Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1996-06-16
Halaman: 02

Konten


4cm HALAMAN 2 SOROT "Partai Dagelan Indraprasta" PARTAI Dagelan Indraprasta. Partai itu bukan partai baru. Tak seperti PUDI yang dibentuk Sri Bintang Pamungkas. Par- tai Dagelan Indraprasta takkan pernah ada di Indonesia, karena tak boleh lagi membentuk partai baru di sini. Pembentukan partai baru inkonstitusional, tak sesuai ketentuan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1985. Partai Dagelan Indraprasta, memang kalau disingkat jadi PDI, tetapi keberadaannya selalu ditulis lengkap. Tak ada singkatannya. Karena, konon, kalau ikut-ikutan menyingkat nama menjadi PDI salah-salah ikut bergonjang-ganjing tak menentu. Kiprahnya hanya terbatas di negeri tanpa nama-tetapi nama Indraprasta malah mirip negeri pewayangan walaupun massanya cukup banyak. Sebagaimana layaknya partai politik yang menghimpun massa dan simpatisan yang memiliki kesamaan ideologi, misi, kepentin- gan, nasib, dan orientasi, Partai Dagelan Indraprasta juga punya massa. Karakteristik partai itu, massanya terdiri atas para pemeran dagelan yang dalam tingkah polah kesehariannya kocak, lucu, konyol, tetapi terkadang romantis dan melankolis, bahkan antago- nistis. Orang-orang lucu dan konyol mengurus partai akan membuat partainya jadi lucu. Dalam pemilihan pengurus, terlebih lagi, berb agai lelucon selalu muncul. Kandidat saling sikut, cari dukungan sana-sini, mengklaim diri telah dapat dukungan cabang. Kandidat lain mengaku-ngaku telah jenuh menjadi pemimpin, tetapi jika memang dikehendaki sebagian besar forum, saya siap." Ada lagi yang mengaku tak punya potensi jadi pemimpin, tetapi diam-diam menjual harga dirinya mencari dukungan. Ada kandidat yang diam seribu bahasa, tetapi diamnya itu silent is golden. Diam- diam dukungan datang mengalir. Agaknya tingkah polah fungsionaris Partai Dagelan Indraprasta itu sasarannya jelas: kedudukan dan popularitas. Dunia politik me- mang begitu. Ahli perkamusan dan penyair Inggris Samuel Johnson pernah bilang, politik tak lebih dari sekadar alat untuk menanjak, mencapai kedudukan tinggi, dan popularitas di dunia ini. Partai Dagelan Indraprasta memang lucu. Punya konstitusi, tetapi masing-masing "pemimpin" berpegang pada AD/ART dengan tahun berbeda-beda. Pintar-pintar saja mereka mencari alasan pem- benar Di Negeri Indraprasta, kehidupan politik menjelang pemilihan pengurus kerajaan juga diwamai trik-trik kotor namun rapi. Sasa- rannya, menjatuhkan lawan tanpa kentara. Partai bentukan Prabu Duryodana kini memasuki babak rivali- tas baru dengan partainya Dharmawangsa cs. Secara kuantitas Dury- odana punya massa jauh lebih besar. Fungsionarisnya saja seratus orang, sehingga dalam istilah orang Bali disebut Satus Korawa. Kalau masing-masing fungsionaris punya massa 10.000 orang, maka partai Duryodana punya dukungan suara 1.000.000, sehingga layak mendominasi kursi parlemen Indraprasta. Akan halnya partai Dharmawangsa. Partai gurem-yang kalau diurut-urut masih ada hubungan kekerabatan, sama-sama berdarah Dinasti Barata dan Duryodana-Dharmawangsa cs ad- alah saudara sepupu ini hanya mampu merekrut lima kader dan fungionaris, Dharmawangsa sendiri, Bima, Arjuna, Naku- la, dan Sahadewa. Kegureman itupun masih mengandalkan bayang-nayang kharisma orangtuanya, Prabu Pandu dan Dewi Kunti. Anehnya, banyak juga rakyat Indraprasta yang simpati pada partai ini. Partai Duryodana punya hajat besar, menang secara mutlak dalam ajang pemilihan pengurus kerajaan. Mereka bertekad me- nyingkirkan lawan politiknya lewat skenario pembunuhan tan- pa kentara. Dharmawangsa cs diundang berpesta pora di balai gala-gala di tengah sebuah hutan. Dalam skenario versi Duryo- dana, balai itu akan dibakar begitu Dharmawangsa cs mulai mabuk. Fungsionaris partainya sendiri diperintahkan untuk segera kabur. Sasarannya: Dharmawangsa cs mati terbakar. Ternyata