Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Singgalang
Tipe: Koran
Tanggal: 2015-01-18
Halaman: 22

Konten


OTA Jakarta begitu memikat. Banyak gedung pecakar langit, menjulang mengapai awan. Warna warni pun menghiasinya. Sorak sorai pun menambah hiruk pikuknya ibukota ini. "Honey, sudah ajo bilang. Naik bus Damri. Turun, di garda PLN Tanah Abang. Tanya sama sopirnya, pasti tahu," ucap Ajo diseberang sana melalui telepon. Honey pun bingung. Walaupun sudah berkali- kali ke Jakarta, jalan menuju kediamanan kakaknya sendiri tidak tahu. "Huff. Sudah dibilang. sang sopirnya tidak tahu. Masih saja Ajo bilang. sopirnya sudah tahu itu," gerutu Honey serambi melihat posisinya melalui GPS penunjuk jalan di handphone canggihnya. "Aku kini posisi di Mall Taman Anggrek, jo,” lagi- lagi Honey menelfon kakaknya yang paling agak pemarah. "Sudah dibilang turun di PLN itu. Sedikit lagi sampai.” hardik Ajo. Honey terpaksa menelan amarah Mengurut dada. Maklum walaupun terbilang jutek, namun sang ajo tetap peduli terhadap adik- adiknya Ajo merupakan kakak sepupu Honey. Memang, ia belum pernah pergi sendiri ke rumah ajo. Tapi ke Jakarta, Honey sudah berulang kali. Hanya demi tugas dan tugas. "Ajo mu sudah sejak subuh menunggu mu Han." kata Kak Tangah, istri Ajo. "Walaupun ajo mu jutek ke kamu hari ini. Tapi dia peduli dan cemas. Apakah adiknya bisa sendiri mencari alamat ini. Lalu kak tangah bilang, adikmu itu sudah besar dan jenius, ke Jerman saja sendiri. Masak mencari alamat di Jakarta saja sulit.” kata kak Tangah menyuguhkan minuman dingin “Terima kasih kak tangah. Kalau mau istirahat silakan ke kamar diatas. Sudah kak tangah siapkan. Lalu turun dan kita makan bersama dibawah ya." "Iya," Honey pun membawa tasnya ke atas ditemani Ilham, keponakkannya. Ajo dan Kak Tangah memang tidak di karuniai buah hati. Namun mereka dipercaya adik-adiknya merawat anak adik-adik mereka Putra pertama mereka, Fendi. Kini telah bekerja di sebuah bank swasta Walaupun ajo dan kak tangah, hanya berdagang, mereka mampu mengantarkan Fendi menjadi seorang sarjana di Universitas Indonesia. Fendi merupakan anak dari adik Kak Tangah Ilham merupakan putra kedua mereka. Ilham adalah anak dari adik Ajo. Artinya anak sepupu aku. Terdapat perbedaan jauh antara Ilham dan Fendi. Dari segi kulit, Ilham hitam dan Fendi kulitnya putih. Begitu pula tentang prestasi, Ilham nilainya selalu anjlok dan bandel. Sementara Fendi, anak manis yang memiliki banyak prestasi. "Honey, turun. Makan lagi." Honey bergegas turun. Dari ruang tamu terdengar ajo tengah berbicara dengan seseorang. "Siapa itu." "Anak one dari Padang." Selesai makan, Honey Lalu menuju ruang tamu. bersalaman dengan Mamak Ral. Ia merupakan mamak dari Ajo. Dulunya ia saudagar emas di Tanjung Pandan. Terkenal kaya raya di eranya. "Oh, anak si Tas. Dulu ibu mu itu dara cantik dan remaja SINGGALANG MINGGU modern. Dikala perempuan seumurannya tidak ingin melanjutkan sekolah. Namun ibu tetap bersen gat pergi ke sekolah. Dengan sepeda. ibumu bolak balik dari Bungin menuju pusat kota, demi bersekolah." cerita Mamak Ral. Honey hanya terdiam, menilai jikalau lelaki tua itu sungguh memuji ibunya. Ia lalu hanya tersenyum dan berkata dalam hati memang ibu ku sungguh luar biasa. Mamak Ral kemudian melanjutkan ceritanya dengan pujian. Mulai dari kecantikan dan kepintaran ibu serta pinangan anak rajo. Cerita Mamak Ral terputus, dikala azan magrib berkumandang. Rambut panjang terurai Badan tinggi semampai. Wajah bak artis Sophia Laurent. Begitulah sosok mengambarkan kecantikan wajah, Tas. Tas merupakan dara Bungin la begitu terkenal anggun dan menawan. "Baru pulang Tas. sapa Ral. * "Iya da." "Ini ada uang untuk Tas sekolah sedikit Kebetulan uda baru pulang dari Jawa. turunan “Terima kasih Salam untuk da uni Mawar ya da." Tas merupakan putri