Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1994-02-20
Halaman: 11

Konten


Kliwon, 20 Februari 1994 Minggu Kliwon, 20 Februari 1994 Bali Post MILIK MONUMEN PER: NASIONAL SURAKARTA Halaman 11 Ball Post/Syaiful Realitas bergigi runcing makin diam saja walaupun tali-temali makin ba- nyak melilit seluruh tubuhnya. Saking banyaknya tali yang mengikat bersimpang siur hingga sang tokoh sudah tak mampu lagi, di mana dia harus mengikat lagi. Sedikit demi sedi- kit dia mulai terikat oleh talinya sendiri, semakin dia bergerak se- makin banyak pula tali yang mengikat tubuhnya. Sang tokoh Oun akhirnya tak mampu berge- ak dan jatuh di tengah-tengah Keserakahan itu. Dia lemah, na- mun dia masih tetap berusaha, iambilnya sebuah alat tulis di ekatnya. Dia mencoba untuk melukis di kertas. Rupanya kali ni pun dia juga gagal karena se- iap lukisan yang baru diselesai-> annya langsung dirobek-robek leh lima orang bertopeng itu. Rupanya kematiannya me- mang diharapkan, tokoh itu khirnya mengeluh, merintih, an menyayat dibarengi dengan ringan suling tembang kema- ian. Pertunjukan diakhiri de- gan lampu perlahan padam dan embang kematian yang makin menghilang. Terlepas dari kebenaran se- uah realitas sosial yang ada aat ini, yang jelas inilah sebuah ertunjukan yang dikerjakan leh Teater Belum Punya Nama an HMPS Sejarah yang disutra- arai oleh Hardiman telah cukup erhasil menguras enonton. (M. Syaiful) emosi Lengkap sudah, Ade, Anik, ari, dan Made memadukan ba- at seni yang ada. Apa yang telah ilakukan oleh keempat remaja tu bukan terlalu berlebihan. Pa- ing tidak, dari hasil keisengan erolah seni, mereka sudah mampu membiayai sekolah masing-masing. Nah, jika sudah emikian, masih adakah tu- ingan generasi loyo, generasi ang hanya bisa menuntut, gene- asi tanpa jati diri yang pantas uat mereka? (Suentra). Bali Post/Sueptra Handicraft Centre ment Store ear, pakaian anak-anak ntara. et mo, Georgerech, tion accessories, River, Agnes, man, Belkis, Ray Ban. at mengganti harga ri '94 wan/peragawati Card Members, 303-4. C369 Rubag BROLAN DI BALE BANJAR dan Semut SABTU pagi itu, selagi Rubag asyik mengelus-elus ayam jago di depan angkul-angkul rumahnya, beberapa anak muda dengan ikat ke- pala kuning menyentaknya. Di tangan masing- masing para pemuda tersebut tergenggam poster dan spanduk. Salah satu spanduk yang menarik perhatiannya berbunyi, Yang benar adalah Ke- tuhanan Yang Mahaesa, bukan Keuangan Yang Mahakuasa! "Dik, mau kemana?" tanya Rubag pada seo- rang pemuda yang berjalan paling belakang. "Kami mau menuntut kembali Bali kami yang digadai orang! Kami tidak punya uang untuk me- nebusnya, tapi kami punya semangat sebagai ta- ruhannya," jawab pemuda berperawakan kurus yang ikat kepalanya bertuliskan, batalkan BNR! "Ah, yang benar! Lalu adik mau tuntut ke mana?" "Lapangan Puputan Badung! Kalau Anda ma- sih merasa memiliki Bali ini, ayo ikut kami!" ajak pemuda itu seraya bergegas karena kawan- kawannya telah melangkah meninggalkannya. Dialog singkat tersebut menyebabkan Rubag berpikir dan segera memasukkan ayamnya ke sangkar. Meskipun dia sendiri tidak merasa ka- lau Bali ini telah digadai, namun ucapan pemuda kurus serta kalimat yang tertulis di spanduk, menggugah rasa ingin tahunya. Sebab akhir- akhir ini, dia sering mendengar orang melontar- kan kata-kata tidak dengan arti serta makna yang sesungguhnya. Bahkan ada yang asal cuap, berbicara seperti menguap. Karena itu dia harus ekstrahati-hati dalam menanggapi banyak hal. "Kian tinggi pendidikan