Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1996-06-16
Halaman: 03

Konten


4cm 2cm ng, 16 Juni 1996 Minggu Paing, 16 Juni 1996 elah teng belum kukuh dan beberapa tahun lalu, se- dah goyang oleh situa- i luar dan di dalam. mbol di tampuk pimpi- colah terlepas dari lam- ndak dinyalakan (baca: elisihan sebelum Pemi- makin menjadi-jadi. apa yang akan meng- PDI jika kondisi terus um satu pun yang bisa persoalan-persoalan mengemuka menimpa eng. ung-katungnya nasib ang sangat ditentukan ya, dan arus di bawah gikutinya. Apakah kon- edan akan berlangsung ntung pada tokoh yang lakangnya di samping Esternal lain. Lantas a risiko kalau kongres mg? Banyak yang mem- an, akan terjadi kericu- cauan. asum ABRI kemudian gas mengatakan kalau han, "Akan kita gebuk. aikan." Terakhir, seribu OI pun siap mengaman- res dengan sistem berla- eka pun mengadakan i dengan aparat keaman- odam I Bukit Barisan dan mut yang siap memban- aran kongres. Pihak sat- akan memeriksa secara undangan dan peserta yang hadir saat masih iluar hingga ke dalam ar tidak kecolongan ter- hak-pihak yang meng- kongres. Menggagal mungkinan kongres gagal sangat kecil. Dan gagal berlangsung, itu semua mg penguasa di atas. Yang nyak yang akan terjadi ongres nanti. Persoalan- para aktivis PDI, gelind- ola tidak lagi menuju PDI yang notabene tidak ilik Fatimah Achmad, an sudah berubah haluan gawang-gawang lain, yak- sasi dari PDI yang men- ada perpecahan antara Mega" atau "Partai Fati- Qua tokoh yang dulu akur, i beda haluan, masing- bersikeras dengan pandan- m argumen-argumennya. mya sebetulnya wanita- potensial, aset-aset bang- g dibutuhkan pikiran- nya. murut pengamat politik Asikin S.H..S.U., sangat menyatukan kembali dua yang tengah berselisih. Satu dipastikan akan tergu- Saya sendiri pesimis kalau gurusan Megawati mampu an," ujarnya. Akan tetapi dari kongres itu tidak akan lesaikan masalah, melain- emperuncing konflik-konf- mal yang baru, yang lebih Belum tentu misalnya, ka- erpilih ketua umum yang DPD-DPD pendukung Mega erahkan kantornya begitu Pasca kongres memberikan ngkinan-kemungkinan ter- bagi nasib partai banteng, an sangat mungkin membuat g tidak simpati lagi pada PDI. rut Zainal Asikin, jawaban- udah jelas, Mega atau bukan Antikongres atau prokon- salah satunya harus siap ter- Sebab, dua tokoh yang ber- h tak mungkin hidup seza- (rab) Mega nkam ARH Membantah i tempat terpisah, Ketua m DPP Ikatan Keluarga Be- asykar Ampera ARH (IKB- ARH) Djusril Djusan mem- ah pemberitaan media mas- ang menyebutkan Lasykar termasuk dalam salah satu s yang membuat pernyataan tentang kemelut PDI. alam berita itu (Bali Post, disebutkan 30 ormas men- an sikap tentang kemelut dan menyiapkan langkah ngan kepada Megawati. satu ormas itu, disebutkan a lain Lasykar ARH EK- en '66. tu tidak benar, karena se- He fakto Lasykar ARH sudah ada lagi. Yang ada sekarang A ARH," kata Djusril yang impin organisasi eksponen Cu. jak Mubes ARH pertama, Djusril, laskar ARH sudah pah menjadi IKBLA ARH. mpai saat ini, DPP IKBLA Eksponen '66 tidak pernah eluarkan statemen tentang lut PDI. Namun demikian, KBLA ARH Eksponen '66 mendoakan agar kemelut ada di tubuh PDI dapat dis- kan dengan baik demi per- a. dan kesatuan bangsa," te- ata Djusril, pihaknya akan mencari dan memanggil n yang mengatasnamakan ar ARH tersebut. "Saya in- hu siapa oknum tersebut, a bagaimana pun IKBLA tidak akan pernah melaku- eberpihakan terhadap kel- k yang berbeda pendapat di tu," ujarnya. asan IKBLA ARH tidak mak kepada salah satu pihak berdebat itu, tak lain kare- dalam kedua kubu yang ber- tersebut terdapat anggota A ARH. "Jadi kami harus ," tandasnya. (rud) IBP Wesnawa, B.A.: Bali Post FENOMENA Kami Bertahan pada Pendirian KONFLIK PDI memang kian meruncing. Jadi atau tidak terselenggaranya kongres oleh PDI "tandingan" dari kubu Fa- timah Achmad itu, adalah fenomena gonjang-ganjingnya partai berlambang kepala ban- teng tetap kian marak. Berikut petikan wawancara Bali Post dengan Ketua DPD PDI Bali, IBP Wesnawa, B.A., seputar tanggapan dan sikap PDI Bali terhadap fenomena ini. Sepertinya kemelut di tubuh PDI tak pernah habis. Terkesan PDI itu selalu gam- pang digoyang. Apa tanggapan Anda? Menurut yang kami alami, kepemimpi- nan Ibu Mega berusaha menegakkan demokrasi untuk kedaulatan rakyat. Dan kami menyadari, upaya menegakan kedaulatan rakyat itu tidak mudah. Tantan- gannya bukan hanya untuk meningkatkan kualitas SDM PDI sendiri, tetapi juga ter- hadap tantangan eksternal, yaitu mereka yang tak suka kedaulatan rakyat. Bukankah kemelut itu juga karena be- lum sepahamnya orang-orang dalam tu buh PDI sendiri? Di dalam (inter), PDI sendiri sudah sepakat untuk melaksanakan kedaulatan rakyat. Namun masih juga memiliki kelemahan-kelemahan internal, antara lain kepentingan-kepentingan umpamanya. Kepentingan yang sempit belum mampu ditempatkan secara wajar, artinya belum sesuai dengan rambu-rambu yang ada dalam tubuh PDI. Ini merupakan kelemahan yang sering menimbulkan friksi, yang sering diman- faatkan pihak ekstemal, seperti yang terja- di akhir-akhir ini. Kelemahan belum mam- pu menempatkan kepentingan yang sem- pit itu secara proporsional dan konstitusion- al. Karenanya upaya pihak luar bisa men- imbulkan goyangan-goyangan. Dengan munculnya kubu Fatimah Ach- mad, bukankah seperti muncul tandingan lagi, sehingga terkesan ada dua PDI? Bukan dua, tetapi tiga. Yusuf Merukh satu lagi 'kan? Sebetulnya pihak Megawati tidak menginginkan hal itu. Tetapi mun- cul tandingan dibiarkan, di NU juga mun- cul tandingan dibiarkan. Kalau ini dibiar- kan, ah, itu akan jadi tanda tanya besar bagi kita kan? Semestinya, pemerintah bersikap tegas dalam hal ini. Jangan dengan dalih itu dilakukan pihak intern PDI sendiri,lalu dibiarkan berlarut-larut. Terkait dengan keinginan mengadakan kongres, kubu Megawati menyatakan kon- gres itu inkonstitusional. Sebaliknya, kubu Fatimah Achmad menilai kongres itu kon- stitusional. Ini bagaimana? Yang jelas, kepemimpinan Megawati masih sah. Di mana DPD PDI Bali dan DPC-DPC yang ada di Bali seluruhnya masih tetap mendukungnya. Itu berdasar- kanAD (anggaran dasar) partai yang diteta- pkan tahun 1994 sebagai hasil dari Mu- INDOMOS BPM/ist nas. Munas itu bukan berdiri sendiri, teta- pi