Tipe: Koran
Tanggal: 1995-01-07
Halaman: 10
Konten
4cm HALAMAN 10 Bali Post Plus Minus Gagasan Kelas Unggul Dari Cita-cita 'Memanen' Manusia Unggul hingga Diskriminasi Siswa dan Guru berlomba-lomba nya, Bagi warga SMAN 4 Denpa- gantung dari keberhasilan ke- tidak ceria dan bebas seperti las unggul. Menurut mereka, ngan kemampuannya. Yang BANYAK cara ditem- rekan-rekan yang lain. Pasal- antara guru yang mengajar di pintar dan cerdas dikumpul- sar, sistem "kelas unggul" ini, las unggul. Bahkan, peran te- merasa tidak se- kelas unggul dengan kelas bia- kan. Peserta didik hasil seleksi menurut Sumerta, telah mem- naga pendidik menjadi kunci a- puh sekolah guna melahir- kan SDM berkualitas. Ka- perti teman-temannya yang sa sama saja. "Buktinya honor ketat ini kemudian diberikan bawa dampak positif. Terbuk- wal kesuksesan misi dunia pen- mendapat pelayanan khusus. 4 semakin berkibar dalam merta, dinamika pendidikan yang dibayarkan setiap bulan jadwal pelajaran lebih lama, ti, belakangan ini nama SMAN didikan ini. Namun bagi Su- rena dengan melahirkan "Kami kelompok anak yang ti- sama," gurau seorang guru. dengan sistem penyampaian SDM berkualitas, secara dak masuk kelas unggul," ung- Apa sesungguhnya tujuan a- materi pelajaran berbeda dari kompetisi pendidikan. "Ma- kita saat ini masih mengalami tidak langsung akan kap salah seorang di antara- wal dari gagasan membentuk anak-anak 'biasa. Gurunya syarakatlah yang layak meni- suatu kemelut'. Harapan ma- kelas unggul ini? Drs. I Wayan pun khusus, juga sarana lain-lainya. Sistem yang saya terap- syarakat terkesan tidak adil, mengangkat gengsi seko- nya. lah bersangkutan. Seperti Anak-anak yang tidak ung- Jigera, salah seorang pencetus nya. Setelah tiga tahun digo- kan di lingkungan sekolah, a- tuntutan terlalu berlebihan, yang dilakukan sejumlah gul itu terperangkap dalam ra- gagasan kelas unggul, meng- dok, menurut Jigera, hasilnya kan saya kembalikan pada ma- tanggung jawab dunia pendidi sa rendah diri lantaran merasa- ungkapkan, latar belakang lumayan. Salah satu ukuran syarakat," katanya Kepsek kan belum berada pada batas Maksudnya, sekolah, khususnya ting- kat SLTA, yang kini kan perbedaan perhatian dan pembentukan program terse- yang ia pakai, tidak sedikit dari yang memang menaruh komit- keseimbangan. perlakuan para guru. Setelah but bermula dari suatu pemi- mereka yang diterima di Per- men besar terhadap sistem ke- guru sebagai tenaga pendidik las unggul ini. Namun ia meno- belum mendapat perhatian op- mem- adanya kelas unggul, menurut kiran, bahwa membentuk ma- guruan Tinggi favorit. Gagasan Jigera menciptakan lak menyatakan siswa unggul timal. Kesejahteraan guru se- mereka, pelayanan yang diber- nusia Indonesia seutuhnya ti- ring ada pada posisi pinggir- Semua siswa, menurut Su- an", "Kalau mau berhasil men- ikan guru-guru kepada peserta dak mudah. Di samping diper- kelas unggul ini didukung oleh mendapat fasilitas khusus. didik rupanya tidak sama. Me- lukan dana yang tidak sedikit, Kakanwil Depdikbud Bali, reka yang termasuk dalam ke- juga harus ditunjang SDM (te- Dewa Putu Tengah. Bahkan, merta, mendapat perhatian sa- jadikan siswa mencapai pun- sekolah- ma. Ia berharap, adanya kelas cak prestasinya, guru harus lompok kelas unggul mendapat naga pengajar-red) yang cer- pelayanan luar biasa. Dari per- das, profesional, berdedikasi sekolah swasta mengikuti jejak unggul di SMAN 4 tidak me- berani menyerahkan jiwa sepe- hatian guru-guru, pelayanan tinggi, takwa kepada Tuhan sekolah negeri agar juga mem- nimbulkan salah tafsir dari ma- nuhnya. Menciptakan kondisi dalam proses belajar-mengajar dan sejumlah persyaratan lain- bentuk kelas-kelas unggul. syarakat luas. Kesan diskrima- ini, mau tidak mau kita berbi- "Malah sekolah swasta memili- si antarsiswa di sekolah adalah cara masalah kesejahteraan Sarana-prasana penunjang ki peluang lebih besar untuk praduga yang tidak benar. A- para pendidik," katanya. proses belajar-mengajar, juga membentuk kelas unggul ini," harus benar-benar memadai. kata Dewa Putu Tengah. Setelah Jigera pindah tugas Sampai di sini, akan muncul pertanyaan, sudah memadai- ke Kanwil Depdikbud, Drs. kah kondisi sekolah-sekolah di Nyoman Sumerta