serta jabatan seseo- rang, kadang-kadang pembicaraannya seperti angin di musim pancaroba. Sebentar bertiup ke barat, namun tak lama kemudian ke timur" ulas Rubag dalam hati ketika air dari gayung per- tama mengguyur tubuhnya di kamar mandi. Hal itu dikaitkannya dengan munculnya pendapat- pendapat bersifat dualistis yang diucapkan orang yang sama dalam kesempatan yang berbeda. Se- pertinya orang itu tidak menyadari kalau dunia ini kian sempit akibat arus informasi yang berke- sinambungan. Jangankan ucapannya, perilaku, gaya hidup dan kebiasaannya sehari-hari pun di- amati banyak orang. Akibatnya, kemunafikan, kerakusan, dan kelicikan semakin sulit disembu- nyikan orang dewasa ini. Anehnya, yang tahu bahwa kebatilan sedang beraksi, juga tidak ber- daya mengatasinya. "Karena itulah, sebelum naik panggung orang berusaha mempertebal rasa tidak tahu malu. Imunisasi mental rupanya telah menjadi syarat utama menuju sukses," gumamnya lagi sembari menggosok tangannya yang dilepoti kotoran ayam. Karena kehilangan rasa malu itu menye- babkan banyak orang yang kebetulan berposisi lebih kuat semakin bersimaharaja-lela, sedang yang lemah lebih sering jadi korban. Kalau tra- gedi terjadi secara akumulatif, akhirnya kaum tak berdaya yang mayoritas kehilangan keper- cayaan pada apa yang disebut keadilan, keju- juran dan kebenaran. Berpikir sampai di situ, Rubag curiga terha- dap bunyi spanduk, Yang benar adalah Ketuh- anan Yang Mahaesa, bukan Keuangan Yang Mahakuasa! Dia percaya kalau para pemuda tersebut pasti menujukkan kalimatnya pada se- gelintir orang tertentu, yang mereka anggap se- bagai budak uang. Bahkan demi uang, ikhlas me- nukarkan kehormatannya sebagai orang-orang "terhormat" dengan kenistaan, lalu menyembah Kematian-------- (Sambungan Hal. 1) tahkan Sut dan Syam untuk membuang barang bukti. Dikenakan Sanksi Meskipun kematian Aldi jelas karena kelalaiannya sendiri, na- mun artis pemeran Juminten itu tetap akan diajukan ke pengadi- lan. Adapun pasal yang dike- nakan adalah pasal 221 KUHP primer pasal 45 dan 48 UU No. 9 tahun 1976, subsider pasal 233 KUHP yo 55 KUHP. cukong sebagai dewanya yang baru. Protes-protes kalangan bawah dianggapnya nyanyian jengkrik yang akan senyap sendiri bila diguyur hujan rintik-rintik. Seusai mandi Rubag bergegas menuju lapa- ngan Puputan Badung. Bukan untuk mengikuti ajakan pemuda kerempeng yang meragukan ke- setiaannya pada Bali. Sebab prinsip Rubag ter- hadap tempat kelahirannya kuatnya melebihi po- litikus terhadap ideologi partainya. Paling tidak pada dirinya dia selalu berindoktrinasi, right or wrong is my Bali. Jadi, dia tetap optimis bahwa Bali yang magis religius ini tetap milik orang Bali. Dia yakin para dewa yang bersemayam di Pulau Dewata ini tidak akan berdiam diri bila ada oknum-oknum yang merusak keluhuran dan ke- suciannya. Untuk itulah dia bergegas ke alun- alun, agar tahu apa yang dimaksud dengan isti- lah bahwa Bali telah tergadai? "Mau ikut unjuk rasa, Bag? Dapat nasi bung- kus dan aqua, kok!" sapa Kaler sinis kala melihat Rubag jalan tergesa-gesa. "Ah, nggak! Aku tak pernah ikut-ikutan, apa- lagi ikut unjuk rasa. Tak ada faedahnya unjuk rasa di zaman seperti ini. Jangankan cuma unjuk rasa, bunuh diri pun kau di depan orang agar dia memahami perasaanku, tak akan dihiraukan- nya. Bagaimana mungkin dia bisa memahami perasaan orang lain, sedangkan perasaannya sendiri dia tidak pahami?" "Lalu kenapa kau berjalan seperti berlari?" "Cuma ingin menonton, sebab aku haus hi- buran gratis! Kuingatkan, kau