Tipe: Koran
Tanggal: 1994-02-20
Halaman: 05
Konten
liwon, 20 Februari 1994 Minggu Kliwon, 20 Februari 1994 Bali Post HALAMAN 5 uk; can (present) dan could ment perfect. Itulah sebabnya to dan bentuk present perfect yang saya contohkan di atas. ormation yet. cerangan itu. ankan bahwa seseorang itu Ha suatu waktu tertentu dan oss the swimming-pool mampu menyeberang kolam to the cinema, but in the end I be able to, hanya sekadar saja. alah must dan have to. Berikut si pembicara atau juga perin- an kewajiban moral. three times a day. ziga kali sehari omework in a week's time rahkan pekerjaan rumahmu go along with you. I must help menyertaimu. Saya harus mot yang berarti larangan atau e. daraanmu di sini. ies. ntara para wanita. nyatakan tata peraturan yang tanpa mengenal waktu atau men I wanted to enter the temple. nakan selendang ketika saya must ialah need not, tidak ada ah me.... st call me up. a, tapi Anda harus menelpon needn't. arkanmu pulang? Tak usah. had to. week. karta minggu lalu. ialah will have to. omorrow. a besok diteruskan, ya, tidak selesai Dan kita berjumpa lagi minggu ti? Dapatkah Anda mengikuti memahami kekurangan- kekurangan calon suami. 161. Jejaka, 34 tahun, Hindu sar- jana muda, PNS, 165 Cm, 59 Kg, wajah dan penampilan lumayan, penyayang, sabar, humor, dari keluarga baik-baik. Mendamba- kan gadis, 24-30 tahun, minimal SLTA, PNS/Perawat, sabar, tinggi dan berat badan seim- bang, lembut, dari keluarga. baik-baik dan kirimkan foto. 162. Duda, 30 tahun, Hindu, ka ryawan hotel, 169 Cm, 59 Kg, se- derhana, domisili Kuta. Men- dambakan gadis/janda umur 25/30 tahun, tinggi dan berat badan seimbang, penampilan lu- mayan, mempunyai pekerjaan tetap, setia, jujur, dan penuh pengertian. 163. Jejaka, 29 tahun, 161 Cm, 50 Kg, D2, guru SMP dan sedang mengikuti kuliah S1, ingin ber- kenalan dengan gadis, maksimal 27 tahun, tenaga medis, guru, pe- gawai negeri/swasta. 164. Jejaka, 27 tahun, Hindu, 167 Cm, 55 Kg, kulit sawo ma- tang, penampilan sederhana, SLTP, wiraswasta, mendamba- kan seorang gadis dari kasta ma- napun. Bersedia nyentana. 165. Jejaka, 30 tahun, Hindu, Ida bagus, swasta, 170 Cm, 66 Kg, SMA, penampilan sedehana, se- tia, jujur, dan bertanggungja wab. Mendambakan gadis, 20. 26 tahun, SMA, Hindu, Ida Ayu, setia, jujur, penuh pengertian, ti- dak materialistis, simpatik dan berasal dari keluarga baik-baik. 4 KALAU memang terasa ada gejala-gejala yang kurang baik, ja ngan ragu-ragu untuk mengambil keputusan yang tegas. Bila perlu kalau Anda kurang cocok dengan yang menawari pekerjaan dengan gan ragu-ragu untuk menerimanya nda dengan si Dia biasa-biasa saja, NASIB Anda membingungkan, Anda tengah terombang ambingkan oleh keadaan. Ba- nyaklah berdoa dan mawas diri, tak perlu mudah terpancing emosi karena isu-isu yang beredar di se enaran pasti akan muncul di tengah itu hati-hatilah. Asmara: Jangan ikecewakan. SITUASI semakin menyenang kan. Usaha terus berkembang dan karir terus meningkat. Tiada rinta ngan yang mengkhawatirkan bagi diri Anda, namun demikian jangan g banyak membantu. Selain itu ja- kbila diminta sumbangan atau ban putus asa, masih ada harapan baik KALAU Anda kurang yakin untuk melangkah, sebaiknya jangan me langkah. Anda harus mempertebal rasa percaya diri Anda. Jangan ragu-ragu dalam melangkah, se a. Mengenai keuangan pada saat- Hanya saja tetaplah berhemat, ja dah terpancing oleh rayuan gombal ANGIN segar semakin terasa dan berada di sekeliling Anda. Kemana dan siapapun teman Anda, tak me nimbulkan kerugian. Manfaatkan sebagus mungkin suasana dan ke- ulai saat ini. Jangan lagi menunda ana, boleh dilaksanakan dengan