Tipe: Koran
Tanggal: 1996-12-11
Halaman: 15
Konten
on, 11 Desember 1996 Tangkis Bali Dharma Praja enggulingkan pendatang baru a hari pertama Kejurda Bulu GOR Yuwana Mandala Tem- in. tunggal pertama Emita yang . Keberhasilan Emita diikuti ingkirkan Samsul 15-9, 15-3, /Dian 15-10, 15-7, dan Sus- adarma/Ivan 15-6, 15-3. a, Yophi (Kodya) unggul atas Suarta (Gianyar) menunduk- ung) 15-2, 15-4, Sutrisna W an) 15-6, 15-11, Nursila (Ba- i) 15-3, 18-15. Sementara di enggulung Fitri (Klungkung) mjungkalkan Suryastini (Bule- yani (Tabanan) menaklukkan hingga 14 Desember menda- yang juga Ketua Harian KONI uk mencari duta Bali ke kejur- ta. (077) iala Pospol PC) tampil sebagai juara Piala ngungguli Tornado Jambu den- Dangan Ranggo, Dompu, Senin emboyong Piala Pospol, meng- berapa ekor sapi. Hadiah diser- ri Suwandi. nit ke-20 dari titik penalti kare- ds ball di kotak penalti. Torna- enit ke-65 juga melalui penalti all di daerah terlarang. Skor 1- m meniup peluit panjang. an dalam perpanjangan waktu, am adu penalti, RPC yang di- sedangkan Tornado hanya bisa faid, pertandingan berlangsung rsyukur adik-adik saya mampu h) INDO DEWATA LP. (62-361) 288-570 (5 LINES) -361) 287-886 DENPASAR-BALI 361) 281609, 281612, 281616 INA PELUMAS S LOKAL C. 18569 ggal Dunia UT PUGIG 3 TH) Help UR CV PUGIG Pasdalem, Gianyar -12-1996 3.00 Wita Denpasar an: mber 1996 ita ng - Gianyar Berduka Cita : KARTASI (ISTRI) MENANTU Ketut Suamiti I Wayan Sukawana, SMHK Ni Gusti Kt. Putri Ni Made Suartini Ni Luh Pt Nilawati, SH rang cucu K. 28456 RJALAN RAYA MAKE RACE ARI IBU 5 DESEMBER 1996 MENDEBARKAN YANA-KEPAON-BY PASS ATI 35 DENPASAR Rabu Kliwon, 11 Desember 1996 Perkawinan - (Sambungan Hal 9) lihan agama dari bukan Hindu menja- di Hindu, sesuai dengan agama sang suami. Kemudian dilanjutkan dengan penyelenggaraan upacara perkawi- nan yang pada prinsipnya tak bany- ak beda dengan penyelenggaraan up- acara perkawinan pada umumnya. Persoalan menjadi tidak segam- pang itu jika duduk soalnya berla- wanan dengan kasus di atas. Kata- kan misalnya calon pengantin wan- ita adalah orang Bali yang beraga- ma Hindu, sedangkan calon penga- ntin pria berkewarganegaraan as- ing, yang ngotot ingin beragama Hindu. Ihwal proses peralihan aga- ma dari bukan Hindu menjadi Hin- du, kiranya tidak begitu sulit. Masuk Hindu mengandung arti bahwa perkawinannya harus dilangsung- kan sesuai dengan ajaran Hindu, terlepas dari di mana upacara perkawinan itu dilangsungkan. Se- bagai pasangan pemeluk Hindu, sudah sepantasnyalah pasangan baru ini mengikuti tatanan kehidu- pan sosial masyarakat Bali yang be- ragama Hindu-baik yang men- Wibawa (Sambungan Hal 7) penegakan hukum seperti Abdul Hakim Garuda Nusantara dan Al- bert Hasibuan. Pembebasan ber- syarat akhimya diperoleh Lingah dkk. melalui SK Dirjen Pe- masyarakatan No. E2 Pk. 04.05.849 tertanggal 14 September 1994. Walaupun telah bebas, Lin- gah dkk. masih tetap menyandang predikat sebagai pembunuh Pam- or-kendatipun Asun tetap pada pengakuannya bahwa dialah pem- bunuh Pamor yang sebenarnya karena permohonan PK kasus tersebut ditolak MA. Penolakan PK oleh MA ter- hadap kasus Lingah-Pacah, disa- dari atau tidak, dapat menimbulkan implikasi berupa goyahnya keper- cayaan masyarakat terhadap lem- baga peradilan. Pengakuan Asun yang notabene dilakukan di bawah sumpah, tidak diperlakukan sebagai fakta yang memberi pengaruh ter- hadap putusan pengadilan. Di sini muncul semacam ambiguitas dan ambivalensi lembaga peradilan. Ka- lau pengakuan Asun membunuh Pamor dianggap benar, kenapa Asun tidak diperlakukan sebagai terdakwa dalam kasus pembunuhan Pamor? Kalau pengakuan tersebut dianggap tidak pada tempatnya, kenapa Asun tidak terjerat dengan pasal memberi kan keterangan palsu di bawah sump- ah? (kisah selengkapnya lihat Budi- man Tanuredjo, Lingah-Pacah Ber- juang Menggapai Keadilan, 1995). Ada kesan keragu-raguan dalam penanganan kasus