Tipe: Koran
Tanggal: 1996-01-27
Halaman: 10
Konten
4cm HALAMAN 10 Menyongsong Pendirian Perguruan Tinggi Mahal Bali Post Jika tak Ingin Tergilas, Siapkan Strategi Munculnya perguruan tinggi (PT) dalam bentuk franchise-PT asing yang membuka cabang di tanah air, PT mahal milik kon- glomerat, dan kemungkinan swastanisasi PTN dalam waktu de- kat, menarik dipersoalkan. Paling tidak, kehadiran lembaga pen- didikan berlabel mahal ini akan mengancam eksistensi lembaga pendidikan tinggi yang ada, terutama dalam perekrutan mahasiswa sekaligus pemasaran keluarannya. Lantas, bagaimana sikap PTS, khususnya yang ada di wilayah Kopertis VIII, menghadapi kondisi ini? Berikut laporan Divisi Pendidikan Bali Post. T hirkan SDM-SDM yang berkuali- tas sesuai dengan tuntutan pemban- gunan," katanya sambil menam- bahkan, pendirian PT sejenis itu perlu ditanggapi positif. AMPAKNYA, tak ada PT asing yang buka cabang di tanah jalan lain, perguruan air, dan sejenisnya, "Dengan adan- tinggi yang telah eksis ya PT sejenis itu, akan dapat mela- harus siap menghadapi "tantangan" ini. Ini jika tidak mau tergilas dalam persaingan. Atau dalam bahasa yang popul- er-harus rela "gulung tikar", Namun, jika mau tetap bertahan- menghadapi persaingan ini harus mempersiapkan strategi jitu, Terutama, agar kualitas keluaran nya tak jauh kalah saing dari PT mahal, sehingga bisa bersaing di pasar kerja. Menurut Dr. Djamaluddin An- cok, kecenderungan perusahaan merekrut calon tenaga kerja dari PT yang mapan cukup beralasan. Kondisi ini disebabkan persaingan bisnis yang menuntut suatu peru- sahaan memiliki karyawan yang bermutu/berkualitas, agar usahan- ya tetap jaya. Dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu, yang kerap dipercaya perusahaan- perusahaan besar menyeleksi ca- lon tenaga kerja (naker), mengin- gatkan, menghadapi kondisi ini PT yang telah ada pintar-pintar memasang strategi. Sebab, katan- ya, mau tidak mau kenyataan ini harus dihadapi-tak bisa dihin- dari, lebih-lebih di era global. "Tak ada alasan untuk tidak memberikan izin pendirian PT mahal, cabang PT asing macam franchise dan sejenisnya. Sepan- jang tujuannya jelas, yakni menc- erdaskan kehidupan bangsa dan memenuhi persyaratan yang dia- jukan, kami harus memberikan izin," papar koordinator wilayah VIII-melingkupi Bali, NTB, NTT, dan Timor Timur-PT ma- hal itu. Namun, kata dia, ada satu tam- bahan persyaratan yaitu program studi yang akan dibuka tidak boleh sama dengan program studi yang telah ada. Dengan demikian, pro- gram studi yang telah ada masih ada kesempatan berkembang dan tidak sampai gulung tikar. Akan tetapi, jika dengan jalan itu masih juga ada PTS yang gulung tikar, itu kekeliruan dari PTS ber- sangkutan yang kurang serius mengantisipasi perkembangan. Pendapat itu didukung Ketua Yayasan Pendidikan Kejuruan Nasional Denpasar Dr. IGN Gor- da. Di zaman globalisasi ini, kat- anya, persaingan bukan hanya di sektor ekonomi, juga dalam ber- bagai sektor kehidupan, termasuk pendidikan. Prof. Dr. Nyoman Sutawan juga sependapat. Rektor Unud ini meramalkan, tahun 2020 nanti dunia pendidikan di Indonesia tak ubahnya seperti industri barang. "Hanya barang bagus yang akan dibeli, bukan sebaliknya." Begi- tu pula dengan hasil lulusannya, produknya harus bagus sehingga dipilih masyarakat. Dalam kaitan itu, Gorda selaku pengelola PTS (Undiknas Den- pasar-red) menyatakan siap dan menyambut hangat munculnya PT dalam wujud franchise, PT mahal, "Siap tak siap, setuju tak set- uju, mau tak mau, PT yang