Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1993-10-17
Halaman: 05

Konten


Oktober 1993 seperti: minggu? itu, tentu saja English. tau keterangan sing-masing ko- seperti: ilan atau sifat- juga dengan : anyak caranya, n untuk benda t to buy? ang mana yang ntuk orang. ou want to see? ana yang Anda ang melakukan Minggu Wage, 17 Oktober 1993 SORE itu Risa bersiap-siap akan berangkat latihan karate. Pakaian seragamnya dibung- kusnya dengan rapi memakai koran bekas. Sementara itu, se- peda Federal yang telah disiap- kannya di halaman rumah, telah menunggunya. Ketika pertama kali ia terjun ke dunia bela diri, dulu, ibunya tidak menyetujui. Alasan beliau, Risa seorang wanita. Tidak pan- tas seorang wanita menggeluti dunia keras. Risa lebih cocok mendalami bidang tari, fashion show atau bidang lain yang ber- nafaskan kewanitaan. Ada satu sebab kenapa Risa berani tidak mentaati kemauan ibunya. Sebaliknya, bapaknya ternyata mendukung keinginan Risa mendalami ilmu bela diri. "Ini untuk bekalmu di perjal- anan bila kau bepergian sendi- rian," demikian alasan bapak be- berapa bulan yang lalu. "Betul, Pak. Risa ingin belajar karate memang bertujuan untuk menjaga hal-hal yang tidak diha- rapkan di perjalanan," timpal Risa senang. Sementara itu, ibu yang ada di sebelah bapak tak banyak omong. Mulutnya cembe- rut. Ini menandakan beliau tidak setuju dengan pembicaraan ba- pak dan Risa. Itulah sebabnya bila Risa akan bersiap-siap berangkat ber- latih karate, ibunya tak pernah membantu menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan Risa, Tapi dengan senang hati Risa menyiapkan sendiri. Termasuk di antaranya ia mencuci sendiri pakaian karatenya yang telah kotor. Meskipun ibu sering banyak diam bila Risa akan berangkat berlatih, tapi Risa tetap berpa- mitan dulu. "Bu, Risa berangkat, mau latihan karate," pamitnya lengkap, tapi bukan bermaksud memanasi hati ibu. Yang dipa- miti diam saja. Hanya sorot ma- tanya yang mengawasi gerak- gerik Risa. Di tempat latihan, Risa tergo- long anak yang pintar. Setiap pe- latih memberikan jurus-jurus baru kepada para siswa, dengan cepat Risa hafal dan bisa mempe- ragakan gerak-gerak jurus terse- but. Tak heran, belum lama ini ia naik tingkat yang lebih tinggi te- pat pada waktunya, yakni enam bulan semenjak ia pertama kali berlatih. Ia naik dari tingkat da- sar, yakni ban putih, ke ban ku- ning. Ia berlatih karate se- minggu dua kali. Meskipun ibu kurang menye- tujui Risa mengikuti latihan ka- rate, tapi kasih sayang beliau terhadap anak satu-satunya ini tetap utuh. Tak pudar hanya oleh masalah satu ini. Maka pada Minggu pagi, ibu mengajak Risa belanja ke pasar. Hari itu ibu berencana akan me- masak agak istimewa, yakni nasi soto dan kue bolu tape. Bapak di- Operet Anak-anak "Nanang Cangklong" BABAK III Adegan 1 Oleh Made Taro Sampai petang hari Nanang Cangklong belum juga kembali pulang. Anak-anak gelisah menunggu. Ada yang termenung, ada yang me- nahan lapar. Katanya kepada kakaknya, Embok Iluh. Pelog DURUNG RAUH 2/4 Perlahan MT 4 5 7 1 5 7 о 7 Ex bok En bok I luh Kan munication, ja- 5 7 7 7 5 7 . tos mang kin Na nang du rung ra uh wen ten Ba ngu 0 1 Sa melakukan se- ? 