Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1996-12-11
Halaman: 05

Konten


liwon, 11 Desember 1996 (2-Habis) kungan ultura atau tanaman perkebunan. tuk petani dengan penguasaan pakan utama di samping rumput petani (transmigran) seperti turi adalah model tumpang gilir ter- ngan kecenderungan masyarakat dapat diarahkan dengan pemeli- mak dapat menguasai lahan se- gin dipertahankan dengan mem- asarkan produktivitas lahan pada ok sehingga ternak dapat dipin- atu ke pedok lainnya. Lamanya makan tidak sampai merusak atau Kombinasi tanaman dapat beru- anfaatkan sebagai tanaman pem- ndukung model tadi yang paling ■diharapkan dapat memberikan atu kawasan pemukiman perta- b lingkungan. Untuk berhasilnya makan ini yang paling utama dibu- migran untuk meningkatkan kese- untut NI-AD seketika itu terdakwa panik dan bin- gung. Karena panik itulah ia me- mukul korban. Korban merasa ter- desak dan berusaha menyelamatkan diri, namun Mas lebih gesit dengan menutup pintu keluar halaman sumur tersebut. Untuk menyelamat- kan diri, korban sempat melawan, tetapi tidak berhasil. Untuk meng- hilangkan jejak, Mas kemudian membantai korban. Dengan bantuan Rema, terdak- wa membawa jenazah korban den- gan sepeda motor DR 2768 K mil- ik korban hingga ke pantai Bamban- gan, Lotim. Di pantai itulah korban dibuang dan keesokan harinya pen- emuan mayat itu sempat menggegerkan warga Lotim. Di hadapan majelis, terdakwa mengakui perbuatannya itu tidak se- suai dengan Sumpah Prajurit, Sap- ta Marga dan juga Delapan Wajib ABRI Sidang yang mendapat per- hatian khusus dari kalangan masyarakat itu akan dilanjutkan Rabu (11/12) ini untuk mendengar putusan majelis hakim Mahkamah Militer. (063) makmuran mpir Rampung muran di Kecamatan Gerung, Lombok persen'selesai, khususnya pembangunan enilai Rp 1,4 milyar ini diperkirakan se- an dikatakan Pimpinan Proyek (Pimpro) PU Dinas Tingkat I Propinsi NTB Ir. peninjauan lapangan di proyek itu, Senin dapi saat ini, sering terlambatnya rangka Ada dua kendala mengakibatkan pem- bat, tiang pancang yang semula dipakai , di samping keterlambatan datangnya katanya, sedikitnya lima buah jembatan ebabkan rangka badan jembatan belum ar jembatan sudah selesai seratus persen. jembatan-jembatan tersebut bisa berop- Hi NTB nantinya diarahkan pada konsep gan pola jaringan antara lain jalan lingkar Pulau Lombok dan Sumbawa, jalan pen- yang menghubungkan secara diagonal ngan jalan poros arteri primer. wilayah di kawasan potensial yang ada di mat berkembang secara sinergis. "Hal ini ul-simpul strategis yang dulunya tertutup kata Muksin Usman. (038) 19 Rabu Kliwon, 11 Desember 1996 Keraton Bali Post Yogyakarta Diresmikan Selama 1996 di Jatim sebagai Pusat Kebudayaan Jawa * Sri Sultan "Jumenengan", para Abdi Dihadiahi Sepeda Yogyakarta (Bali Post) - Bertepatan dimulainya peringatan jumenengan (naik tahtanya) Sri Sultan Hamengku Buwono X, Karaton Yogyakarta secara resmi, Selasa (10/12) ke- marin diumumkan sebagai pusat kebudayaan Jawa. Pengumuman restruktur- isasi organisasi keraton ini dilakukan dalam acara pisowanan murgan yang berlangsung di Kagungan Dalem Bangsal Prabayeksa. Acara ini dihadiri para kerabat keraton. Dalam format baru restrukturisasi organisa- si Keraton Yogyakarta ini, menurut Sri Sultan, keraton dijadikan sebagai pusat studi yang akan menjadi muara bagi kebudayaan Jawa Yogyakar- ta. "Siapa pun nantinya yang tertarik dan akan mendalami, mempelajari salah satu bidang seni, seperti seni tari klasik gaya Yogyakarta mereka cukup datang ke keraton," paparnya sembari me- nambahkan langkah ini ditempuh untuk me- menuhi tuntutan negara modem. 