Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1996-06-16
Halaman: 05

Konten


4cm 2cm ming, 16 Juni 1996 Minggu Paing, 16 Juni 1996 a PIL seberapa besar cintan- a diri Anda sangat su- dinilai. Kalau ia seor- i bujangan, kesunggu- anya bisa terlihat dari menghadapi anak Anda, -lakuan dan kesabaran- ghadapi diri Anda. Teta- a telah beristri, maka emungkinan cintanya Anda hanyalah atas erja sama yang saling uhkan dan menyenang- la Anda menuntutnya gung jawab, barangkali perlahan-lahan ia akan Jadi dalam hal ini uku- a, menurut saya, hanya dibuktikan dengan gnya sebuah perkawi- lau sekadar makan dan sama belum merupakan cinta yang sebenarnya, inta sebatas nafsu. Anda selalu disoroti sau- daranya, tentu karena ingin melihat sesuatu ik dan bisa menjadi te- Karena hubungan Anda belum resmi (Anda erstatus istri) maka pan- mubungan Anda selalu Yang diteropong di sini seberapa besar kadar ke- aan Anda, seberapa be- keibuan Anda sebagai Iwanita. Kalau Anda di- aik, barangkali mereka merestui hubungan Anda ke jenjang perkawinan. kalau dinilai buruk/kele- as, tentu hubungan Anda tentang. Lebih-lebih jika Anda telah mempunyai an. mikianlah Ibu Wni, se- pa yang saya ungkapkan embuka hati Anda, seh- Anda dapat menjadi ibu, ng baik dan bertanggung Di samping bisa dijadi- ntoh dan pegangan bagi man Anda. Drs. Darmasutapa doh n mengirim data pribadi kepada epundung 67A Denpasar 80232 Kontak dengan anggota lainnya, la sudut kiri amplop surat. Lat janda. 1 lembar (untuk arsip). maupun berhenti harus berkabar ibadi-pribadi yang tercantum ju. dalam surat Anda. gkap pada amplop yang Anda kirim menikah. Mendambakan: Je- 32-36 tahun, sarjana, mem- ai pekerjaan tetap-negeri wasta, tinggi dan berat seim- berasal dari keluarga baik- bertanggung jawab penuh ertian, kebapakan. 7. Jejaka, 25 tahun, 173 cm, g, Hindu, karyawan swasta, punya rumah sendiri. Men- makan gadis, 19-24 tahun, Dunyai pekerjaan tetap (negeri/ a), domisili di Denpasar. 8, Gadis, 27 tahun, 163 cm, en, SMA, wajah tidak ecewakan, karyawati swasta, setia, tidak materialistis, in- pat menikah. Mendambakan: , 28-33 tahun, sudah beker- ku apa saja, wajah menarik, m atau lebih, berat seimbang, /sarjana, jujur, setia, tidak ialistis, bertanggung jawab. 9. Jejaka, 25 tahun, Hindu, ,160 cm, 50 kg, jujur, setia, abar dan bertanggung jawab. Hambakan gadis di bawah 25 , 150-160 cm, berat seim- -jujur, setia, dari keluarga baik, min SMP, mau meneri- pa adanya. 30. Jejaka, 25 tahun, sudah ja, setia, jujur, wajah tidak gecewakan. Mendambakan , maksimal 26 tahun, Hindu, , setia, jujur, pengertian, tidak erialistis, wajah tidak gecewakan, berat badan seim- sehat jasmani dan rohani, dari arga baik-baik. KUPON Kontak Jodoh Dukungan dari seseorang, berar- asih ada yang bisa diharapkan. an mudah patah semangat, tam- an semangat, penuh kreatif. up tegas dan tidak gampang ndai-pandailah mengatur waktu ara: Jangan mudah emosi dan betulnya. Kalau masih ingin maju dan masil, jangan suka bertindak abah atau suka sembrono dan emehkan. Hal itu akan berak- fatal. Oleh sebab itu seger- berlarut-larut. Ajakan teman lak. Asmara: Hubungan cinta utkan. Terlalu berharap akan. yebabkan kecewa berat, dan tuan itu belum tentu bisa me- ankan beban. Sebaiknya di- gani sendiri pelan-pelan. Teta- yak orang yang iri hati. Sua- perusahalah mandiri. Asmara: a menyakiti hatinya. Rencana itu memerlukan wak- yang cukup