skenario itu tercium warga Indraprasta yang punya sikap politik netral, Prabu Widura. Paman Dharmawangsa ini menyam- paikan hasil investigasinya dan secara spontan Bima membuat tero- wongan penyelematan panjang dari balai gala-gala tembus ke hu- tan lain. Dharmawangsa cs yang disertai sang ibu, Dewi Kunti, siap ikut pesta. Entah kebetulan atau sebuah mukjizat, menjelang be- rangkat mereka didatangi enam orang pengemis, satu di antaranya perempuan. Tibalah hari "H". Pesta dimulai. Semua undangan mabuk. Balai gala-gala, seperti skenarionya, kemudian dibakar. Kel- ompok Duryodana kabur. Tinggal hanya kelompok Dhar- mawangsa di situ. Balai ludes dilalap api. Enam mayat berge- limpangan hangus dengan kulit melepuh. Satu di antaranya perempuan. Kelompok Duryodana bersorak kegirangan. Ekspresi sedih muncul dari setiap wajah mereka. Besoknya, kelompok ini me- masang iklan belasungkawa besar-besar di surat kabar terbitan In- draprasta. "Turut berduka cita atas wafatnya warga Partai Dhar- mawangsa. Semoga arwah mereka diterima di sisi Tuhan." Dalam - benak mereka telah ada kemenangan dan kursi kekuasaan ada di tangan. Tak ada yang tahu, kalau ternyata fungsionaris partai Dhar- mawangsa selamat. Dan, yang hangus terbakar adalah enam orang pengemis. Sebuah trik politik berakhir dengan kekonyolan. Bay- ang-bayang kekuasaan pupus oleh ketidakpastian. *** Kisah negeri Indraprasta rada-rada mirip dengan munculnya Partai Dagelan Indraprasta. Tetapi, ternyata pula dua-duanya hanya ada dalam dunia yang tak nyata. Fiktif. Yang ada dalam realitas adalah penulis skenario, sutradara, dan dalang yang memainkan peran mereka. Dalam kehendak sang dalang, pihak-pihak yang bertikai baik pemeran-pemeran dagelan maupun dua kubu partai di Negeri Indraprasta harus bertempur agar salah satunya menang. Atau minimal dunia mereka kacau balau. Namun, sang dalang dan sutradara masih punya kearifan, begitu pementasan usai para pemeran dagelan dan sutradara mengumpulkan lagi pihak-pi- hak yang terlibat dalam sebuah kotak kebersamaan. Persatuan dan kesatuan. K. Suarsana Anggota Redaksi Denpasar: Agustinus Dei, Pasma, Riyanto Rabbah, Srianti, Sri Hartini, Suana, Suarsana, Sudarsana, Sueca, Sugendra, Suja Adnyana, Sutiawan, Emanuel Dewata Oja, Artha, Alit Suamba, Subagiadnya, Sugiarta, Sutarya, Wahyuni, Wilasa, Kasubmahardi, Martinaya, Mas Ruscitadewi, Oka Rusmini, Sawitri, Umbu Landu Paranggi. Bangli: Karya, Buleleng: Tirthayasa, Gianyar: Alit Sumertha, Jembrana: Edy Asri, Karangasem: Dira, Klungkung: Daniel Fajry, Tabanan: Alit Purnatha, Jakarta: Muslimin Hamzah, Bambang Hermawan, Sahrudi, Dadang Sugandi, Alosius Widhyatmaka, NTB: Agus Talino, Nur Haedin, Izzul Kairi, Raka Akriyani, Ruslan Effendi, Siti Husnin, Syamsudin Karim, Suyadnya. NTT: Hilarius Laba. Surabaya: Endy Poerwanto, Bambang Wiliarto. Yogyakarta: Suharto. Wartawan Foto: Arya Putra, Djoko Moeljono. Bali Post Dwi Yani, Legawa Partha, Nikson, Palgunadi, TYPE LAIN GL MAX GL PRO TIGER NSR HONDA HONDA BLACK ASTREA IMPRESSA DENGAN UANG MUKA: Rp750.000,- ANGSURAN: Rp 138.500 JANGKA WAKTU s/d 4 Th AYO BURUAN KESEMPATAN DARI 1/6 s/d 30/6 '96 AMORA F Bali Post ENOMENA Minggu Paing, 16 Juni 1996 Minggu Paing, 16 Ju Mungkinkah Menyatukan Dua Tanduk yang Terbelah IBARAT dua tanduk, kubu Megawati dan Fatimah Achmad kini di ambang kehancuran. Partai Banteng, tentu tak bisa dikendalikan dua tokoh yang tak sejalan. Kedua tanduk itu telah terbelah, sehing- ga menimbulkan konflik yang terus berlanjut pada pra-kon- gres maupun pasca-kongres di Medan nanti gu (kalau jadi-red) Kemelut yang melanda PDI memang belum reda. Bahkan ada kecenderungan makin meruncing. Kedua kubu yang berselisih, mas- ing-masing dari kubu Megawati Soekarnoputri dan Fatimah Ach- mad cs., makin menunjukkan pertentangan. Setidaknya seribu pendukung fanatik Megawati di Jawa Timur, beberapa hari lalu, melakukan aksi protes dengan membakar