5 4 3 4 5 3 4 5 05 ⋅ king se meng nen ten Pa ush. 1 4 3 1 1 1 4 5 3 4 го ba ge kan tun puyung pagi ini. girimkan data pribadi epundung 67A Den- akan kontak dengan Jodoh nomor terakhir yuk ja kan ge Embok Iluh: (idem "Durung Rauh") Adi, Adi sinamian Nanang Adi lunga ka pabianan Ngalap kacang, jagung lan kesela Anggon sangu adi-adi sinamian Seorang anak MT NENTEN RAUH Pelog berhenti, harus 2/4 Sedang 0 4 5 7 . ? adi yang tercantum Yen I Na nang rat Anda. p pada amplop yang 26 tahun, Islam, 이이 3 1 7 nen ten ra uh ra i . о i 7 5 14 5 uh Tan u ru ngan ka r. Mendambakan 7 1 7 5 4 . о tidak mutlak, se- eluarga baik-baik ti ben pa ke wuh tahun, Hindu, ka- a. Tinggi 155 Cm, utih, wajah meya- t sebahu, dari ke- k. Mendambakan maksimal 33 ta- ai penghasilan te- rtanggungjawab. rezeki, tak perlu eluarga kalau me- a jalin dengan se- an terlalu diforsir, kin sibuk dengan enting yang harus an serius. Tenang- n jangan mudah Ein rumit. Hati-hati saling jatuh cinta, angan sampai ter- mas. Perjuangan a diharapkan de- cukup lumayan. kecil hati. Nasib am lindungan bin- maka Anda mudah esulitan. Sabarlah ubungan Anda de- eksilah diri Anda. ruti keinginan hati. ram, bisa mem- tidak baik. Sabar- emua rencana. ter- anya. Jangan mu- euangan memang yang melirik Anda. ah teman dan sa- CESULITAN yang tak perlu dicemas asinar terang yang ng semangat Anda g. Untuk itu man- Suka membuang- : Pertimbangkan rus saling terbuka masalah yang da- erduga-duga, na- ar. Tetapkan pen- pusatkan pikiran atu yang diper- api jangan terlalu n-plan. Kalau me- lain. Anda harus litan bisa teratasi Begitu pula rezeki hingga tidak mem a urusan. Maka itu an kesempatan ini. bersinar terang, cokan lagi antara ebaiknya tak perlu Embok Iluh: (idem "Durung Rauh") Adi, Adi sinamian Ngiring tunas ring sang mawisesa Mangda I Nanang luputing bencana Mararapan kacang jagung tur kesela 10 : Main Tali : Tira Shakuntala Judul Karya Umur Sekolah : 4 th : TK Handayani Denpasar (Bersambung) 010 이 MARI MENGGAMBAR valin Ci ආ Kemampuan Risa Oleh Anthony E. Passandaran ajak serta. Mereka bertiga pergi ke pasar berjalan kaki. Memang segar jalan-jalan di pagi hari. Udara masih bersih dari polusi. Di perjalanan, Risa selalu waspada. Apalagi pada saat me- reka tiba di pasar. Ia khawatir bila ada tangan-tangan jahil menggerayangi kantong, dengan RUSTANTI adalah seorang gadis kecil yang manis dan sa- ngat manja. Dia suka sekali ma- kan seakan perutnya tidak per- nah kenyang. Itulah sebabnya ibu selalu menutup lemari rapat- rapat. Kue atau makanan apa saja selalu diletakkan ibu tinggi- tinggi agar tangan mungil Rus- tanti tak dapat mencapainya. Kalau tidak begitu, tentu kue itu akan cepat habis. maksud mencopet uang mereka. Apa yang dikhawatirkan ini, ternyata benar. Risa menaruh curiga terhadap seorang wanita muda yang sedang berpapasan dengan ibu. Wanita ini tampak sengaja menyenggol pundak ibu. Lantas, tas kecil berisi uang yang menggelantung di pundak ibu Bali Post dengan