an saja masalah dan peristiwa yang KEUANGAN tampaknya agak se- ret, namun hal itu tak akan berlang sung lama. Tawaran jangan ke buru ditolak, tapi dipelajari dulu de ngan cermat. Siapa tahu yang ungkin dilakukan, ternyata member un baik, namun perlu diperhatikan kurang baik terhadap si Dia. Ida Ayu Made Shri Uthary Bali Post/Arthawa HARI ini hari kedua aku ma- suk di sekolah ini. Aku pindah ke sini karena papaku ditugaskan ke kota ini. Dengan malas ku- langkahkan kaki menuju kelas. Di depan pintu kulihat Lina, Ina, Sari, dan Ayu mencibir ke arahku. Sejak pertama kali aku masuk kelas ini, aku sudah da- pat mengira bahwa mereka ada- lah anak-anak yang suka iri, dengki, sirik, dan usil kepada orang lain. Setelah tiba di depan pintu secara bergantian mereka menginjak sepatuku. "Eh murid baru pakai sepatu baru," celoteh Lina. "Di sini bukan tempat mema- merkan model sepatu non!" ujar TIN Keangkuhan Lisa yang lain. Aku tidak menanggapi mereka, kubersihkan sepatuku WR dengan tissue. Kemudian Lak- smi datang menghampiriku. Ha- nya dia yang berani bergaul denganku. Teman-teman yang lain tidak berani bergaul deng- anku karena mereka takut ke- pada Lina, Ina, Sari, dan Ayu. Teman-teman tidak boleh ber- teman dengan orang lain hanya dengan keempat anak sirik itu- lah mereka boleh berteman. "Kamu diapain sama si Lisa", tanya Lasmi. "Yang mana namanya Lisa", tanyaku cepat. "Lisa adalah nama yang kube- rikan untuk Lina, Ina, Sari dan Ayu. Kamu tahu nggak mengapa mereka kuberikan nama demi- Lasmi. Sekolah dan Menarikana La REMAJA putri yang ber- nama Ida Ayu Made Shri Uthary ini memang penuh kesibukan khususnya dalam soal dunia tari. Menurutnya, seminggu mi- nimal empat kali melakukan suatu pertunjukan. Menari diti- tinya sejak bocah usia lima ta- hun dan banyak mendapat bim- bingan dari ayahnya. Anak per- tama dari Ida Wayan Jelantik Oka dengan Jero Nyoman Suyasmi ini banyak kecipratan darah seni dari orangtuanya. Shri Uthary yang sekarang du- duk di kelas tiga SMP Negeri 2 Bebandem ini bukan saja pandai menari tetapi di sekolahnya ter- catat sebagai anak yang cerdas. Sejak duduk di Sekolah Dasar telah membuktikan kebolehan- meraih juara nya beberapa kali mencatat pres- tasi dalam aktivitas lomba se- perti lomba menulis Bali, lomba mengarang prosa, lomba cerdas cermat P4 dalam urutan pering- kat pertama di Kecamatan Be- bandem Karangasem. Remaja putri kelahiran Kintamani 13 Februari 1978 ini juga pernah tari panyem- brama se-Kecamatan Cempaga Bangli itu diperoleh waktu du- duk di kelas I-saat ayahnya ma- sih bertugas di Bangli. Dalam soal kecerdasan ia juga pernah sebagai pelajar teladan juara II di Kabupaten Karanga- sem. Kecerdasan dan juga ke- pandaiannya menari terus dipu- puk dan aktivitas sebagai penari semakin kelihatan saat duduk di bangku SMP. Ia sering ikut me- nari pada objek-objek pariwisata khususnya di Karangasem. De- ngan kesibukannya menari apa- kah tidak mengganggu pelajar- I Nyoman Wira annya di sekolah? "Tidak, aku menggeleng perlahan. "Karena mereka selalu sirik "Saya belajar setiap dapat ke- dan iri kepada orang lain. Sifat sempatan, tapi biasanya saya le- mereka sama dengan Lina. Itu bih banyak belajar pada waktu lho musuhnya Candy", cerita pagi hari sekitar pukul lima. Se- Lasmi dengan panjang lebar. kalipun saya agak sibuk pentas "Mereka juga sering membuat tapi soal waktu belajar tidak jadi keributan sehingga tidak jarang masalah", tuturnya saat ditemui mereka diskors oleh guru", kata di kediamannya di Geria Gaduh Lasmi menambahkan. Aku ha- Bebandem. Di SMP juga bebe- nya manggut-manggut mende- rapa prestasi pernah dicatatnya ngar cerita