jangan sekali-kali meremeh- kanku. Mungkin kalau kerbau atau kuda mudah ditunggangi orang dengan imbalan sekeranjang rumput, tapi aku jangan kau hina dengan nasi bungkus! Kalau bukan prinsipku, jangan kau coba membayarku untuk melakukan apa yang kau inginkan. Aku memang miskin, tapi masih punya harga diri, yang sengaja kupertahankan untuk tidak dijual. Cuma itulah satu-satunya mi- likku, yang memungkinkan aku disebut manusia. Bukan sekadar hewan berpikir atau binatang yang bisa bicara!" Tiba di tempat tujuan, Rubag sangat terperan- jat. Bukan suasana tuntut-menuntut yang disak sikannya. Tapi ratusan orang dalam suasana kejar-kejaran. Satu pihak kedua tangannya me- megang alat berupa perisai dan pentong rotan da- lam posisi mengejar. Pihak lain yang terkejar lari serabutan, namun tetap teriak-teriak. "Wah, gawat!" cuma itu yang bisa diucapkan Rubag. Dia bernostalgia pada masa kecilnya. Dulu dia punya kebiasaan mengusik semut. Binatang-binatang kecil itu dikeluarkannya dari sarangnya dengan sebuah lidi. Ketika berham- buran keluar, dia biasa menghalang-halangi langkah semut yang berlari serabutan dengan ke- dua tangannya. Namun tak pernah membunuh nya. Kebiasaan itu terhenti total ketika suatu hari beberapa semut dari ratusan ekor yang di- usiknya berhasil menyelinap ke bagian tubuhnya yang paling terlarang. Akibatnya, dia berlari pu- lang sembari meraung-raung kesakitan, se- hingga ibunya repot mencari minyak kelapa un- tuk mengobatinya. Rupanya semut telah me- nyimpang dari kebiasaannya yang suka gula. Buktinya, bagian tubuh Rubag yang digigit tidak terasa manis, tapi toh dikerubutinya. Malah un- tuk kenekatan para semut itu, mereka berhenti jadi semut. (Aridus) Pasal tersebut dikenakan, lain," telepon RI pada Syam, karena RI jelas mengetahui pe- yang kemudian dijawab "Oke". makaian obat terlarang, tetapi Sampai kini, kata Kapolda, tidak segera melapor dan yang barang bukti tersebut belum paling fatal menghilangkan ditemukan, namun demikian RI barang bukti. Pernyataan---- juga memberikan pendapat yang sama dengan Suhardiman men- -(Sambungan Hal. 1) tegasnya. Keyakinan Alamsyah ter- SANGUT genai pernyataan Pak Harto hadap ucapan Pak Harto sebagai DELEM kepada Donald W. Wilson. Menu- rut Alamsyah, selain sinyal akan adanya suksesi, itu juga bisa merupakan tanda bahwa bangsa Indonesia dipersilakan mem- bicarakan masalah suksesi. "Membicarakan suksesi itu bukan merupakan hal yang ta- bu," katanya kepada wartawan di sela-sela acara buka puasa bersama dan pemberian sum- bangan kepada korban bencana alam di Lampung, di Jakarta, Ju- mat (18/2) malam. Tokoh politik yang pernah menggegerkan peta polítik na- sional dengan melakukan "doa politik bersama" itu membantah kalau pembicaraan suksesi sejak sekarang dapat melalaikan tu- gas pembangunan. "Justru jika dibicarakan sejak sekarang me- rupakan bukti tanggung jawab warga negara dan bangsa dalam memperhatikan nasib bangsa dan negara, sehingga akan lebih siap dan matang. Kalau ada yang bilang etis atau tidak etis dan boleh tidak boleh, itu hanya pen- dapat pribadi. Pemerintah se- cara resmi tidak melarang," Rampok- get, akhirnya saya dibangunkan. Saya pikir sudah waktunya makan sahur, nggak tahunya diberitahu kalau ada pencuri di luar," tutur Bambang didampin- gi mertuanya, Matra, yang masih dicekam rasa takut. Saat Bambang berusaha kelu- ar rumah, ia melihat empat orang bertopeng ala ninja ber- senjata tajam berusaha mencon- gkel jendela rumah. Karena takut ketahuan, Bambang