telah ada harus menerima kenyataan yang akan dihadapi," sambung Sutawan. Lebih jauh, mantan Koordina- tor Kopertis Wilayah VIII ini me- nilai, pendirian PT mahal dan se- jenisnya itu tidak masalah sepan- jang pelayanan yang diberikan sesuai. "Buat apa sekolah di tem- pat yang murah, kalau toh pelay- anannya tidak sesuai, serta hasil- nya kurang bagus," ucapnya men- dukung keberadaan PT mahal dan sejenisnya. Mahal demi Mutu Tampaknya ada beda persepsi soal pendidikan mahal. Selama ini, mahal-murahnya pendidikan hanya dilihat dari uang yang harus dibayar mahasiswa kepada lem- baga pendidikan. Gorda malah kurang sependa- pat pendirian PT sejenis itu dinilai mahal. "Istilah mahal itu relatif. Untuk menghasilkan mutu yang bagus, pengelola PT memerlukan biaya yang tidak sedikit. Salah satu contoh, seorang guru besar/ pakar tertentu tidak mungkin mau diberikan honor kecil dalam men- transfer ilmunya." Mantan Rektor Undiknas ini juga kurang sependapat dengan pendapat, seolah-olah dengan ber- dirinya PT mahal dan sejenisnya itu otomatis PT yang telah berdiri gulung tikar. Menurutnya, bukan kesalahan pemerintah yang mem- berikan izin pendirian perguruan tinggi mahal dan sejenisnya itu. Pemerintah, kata dia, sejak lama sudah mewanti-wanti, namun tak jarang PTS yang ada kurang mem- perhatikan. "Jadi ini bukan ke- salahan pemerintah, melainkan PTS bersangkutan yang kurang mampu mengantisipasi perkembangan. " Mengantisipasi masalah terse- but, katanya, tidak ada jalan lain bagi PTS kecuali mau meningkat- kan mutunya. "Saya ramalkan PT di masa datang tidak lagi melihat jumlah mahasiswa, melainkan lebih mengutakan mutu," ungkap nya. Selain mutu, sambung berpikir, mustahil di zaman Sutawan, juga ada hal-hal spesi- sekarang memperoleh pelayanan fik yang perlu ditonjolkan PT ber- bermutu tinggi dengan gratis," sangkutan. tandasnya. Dicontohkan, di bidang perta- nian. "Dalam mencari spesifikas- inya jangan menanam apel. Itu jelas akan kalah bersaing dengan apel luar negeri. Untuk Bali mu- ngkin mangga yang dikembang- kan," ujarnya. Begitu pula den- gan produk PT tinggi, harus dicar- ikan yang spesifik. Khusus untuk PTS yang kon- disinya kurang, kata dia, upaya merger (bergabung antar-PTS) lebih menguntungkan dibanding- kan bertahan seperti sekarang. Bagaimana seandainya Unud dis- wastanisasi? Menurut Sutawan, ia tak mempersalahkan seandainya Unud yang negeri ini kemungki- nan diswastanisasikan. "Apa boleh buat, bagi saya itu tak masalah," paparnya. Khusus Undiknas, kata Gorda, tinggal "menggelindingkan" saja. Beberapa PT asing telah ada yang menawarkan kerja sama, guna mengantisipasi masalah itu. Di antaranya Kentucky University. "Untuk itu salah seorang staf kami sudah kami kirim ke sana guna menjajaki lebih jauh." Bukan hanya itu, tambah dia, dalam waktu dekat, pihaknya akan mengangkat pembantu rektor IV yang khusus menangani masalah kerja sama, baik dengan universi- tas di dalam negeri, luar negeri, maupun dengan pihak industri. Khusus SDM, selain mengupay- akan tenaga dalam negeri yang berkualifikasi minimal S-2, juga tenaga asing. Peningkatan sarana prasarana juga terus diupayakan, diharapkan bisa bersaing dan tak ketinggalan. "Dengan strategi yang saya pasang itu, mudah mudahan Undiknas mampu berkompetisi," harapnya. Menghadapi Persaingan Pemerhati masalah pendidi- kan, Drs. Ketut Sumertha ber- pendapat, gagasan mendirikan PT mahal dan sejenisnya merupakan konsekuensi dari dampak makin berkembangnya dunia pendidikan di Indonesia. Artinya, gagasan