8 Sri Sultan Hamengku Buwono X, selama tahun memegang tampuk kekuasaan, dalam up ayanya menjadikan keraton sebagai pusat kebu- dayaan telah melakukan banyak kerja sama den- gan berbagai pihak. Salah satu yang dilakukan menyelamatkan buku-buku kuno dari kerusakan. Banyak manuskrip kuno kini telah diterjemahkan, sebagian malahan sudah diformat dalam disket. Keraton pun telah membuka perpustakaannya bagi mereka yang ingin memperdalam kebudayaan Jawa. Langkah ini dilakukan semata-mata agar masyarakat, pelajar, mahasiswa termasuk para peneliti, memahami apa yang tertuang dalam kitab- kitab lama tersebut. Bisa jadi banyak ajaran-ajaran dalam kitab kuno itu yang bisa diadaptasi dalam kehidupan di zaman modem. Berkaitan dengan acara jumenengan terse- but, untuk sementara Keraton Yogyakarta yang merupakan salah satu objek wisata kota gudeg, terhitung mulai kemarin tertutup untuk kunjun- gan wisatawan. Acara jumenengan dimulai den gan upacara adat hajad dalem sugengan, dilan- jutkan dengan pisowanan murgan, dan sore harinya dilaksanakan gelar budaya rakyat (GBR). Acara ini menampilkan pentas seni ketoprak global, teater, tari dan pentas musik. Dalam daftar undangan acara yang telah disebarkan tercatat sebanyak 17 menteri, 23 duta besar, dan 100 anggota DPR RI masuk dalam daftar tamu yang diharapkan kehad- irannya dalam peringatan itu. Hadiah Sepeda Acara ini bisa dikatakan agak istimewa kare- na peringatan seperti ini baru pertama kali di- lakukan oleh penguasa Keraton Yogyakarta. Yang jelas perhatian masyarakat dan pers ter- hadap peringatan ini cukup besar. Hal ini terli- hat dari antusiasnya masyarakat Yogya dan se- kitarnya menantikan puncak acara yang digelar selama tiga hari berturut-turut menampilkan kombinasi tari ketoprak, musik teater yang di- pentaskan di panggung raksasa berukuruan 24 x 20 meter dengan tinggi 12 meter di alun-alun utara yang berada di depan bangunan keraton. Sri Sultan Hamengku Buwono X kepada wartawan dari berbagai media massa, baik cetak maupun elektronik, secara khusus mem- beri catatan pada hakikatnya pesta rakyat ini diselenggarakan untuk mengkonsolidasikan potensi dalam upaya menumbuhkan kreativ- itas para seniman. Upaya ini, katanya, baru bisa terjadi jika masyarakat juga memberi kan apresiasi yang positif terhadap prakarsa yang dilakukan pihak keraton. "Tidak ada artinya seniman berkarya jika masyarakat tidak memiliki apresiasi.' Dalam rangkaian peringatan tersebut, sebagai rasa terima kasihnya atas pengabdian para abdi dalem, Sri Sultan untuk pertama kalinya mem- berikan hadiah sepeda agar para abdi makin lan car menjalankan tugas dan kewajibannya. (076) Ada Pola Kekerasan Langgar HAM Surabaya (Bali Post) - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Surabaya mencatat selama tahun 1996 di Jawa Timur (Jatim) ada pola kasus-kasus kekerasan yang melanggar hak asasi manusia (HAM), kata staf LBH Surabaya Yudi Burhan, serangkaian peringatan Hari HAM, Selasa (10/12) kemarin. Kasus-kasus pelanggaran hak sipil, katanya, di antaranya tersingkim- ya masyarakat dari sumber daya terkait dengan kasus pertanahan dan lingkungan hidup. Selain itu pihaknya mencatat pelanggaran berserikat dan mengeluarkan