me- rangkak keluar dan langsung la- por kepada RT, Mat Saleh. Dengan senjata celurit dan gobang, akhirnya keempat per- ampok itu berhasil mencongkel jendela dan masuk ke dalam rumah dan langsung mengan- cam Matra dengan senjatanya agar tidak berteriak. "Kalau berteriak akan dibunuh," tandas Bambang lagi. Karena takut, akhirnya Matra menyerahkan uang tunai senilai Rp 400 ribu. Selain itu Ny. Sarmi (ibu Matra) juga menyerahkan uang tunai senilai Rp 1 juta, dan ditambah Mariyama menyer- ahkan uang senilai Rp 875 ribu. Hakim---- seseorang itu, memang persis sampai di sekitar rumahnya. Sarijanto pun tak berkutik hanya memandang tamu tak di- undang itu kembali entah ke mana. "Untungnya saya sudah menerima risiko segala kemu- ngkinan yang bakal terjadi, dan kejadian itu tidak mengagetkan saya, malah menambah kewas- padaan yang lebih mendalam la- gi terhadap kemungkinan kiri- man susulan," tandasnya. Hakim bertubuh tinggi dan berkumis tipis ini, tidak mau menceritakan panjang lebar ter- hadap "kado kiriman seseorang" itu, bahkan pengirimnya serta kejadian aneh yang dialaminya. "Pokoknya tidak perlu diungkap lebih mendalam, yang penting saya kini harus menambah ke- waspadaan," tambah Sarijanto serius. Diakuinya, kejadian yang per- setelah ia mendengarkan kesak- tama dalam sejarah hidupnya ini sian Suwono, Koordinator Sat- pam PT CPS, tempat Marsinah penduduk was-was. Malah, pen- duduk yang sedang berada di dekat rumah yang tidak begitu hancur, mencoba berlari jika terasa ada goncangan. tetap akan diajukan ke pengadi Beratnya-- Barang bukti tersebut lan. "Pengenaan pasal-pasal dibuang oleh tersangka Syam di tersebut sudah jelas," tegasnya. Kali Ciliwung sekitar pukul Menjawab pertanyaan 14.30. Tanggal 14 Januari 1994, apakah obat yang ditelan Aldi RI menelepon Syam ada kaitannya dengan sindikat menanyakan apakah piring itu narkotika internasional, seperti telah dibuang. "Lu buang di sindikat yang melibatkan diplo- mana barang itu. Apa ada yang mat AS dan Belanda, Hindarto lihat? jangan kasih tahu orang mengatakan tidak ada. (066) PARAS MINI dalam KKB. "Dengan KKB, pekerja men- dapat kepastian tentang hak- haknya, serta mereka mema- hami dan menyadari untuk ti- dak mudah terkena bujukan mogok atau unjuk rasa, sekali- gus ketetraman bekerja dan berusaha akan terwujud," katanya. Menaker juga berpesan ke- pada pekerja di 24 ribu perusa- haan yang belum memiliki PUK SPSI, agar segera merun- dingkan dengan pimpinan per- usahaan jika timbul permasalahan. Sebaliknya para pemimpin perusahaan tersebut juga ha- rus membuka diri untuk mem- TAMPAKNYA kasus unjuk rasa yang melibatkan para pe- kerja semakin sering terjadi. perhatikan nasib pekerja. Untuk mengatasi masalah ini, Upah minimum yang yang menyajikan tarian Bali. Maka Menaker Abdul Latief secara diberlakukan kepada pekerja orang menyebutnya "kembang tegas menyatakan, pemerin- saat ini rata-rata baru menca- Sanggar Wirhotnala", prestasi tah akan terus mendorong pai sekitar 80 persen kebu- ini juga menjadikan Tut Niek pembentukan pengurus unit tuhan fisik minimum (KFM) sempat menengok kemajuan kerja (PUK) SPSI di tingkat negeri Jerman dan Australia dalam sebuah misi kebu- perusahaan, agar pekerja da- pekerja lajang. Karena itu, Menaker meng- pat berunding dengan peng- harapkan para pengusaha usaha guna memperjuangkan yang belum melaksanakan ke- hak dan kesejahteraannya. tentuan upah minimum "Sebagian besar kasus un- (KUM) segera melaksanakan juk rasa akhir-akhir ini terjadi nya sebelum Lebaran 