lama. Oleh sebab harus ekstra sabar dan tekun. mangat harus selalu ditingkat- Sebab kalau berhasil, Anda plah waspada dalam memilih Minggu ini banyak tantan- www CERDAS "RUMI yang ini bagus seka- li. Coba lihat, warnanya hitam modelnya juga bagus," kata ibu sambil memperlihatkan sepatu BERSAMA TOKO BUKU hitam yang baru diambilnya dari GRAMEDIA Adik-adik kak Mawar akan memberi kalian sebuah cerita. Kalian baca baik-baik ceritanya. Kalau kalian sudah mengerti, kerjakanlah soalnya. Kalau tidak tahu bertanyalah pada kakak atau orangtuamu. Tapi alangkah bagusnya kerjakan sendiri. Ke- mudian kirimkan jawabanmu dengan Kartu Pos ke Bali Post Jl. Kepundung 67A Denpasar 80232. Ingat tempelkan juga kupon "CERDAS". Kakak tunggu jawabanmu 10 hari setelah terbitan ini. Tiga jawaban yang benar akan diberi hadiah buku dari Gra- media. Cepat kirim ya, kakak tunggu. Cerdas bersama Toko Buku Gramedia ini khusus untuk adik-adik Sekolah Dasar. Jadi serta- kan nama dan alamat sekolah kalian. Ramai-ramai ke Art Centre TIAP hari ada saja pertunjukan kesenian di Art Centre. Ada permainan anak-anak, lomba drama gong anak-anak, sendratari, gamelan, arja, topeng dan lain sebagainya. Juga ada pementasan dari daerah lain dan luar negeri. Di samping itu banyak juga per- mainan-permainan yang ada di luar Art Centre. "Kalau saja rumah saya dekat Art Centre, tentu saya bisa tiap saat menonton kesenian. Saya senang sekali melihat semua kese- nian," kata Mira sambil menghayal. Semua teman yang melihatnya jadi tersenyum. Soalnya mere- ka semua tahu Mira, temannya yang berambut panjang itu, sangat senang menari. "Kenapa Pesta Kesenian Bali tidak diadakan di banjar saja ya, biar saya bisa melihat tiap saat, dan siapa tahu bisa ikutan me- nari," kata Mira lagi dengan mata berbinar. Agus jadi tertawa mendengarnya. Walaupun ia sebenarnya juga senang kesenian, tapi ia tidak seperti Mira, mengharapkan pesta kesenian diadakan di banjar. "Namanya saja Pesta Kesenian Bali, ya harus diadakan di pu- sat kesenian di Bali dong, masak di banjar, bagaimana bisa me- nampung sekian banyak penari dan penonton yang berjubel. Kamu ini aneh, sudah untung ada PKB, kita bisa nonton selama sebulan kalau kita mau. Kalau memang suka kesenian, kamu harus berani capai, berani berdesak-desakan, berani mengorbankan sedikit uang. Masak kamu mau enaknya sendiri," ledek Agus sambil mencibir- kan bibimya. Teman-teman yang mendengar pun jadi ikut terta- wa, lucu melihat Agus memberi nasihat seperti Pak Guru. "Kalu saya sih bukan hanya mau nonton kesenian, kalau pun- ya rumah dekat Art Centre bisa sekalian berjualan. Untungnya bisa lumayan lho, masak minuman yang biasanya seharga Rp 700, di Art Centre bisa Rp 1.000. Coba kalau kita bisa menjual 300 minuman selama sebulan, uangnya kan bisa ditabung. Belum lagi makanan yang lain-lain," kata Ariani yang memang hobi berda- gang. "Ya, ya, ya, itu kalau laku, kalau tidak bagaimana, belum lagi kalau ada kemungkinan kecopetan, jangan pikir semudah itu," potong Agus sebelum Ariani ngomong ngelantur. "Sekarang jadi tidak kita ramai-ramai ke PKB, dengan tujuh orang, cukuplah urunan Rp 1.500, untuk ongkos kendaraan dan membeli minu- man, bagaimana jadi," tawar Agus. Anak-anak pun berteriak serentak, "jadi..." Nah adik-adik, kalau ketujuh anak itu jadi pergi ke Art Centre, berapakah uang urunan yang terkumpul? Kak Mawar Jawaban untuk Cerdas 46 Harga satu buah