pendapat, tindak kekerasan, serta kebebasan beraga- ma dan beribadah menurut agama dan kepercayaan. Dari laporan yang masuk ke LBH, kata dia, ada enam kasus men- yangkut berserikat dan kebebasan mengeluarkan pendapat di Jatim. Se- siswa sebuah PTS di Surabaya, kasus tanah Banongan Situbondo dan dangkan tindak kekerasan ada tiga kasus, yakni penculikan aktivis maha- peristiwa unjuk rasa di CV Maska Perkasa Jombang. Kasus yang terkait dengan kebebasan beragama dan beribadah, katanya, tercatat dua buah. Pertama, peristiwa perusakan gereja di Bulak Banteng, Surabaya pada 9 Juni 1996 yang mengakibatkan 11 ja di Situbondo pada 10 Oktober lalu. gereja rusak berat. Kedua, kasus pembakaran dan perusakan 24 gere- Sementara kasus pelanggaran hak politik dengan pelanggaran HAM, LBH mencatat pelanggaran itu berkaitan dengan tidak didaftar- kannya beberapa warga negara oleh Pantarlih dalam pemilu menda- tang. Adanya teror terhadap Panwaslak di Sampang Madura, serta pemaksaan untuk mendukung OPP tertentu. Dari fakta dan kenyataan itu, menurut dia, LBH Surabaya juga mem- beri rekomendasi terhadap pelanggaran HAM. Tentang kasus HGU di Banongan Situbondo, Jenggawah, menunjukkan fakta dari hak mengua- sai tanah negara secara berlebihan. Demikian juga tentang perlindungan petani kecil yang selama ini ban- ak dilakukan. Pihaknya mengharapkan, hendaknya tetap melibatkan rakyat dalam pengambilan keputusan menyangkut masalah tanah yang rawan, Setelah laporan pelanggaran HAM dilanjutkan dengan seminar. serta mengecam langkah teror, penyiksaan yang dilakukan oleh pejabat. Semintar bertajuk "Kekerasan Dalam Pola Pelanggaran HAM 1996" menampilkan pembicara Prof. Soetandyo Wignyosoebroto, MPA, Prof. JE Sahetapy, dan Direktur LBH Surabaya Indro Sugianto. (079) Di Tengah Guyuran Hujan yak menjadi korban instrumen pidana, menurut LBH Surabaya, tidak lay- Pengusaha Kecil lebih "Survive" Umat Arak "Bunda Maria Peziarah" *Pada Era Perdagangan Bebas Bandung (Bali Post) - Pengamat ekonomi M. Dawam Rahardjo menilai era perdagangan bebas justru dapat mendorong terbukanya kesempatan dan pe- luang bagi pengusaha kecil untuk lebih sur- vive. Bahkan, ia menilai kelompok pengusa- ha ini akan berkembang lebih bagus lagi, ker- ena pengusaha kecil lebih fleksibel, karak- teristik, dan inovatif. "Selain itu, pengusaha kecil tidak mu- ngkin terlibas oleh pengusaha besar karena sudah memiliki market share tersendiri," pa- par Dawam Rahardjo di depan peserta loka karya penulisan berita ekonomi dan bisnis bagi wartawan media cetak Indonesia di Bandung, Selasa (10/12) kemarin. Sistem perdagangan bebas, katanya, me- mang mendorong terjadinya persaingan men- ingkat. Bahkan, dalam konteks perekonomi- an Indonesia telah terjadi persaingan di ant- ara pelaku-pelaku ekonomi yang tidak set- ara, antara pengusaha besar dengan pengusa- ha ekonomi lemah. "Kondisi ini menyebab- kan terjadinya jurang pemisah yang tajam. Namun yang terjadi saat ini, terutama dalam menyongsong globalisasi, justru ke- beradaan pengusaha kecil mempunyai kesem- patan untuk akses dalam teknologi, modern- YAMAHA isasi, serta peningkatan sumber daya manu- sia (SDM). "Memang persoalannya bagaim- ana pengusaha kecil bisa menjadi modern, karena apabila tidak bisa maka akan menjadi marginalisasi," kata mantan Ketua LP3S itu. Marginalisasi, tambahnya, akan memper- lemah daya beli masyarakat, yang pada akhirnya bakal menghambat