ini. Menurut adagium hukum, dalam kondisi kera- guan atau ketidakpastian, "lebih baik membebaskan sepuluh orang yang bersalah daripada menghukum satu orang yang tidak bersalah". Dengan keputusannya menolak permohonan PK oleh pengacara Lingah-Pacah, MA telah mengingkari adagium ini.. Dalam kasus yang berbeda, adagium tersebut juga cenderung diabaikan pada proses penyidikan kasus pem- bunuhan wartawan Udin. Tiga Penyebab Ada tiga penyebab mengapa lembaga peradilan sebagai tum- puan harapan penegakan HAM cenderung mengalami degradasi kewibawaan, dan pada akhirnya terjebak pada ketidakberdayaan. Pertama, secara makro lemba- "ga yudikatif masih tersubordinasi oleh lembaga eksekutif serta per- angkat-perangkat kekuasaannya. De facto, kekuasaan lembaga ek- sekutif telah sedemikian jauh me- nerobos ke wilayah kekuasaan per- adilan. Dalam iklim budaya pater- nalistik, kekuasaan yang tumpang- tindih tersebut jelas sangat merugi- kan bagi mereka yang secara struk- tural berada di bawah. Kedua, ada kesan kuat bahwa bottleneck ada di tangan lembaga pe- nyidikan. Praktik penganiayaan dalam proses penyidikan seolah-olah telah menjadi sesuatu yang biasa. Para penyidik merasa mendapat privilege untuk berbuat apa pun demi pen- gakuan tersangka. Tentu saja ini pe- mahaman yang salah. Sebab dalam pengadilan, pengakuan tersangka memiliki bobot yang lebih ringan dibandingkan adanya bukti dan sak- si. Artinya, walaupun tersangka tidak mengaku, ia tetap bisa dinyatakan ber- salah dan dijebloskan ke dalam pen- jara seandainya bukti-bukti dan saksi menunjukkan kebersalahannya, Hati-hati (Sambungan Hal 7) pernah saya terima dari PT terse- but tinggal janji saja. Untuk itu saya imbau rekan-re- kan yang lain untuk lebih berhati- hati sebagai calon tenaga kerja In- donesia. Nama dan alamat ada di Redaksi yangkut hubungan pribadi, masyarakat maupun dalam kaitan- nya dengan desa adat/Pura Kahy- angan Tiga. Setelah segala persyaratan mengenai rencana perkawinan tersebut terpenuhi menurut hukum yang berlaku bagi pasangan ini, mereka menetapkan untuk menjadi kan Indonesia/Bali sebagai tempat untuk melangsungkan perkawinan. Dengan dukungan calon mertua beserta keluarganya, tentu tak be- gitu sulit baginya untuk menyelesai- kan upacara perkawinan sesuai dengan Agama Hindu. Masalahnya adalah, apakah mungkin bagi pasangan kawin campuran ini un- tuk menjadi warga desa adat? Pertanyaan itu menjadi penting untuk dijawab, mengingat dalam kenyataannya hubungan antara Ag- ama Hindu dan desa adat, seperti hubungan antara badan dan jiwa. Badan tanpa jiwa disebut mayat. Sebaliknya jiwa tanpa badan, akan menjadi roh gentayangan dan mengganggu lingkungan. Perlu dita- mbahkan, untuk menjadi anggota suatu desa adat tertentu, tidaklah semudah yang dibayangkan. Selain Babad (Sambungan Hal 8) Pada suatu ketika di Gelgel ada seorang bersalah dan dijatu- hi hukuman mati, lalu oleh Dalem Gelgel Cri Smara Kepa- kisan, orang tersebut ditugaskan membawa sepucuk surat untuk I Gusti Pangeran Tangkas dan or- ang ini pun buta huruf. Di dalam surat tersebut Dalem Gelgel min- ta kepada I Gusti Pengeran Tang- kas untuk membunuh yang menyerahkan surat itu. Setiban ya di puri I Gusti Pengeran Tang- kas di Badung, ternyata I Gusti Pangeran Tangkas tidak ada di puri, karena sedang berpikat bu- rung. Surat itu kemudian diser- ahkan kepada I Gusti Tangkas Dhimadya. Selanjutnya, pemba- wa surat dari Gelgel tersebut ke dan sampai beragama Hindu, ada beberapa persyaratan lain yang harus dipenu- hi. Salah satu di antaranya adalah telah mempunyai rumah tinggal tetap. Hal ini menjadi penting, teru- tama dalam hubungan dengan apa yang dikenal dengan kelayuseka- ran/salah seorang keluarganya meninggal dunia. Di lain pihak, ada ketentuan tentang larangan bagi orang asing untuk mempunyai ru- mah tinggal tetap di Indonesia. Atas dasar kasus di atas, saya berpendapat sudah saatnya desa adat