Lasmi. Teng.... seperti waktu duduk di kelas I teng.... teng.... Bel berbunyi juara II menulis Bali se- Karangasem, masuk final lomba Kuis Coba dan Terka yang diada- kan di TVRI Denpasar dicatat- nya waktu duduk di kelas dua, dan juara I lomba Paskibra se- Karangasem pada tahun 1993. mengakhiri rumpi riaku dengan Lasmi. Jam pertama ulangan mate- matika. Bu Tika segera membe- rikan soal-soal. Setelah selesai, DI suatu desa yang berada di Remaja putri ini yang ikut ter- tepi hutan, hiduplah seorang pe- gabung dalam sekeha tari Ciwa tani kaya. Harta miliknya ber- Ratri Kalpa, juga aktif dalam ke- limpah, kebun dan sawahnya giatan sekolah seperti ikut da- yang luas, serta ternaknya yang lam pramuka dan kepengurusan banyak. Abu, petani kaya terke- OSIS sebagai sekretaris. Shri nal baik hati sifatnya suka meno- Uthary yang mempunyai tinggi long orang yang membutuhkan 165 cm dan berat 48 kilogram ini pertolongan. Karena sikapnya mengaku masuk ke sekolahnya itulah maka disegani dan dihor- dengan jalan kaki yang ditem- mati oleh warga desanya. Meski- puhnya sampai dua setengah ki- pun kaya, Pak Abu tetaplah men- lometer. Uniknya, remaja putri cerminkan jiwa yang sederhana, ini mesti melewati parit dan kali tak pernah membanggakan kele- sehingga kadang-kadang sepa- bihannya. Nasihat-nasihatnya tunya basah, juga beberapa malah sering diberikan bila ia bulan harus mengganti sepatu bersama dengan tetangganya. karena robek. Syukurlah dengan Banyak orang yang suka kepada- pentas itu ia bisa mengumpul- nya. Terlebih lagi Pak Abu masih kan uang untuk biaya keperluan sempat membagi kelebihannya sekolahnya dan juga meringan- kepada orang di sekitarnya de- kan beban orangtua. ngan menyuruh mengolah sa- Pengagum tokoh Kresna da- wah atau kebunnya untuk kemu- lam epos Mahabrata dan Urmila dian hasilnya dibagi bersama. Pada suatu hari Pak Abu istri Laksamana dalam Ra- mayana ini mempunyai cita-cita berjalan-jalan melihat-lihat sa- ingin menjadi atase kebudayaan, wahnya. Ia tertegun melihat seo- (I Wayan Arthawa) rang pemuda yang duduk di pe- matang sawahnya. Dari raut wa- jahnya tercermin suatu kesedihan yang dalam. Pemuda itu telah dikenalnya, karena se- tiap ia pulang dari majikannya selalu melewati rumahnya. De- ngan ramah Pak Abu mendekati pemuda itu. Olahragawan dari Lean ANAKNYA bongsor, tidak se- suai dengan umurnya yang baru 14 tahun tepatnya ia lahir tahun 1979. Penampilannya lugu dan bersahaja. Betapa tidak, ia dila- hirkan di kalangan penduduk desa yang lugu dan bersahaja pula. Bali Post/Arthawa teman. Namun saya belum puas, "Parto, mengapa pagi-pagi be- gini duduk di sawah," tanya Pak Abu. "Lho kok nggak ke rumah tu- anmu, kamu tidak kerja?" tambahnya. "A...nu pak, saya bingung Pak", jawab Parto pelan. Kemu dian Pak Abu mendekat dan me- megang pundak pemuda itu. Da- lam hati kasihan juga melihat anak itu, ia harus menggantikan tugas ayahnya yang terlalu tua untuk bekerja. "Kamu kan bekerja di rumah majikan Kobir, desa sebelah kita kan?" tanya Paka Abu. I Nyoman Wira, demikian nama sederhana yang disan- dangnya. Wira merupakan anak ketiga dari empat bersaudara putra dari I Wayan Sarya. Wira sekarang duduk di kelas enam SD No. 7 Bunutan di Lean Kec. Abang Karangasem, Bali. Ia ada- lah anak piatu karena ibunya te- lah lama meninggal. Di balik ke- luguan dan kesahajaannya itu, "Iya Pak, tapi sekarang saya dalam diri Wira terpendam satu tidak di sana lagi", jawab Parto. kelebihan dibandingkan dengan kawan sebayanya yang lain. Ia "Lho memangnya ada apa", sangat menyenangi olah raga Pak Abu ingin tahu. "Saya diberhentikan oleh ma- dan berpotensi untuk maju. Hal