BINTANG MAS, Anggrek 0 phone 81504. SUZUKI UTAMA MOTOR, J. Mastrip 74 phone 81626, LUMAJANGAGUNG MOTOR, J. PB Sudirman 92 phone 81237. MALANG: SEMERU BIKE CENTRE, A. Arjuna 36 phone 25600, CEMARA MAS CYCLE, J. JA. Suprapto 11 phone 69385. ANEKA WARNA, J. KH. A. Dahlan 37 phone 46087, MADIUN Toko LIMA JAYA, J. PB. SUDIRMAN 171 phone 2451. SOLO SUMBER JAYA, JI, Slamet Riyadi 25 phone 46987. YOGYAKARTA: Toko COLOMBO, JI, P. Mangkubumi 34 phone 3355, PAMEKASAN/SUMENEP/BANGKALAN TELKOM CYCLING CLUB, JI. Trunojoys 67 phone 21234 PAMEKASAN, NEGARA CANDRACYCLE. Brikand 21A phone 41131. TABANAN BANK BUANA INDONESIA, J. Gajah Mada 80 phone $1688. DENPASAR BANK BUANA INDONESIA, 3. Wahidin 39 phone 433014-16. Teke MUSTIKA 11, Raya Kuta phone 64594, Teke MUSTIKA III, . Dipenegere 211 A (Barat Pertokoan Senglah), Toke PASIFIC, J. Cekre Aminote 4 A. M.C. BIKE CENTRE, A. Dipenegere 100 phone 262283, 263244. KLUNGKUNG BANK BUANA INDONESIA, J. Dipenegere 80 phone 2122206, SINGARAJA: RRI STASIUN SINGARAJA, J. Gajah Mada 144 phone 21743. START & FINISH: Di Stadion Diponegoro Start Fun Bike pk. 05.45 WIB. Start Speed pk. 05.30 WIB KATEGORI SPEED TERBATAS UNTUK 200 BIKER SAJA Jenis Sepeda Yang Digunakan: Semua Jenis Sepeda MTB kecuali Sepeda Balap. HADIAH SPEED: 1. 1 Unit Sepeda MTB Alpinestar All Mega XTR Senilai 3 juta Plus Tabanas Rp 500.000 II. TABANAS Rp 300.000 III. TABANAS Rp 150.000 Pendaftaran Speed Rp 25.000 Pendaftaran Fun Bike Rp 20.000 FASILITAS PESERTA : T. SHIRT, TOPI, MAKAN SIANG, KALENDER '94, ASURANSI & TANDA PESERTA BERHADIAH SEKRETARIAT: TROPICAL CYCLE SHOP JI. Sritanjung 15 Phone (0333) 24586 Banyuwangi BANK BUANA INDONESIA PT. PERKEBUNAN SM KALIBENDO BANYUWANGI PROFITA MOTOR Perum ASDP Gilimanuk Ketapang KHUSUS PESERTA DARI BALI: Fasilitas Penyeberangan Didahulukan dengan Menunjukkan Kartu Peserta. PB. SRIWANGI baian. Aku sedih. Semua serba ab- surd. Namun di sanalah aku merasakan bahwa segala macam realita di dunia ini serba tumpang tindih dengan persoalan demi persoalan. Bali Post O Sa jak Sa jak IBADAH ANAK Warna senja itu seperti luka menganga sepanjang usia hari melontar dalam arak-arakannya, mengikat manusia dalam prosesi pembakaran siapa terkubur dalam mimpi mari bangunkan jasadnya dalam menara api, larung ke lautan kalbu Seperti apa kau bayangkan kematian ketika orang-orang mengubah diri jadi hulubalang berjubah bara menggiring usungan dari puri ke singgasana api Sedang kau bertanya-tanya tentang keterpanggangan kawanan burung pemanggil ajal yang menyusun jatuhnya hujan Jadi sayap untuk menyisir semesta dan gairah bertarung tetap membakar dalam badai Siapakah yang akan kita panggil dalam kebekuan agar memberi rasa tenteram siapa mesti dipanggil ibu jika kanak-kanak menyusu dari puting senapan entah mengucurkan buah hidup atau ajal lalu kelelahan memaksa mereka tertidur dengan pintu hati tertutup, meninggalkan rasa-rasa pahit jadi bagian dari empedu dalam lapar-lapar Aku memahami telaga darah dalam matamu yang tercemar siapa