1994. di perusahaan yang belum me- Jika tidak bersedia, mereka miliki PUK SPSI, sehingga ke- akan diajukan ke pengadilan. beradaan serikat pekerja itu (Ant/ita) perlu dibentuk secara demo- kratis," kata Menaker pada SIAPA yang mengkoman- acara buka puasa bersama de- doi sekitar 50 orang penari ci- ngan wartawan PWI Jaya unit lik latihan pada setiap Minggu Setneg, DPR, dan' Depnaker, pagi di sebuah gedung pinggir Selasa malam. jalan raya Abiantuwung, Ke- Permenaker No.01/1994 diri, Tabanan. Dia adalah Ni tentang pembentukan serikat Ketut Suryani, yang selalu kerja (SP) tingkat perusahaan hadir mengajarkan tarian disebutkan, perusahaan yang Bali. telah memiliki pekerja mini- mal 25 orang berhak memben- tuk serikat pekerja lokal atau bisa langsung PUK SPSI. Menurut Menteri, jika per- usahaan telah memiliki PUK SPSI maka segala tuntutan dan permasalahan dapat dise- lesaikan melalui forum bipar- tit (wakil pekerja dan peng- usaha) secara musyawarah dan mufakat. Apalagi jika forum bipartit itu telah menghasilkan kese- pakatan kerja bersama (KKB),, maka semua kewajiban dan kesejahteraan pekerja seperti upah minimum, kenaikan upah berkala, cuti dan jamsos- tek akan dapat dirumuskan Tut Niek, demikian pang- gilan akrabnya, adalah guru tari sebuah sanggar yang ber- lebel "Sanggar Wirhotnala" milik A.A. Ngurah Supartha, SST. "Saya dipercayakan mengemban kelestarian seni tradisional ini. Menari sudah merupakan bagian dari hidup saya, ada rasa bahagia setelah dapat mempermainkan jemari di antara tabuh gamelan Bali," katanya." Kegemaran menari bukan hal yang baru, bagi gadis ini keterampilan memainkan ga- melan Bali malah sudah dija lani sejak berusia delapan ta- hun. Memasuki SMP, ia meru- pakan murid paling lihai dayaan Bali. Gadis kelahiran 24 tahun silam ini sekarang te- tap tampil sebagai penari Pemda Tabanan. Seni tari te- lah menggiring dirinya bisa. menjadi karyawati Pemda, wa- jar! Ia memang beberapa kali memperkuat Kabupaten Tab- anan dalam festival kesenian Bali. Sekitar 1987-1992, ia ti- dak pernah absen sebagai duta Tabanan dalam urusan seni tingkat propinsi. Putri seniman tua I Ketut Djeldjel dan Ni Wayan Redep saat ini aktif sebagai penari di hotel-hotel. Ia dapat mengam- billakon apa saja. Dari jenis ta- rian penyambutan, sendratari, dan mengiringi tari kecak. Di- tanya tentang kehidupan ber- kesenian dalam kaitan terha- dap dunia pariwisata, Tut Niek berkomentar, seni daerah ada- lah milik kita. Sajian seniman daerah dalam bentuk per- agaan seni apa pun jenisnya di hadapan wisatawan, bukan berarti menjual nilai tradisi yang ada. Justru hal itu meru- pakan upaya memperkenal kan mentalitas budaya Bali yang kaya akan keindahan. Wisatawan kan lebih kagum dengan Bali akibat kebu- dayaan yang ada. Jadi, ya.. kita mesti bangga dong. (suentra) sinyal suksesi itu, didasarkan pada kenyataan usia Pak Harto. Jika bangsa Indonesia tetap menginginkan Pak Harto sam- pai 20 tahun mendatang misal- nya, apakah beliau masih kuat, apakah beliau masih ada? Saya tidak tahu pertimbangan orang," tukasnya. Alamsyah menilai, meskipun Pak Harto mengatakan sudah tahu kapan harus mundur, tidak berarti Pak Harto akan berhenti sebelum 1998. "Pasti akan di- habiskan dulu masa jabatannya. Saya tidak bisa memastikan 1998 ada suksesi atau tidak, tetapi kalau menurut pengertian saya, ya... begitu." Mengenai adanya ungkapan bahwa bangsa Indonesia belum siap mendapatkan pengganti Pak Harto, dinilai sebagai perny- ataan yang patut disayangkan. Sikap seperti itu, dinilai