yang kini Bali yang ada sekarang ini, un- meneruskan sebagai Kepala tuk mendukung gagasan itu? SMAN 4 Denpasar, tetap me- "Memang sulit kita bisa men- nerapkan sistem tersebut. Ke- capai manusia Indonesia seu- las unggul, kata Sumerta, tam- tuhnya, dengan keberadaan paknya jadi alat istimewa bagi lembaga sekolah yang ada se- masing-masing sekolah dalam karang," ujar Jigera yang kini menghadapi percaturan dan menjabat Kepala Bidang Pen- persaingan pendidikan yang buat "kelas unggul". Di satu sisi, ini gagasan ce- merlang, namun sejalan dengan itu muncul juga kecemasan beberapa pi- hak. Apakah kelas ung- gul, yang mau tidak mau menciptakan elitisme sis- wa unggul itu, apakah jus- tru tidak akan mencipta- kan rasa rendah diri, min- der dan rasa tersisih pada kelompok siswa yang 'ti- dak unggul'? Lalu bagai- mana menghindari diko- tomi ini? Berikut hasil li- putan Divisi Pendidikan Bali Post di lapangan de- ngan mewawancarai se- jumlah siswa, guru, Kep- serta waktu belajar bagi anak nya. kelas unggul selalu lebih. Se- mentara, mereka bagi kelas biasa perhatian guru-guru sa- ngat berbeda. Misalnya waktu belajar lebih singkat dan guru yang mengajar pun tidak sama. "Pokoknya kami di sekolah ini menjadi warga kelas dua," tambah siswa lainnya. Ternyata tidak hanya di ka- langan siswa terasa dampak pembentukan kelas unggul ini. Kalangan guru pun merasakan perbedaan perlakuan. "Mung- ia menyarankan I palagi pendapat tentang ada- nya gap yang menyebabkan ke- lompok siswa yang satu dengan yang lainnya dibatasi jarak pe- misah. Suasana kondusif di lingkungan sekolah, diyakini a- kan menimbulkan gerak kom- petisi yang positif. "Tidak ada istilah anak emas. Semua men- dapat kesempatan yang sama dalam berbagai hal, mereka harus berlomba menjadi yang terbaik," ungkapnya. Ia kemudian menambahkan, "Lantas, sejauh mana peng- hargaan masyarakat kita terha- dap pendidikan? Apa ada o- rang pintar tanpa jasa guru? Ini yang perlu dipikirkan bersama. Denpasar sendiri, basis sentral pendidikan Bali masih kita temukan jalan yang tidak layak menuju sekolah." Langkah yang ditempuh SMAN 4 Denpasar, kemudian sek, Pengamat dan Ka- kin kemampuan kami dinilai didikan Menengah Umum (Di- semakin ketat. Mereka yang kelas unggul di SMAN 4 ber- Denpasar, SMAN 3 Denpasar. kanwil Dikbud Bali. kurang, sehingga tidak diber- ikan kesempatan mengajar ke- SUDAH pasti pembentukan pada anak-anak kelas unggul," kelas unggul ini mendapat a- tutur salah seorang guru yang cungan jempol dari penang- enggan disebutkan namanya. gung jawab pendidikan. Tetapi Semula ia tidak menyangka, di lain pihak, tidak sedikit yang dirinya tidak dipakai di kelas menolak kehadiran gagasan unggul. Karena dari segi peng- itu. Mengapa? Salah satu alas- alaman mengajar, tidak jauh mereka yang merasa keber- berbeda dengan rekan guru atan, pembentukan kelas ung- lainnya yang mengajar di kelas gul akan menciptakan kesen- unggul. "Terus terang dengan jangan di kalangan siswa sendi- kelas unggul ini saya merasa di- ri. Ini secara tidak langsung sisihkan," katanya. Namun para siswa dan guru menciptakan suatu elitisme ba- ru di dalam lingkungan seko- dari kelas unggul membantah lah. adanya perbedaan perlakuan Inilah suatu ilustrasi. Suatu ini. "Saya merasa biasa-biasa hari sekelompok siswa berdiri saja," kata seorang siswa kelas di sudut halaman sekolah. unggul. Ini dibenarkan beber- termasuk kelas unggul, sering dijadikan barometer kekuatan sekolah bersangkutan. Secara fisiologis, anak-anak pilihan ini diharapkan mampu membawa visi sekolahnya, berbicara di a- jang profesionalisme sistem pendidikan. diikuti beberapa sekolah lain- Bagi Sumerta, penerapan nya. Di antaranya SMAN 1 kmenum) Kanwil Dikbud Bali. Namun ia berharap, meskipun kaitan erat dengan strata sosial "Kami tahun ini baru merintis- kemungkinan bisa mencapai masyarakat dewasa ini. Terle- nya," ucap Kepala SMAN 1 tujuan itu kecil, minimal bisa bih, saat tercetusnya Deklarasi Denpasar, Ida Bagus Anom. Bogor --yang melahirkan sis- Pada tahun pertama ini, tam- mendekati. Jigera lalu bercerita awal tem perdagangan bebas. Kon- bahnya, baru dirintis satu ke- munculnya gagasan memben- disi ini menuntut lahirnya las. Mereka terdiri dari