untuk merancang awig-awig yang lebih luwes, terutama dalam hubungannya dengan keanggotaan desa adat. Hal ini dimaksudkan un- tuk memberikan peluang bagi umat Hindu yang bukan orang Bali untuk menjadi warga desa adat, baik hal itu dilakukan secara sukarela mau- pun karena perkawinan campuran. Kalau hal ini tidak diusahakan, bu- kemb kan berarti perkawinan campuran di Gelgel ditanya oleh Dalem akan berganti kawin campur-cam- serta dipermaklumkan sebagai pur, melainkan desa adat sebagai penyangga kehidupan beragama Hindu, selamanya akan tenggelam dalam semangat "asyik sendiri". Penganiayaan terhadap tersang- 46 Tahun ka membuktikan ketidakmampuan aparat penyidik untuk mengum- pulkan saksi-saksi dan bukti-bukti yang menunjukkan situasi yang sesungguhnya. Penyidik hanya berupaya keras agar tersangka membubuhkan tanda tangan se- bagai tanda pengakuan bersalah pada BAP (berita acara pemerik- saan). Padahal banyak kasus di mana terjadi penandatanganan di bawah intimidasi dan kekerasan. Penolakan BAP oleh terdakwa, sebagaimana terjadi pada proses peradilan kasus Marsinah, seyo- gianya menjadi pelajaran berarti bagi penyidik. Ketiga, degradasi kewibawaan aparat turut mempengaruhi degra- dasi kewibawaan hukum itu sendi- ri. Ketidakmampuan aparat peny- idik untuk mengungkap kasus-ka- sus yang menjadi perhatian publik (seperti Kasus Marsinah, pem- bunuhan Nyo Beng Seng, kabur- ya Eddy Tanzil), ditambah publika- si yang luas dari kasus penyiksaan tersangka, menambah carut-marut wajah aparat penyidik. Di sisi lain, sejumlah sinyalemen mengenai re- kayasa pengadilan turut memicu masalah hingga menjadi lebih parah (problem triggering). "Law Enforcement" Menegakkan kembali kewibawaan hukum merupakan solusi terpenting untuk memper- juangkan HAM bagi semua warga masyarakat. Agenda penegakan hukum (law enforcement) merupa- kan agenda yang sangat mendesak pada saat ini. Jika law enforcement telah berjalan dengan baik, niscaya wibawa dan citra aparat penegak hukum akan dapat diperbaiki. Dalam agenda law enforcement, perlu dicermati kecenderungan polarisasi antara masyarakat struk- tur atas dan bawah. Terdapat kecenderungan untuk saling tarik kepentingan dalam hal ini. Mere- baknya kriminalitas, pungli kecil- kecilan, serta pelanggaran hukum kelas "teri" lainnya; dilatarbela- Kapolri ---- (Sambungan Hal 1) hasil Kongres Medan harus diusut dan dituntut sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Keterangan saksi-saksi dalam per- sidangan para pendukung Megawati yang baru lalu, pengaduan 120 kor- ban kerusuhan 27 Juli (tanggal 22 November 1996) terhadap Soerjadi dan Buttu Hutapea, telah turunnya izin Presiden untuk memeriksa Soer- jadi sebagaimana yang dikemukakan Jaksa Agung Singgih, S.H. (25 No- vember 1996) dan pernyataan Mensekneg Drs. Moerdiono kepada wartawan di Istana Negara (29 No- vember 1996), serta tuntutan yang berkembang dalam masyarakat yang menginginkan ditegakannya hukum di Indonesia, merupakan alasan lain. "Namun buktinya sampai saat ini tidak ada tindakan sama sekali ter- hadap Soerjadi dan konco-koncon- ya. Bahkan Kapolda Metro Jaya den- gan tegas mengatakan tidak ada buk- ti baru untuk menyeret Soerjadi ke pengadilan," kata Anom. Pernyataan kebulatan tekad yang ditembuskan kepada Presiden RI, Panglima ABRI, Mendagri, Ketua Umum DPP PDI Megawati Soekar- noputri, Tim Pembela Demokrasi In- donesia (TPDI), LSM-LSM dan pers ini juga menuntut Kepolisian cg. Kapolri untuk memeriksa, menyidik dan mengajukan Soerjadi beserta pendukungnya yang terlibat peristi- wa 27 Juli 1996 ke pengadilan. Mereka juga minta pengadilan mencabut vonis 124 orang penduku- ng Megawati. Kepada pemerintah diminta untuk tidak campur tangan urusan intern PDI, dan mengembali- kan Megawati seperti semula sebagai Ketua Umum DPP PDI. (ds) MULAI HARI-INI DST -PREMIERE Wisata 1 CINEPLEX 15.00-17.00-19.45-21.45 Legian 3 CINEPLEX 18.00-20.45-22.45 