Patung Soerjadi-Fatimah Achmad se- bagai aksi tidak puas terhadap tokoh PDI yang dinilai mengkhianati partai. Toh kubu Fatimah Achmad, mengetahui reaksi spontan tersebut, tetap ber- sikeras mengadakan kongres IV di Medan 20-24 Juni, menyusul di- kantonginya izin dari Polri serta kesiapan Mendagri memberikan ceramah. Namun di sela-sela kongres no, kongres yes, muncul sebuah tawa- ran menarik, yakni mempertemu- kan kedua tanduk" banteng (Mega dan Fatimah) yang ter- belah. Sebuah jawaban tentang keinginan itu, masih mengam- bang. Jawaban tentang tawaran tersebut justru datang bukan dari dua tokoh tadi. Ada yang menga- takan sulit mempertemukan kedu- anya, sebelum benar-benar beru- saha mencobanya. Keinginan mempertemukan kedua tokoh itu dilontarkan Men- ko Polkam Soesilo Sudarman dan Menhankan Edi Sudrajat. Menko Polkam mengatakan, hendaknya kedua belah pihak yang ada di dalam persoalan internal men- gadakan pertemuan sebelum kon- gres dilaksanakan. "Kalau bisa ya bertemu, kan orang bilang, mbok kalau ada beda pendapat, ya musyawarah mufakat. Ya, wis, pimpinan nasional juga bilang be- gitu. Kan itu amanat," katanya. Staf Peneliti Kewilayahan dan AKUR - Sekjen DPP PDI Alex Litaay, Fatimah Achmad, dan Megawati pada saat masih akur di Bali. Politik dari Lembaga Ilmu Penge- tahuan Indonesia (LIPI), Syamsu- din Haris, mengemukakan juga solusi yang menarik itu akan men- jadi pemecahan terbaik, yakni melaksanakan dialog tiga pihak, pihak Mega, pihak penentang Mega dan tokoh sesepuh PDI yang masih hidup yang pernah menandatangani deklarasi fusi PDI. Karena persoalan PDI sebet- ulnya persoalan internal, sehing- ga perlu dimusyawarahkan secara internal. Hal ini akan menjawab, sekaligus memecahkan persoalan internal yang makin meluas- menggoyang tadi. tanduk banteng belum kukuh dan rapi sejak beberapa tahun lalu, se- hingga mudah goyang oleh situa- si-situasi di luar dan di dalam. Dua tombol di tampuk pimpi- nan PDI seolah terlepas dari lam- pu yang hendak dinyalakan (baca: PDI), perselisihan sebelum Pemi- lu diduga makin menjadi-jadi. Lantas siapa yang akan meng- hidupkan PDI jika kondisi terus begitu. Belum satu pun yang bisa menjawab persoalan-persoalan yang terus mengemuka menimpa partai banteng. Terkatung-katungnya nasib PDI memang sangat ditentukan pimpinannya, dan arus di bawah hanya mengikutinya. Apakah kon- gres di Medan akan berlangsung pun bergantung pada tokoh yang ada di belakangnya di samping faktor eksternal lain. Lantas bagaimana risiko kalau kongres berlangsung? Banyak yang mem- prediksikan, akan terjadi kericu- han, kekacauan. Toh Kasum ABRI kemudian dengan tegas mengatakan kalau ada kericuhan, "Akan kita gebuk. Kita selesaikan." Terakhir, seribu BPMkos Satgas PDI pun siap mengaman- kan kongres dengan sistem berla- pis. Mereka pun mengadakan Tetapi tampaknya kedua pihak sekjen-kendati mengakui Mega pernyataan tersebut sebagai usu- koordinasi dengan aparat keaman- bersikeras untuk saling tolak me- sebagai Ketua Umum-mempu- lan yang baik, namun menurutnya an dari Kodam I Bukit Barisan dan nolak dalam urusan yang satu ini. nyai nilai lebih. sangat sulit dilaksanakan untuk Polda Sumut yang siap memban- Lihatlah, bagaimana kongres yang Sementara kongres itu sendiri menuju musyawarah yang sehat tu kelancaran kongres. Pihak sat- direncanakan menghabiskan dana masih belum jelas arahnya; apa guna mencapai kemufakatan. Be- gas pun akan memeriksa secara Rp 3 milyar, yang diperoleh dari meluruskan AD/ART, membeber- narkah? Ia mengatakan upaya-up- ketat para undangan dan peserta panitia nasional, panitia daerah kan dosa-dosa Ketua Umum, me- aya ke arah itu sudah pernah di- kongres yang hadir saat masih dan bantuan pemerintah, ternyata milih ketua baru, atau meminta laksanakan, akan tetapi tidak berada di luar hingga ke dalam tidak turut mengundang Megawati pertanggungjawaban hasil munas, menghasilkan hal-hal yang