sebagai mata rantai dari kongres di Med- an yang digagalkan. Digagalkan, apa maksudnya? Digagalkan dong, namanya. Orang saya ikut di sana (Medan). Digagalkan oleh pihak eksternal, dengan memanfaatkan kelemahan internal PDI. Kelihatan seperti orang PDI yang menggagalkan,, tetapi ada pihak-pihak lain yang mengipas-ngipasi dari luar. Lalu setelah digagalkan di Med- an, berlanjut dengan KLB di Surabaya, di situ tuntas sebagian. Naik Megawati se- cara de facto, tetapi digagalkan lagi karena tidak sesuai dengan kehendak ekstemal. Pihak eksternal, sebagaimana tampak pada kongres di Medan, menghendaki Budi Hardjono yang naik. Di Surabaya, masih diinginkan juga dia. Tetapi ken- yataannya cabang-cabang mendukung Megawati, Megawati terpilih. Lalu KLB tidak dilanjutkan karena keru- sakan teknis, listrik padam dan sebagainya. Jadi Munas di Jakarta adalah penuntasan kongres di Medan yang digagalkan, dan KLB Surabaya yang macet. Disebutkan, wewenang Munas di Jakarta antara lain menetapkan AD-ART dan menyusun pro- gram partai serta memilih pengurus periode 1993-1998. Itu semua sudah dituntaskan. Jadi sah, tidak ada yang lain. Memang ada AD-ART tahun 1986 periode Soerjadi. Teta- pi dengan berlakunya AD-ART yang baru, dengan sendirinya AD-ART tahun 1986 itu tak berlaku lagi. Apakah ketidakpuasan pihak peng- gagas kongres sudah ada sejak lama, teta- pi munculnya baru sekarang, atau karena ada pihak luar yang mengipasi? Kami juga sebetulnya terkejut. Seperti FatimahAchmad yang beberapa bulan lalu masih akur dengan Megawati. Dan tak kalah mengejutkan, ketika HUT PDI di NTT, kebetulan Ibu Mega kurang sehat, lalu ditugaskan Soerjadi. Sampai di sana kami tak pernah berpikir mengapa tiba-tiba Soerjadi menjadi lain, Fatimah Achmad lain. Sepertinya selama ini kelihatan rukun- rukun saja. Sejauh mana keterlibatan pihak ekster- nal dalam mendorong munculnya ide menyelenggarakan kongres? Sudah jelas itu. Ketika wawancara den gan pers beberapa waktu lalu, saya sudah menyatakan ada upaya untuk menggoy- ang Megawati di Bali. Waktu itu saya kata- PULAU PULAU BALI SUZUKI DK 1131 AJ 08-94 kan ada oknum aparat. Tetapi tidak etis ka- lau saya katakan siapa itu dan sampai sekarang pun saya tidak mengatakan itu sia- pa. Saya punya data 'kan? Nah, akhimya DPD PDI Bali menyimpulkan memang ke- inginan berkongres di kalangan DPC di Bali memang dikipas-kipasi pihak luar. Malah sampai menyediakan dana segala. Untuk perorangan disediakan biaya transportasi, akomodasi, konsumsi, juga uang saku. Kepada sebuah media massa, Soerja- di menyampaikan agar masyarakat tidak salah menafsirkan tujuan kongres PDI nanti. Apa komentar Anda? Kongres yang lazim itu 'kan setelah masa bakti? Masa bakti kepengurusan sekarang 1993-1998. Kongres itu diada- se kan selesai pemilu. Nah, pemilu masih tahun lagi. Kongres itu besar pengaruh nya dan harus dilakukan sesuai aturan yang ada dan waktunya bukan sekarang. Mungkinkah kongres nanti mampu menyelesaikan permasalahan dalam tu- buh PDI seperti yang dikatakan bebera- pa pihak? Kongres yang mana? Kalau kongres tahun 1998 setelah masa kepengurusan sekarang