perkembangan usaha kecil yang ada. "Karenanya, yang pal- ing penting mendorong sektor-sektor unggu- lan seperti kerajinan agar mempunyai nilai jual tinggi dengan penggarapan produksi yang lebih serius, teknologi yang modern serta mutu yang bagus," ungkap Dawam. Paling Serius Sementara Revrisond Baswir mengatakan, peluang usaha kecil pada era perdagangan be- bas akan makin bagus berkat meningkatnya suhu persaingan dalam pasar domestik. Se- mentara kelompok usaha menengah besar dinilai merupakan kelompok usaha yang akan menghadapi tantangan paling serius akibat peningkatan suhu persaingan pasar global. "Apalagi adanya ketergantungan pengusa- ha besar terhadap fasilitas dan proteksi pe- merintah. Bukti tingginya tingkat ketergan- tungan usaha menengah ke atas terhadap fa- silitas dan proteksi pemerintah, melalui fenomena menjamurnya perusahaan kon- glomerasi di Indonesia, yang erat kaitannya dengan fenomena korupsi dan kolusi," pa- par dosen UGM Yogyakarta itu. Dalam era perdagangan bebas mendatang, praktik proteksi, korupsi, dan kolusi, katan- ya, akan banyak ditentang. Hubungan pen- gusaha dalam praktik bisnis seperti ini akan makin banyak digugat, sehingga usaha-usa- ha menengah ke atas akan dipaksa meningkat- kan profesionalisme serta efisiensi pengelo- laan usahanya. "Selain itu, mereka juga akan didorong untuk menempuh langkah peng- gunaan sumber luar dalam menyelenggara- kan kegiatan operasionalnya. Sementara prak- tik persaingan yang makin transparan akan menyebabkan terbukanya peluang bagi usa- ha kecil untuk memasuki berbagai usaha yang ada. Di sisi lain, ia mengatakan, sebagai aki- bat dari meningkatnya kegiatan penggunaan sumber luar oleh pengusaha menengah dan besar, akan terbuka peluang bagi usaha kecil untuk mengambil peran sebagai subkontrak- tor usaha menengah dan besar. "Kondisi ini jelas menantang pengusaha kecil meningkat- kan kemampuan manajerialnya," papar Baswir. (e) MIMBARAGAMA HALAMAN 5 Sarjana Semata Wayang mas Hindu dan Buddha me- HARI pertama bulan Desember, bertepatan dengan membaca sambutan Dirjen Bi- hari AIDS Internasional, Sekolah Tinggi Agama Buddha nambahkan dan juga menegas- kan bahwa tidak ada sarjana agama Buddha yang tidak (STAB) Nalanda mengadakan Dies Natalis XI. Berbeda dengan Dies Natalis sebelumnya yang berlangsung di sebuah hotel mewah, Dies Natalis tahun ini cenderung mendapat pekerjaan karena kita masih banyak membutuh- berkesan lebih sederhana, di Gedung Internasional Pe- kan tenaga mereka, apalagi di troleum Club, sebuah gedung tua di kawasan Gambir, masa mendatang. Jakarta. Ada beberapa hal yang membuat kesan bahwa kegia- tan ini berlangsung secara sed- erhana, selain masalah gedung. Umat Buddha yang hadir juga terbatas, lebih sedikit diband- ingkan dengan jumlah kursi atau daya tampung gedung. Bahkan sebagian besar tenaga pengajar tidak hadir. Sehingga banyak kursi kosong yang masih tersisa. Lainnya, yang paling menyedihkan adalah ke- hadiran sarjana semata way- ang yang diwisuda siang itu. Kenyataannya memang demikian. Tahun ini, STAB Na- landa hanya mewisuda satu or- ang sarjana agama Buddha yang telah lulus ujian lokal tahun lalu. Sedangkan setahun silam, ketika Dies diadakan di hotel yang cukup mewah, di- wisuda delapan sarjana agama Buddha yang telah lulus ujian negara, hasil lulusan ujian Dalam catatan Nalanda, ini tahun yang paling menyedih- kan sejak menghasilkan sarja- na agama