arena agar tidak kecolongan ter- dan Alex Litay, tokoh yang sebet- para pendukung sudah ribut-ribut. konkret. hadap pihak-pihak yang meng- ulnya berperan dalam persoalan internal PDI. Dan persoalan ini, dengan gamblang dijawab Wakil Ketua Panitia Kongres, Untung Sutomo, bahwa tidak ada satu pasal pun dalam AD/ART yang menyebutkan ketua umum dan Menghentikan Genderang Perang GENDERANG perang segera dibunyi- kan, dan masyarakat hanya tinggal menung- gapa yang bakal terjadi nanti jika kongres yang diinginkan kubu Fatimah Ach- mad, 20-24 Juni, di Medan jadi dilaksana- kan. Mungkinkah genderang ini dapat di- hentikan. Jawabannya, bisa kata Wakil Ket- ua Komisi APBN, Aberson Marle Sihaloho dari F-PDI yang dihubungi Sabtu (15/6) di rumahnya. "Asalkan Presiden Soeharto harus cepat memberi penegasan yang transparan mengenai kongres yang akan digelar ini," katanya. Karena, lanjut Aberson, hanya Presiden Soeharto-lah satu-satunya yang bisa meng- hentikan gerakan-gerakan inkonstitusional dari mereka yang ingin menghancurkan PDI sebagai salah satu aset bangsa, yang sekali- gus juga akan mengganggu stabilitas keamanan dan pelaksanaan pemilu tahun depan. Kenapa demikian, tentunya kita semua tahu, jika kongres jadi dilaksanakan dan ter- pilih ketua umum baru, siapa yang akan di- akui oleh pemerintah. Apakah ketua umum terpilih, Megawati Soekarnoputri, atau ket- ua umum versi kongres arahan Fatimah Ach- mad. Tentunya akan sulit, karena sudah menjadi catatan sejarah bahwa kepimpinan Megawati Soekarnoputri dalam memimpin partai bersimbol kepala banteng ini sudah disahkan oleh pemerintah dalam hal ini De- partemen Dalam Negeri. Kemudian, apa pula yang akan terjadi kalau kongres itu benar-benar terlaksana. Seperti tekad dari 30-an Ormas yang Ju- mat (14/6) lalu mendatangani DPR RI, bahwa pernyataan sikap mereka jelas akan berbuat habis-habisan untuk menggagal- kan kongres. Belum lagi pernyataan sikap pemuda di Bali yang jelas-jelas menduku- ng Megawati dengan cara mencapkan tan- da jempol berdarah. Bukankah ini semua sudah dapat ditafsir- kan, sikap apa yang akan mereka lakukan bila kongres dilaksanakan. Apakah bangsa kita memang menghendaki terjadinya per- tumpahan darah, hanya untuk menggolkan keinginan satu pihak atau pribadi-pribadi. Tentu ini sangat tidak diharapkan. Lalu langkah apa yang seharusnya ditem- puh untuk menghindari hal-hal tidak kita in- ginkan. Sangat arif dan bijaksana, jika pern- yataan Menko Polkam, Soesilo Soedarman dan Menhankam Edi Sudrajat, hendaknya kedua kubu bermusyawarah. Namun, apakah itu adil, mengingat ke- baikan Megawati yang telah mempercayai Fatimah Achmad memangku jabatan se- bagai Ketua Fraksi di DPR RI untuk F-PDI? Tentunya itu sudah terlihat nyata. Padahal bisa saja Megawati saat terpilih sebagai Ketua Umum DPP PDI tidak memilih Fati- mah Achmad sebagai Ketua Fraksi, dan bisa saja Megawati menggeser kedudukan Wakil Ketua DPR/MPR RI, Soerjadi, tetapi itu tidak dia lakukan. Seputar AD/ART Bagaimana sebaiknya? Kembali kepada AD/ART partai itu sendiri. Pihak Megawati memegang teguh kepada acuan AD/ART tahun 1994. Sedangkan pihak Fatimah Ach- mad yang ngotot mengadakan kongres men- gacu kepada AD/ART tahun 1986, Fatimah Achmad mengatakan, kongres itu sah menurut konstitusi partai (AD tahun 1986), pasal 12 menyebutkan, jika kongres tidak bisa diselenggarakan bisa dilakukan dengan Munas. Namun setelah Munas di- laksanakan, keputusannya harus dipertang- gungjawabkan dalam kongres, dan dari ke- tentuan AD tahun 1986, bahwa kewenan- gan kongres adalah mengesahkan AD/ART partai, program kerja dan ketentuan-keten- tuan lainnya dari partai. Sementara kubu Megawati mengacu ke- pada AD/ART tahun 1994, yang terbentuk dari hasil Munas, 22-23 Desember 1993. Munas dilakukan setelah hancurnya Kon- gres VI PDI di Medan dan tidak rampungn- ya Kongres Luar Biasa (KLB) di Surabaya 2-6 Desember 1993. Mengacu kepada