berakhir, tidak ada masalah. Berarti memang betul ada kemungki- nan kepemimpinan Megawati akan dia- khiri di kongres nanti? Kesimpulan saya begitu. Mungkin Anda memperhatikan salah seorang dari mereka yang ingin mengadakan kongres dari kalangan DPP yang mbalelo itu 'kan ada Soebagyo namanya. Ia jelas-jelas men- gatakan ada dosa-dosa Megawati. Dari situ bisa disimpulkan, dosa-dosa artinya sudah tak pantas dipakai lagi. Kubu Fatimah Achmad selaku pence- tus kongres mengklaim dari 306 cabang yang ada, 251 cabang siap mengikuti kon- gres. Bagaimana ini? Ini harus dibuktikan. Karena apa yang terjadi di Bali dan beberapa daerah lain- nya sudah terungkap, bahwa surat per- yataan untuk mengadakan kongres itu dibuat secara tidak sah. Artinya seharusn- ya surat-surat pemyataan serupa itu terma- suk utusan-utusan yang akan dikirim, harus diputuskan oleh rapat cabang atau rapat DPD. Tetapi semua surat-surat yang masuk itu tidak demikian caranya. Oleh pihak eksternal dicari orang-orang yang duduk dalam struktur partai, untuk diajak siapa yang mau, diberi biaya dan sebagain ya, untuk membuat pemyataan sekaligus menjadi utusan. Itu sudah tidak benar. Tem- yata belakangan banyak yang memban- tah, bahwa mereka sejak semula sudah tidak mau. Daerah-daerah lain sudah ber- datangan ke Jakarta dan mengatakan, "kami tak pemah menyatakan demikian." Mungkinkah nanti kongres tetap bisa berlangsung? wati dan Sekjen Alex Litaay. Kenyataan- nya lain 'kan? Apakah ini akan dilayani oleh pihak yang berwenang, terserah saja. Sampai saat ini, sikap PDI Bali sendiri bagaimana? Sejak semula tetap mendukung kepemimpinan Megawati. Kami kompak di Bali. Kalau toh kongres tetap berjalan? Kami tak akan pernah menghadiri kon- gres serupa itu. Tidak melakukan aksi protes atau un- juk rasa? Kami akan menempuh prosedur yang ada. Saya yakin Megawati pun tak akan mau dibuat begitu. Sekarang pun sudah diajukan keberatan-keberatan, baik kepada Kapolri Prof. Dr. I Dewa Gede Atmaja, S.H.: HALAMAN 3 Adu Kekuatan tak Selesaikan Masalah KONGRES PDI sudah bisa dipastikan akan berlangsung be- berapa hari lagi. Sementara be- lum ada tanda-tanda akan berd- amainya pihak yang menduku- ng dan menentang kongres. Berikut petikan wawancara Bali Post dengan pengamat politik Prof. Dr. I Dewa Gede Atma- ja, S.H., mengenai prediksi sep- utar pelaksanaan kongres dan dampaknya bagi kehidupan politik di Indonesia. maupun Komnas HAM, bahwa sudah terja akan berlangsung di Medan nanti, meru- macam-macam di daerah. di Bagaimana dengan dukungan kader dan simpatisan PDI yang sampai membuat pernyataan dengan cap jempol darah? Itu ketulusan hati, bahwa siap menang- gung risiko apa saja demi mempertahan- kan pendirian. Orang Bali 'kan sering pu- putan (bertempur sampai titik darah peng- habisan, red)-pantang menyerah. Itu apa artinya? Lebih baik darah dicecerkan dari- pada menyerah kepada yang nggak benar. Tetapi kalau bisa, jangan sampai sejauh itu. Kami juga tidak menginginkan itu terjadi. Tetapi dalam hal-hal yang mendasar, barangkali itulah pemyataan diri. Jadi untuk mendukung kepemimpinan Megawati, PDI Bali juga siap melakukan