Buddha pertama kali tahun 1988. Umat Arak "Bunda Maria Peziarah" lokal dari beberapa periode. Kupang (Bali Post)- Kendati diguyur hujan lebat, sedikitnya 45.000 umat Katholik dan Kristiani di Kupang, Selasa (10/12) kemarin, dengan khidmat menjem- put dan mengarak Patung Bunda Maria Peziarah dari Bandara El Tari Kupang hingga ditahtakan di Gereja St. Josef Naikoten II Kupang. Hujan yang mengguyur kota karang itu benar-benar tak mengusik kekhusukan umat. Dengan lilin di tangan mereka tetap setia sambil men- gumandangkan doa. Patung Bunda Maria Peziarah yang tiba di Kupang petang kemarin diter- ima langsung oleh Uskup Agung Kupang Mgr. Gregorius Monteiro, SVD, dan tokoh masyarakat Herman Musakabe (Gubemur NTT-red) setelah dile- pas dari Larantuka melalui Bandara Wai Oti Maumere, Sikka, Flores. Patung Bunda Maria Peziarah ini memang sedang dalam perarakan keliling dunia. Patung yang disucikan ini tiba di NTT melalui Labuan Bajo, Flores Bar- at, Jumat (29/11). Lantas melanjutkan perjalanan hingga ke Larantuka, Kota Reinha Rosari. Patung ini, menurut penuturan Santa Lusia, seorang saksi mata saat penampakan Bunda Yesus itu, dikerjakan pengukir sejak tahun 1917. Sepanjang perjalanan dari Penfui hingga Naikoten petang kemar- in-patung tersebut diarak perlahan diiringi sedikitnya 2.000 kendaraan roda empat dan sekitar 9.000 kendaraan roda dua. Sementara umat dari berbagai penjuru di daratan Timor ini ikut membuat pagar betis sepan- jang jalan. Bahkan di tengah guyuran hujan mereka sempat melakukan ibada dan doa khusus di hadapan Patung Bunda Maria Peziarah. Umat tampak tetap bersemangat hingga perayaan Misa Agung yang dipimpin Uskup Agung Kupang. Misa ini sebagai ibadah syukur atas kunjungan Patung Bunda Maria Peziarah. Setelah patung itu ditahtakan di Gereja St. Josef Naikoten II, umat Katholik kembali melakukan adorasi-doa tanpa henti secara bergilir, baik secara kelompok maupun pribadi. Adorasi ini biasanya dilakukan hingga fajar tiba. Sementara itu, selain ditahtakan di Naikoten, patung ini akan ditahtakan di Gereja Katedral Kristus Raja, Kupang, selama semalam suntuk, Rabu (11/12) hari ini. (072) Amel Nurwito, kelahiran Cilacap tahun 1969, menyelesaikan tu- gas belajarnya dengan skripsi "Pengembangan Sumber Daya Manusia di Kalangan Umat Buddha". Tugas akhir ini sebe- narnya telah diselesaikan pada tahun lalu, namun 'upacara peresmian' untuk menyandang gelar sarjana agama Buddha baru berlangsung tahun ini. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan masalah pe- lik yang dihadapi oleh umat Bud- dha di masa sekarang maupun yang akan datang, terutama yang berkaitan dengan penyebaran agama Buddha. Berapa banyak tenaga bhikkhu yang kita miliki? Pandita yang ada? Guru agama Buddha yang tersedia saat ini? Semuanya masih bisa dihitung dengan jari, mudah dikenali dan sangat mudah diingat namanya. Karena orangnya itu-itu saja. Inilah problem yang dihadapi oleh masyarakat Buddhis. Redaktur Khusus MIMBAR BUDDHA Dhana Putra Dalam dunia pendidikan, se- lama ini Nalanda seolah-olah menjadi pilihan nomor sekian di kalangan generasi muda Buddhis yang akan melanjutkan pendidi- kan. Semuanya berlomba untuk mencari PTN dan PTS terkenal sebagai pilihan utama dan ked- ua. Nalanda? Mungkin berada pada urutan paling bawah. Di sisi lain, seperti yang di- ungkapkan Ketua STAB Nalanda, Mulyadi Wahyono, S.H., pada suatu kesempatan; kita tidak per- nah tahu