pasal 12 AD PDI 1986, DPP PDI produk Munas ini ditetapkan masa bakti 1993-1998 dan ditugasi untuk menyempurnakan AD/ART Munas yang diajukan caretaker dalam KLB di Surabaya. Untuk melaksanakan Munas itu DPP PDI mengeluarkan Keputusan No. 002/DPP/ KPTS/I/1994, tertanggal 7 Januari, tentang pembentukan tim sinkronisasi hasil-hasil Munas, yakni terpilih masing-masing, H. Soetardjo Soerjogoeritno, Fatimah Achmad, H. Yahya Theo, Kwik Kian Gie, H. Sub- agyo, H. Edy Djunaedi, dan Haryanto Taslam. Hasil kerja dari tim ini kemudian disah- kan oleh DPP PDI pada tangal 29 Januari 1994. Dengan demikian sudah sah dan ditetapkan bahwa AD/ART dengan SK DPP No. 012/DPP/KPTS/I/1994 berlaku dan merupakan aturan yang mengikat segenap pimpinan, kader dan anggota partai di selu- ruh Indonesia. Tetapi kenyataannya, kubu yang pro kon- gres sama sekali tidak mentaati ini. Aneh- nya, Fatimah Achmad sendiri yang ter- gabung dalam tim sinkronisasi tidak men- taati keputusan ini. Padahal seharusnya ka- lau tidak setuju dari dulu-dulu saja dia me- nolak, atau paling tidak menolak tergabung dalam tim sinkronisasi. Melihat ini semua, kata anggota F-PDI yang dikenal paling vokal ini, sangat diper- lukan pernyataan tegas dari Presiden Soe- harto. Karena Aberson sendiri sangat yakin bahwa Pak Harto pun masih tetap konsis- ten untuk melaksanakan-Pancasila dan UUD 45 secara murni dan konsekuen dalam memimpin bangsa dan negara. Ini sesuai dengan janji Pak Harto pada awal pemerin- tah Orba dulu itu. "Saya tidak sedikit pun meragukan Pak Harto 'mengenai hal ini," kata Aberson. Keyakinan Aberson ini juga didukung dengan pernyataan Pak Harto yang pernah meminta LIPI untuk meneliti apakah sistem pemilu dan peranan Sospol ABRI selama ini benar-benar sudah sesuai dengan UUD 1945 atau tidak. "Permintaan Pak Harto kepada LIPI sudah menunjukkan kepada kita semua, be- tapa beliau menghormati dan menjunjung tinggi konstitusi," kata Aberson. Aberson merasa yakin menanggapi per- masalahan-permasalahan yang sekarang se- dang terjadi di kubu PDI, terutama dengan akan dilaksanakannya kongres di Medan, Pak Harto tidak akan mentoleransi, karena tindakan kubu Fatimah jelas-jelas inkonsti- tusional dan hasil rekayasa pihak-pihak di luar PDI. Lampu hijau sudah dikeluarkan Polri. Jaminan keamanan sudah diberikan ABRI Kongres tinggal dilaksanakan. Apa lagi yang menjadi kerisauan bangsa Indonesia. (ds) SELAMAT & SUKSES KEJUARAAN SEPAK BOLA "MENGWI PUTRA CUP IV'96" yang akan dibuka OLEH BAPAK BUPATI KEPALA DAERAH TK.II BADUNG Hari/Tanggal : Minggu, 16 Juni 1996 di Lapangan Umum Mengwi - Badung Jam : 14.30 Wita Terima kasih atas sumbangsihnya DPRD BADUNG PEMDA BADUNG KONI BADUNG Warga Sukaduka Mengwi CV. BOY DUA BALI MAKMUR BALI SPLAT MAS Harian Umum Pagi KOPERASI KARYAWAN HOTEL BALI HYATT AG Muncul tawuran, pernyataan Sementara Kasum ABRI gagalkan kongres. Menggagal- dukungan dengan cap jempol Letjen TNI Soejono pun menge- kan? Kemungkinan kongres gagal darah (termasuk di Bali), pem- mukakan sulit melaksanakan nia- memang sangat kecil. Dan gagal bakaran patung Fatimah-Soerja- tan tersebut. "Kalau politik mur- atau terus berlangsung, itu semua di, dan lain-lain. Kondisi ini sep- ni gampang. Tetapi apakah dengan tergantung penguasa di atas. Yang erti sebuah teka-teki silang yang bertemu akan lebih baik? Sulit jelas, banyak yang akan terjadi sangat sulit dijawab, apa sebetul- juga, tergantung niat," katanya. dalam kongres nanti. Persoalan- nya yang akan terjadi jika ber- Persoalannya kemudian adalah nya bagi para aktivis PDI, gelind- langsung kongres atau yang ter- dua arus yang mengikuti dua ingan bola tidak lagi menuju jadi jika kongres gagal. Tetapi tokoh makin kebingungan, kehi- gawang PDI yang notabene tidak acuan kenapa Megawati menolak langan arah, dan makin menunjuk- cuma milik Fatimah Achmad, kongres, yakni karena belum saat- kan indikasi-indikasi menyedih- melainkan