siswa SDM yang benar-benar ber- berprestasi dan diajar oleh te- tuk kelas unggul yang diyakini- "Mereka memang anak- kualitas. Pengkaderan inilah naga pengajar khusus. "Malah nya dapat melapangkan jalan untuk mendapatkan manusia anak pilihan, hasil seleksi de- yang hendak dicapai Semerta. saya targetkan guru yang akan Indonesia seutuhnya. "Ketika wan guru dengan berpegangan "Dengan mencermati strata duduk sebagai koordinator ke- itu saya menjabat sebagai Ke- pada pola standar tertentu. Ke- sosial masyarakat modern, kita las unggul bergelar $2," ujar pala SMAN 4 Denpasar. Salah las yang kami harapkan mam- sudah mulai menyiapkan calon Anom. satu cara yang saya lakukan, pu berbicara dalam dunia pen- tenaga profesional. Kelas ini- yakni membentuk kelas ung- gul," kenangnya. Langkah awalnya ketika itu adalah melakukan seleksi ketat di kalangan peserta didik. Me- reka dibagi dalam kelompok- Wajah-wajah mereka tampak apa guru yang mengajar di ke- kelompok tertentu sesuai de- lah yang saya harapkan mampu mimpin yang benar-benar tangguh," katanya lebih lan- Belum Tertarik didikan," kata Sumerta seraya berbicara nanti. Kita perlu pe- banan belum tertarik dengan Di sisi lain, tampaknya Ta- menambahkan, anggota kelas. unggul tidak saja lebih dalam nilai akademis, tetapi segi ke- disiplinan dan moralitas siswa juga menjadi syarat yang tidak bisa diabaikan. jut. "Kemelut" Pendidikan Kemajuan setiap sekolah memang tidak sepenuhnya ter- SMP Keterampilan, SMP Wardiman guhnya tidak perlu terjadi, ka- trampilan. Mengingat pengem- rena SMP umum yang mem- bangan SMP ketrampilan me- berikan perhatian khusus pada rupakan hal yang baru tentu- peningkatan ketrampilan sis- nya banyak kendala dan tan- wa, atas pertimbangan kebu- tangan menghadang dari luar, tuhan lingkungan dan ke- sehingga pelaksanaan SMP ke- mampuan sekolah sendiri da- trampilan ini belum dapat se- lam menyelenggarakannya". suai dengan apa yang diren- Selain membantah, Pakpahan canakan. juga menggugat masyarakat Perlu diketahui pada Tahun yang kerap mengabaikan pen- Pelajaran 1994/1995, diren- tingnya membekali siswa de- canakan dibentuk sejumlah ngan ketrampilan. "Tidak ada 192 SMP Ketrampilan, namun orang yang mau secara lang- sampai pada batas waktu yang sung menghargai pentingnya telah ditentukan, ternyata ada ketrampilan sebelum mereka 4 sekolah yang belum siap un- merasakan sendiri," katanya. tuk dijadikan sebagai SMP Ke- SMP Ketrampilan bukan trampilan. Sehingga pada awal SLTP kejuruan (ST, SKKP) Tahun Pelajaran 1994/1995 ba- si IX DPR RI, SMP Ketrampil dan bukan satuan pendidikan ru dibentuk sejumlah 178 SMP an yang dijuluki "SMP War- baru di luar SMP. Tetapi SMP Ketrampilan, tersebar di 27 diman" dianggap menyalahi a- yang memiliki tujuan, fungsi propinsi di Indonesia. Untuk turan, karena dianggap meng- dan peranan yang sama dengan tahun pelajaran mendatang hidupkan kembali ST, SKKP SMP umum lainnya. SMP Ketrampilan akan terus yang telah dilebur menjadi Setelah melihat uraian di a- ditambah. SMP umum. tas (apa, mengapa dan bagai- Puji Sasongko Melihat hal itu, Kepala Pen- mana) tentang SMP ketrampil- Penulis adalah guru SMP didikan Menengah Kejuruan an itu, kiranya sudah dapat di- Negeri 2 Selong (SMP Ketram- (Dikmenjur) Pakpahan meni- mengerti kemana gerangan a- pilan di Kabupaten Lombok lai, "Kekhawatiran itu sesung- rah dan tujuan dari SMP ke- Timur NTB). SMP Wardiman Keberadaan SMP Ketram- pilan tidak lepas dari sikap pro dan kontra. Seperti yang diper- tanyakan oleh kalangan Komi- PADA waktu duduk di bang- Dengan demikian SMP Ke- dikan dengan masyarakat akan ku SD kita pernah mendapat- trampilan dengan SMP umum dapat direalisasikan secara op- kan pelajaran ketrampilan, punya perbedaan jam belajar timal. mulai dari membuat lipatan- dalam 8 jam pelajaran setiap Pembinaan dan pengelolaan lipatan kertas hingga menjadi minggunya. program pendidikan ketram- suatu bentuk tertentu, meng- pilan di SMP Ketrampilan di- anyam, menyulam, sampai Mengapa Dikembangkan lakukan dengan cara antara membuat benda-benda hiasan Kebijaksanaan me- lain memperluas keanggotaan dan benda-benda pakai dari nyelenggarakan program ke- BP3, mengangkat atau me- kayu. Setelah tamat