From the Producer of DIE HARD 5. The SUSPENSE of MISSION IMPOSSIBLE AND THE ACTION DIGITAL dis 12748 of DIE HARD 3. CHARLIE SHEEN LINDA HAMILTON a George P.Cosmatos film. D DOUPS STEW Wayan P. Windia (Sambungan Hal 7) sepsi, hal itu tampak melegakan. Tetapi, ketika kita berada di level empiris, kita dibuat bingung lagi oleh tetap sengitnya perdebatan ten- tang universalitas versus lokalitas hak-hak asasi manusia itu. Kita menjadi bingung karena perdebatan itu menunjukkan bahwa, di satu sisi, hak-hak asasi diakui sebagai anuger- ah Tuhan, tetapi di sisi lain, karak- ter universal hak-hak itu diragukan. Padahal, saat Tuhan (lewat wahyu- Nya dalam kitab-kitab suci) berbi- cara tentang manusia, ia tidaklah menunjuk kepada manusia dalam spesifikasi individual yang dibatasi oleh ruang dan waktu, melainkan manusia dalam kualitas natural yang kangi oleh polarisasi tersebut. Pel- aku kriminal skala kecil akan meru- juk pada pelaku kriminal kelas atas yang mendapatkan hasil kejahatan dengan begitu gampang. "Gue cuma pungli kecil, bandingkan itu sama Eddy Tanzil," biasanya orang berkilah demikian. Di kalangan atas sendiri ada kecenderungan untuk bersikap ap- atis terhadap penegakan hukum. Sikap individualistik dan utilitari- anisme sangat menopang apatisme tersebut. Mereka hanya berpikir bahwa tegak atau tidaknya hukum tergantung pada upaya aparat pene- gak hukum saja. Jadi ada gejala melemparkan tanggung jawab ke- pada aparat. Untuk memperjuangkan HAM, kewibawaan dan penegakan hukum merupakan persyaratan mutlak. Oleh sebab itu mengembalikan wibawa hukum menjadi tanggung jawab semua anggota masyarakat. Law enforcement hanya efektif ka- lau ada kerja sama yang ideal ant- ara seluruh anggota masyarakat, aparat penegak hukum, serta hege- moni kekuasaan. Dalam beberapa hal, kinerja aparat penegak hukum mencerminkan perilaku anggota masyarakat. Presiden (Sambungan Hal 1) mendasar dari konflik antara bangsa Indonesia dengan negara penjajah," tuturnya. "Demi kebenaran sejarah me-, mang sudah waktunya hal itu kita luruskan kembali. Secara jujur per- lu kita akui bahwa diplomasi dan perjuangan bersenjata rempunyai andil masing-masing dalam kese- luruhan perjuangan kemerdekaan kita," kata Presiden. tersebut tadi. Di sana Dalem Gel- gel Cri Smara Kepakisan mera- sa salah, dan untuk mencegah I Gusti Pengeran Tangkas mem- bunuh putranya, Dalem segera berlaku di tiap tempat dan waktu. Jika pemahaman ini kita gunakan sebagai dasar silogisme untuk me- narik konklusi dari perdebatan tadi, maka konklusinya akan menjadi ka- cau, karena bisa-bisa kita terjebak untuk membuat kesimpulan yang meragukan universalitas sesuatu yang sifatnya Ilahiah. Akhirnya, dari sejumlah kecil kemajuan pada segunung problem hak asasi manusia di seluruh dun- ia, suka atau tidak, kita harus men- yatakan bahwa "membaca" esen- si hak asasi manusia secara holis- tik, ibarat membaca esai kehidupan yang tak pernah ada epilognya. Sangat melelahkan. Berkatalah Martin Luther King, "Sekali saya meyakini suatu kebenaran dan te- lah memutuskan untuk berada ber- Soerjadi. dengan PDI. (Sambungan Hal 1) "Berita-berita itu terkadang kurang mengenakkan dan terke- san menyudutkan," katanya se- raya menyatakan, "Silakan, itu hak mereka untuk membuat beri- ta." Oleh karena itu Wakil Ketua DPR/MPR-RI dari fraksi PDI tersebut mengimbau seluruh war- ga "banteng" di mana pun bera- da agar jangan mudah terpen- garuh berita-berita yang disajikan berbagai media massa. Namun demikian, ia minta warga PDI jangan sampai tidak membaca koran atau mengikuti berita-berita yang dilansir media massa. "Karena bila tidak membaca ko- ran serta mengikuti berita yang di- lansir media massa, warga PDI bisa jadi dungu," demikian Soerjadi. Wagub II Kalteng mengata- kan, kerja sama dan kebersamaan antara Pemerintah Daerah serta aparat lainnya dengan ketiga Or- ganisasi Peserta Pemilu (OPP), termasuk