sudah berubah haluan nya dilakukan sekarang, tetapi kan ke arah perpecahan. Lihatlah menuju gawang-gawang lain, yak- tahun 1998, sehingga kongres masih sangat kabur siapa memi- ni polarisasi dari PDI yang men- yang sekarang dianggap inkonsti- hak siapa, siapa menolak siapa, jurus pada perpecahan antara tusional. Satu lagi, dilihat dari siapa maunya apa. Partai Banteng "Partai Mega" atau "Partai Fati- kacamata Hukum Tata Negara, seperti terpolarisasi. Misalnya ten- mah". Dua tokoh yang dulu akur, kongres lebih kuat daripada mu- gah muncul upaya menggiring dan kini beda haluan, masing- nas (Mega dipilih lewat Munas) kader pendukung PDI yang meno- masing bersikeras dengan pandan- dan pimpinan partai dipilih lewat lak kongres untuk ikut serta dalam gan dan argumen-argumennya. kongres. Artinya, bisa saja kalau kongres. Contohnya, yang menim- Keduanya sebetulnya wanita- Mega yang diakui punya kharis- pa Ketua DPD PDI PDI Irian Jaya, wanita potensial, aset-aset bang- ma terguling lewat kongres. Toni Rahel. Upaya-upaya itu pun sa yang dibutuhkan pikiran- Dalam hal ini, Ketua DPP PDI menimpa DPD PDI dan DPC PDI pikirannya. yang juga Ketua Pelaksana Kon- di beberapa wilayah di Indonesia. Menurut pengamat politik gres, dr. Panangian Siregar, men- Ada yang beranggapan, mereka Zainal Asikin S.H. S.U., sangat gatakan jika dalam kongres ter- diiming-imingi sesuatu: sejenis sulit menyatukan kembali dua pilih ketua umum yang lain, maka service. "Kami sekarang masih tokoh yang tengah berselisih. kepemimpinan Megawati hanya terus digiring oleh oknum terse- Salah satu dipastikan akan tergu- diakui pendukung yang tidak but untuk ikut kongres," aku Ket- sur. "Saya sendiri pesimis kalau mengikuti kongres tersebut. Dan, ua DPP PDI, Soetardjo Soerjogo- kepengurusan Megawati mampu kalau itu terjadi, siapakah yang eritno. Karena itu, untuk mengan- bertahan," ujarnya. Akan tetapi akan jadi ketua umum? Toh Fati- tisipasinya, pihak DPP PDI pun akibat dari kongres itu tidak akan mah Achmad yang diwawancarai memberi "perlawanan" dengan menyelesaikan masalah, melain- pers beberapa waktu lalu men- aba-aba, yakni dengan memberi- kan memperuncing konflik-konf- gaku tidak ingin dicalonkan se- kan batas waktu kepada penduku- lik internal yang baru, yang lebih bagai Ketua Umum DPP PDI. ng kongres untuk kembali ke parah. Belum tentu misalnya, ka- Lantas, jika demikian adanya, apa "kandang" sampai 15 Juni lau terpilih ketua umum yang yang akan dicari dari pertemuan pk.00.00. Sudahkan muncul jawa- baru, DPD-DPD pendukung Mega yang tidak mengundang Mega se ban? Kata dia, dari daerah dan menyerahkan kantornya begitu laku ketua umum yang sampai kini cabang sudah banyak yang men- saja. Pasca kongres memberikan tetap dianggap sah? Bisa saja pen- yatakan kembali mendukung kemungkinan-kemungkinan ter- gakuan Fatimah cuma pernyataan Megawati. Apapun jawabannya, buruk bagi nasib partai banteng, politik untuk menghindari cibiran. itu wajar saja. Perpindahan arus bahkan sangat mungkin membuat Jika pertemuan ingin mencari dari Megawati ke Fatimah Ach- orang tidak simpati lagi pada PDI. pemecahan masalah-masalah mad, atau sebaliknya dari Fatimah Menurut Zainal Asikin, jawaban- yang selama ini terjadi, sebetuln- Achmad ke Megawati, bisa secara nya sudah jelas, Mega atau bukan ya mempertemukan kedua tanduk ajaib terjadi dalam benak kepala Mega. Antikongres atau prokon- banteng itu adalah jalan banteng yang makin babak belur gres, salah satunya harus siap ter- musyawarah yang terbaik bagi dicekam persoalan. Sebabnya, gusur. Sebab, dua tokoh yang ber- kelangsungan partai banteng itu. karena masing-masing punya selisih tak mungkin hidup seza- Untung Sutomo menanggapi kekuatan, dan tentu karena dua man. (rab) Soetardjo Bantah Mega Bertemu Menhankam ARH Membantah Jakarta (Bali Post) - Dikatakan Soetardjo, belakan- Menjelang dilangsungkannya gan ini Megawati selalu berada