dari SD, di trampilan merupakan penja- nambah Wakil Kepala Sekolah SMP kita juga mendapatkan baran dari relevansi antara (Wakasek) bidang program pelajaran ketrampilan, yang pendidikan dan kebutuhan pendidikan ketrampilan dalam lebih luas dan mendalam. pembangunan, khususnya du- struktur organisasi SMP Ke- nia kerja. Selain itu juga dalam trampilan. Di SMP diperkenalkan rangka menanggulangi lebih macam-macam pendidikan ke- kurang 455.000 siswa SLTP trampilan, mulai dari keru- yang putus sekolah dan sekitar mahtanggaan, pertukangan 454.000 tamatan SLTP yang ti- kayu, elektronika, otomotif dak melanjutkan pendidikan- dll. Bahkan untuk tahun pela- nya ke SLTA. Jadi sekitar jaran 1994/1995 ini telah diben- 909.000 siswa. Mereka itu pada tuk SMP Ketrampilan. umumnya tidak memiliki ke- Apa itu SMP Ketrampilan? trampilan untuk bekerja. Bila SMP Ketrampilan merupakan setiap tahun jumlah itu terus suatu bentuk SMP, yang baru bertambah, ini bukan mustahil dikembangkan mulai tahun pe- akan menyebabkan memper- lajaran 1994/1995 ini. banyak jumlah siswa drop out Karena SMP Ketrampilan dan lulusan SLTP yang tidak merupakan SMP program ba- melanjutkan pendidikannya, ru, saya percaya banyak anggo- karena tidak memiliki ketram- ta masyarakat yang belum pilan untuk terjun ke ma- mengetahui apa itu SMP Ke- syarakat. Selain karena belum trampilan, meskipun keber- cukup umur untuk memasuki adaannya sudah berjalan 6 bul- pasar kerja. Dari an (sekarang berada pada catur permasalahan-permasalahan wulan ke-2). yang ada, maka sangat perlu SMP Ketrampilan adalah dikembangkan SMP ketram- Sekolah Lanjutan Tingkat Per- pilan ini. tama (SLTP) yang melaksana- SMP Ketrampilan merupa- kan program ketrampilan seca- kan wahana baru dalam pendi- ra khusus. Sedangkan yang di- dikan dasar yang mencoba se- maksud dengan program ke- jauh mungkin menyelami tun- trampilan secara khusus yaitu tutan kebutuhan masyarakat a- suatu program, di mana waktu kan mutu dan relevansi pendi- dan metode pendidikan ke- dikan, baik dari segi pengelola- trampilan dirancang sedemiki- an kegiatan operasional mau- an rupa, sehingga menyatu de- pun mutu lulusan serta kese- ngan disiplin kerja, dan etos suaian dengan suara hati nura- kerja yang baik, agar memben- ni masyarakat, dan dunia ker- tuk kemampuan dasar keahli- ja. Untuk itu perlu dilakukan an profesi. upaya-upaya peningkatan mu- Tetapi meskipun menyatu tu perencanaan dan kiat pem- antara waktu dan metode pen- binaan serta pengelolaan prog- didikan dengan disiplin dan e- ram ketrampilan. Ini antara tos kerja, SMP Ketrampilan ti- lain meliputí, pembinaan ma- dak mencetak tamatan yang najemen sekolah, pengadaan Menurut Wardiman, belum Sinyalemen Mendikbud di a- Kedua, sistem pengajaran siap kerja, melainkan mendi- dan pemanfaatan sarana dan optimalnya pengajaran fisika tas jelas bukan hanya iseng. memang perlu ditinjau kemba- diknya agar memiliki wawasan prasarana pendidikan, pem- dan ilmu dasar lainnya, antara Namun, jelas karena bidang- li. Peninjauan bidang sistem dan apresiasi terhadap profesi binaan tenaga kependidikan lain tercermin dari masih ada- bidang di atas merupakan da- pengajaran memang tak bisa atau keahlian kerja. Di sam- serta pengembangan kuriku- nya guru fisika yang langsung sar bagi ilmu pengetahuan dan hanya dilakukan seorang guru. ping itu, juga bertujuan mem- lum. Untuk lebih meningkat- memberikan konsep-konsep teknologi (iptek) yang sedang Ini melibatkan lembaga yang berikan bekal ketrampilan kan fungsi pengelolaan terse- abstrak dan kompleks kepada digalakkan dewasa ini. Lantas ada di atasnya, yaitu kandepdi- yang lebih optimal jika kelak but, di setiap propinsi telah di- siswa sehingga menimbulkan apa yang mesti dikerjakan gu- kbud maupun kanwildikbud. memasuki dunia kerja. Sekali- bentuk satuan kerja untuk kesulitan yang serius. ru, yang notabene seorang Sinyalemen Mendikbud pun demikian SMP Ketrampil- pengelolaan SMP Ketrampilan Ia menyatakan, pengajaran pendidik, untuk menyiapkan bahwa seorang guru selama ini an masih memberikan kesem- tersebut, yang berada dalam MIPA di sekolah sesungguh- tenaga-tenaga terdidik? Ada dalam menunjang proses bela- patan yang sama dengan SMP lingkup bidang