puputan? Maksudnya jangan diartikan puputan seperti dulu. Melainkan siap secara men- dasar, kami bertahan pada pendirian. Apakah dukungan itu juga lantaran Megawati masih ada keturunan darah Bali? Itu saya kira ikut berperan. Mega bu- kan saja berdarah Bali, tetapi Jawa dan Sumatra. Itu saya kira di mana-mana ikut berperan, dukungan secara emosional. Sejauh mana konflik yang terjadi be- lakangan ini mempengaruhi kesiapan PDI menghadapi pemilu nanti? Sudah jelas kami banyak kehilangan waktu dan tenaga untuk mengurusi hal-hal yang sesungguhnya tidak perlu. Tetapi kami terus melanjutkan upaya untuk mem- persiapkan diri mengikuti pemilu, seperti tetap melakukan rapat koordinasi dengan cabang-cabang. Apakah konflik yang terjadi tidak mem- pengaruhi simpati masyarakat kepada PDI, yang nantinya bisa mempengaruhi perolehan suara ? Saya amati, simpati masyarakat malah makin meningkat, karena melihat PDI diperlakukan begitu. Sebagai indikator, saya sering ditelepon orang banyak, baik di kantor maupun di rumah, yang mem- berikan dukungan terhadap peristiwa ini. Juga terhadap sikap yang kami ambil dan cap jempol darah itu.Artinya, mereka men- dukung dan siap menindaklanjuti semua itu. Kami selalu menjelaskan hal-hal yang sesungguhnya terjadi, melalui kader-kad- Berdasarkan peraturan-peraturan yang ada, kongres itu tidak mungkin di- laksanakan. Umpama, menyangkut per- izinan atau pemberitahuan. Menurut SKB tiga menteri, yang mengajukan pemberitahuan atau minta izin adalah er kepada pendukung PDI. pucuk pimpinan, dalam hal ini Mega- CARRY 13 THE REAL VAN Kini, Suzuki mencapai pangsa pasar tertinggi di Bali. Dan, THE REAL VAN CARRY 1.3 Futura merupakan sahabat sejati idaman keluarga untuk memenuhi segala kebutuhan dan kenyamanan Anda. PADUAN CITA RASA DAN TEKNOLOGI DARI NEGERI SAKURA KONSEP MUTAKHIR ULTRA LIGHT BODY GENUINE BODY DENGAN ATAP TANPA SAMBUNGAN ANTI KOROSI BERGARANSI 3 TAHUN • TEMPERED SAFETY GLASS DARI ASAHI MAS Hubungi...Dealer Suzuki Terdekat ! PT. UNITED INDOBALI JL. IMAM BONJOL 417 DENPASAR TELP. (0361) 484435, 483779 FAX. (0361) 484007 SUZUKI PERMAI INDAH MOTOR BISMA PUJA SAKTI CAKRA MOTOR (Pewawancara : Adnyana) Ada pandangan, kongres PDI yang pakan rekayasa pihak eksternal partai. Bagaimana pandangan Anda? Saya melihat, ada beberapa kepentingan baik dari pihak eksternal maupun internal PDI sendiri, yang memiliki kesesuaian atau konformitas sehingga bisa terjadi hal seper- ti sekarang ini. Tarik menarik antara kekua- tan yang pro dan kontra kongres, saya lihat memang ada faktor eksternal dan internal. BPM/ist sesuai dengan konstitusi partai. Karena suasana adu kekuatan, bukan dikerjakan kongres tidak berjalan sesuai konstitusi partai, yang lazimnya merupakan institusi tertinggi untuk menyelesaikan masalah, tampaknya kongres ini hanyalah adu kekuatan. Dan adu kekuatan itu tidak akan menyelesaikan masalah. Selalu akan ada benih-benih pertentangan. Ada kesan kemelut PDI dibiarkan ber- larut-larut dengan dalih itu masalah in- tern partai. Menurut Anda, bagaimana sikap pemerintah dalam hal ini Menda- gri selaku pembina politik dalam menan- gani