prestasi ini belum seberapa saya ini terbentuk secara alami di- masih banyak perlu berlatih", jikan saya, karena saya dituduh tempa oleh kehidupannya katanya penuh keluguan ketika mengambil cincin anak gadis- sehari-hari misalnya mencang ditanyakan apa komentarnya nya, padahal saya tak melaku- kul membantu ayah, menarik atas keberhasilannya. "Untuk kannya." Mendengar kete- tali pancing, mengayuh jukung, Porseni tahun 1994 ini Wira sebagai anak yang jujur dan te- rangan pemuda yang dikenalnya melempar hewan yang mema- kembali tampil mengikuti se- kun bekerja itu hatinya merasa kan tanamannya serta naik tu- leksi tingkat Kecamatan Abang kasihan, serta Pak Abu tidak run bukit mencari rumput, se- yang akan datang, dengan ha- hingga tak mengherankan kalau rapan dapat lolos lagi mewakili Wira mampu berprestasi dalam bidang tri lomba bukan saja di tingkat kecamatan bahkan sam- pai ke tingkat kabupaten dan Propinsi Bali. Tahun 1993 lalu Wira juara pertama tri lomba tingkat Kab. Karangasem, ke- mudian terpilih mewakili Kara- ngasem ke tingkat Prop. Bali da- lam Porseni Tk. I Bali tahun 1993. la cukup punya andil da- lam turut serta mengangkat ,nama daerah Karangasem di Prop. Bali. Untuk ukuran anak desa pres- tasinya dapat diacungkan jem- pol, misalnya lari 100 meter ia mampu dalam waktu 14,1 detik, lempar bola mencapai 50 meter lebih dan lompat jauh mencapai 4,88 meter. "Saya senang dengan prestasi ini, banyak mendapat kan pengalaman dan banyak Karangasem ke tingkat Propinsi DENGAN rasa marah dan sa- Bali", kata Ida Made Giur Dipta kit hati yang luar biasa, Windi masuk rumah, melangkah cepat Kepala SD No 7 Bunutan. I Made Kertiana yang diper- ke kamar, mendorong pintu cayakan menangani olah raga kuat-kuat, dan menghempas- pada Kantor Depdikbud Kec. kannya lagi sekaligus. Melempar Abang mengatakan, Wira sangat tas ke lantai, melempar sepatu- potensial. Ia olah ragawan alami nya dengan sekali tendang, dan bagaikan mutiara alami dari terakhir melempar tubuhnya Lean. Kalau ia terus mendapat sendiri ke tempat tidur. Tiba kan pembinaan niscaya ia akan tiba.... lebih berprestasi lagi. Apa cita-citamu Wira? "Saya ingin menjadi petani dan ne- layan yang modern", katanya sambil senyum. Selamat buat "Windi....!" "Ya, Ma....!" Windi melonjak bangkit. Pintu terbuka, wajah mama segera muncul di celahnya dan menatap Windi dengan penuh Wira dan lebih giat lagi berlatih dan belajar agar tercapai cita- keheranan. citamu yang mana nantinya da- pat berguna bagi diri sendiri dan juga bagi nusa dan bangsa. untuk Oleh Yudi Yani nga itu jatuh dan mengenai kaca- ke arah vas bunga Brak... vas bu- mata Bu Tika. Lensa kacamata Bu Tika pecah. Hanya gagang nya yang mesih utuh. Sedangkan vas bunga milik Fitri hanya re- tak sedikit. Tak lama kemudian Bu Tika datang dan beliau sa- ngat terkejut ketika melihat kacamatanya. "Siapa yang memecahkan ka- camata itu, jawab!" suara Bu Tika terdengar semakin keras. Suasana hening tak seorang pun yang berani menjawab. beliau pergi ke kantor hendak mengambil bukunya yang ter- tinggal. Sepeninggal Bu Tika, ke- las menjadi riuh. Si Lisa membi- kin ulah lagi. Fitri, anak yang pa- ling pintar di kelas ini dengan tenang mengerjakan soal-soal itu. Kemudian datang si Lisa hendak menyontek pekerjaan Fi- tri. Tetapi tidak diberikan oleh Fitri. Lina mengancam "Kalau kamu tidak memberikan kami menyontek kamu akan rasakan sendiri akibatnya". "Ya kami akan melempar vas bunga ke- type-ex ini," kata Susi sambil pala Sekolah, supaya kalian se- sayangan ibumu itu dengan akan ibu laporkan kepada Ke- mengangkat type-ex itu tinggi- mua dijemur. Cepat mengaku! tinggi