itu muncul berdasarkan pertimban- gan para pengelola PT, setelah melakukan riset dan analisis dari berbagai faktor. Hal ini terkait dari tuntutan lapangan kerja terhadap peningkatan kualitas SDM, dalam menghadapi persaingan global. Karenanya, kata dia, gagasan pendirian PT mahal di Bali tidak perlu diributkan. Akan tetapi, yang perlu diperhatikan, sejauh mana PT yang ada bisa memberi pelay- anan plus kepada masyarakat. "Mahalnya itu seberapa, apa- kah sudah sesuai dengan mutu yang diberikan. Masyarakat harus DIJUAL MURAH PEMBAYARAN BISA LEWAT CREDIT CARD BAYARNYA MUDAH, GAMPANG, AMAN DAN PRAKTIS VISA KAYU KAMPER KAYU KRUING KAYU MERANTI MasterCard SENG ATAP DLL SEMEN BESI BETON TRIPLEK 2 DLL ASBES ATAP PIPA PARALON KERAMIK² DLL UD. GUNUNG MAKMUR BANGUNAN JL. GUNUNG AGUNG NO. 178 A TELP.422415 DENPASAR PENGIRIMAN CEPAT C. 268 ini dipercaya mengikuti penataran soal mahal atau murah itu tergan- sekolah plus di Jakarta itu menga- tung kondisi seseorang serta tem- takan, masyarakat terlalu cepat patnya. Sebab, ukuran mahal itu mengeluh jika dibebani biaya pen- berbeda bagi setiap orang." Dampak yang diberikan PT didikan yang sedikit lebih mahal. Selaku orang yang terlibat mahal bagi masyarakat, juga tidak Padahal, hasil yang diperoleh akan dalam kegiatan pendidikan, terlepas dari dua sisi, negatif dan kembali pada mereka. PTS mahal Netera mengisyaratkan, yang positif. Dikatakan, tidak semua misalnya, kalau toh mengenakan penting tujuan pendidikan untuk orang bisa masuk PT mahal lant- biaya tinggi, masyarakat mestinya mencerdaskan bangsa bisa terwu- aran perlu biaya tinggi. Sementa- melihat produk apa yang diberikan. jud. Dalam konteks ini, diharap- ra sisi positifnya, PT mahal men- "Ibarat menabung, besar menyetor kan tiap anak nantinya bisa mem- peroleh kesempatan pendidikan. janjikan peluang tercetaknya sar-besar pula hasilnya." jana-sarjana yang memiliki bob- Soal mahal-murahnya pendid- ot berkualitas. Kualitas inilah ikan juga ditanggapi Kasubag yang menjadi sasaran dunia pen- Penerangan Kanwil Depdikbud didikan sekarang. Cuma, katanya, Bali AA Bgs. Netera. Ia menilai kendala yang masih menganjal soal mahal itu sangat relatif. Artin- bagi terealisasinya PT mahal, ad- ya, tergantung kondisi dan kebu- alah menghadapi masyarakat Bali tuhannya. "Bagi yang memang yang belum sepenuhnya mempu- membutuhkan dan dirasakan akan nyai pandangan positif terhadap membawa manfaat lebih besar, perkembangan dunia pendidikan. tentu yang menjadi pertimbangan Kepala sekolah yang baru-baru adalah ilmu yang didapat. Jadi, Memang, ibarat air bah laju pen- didikan sulit dibendung-harus mengejar ketertinggalan, baik dari tuntutan zaman maupun pasar ker- ja. Persoalannya, bagaimana kesan mahal itu juga mampu menghasil- kan keluaran yang "mahal". Mak- sudnya, tak hanya berlomba-lom- ba mendirikan PT mahal, tetapi tak dibarengi keluaran yang andal. (sri/lit/jep) Pendidikan dan Produktivitas Kerja SECARA umum, tingkat pendid- yang berjenjang lebih rendah, karena ikan yang lebih tinggi berhubungan erat dengan tingginya angka partisi- pasi angkatan kerja upahan. Lebih jauh lagi tingkat pendidikan yang leb ih tinggi berkaitan dengan status pe- kerjaan yang lebih tinggi dalam sek- tor modem dengan rata-rata penghasi- lan serta upah yang lebih tinggi. Na- mun, hubungan tersebut tidaklah ber- sifat kaku dan terdapat beberapa per- bedaan antara berbagai jenis dan tipe pendidikan yang berlainan dan mem- butuhkan waktu yang lama untuk mencapainya. Hasil keluaran tenaga