kemelut PDI? Faktor internal yang terlihat setidakn- ya ada tiga. Pertama, belum tuntaspya fusi antara unsur-unsur yang ada. Ini banyak berperan dalam upaya penyelenggaraan Pemerintah melakukan rekonsiliasi kongres. Antara lain, unsur Murba, IPKI yang sangat keras dan vokal yang meny- kepada pihak-pihak yang bersengketa di etujui kongres. Kedua, terkait dengan be- PDI, dengan cara-cara yang sudah pernah lum tuntasnya fusi unsur yang ada terse- dilakukan yaitu sebagai mediator. Pemer- but, sampai saat sekarang termasuk intah bisa menjadi perantara, penyeimbang dalam kepemimpinan Megawati-kon- dalam arti menunjukkan jalan keluar un- solidasi PDI memang belum berjalan den- tuk menyelesaikan konflik dan juga gan mantap. Ketiga, saya lihat ada perbe- menunjukkan akibat-akibat yang timbul daan kepentingan antara tokoh-tokoh yang apabila PDI tidak melakukan rekonsiliasi. pada mulanya mendukung Megawati. Pemerintah juga sudah menyadari hal Sekarang ini, mereka tampaknya mem- ini melalui beberapa pejabatnya seperti punyai suatu kepentingan tertentu dari Menhankam Edy Sudrajat, Menko pertimbangan-pertimbangan pribadi, Polkam Susilo Sudarman, yang mengim- maupun kelangsungan karier politik dan bau sebaiknya PDI bermusyawarah. jabatan-jabatan politiknya. Seperti Soer- jadi, juga termasuk Fatimah Achmad. Yang menonjol 'kan Soerjadi? Saya nilai, sebagai politisi yang sudah cukup ber- pengalaman, lebih berpengalaman dari Megawati, dia mempunyai kepentingan- kepentingan tertentu untuk tetap menja- ga karier politiknya. Tetapi bukankah kepada wartawan, Soerjadi mengatakan rela melepas jaba- tan sebagai wakil ketua DPR RI? Dalam politik, tidak bisa melihat dari apa yang dibicarakan, namun mesti dilihat dari aktivitas ataupun perilaku politiknya. Ka- lau rela melepaskan jabatan, tidak mungkin dia ikut merekayasa kongres dari dalam. Hanya saya sayangkan, di satu pihak mengimbau musyawarah, di pihak lain ada rekayasa untuk mem-back up salah satu pi- hak yakni PDI yang menginginkan kongres. Pelaksanaan kongres sudah dekat sekali, mungkinkah bagi pemerintah un- tuk mengadakan rekonsiliasi di tubuh PDI melalui musyawarah? Kita tahu, pemerintah sekarang ini memiliki segala-galanya. Saya optimistis bisa, kalau memang ada kemauan politik yang kuat dari pemerintah. Dalam hal ini Presiden yang menentukan di samping ABRI Dengan demikian apakah berarti kon- gres di Medan nanti bisa batal, atau Apakah ini bisa diartikan Soerjadi in- bagaimana? gin memimpin PDI kembali? Sebagai politisi yang sudah cukup ber- pengalaman dan masih potensial dari segi umur, sudah pasti dia akan mempertahan kan karier politiknya. Sekiranya berlangsung sesuai renca- na, apakah mungkin kongres nanti mam- pu menyelesaikan kemelut PDI? Saya kira memang tidak menyelesai- kan masalah. Kongres ini berjalan dalam REAL FRIEND New CARRY 1.3 FUTURA Jadi atau tidaknya kongres harus dili- hat dari sisi kepentingan PDI dalam satu keutuhan. Kalau pemerintah berhasil mempertemukan pihak yang bersengke ta, saya kira tidak harus dibatalkan, bila ada kesepakatan bahwa kongres ini akan mem- bawa dampak positif dan