dengan PDI di daerah ini cukup baik. (ant) Menurut Ketua Umum Dew- an Harian Nasional (DHN) An- gkatan '45 H. Surono, sejak awal Angkatan '45 telah menyadari dalam merebut, menegakkan dan mempertahankan kemerdekaan yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945, bukanlah hasil per- juangan Angkatan 45 sendiri. Sebab, telah dirintis oleh Sumpah Pemuda tahun 1928, dan benih-benihnya telah ditanamkan oleh Kebangkitan Nasional pada tahun 1908." katanya. (049) Bali Post mengirim utusan ke Badung, dan setibanya di Badung ternyata I Gusti Tangkas Dhimadya alias I Gusti Keluwung Sakti sudah di- bunuh oleh ayahnya. ke Gelgel. Tangkas tidak lagi akan mempu- nyai keturunan. Agar jangan sampai tanpa keturunan, Dalem Gelgel memberikan istri beliau bernama Ni Gusti Ayu Mas ketu- runan Arya Sukahet yang sudah hamil. Adapun kehamilan Ni Gusti Ayu Mas itu jangan dicam puri lagi, dan kemudian jika bayi yang dikandung itu lahir supaya dipakai putra oleh I Gusti Pange- ran Tangkas. Ni Gusti Ayu Mas dipakai istri, dan anak yang di- lahirkan itu diberi nama Tangkas Kori Agung, karena ia keluar melalui (pemedal) Agung puri Gelgel. Setiba di Gelgel, Dalem Gel- gel Cri Smara Kepakisan bert- anya kepada I Gusti Pangeran Tangkas mengapa ia lama tidak I Gusti Pangeran Tangkas set- pernah datang menghadap, apa- iba di purinya dari berpikat kah karena putranya mati di- diberikan surat dari Dalem terse- bunuh. Dijawab oleh I Gusti but, sangat terkejut lalu bertan- Pengeran Tangkas bukan itu ya kepada putranya apa kesala- sebabnya, melainkan karena be- hannya terhadap Dalem, men- liau sudah tua dan tempatnya gakibatkan ia harus dibunuh, cukup jauh dari Gelgel. Di sana karena di dalam surat tersebut di- Dalem Gelgel bersabda, bahwa perintahkan siapa yang menyer- menurut perkiraan beliau kare- ahkan surat itu supaya dibunuh. na sudah tua, I Gusti Pangeran Setelah I Gusti Tangkas Dhi- madya alias I Gusti Keluwung Sakti meninggal dunia, I Gusti Pengeran Tangkas merasa sangat sedih, karena putra satu-satunya sudah dibunuh dan beliau sudah lanjut usia merasa tidak lagi akan berputra. Mulai saat itu I Gusti Pangeran Tangkas tidak pernah menghadap Dalem ke Gelgel, kemudian Dalem Gelgel men- girim utusan ke Badung untuk mendatangi I Gusti Pengeran Tangkas, dan minta supaya I Gusti Pengeran Tangkas atas per- intah Dalem segera menghadap samanya, maka tak seorang pun dapat mengubah keyakinan saya itu. Untuk itu, saya siap mengor- bankan segalanya". Ia benar-benar membuktikan ucapannya, ditem- bak mati, tak berapa lama setelah mengucapkan kata-kata itu. Teta- diajak ke Badung dan diseleng- pi, King hanyalah salah satu babak dari esai tanpa epilog itu. Hanya satu contoh soal yang mungkin sudah nyaris terkubur. Bukan kare- na sejarah hak asasi manusia lupa mencatatnya, tetapi justru karena terlalu banyak contoh-contoh soal lain yang harus dicatat, yang lebih besar dan lebih tragis, sehingga membuat "Tragedi Luther King" itu tampak ibarat setitik noktah hi- tam dalam bopeng-bopeng wajah hak asasi manusia di hampir selu- ruh belahan bumi ini. Berjalan- (Sambungan Hal 1) sia Tunky Ariwibowo, penundaan itu terjadi karena pembicaraan tingkat menteri berlangsung maraton, sehingga tak ada waktu sisa guna melakukan pembicaraan empat mata. Kata Tunky, proses sidang Sela- sa kemarin dibagi dalam dua tahap. Sesi pagi merupakan forum besar yang dihadiri 130 menteri perdagan- gan. Forum besar itu dipecah dalam kelompok-kelompok kecil untuk Di luar itu, ada negara-negara memperdalam masalah tertentu. yang memprakarsai pertemuan khusus sebagaimana dilakukan In- dia dan Singapura. Pada hari kedua, Selasa kemar- in, lanjut Tunky, baru dibahas ko- mpetisi dan investasi. Namun ia menolak mengemukakan bagaim- ana posisi terakhir. "Kompetisi tam- paknya ada titik-titik temu, tetapi saya belum bisa menjelaskan apa isinya. Pokoknya ada progres," tu- tur Menperindag. Di