kerja tama- tan SMA ke atas, minimal pada jang- ka menengah, akan lebih besar dari pada permintaan bagi tenaga kerja dengan kualifikasi demikian pada pekerjaan tradisional seperti pegawai dan kerja upahan. Ini sering dinyata- kan sebagai masalah kebijaksanaan dalam arti penyerapan tenaga kerja lebih berpendidikan ke dalam angka- tan kerja. Sekelompok orang yang lebih berpendidikan dapat masuk ke lingkungan pekerjaan keluarga dan berusaha sendiri, termasuk di sektor pertanian berskala kecil; dan atau or- ang yang lebih berpendidikan itu da- pat memperpanjang masa mengang- gumya setelah tamat dalam mencari pekerjaan pertama mereka. Demikian pula sesuatu yang se- cara sosial tidak produktif harus dikurangi melalui peningkatan infor- masi ketenagakerjaan dan pelaksan- aannya, serta berupaya menyediakan informasi akurat kepada calon lulus- an tentang prospek lapangan kerja. Hal ini untuk mengurangi permintaan atas tuntutan pekerjaan yang tidak re- alistis dan mengurangi jangka waktu pencarian pekerjaan. Jika peningka- tan rata-rata tingkat pendidikan sekel- ompok pekerja bisa menaikkan produktivitas, maka cukup memadai untuk melakukan tambahan investa- si sumber daya menjadi sesuatu yang berharga dan wajar bila hal ini dilak sanakan, meskipun timbul pertanyaan serupa tentang kelayakan pendidikan yang disampaikan kepada mereka gunan ekonomi dan rata-rata penca- tergeser ke bawah dan pengaruh pen- paian tingkat pendidikan. Penyebab- ingkatan rata-rata pendidikan terhadap nya, barangkali muncul dalam dua produktivitas pada pekerjaan baru arah, karena pada individu dengan mereka. Jika yang berpendidikan leb- pendapatan tinggi terdapat permintaan ih tinggi tidak memiliki produktivi- konsumsi yang kuat akan pendidikan, tas lebih tinggi di bidang pekerjaan melampaui batas minimal. Bagaima- nontradisional daripada mereka yang na pun, pada tingkat pendapatan per berpendidikan lebih rendah yang di- kepala di Indonesia, hal ini merupa- gantikannya, harus diperhatikan kare- kan suatu pengaruh penting hanya na memperkerjakan pekerja yang se- bagi sebagian kecil minoritas yaitu se- benamya di luar kualifikasi secara bagai kelompok berpendapatan san- sosial tidak hanya merupakan pem- gat tinggi. Bagi sebagian besar pen- borosan investasi dalam pendidikan duduk, pendidikan dianggap suatu mereka, juga dapat menurunkan investasi, sesuatu yang dianggap per- produktivitas karena rasa ketidakpua- lu. Makin tinggi tingkat pendidikan, san pekerja, keterasingan dan makin baik untuk memberikan kepa- da anak-anak suatu peluang bagi ke- masalah-masalah moral. hidupan yang lebih baik sesuai keingi- nan orangtua. Di negara lain, kecenderungan ini menghasilkan suatu elastisitas pendapatan terhadap tuntutan pendidikan yang lebih ting- gi di luar apa yang diperoleh mayori- tas, yang secara substansial lebih be- sar dan perkembangan cepat tingkat pendidikan menengah dan tinggi ter- jadi, maka suatu ambang tertentu te- lah dilewati, terutama dalam konteks penurunan fertilitas yang cepat, kare- na dengan jumlah keluarga yang leb- ih kecil, orangtua mampu menyekolahkan tiap anaknya ke tingkat pendidikan lebih tinggi. Berkenaan dengan kemungkinan lainnya, perlu diketahui, pertambah- an jumlah absolut dan proporsi tama- tan sekolah menengah seperti halnya lulusan universitas memaksa mereka mencari penghidupan di sektor usa- ha keluarga atau berusaha sendiri. Secara langsung hal ini menimbulkan masalah kebijaksanaan umum, apa- kah sistem pendidikan formal sebet- ulnya