mencuri kebeningannya dari setiap tarikan nafasku kulahirkan ia tanpa mimpi Bagi tanah dan langit yang lengang dalam jiwanya dengan keberanian perempuan purba kupilih jadi pemburu agar suara-suara dan cahaya leluasa turun dari langit Semoga ini jadi penyembuh Sebab kesembuhan tak selalu datang dari dukun, nabi Kau lahir dengan kewajiban untuk lahir, untuk sendiri menatah kedirianmu dengan peringai jelas Hari ini aku berjalan, mungkin di atas bukit yang sangat terjal yang tak kutahu namanya. Mendung te- bal. Jalanan licin dan curam. Di- nding langit hitam seperti tirai ma- lam. Gelap. Tapi kujelajahi semua nya dengan mata batin, dengan keyakinan. Jika kutemukan dua buah tikungan, aku harus memilih ke kiri atau ke kanan. Semua serba mungkin untuk kupilih. Tapi aku pantang berhenti. Kedua tikungan kehidupan bukan bagian dari ren- canaku, tetapi bagian dari hidupku. Cita-cita bukan tujuan, tetapi ha- nya rencana yang kuancang- ancangkan. Dan, aku sering men- jawab rencana kehidupan dengan mata batin ini. Dengan mata batin ini pula aku tak pernah tahu bagai- mana bentuk cita-cita. Aku hanya merasa nikmat ketika nyaris men- capai cita-cita. Ah, aku akan men- capai cita-cita itu..... jika saja mata batinku tidak mengajakku berhenti sampai di sini ketika aku melihat yang lain. Aku berpikir, setiap tikungan ke- hidupan ada benarnya untuk dila- lui. Setiap persoalan ada benar- ALIT S. RINI KASTA Jika kitab suci tak lagi memberi petunjuk sebuah alamat di manakah akan kau benihkan keyakinan dalam rasa terbakar dari hubungan-hubungan ini ketika kau tumbuh tanpa sayap, tanpa taring dan arus mengayunkanmu dengan mata tak kuasa terpejam Di manakah sarang dari perburuan yang kau bangun karena seluruh langit, seluruh tanah telah menjadikanmu pemburu mencari muara dari seluruh perbincangan liar dari kesangsian di kantung-kantung kepekatan belantara dari setiap riwayat Menimbun kediaman dari riuh ke riuh ini bagai denyut menggigit dari luka ia selalu datang, juga dari kisi-kisi mimpi hingga kau tak kuasa melolong sebab sebagian rasa sakit itu telah berubah wujudnya jadi guratan-guratan dinding batin yang membatu Jika nabi yang semula kau percaya menjanjikan kesembuhan manakah ayat-ayat suci untuk menegur kecacatan manusia untuk membesarkan kandungan hingga lahir sebuah penjelmaan dengan kisah lebih melantun dari hari ini nya, setiap jawaban ada benarnya. la harus dilihat dari totalitas global yang berpijak dari keseluruhan panca indera. Seperti kita melihat lekuk-lekuk bumi teringat akan ku- pelajaran geografi, menghitung hutang-hutang tetanggaku aku ter- ingat matematika, menatap adikku yang putus asa aku mengharap seorang psikolog, dan memperha- tikan mayat-mayat bergelimpa ngan dengan perut terburai aku teringat biologi. Segala macam perubahan berpijak pada per- ubahan lain. Sering perubahan se- macam itu membuat kita putus asa, bimbing, ragu, cemas, dalam menentukan keputusan. Globali- sasi, ya globalisasi. Rumah dalam kaca. Pertengkaran, persaha- batan, perdamaian, peperangan