jagung adalah Rp 200 Pemenangnya adalah: 1. Devy Kristina Kelas V D SDK 2 Swastiastu Denpasar 2. Ni Luh Peria Dharsini Kelas VI SDN 1 Seririt Jln. Diponogoro No.9 Seririt, Singaraja 3. Ika Klaorina Kelas II A SDK Widhyapura Jln. Raya Sesetan 48 Denpasar Pemenang dari Denpasar silakan mengambil hadiah di toko buku Gramedia, Jalan Dewi Sartika (Matahari) dengan menun- Kupon Cerdas 48 L Adik-adik jukkan identitas diri. Pemenang dari luar daerah hadiah akan dikirim. Pengambilan hadiah selambat-lambatnya sebulan set- elah pengumuman pemenang. Gambar di bawah ini adalah sebagian dari peralatan rumah, tangga. Nah, coba kalian sebut- kan mamanya dan tulis pada kotak yang tersedia. BPM/WIED/V1.06 rak pajangan. Dalam hati sebe- narnya Rumi mengakui kalau memang sepatu itu bagus. "Tidak bu". Tangannya me- nepiskan sepatu yang diangsur- kan ibunya. "Sudah Rumi kata- kan, Rumi tidak mau sepatu yang lain. Rumi hanya ingin sepatu merek terkenal itu yang di bawahnya ada lampunya." "Tapi nak..., harga sepatu itu kan mahal, uang ibu hanya cuk- up untuk membeli sepatu yang biasa ini." "Ah, ibu selalu begitu," Rumi bersungut kesal. "Ini kan tanggal muda, ayah baru saja gajian, masak tidak ada uang bu?" 'Memang benar nak, tapi uang ayah bukan hanya untuk membeli sepatu Rumi, masih banyak keperluan kita yang lain. Rumi pasti ingat seminggu lagi odalan di pura Kahyangan, bu- kankah Rumi juga ingin makan apel merah," ibunya masih beru- saha membujuk. Rumi hanya diam tidak menjawab, mukanya bertambah cemberut. Ibu menarik napas putus asa. "Baiklah, sebaiknya kita pulang saja. Nanti di rumah ibu akan rundingkan dengan ayah, mudah- mudahan ayah mempunyai jalan keluarnya. Bali Post Anak-anak Sepatu Baru Rumi Oleh Sunarti Y Memang sepatu Rumi Rumi pulang sekolah dengan lesu. sudah pantas untuk diganti. "Kau sakit Rum?," tanya ibu Sudah dua hari berlalu, tapi Warnanya sudah pudar, walau- penuh kasih. Tangannya meraba ibu belum juga mengatakan apa- pun tidak ada yang robek teta- kening putri semata wayangnya. apa. Setiap kali ditanya jawaban pi solnya sudah sangat tipis. Rumi hanya menggeleng. Bebera- ibu selalu sama, belum sempat Rumi melampiaskan keke- pa saat Rumi memandang wajah mengatakannya pada ayah kare- salan hatinya di rumah. Setiap ibu. na pekerjaan ayah di kantor ban- disuruh ibu Rumi selalu mem- "Rumi minta maaf bu...," ucap yak. Hati Rumi makin kesal, dita- bantah. Kadang-kadang saja nya dengan suara yang mengand- mbah lagi ejekan yang dialamin- Rumi mau mengerjakannya ung tangis. "Akhir-akhir ini Rumi ya di sekolah. Sita bersama geng- tapi dengan muka masam dan telah membuat ibu kesal dan nya yang telah memiliki sepatu bersungut-sungut. Ibu me- sedih". model itu selalu melihat sepatu mang sabar. Dia tidak mema- Rumi dengan pandangan rahi Rumi, hanya tarikan na- mencemooh. Kadang-kadang pasnya yang dalam, menanda- mereka tertawa cekikikan. Keti- kan ibu memang sedih meli- ka Rumi mendekat mereka ber- hat kelakuan Rumi. pura-pura berbicara yang lain. Ibu sedikit heran melihat Ibu tersenyum memandang Rumi. "Tidak apa-apa ibu tahu perasaanmu, sepatu merek itu kan lagi mode sekarang. Sebenarnya ibu sudah membicarakannya den- gan ayah. Hari ini ayah mendapat Yudi Fajar Mahendra arisan di kantor, uangnya boleh kamu belikan sepatu idaman- mu." "Tidak bu, Rumi tidak ingin beli sepatu itu lagi". Tangis Rumi meledak. Wajahnya dite- lungkupkan ke pangkuan