Di tempat terpisah, Ketua kongres PDI di Asrama Haji di rumahnya dan sesekali ke DPP Umum DPP Ikatan Keluarga Be- Medan, 20 - 24 Juni mendatang, PDI. "Jadi, mana mungkin ada sar Lasykar Ampera ARH (IKB- muncul sinyalemen Ketua pertemuan tersebut," tambahnya. LA ARH) Djusril Djusan mem- Umum DPP PDI Megawati Sebelumnya, salah seorang bantah pemberitaan media mas- Soekarnoputri bertemu Men- fungsionaris DPP PDI menyebut- sa yang menyebutkan Lasykar hankam Edi Sudrajat. Namun, kan adanya pertemuan eksklusif ARH termasuk dalam salah satu Ketua DPP PDI Soetardjo Soer- Megawati dengan salah seorang ormas yang membuat pernyataan jogoeritno membantah sinyale- di salah satu tempat di Jakarta. sikap tentang kemelut PDI. men tersebut. Ketika ditanya soal rencana Dalam berita itu (Bali Post, "Tidak benar. Itu hanya isu," sejumlah kader PDI yang ingin 15/6) disebutkan 30 ormas men- katanya menanggapi sinyalemen mengadakan apel akbar dan long- yatakan sikap tentang kemelut tersebut saat berlangsungnya march masal jika kongres jadi di- PDI dan menyiapkan langkah jumpa pers di Jakarta, Sabtu (15/ laksanakan, Soetardjo menge- dukungan kepada Megawati. 6) kemarin. mukakan, akan membatalkan Salah satu ormas itu, disebutkan maksud tersebut. antara lain Lasykar ARH Ek- Apel yang akan mengambil sponen '66. tempat di lapangan Monas, Jakar- "Itu tidak benar, karena se- ta itu, kata Soetardjo, semula me- cara de fakto Lasykar ARH sudah mang akan dilakukan. Tetapi kare- tidak ada lagi. Yang ada sekarang na berbagai pertimbangan, niat itu IKBLA ARH," kata Djusril yang diurungkan. "Kalau seandainya memimpin organisasi eksponen jadi dilaksanakan, saya kira lapan- '66 itu. Sempati Air Reservation & Ticketing 24 Jam Phone: 237343 (Hunting) Fax 236131 Gedung Diponegoro Megah Blok B/27 Denpasar JI. Diponegoro 100 - Denpasar JADWAL PENERBANGAN MINGGU JAM TUJUAN 06.40 Denpasar Balikpapan Denpasar-Bandung Denpasar Batam Denpasar-Jakarta Denpasar Medan Denpasar - Palangkaraya Denpasar-Pakan Baru PERSEKABA BADUNG BANK ARTHA GRAHA VICA UD. "Cahaya Guna" AIR MINUM Jl. Pasar Mengwi TITI EMAS Automotif Service TSK Jl. Raya Canggu No. 11 Kerobokan Kuta Telp. 426969 06.50 08.45 11.00 Jl. Pasar Mengwi Badung - Bali Cottages Kuta ud. Sabuh Mas Bakungsari ASTREA STAR ngiring Mangkin Gelisin Rauhin UANG MUKA Rp 500.000,- Rp 700.000,- Rp 700.000,- Rp 1.500.000,- Rp 4.000.000,- F FIF KREDIT RESMI HONDA FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE KELOMPOK PERUSAHAAN ASTRA Ring Alamat Puniki DAPATKAN JAKET EKSKLUSIF UNTUK PEMBELIAN KREDIT MELALUI FIF TOKO CEMERLANG SEMARAPURA JL DIPONEGORO NO.7 TOKO CEMERLANG AMLAPURA JL GAJAH MADA NO 62A TOKO CEMERLANG BANGLI JL BRIGJEN NGURAH RAI 65 Telp. (0363) 91327 Bagaimanapun juga HONDA lebih unggul WATERBO TAMAN REKREASI AIR Bali Post COLUMBIA Cash & Credit Electronic & Furniture BIRO PERJALANAN UMUM GOLDEN KRIS TOURS BDB di Jakarta UD. Artha Sari Group Kontraktor Biro Perdagangan Umum dan Banjar Dangin Pangkung Kekeran-Mengwi-Badung Telp. (0361) 425225 CV. KARYA BALI UTAMA CV. KARYA RAHARJA Br. plek Pertakoan Blok Barat No. 1X Pasar Mengwi, Badung (0361)811650 BPC. GAPENSI BADUNG Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia Contractor Leveransir dan Perdagangan Gambang, Mengwi, Badung. Telp. (0361) 812968 CV. Putra Pregae Utama Kontraktor/Perdagangan Umum BANK DAGANG BALI Sekretariat: Jln. A Yani No. 91 Banjar Peregae No. 8 Telp. (0361) Lt. 1 Telp. 263077 Denpasar DESA ADAT MENGWI Sarana Olah Raga Darat dan Air HH INDRAP Telp. (0366) 21600, 21173 Telp. (0363) 21409 Jalan Maruti No. 4 Telp. (0361) 426713 Denpasar C. 1846 812331 Mengwi 80351 Denpasar-Bali Comphibia Denpasar-Singapore Denpasar Surabaya Denpasar Tarakan Denpasar - Yogyakarta Denpasar Mataram Denpasar Mataram Denpasar-Bandung Denpasar-Dili Denpasar Di Denpasar Jakarta Denpasar-Kupang Denpasar-Medan Denpasar Padang Denpasar-Palu