dalam satu kaca, tidak lebih pen- ting artinya dari melihat diri kita sendiri. Sahabatku, aku kini tak lebih dari kotak-kotak aksara yang se- nantiasa berubah dalam menentu- kan kata. Ketika aku menemukan aksara yang kuingin, aku bingung (Bersambung ke Hal. 11, kol.4) Paket Khusus Kredit Ringan Jangka Panjang KREDIT KOLEKTIF ( 5 TAHUN) Uang Muka Hanya Rp.500.000 Suzuki RC 100 Bravo HUBUNGI: Khusus Bagi: Pegawai Negeri Sipil Guru-guru Karyawan Hotel Karyawan Perusahaan K.U.K. MAIN DEALER:PT Cahaya Surya Bali Indah, Suzuki Motorcycle Division, Jl. Tham- rin No. 25 Telp. 424855-435010-435131 Denpasar, Jl. By Pass Ngurah Rai 110 C Kuta Telp. 753887 DEALER: Cahaya Citra Cemerlang, Jl. Teuku Umar Telp. 231133- 225802 Denpasar. Varia Pratama Motor, JI. Imam Bonjol No. 79 Telp. 225325 Den- pasar. Waja Utama Motor, JI. Udayana Blahbatuh-Gianyar. Cahaya Surya Agung Jl. Cok Gde Rai Peliatan-Ubud, Telp. 96198. Rahayu Permai, JI. Ngurah Rai No. 8 Ne- gara Telp (0365) 41374. MENCARI KASTA KI KEBO IWA Di bagian mana dari kekelaman masa silam itu kau selipkan kasta seekor kerbau jantan yang merelakan diri menjadi penyangga bumi membiarkan keangkuhan menari atas taringnya yang terinjak Di sisi mana dari sudut hati kau simpan lagi muslihat untuk menipu diri dan ingkar Aku menemukan relief yang jelas alurnya pada dinding batin sebuah keturunan Jadi kepada siapa seharusnya pedang diarahkan jika nafsu bertarung adalah bagian dari darah daging manusia Aku lahir, menjadi bagian dari orang-orang yang tak kuasa menghibur diri menari-nari dengan hati terpejam HALAMAN 7 Stop Press: S DALAM SATUBOLABUMI KITA: Kepada konco konco Ja- tim dari Malang, Lumajang, Jember, Lamongan, Blitar yang mempertanyakan "tendangan absurditas jam Jatim... "(lihat POS yll, hubungi Herry La- mongan, Gimien Artekjursi) atawa langsung saja ke Bumi Ke- tintang, Jembatan Merah, Kayutangan, Tanjungperak.. Toh hanya satu bola bumi kita, hanya tiga langkah singshot Ja- tim --Bali (desakalapa- tra-conscious-grace..). Alternatif atawa antisipasi dari sudut masing-masing (dengan atau tanpa bola) akan menghidupkan peluang"endi aran mega endi aran tlaga.. "suluk suluk pesi- siran.... SOLO-RUN KOMPETISI- 17: Kesempatan terbuka bagi se- mua peserta KOMPETISI-17 un- tuk memanfaatkan demonstrasi seorang diri (solo-run). Karya ka- rya sajak HARUS sudah TER- SELEKSI KETAT oleh penulis- nya (jadi belajar menyeleksi sen- diri sajak sajak sendiri, Red). Siapa berani memainkan kesem- patan pertama, silakan TER- JUN langsung dengan 10 (sepu- luh) judul sampai 16 (enambe- las) judul sajak anda yang TERBARU gres dan menantang sesuai dengan semangat KOM- PETISI yang kreatif produktif.... PUTRA SANJAYA YH : Ter- nyata CAKIL dari Lembah Sing- sing Temukus Buleleng Barat tertimbun dan lewat "waktu". SEGERA disusul bersama ala- mat Sang Nyoman Polih Bangli. PUTU ERNINGSIH (8): Kem- bali ramaikan arena kreasi ber- sama Sriasih, Sri Rahayu dkk. Pelangi Adipura Tabanan. KOMANG GDE LUDRA (6): Masih mengajar masih di Gu- nung Agung, sisa-sisa Srom- botan Klungkung perlu "uji- coba" lagi. IG. LANANG PUTRA (7): Mampiri IM Rai Sulastra, Made Putra, Mustika Jaya (14) dkk. untuk kembali menyu- sun kekuatan tercecer Kusamba PSK.... NYOMAN DJANA PS (10): Hallo Meraksa Timur Singaraja, SEGERA hubungi Suyasa Mayury (7), AG Mayun Wiera- wan (12), Diatmika Dwi- (12) dkk. untuk kembali mengipas Kompetisinya sendiri- sendiri.... Aku gagal membayangkan jadi bidadari,nanda (13), IDG Nyoman Bud. terbang dengan sayap nenek moyang selalu kembali terpuruk pada ketelanjanganku dengan rasa tertusuk menerima kelahiranku dengan hati cacat untuk datang pada masa silam dengan menyeringai Sebuah arena harus kuhadapi dengan waspada dengan tulang-belulang selalu ngilu membayangkan musim itu kembali dan menyerahkan keputusan-keputusan pada hati yang berubah jadi sekeras cadas SUZUKI SUZUKI SUZUKI SUZUKI SUZUKI SUZUKI SUZUKI SUZUKI Denpasar '93 KABAR KOMPETISI: Belum terjadi serangan apa-apa dari para CALON Kompetisi Putaran KETUJUHBELAS al: Arik Hernowo, AG Pramono P (Jembrana), I Gede Sereng- ghana (Buleleng), Sri Jajan- tini (Badung). Sekali lagi di- ingatkan KOMPETISI turun ge- langgang kalau para pesertanya benar-benar siap terjun: kalau karya-karya Anda memang me- nantang dan meyakinkan. Sam- pai edisi ini masuk dapur, pokok- nya "sing ade ape yan..., si- nampura Bli.... SUZUKI SUZUKI SUZUKI SUZUKI SUZUKI SUZUKI KEJUTAN BARU KREDIT!!! UANG MUKA Rp.750.000 Hadiah Langsung: *Sepeda Gunung 18 Speed *Jaket Exclusive Suzuki *Helm Suzuki Untuk setiap pembelian -SUZUKI CRYSTAL TUNE -SUZUKI CRYSTAL STANDARD -SUZUKI RC 100 DK (New Spirit) -SUZUKI RC. 100DP (BRAVO) New Crystal Standard RC 100DK (New Spirit) Model Terbaru NewCrystal Tune Hadiah Langsung (Persediaan Terbatas) Sepeda Gunung RC 100 DP (Bravo) MAIN DEALER: PT.CAHAYA SURYA BALI INDAH,JI. Thamrin 25 Denpasar Telp. 435010,453131,424855, Kuta: PT.CAHAYA SURYA BALI INDAH, JI. By Pass Ngurah Rai 110 C, Telp. 53887, Denpasar: PT. CAHAYA CITRA CEMERLANG, JI. Teuku Umar 110 C. Telp. (0361) 25802, 31133, VARIA PRATAMA MOTOR, JI. Imam Bonjol 79, Telp. 25325, KARTINI MOTOR, JI. Kartini 113 Telp. 26489. PERKASA MOTOR, Jl. Veteran 4, Telp. 22782 Tabanan: SURYA KENCANA MOTOR, JI. Pahlawan 25 B. Telp. 92829, 91163. GIANYAR :WAJA UTAMA MOTOR, JI. Udayana 7 Blahbatuh. PELITA AGUNG MOTOR, JI. Ksatrian 26 A, Telp. 93043. PT. CAHAYA SURYA AGUNG: Jl. Cok Gde Rai. Peliatan Ubud. Singaraja: JAPAN MOTOR, JI. Dr. Sutomo 24, Telp. (0362) 22234. ASTINA MOTOR, JI. Er- langga 9 A. Telp. 61667. Klungkung: RODA MAS MOTOR, JI. Gajah Mada 4 Telp. (0366)21179. NEGARA: RAHAYU PERMAI, JI. Ngu- rah Rai 8, Telp. (0365)41374. Lombok: PD. PERKASA MOTOR, JI. Pejanggik 69-Cakranegara Telp. (0364)21771,21412. Sumbawa: UD. LANCAR JAYA, JI. Yos Sudarso (Depan Kodim) (0371)21643 Sumbawa Besar. SUZUKI SUZUKI SUZUKI SUZUKI SUZUKI SUZUKI SUZUKI SUZUKI SUZUKI SUZUKI SUZUKI SUZUKI SUZUKI C. 2332 C. 2491 C. 2508 C. 2182 2cm Color Rendition Chart