menyelesaikan masalah yang ada di PDL.Ada jaminan dari pihak-pihak bersengketa kongres bisa di- jalankan. Tetapi setelah dipertemukan jus- tru tetap pada pendiriannya, berarti kembali kepada sikap yang lebih bijak lagi. Barangkali menunda kongres atau mem- batalkannya. Panitia pelaksana kongres menyata- kan tidak akan mengundang Megawati. Terkesan ada niat siasat menyingkirkan Megawati? Ini sebenamya sudah menyimpang dari konstitusi partai itu sendiri. Masa ketua umumnya tidak diundang. Ini menunjuk- kan bahwa kongres ini memang tidak se suai dengan konstitusi, tetapi kongres yang adu kekuatan. Dari pengalaman, kongres PDI di Medan 1993 gagal. Tetapi sekarang kena- pa Medan dipertimbangkan sebagai tem- pat kongres? Saya mengamati, barangkali dari pihak penyelenggara kongres, secara internal kel- ompok pro-kongres cukup memiliki basis kekuatan di Sumatera Utara. Kemudian faktor ekstemal, ada jaminan keamanan. Ini saya kira merupakan suatu kekuatan yang menyebabkan penyelenggara kongres menjadi optimis. Acuannya, keberhasilan kongres sebelumnya yang menggagalkan Soerjadi merupakan jaminan yang kuat. Bagaimana dengan kelompok penen- tang kongres yang tentunya, nanti tidak akan tinggal diam? lih ketua umum baru, bagaimana nasib Megawati, apa masih tetap dianggap se- bagai ketua umum? Dengan sikap pemerintah seperti sekarang ini, tidak mungkin akan men- gakui Megawati. Dengan sendirinya hasil kongres itu nanti yang akan diakui. Kalau pemerintah masih mengakui Megawati sepertinya tidak ada konsistensi sikap pe- merintah. Mungkin akan memperburuk situasi barangkali. Bila kongres berlangsung, Megawati bertekad mem-PTUN-kan pemberi izin kon- gres. Apakah ini mungkin dilakukan? Dari segi hukum hal itu memungkinkan, keputusan pemerintah yang merugikan ke- pentingan masyarakat bisa di-PTUN-kan. kaitkan dengan persyaratan yang ada agak Saya melihat karena ini masalah politik di- sulit dipenuhi, apakah nantinya Megawati bisa mewakili kelompoknya untuk mengata- snamakan kepentingan PDI menggugat pe- merintah? Bila Megawati tidak lagi menja- di pimpinan akan sangat sulit baginya un- tuk bisa mewakili kepentingan orang bany- ak, kecuali dia mendapat kuasa dari orang- orang yang mendukungnya untuk melaku- kan gugatan atas nama kelompoknya. Apakah nanti tidak menutup kemu- ngkinan lahirnya organisasi atau malah partai baru dari kelompok yang menen- tang kongres? Sebaiknya yang berwenang mengakui ha- sil-hasil kongres yang dilaksanakan sebe- lum ini, apapun alasannya. Justru di sini masalahnya, memang san- gat krusial. Saya sangat menyayangkan sikap eksternal yang kurang bijak. Kalau kongres adu kekuatan, salah satu kubunya Memang bisa saja terjadi hal yang di-back up, akan mengakibatkan keluntu- demikian. Malah kemarin sudah ada PUDI. ran terhadap konstitusi partai, yang nantin- Sekali lagi, saya sebagai pengamat sangat ya juga bisa menimbulkan dampak nega- menyayangkan ada sikap mem-back up tif pada kepercayaan terhadap konstitusi salah satu pihak dalam kongres ini, sebab negara. Masyarakat bisa melihat ada suatu kongres ini adalah kongres adu kekuatan. kecenderungan