Alam- syah seolah-olah Indonesia ter- gantung pada satu orang. "Dulu Pak Harto tak pernah dipersiap- kan, tetapi ketika Pak Harto menjabat ternyata jalan juga," tandasnya. (Rud) --(Sambungan Hal. 1) "Bahkan, karena perasaan takutnya, bapak dengan ikhlas menyerahkan kunci kontak Hon- da Astrea Grand untuk dibawa kabur, sekalian dengan TV-nya. Namun, mereka tidak mau. Mereka hanya mengambil beber- apa perhiasan emas dan tape karaoke merek Polytron," tutur Bambang. Untung saja, tambah Bam- bang, saat itu mertuanya (Ma- tra) sudah menyetorkan uang ONH-nya. Rencananya, bapak serta ibu mertuanya dan neneknya tahun ini akan me- nunaikan ibadah haji. "Kalau uang itu belum disetorkan, mungkin ikut dibawa kabur," tandasnya. Bersamaan dengan terjadinya perampokan di rumah keluarga Matra, Ahmad Saleh yang masih kerabat Matra dan berdomisili di Desa Tamansari Kecamatan Glagah, Banyuwangi, juga men- galami musibah pencurian. Seekor sapi milik Ahmad Saleh telah raib digondol pencuri. (Oye) ---(Sambungan Hal. 1) bekerja, dan memeriksa saksi Kuswidayat, tukang ojek yang mengetahui mobil yang dipakai mengangkut mayat Marsinah di kawasan hutan jati Jegong Wilangan Nganjuk, 7 Mei 1993 lalu. Bos CPS Disidang Dalam sidang lanjutan kasus Marsinah, YS (38), bos PT CPS warga Jl. Puspita Surabaya ser- ta KW alias Ayib (35), Direktur Pengawasan PT CPS Porong, akan diajukan ke PN Surabaya, Senin (21/2) oleh Jaksa Wisnu Subroto, S.H. serta Jaksa Ramli Sarong. pem- Kedua tersangka sebagai otak kasus Marsinah, dengan dak- waan merencanakan bunuhan sesuai pasal 55 (2) jo 340 KUHP, dengan ancaman pi- dana mati, seumur hidup atau paling lama 20 tahun penjara. Sidang ini akan mendapat per- nyangkut pemilik pabrik arloji hatian masyarakat, karena me- yang menghilangkan buruh pabriknya. (E) ---(Sambungan Hal. 1) duduk mengatakan punya perse- diaan sekitar lima kilogram be- ras. Selain itu, sebagian pen- duduk juga mencoba membuat tempe yang sewaktu-waktu bisa digunakan bahan pangan daru- Di Desa Sukadjadi, tempat 2.500 jiwa diungsikan, semakin rat. memprihatinkan. Di beberapa Kedatangan bantuan pangan tenda darurat dengan atap ke daerah yang dianggap cukup alang-alang, anak-anak dan rawan gempa ini, disambut gem- orangtua harus bersabar me- bira oleh masyarakat. Begitu pe- nunggu giliran memperoleh ba- sawat mendarat dan pintu dibu- han pangan. Sementara bebera- ka, masyarakat berhamburan pa anak, menurut pengamatan, secara gotong-royong mengelu- harus telanjang bulat, karena arkan dan mengangkut ma- persediaan pakaian sudah tidak kanan ke tempat yang diten- tukan. "Alhamdulillah, pak kami masih dapat bantuan," kata be- berapa penduduk. (*) ada. Pembagian----- MARTIN APA TIDAK BOSAN-BOSAN? APA TIDAK ADA KERJAAN YANG LAIN, YANG POSITIF 2 NGOTOT SAJA Í BRÉNG S JAMUMAS... JAMU... JAMU KUAT... JAMU CAMPUR ECTAXY JAMU LIKU LIKU LAKI LAKI.... SiGUe KALAU AKHIR INI BANYAK JALAN YANG MACET ITU BUKAN BERARTI ADA MOBIL YANG MOGOK. BISA SAJA TERJADI KARENA- ADA DEMONSTRASI !! ADA UNJUK RASA LAGI DI SANA!! MENGGANGGU STABILITAS KEAMANAN! MANA YANG UNJUK RASA, MANA ?! TAPI...KALAU SAMPAI ADA KREDIT MACET ITU BUKAN BERARTI BANYAK PROYEK YANG MOGOK BISA SAJA KARNA ADA YANG KORUPSI 281162 KRITINGⓇ Sebelum bantuan beras, su- permi dan lainnya datang den- gan menggunakan pesawat he- likopter, beberapa penduduk su- dah bersiap-siap untuk me- makan apa adanya. "Di sini ma- (Sambungan Hal. 1) kanan sudah hampir habis, pak. dilimpahkan ke komisaris yang Penduduk sudah mulai