ibu. Ibu menjadi terkejut. Tangannya dengan lembut membelai ram- but putri terkasihnya. Setelah tangisnya agak reda, Rumi men- ceritakan kejadian yang di- alaminya di sekolah. Pagi itu dia disuruh mengam- bil tiga pasang sepatu bekas di rumah ibu guru Nindya untuk diberikan kepada Surti anak kelas dua. "Kalau dibandingkan dengan sepatu bekas itu, sepatu Rumi ini masih jauh lebih bagus. Tapi Surti menerimanya dengan mata berbinar. Sepatu bekas itu dide- kapkannya ke dadanya. Memang sepatu yang dipakai Surti saat itu benar-benar telah rusak, tidak pantas dipakai lagi. "Rumi men- jadi malu bu, Rumi merengek- rengek terus memaksa ibu mem- belikan sepatu yang mahal," ka- tanya penuh sesal. Sementara, Surti hanya me- nerima sepatu bekas saja sudah membuatnya sangat bahagia. Rumi mengakhiri ceritanya. Isak tangisnya kembali terdengar. Sejenak ibu termenung. Ma- tanya lekat-lekat memandang wajah putrinya. Kemudian seny- umnya mengembang, wajahnya memancarkan kebahagiaan. "Sudahlah Rumi, sekarang kamu makanlah dulu. Ada tempe manis kesukaanmu. Selesai ma- kan kita pergi ke toko membeli sepatu baru untukmu. Sepatu bekasmu ini bisa kau berikan pada Surti." Rumi memeluk ibunya erat- erat. Dalam hati dia bersyukur karena memiliki orangtua yang masih mampu membelikan sepa- tu baru untuknya. Pelukis yang Ingin Jadi Ir. Perkapalan NAMA Yudi Fajar Mahendra sudah tidak asing di dunia melukis tingkat anak-anak. Te- manmu ini telah tercatat sebagai pelukis andal, terbukti beberapa kali merebut juara pada event yang cukup bergengsi. Bahkan, Fajar (panggilan- nya) mampu bersaing den- gan pelukis daerah lain di tingkat nasional. Pikiran saya sering ter- usik saat melihat sesuatu yang aneh. Malamnya pasti ingin melukis," kata putra pertama pasangan Drs. Way- an Candra dengan Made Pur- niati, S.Pd. ini. Setahun yang lalu, Fajar ber- hasil merebut juara III lomba poster Wajar tingkat nasional 95. Untuk kejuaraan tingkat ન T M dongeng Kancil yang DAHULU kala di salah satu hutan yang sangat lebat ada sebuah kerajaan yang diperintah oleh maha raja singa yang terkenal amat kejam. Bila ada rakyat yang melakukan kesalahan, mes- ki kesalahan kecil, sudah pasti akan di- hukum dengan hukuman yang amat be- rat yaitu dimakan sang raja. Dalam men- jalankan pemerintahan raja didampingi permaisuri yang cantik jelita serta san- gat disayang sang raja. Segala keingi- nan serta permintaan tidak pernah dito- lak. Raja tidak ingin mengecewakan sang permaisuri, sebab dia takut kehilangan. Menurut sang raja, permaisuri ada di atas segala-galanya. Walau demikian, sang raja mempunyai penyakit yang amat tidak disukai sang permaisuri yaitu pen- yakit bau mulut. Karena penyakitnya ini konon dia akan ditinggal sang permai- suri. Timbul dalam pikirannya untuk mem- buktikan omongan sang permaisuri. Maka dipanggilnya kelinci, domba dan kancil untuk ditanyai. "Hai kelinci, saya mau tanya pada- mu. Apa benar mulut saya ini bau"? "Benar paduka raja. Napas paduka sangat bau sekali, seperti bangkai," jawab kelinci. Mendengar jawaban kelinci, sang raja menjadi amat murka. Tubuh kelinci diangkat, lalu dikoyak-koy- ak dengan kejamnya, dan dimakan dengan lahap. Melihat sobatnya naas, domba dan kancil menjadi gemetar, Mereka tidak ingin mengalami nasib seperti sobatnya. Ketika tiba giliran domba yang ditanyai. "Hei domba kau tentu tidak ingin mengalami nasib seperti temanmu. Oleh