dan siap untuk melempar- bentak Bu Tika. Aku tidak rela kannya. "Cepat berikan", desak seluruh kelas dihukum gara- lesai mengerjakannya", kata Fi- beranikan diri untuk mengata- Ina dan Ayu. "Tapi aku belum se- gara ulah si Lisa. Kemudian ku- tri. "Ah jangan banyak bacot, ka- kan yang sebenarnya. Si Lisa lau kamu tidak memberikan mengepalkan tangannya ke kami menyontek lihat saja apa arahku Aku tidak peduli dan ti- yang akan terjadi", celoteh Susi dak takut kepada mereka. Ke- dengan pongahnya. Satu, dua... mudian mereka dibawa ke ruang tiga... Susi melempar type-ex itu BP. MAR TING "Kalau kalian tidak mengaku Dongeng Kejujuran Parto tega melihat pemuda seperti itu mengalami kesusahan. "Lalu apa rencanamu seka- rang To?" tanyanya. "Saya tidak tahu Pak, tak ada yang dapat saya bawa pulang. Saya malu untuk pulang", ja- wabnya pelan. "Begini saja To, sekarang kamu ikut di tempat saya saja, saya membutuhkan orang yang dapat membantu saya, meng- urus kebun saya di pinggir hutan sebelah barat", ajak Pak Abu. dan pelan diangkatnya, sampai akhirnya ia pun mencoba mem- buka namun tidak bisa, karena terkunci. Lama Parto memandangi benda itu, perasaan bingung mengiringi. Timbul pertenta- ngan batin akankah benda ini di- miliki atau diberikan kepada yang punya tanah Pak Abu. Akhirnya dibungkusnya kotak itu dengan daun-daunan dan bergegas pulang ke tuannya. Terkejut Pak Abu melihat ke- datangan Parto sepagi begini Dengan senang hari Parto me- dan begitu terbesa-gesa. Dengan nerima bantuan Pak Abu yang terengah-engah ia menemui tu- terkenal seorang yang budiman. annya yang duduk di ruang te- Waktu pun berganti sejak hadir- ngah pondok kayu. nya Parto, kebun Pak Abu sema- "Sudah pulang To?" tanyanya kin terawat dengan baik. Ia akrab. bangga dengan semangat kerja "Semuanya sudah selesai, ba- yang besar. Suatu hari seperti guslah kalau begitu", pujinya. biasanya Parto di kebun tepat di "Belum Pak ta...ta..pi waktu sebuah kebun yang dulu menjadi saya menggali tanah saya mene- milik ayahnya, namun sekarang mukan ini", sambil menyerah menjadi milik Pak Abu. Ia terke- kan kotak itu. "Apa ini To?" tanyanya heran. jut waktu mencangkul, karena "Saya sendiri juga tidak tahu cangkulnya terbentur benda keadaan benda itu ia kaget bu- yang keras. Namun setelah tahu apa isi kotak itu Pak", jawabnya. "Buka saja pak, ini adalah mi- buah kotak besi tua. Diamatinya bun Bapak", suara Parto pelan. kan main, benda itu adalah se- lik Bapak karena berada di ke- Hati Dania Oleh Krisna Yoga merenggut. "Betul?" "Betul, Ma" sahut Windi meyakinkan. "Nggak makan sekarang?" ta- nya Mama lagi. "Nanti aja deh ma, Windi be- lum lapar." grabak-grubuk kayak tadi "Ya sudah, tapi jangan "Mama menghilang dan pintu tertutup lagi dengan pelan. Sudah tiga hari si Lisa diskor. Hari ini mereka akan masuk kembali. Rupanya mereka masih dendam kepadaku. Pada waktu bermain voli, Lisa sengaja me- lempar mukaku dengan bola. Dan tepat mengenai mataku. Kututup mataku dengan telapak tanganku. Perih sekali rasanya. "Tuhan, berilah mereka pela- jaran", doaku dalam hati. Ter- nyata doaku didengar oleh Yang Maha Kuasa/. Tanpa sengaja Ina melempar kepala Lina dengan bola. Kemudian tanpa sengaja Ayu menginjak tali sepetu Lina, sehingga dia jatuh tersungkur. Lina marah sekali kepada Ina dan Ayu. Sejak kejadian itu Lina tidak mau lagi bicara dengan Ina dan Ayu. Sedangkan Sari sudah empat hari tidak masuk. Seka- Buah Hati rang Lina tidak mempunyai Nama Kadek Dita Lestari, la- teman lagi. Ina dan Ayu telah hir 22 Februari 1993, putri Ketut mau bergaul denganku. Mereka Mudana dengan Komang Di- minta maaf dan telah