pertama dari Rosmaini dan Sadilih Garis kecantikkan alami memang sang emak Rosmaini. Orang sekampungan tahu, kecantikan Rosmaini memang alami. Kulitnya putih. wajahnya bulat bak bulan dihiasi lesung pipit di kedua pipinya. Rosmaini memang kembang di Desa Bungin Desa yang ditemukan nenek moyangnya hulubalang. Bungin Kecantikan Rosmaini sampai juga ditelinga, Sadilih, saudagar kaya yang sudah punya istri Ia pun meminang Rosmaini. Pinangan diterima keluarganya. Rosmaini yang sedang mekar itupun menjadi istri Sadilih Dari perkawinanan itu, Rosmaini yang masih remaja memiliki seorang anak, Tas. "Sudahlah nak. Cukup saja sampai SMEA 乌 I 18 Januari 2015 (27 Rabiul Awal 1436 H ) » Halaman C-22 Dara Bungin Qey ti Folie 2 AMADO CASE 2 sekolahnya." ucap Rosmaini "Tapi mak, Tas ingin melanjutkan sekolah." “Kalau masih bersikeras, coba tanya mamak mu. Dengan bergegas, Tas menuju desa seberang. kediamanan mamaknya. "Mak aku ingin melanjutkan kuliah.” "Tidak nak Anak perempuan tidak boleh kuliah tinggi-tinggi. Perempuan itu harus dirumah mengurus anak- anaknya." "Lalu, apa mamak mau Tas turun ke sawah. Layaknya perempuan lainnya "Tidak anakku. Kamu akan menikah anakku. Mamak akan mencarikan jodoh untukmu.”" "Apa??” Musnah sudah impian Tas untuk melanjutkan kuliah Ia harus menerima perkataan sang mamak. Memang tradisi dalam LENGGOGGENI POPULERMES keluarganya, anak perempuan harus penuru Tas hanya pasrah Hari pernikahannya sudah ditentukan Sementara ia sama sekali tidak melihat sosok lelaki yang akan menikahinya itu. Kata sang mamak Tas dijodohkan dengan putra Raja di desa seberang. Ia merupakan seorang guru. Tas hanya diam dan tak membantah Menerima lelaki itu apa adanya. Perjodohan pun dimulai. Disepakati, sesuai adat rang piaman, keluarga Tas menyediakan uang jemputan ke pihak lelaki. "Saya ingin jemputannya senilai tujuh 70 emas batang. uang ** Demi harga diri akhirnya mamak menyetujuinya. Pesta pun berlangsung meriah. Alek berlangsung selama tujuh hari tujuh malam. Ritual demi ritual cour Syahid Abdulrahman Koto (Mahasiswa Fakultas Ilmu Politik, Universitas Andalas) 1. Tidak, sebab dari kecil tidak pernah diajarkan dan dilarang orangtua merayakan tahun baru Masehi. 2. Malam tahun baru bertepatan dengan ulang tahun saya, jadi tentu traktir acaranya teman. teman- 3. Yang paling berkesan adalah orangtua yang selalu membim- bing di saat senang dan susah. 4. Semoga lebih baik ke depannya. Baik dalam aqidah. prestasi akademik dan non akademik. (Charlie Ch. Legi) diam "Itu adat anakku." “Jadi, mamak dengan bantuan bidan, Ewi. Terakhir putri ketiga, Honey merekapun lahir dengan bantuan seorang dokter. kemanakan uang itu. Berikan ke saya. Saya ingin mengontrak rumah." Akhirnya mamaknya memberikan uang tersebut bersama sepeda motor. “Honey bangun Bangun. Tak baik anak gadis bangun siang. Jauh jodoh hardik Ajo dari bawah sana "Iya jo. Honey cuci muka dulu." Wira membawa istri di rumah kontrakkan Walaupun kecil, Tas tetap bahagia Bagi. Tas, Vira merupakan suami ideal. Suami yang “Hari ini kamu akan diantar Fendi ke bandara yach. Ini sedikit uang untuk kamu jajan di bandara. diimpikannya. Mereka sama-sama menyukai baca dan musik. Tak hayal, ditemui banyak Hati-hati dijalan, dan kabari kami setelah sampai sana." “Terima kasih jo." Honey mencium tangan koleksi kaset, piringan hitam hingga buku-buku ilmiah hingga majalah kiriman dari Amerika Serikat dan Belanda. kakak lelakinya itu. Lalu bergegas ke belakang dan memeluk kak Tangah. "Kak tangah Honey pulang ya. Terima kasih, Honey telah merepotkan kak Tangah." Mereka memulai hidup baru dengan serba terbatas. Putri pertama lahir kedunia dikala mereka tak memiliki Dalam perjalanan uang. Akhirnya, lahiran anak pertama di dukun beranak Berkah dan rezeki anak sudah ada yang atur, Wira menuju Poynter University, St