cepat diambil wanita itu. Entah dengan cara bagaimana, tahu-tahu tas itu sudah berpin- dah tempat ke tangan wanita itu. Anehnya, ibu tidak merasakan kalau tasnya telah diambil orang. Sebelum wanita itu cepat ber- lalu, segera Risa mengejar. De- ngan sekali pukul, wanita itu langsung jatuh. Ya, dengan telak Risa berhasil memukul leher wa- nita itu dari belakang. Wanita itu mengadakan perla- wanan. Ia mencabut pisau dari balik bajunya. Namun sebelum wanita itu berbuat lebih jauh, kembali Risa berhasil memukul tangan wanita itu, sampai pisau itu jatuh dari genggaman. Kali ini Risa sudah tidak mau mem- beri ampun lagi, wanita itu diha- jar terus sampai tak berdaya. Sementara itu, orang-orang yang ada di sekitar kejadian itu, banyak yang menunda tujuan- nya sesaat. Mereka takjub meli- hat tindak-tanduk Risa. Dan me- lihat wanita jambret itu sudah tak berdaya, ramai-ramai me- reka menangkapnya untuk di- bawa ke kantor polisi. Beberapa saat ibu melongo melihat keja- dan yang serba cepat itu. "Ini tas Ibu. Tadi dijambret wanita itu. Untung saya meng- etahui, dan saya hajar dia," kata Risa dengan menyerahkan tas kecil kepada ibu. Ibunya baru tersadar kalau tas di pundaknya telah dijambret orang. Sebuah Pelajaran Oleh Ida Kartika Sari pinggirnya bergambar bunga dan dedaunan, bunganya itu bermacam-macam pula warna- nya, ada merah, ungu, kuning dan daunnya berwarna hijau. Baru saja kolak itu masak, Rustanti telah diberi sepiring pe- nuh oleh ibunya, tetapi Rustanti masih belum puas juga. Memang kolak itu sangat lezat rasanya. Tetapi ibunya mengatakan, bahwa yang lainnya itu nanti akan dimakan bersama-sama dengan ayahnya sepulang dari kantor. Hal itu juga diketahui oleh Rustanti. Rustanti sebenarnya bukan- lah anak yang berkelakuan bu- ruk. Dia ingin sekali membiar- kan kue-kue itu, agar dapat me- nyenangkan hati ibunya. Tetapi beberapa saat kemudian dia te- lah lupa akan janjinya itu. Dan sudah beberapa kali pula dia lupa seperti itu. Ibunya sering marah-marah, tetapi kebiasaan buruknya itu tidak bisa hilang. Rustanti sering mengambil apa saja dengan tidak seizin ibunya. Tetapi kadang-kadang ibunya tidak sampai hati setiap hari me- marahi Rustanti, sebab Rustanti masih anak-anak. Mudah- mudahan kebiasaan itu tidak berlanjut sampai kelak dia nya pulang. dewasa. Rustanti selalu saja teringat akan kolak pisang dengan ubi yang berkuah itu. Alangkah enaknya dan alangkah ingin ha- tinya mencoba sedikit lagi. Lama sekali rasanya menunggu ayah- Siang itu Rustanti harus ting Sungguh pun demikian, akhir- gal di rumah, karena ibunya nya hilang juga kebiasaan Rus- akan ke rumah ibu Santi, teman tanti yang tidak baik itu, tetapi akrab ibunya Rustanti, yang ru- bukan karena ibunya yang suka mahnya di seberang jalan. Kha- memarahinya, tidak! Hilang de- barnya anaknya yang paling ngan sendirinya. Begini bungsu sakit. "Ibu akan mem- ceritanya: bawa sebagian kolak itu untuk anak ibu Santi," katanya. Pada suatu hari ibu membuat kolak pisang dicampur dengan ubi. Adik-adik tahu kan kolak, masakan berkuah yang sangat lezat itu? Kolak