me- terpilih. Namun, mayoritas na- ngambil jantung pisang untuk sabah tetap menginginkan ang- direbus sebagai bahan pangan gota tim partnership dima- gacara, melainkan mengandal- pokok serta ubi yang masih ter- sukkan sebagai komisaris. Mere- kan para nasabah dan karya- sisa," kata seorang ibu setengah ka akan dibantu oleh 10 penasi- wannya. Diketahui pula, selain 29 sertifkat aset (yang telah dis- menangis, yang menyambut ke- hat. datangan rombongan Pangdam Ada beberapa temuan me- erahkan ke BI), berhasil pula dis- II Sriwijaya. narik yang terungkap dalam per- ertifikatkan 11 aset lainnya yang Di beberapa tenda darurat, temuan Sabtu kemarin. Untuk berupa tanah. "Nilainya berkisar terlihat bahan pangan semakin pencairan kredit, Ratnadi tidak Rp 2 milyar hingga Rp 3 milyar," menipis. Malah, sebagian pen- akan meminta bantuan pen- ungkap Sandhya. (09) Konsekuensi-- Universitas Udayana, Bali. Begitu pula para ahli agama, telah pula mengadakan perte- muan dan para sulinggih se-Bali itu pun telah mengeluarkan fat- wa (bhisama), yang mengatur jarak sebuah bangunan dari tem- pat suci. datangi DPRD Bali dan meny- atakan penolakannya, Patung GWK yang berketinggian 65 me- ter itu memerlukan dana Rp 80 milyar. Banyak aspek yang di- jadikan tolok ukur penolakan mereka, khususnya budaya dan religi. Komunikasi BANK DI MANA 2! LAGI-LAGI UNJUK RASA? ...YANG UNJUK RASA SEKARANG SANG ALAM! TUH, LIHAT! GEMPA HEBAT DI SEBERANG SANA... DAN. • GUNGUN MAS..MAS... SAYA MAU KREDIT BARANG-BARANG 1,3 TRILIUN! JANGOPRAMARTHA KALAU SAYA SEKARANG BISA- HIDUP BEGINI, ITU BUKAN BERARTI USAHA SAYA LANCAR TAPI, SEMUA ITU KARNA SAYA DIPAKSA DAN TERPAKSA HARUS MENJUAL TANAH SAYA HE HE... MARTIN'94 Tusuaria SEKKAR TERA 1994 Teka-teki Silang Nomor 458 Mendatar: Menurun: A F K Q R A. Sebuah benua; C. Pembatas rumah, pekarangan, tanah dll; F. Menghibur (Inggris); G. Sa- luran air di jalan; I. Penunjuk tempat yang tak jauh dari si (Sambungan Hal. 1) pembicara/ di tempat itu; K. Or- ganisasi Buruh Internasional Barangkali pemilik tanahjuga (Singk. dlm Bahasa Inggris); M. mengerti tujuan proyek itu dan Telinga (Inggris); O. Biaya; Q. lebih tertarik pada jumlah ganti Televisi Pendidikan Indonesia; rugi yang ditawarkan. Tetapi S. Seantero dunia; T. Terusan ada pihak-pihak lain yang juga saluran; U. Berpengalaman/ merasa berkepentingan dengan pandai; masalah lingkungan, religi, bu- daya dan ikatan emosional. A. Tenaga/daya kerja; B. Uang Membangun memang mem- Pihak-pihak ini pun mungkin bawa hikmah yang besar untuk Komunikasi dengan berbagai juga mengerti akan tujuan iuran kepada asuransi/ uang ha- semua pihak. Mulai dari pen- kelompok masyarakat agaknya proyek tadi, walaupun harus dip- diah; C. Menjalankan sesuatu; gusaha pemilik modal besar be- merupakan salah satu penyebab ilah-pilah, mana yang murni dan D. Gerombolan penjahat/ jalan kecil; E. Potongan/ tampang/ serta perusahaan-perusahaan yang dari sejak semula kurang mana yang ingin menung bentuk; H. Nenek (Belanda); 1. yang terkait (kontraktor, sub- diperhatikan. ganginya dengan maksud terten- Drop Out; J. Gelung rambut se- kontraktor), pemerintah setem- Listrik saja kalau terjadi tu. pat sampai kepada masyarakat hubungan pendek (kortsluiting) Komunikasi menjadi penting ring untuk wanita; L. Bibir (Ing- sekeliling. Ini proses yang lazim akan bisa terjadi kebakaran. dalam proyek-proyek besar, gris); M. Air mengental yang di- saja dilihat secara fisik. Apalagi, jika hendak melun- terutama dengan kalangan in- ngin; N. Mengapung