Petersburg, Florida Amerika Serikat. Diatas pesawat. Honey membuka buku tulis bergambarkan potret dirinya bersama keluarga besarnya. Ku gapai cita dan cinta. Kulanjutkan cita-citamu ibu, sang dara Bungin. (Januari, mendapat SK PNS dan ditempatkan SMP Padang Sago. Seiring ekonomi mereka merangkak naik, anak keduanya lahir awal kebahagian, Bungin) CRITICAL Kasus Korupsi SEMAKIN banyaknya nama pejabat yang tersangkut kasus korupsi, baik yang masih dalam status tersangka maupun terpidana membuat kita merasakan dua hal. merasa bahagia dan prihatin. Bahagia karena penegakan masih hukum bisa menyentuh orang-orang yang memiliki kekuasaan besar. karena kita, Prihatin kita, masih begitu dekat bangsa dengan kasus korupsi. Kasus korupsi, sebuah kausalitas yang muncul karena banyak penyebab Meski demikian, арарun agamanya. korupsi dianggap sebuah kejahatan. Jumlahnya pun meningkat dari hari ke hari semakin meningkat. Pelakunya pun tak mengenal jabatan, kekayaan dan status sosial. Mulai dari orang yang memiliki jabatan sampai pada or- ang biasa, semuanya mungkin pernah melakukan praktek korupsi. Logikanya, semakin tinggi jabatan seseorang, semakin besar pula kesempatan untuk menjadi seorang koruptor. Bahkan ada juga pameo yang mengatakan semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang. semakin besar pula keinginan untuk melanggar aturan. Memang, kita tidak pernah tahu akan bagaimana kondisi kita jalani di masa mendatang. Karena itu pula, tidak ada jaminan mutlak bahwa kita tidak akan korupsi. Pejabat yang tersangkut kasus korupsi saat ini, dulunya, juga seseorang yang menentang korupsi dan memaki pada koruptor zamannya. Saat itu. mereka juga mahasiswa yang bergerak atas nama aktivis untuk membasmi koruptor. Kenyataan, kondisi yang memung- kinkan, membuat mereka besar. hingga lupa apa yang pernah mereka benci saat masih muda dulu. Lalu, bagaimana cara yang tepat mengurangi kebiasaan buruk ini? Tentu akan ada caranya. Sepengetahuan saya, masih ada tempat di dunia ini yang sukses untuk mengurangi kebiasaan korupsi di daerah mereka. Selain berusaha memeranginya, hari ini kita sangat mengharapkan kasus-kasus korupsi tidak hanya berhenti pada satu tahap saja Penegakan hukum kasus korupsi harus ditegakan dengan berpedomana pada kebenaran dan keadilan dalam pemberian sanksi. Tentunya, tanpa berpihak pada pihak-pihak tertentu agar kasus ini murni sebuah pelanggaran bukan bagian dari politik. Semoga saja kasus ini cepat diselesaikan dan stabilitas negara kita masih tetap terjaga. (Ossdi Hanri) By The Way 折 berjalan sukses. Ketika ijab kabullah Tas bertemu dengan lelaki, belahan jiwanya itu. Wira begitulah namanya. Sosoknya tinggi, tampan dan rupawan. Tak dipungkiri, Tas langsung jatuh cinta. Begitupula Wira. merasa Pesta telah usai. Wira mendengar, jikalau mamaknya telah meminta uang jemputan amat besar kepada keluarga istrinya. Sebagai lelaki yang modern, Wira tentu dibohongi dengan sang mamak. Sebelumnya. mamaknya tidak memberitahukannya tentang uang jemputan ini. "Itu namanya pemerasan Kalau tahu saya, uang jemputan itu sangat besar, tentu saya tidak akan menerima pinangan ini." hardik Wira ke mamaknya. Sang mamak hanya Tahun Baru Telah Usai 1. Apa kamu ikut merayakan tahun baru kemarin ? 2. Apa acara dalam menyambut pertukaran tahun? 3. Apa yang menurut kamu berkesan di tahun 2014? Harapan di tahun 2015? Tika Diana (Mahasiswi Fakultas Ilmu Politik. Universitas Andalas) ke- 1. Ikut, tetapi hanya bersama luarga saja. Sebab baru siap operasi, jadi tidak bisa kemana- mana. 2. Kumpul-kumpul sambil bakar ikan dan ayam di depan rumah. 3. Yang paling berkesan adalah saat diterima kuliah di kampus Unand dan memiliki nilai semester awal yang cukup baik. 4. Jika diberi umur panjang, semoga di tahun 2015 kehidupan lebih baik dan terhindar dari segala yang tidak baik.