melayani kebutuhan orang dalam lingkungan tersebut atau tidak. Hal ini menegaskan, akan bermanfaat untuk memberikan perhatian terhadap kurikulum sistem pendidikan formal menjawab berbagai pernyataan sep- erti pendirian eksplisit dan implisit, Suatu kesimpulan penting adalah sejauh mana isi kurikulum itu men- pada semua tingkat, pendidikan mem- ingkatkan kemampuan untuk terus punyai peranan penyiapan yaitu harus belajar selama hidup, dan apakah mempersiapkan tamatan tiap tingka- kurikulum itu secara realistis dapat tan pendidikan untuk (1) ingin bela- mengantisipasi prospek pasar tenaga jar ke tingkat pendidikan berikutnya, kerja, dan latihan manajerial dasar/ (2) bisa langsung masuk lapangan wirausaha untuk keperluan sektor perusahaan kecil. Ini penting dari segi pembangunan ekonomi, karena se- bagian negara industri baru di Asia (Taiwan, Korea dan sebelumnya Jepang), kebanyakan perusahaan in- dustri raksasa saat ini berasal dari pe- rusahaan kecil milik keluarga, bahkan sampai sekarang sebagian besar per- tumbuhan lapangan kerja berada di sektor usaha kecil ini. Dalam jangka panjang, jelas ter- dapat hubungan kuat antara pemban- MENYAMBUT LEBARAN & TAHUN BARU CAKA 1918 DAPATKAN HADIAH LANGSUNG TAPE COMPO/RICE COOKER PLUS KADO CANTIK YANG MANA SAJA BISA ANDA PILIH &&&Qall 27 85 VRTOK PEHELLER EVER THE SEPEA ROTOR REVIE UANG MUKA MULAI Rp. 500.000 kerja yang berpenghasilan, (3) mema- suki usaha keluarga atau usaha sendi- ri. Di Indonesia, dalam kerangka sistem pendidikan, penekanan lebih (Bersambung ke Hal 15 kol 1) 20100 Sabtu Umanis, 27 Januari 1996 Brush Up Your English Oleh Soejono Ts Inilah latihan minggu lalu. Anda mengerja- kannya, bukan? Cocokkanlah. life. 1. I think love is the most important thing in 2. I think television is the best entertainment in the world. 3. I think nearly all officials are corrupt. 4. I think all wars are evil 5. I think black-haired girls are prettier than blondes ones. Tinggallah Anda setuju atau tidak dengan pernyataan tersebut di atas. Anda pun tinggal memilih dari sekian cara persetujuan dan tidak- setujuan. Latihan berikutnya mengenai pemakaian kata sifat "yakin." 1. I'm not sure about the accident some weeks ago. 2. Are you certain about my information? 3. Why aren't you positive about what hap- pened yesterday? 4. I'm definite that he was mistaken. 5. I like him but I never agree to his opin- ions. Seseorang telah mengerjakan atau akan mengerjakan sesuatu Anda setujui atau Anda menganggapnya sebuah pikiran yang bagus atau juga sebaliknya, Anda tidak menyetujuinya atau menganggapnya sebuah pikiran yang jelek. Dalam BUYE nomor 4 ini Anda akan diberi- kan cara mengungkapkan perasaan Anda ter- hadap sesuatu pikiran. Contoh: (4) Perhatikan percakapan ini: A: I'm feeling terrible boared. I'm going to take a job. b: Good idea! - That's silly. A: Then I can buy my own car. b. Splendid! - What for? A: And pay for my ewn clother. B: How wise of you - That's silly Anda dapat mengetahui bagaimana mem- praktikkan baik approval maupun disapprov- al. Yang perlu dijadikan bahan pembahasan ialah: I'm going to open a night club Intention atau maksud dapat diungkapkan dengan beberapa cara: a. dengan kata kerja intend atau mean. Contoh: I intend to move to another house. "Saya bermaksud pindah ke rumah lain." He means to rebuild his old house. "Ia bermaksud membangun kembali rumah- nya yang lama." b. dengan menggunakan susunan be going to yang adalah cara yang sangat umum di- gunakan. Contoh: We're going to grow