pendidikan me- nya sangat unik dan penuh tan- beberapa siasat yang bisa di- jar menggunakan cara tradisio- nengah kejuruan (Dikmenjur) tangan, baik dari segi metodo- lakukan oleh seorang guru agar nal, perlu juga direnungkan, Apabila tamatannya ingin Kanwil Depdikbud. logi maupun materi pengaja- bidang MIPA tak menjadi mo- Apakah metode tradisional melanjutkan ke jenjang pendi- Selain itu, dipersiapkan per- rannya. Khusus untuk fisika mok menakutkan sebagian be- (berdiri di depan kelas, meng- dikan yang lebih tinggi, mere- intisan kegiatan magang di per- misalnya, cara mendidik ilmu ajarkan materi, memberikan ka dibekali pelajaran umum usahaan atau lapangan kerja fisika yang modern adalah de- Pertama, sesuai dengan latihan, terlepas dari mengerti yang setara dengan materi pe- lainnya yang memungkinkan ngan metodologi pshysics in fungsi guru sebagai seorang atau tidaknya siswa) masih co- lajaran SMP pada umumnya. siswa mengenal jenis profesi a- contact, artinya teori dan feno- pendidik, jangan terlalu me- cok diterapkan dewasa ini. Ke- Dengan demikian siswa SMP tau keahlian kerja yang sangat mena fisika harus disajikan da- nonjolkan wibawa (apalagi napa seorang guru tidak meng- Ketrampilan mempunyai wak- diperlukan untuk menumbuh- lam wujud yang ada kaitannya dibuat-buat, agar siswa merasa gunakan sistem atau metodolo- tu belajar lebih banyak diban- kan apresiasi dan etos kerja, dengan kehidupan sehari-hari takut) sangatlah merugikan. gi yang diterapkan lembaga- ding dengan SMP umum. Sis- berkaitan dengan ketrampilan- amati secara langsung oleh a- atau fenomena yang dapat di- Ini menyebabkan, proses ke- lembaga kursus luar, yang me- wa SMP umum mempunyai 42 nya. terbukaan dan keakraban" mang mengarahkan siswa un- jam pelajaran per minggu, de- Telah dilakukan penelitian nak didik. antara siswa dengan guru tak tuk mengerti? Metode baru dalam peng- akan terjalin. ngan 6 jam pelajaran muatan potensi wilayah serta kerja sa- Kurikulum juga sangat men- lokal. Sedangkan siswa SMP ma dengan Pemerintah Dae- ajaran fisika di sekolah, kata- Murid tidak akan mencintai dukung cara seorang guru nya, semacam ini belum ba- bidang MIPA bila pengajarnya mengajar. Guru akan dituntut Ketrampilan mempunyai 50 rah, masyarakat dan dunia usa- jam pelajaran dalam satu ha dalam menyusun dan meng- nyak diterapkan di lapangan, tak simpatik. Para siswa ba- target dalam mengajar. Sehu- minggu, dengan 14 jam pela- embangkan program pendidi- karena guru masih berpegang rangkali akan merasa "terpak bungan dengan hal ini, ada satu jaran ketrampilan. kan tersebut secara berkesi pada cara mengajar tradisional sa" mengikuti pelajaran hanya pertanyaan haruskah suatu Mata pelajaran muatan lokal nambungan. Hal ini diperlu- yang dijejali konsep-konsep untuk menaati syarat absensi. materi dilompati dan siswa be- sebanyak 6 jam pelajaran per kan untuk meningkatkan rele- Sebab, bagaimana mungkin lum mengerti hanya untuk Sejalan dengan perkem- dia mencintai pelajarannya bi- mengejar target. Menurut pe- minggu di SMP umum, diguna- vansi dengan tuntutan ma- k. sepenuhnya untuk prog- syarakat dan pasar kerja. De- bangan iptek yang terkait de la siswa tak "mencintai" guru mikiran sederhana, sebenar- ram pendidikan ketrampilan ngan demikian kebijaksanaan, ngan keberadaan ilmu dasar nya lebih baik menguasai satu pengajarnya. ditambah waktunya menjadi keterkaitan dan kesepadanan seperti fisika dan matematika, Mengatasi hal ini, jelas guru daripada lebih tetapi siswa tak 14 jam pelajaran perminggu. (link and match) antara pendi- ia mengharapkan, guru fisika harus simpatik, dalam arti bisa paham. (mansar) MIPA, Haruskah Jadi Momok? MENTERI Pendidikan dan dan guru ilmu dasar lainnya "melebur" diri di tengah- Kebudayaan (Mendikbud) mau mengembangkan dan me- tengah siswa. "Melebur" ba- Wardiman Djojonegoro De- nyesuaikan diri dengan tuntut- rangkali dapat ditafsirkan sen- sember tahun lalu melontarkan an pengajaran untuk lebih me- diri, seperti tidak menjaga ja- suatu pernyataan, pengajaran mudahkan siswa belajar, dan rak, tidak terlalu membuat sis- Matematika dan Ilmu Peng- menghapus kesan momok ter- wa takut, terbuka, membantu etahuan Alam (MIPA), khu- hadap pelajaran