berjanji ti- atari, tinggal di Jalan Pahlawan dak akan usil lagi. Sepulang se- Gang II No. 10 Singaraja. kolah aku, Ina, dan Ayu menje- nguk Sari. Dia sangat terkejut melihatku. "Maafkan aku, Nik selama ini aku selalu usil dan sirik kepa- memelukku. damu", kata Sari sambil kamu berjanji tidak akan meng- ulangi perbuatan itu lagi, dan kamu mengubah tabiatmu yang buruk, kamu mau berjanji," ta- nyaku. Sari mengangguk per- lahan kemudian Lina muncul, terharu sekali, dan aku menyu- dan minta maaf kepadaku. Aku ruh Lina agar mau baikan de- ngan Ina dan Ayu. Mulai sekarang aku tidak per- nah malas lagi pergi ke sekolah, karena teman-teman sudah mau "Aku mau memaafkanmu asal Sari dan Ayu tidak lagi menjadi bergaul denganku. Lina, Ina, Lisa tetapi mereka sudah ber- ubah menjadi Candy. Mereka su- dah insaf dan tidak akan pernah telah menjadi teman-teman berubah menjadi Lisa. Mereka yang baik seperti Candy. Yudi Yani Jalan Narakusuma 4 Denpasar Segera dibukanya kotak itu di hadapan Parto. Bukan main ke- duanya terkejut melihat isi ko- tak itu. Perhiasan emas, per- mata dan keping uang gemerlap kena sinar matahari. "To ada orang lain tahu kamu menemukan ini To?," tanyanya. "Tidak Pak", jawab Parto pelan. "Lalu kamu tak mencoba membukanya," tambahnya lagi. "Mulanya saya coba tapi ka- rena bukan milik saya akhirnya saya cepat pulang memberitahu- kan pada Bapak", jawab Parto li- rih. Dalam hati Pak Abu mem- percayai apa yang dikatakan Parto dan ia tidak berbohong. Kemudian sesaat suasana he- ning, Parto diam tak bersuara. Tiba-tiba Pak Abu berkata. "Parto, aku bangga dengan se- mua yang telah kamu kerjakan di sini. Saya tidak salah memi- lihmu, mengolah kebun dan kau bersamaku di rumah ini. Benda ini adalah milikmu karena ka- mulah yang pertama menemu- kannya. Parto kebingungan mendengar ucapan tuannya, na- mun ia tahu kalau itu bukan haknya, ia hanya bekerja. "Tidak, kotak itu bukan milik saya, itu milik Bapak karena saya temukan di kebun milik Ba- pak, jadi saya harus memberikan kepada pemilik tanah," jawab Parto. Apa yang diucapkan Parto te- taplah pada pendiriannyaa. Ba- ginya kejujuran adalah yang ha- rus dipegangnya dan ini adalah prinsipnya. Ia tidak mau mene- rima harta karun itu, walaupun dulunya kebun itu milik ayahnya. Akhirnya Pak Abu pun bi- ngung harus bagaimana agar Parto dapat menikmati jerih payahnya. Pengabdiannya ter- lalu lama pada Pak Abu, Maka sejak hari itu Parto pemuda jujur diangkat menjadi anak angkat dan Pak Abu memberikan ke- bunnya ke pemilik semula, ayah Parto. Hubungan keluarga pun antara Pak Abu dan ayah Parto semakin baik, dan kepercayaan yang diberikan kepada Parto se- nantiasa menguji kejujuran. Diceritakan oleh Priyo Sudibyo Jl. Rajawali 38 Singaraja Nama Yudi Arifani, lahir 8 De- sember 1998, putra Drs. Wayan Gunawan dengan Ni Ketut Sari Wahyuni, tinggal di Jalan Sedap Malam II Br. Kebonkori mur. Mangku, Kesiman Denpasar Ti- Nama Ketut Evilia Wijayan- thi, lahir 8 Mei 1993, putri Drs. Putu Susantha dengan Luh Ar- tini, tinggal di Jalan Ahmad Yani No. 194 (Aksara), Singaraja. Nama Putu Ayu Belya Wulan- dari, lahir 2 Januari 1992, putri Made Suaba dengan Manik Se- karyati, tinggal di Jalan Sedap Malam No. 36 Denpasar. Nama IPutu Mega Yudha Res- lahir 1 September 1993, putra dayani, lahir 30 Juli 1989, putri Nama Putu Angga Arisandi, Nama Ni Putu Astri Han- Made Suriana dengan Wayan Drs. I Wayan Tekha Dharmawan Sriasih, tinggal di Jalan Dahlia dengan Ni Made Sri Irianingsih, Gang III A No. 2 Denpasar. S.H., tinggal di Jalan Soka No. 20 Denpasar. Nama I.A. Gede Sasrani Wid- hiastuti, lahir 28 Januari 1992, Nama Rr. Galuh