karena itu, kau harus menjawab dengan jujur pertanyaanku. Apa benar mulut- ku bau bangkai?" "Ah, tidak benar paduka raja. Kelinci keli- Cerdik ru. Napas tuan baunya harum, wangi semerbak. Seperti wangi kembang- kembang yang merkar di pertaman- an, ujar domba. Mendengar jawa- ban domba seperti itu, sang raja leb- ih murka lagi. Raja merasa disindir Banjar Sangging Desa Kamasan Klungkung 80751 daerah, ia malah sudah mengantongi puluhan piala. Pun- cak prestasi melukis yang ditunjukkan temanmu ini, terli- hat ketika ia mendapat kehormatan sebagai peserta te- ladan lomba lukis "Cinta Satwa dan Cinta Puspa" tingkat nasional. Untuk menciptakan lukisan yang baik, Fajar bukan sekadar corat-coret. Sejak duduk di bangku TK, bakat menggambarnya sudah tampak. Memasuki usia ke-10 (kelas IV SD), Fajar mulai belajar memahami objek lukisan. Kini, hampir semua lukisan yang diciptakan anak kreatif ini berangkat dari alam. Pada lomba cin- ta satwa dan cinta puspa misalnya, ia melukis seekor kijang di bawah pohon besar. Ide ini muncul saat ber- tamasya ke Bedugul. "Saya melihat seekor kijang dengan nyaman- nya berteduh di bawah pohon. Ide saya muncul, binatang itu memer- lukan tempat berlindung," katan- ya. Lukisan matahari tenggelam di pantai yang berhasil keluar sebagai juara tingkat propinsi, juga dibuat- nya berkat inspirasi pemandangan di Tanah Lot. Ia berusaha menghidup- kan panorama Tanah Lot di senja hari itu lewat lukisan. Kendati Fajar terbilang pintar melukis, ia tetap bersikeras ingin menjadi ahli perkapalan. Tidak usah terkejut, malah wajar jika Fa- jar punya cita-cita yang tinggi. Ternyata ia termasuk anak yang cerdas, dan baru saja berhasil meraih NEM tertinggi di SDK Swastiastu Denpasar. Ia mendapat angka sembilan lebih untuk bidang metematika, IPA, dan PMP. Total nilai NEM untuk Fajar adalah 45,86, jumlah yang sangat mengaggumkan. Untuk itu, kelak sudah besar Fajar akan bersekolah di Jawa dan mengambil jurusan teknik perkapalan. "Saya ingin membuat desain kapal," sambungnya singkat. Asal tahu saja, temanmu ini juga punya segudang kegiatan. Fajar menguasai beberapa jenis tarian, dan kini menyandang sabuk biru tua dalam dunia karateka. (wen) BUAH HATI HALAMAN 5 000 A.A. Gede Wiryana Putra Lahir 28 Juli 1995 Putra dari: A.A. Kt. Udiyana, S.E. dengan AA. Sagung Rai Candrawati, S.E. Alamat: Jln. Beo No.9 Cakranegara I Gede Aditya Krisnanda Lahir 18 Mei 1994 Putra dari: I Wayan Himawan dengan Ketut Laksmi Dewi Alamat Blahkiuh, Abiansemal, Badung Ni Ni Made Artari Dewi Lahir 13 Juli 1993 Putra dari: I Md Sarta dengan Ni Luh Sunari Alamat: Delta Comoro/Comoro Permai Blok C No.31 Dili Barat, Timor Timur Lahir 26 April 1993 Putu Santhi Suryani Putra dari: Ni Wayan Darmini dengan Gede Suparta Alamat Ulakan, Manggis, Karangasem Luh Laksmi Ciptaning Dewi Lahir 21 Mei 1995 Ni Putu Wirayanti Lahir 5 Januari 1992 Putra dar: I Md Sarta dengan Ni Luh Sunari Alamat: Delta Comoro/Comoro Permai Blok C No. 31 Barat, Timor Timur Edy Widhi Putra Lahir 2 Agustus 1995 I Putra dari: Putu Sudiana dengan Desak Eni Sumastuti Alamat: Br. Pande Abiansemal, Badung Kadek Yully Chandra Dewi I Nyoman Herlian Budiman Lahir 15 Juli 1994 Lahir 10 April 1992 Putra dari: Km. Sri Widayani dengan Putu Putra dari: I Made Sudiarta dengan Luh Putra dari: I Wayan Antika dengan Luh Eka Budiana Massiki Putu Eka Sulianingsih Alamat: Jln. Kenari No. 2 Singaraja Alamat: Jin. Dewi