itu. setiap kesulitan siswa, mampu susnya bidang Fisika, masih Siasat Guru memotivasi siswa, dan sebagai- jauh dari memuaskan. Menu- Menyimak sinyalemen di a- nya. Dengan kondisi ini, siswa rut Mendikbud, hal ini dise- tas, jelas para guru kini ditun- akan "jatuh cinta" pada suatu babkan antara lain masih ter- tut untuk kembali merenung, bidang pelajaran karena sang batasnya jumlah guru, di sam- kenapa selama ini bidang- guru simpatik. Sesulit apa pun ping penguasaan materi pela- bidang (baca: matematika dan suatu bidang pelajaran, apabi- jaran para guru belum optimal. ilmu pengetahuan alam) terse- la gurunya sudah bersikap sim- "Harus diakui, guru fisika but di atas kebanyakan menja- patik, para siswa otomatis akan saat ini masih kurang 25 persen di momok menakutkan bagi mencintai bidang pelajaran dari keperluan yang ada, begi- para siswa. Jawaban ini harus tersebut. Sebagai catatan, guru tu pula dengan guru matema- segera dicari penyebabnya, memegang peranan penting a- tikanya," katanya. tanpa harus mencari kambing gar seorang siswa mencintai bi- hitam dan siapa yang salah. dang MIPA ini. umum. abstrak. sar siswa. sistem penerapan kelas unggul ini. Dua SMAN milik daerah lumbung beras, SMAN 1 dan 2 Tabanan, yang dijadikan ukur- an daerah setempat, belum memiliki kelas unggul. Tetapi bukan berarti mereka tidak tanggap terhadap perkem- bangan yang ada. Alasannya pun terkesan logis. Seperti yang dikatakan Wakasek Ke- siswaan SMAN 1 Tabanan, I Wayan Sutedja BA, penerap- an kelas unggul harus disesuai (Bersambung ke Hal 12, Kol 1) A THE NEW Sabtu Umanis, 7 Januari 1995 SKETSA Kontroversi di Sekitar Siswa Unggul YANG menjadi kekhawa- tiran masyarakat, akan tim- bul individu yang merasa su- perior; akan terbentuk ke- lompok elit, jika anak berba- kat dikhususkan penanga- nannya. Tetapi pendapat ini belum didukung oleh pene- litian. Demikian Prof.Dr.S.C. Utami Munan- dar. Tetapi sebelum kekha- watiran itu kemungkinan ter- jadi, barangkali saja rasa ke- cemburuan mendahului tim- bul. Penyebabnya, Rasa cemburu timbul di kalangan murid yang merasa lebih rendah kapasitasnya. Atau bagi mereka yang tidak unggul. mungkin perhatian berlebih- an terhadap kelas unggul. A- tau bidang-bidang di luar yang menentukan keunggul- an, seperti olah raga, keseni- an atau ketrampilan lainnya, kurang tergarap. Kondisi sekarang yang cenderung menganggap keunggulan identik dengan menguasai bidang eksakta. Ini menimbulkan persepsi yang menimbulkan loyalitas pengelola pendidikan berpi- hak. Kemudian dalam pelak- sanaan pendidikan menjadi timpang, karena aspek-aspek lain kurang tergarap. Siswa yang tak menguasai bidang eksakta atau ilmu sosial, ku- rang merasa memiliki kesem- patan tumbuh. Mungkin ka- rena dukungan moral pelak- sana pendidikan di sekolah kurang adil. Pengembangan bidang ke- senian, atau kemampuan pengembangan jurnalis, mi- salnya, juga memicu kreativi- tas. Terkadang sektor ini ja- rang diperhatikan orang se- bagai sektor keunggulan. Se- hingga tak mengubah bidang tadi menjadi lebih 'terhor- mat' kedudukannya dalam dunia pendidikan. Sering ke- kecewaan muncul pada siswa yang terlibat dalam sektor ini, yang hanya menjadi jago pada saat-saat ada lomba yang diharapkan menjulang- kan nama sekolah. Prof.Dr.Singgih D.Gunar- sa menjelaskan, perlunya terlebih dahulu membeda- kan pengertian kategori anak berbakat yang berhubungan dengan kognitif. Ini berhu- bungan dengan proses infor- jawaban. masi. Kemudian ada anak berbakat luar biasa dalam as- pek kognitif atau yang berhu- bungan dengan ketrampilan khusus. Kalau ketrampilan khusus itu menjadi soal di atas tadi, maka penjaringan anak ung- gul, paling tidak, diharapkan menggunakan alat yang mampu menjaring nilai tadi. Beberapa pakar yang meng- upas tentang anak berbakat sangat spesial membicarakan masalah metode seleksi atau alat jaring yang mampu men- jaring anak berbakat. Satu pemikiran menyebut- kan, bahwa IQ bukan satu- satunya metode yang diper- caya dapat menjaring potensi anak unggul. Oleh karena itu diperlukan banyak cara un- tuk mampu mengidentifikasi anak berbakat atau unggul. Cerita tentang kaum Neg- ro di Washington DC yang dipinjam oleh Utami Munan- dar dari