itu dimasukkan ibu ke dalam mangkok besar. Sebuah mangkok halus yang sangat in- dah. Putih bersih warnanya dan Kini tinggallah Rustanti seo- rang diri, dia anak tunggal tak punya kakak dan adik. Dia lalu bermain-main dengan teman- teman sebayanya. Tetapi tiba-tiba dia teringat kembali akan kolak yang enak tadi, apa pun yang dikerjakan- Dongeng Seruling Ajaib Danu tiba di sebuah pasar. la haus dan lapar, mau meminta ia tidak berani. Maka Danu berpi- kir bagaimana caranya menda- patkan makanan, lalu ia meraba seruling yang tergantung di dadanya. PADA zaman dahulu ada seo- rang anak kecil bernama Danu, tinggal di sebuah gubuk kecil pe- ninggalan dari orangtuanya. Kini Danu telah menjadi anak yatim piatu, terpaksa ia harus mulai mencari nafkah sendiri. Danu kebingungan bagaimana cara mencari nafkah, sementara ia tak mempunyai keahlian apa- pun. Kecuali meniup seruling tua peninggalan ayahnya. Lagu yang diketahuinya pun juga ha- nya lagu ajaran dari ayahnya. Danu berniat untuk pergi ke kota, walaupun harus mening- Tetapi betapa terkejutnya galkan gubuk kecil di tepi hutan. Danu melihat keajaiban yang Setelah mengalami perjal terjadi. Semua orang-orang yang anan yang melelahkan, akhirnya ada di pasar itu, tidur nyenyak "Seandainya aku meniup se- ruling ini di depan mereka, apa- kah orang-orang itu mau mem- beriku upah?" pikir Danu dalam hati. Maka Danu mencoba meng- alunkan seruling dengan lagu pemberian ayahnya berulang kali. Tokoh Ternama Pelukis Raden Saleh Beasiswa TERNYATA Indonesia tidak Pada masa sekolahnya, di hanya menyimpan keindahan sekolah rendah milik pemerin- dan kekayaan alam semata, te- tah Hindia Belanda, bakat meng- tapi juga mempunyai begitu ba- gambarnya mulai terlihat. Keah- nyak seniman kenamaan yang liannya itu yang akhirnya mem- namanya tidak hanya harum di buat ia diangkat sebagai murid dalam negeri saja, tetapi sampai oleh seorang guru dan ahli gam- ke luar negeri. bar Belgia yang bernama A.A.J Salah satunya adalah Raden Payen. Dididiknya Raden Saleh Saleh Syarif Bustaman yang untuk lebih mengembangkan ba- pada saat mengikuti perlombaan katnya itu. Tentu saja Raden Sa- melukis di Eropa, telah memu- leh gembira mendapat bim- kau pelukis- pelukis kenamaan bingan yang baik seperti itu. negeri tersebut. Siapakah sebe- Cita-citanya untuk menjadi seo- narnya Raden Saleh tersebut? rang pelukis kenamaan seakan Raden Saleh dilahirkan pada ta- sudah menanti di ambang pintu. hun 1807 di Semarang. Ia berda- Dan pada tahun 1820, dalam rah biru dan masih mempunyai usia yang masih teramat muda, hubungan dengan Raden Peka- Raden Saleh mendapatkan bea- longan yang terdahulu. asuhan WIED N siswa ke Belanda untuk mem- perdalam teknik-teknik meng- gambar. Beasiswa itu diperoleh- nya dari Gubernur Jenderal Hindia Belanda Van der Capellen. Keahliannya dalam meng- gambar membuat Raden Saleh cepat mendapat simpati dan per- hatian khusus dari ahli-ahli gambar di negeri Kincir Angin itu. Perhatian yang didapatnya itu membuat Raden Saleh mu- dah mempelajari dan menyerap semua pelajaran yang diberikan