Kunti, Gg. IIV9 C Singaraja Alamat: Jl. Pulau Irian, Sanih, Penglatan, Sgr RUBRIK ini terbuka untuk putra-putri Anda, kirimkan foto-foto lucu mereka ke Redaksi Bali Post Minggu, Jl. Kepundung 67A Denpasar. Sisipkan data putra- putri Anda: nama lengkap, tanggal lahir, nama orangtua, dan alamat rumah. Jangan lupa cantumkan "Kupon Buah Hati" di sudut kiri amplop! G ambaR Nama: Agus Arya Astita Umur: 9 tahun Kelas: II SD No. 3 Angantaka Alamat: Jln. Seroja 4 Denpasar Perpisahan KUPON BUAH HATI Kemarin kita bersama bersua dalam suka dan duka bersama untuk satu tujuan menuntut ilmu. Namun tak terasa sang waktu berlalu di sini kita berkumpul dalam suasana haru Ketika terlena dalam waktu kita harus berpisah Untuk kakakku tercinta hanya goresan pena pengiring langkahmu mencapai cita-cita Kakakku, Selamat jalan, selamat berpisah kuucap- kan kenanglah kami dalam hatimu Karya: Ni Komang Tri Ayu Desiari Dewi SD No.1 Karangasem Nama: I Gusti Ayu Krisnawati Umur: 11 tahun Kelas: VI SD No.1 Karangasem Alamat: Jln. Gatot Subroto, Gg. Leci 2 Amlapura Rubrik "Gelar Gambar ini terbuka untuk anak-anak TK dan SD. Kirimkanlah gambar karya adik-adik ke Redaksi Bali Post,ukuran kertas bebas, boleh berwar- na atau hitam putih, lengkapi dengan keterangan nama, umur, sekolah, dan ala- mat. Jangan lupa tempelkan Kupon Gelar Gambar di balik gambar. SILUTONG SETIAP KUCABUT BENGKUANG INI SELALU SAJA TIDAK ADA UMBINYA OLEH: KESUMA.T LALU SYARATNYA APA... MEMENUHI oleh domba. Nasib domba sama den- AKU HANYA BISA PUA KEINGINANMU SAJA gan kelinci, diangkat tubuhnya lalu dimakan hingga habis. Melihat nasib temannya sial lagi, kancil makin sus- ah. Ia pasrah jika akan mengalami nasib seperti teman-temannya. Hat- inya sedih, ia ingat anaknya di rumah yang masih kecil. Jika ditinggal mati, anaknya tinggal sebatang kara. Dalam hati kancil berkata, "duh anakku, maafkan, aku tidak bisa mengurusmu hingga dewasa". Sam- bil memikirkan anaknya kancil men- cari akal agar dia bisa lepas dari mara bahaya. "Hai kancil, segera jawab pertanyaan, benar atau tidak mulut- ku bau?" "Ampun paduka, maaf beribu-ribu maaf, saya tidak bisa menjawab pertanyaan paduka, sebab saya sedang pilek. Karena itu, saya tidak dapat membaui apa-apa. Sekali lagi saya mohon maaf yang sebesar-besarnya," kata kancil. Mendengar jawaban kancil, sang raja tidak marah. Ia maklum kalau kancil se- dang pilek tidak dapat membau apa-apa. Lalu kancil disu- ruh pulang. Kancil amat senang. Ia meloncat-loncat kegi- rangan, Serta tak lupa mengucapkan rasa syukur kepada Yang Maha Esa sebab hanya atas kehendak-Nya dirinya terlepas dari mara bahaya. Kadek Netty Dian Utarini Jl. Kiskinda 83 Busungbiu Singaraja Bali 81154 TO LOOO NG 66 ILUTUNG Akv HAI MANUSIA MAMPUS KAU.. KALAU BEGITU, AKU SEKARANG COBA ku KEROK SAMPAI DALAM.. INGIN JADI MANUSIA.. HAI TEMAN-TEMAN.. ITU MANUSIA YANG SUKA MENGUSIK KEHIDUPAN KITA AYO KITA KEJAR AYUK TERNYATA AKU BISA JADI MANUSIA ASYIKK. HO HAI LUTUNG. KUPON GELAR GAMBAR KOK ADA KENDI ANTIK DISINI.? SEGALA PERMINTAANMU AKU PENUHI SEBAB KAMU SEKARANG JADI TUANKU." ADA FENDI HAI KENDIKU TOLONG AKU.. JA DI KANLAH AKU ILUTUNG.. PERMINTAAN TUANKU AKU PENUH.. BERUBA AAH. BISA BICACA HAI SAHABATKU HARIMAV AKU ILUTUNE YANG TELAH BERUBAH BOHONG.. KAMU MANUSIA YANG SERINGE MEMBUNUH KU..!!) MEMANG SULIT MELAKONI ORANG LAIN. MAKANYA ADIK-ADIK KITA HARUS MENSYUKURI KEADAAN KITA Color Rendition Chart