Denpasar-Pakan Baru Denpasar - Surabaya Denpasar-Yogyakarta Denpasar-Mataram Denpasar Mataram 14.05 15.55 16.00 Denpasar Jakarta Denpasar-Singapore Denpasar-Perth Denpasar Manado Denpasar Ujung Pandang Roti Ramayana Lembaga Sempidi 17.25 Perkreditan Desa 21.50 Desa Adat Mengwi Denpasar Surabaya 22.20 Denpasar Surabaya G. 40 gan Monas itu akan ditutup mas- Sejak Mubes ARH pertama, sa PDI," ujarnya. Ditambahkan, kata Djusril, laskar ARH sudah acara longmarch dan apel akbar itu berubah menjadi IKBLA ARH. merupakan bukti besarnya loyali- "Sampai saat ini, DPP IKBLA tas kader dan simpatisan PDI di ARH Eksponen '66 tidak pernah samping merupakan sikap loyali- mengeluarkan statemen tentang tas rakyat terhadap kemerdekaan kemelut PDI. Namun demikian, dan kebenaran. DPP IKBLA ARH Eksponen '66 Sikap loyalitas itu, lanjut So- turut mendoakan agar kemelut etardjo, juga dibuktikan dengan yang ada di tubuh PDI dapat dis- mengalirnya berbagai bantuan elesaikan dengan baik demi per- makanan dan minuman serta satuan dan kesatuan bangsa," te dana dari berbagai pihak ter- gasnya. hadap warga PDI yang sampai Kata Djusril, pihaknya akan saat ini masih terus menjaga segera mencari dan memanggil markas DPP PDI. "Bahkan, ada oknum yang mengatasnamakan tukang batu yang memberi sum- Lasykar ARH tersebut. "Saya in- bangan lima ratus ribu rupiah gin tahu siapa oknum tersebut, kepada satgas PDI dan warga karena bagaimana pun IKBLA PDI yang berjaga-jaga itu," ARH tidak akan pernah melaku- ujarnya lagi. kan keberpihakan terhadap kel- Mengenai sanksi yang akan ompok yang berbeda pendapat di dijatuhkan terhadap kelompok PDI itu," ujarnya. DPP yang ingin mengadakan Alasan IKBLA ARH tidak kongres, dengan tegas dijawab berpihak kepada salah satu pihak Soetardjo, "Kami belum bisa yang berdebat itu, tak lain kare- memberitahukan saat ini. Berilah na di dalam kedua kubu yang ber- kami waktu," kata Soetardjo tikai tersebut terdapat anggota yang didampingi I Gusti Ngurah IKBLA ARH. "Jadi kami harus Sara dan Heryanto Taslam. netral," tandasnya. (rud) IBP Wesn Kami KONFLIK PDI kian meruncing. Jadi a terselenggaranya kon PDI "tandingan" dari timah Achmad itu. fenomena gonjang-ga partai berlambang ke teng tetap kian marak petikan wawancara dengan Ketua DPD IBP Wesnawa, B.A. tanggapan dan sikap terhadap fenomena in Sepertinya kemelut di tub pernah habis. Terkesan PDI itu pang digoyang. Apa tanggapan Menurut yang kami alami, nan Ibu Mega berusaha m demokrasi untuk kedaulatan kami menyadari, upaya m kedaulatan rakyat itu tidak mu gannya bukan hanya untuk me kualitas SDM PDÍ sendiri, tet hadap tantangan eksternal, ya yang tak suka kedaulatan raky Bukankah kemelut itu juga lum sepahamnya orang-oran buh PDI sendiri? Di dalam (intern), PDI se sepakat untuk melaksanakan rakyat. Namun masih juga kelemahan-kelemahan intema kepentingan-kepentingan u Kepentingan yang sempit bel ditempatkan secara wajar, an sesuai dengan rambu-ramb dalam tubuh PDI Ini merupakan kelemahan menimbulkan friksi, yang se faatkan pihak ekstemal, seper di akhir-akhir ini. Kelemahan b pu menempatkan kepentinga pit itu secara proporsional dan k al. Karenanya upaya pihak lu imbulkan goyangan-goyanga Dengan munculnya kubu F mad, bukankah seperti munc lagi, sehingga terkesan ada du Bukan dua, tetapi tiga. Yu satu lagi "kan? Sebetulnya piha tidak menginginkan hal itu. cul tandingan dibiarkan, di N cul tandingan dibiarkan. Kala kan, ah, itu akan jadi tanda tany kita kan? Semestinya, pemerin tegas dalam hal ini. Jangan c itu dilakukan pihak intern PD dibiarkan berlarut-larut. Terkait dengan keinginan kongres, kubu Megawati men gres itu inkonstitusional. Seba Fatimah Achmad menilai kon stitusional. Ini bagaimana? Yang jelas, kepemimpina masih sah. Di mana DPD P DPC-DPC yang ada di Bali masih tetap mendukungnya. kanAD (anggaran dasar) parta pkan tahun 1994 sebagai ha INDOMOBIL PT JL 2cm Color Rendition Chart