Febriana, putri dr. Ida Bagus Wiryanatha lahir 9 Februari 1993, putri R. dengan I.A. Wimba Ruspawati, Bagus Bintoro dengan Siti Su- SST, tinggal di Jalan Sulatri warni, tinggal di BTN Biaung In- Gang I No. 6 Kesiman Denpasar dah Blok G/4 Batubulan, Gia- Timur. Nama Crisdayanti Ratna nyar. Dewi, lahir 11 Agustus 1992, pu- Nama A.A. Ngurah Anggara tri I Made Muliartha dengan Dharma, lahir 23 Februari Crisna Mahadewi, tinggal di Br. 1993, putra A.A. Ngurah Maha- Puspasari Pujungan, Pupuan ditha, S.E. dengan IGA. Rasmini, Tabanan. . Nama I Putu Ngurah Arya S.E., tinggal di Pulau Morotai No. 67 Denpasar. Wayushantika, lahir 12 Desem- Nama Ni Made Nariswari, la- ber 1992, putra Ir. Dwi Atmika hir 29 Juli 1993, putri I Wayan Arya Rumawan dengan Dra. Ni Parswa dengan Ni Ketut Nariati, Komang Ayu Puryasanthi, ting- tinggal di Br. Pujung Kaja Desa gal di Jalan Kecubung Gang Na- Sebatu, Tegallalang, Gianyar. sari No. 9 Denpasar. Nama Putu Ayu Setianingsih, mana, lahir 8 Oktober 1992, pu- Nama I Nyoman Parama lahir 14 Juni 1993, putri Putu tra I Wayan Karnadi dengan Ni Suda, lahir 2 Februari 1993, pu- Giri Sentana, S.H. dengan Ketut Made Wari, tinggal di Dusun tra I Made Wikantra dengan Ni Sukanasih, tinggal di Jalan Pu- Blangsinga, Desa Saba Blahba- Nyoman Dewi, tinggal di Br. Pa- lau Kawe Gang Apolo No. 3 Den- tuh, Gianyar. dangan Pupuan, Tabanan. RUBRIK "Buah Hati" ini terbuka untuk umum. Kirimkan foto putra-putri Anda ke redaksi Bali | Post, sertakan keterangan secukupnya seperti na- ma lengkap, tanggal lahir, nama orangtua, dan ala- mat. jangan lupa tempelkan Kupon Buah Hati. pasar. Kupon "Buah Hati"| Bali Post GELAR GAMBAR Nama: Made Rian Ananta Kaya Sekolah : Kls. IIIe SDK Swas- Umur : 8 Tahun tiastu Denpasar Alamat: Kuta Permai I/8, Kuta Gambar Rian tentang suasana dan becek karena hujan yang tu- run terus menerus, Windi tanpa sengaja menyenggol tubuh Da- nia yang juga berlari kencang. Cukup keras. Buktinya Dania. terhuyung-huyung dan tanpa dapat menguasai keseimbang- annya ia terjatuh ke parit kecil di sisi jalan itu. Windi menghenti- kan larinya. Ia ternganga dan siang hari di pantai Lovina ini di- tak mampu berbuat apa-apa. kerjakan dengan bahan crayon. Teman-temannya berlarian da- Cukup bagus. Tapi tentunya akan menjadi lebih bagus lagi kalau Rian mau lebih bersabar lagi dalam memberi warna. Co- balah crayon digosokkan lebih perlahan dan merata, sehingga memenuhi bidang gambar. Sela- mat berlatih.... tak ada jurang pemisah di antara mereka. Dan walaupun Windi berusaha menutup-nutupi per- asaan tak sukanya pada Dania, toh teman-temannya merasakan tang memberi pertolongan. Pak juga kelainan itu. Andi serta beberapa anak-anak Rasa-rasanya kau sekarang nia ke UKS. lainnya membopong tubuh Da- rada berubah, Win" kata Sherly teman sekelas Windi suatu hari. "Berubah bagaimana?" Windi mengernyitkan keningnya pura- pura tak mengerti. "Kenapa kamu?" "Kau seperti menjauhi Dania.. "Nggak apa-apa," sahut Windi "Dania? Tidak... aku tidak Sekali lagi Windi menghem- yang nyaris tak bisa menahan (Gudipda) mulutnya tidak paskan tubuhnya ke atas pemba- menjauhinya, mungkin itu ha- ringan. Rasa marah yang sempat nya perasaanmu saja," sahut tertunda karena kedatangan Windi berusaha menyangkal. mama, kini mulai terasa lagi. "Semua teman-teman juga Windi meninju dan meremas menilai demikian kok," jelas bantalnya kuat-kuat. Seakan Sherly. ingin melepaskan kekesalan ha- "Sher, kuhargai perhatianmu, MARI MENGGAMBAR Adik-adik Sekarang kita menggambar burung, yuk..! Caranya dengan membuat bentuk segi empat panjang terlebih dahulu. Sulit, ya? Sepertinya nggak, tuh! Ayo deh kita