more vegetables this year. "Kita bermaksud menanam lebih banyak sayur mayur tahun ini." We are not going to cut this tree down. "Kita tidak bermaksud untuk memotong po- I'm going to go on a diet. (= berpantang diri) hon ini." I'm going back home. I've paid all my debts. I've done the home-assignment. Andaikata Anda setuju atau menyetujui apa yang akan atau telah dilakukan, berikut ini car- anya: Approval (Persetujuan) What a good ideal! A very good idea. That's an excellent idea. (c) Wonderful! Splendid! (a) (b)- (f) (g) How wise of you! (h) Berikut ini beberapa pernyataan. Nyatakan approval Anda tentang pernyataan temanmu itu: (a) - I'm going to learn French. - I'm going to telephone the Police. (c) - I'm going to continue my study overseas. (h) - I'm going to find a new girl-friend. - I've got engaged. - I've opened a night club. (f) (g) (b) Apabila Anda menganggap bahwa pikiran itu tidak baik (disapproval), Anda dapat menyata- kan perasaan Anda sebagai berikut: Disapproval That's not a (very) good idea. - That's silly - You shouldn't do that What for? 3606 Pemakaian be going to itu lebih menekan- kan ide maksud daripada ide waktu yang akan datang. Apabila be going to menjadi was/were go- ing to, maka itu mengungkapkan bahwa mak- sud lampau atau rencana lampau tidak dilak- sanakan, karena sesuatu hal. Contoh: I was going to come to the meeting, but it rained cats and dogs. (So I didn't come) "Maunya saya datang ke rapat itu, tapi hu- jan deras sekali." (Jadi saya tidak datang). I was going to play the piano at the party tonight but I have to see off my mother to the airport at 8 p.m. "Maunya saya bermain piano di dalam pes- ta nanti malam, tetapi saya harus mengantarkan ibu ke bandara pada pukul 8 malam." Sekarang Anda berlatih menerjemahkan kal- imat berikut ini: 1. Kapankah kau bermaksud berangkat ke Canbera? 2. Pukul berapakah ia bermaksud mening- galkan Denpasar? 3. Maunya saya menghadiri upacara itu, tapi tiba-tiba saya sakit perut. 4. Saya tidak bermaksud (= intend to) melamar pekerjaan itu. (a) (b) (c) (d). 5. Ia tidak bermaksud (= mean) untuk menunda keberangkatannya. INGIN TAMPIL BEDA? DAPATKAN WEI KOLEKSI TERBARU KAMI just find us !! Sabtu Umanis, 27 Januari Penilaian S Pemda Bali Denpasar (Bali Post) - Tidak masalah kalau sampai P Tata Usaha Negara (Di-PTUN-kan wa wajib stiker untuk penjualan m gar hukum. "Perda itu produk De PUOD Depdagri," ujar Gubernur kan pengurus daerah PMI Bali di Ia menilai menghilangnya mi- numan keras (miras) khususnya bir di Bali selama ini hanya mo- tivasi pihak tertentu mencari un- tung. Apakah yang dimaksud mencari untung itu pihak PT Ar- bamas Multi Invesco (AMI) atau distributor yang merasa dirugi- kan? Oka hanya menjawab, "Se- muanya itu. Ya untuk keuntun- gan mereka." Suharsono Hadikusumo (pen- siunan pegawai Pajak) beralamat di Jalan Pejuangan No.2/RT 08/ 10 Kebon Jeruk Jakarta Barat dalam Surat Pembaca (Bali Post, 25/1) mengungkapkan adanya keberatan agen bir lokal di Bali. Sebab, sesuai Perda No.3 Tahun 1995 tentang minuman keras- semua minuman beralkohol teta- pi bukan obat penjualan bir di- wajibkan oleh Gubernur Bali un- tuk memakai stiker yang harus dibeli dari PT AMI-yang pe- megang sahamnya adalah anak pengusaha dan cucu pejabat ting- gi di Jakarta. Harga resmi stiker itu cuma Rp 200, tetapi telah dijual oleh PT AMI dengan harga Rp 600 se hingga agen bir lokal keberatan membeli stiker itu. Gubernur Bali Oka kemarin membantah penjualan stiker sampai Rp 600. Kenaikan harga