di air dan Apa yang dialami oleh proyek- curkan suatu proyek besar tentu formal dengan mengajak mereka bergerak maju; P. Menjual banyak-banyak dengan harga proyek besar, baik yang di akan berbenturan dengan secara dini dan secara langsung. murah; Q. Jenis minuman keras; lakukan oleh pemerintah banyak aspek, seperti ganti rugi Untuk itu perlu dilakukan con- R. Perkenan perkataan meng- maupun swasta, kadang-kadang yang tidak memadai, me- ditioning secara dini, tatap mu- sering melupakan segi nonfisik. mindahkan penduduk yang su- ka, temu wicara dan komunikasi abulkan. Kenyataan yang diperli- dah sangat terikat pada lingkun- sambung rasa. Artinya, memper- Ketentuan Menebak: pengenal diri yang sah dan ma- hatkan oleh proyek Kedung Om- gan secara psikologis, atau sosial hatikan kepentingan dan kebu- 1. Jawaban ditulis di kartu sih berlaku. Luar kota akan diki- pos, sertakan Kupon TTS Nomor rim lewat pos. bo di Jawa Tengah dan Nipah di budaya. tuhan masing-masing pihak. Madura adalah sesuatu yang Kepada mereka tidak sekadar 458 dan kirim ke redaksi Bali Mungkin yang terpikirkan pahit sebagai akibat kurang ketika itu oleh pengelola proyek, ditawari janji-janji yang meng- Post Jl. Kepundung 67 A Denpa Pemenang TTS Nomor 455: memperhatikan segi keserasian. baik pemerintah maupun giurkan, seperti kesejahteraan sar 80232, selambat-lambatnya, 1. Ni Made Kartini TK Harapan Ibu Menyusul pula sebuah proyek swasta, hanyalah bahwa proyek masyarakat setempat dan seki- 11 Maret 1994. yang sama (PLTA Lindu) di Su- akan mensejahterakan rakyat tarnya, atau dengan istilah pop- 2. Pemenang akan diumumkan Jl. Tamblingan No. 1 lawesi Tengah. Semuanya banyak. Pemikiran ini tentunya uler sekarang ini, untuk men- pada Bali Post Minggu edisi 13 Tabanan. 82113. Maret 1994. menimbulkan reaksi yang cukup benar dilihat secara makro, gentaskan kemiskinan. pahit, sikap pro dan kontra, tetapi belum tentu secara mikro. Mereka juga ingin agar pen- 3. Bali Post menyediakan hadiah walaupun semua orang maklum Pengelola proyek pun merasa gelola proyek mengerti akan as- uang sebesar Rp 30.000 diberi bahwa proyek itu justru untuk sudah melakukan persyaratan pirasi mereka mempertahankan kan kepada tiga pemenang, mensejahterakan rakyat. persyaratan prosedural, tetapi eksistensi sosio-kulturalnya. masing-masing sebesar Rp Monumen atau patung Garu- hanya dengan para birokrat Kunci pemecahannya adalah ko- 10.000. da Wisnu Kencana (GWK) di Bali terkait yang memang mempun- munikasi dua arah, sehingga 4. Bagi pemenang yang berdomi- menyulut ketidaksenangan yai otoritas paling tinggi dengan menghasilkan titik temu yang sili di Kodya Denpasar harap berbagai kalangan masyarakat pijakan yang sama dengan pemi- saling menguntungkan. (Ant) di sana, sehingga Senat Maha- lik proyek, yaitu mensejahter- siswa Universitas Udayana men- akan rakyat. T 2. Luh Ratna Sari Dewi Jl. Diponegoro RT 05 No. 25 RW 01 Kelurahan Uma Sima Sumbawa Besar, 84313 3. Gedhe Semiratha Bangli, 80613. Jl. Kusuma Yudha No. 39 mengambil hadiahnya di kantor Jawaban TTS Nomor 445: Bali Post setiap hari kerja de- Mendatar: dy's 94 U D E G H M UUD; I. Biasa; L. Air; N. KKN; P. Lega; Q. Gaib; R. Nur; U. UGM; V. State; Z. Tes; Aa. Pie; Bb. Koran; Cc. Islam. Menurun: A. Raib; B. Muda; C. Hina; D. Sesak; E. Syur; F. Tadi; J. Iler; K. Siang, M. Ingat; N. Kar; O. Niat; S. Umpan; T. Otak; U. Usir; V. Seri; W. Ajal; Y. Enam. ngan memperlihatkan tanda A. Rumah; D. Sesat; G. Nus; H. L. KUPON TTS NO. 458 2cm Color Rendition Chart 4cm