dengan pasti, apa moti- vasi para mahasiswa yang datang ke Jakarta dan kuliah di Nalan- da. Apakah untuk belajar Dham- ma dan siap membantu menye- barkan agama Buddha di masa mendatang atau sebagai batu lon- catan untuk mengenal lingkungan dan mencari pekerjaan. Sebuah kenyataan pahit yang tidak bisa diingkari. Banyak maha- siswa Nalanda yang tercatat hanya beberapa semester. Makin lama jumlahnya makin berkurang. Mere- ka menguap dan tidak pernah da- tang lagi ke kampus karena telah mendapat pekerjaan yang dianggap cukup memadai. Kelompok ini jelas menggunakan Nalanda menjadi batu loncatan untuk mendapatkan kehidupan yang dirasakan cukup layak. Mulyadi Wahyono, S.H., dalam pidato Dies Natalisnya bahwa dalam dunia yang mod- ern ini di mana manusia sea- kan-akan hidup dalam desa dunia (Global Village). Iptek dan segala kemajuan lainnya merupakan bagian dari kehidu- pan ini. Dan ini merupakan tan- tangan bagi semua pihak. "Pe- ran dan fungsi Nalanda sebagai agen Buddha Dhamma di era globalisasi ini dan dalam mewujudkan citra modern Bud- dha Dhamma dalam masyarakat global. Kami pikir harus segera dilaksanakan se- bagai suatu tantangan dan pe- luang yang tidak ringan namun menggairahkan dan mem- bahagiakan," ungkapnya. Kenyataan bahwa tahun ini hanya lahir sarjana agama Buddha semata wayang, meru- pakan kenyataan pahit. Saya sendiri tidak setuju bila ada yang mengatakan lebih baik satu daripada tidak ada sama sekali. Alasannya, peluang un- tuk melahirkan sarjana agama Buddha cukup lumayan, walau- pun tidak sebanyak lahirnya sarjana ekonomi atau teknik. Bila tiap tahun Nalanda me- nerima rata-rata 40 siswa dan yang berhasil menyelesaikan pen- didikan hanya 50%, maka seban- yak 20 sarjana baru akan lahir tiap tahun, minimal 15 orang. Kenyataannya dalam sejarah Na- landa, belum pernah sampai mewisuda 10 sarjana hasil ujian lokal. Hasil ujian negara pun baru mencapai 8 sarjana, pada- hal kebutuhan akan tenaga pen- gajar sangat tinggi Setelah lahir sebagai sarja- na, masih ada tantangan lain yang akan dihadapi dalam masyarakat. Mereka dituntut tidak hanya tahu tentang Dham- Bila dikatakan bahwa faktor ma namun juga berbagai hal lain- ekonomi dan masa depan yang nya karena pengetahuan umat, menjadi pertimbangan, apakah terutama di kota besar makin ber- sarjana agama Buddha akan tambah. Ini bukan tantangan menganggur di masa yang akan yang ringan bagi sarjana agama datang? Selama ini, banyak daer- Buddha, pandita dan para vi- ah yang dengan berani memesan harawan dalam mengembangkan sarjana agama Buddha untuk agama Buddha. Sanggupkah kita menjadi tenaga pendidik di daer- menghadapi tantangan ini atau ahnya. Direktur Urusan Agama kita akan berlari untuk menghin- Buddha Budi Setiawan ketika darinya? e off ESPRIT "KUDA HIDEUNG! LARINYA KENCANG, BENSINNYA IRIT.. SEBELUMNYA SAYA TIDAK PERCAYA. SETELAH DICOBA TERBUKTI K CRYPTON BISA 104,5 KM 12. DENGAN SELITER BENSIN.. HEBRING! " - HENDRA SETIAWAN, PEMENANGI KONTES BAHAN BAKAR TERIRIT DAN TERJAUH, DI BANDUNG December 12th IT Ladies, Mens, collection: RI IS a Dua Bali. ENG TIE 109 km/LiTER BANGKA MURYONO 108 km/liTER SEMARANG HENDRA GUNAEdi 103,6 km/liTER PADANG Oi Po 103,5 km/liTER PONTIANAK OEI YEN LAI 103,5 km/liTER MEDAN KONTES BAHAN BAKAR TERIRIT DAN TERJAUH 1996 disELENGGARAKAN di 25 KOTA dan diikuti RibUAN PEMilik MOTOR UNTUK MEMBUKTIKAN CRYPTON ADALAH MOTOR PALING IRIT C 28332 C U. 28277 2cm 4cm