penelitiannya di Bloom, konon menjelaskan ketidaksempurnaan tes IQ. Bahkan tes ini dianggap di- skriminatif. Maka mengiden- tifikasi anak berbakat di ling- kungan kaum Negro tadi di- gunakan tes presentasi bela- jar dengan norma lokal dan digunakan juga tes kreativi- tas. Apa yang disebut tes seba- gai ketaksempurnaan jaring tes IQ, juga dibenarkan oleh Prof.Dr.Ir.Andi Hakim Na- soetion. Minimal ini sebagai rambu-rambu. Ini berarti alat penjaring yang digunakan mengidenti fikasi anak berbakat harus berlapis-lapis. Faktor sosial lingkungan, faktor ketakber- untungan sebuah keluarga, faktor bahasa juga ikut me- nentukan kenapa diperlukan banyak cara untuk meng- identifikasi anak berbakat. Kontroversi timbul dalam rangka penanganan secara khusus terhadap anak berba- kat. Salah satunya seperti ke- khawatiran yang dikatakan oleh Utami Munandar di atas tadi. Tetapi jika kecemburu- an yang mendahului hadir, maka penanganan secara adil terhadap bidang studi yang memungkinkan siswa bisa berkompensasi penuh secara positif, mungkin merupakan nconst Salah satu keberhasilan yang dicapai seseorang ke- lak, konon juga ditentukan oleh daya menyesuaikan diri terhadap keadaan yang sama sekali belum pernah dialami sebelumnya. Ini menyangkut kemampuan sosialisasi. Dan ini juga memerlukan latihan yang tak hanya berlangsung di antara mereka. Dalam perspektif religius, keunggulan seorang anak a- dalah karunia tak terhingga. Dengan didukung oleh tuju- an pendidikan yang mengem- bangkan bakat-bakat anak seoptimalnya, maka akan cu- kup prihatin jika misalnya kecemerlangan pada seorang anak tak mendapat pengem- bangan karena ketidak- mungkinan pada lingkungan keluarga. Di satu sisi juga a- kan menyedihkan jika kece- merlangannya membuat a- nak terasing dari lingkungan. Atau ia mengalami suatu gangguan' kejiwaan yang tertekan oleh kecemerla- ngannya. Tentu kita tak ingin memiliki Sumber Daya Ma- nusia unggul, yang konon menjadi investasi masa dep- an bangsa, jika pincang jiwa- nya. Jika pembicaraan tentang anak unggul didekatkan de- ngan teori kreativitas, setiap anak memiliki benih kreatif. Hanya saja, intensitasnya berbeda. Pada anak yang sa- tu lebih subur tumbuhnya, sedangkan pada anak lainnya mungkret. Ini konon semata- mata pengaruh rangsangan yang dilakukan oleh ling- kungan. Pada pernyataan tadi a- gaknya benar juga, setiap o- rang memiliki kekhususan yang memerlukan penangan- an khusus. Dan sistem seko- lah umum dengan fasilitas u- mum dan penanganan secara umum akan tak banyak memberi dukungan ber- kembangnya potensi yang ada. Tetapi tetap saja kon- troversi penanganan anak unggul secara khusus timbul. Barangkali kontroversi tim- bul karena kekhawatiran yang diakibatkan oleh pena- nganan khusus ini perlu dire- nungkan. Minimal sebagai sebuah rambu-rambu. Nyoman Wirata. MEDIUM Fre vento HOTTEST REGGAE BAND FROM USA Wailing PROMOTED BY BUENA PRODUCTIONS Ti Po Regrice 10.000,- Ticket CDBS •Radio Plus Pinguin •Mahogani •Singkengken Radio Plus BALI DYNASTY RESORT BALL MANAGED BY SHANGELA INTERNATIONAL FM 106.5 BALI CD351002FM AREATATION OF 7 JANUARY 08.00 pm 21 CONCERT HALL JAKARTA 9 JANUARY 08.00 pm BUMI SANGKURIANG BANDUNG 11 JANUARY 08.00 pm PLAZA SIMPANG LIMA SEMARANG Soul's R.T. Pizza 12 JANUARY 08.00 pm GO SKATE SURABAYA 14 JANUARY 09.00 pm PANTAI SEMINYAK BLUE OCEAN DENPASAR January 14th'95 09.00 pm PANTAI SEMINYAK BLUE OCEAN DENPASAR •Mc. Donald's. Food Bazar Matahari •Captain Black Kuta 103 FM AN teve •Zero Six Krakatoa Seminyak Hongkong Restaurant Denpasar Harlan Pagi Bali Post Membuka Peluang Bisnis 21 Bali U.66 Sabtu Umanis, 7 Januari 1995 Kenaikan Terkait Er Denpasar (Bali Post) - Dalam RAPBN tahun 1995/1996 ter nerimaan khususnya dari sektor pajak hanya 2,1 persen (Rp 19.238,6 milyar sentase lebih kecil dari tahun sebelu dengan penurunan tarif PPh yang mu 1995. Direktur Peraturan Perpaja- jak maka kan DJP Drs. Abroni Nasu- kan men tion, yang berbicara kepada tahun sel wartawan di Denpasar berkait- nya lang an dengan pemasyarakatan rimaan P Undang-undang Perpajakan ningkatan tahun 1994 mengatakan, target penerimaan PPh yang tercatat dalam RAPBN tersebut me- rupakan konsekuensi dari pe- an PPh ta Walaup kecil, sec nurunan