bagian lain, juru bicara dele- gasi Jepang Hamada mengatakan, hal yang sangat penting adalah adanya kemauan para menteri un- tuk menyukseskan pertemuan Şin- gapura tersebut. Menurutnya, baik dalam perte- muan makan siang maupun bilater- al dengan Masyarakat Eropa yang diwakili Leon Brittan atau dalam kelompok-kelompok kecil, mereka sepakat mengakhiri sidang dengan berusaha sekuat tenaga menyelesai- kan isu-isu tersisa. Jepang sendiri sangat menduku- ng diselesaikannya persetujuan teknologi informasi (ITA), hubun- gan dagang-investasi, hubungan dagang-kompetisi serta transparansi HARI- 11 DES'96 DI GAJAH MADA INI 12.00-13.45-15.30-17.30-19.15-21.15 YANG AKTUAL & EROTIK... TREND PERMAINAN CINTA KAUM JET SET! Karena GEJOLAK BIRAHI yang Menggoda Sang Pria Terlibat Permainan Terlarang... "RANJANG X... .TERNODA" www SHADOW CONSPIRACY Kini Sang Wanita rela melakukan apa saja Demi Kepuasan & Balas Dendam! 17 TAHUN KEATAS KHUSUS DEWASA INNEKE KOESHERAWATI GITTY SRINITA DICKY WAHYUDI Pada awalnya I Gusti Pange- ran Tangkas menolak pemberi- an Dalem tersebut. Namun oleh karena terus didesak, I Gusti Pangeran Tangkas mau meneri- manya, lalu Ni Gusti Ayu Mas garakan upacara widhi widhana. Kemudian Ni Gusti Ayu Mas melahirkan seorang putri diberi nama Ni Luh Tangkas Kori Agung sesuai dengan pesan Dalem Gelgel, dan sejak itu keturunan I Gusti Pengeran Tangkas disebut Tangkas Kori Agung. Setelah dewasa Ni Luh Tangkas Kori Agung dikawini DS (Sambungan Hal 1) ini bisa selesai secepatnya dan bisa memuaskan semua pihak. Pengamanan ekstra ketat di se- kitar tempat kejadian perkara (TKP) saat berlangsungnya re- konstruksi, menurut Asrief, wa- jar-wajar saja, sebab dalam situ- asi seperti itu tidak ada pihak yang mau ambil risiko bila terjadi se- suatu yang tidak diinginkan. Demi Allah "Demi Allah saya belum per- nah menginjak tempat ini," ucap DS alias Iwik, tersangka pem- bunuh wartawan Bernas Udin ketika menolak melakukan rekon- struksi di depan rumah korban. Iwik yang didamping penasi- hat hukum Triyandi Mulkan dan Djufri Taufik dari Lembaga Pem- bela Hukum (LPH) Yogyakarta, menolak melanjutkan rekonstruk- Secara rinci Menlu Jepang men- dan belanja pemerintah (GP). guraikan, semua hal itu harus dise- lesaikan dan dicakup WTO, sebab yang disebut liberalisasi dan global- sangat berkaitan erat dengan apa isasi perdagangan. Di masa datang akan menjadi pengganjal perdagan- gan bebas jika masalah-masalah itu tidak dicakup WTO. HALAMAN 15 Kubayan, Salahin, peringatanku ketiga kalinya, kamu Pasek sekalian di mana pun kamu be- rada, supaya selalu ingat dengan pesanku dahulu, jangan kamu sampai putus persaudaraan, sal- ing sembah dari purusa (pihak mu supaya merasa paling jauh bersepupu. hendaknya dan supaya diingat memelihara kahyangan Batara di Besakih, menyelenggarakan pi- odalan Batara Putrajaya, dan Batara Gnijaya di Lempuyang, termasuk di Gelgel, di Silayuk- ti, di Lempuyang Madya, di Ratu Pasek di Besakih. Demikianlah oleh Kiai Gusti Agung Pasek suci) meru tumpang lima, me- ayukti, Maring Lampuyang Gelgel, dan sebelum perkawinan lainkan hanya memakai meru Madya, maring Ratu Pasek mar- ini dilakukan, ada permintaan I tumpang tiga ciri khas penyung- ing Bhasukih." Artinya, lagi ada Gusti Pangeran Tangkas kepada sungan warga Pasek (Maha sabda leluhur kepada kita Pasek Kiai Gusti Agung Pasek Gelgel. Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi). semua, apa itu, kamu Pasek Gel- Permintaan itu antara lain, oleh Sementara Pura Tangkas di Desa gel, Denpasar, Tangkas, Nongan, karena I Gusti Pangeran Tangkas Tangkas (Klungkung) yang pada Tohjiwa, Prateka, dan Bandesa, tidak lagi mempunyai keturunan, awalnya memakai meru tumpang Dangka, Gaduh, Ngukuhin, nanti kalau I Gusti Pangeran lima ciri khas penyungsungan 1 Tangkas meninggal dunia su- Gusti Pengeran Tangkas, sejak paya Kiai Gusti Agung Pasek Pasek dan Bandesa Tangkas Kori Gelgel yang menyelenggarakan Agung nyungsung pura tersebut upacara atiwa-tiwa-nya. Di dibangunlah meru tumpang tiga. samping itu I Gusti Pengeran Mereka itu nyungsung pura Tangkas menyerahkan rakyat- tersebut atas perintah ayahnya nya sekitar 200 orang dan harta yakni Kiai Gusti Agung Pasek laki-laki), di dalam kehidupan- bendanya kepada Kiai Gusti Gelgel, karena dari purusa I Gus- Pasek Gelgel. Kecuali itu nanti ti Pengeran Tangkas tidak mem- apabila dari perkawinan Kiai Gusti Agung Pasek Gelgel den- gan Ni Guh Tangkas Kori mem- punyai putra, supaya dilengka- pi dengan sebuah Pasek dan Bandesa, supaya tidak putus hubungan, karena I Gusti Penge- ran Tangkas beribu dari Ki Selanjutnya dari Ni Luh Pasek Bandesa Mas. Tangkas Kori Agung, Kiai Gusti Pasek Gelgel berputra 4 orang laki-laki, yang sulung bernama Pasek Pengeran Tangkas Kori Agung, yang kedua Bandesa Tangkas Kori Agung, yang keti- ga Pasek Bandesa Tangkas Kori Agung, dan yang bungsu. Pasek Tangkas Kori Agung. Sejak inilah mereka menjadi keluarga Pasek (Maha Gotra Pasek San- ak Sapta Rsi). Sekarang keturunannya ada yang menyebut diri Pasek Tang- kas Kori atau Tangkas Kori Agung atau Tangkas saja. Hal ini dapat dibuktikan Pura Pasek Tangkas Kori Agung yang ada di Banjar Paganklod Desa Sumer- thakawuh Denpasar, tidak lagi memakai pelinggih (bangunan si yang digelar Kepolisian Yogy- akarta di Jalan Parangtritis Km 13, Bantul, Yogyakarta, Senin malam. Penolakan DS yang saat itu mengenakan baju berwarna gelap dan celana putih berlangsung ke- tika proses reka ulang baru saja dimulai sekitar pukul 22.15 WIB, setelah ia memperagakan adegan bertanya pada saksi seorang pen- jual bakmi. Ketika penyidik minta DS melakukan adegan mengetuk pin- tu rumah Udin dan memperaga- kan pemukulan terhadap korban, DS juga menolak melakukannya. Meski petugas beberapa kali membujuk tersangka memper- agakan adegan penganiayaan, na- mun ia tetap menolak, sehingga akhirnya peran tersangka digan- tikan seorang petugas. Dibanding sebelumnya, re- konstruksi kali ini memang lebih kan munculnya kesadaran bahwa di masa depan kerja sama memegang peran penting. Ini pun diyakini negara maju yang tetap memerlu- ini rupanya dirasakan juga oleh kan negara berkembang. Kemitraan negara maju yang harus kerja sama dengan negara berkembang. perkembangan ekonomi secara ter- "Harus saling mengikuti pola Saling Buka buka, di mana kesempatan men- Menperindag Tunky Ariwibowo ingkatkan pendapatan masyarakat menambahkan, adanya saling besar sekali," ujar Tunky. Ditanya soal pembahasan perta- pengertian antara negara maju dan berkembang lebih banyak disebab- nian dan perjanjian teknologi infor- punyai keturunan. Sejak itu pula Pasek Tangkas Kori Agung ikut nyungsung Catur Parhyangan, yaitu Pura Lempuyang Madya, Pura Ratu Pasek (pura Pedhar man) di Besakih, Pura Ratu Pasek di Dasar Bhuwana dan Pura Silayukti. Pura Pasek Tangkas Kori Agung di Banjar Paganklod Desa Sumertakawuh, Denpasar. - Pura Tangkas di Desa Tang- kas, daerah Klungkung. Untuk lebih meyakini, ada Lebih jauh perlu dijelaskan baiknya di sini dikutip bunyi se- sebagai berikut: Pura-pura yang penyungsungan buah Bhisama dari Abra Sinuhun merupakan (leluhur) yang antara lain berbu- Pasek Tangkas Kori Agung se- nyi sebagai berikut. "Malih cara keseluruhan tanpa kecuali, hana pawarah Abra Sinuhun yaitu: maring Ki Pasek sadaya, ndya ta, kita Pasek Gelgel, Denpasar, Tangkas, Nongan, Tohjiwa, Prateka, mwang Bandesa, Dan- gka, Gaduh, Ngukuhin, Kubay- an, Salahin, sapan ingsung ping tiga, kita Pasek sadaya sagena- ha eling akna piteketku nguni, aywa kita pegat akadang, puru- santa sembahen, asanak misan ming ro mangkana. Kunang - Pasek Tangkas Kori Agung kenget akna mwah mahyu kahy- angan, Bhatara ring Bhasukih, angatur aken walih Bhatara Pu- secara otomatis terhimpun tra jaya, mwang Bhatara Gni- dalam Peguyuban warga Pasek jaya maring Lampuyang, nguni (Maha Gotra Pasek Sanak Sapta weh ring Gelgel, maring Cil- Rsi). banyak menghadirkan saksi, ter- masuk di antaranya orang-orang yang menolong Udin, sesaat set- elah peristiwa penganiayaan ter- jadi, sedangkan saksi kunci Mar- siyem (istri korban) tidak bisa hadir karena masih depresi. Peran Marsiyem dalam rekon- struksi tersebut digantikan seor- ang Polwan. Tetapi pemeranan Marsiyem ini tidak lengkap, kare- na saat itu rumah Udin tetap dalam keadaan terkunci, sehing- ga tidak ada adegan Marsiyem di dalam rumah. Para saksi itu antara lain Kun- coro dan kawan-kawannya yang saat peristiwa melintas di depan rumah Udin, Ny. Nur Sulaiman, Ponikem, Ayik Fatimah, Salim Ma'ruf dan Sujarah. Vespa PTS butut milik DS yang disebut-sebut penyidik dipa- kai tersangka dalam menjalankan aksinya, saat itu juga dibawa ke masi yang dibahas dalam forum yang lebih kecil, menurutnya, ber- langsung lebih cepat, meskipun be- lum selesai. - Pura Catur Parhyangan di atas. - Sekarang tidak ada lagi Tangkas saja, yang ada ialah Pasek Tangkas Kori Agung. Be- gitu juga tidak ada Aryya Tang- kas Kori Agung. TKP, tepatnya diletakkan di depan rumah saksi Sujarah. Ekstra Ketat Proses reka ulang yang ber- langsung selama hampir satu jam itu mendapat penjagaan ekstra ketat dari aparat keamanan, den- gan memblokade jalan-jalan menuju ke tempat kejadian perka- ra (TKP). Jalan jurusan Yogyakarta- Parangtritis ditutup mulai pukul 20.00 WIB. Di depan Mapolres Bantul juga disiagakan dua panser. Sedangkan di sekitar TKP, se- ratus lebih petugas yang me- lengkapi dirinya dengan alat pen- tung dan tameng serta mengena- kan helm, membuat barisan rap- at, sehingga ribuan warga masyarakat yang ingin menyak- sikan proses reka ulang itu terha- lang pandangannya. Ketatnya penjagaan petugas itu menyebabkan puluhan wartawan tidak leluasa menyaksikan fakta- fakta dalam rekonstruksi itu, meski sebelumnya dijanjikan diperboleh- Sempat terjadi sedikit kete- kan untuk melihat dari jarak dekat. Tunky menegaskan, posisi Indo- gangan antara wartawan dengan nesia masih akan memberi perlind-petugas ketika seorang oknum mengancam akan memecahkan ungan bagi produk pertanian yang us dinyalakan di sekitar TKP. belum diproses melalui pembatasan lampu kamera milik seorang war- pada produksi dalam negeri impor, untuk memberi kesempatan tawan televisi bila lampu itu ter- berkembang. Dengan demikian, katanya, pan- gan sebagai komoditi strategis bisa diamankan dan petani juga bisa menikmati hasilnya. (*) Męski rekonstruksi sudah se- lesai pada pukul 23.07 WIB, na- mun hingga Selasa dini hari ratu- san warga masyarakat masih ber- jubel di sekitar TKP. (ant) ISTIMEWA 11 DES '96 DI KUMBASARI MULAI HARI-INI JAM: 12.00-13.45-15.30-17.30-19.00-20.30 AYU AZHARI YANG SEDANG DIHEBOHKAN! FRANK ZAGARINO MARTIN KOVE Sejak mencuat berita tentang adegan porno Ayu Azhari dalam video & laser disc, The Outraged Fugitive, tempat-tempa Mereka penasaran ingin menyaksikan kemolekan tubuh Ayu dalam adegan seks bersama bintang bule Frank Zagarino. Kemudian, ia juga bakal dipanggil pihak Polda Metrojaya Nah, apakah Ayu akan dijaring pasal tertentu akibat melakukan adegan porno Nyata /V Agustus 1996. Wisata 2 & Legian CINEPLEX 15.00-17.00-19.45-21.45 CINEPLEX 18.00-20.45-22.45 A SIZZLING,SEXY,SLAM BANG ACTION PICTURE" ALEC BALDWIN TERI HATCHER KELLY LYNCH ERIC ROBERTS 1 PEMBURU MANIAC (OUTRAGED FUGITIVE) MELEDAK LUAR BIASA...! HARI-INI DST Wisata 5 & Legian 2 15.00-17.00-19.45-21.45 The Reporter 18.00-20.45-22.45 UNTUK DEWASA Wisata 4 ONEPLEX HARI-INI DST 15.00-17.00-19.45-21.45 STRANGERS TRACY SCOGGINS MATT McCOY ORION BAND ALL NEW FROM THE NO 1 ACTION HERO. JET LEE BLACK MASK a TSUI HARK production Fighting Art Director YEN HO PING DEADON is the CLIMAX HARI-INI Wisata 3 DST CINEPLEX 15.00-17.00-19.45-21.45 EDDIE MURPHY THE NUTTY PROFESSOR WORLD-WIDE No 1 COMEDY HIT! HEAVEN'S PRISONERS U. 27747 2cm 4cm