eksternal, ikut serta kurang menghargai suatu konstitusi partai, yang mestinya bisa menjadi ukuran-ukuran atau- pun standar maupun norma untuk menye- lesaikan masalah-masalah yang dihadapi oleh partai tersebut. Kalau sudah pihak ek- stemal mulai meremehkan suatu konstitu- si partai tertentu, di samping menimbulkan kekacauan, bisa juga mengakibatkan rakyat kehilangan kepercayaan kepada pelaksan- aaan konstitusi negara sebagai konstitusi yang seharusnya dihormati untuk mengikat segala pihak. Jika kongres nanti tidak mengakui lagi kepemimpinan Megawati, apa ada kemu- ngkinan anggota PDI yang menentang kon- gres akan memilih diam dalam pemilu nan- ti, atau malah menjadi golput? Kalau ini ter- jadi, bagaimana dampaknya terhadap kual- itas pelaksanaan pemilu nanti? Demi stabilitas politik dan peningka- tan kualitas demokrasi, semestinya kongres yang sesuai dengan konstitusi diakui. Kon- gres pemilihan Megawati dulu kan sudah sesuai dengan konstitusi sebenarnya? Harus melihat ke depan, bukan melihat kepentingan sesaat, dengan melaksanakan kebijakan yang bisa dipertanggungjawab- kan kesahihannya. Sikap yang memakai kasus PDI Jatim untuk mendukung kon- gres kurang beralasan. Masalah PDI Jatim sebenamya masalah internal yang mestin- ya bisa diselesaikan oleh pembina politik di daerah itu. Sejauh mana kemelut PDI mempen- garuhi pandangan dunia internasional ter- hadap kehidupan politik di Indonesia? Kita harus melihat secara real, kaitan nya dengan konflik tentu ada. Kita harus Dalam kaitan ekonomi, mungkin pen- lihat golput yang paling menonjol memang garuhnya tidak langsung. Dalam kaitan karena kekurangpercayaan terhadap sistem politik tentu mengurangi citra proses politik sekarang. Itu menjadi ukuran bah- demokratisasi Indonesia. Saya melihat, ka- wa kemelut PDI akan membawa dampak lau kongres ini berjalan tetap dalam frag- terhadap kualitas pemilu nanti. Golput mentasi politik yang menunjukkan adu memang suatu tindakan yang sadar tidak kekuatan, antara dua kubu yang salah sat- menggunakan hak pilih, karena meman- unyadi-back up, bisa timbul dampak nega- dang orsospol kurang bisa dipercaya mem- tif dari pandangan masyarakat luar. Di bawa aspirasi mereka. Orang akan menilai mana kehidupan politik kita dinilai tidak pelaksanaan pemilu merekayasa untuk mandiri, proses demokratisasi akan terham- menghasilkan pemimpin-pemimpin yang bat, demikian juga proses keterbukaan, sesuai dengan komitmen-komitmen yang hak-hak rakyat, hak-hak azasi juga dipan- dikembangkan oleh pemerintah. dang kurang mendapat perlindungan. (Pewawancara : Kalau kongres berlangsung dan terpi- Adnyana dan Sarjana) SUZUKICLUSIONS : JL. VETERAN 68, DENPASAR TELP. (0361) 223618, 225267 FAX. (0361) 227289 JL. DR. SUTOMO 94 DENPASAR TELP. (0361) 435348, 436612, 436612 JL. COKROAMINOTO 98 X DENPASAR TELP (0361) 420143 JL. AA. GDE NGURAH 1-5 TELP. (0364) 31290 Gunakan Selalu Sabuk Pengaman Untuk Keamanan Anda SUZUKI SUZUKI Show Room & Bengkel di PT. United Indobali buka Hari Sabtu: Pk. 09.00 s/d Pk 16.00 Hari Minggu: Pk 09.00 s/d PK 14,00 SUZUKI Personal Best 16/4/00 C 1078 Color Rendition Chart