stiker, katanya, itu mungkin saja Industri para Pek Denpasar (Bali Post) - Mengawali tahun 1996 ini, sua sana lesu mulai tampak pada bengkel bengkel maupun show room industr mebel rotan di Denpasar dan Kuta Para pekerja pun tak bergairah beker ja karena sepinya permintaan barang barang kerajinan dari rotan. Itu di ungkapkan Rudi Hartono dari Ad Jaya Rotan dan Kadek, pramuniag show room PT Bali Rotan Plaza, da sejumlah perajin rotan di Kuta, Juma (26/1) kemarin. Menurut dia, ketidakbergairah an pekerja mebel rotan ini terliha sedikitnya pekerja yang melakuka pekerjaannya. Bahkan sebagia sudah ada yang beralih profesi. "Banyak sudah rekan-reka yang pulang ke Jawa karena sepi ya permintaan terhadap mebel r tan. Ini merupakan pukulan te hadap industri mebel rotan di I donesia," ujar Nudin, salah sec ang pekerja di Adi Jaya Rotan. Tidak hanya di Bali yan sepi, di Malang dan kota-kota lai nya di Jawa juga mengalami ya sama," paparnya. Diperkirakan sepinya pe mintaan di dalam negeri kare sedang menghadapi bulan pua dan Lebaran Februari mendatar Mungkin masyarakat memfok kan uangnya untuk persiapan h raya. "Mudah-mudahan setel Lebaran nanti bisnis mebel ro lebih bergairah lagi," ujarnya. Kebijakan pemerintah un melarang ekspor rotan ment tambah Rudi Hartono merupak peluang bagi pengembangan bis mebel di Indonesia. Dengan m golah rotan menjadi barang j baru kemudian diekspor al memberikan nilai tambah ya cukup besar bagi negara. "Se bisa meraup devisa, pengemban INFORMASI UNTUK ANDA RAYON KRINGKEL Dijamin daya resap warna bagus, baik untuk batik, coletan, canting/celup SHT (140) Relax (115-120) Rp 1.975 HARGA BARU RAYON POLOS ASLI PROSES PABRIK BUKAN TRADISIONAL COTTON JERSEY 30/S PUTIH Rp 10.950 Batik+T'Shirt RP (115) Rp 1.245 20/S PUTIH Rp 11.500 80 X 60 BODY SIZE RP2(120) Rp 1.095 TC-MISTY Rp 11.950 KOAR (160) Rp 2.395 70 X 50 Relax (125-130) COTTON BK COTTON GREY Rp 1.225 70 X 46 Rp 1.625 RKO (120) Rp 975 GREY & WARNA Nantikan Produk Baru Kami - Kain Canvas Twill - Polar Fleece Cotton,dll HARGA PASTI BERSAING & MUTU TETAP TERJAMIN TOKO "RAYON" JALAN IMAM BONJOL 290 DENPASAR TELEPON 483177, 483178 Tempat berkaraoke paling oke, nyaman dan eksklusif Hanya ada di tempat Sint KENKEN Karaoke DISKON 50% Telah dibuka "SING KEN KEN" Karaoke tampil dengan layanan prima, Singing Hall, 6 Vip Room, dan Sound System terbaik. Koleksi lagu terlengkap dari Indonesia, Barat, Jepang, Mandarin dan Korea tersedia di "SING KEN KEN" Karaoke Dapatkan 50% Diskon untuk Vip Room selama promosi. "SING KEN KEN" Karaoke berlokasi di Lantai II "HONGKONG GARDEN" Restaurant, Jl. By Pass I Gst. Ngr. Rai - Padanggalak, Sanur. SUZUKI PT. CAHAYA SURYA BALI INDAH JI. Thamrin 25, Telp. 431926 Jl. By Pass Ngurah Rai 110 C Telp. 753887 SUZUKI C. 241 DEPT. STORE JL. DIPONEGORO 50 DENPASAR KINI HADIR LEBIH DEKAT DENGAN ANDA.....! C 181 SUZUKI SUZUKI - SERVICE GRATIS BERHADIAH -T-SHIRT SUZUKI BERLAKU S/D 31 JAN. '96 C 1000 SUZUKI GUNUNG AGUNG Jl. Gunung Agung No. 138 Telp. 422887 UANG MUKA MULAI Rp.500.000 KREDIT 4 41 L-- TAHUN DAPATKAN......!! HADIAH LANGSUNG KALUNG DAN LIONTIN EMAS UNTUK 100 PEMBELI PERTAMA SUZUKI INOVASI TIADA HENTI SEPI - Suasana di tempat sekitar Kuta, saat ini sepi tidak bergairah dalam akti SUZUKI II PT. VARIA PR JI. Imam Bonjol No.7 UANG MUKA Rp.500.0 Khusus Type Bebek Bunga 1,25 % -Kredit 1-4 Th UNTUK 50 PEMBELI PI 9 Januari s/d 31 Janua Minggu Buka Ful Bergegaslah Kesempata SERVICE GRATIS 6 KALI (61 SUZU SUZUKI... MEN 2cm Color Rendition Chart C. 26 C 197