padanya. Pameran Selain itu, Raden Saleh juga sering mendatangi museum khu- sus kesenian. Di situ Raden Sa- leh banyak mendapat tambahan ilmu. Kepandaiannya melukis tak dapat diragukan lagi. Nama- nya pun cepat menjadi terma- syur. Ia pun sering mengadakan pameran untuk lebih memperke- nalkan hasil karyanya. Pada ta- hun 1851 dalam suai 47 tahun, ia kembali ke tanah air. Dan sete- lah bercerai dengan seorang wa- nita Eropa, ia kawin dengan ga- dis Sala dan menetap di Bogor. Dan akhirnya pada tahun 1880 ia meninggal dunia di Bogor da- lam usia 73 tahun. Krisna Yoga Jl. GN. Lempuyang No. 147 Perumnas Denpasar "Oh.... terima kasih," kata ibu setelah sadar apa yang terjadi. Kini beliau sangat hati-hati ber- belanja di pasar. Sementara itu, bapak yang menyertai mereka di pasar, juga merasa kaget ber- campur bangga dengan per- buatan Risa tadi. "Nah, bagaimana Bu? Apakah Ibu masih kurang senang bila Risa berlatih karate? Telah Ibu saksikan sendiri, betapa besar manfaat ilmu bela diri bagi se- seorang, yakni bisa untuk men- jaga diri di perjalanan terhadap hal-hal yang tak diharapkan," kata bapak kepada ibu setelah mereka tiba kembali di rumah. Kemudian bapak melanjut- kan, "Ilmu bela diri tidak dipe- runtukkan bagi kaum pria saja. Kaum wanita pun boleh mempe- lajari bahkan perlu, karena se- lama ini pandangan umum menganggap kaum wanita ada- lah kaum lemah." Kini ibu sadar atas kekeliruan anggapannya terhadap Risa. Se- karang beliau setuju bila Risa berlatih karate. Salah satu per- wujudan pengakuannya, kini be- liau mau membantu menyiap- kan segala sesuatu yang diperlu- kan Risa pada saat akan berlatih karate. Tentu saja Risa senang melihat perubahan ibu ini. Anthony E. Passandaran Jl. Karimun Jawa No. 19 Banyuwangi 68413 Tiba-tiba tak tahu apa yang akan diperbuatnya. "Berat juga mangkok yang pe- nuh kolak ini," pikir Rustanti. Akan melompat dari atas kursi dengan memegang mang- kok itu, dia tidak berani, akan di- letakkannya ke tempatnya kem- nya, kolak yang enak itu tak le- bali, dia tidak dapat, karena pas dari ingatannya. "Nah... ini kesempatan yang baik, kuambil saja tiga potong pi sang dengan ubinya serta empat atau lima sendok kuahnya, pasti ibu tidak akan tahu, toh tidak ada orang yang melihatnya. Bu- kankah mangkok itu besar," be- gitulah yang ada dalam pikiran Rustanti. Dia lupa, walaupun tak ada orang yang melihatnya, tetapi masih ada yang selalu dapat me- lihat semua perbuatannya, Tuhan. Rustanti telah berdiri di muka lemari dan lemari itu telah dibu- kanya. Tetapi dia tidak dapat menggapai mangkok yang berisi kolak. Mangkok itu diletakkan ibunya pada tempat yang agak tinggi. Walaupun demikian, Rustanti tidak kehilangan akal. Ditariknya kursi yang ada ke muka lemari yang terbuka itu. Tetapi baru kepala Rustanti saja yang sampai. Rustanti belum berputus asa, dia akan mengang. kat mangkok itu ke atas meja saja. Setelah itu baru akan disen- doknya, kemudian akan diletak- kannya kembali ke tempatnya semula. Rustanti memegang mangkok itu dengan kuat dan di- tariknya dari tempat itu. Dan ke- tika mangkok