tarif PPh. Meski secara matematik ta- anan paj rif PPh mengalami penurunan, sumber namun kenyataannya pene- memiliki rimaan PPh masih mengalami penting. kenaikan. tambaha Kakanwil XIV Ditjen Pajak RAPBN Denpasar Drs. Made Armade rapkan dalam kesempatan yang sama ningkata menambahkan, penurunan ta- rif PPh tampaknya sudah disa- per- Demik ditargetk persen, A lain sepe dan seba dari benar oleh semua pihak, jak bumi sehingga dalam RAPBN sentase kenaikannya tidak se- basar jenis pajak lainnya. Kendati demikian, dalam praktiknya melalui langkah ek- mantan stensifikasi dan intensifikasi Pajak D yang dilakukan oleh aparat pa- penurun Abron Industri y Bebas Dius Jakarta - kayu (IP Menhut Djamaludin Suryo- Kepad hadikusumo mengusulkan agar Dephut, industri kehutanan yang mem- segera beli kayu secara bebas tidak di- bahan b izinkan melakukan ekspor mu- non HP lai tahun 1997, dan Hak Peng- HPH). Selain usahaan Hutan (HPH) yang menjual kayunya secara bebas pengusa dikurangi jatah penebangan- nya seca nya aka Pengu nya. Diharapkan mulai 1997 in- Janga dustri hanya mendapat paso- bahan b kan dari hutan yang dikelola bangan secara lestari, agar penebang- an dan ekspor dapat dikendali- kan sehingga di pasar dunia ti- dak terjadi kelebihan pasokan sar dunia kan dap dan harga produk kayu yang sedang lesu dapat naik, kata- bali harg nya di Jakarta, Jumat. Secara rinci ia menjelaskan, sedang Ia me jika pada 1995 industri kayu masih menggunakan kayu dari sar plyw pembelian bebas maka diusul- antara l kan agar hanya diberikan kuo- mi nega ta ekspornya sebesar 50 per- yang se sen. Kemudian pada tahun Jepan 1996 hanya 25 persen. terutam mempu Akhirnya Tahun 1997 semua nilai Ye ekspor hanya dari industri yang garan be bahan bakunya dari rancana tujui. P karya tahunan (RKT-yang me- sangat rupakan jatah penebangan) Cina ke Kond yang lestari atau traksasi pem- belian kayu langsung yang ber- perpara asal dari izin pemanfaatan produk AA Made Ca TIGA album optimis akan diselesaikannya tahun 1995. Tampaknya, Anak Agung Made Cakra, musisi Bali ini tak mau mundur. Walau ber- usia tua, ia tetap yakin akan bisa "mencuri" kapling pasar blantika musik di Bali. Akan halnya suasana ta- hun baru, ia tak mau keting- galan membuat acara sesama kalangan manula. Orkes Keroncong (Or- cong) Kenangan Abadi yang para anggotanya berusia an- tara 50-75 tahun, termasuk di dalamnya AA Made Cakra, memperingatinya dengan pertemuan nostalgia di Jalan Pulau Misol No 26 Denpasar, hari Minggu (1/1) lalu, de- ngan membawa alat musik mereka sendiri-sendiri dari rumah. Beragam canda tawa dan gaya mewarnai pertemu- ΚΑΡΙ bersa Wala kaplin công. keronc nya sa memas Syahru string 22.00 Wita itu, yang diisi an antara pukul 18.00 hingga 1929 in "konser" keroncong dan o- rang musik brolan ringan seputar musik lambar keroncong dan prospeknya itu saj kami-k di tahun 1995. Pertemuan yang berlang- dengar sung santai ini dihadiri seki- roncon Upa tar 20 pemusik keroncong yang lanjut usia yang pernah ber- leng. Jaya antara tahun 1950-1960- an di Bali, di antaranya A.A. Cakra (biola), A.A.Oka Sa- ding (cello), I Gst.Ngurah A- lit (biola), Sutan Syahrul siasi ge musik tidak a menye Sahbuddin (string bass), pop B A.A. Murka (gitar), Made pun p Roja (cakulele), Manan (co- tap dir kulele), I Gst. Ketut Suda (cokulele), Nyoman Mandri (vokalis), A.A. Suryatini Bebera ronco sia dar tetapi diangg syarak muda. keron (vokalis), dan I Gst. Ngurah kup b Ketu (vokalis). Hadir juga peminat dan pemerhati seni dari kalangan generasi muda seperti Tjok Mirah Arini, GLAN Iswara, Sukardi Gus- ti, dan I Gst. Lanang Ngurah kalang Jagatkarana yang mempra- karsai pertemuan tersebut. Belum Memasyarakat Berbicara musik keron- cong, konotasi umumnya a- dalah pemusik lanjut usia. Harus diakui animo generasi muda terhadap jenis musik dap m sebata ronco juara. Aka nya ak tua?. nya pe kan P yang yang satu ini kurang begitu para besar kalau tidak boleh di- kan la katakan menurun. Berbagai jenis aliran musik sekarang, baik Barat, dangdut, atau- pun pop, sepertinya kian menggeser kapling apresiasi keroncong. bangsa pergar karena dap e kaum muda terhadap musik "Sesungguhnya apresiasi syarak merup Color Rendition Chart