coba Selamat menggambar... IN asuhan WIED N 8783 6 tinya pada Dania. Ya, Danialah tapi jangan terlalu mencampuri yang menyebabkan Windi uring- urusanku," setelah berkata de- uringan seperti ini. Dania yang mikian Windhi beranjak me- Dania masih mematung. Bisik-bisik teman di sekitarnya menyadarkan tentang apa yang terjadi. Mendadak hatinya perih. Keesokan harinya, Dania di- kerumuni teman-temannya. Me- reka rata-rata menanyakan ten- tang bagaimana asal-muasalnya Dania bisa sampai terjatuh. Dan sebagian besar dari mereka me- nyalahkan Windi, yang me- nyenggol tubuh Dania. Mereka kan itu, sebab siapa pun tahu menuduh Windi sengaja melaku- Windi merasa iri dan tersaingi kata teman-teman lebih pintar ninggalkan Sherly yang berdiri sejak kedatangan Dania. Namun dari Windi, Dania yang lebih lu- diam terpaku. Namun sayup kan kepada teman-temannya dengan sabar Dania menjelas- wes dari Windi, Dania yang lebih sayup Windhi sempat mende- bahwa ia terjatuh bukan karena aktif dari Windi, Dania yang.... ngar teriakan Sherly, "Kau me- mua itu. ah, Windi kepingin menangis musuhi Dania karena ia mengge- Windi sengaja menyenggolnya saja rasanya bila mengingat se- sermu sebagai nomor satu di tapi karena ia terpeleset di jalan sekolah ini kan?" Windi sempat yang sempit dan becek itu. Windi kaget juga, tapi kemudian ia yang sempat mendengar perbin- Awalnya sih dari sekitar 2-3 kembali cangan itu menjadi terharu. Da- bulan yang lalu. Saat itu kelas langkahnya. nia yang selama ini begitu diben- Windi mendapat seorang murid Hari itu jam pertama di kelas cinya ternyata tak sedikit pun baru pindahan dari kota Ban- Windi adalah jam pelajaran olah menaruh dendam. Malahan ia dung. Walaupun murid baru, Da- raga. Pak Andi guru olah raga berusaha ela Windi di ha- meneruskan "Ah. Dania kau memang se- nia cepat mendapat simpati mengumumkan akan diadakan dapan teman-temannya. teman-teman dan menjadi ke- tes lari untuk mencari nilai sub sayangan para guru. Sebab se- sumatif. Kebetulan Windi segera perti orang peri," bisik Windi da- lain ia pandai bergaul, dalam pe- melesat bagai anak panah, Da- lam hati. "Hatimu seputih salju. lajaran pun ia selalu tampak nia pun tampaknya juga berlari Percayalah, Windi tak akan unggul. Hal inilah yang menye- dengan penuh semangat. Ter- mengulangi kesalahan untuk babkan Windi sang bintang kelas bukti tak lama kemudian Dania yang kedua kalinya. Windi akan merasa tersaingi. Windi merasa berhasil mendahului Windi, Je- datang padamu tuk mengulur- reputasinya turun sejak kedata- las Windi merasa marah karena- kan seutas tali persahabatan," ngan Dania, Dan sejak saat itu, nya. Lalu dengan sekuat tenaga janji Windi pasti. Windi mulai mengibarkan ben- ia berusaha menggejot langkah- dera permusuhan di antara me- nya menyusul Dania, Saking reka. Walaupun Dania sendiri bersemangatnya dan tidak mem- tetap bersikap baik seakan-akan perhatikan jalan yang sempit Krisna Yoga Jl. Lempuyang No.147 Perumnas Denpasar Nama: Dian Sudira Umur : 6,5 Tahun Sekolah: Kls. I SDN No. 8 Gia- nyar Alamt: Jl. Tedung No. 91 Gianyar ang- Dian menggambar gur. Pewarnaannya mengguna- kan crayon. Bagus! Dan cobalah berlatih lagi membuat gambar buah yang lain, 'atau menggam- bar apa saja yang Dian sukai. Ingat, jangan takut-takut, ya. Selamat menggambar. KUPON Rubrik "Gelar Gambar" ini terbuka untuk anak-anak TK dan r SD. Kirimlah gambar karya Adik-adik ke redaksi, ukuran kertas bebas, boleh berwarna atau hitam putih, lengkapi dengan keterangan nama, umur, sekolah, dan alamat, Jan- I Gelar Gambar ! gan lupa tempelkan Kupon Gelar Gambar di balik gambar! L- 2cm Color Rendition Chart 4cm