sudah terangkat, hilanglah akal Rustanti. sehingga keadaan menjadi sepi. "Mungkinkah seruling ini me- nidurkan mereka?" kata Danu dalam hati. Tanpa pikir panjang Danu mendekati kedai nasi dan makan sepuasnya. Danu ber- jalan menelusuri kota, akhirnya ia tiba di depan istana raja. Se- mua penjaga pintu gerbang su- dah tergeletak karena seruling Danu. Begitu juga pengawal is- tana. Melihat suasana seperti itu, Danu dengan leluasa mema- suki kamar-kamar yang indah- indah. Sekarang Danu tiba di ruangan yang paling indah dan megah. la melihat seorang laki-laki duduk menopang dagu di kursi berukiran emas. Melihat pa- kaian dan mahkota yang dipa- kainya, Danu berpikir, pastilah ia seorang raja. "Tuanku," sembah Danu men- dekat. Raja pun sangat terkejut. "Siapa kau?" tanya Raja. "Hamba seorang anak yatim piatu," jawab Danu sopan. "Hamba dapat masuk karena . ketinggian. Tiba-tiba dia merasakan beban yang amat berat, disertai rasa cemas takut, akan jatuh. Hingga akhirnya mangkok itu terhempas jatuh dari tangannya. Mangkok yang indah kini han- cur, kolak pisang dengan ubi ber- antakan di atas lantai, bukan main terkejutnya dan terperan- jatnya Rustanti Rustanti tak dapat bergerak di atas kursinya. Dengan mata ter- belalak dilihatnya, bagaimana akibat dari perbuatannya. Buah Hati Halaman 5 ANAK-ANAK yang fotonya dimuat dalam rubrik ini akan mendapat paket hadiah bubur SUN. Hadiah silakan ambil di Redaksi Bali Post, Jln Kepundung 67 A Denpasar, setiap hari kerja, dengan menunjukkan identitas seperlunya bagi yang beralamat di Denpasar. Sedangkan luar Denpasar akan dikirim lewat pos Nama I Putu Yusna Armita, Nama Putu Eka Pratama, lahir 2 April 1990, putra I Ketut lahir 25 April 1991, dan tinggal Deresta dengan Luh Suparmi, di Desa Pikat, Kecamatan Da- tinggal di SLB B Pembina Ting- wan - Klungkung. kat Nasional, Jimbaran-Badung. Nama I Dewa Putu Sudiat- mika, lahir 3 April 1990, tinggal di Jalan Kesatrian No. 4 Amla- pura. Nama Luh Putu Rusmini Nama Yana Pramana Putra, Nama Aprilia Nuantu Devi, Dewi, lahir 11 Desember 1992, lahir 27 Mei 1992, putra Joko lahir 13 April 1990, putri Y. A. putri Ketut Armaya dengan Luh Murti Cahyo dengan I Gusti Ayu Paramarta dengan Nuny Su- Resmi, tinggal di Jalan Belim- Putu Ariani, tinggal di Jalan Se- ryani, tinggal di Padang Indah bing No. 14 Denpasar. lamet Riadi Gang Merpati 5 X, II/14 Padangsambian Kelod Den- Denpasar. pasar. Apa kata ibunya nanti kalau pulang. Mangkok yang indah itu telah pecah dan kolak itu te- lah...... Rustanti lalu menangis. Tapi tangisnya tentu tidak akan dapat menolongnya, tidak akan dapat mengganti mangkok yang telah pecah. Mangkok itu lalu di- biarkannya saja di atas lantai. Nama Ella Meliada Lubis, Nama Gianyta Aprilia, lahir 3 Nama Nafsu untuk memakannya tidak lahir 5 Oktober 1991, putri Jul April 1991, putri Widodo Su- Wijaya, lahir 9 Februari 1992, Kipli Lubis dengan Ulpa Maria, priady, S.H. dengan Budima- putra Ir. Fransiskus Sonny S de- Ketika ibunya pulang, segera dibersihkannya pecahan mang- tinggal di Jalan Durian II/23 Lo- ryati, tinggal di Jalan Manik ngan Cendriani Wijaya, tinggal Gang Gajahmina No. 3 Gianyar. di Perumahan Zigzag Jalan Se- loan Barat, Negara. mampir II/1 Kediri 64121 - Ja- tim. ada lagi. kok itu dan lantai dipelnya. Rus- tanti kemudian disuruh tidur siang Bukan main sedihnya hati Rustanti. Ida Kartika Sari Jln. Gn. Bromo 1/86 Denpasar 80119 semua pengawal tuanku sedang tidur nyenyak. "Tidur nyenyak?" seru Raja se- perti tidak percaya. "Celaka! Bagaimana seandai- Christian Surya Nama Husnul Hidayanti, lahir 22 Mei 1993, putri Eko Prayetno dengan Warnanik, tinggal di Jalan Ikan Cumi-cumi No. 21 Ba- nyuwangi - Jatim. Nama Alan Tito Satrio Gagah Gurnito, lahir 11 April 1992, pu- tra Gigiek Sugiyarto dengan En- dah Weningsari, tinggal di Jalan Yos Sudarso No. 6 Sumbawa Besar-NTB. Nama Narakusuma Wirawan, lahir 3 April 1989, putra Wayan Rasmen dengan Wayan Merati, tinggal di Perumahan Puskes- mas Melaya, Negara. nya kalau ada musuh Nama Yan Adi Pratama, lahir menyerang?" 21 April 1990, putra Yan Anton "Tuanku jangan khawatir, se- dengan Rosalinda, tinggal di ruling hamba dapat menidurkan Jalan Parkit Gang II No. 1, Si- mereka." "Serulingmu? Oh, jadi seru- lingmu itu menidurkan semua pengawalku?" "Benar tuanku. Tetapi mereka akan segera bangun. Hamba ti- dak bermaksud jahat, Tuanku," "Aku percaya kepadamu dan kukira serulingmu dapat meno- longku juga," sabda Raja. "Sudah beberapa bulan pu- triku sakit dan tidak bisa tidur, kuharap tolonglah dia," Danu tersenyum dan meniup seruling- nya. Seketika itu juga sang putri tidur dengan lelap. "Aneh, mengapa Tuanku tidak terlena oleh seruling hamba ini?" (Bersambung ke Hal. 6, kol. 1) WOVE 105 ✔tereo fm PM 8 FKB The Best Radio Station In Town PT. RADIO CASSANOVA JL. JEND. GATOT SUBROTO 98 X Telp. : 62123-62121-62118-62116. Fax. : 62121 DENPASAR BALI ngaraja. KUPON "BUAH HATI" BALI POST Nama Naufal Maulana Ubaidillah, lahir 11 April 1992, Nama Ari Wulandari, lahir 14 putra Ubaidillah dengan Siti La- Mei 1992, putri I Wayan Parna tifah, tinggal di jalan Werkudara dengan Ni Made Candri, tinggal No. 19 Semarapura, Klungkung. di Denpasar. Tumbuh Sehat Ceria s.u.n. Gizi Balita Anda MANFAAT GIZI YANG LENGKAP ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI DENGAN BERORIENTASI KEPADA NILAI-NILAI KONSEPTUAL WISWA KARMA (ARSITEKTUR ALAM SEMESTA) PT. SERAYA bali style SEPESIAL MENGEMBANGKAN DUNIA USAHA MELIPUTI: PERANCANGAN JASA KONSTRUKSI ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI INDUSTRI-KERAJINAN-MEBELAIR-INTERIOR BERNAFASKAN BUDAYA BALI JUGA MEMPRODUKSI DAN MELAYANI SESUAI PESANAN KOMPONEN- KOMPONEN PRODUKSI TERBARUNYA BAIK YANG BERCORAK KLASIK MAUPUN MODERN DAPAT DIPEROLEH PADA SHOW ROOM KAMI. PEMBAYARAN KONTAN/KREDIT SILAHKAN DATANG PADA KAMI ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI DALAM PARTAI BESAR MAUPUN KECIL. PT. SERAYA bali style Head Office: Jalan Hayam Wuruk 28 A Phone (0361) 35827 Fax (0361) 22093 Denpasar 80235 Bali Show Room: Jalan Raya Batubulan Phone (0361)98572 Fax (0361) 98609 Batubulan Gianyar 80582 Bali C.2376 2cm Color Rendition Chart