Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Cenderawasih Pos
Tipe: Koran
Tanggal: 2015-12-17
Halaman: 21

Konten


berada di kedalaman 40 meter. Kami pun gagal lagi mendapatkan foto berubah menjadi betina ketika dewasa. NAPOLEON 21 Pos, Kámis, 17 Desember 2015- Did You Know? • Kepulauan Derawan 12 dalam 100 hektare ekor Sulawesi Utara 133 dalam ekor 100 hektare Raja Ampat 86 dalam 100 hektare Ikan napoleon merupakan hermaprodit protogini, individu vang terlahir betina akan berubah menjadi jantan saat dewasa, Kondisi ini berlawanan dengan yang dialami Amphiprion ocellaris atau ikan badut. la merupakan hermaprodit protandri, betina yang terlahir jantan akan Ikan ini disebut napoleon karena tonjolan di kepalanya mirip topi Kaisar Prancis Napoleon Bonaparte. Di Australia, sebutannya Maori wrasse. Sebab, guratan di bagian mukanya menyerupai hiasan wajah suku Maori. Orang Tiongkok menyebut ikan ini so mei. (c11/jan) • Wakatobi Kepulauan Banggai (nov 2010) 25 dalam 100 hektare 15 dalam 100 hektare ekor Pulau Komodo •Maluku Barat Daya (2007-2009) Napoleon bisa hidup sampai 32 tahun. Yang betina dapat hidup lebih lama dibanding yang jantan. Ukurannya bisa mencapai 2 meter dengan berat 200 kilogram. 29 dalam eka 100 hektare 159 dalam 100 hektare 25 dalam 100 hektare ekor akor 32 tahun Perubahan Warna Ikan akan mengalami perubahan warna seiring pertambahan umur. Dilarang ditangkap, untuk memberikan kesempatan ikan ini membuahi ikan betina. Pada tahap ini mengalami perubahan kelamin dari betina ke jantan. Saat dewasa warna menjadi kehijauan dengan gradasi hijau terang ke gelap. Yang jantan sepintas terlihat lebih biru. sekitar 1,5-2m sekitar 50 om 6000 gram/ekor GRAFIS:ANDREW, HERLAMBANG, RIZKY, IMAS/ JAWA POS- SUMBER: DIREKTORAT PENGELOLAAN RUANG LAUT KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN - BALAI PENELITAN PERIKANAN LAUT 160 180 190 200 200+ 110 120 130 140 150 170 Paus biru Penyu andoka Pinnacle, Wangi-wangi enyelam: 4 orang n: 28 meter yelaman: 25 menit Lokasi: Tanjung Runduma, Tomia Jumlah penyelam: 5 orang Kedalaman: 30-40 meter Lama penyelaman: 45 menit Lokasi: Tanjung Anano, Tomia Jumlah penyelam: 5 orang Kedalaman: 30 meter Lama penyelaman: 45 menit Hasil: Nihil mbu kaiang dr lokasi ini seperti gunung kecil puncak. Ketika menyelam, arus di permukaan menyusur, penyelam kembali dihampiri arus jat kencang: Lebih kencang daripada lokasi ama. Kami harus berpegangan pada karang stick dan mencoba untuk tetap melaju. Sebab, ki mengayuh; posisi tetap tidak bergerak. nan, kami melihat satu ekor ikan napoleon (kira-kira hampir 1 meter) berenang melintas. erada di sekitar 35 meter. Kami tidak berani a arus Kencang. Bahkan, ketika berhasil ak lagi melawan arus, kami justru terseret. mi menabrak karang. Saya mengalami k tahu harus ke arah mana. Akhirnya, saya da buddy. Hingga dia membawa saya ke safety n 5 meter. Sementara fotografer lebih dulu ke sediaan udaranya sudah kurang dari 50 bar. Penyelaman kali ini didampingi staf Balai Taman Nasional Wakatobi. Sebab, Tanjung Runduma bukanlah spot komersial, melainkan merupakan zona perlindungan bahari. Memasuki kawasan tersebut harus punya Simaksi (Surat ljin Masuk Kawasan Konservasi). Teknis penyelamannya, empat orang berada di kedalaman. Satu orang berada di atas kami untuk mengawasi juga memberikan peringatan. Caranya dengan memukulkan stick ke tabungnya sehingga menimbuikan bunyi. Di lokasi ini kami bertemu tiga ekor ikan napoleon cukup besa Yang berukuran kecil juga ada. Jaraknya sekitar 10 meter dari penyelam. Jawa Pos lantas mengejar ikan tersebut untuk difoto. Sebab, hasilnya lebih bagus jika difoto dengan jarak dekat. Namun, ikan tersebut justra berenang semakin dalam. Kami hanya sempat memotret sebisanye Pendamping lalu memukulkan stick, mengingatkan kami agar tida mengejar si napoleon. Sebab, ternyata, tanpa disadari, kami sudan Lokasi: Tanjung Runduma, Tomia Jumlah penyelam: 5 orang Kedalaman: 35 meter GUSLAN GUMILANG/ JAWA POS Lokasi: Ali Reef, Tomia Jumlah penyelam: 2 orang Kedalaman: 35 meter Lama Penyelaman: Total 1 jam (dua kali penyelaman di lokasi sama dengan durasi masing-masing 30 menit) Lama penyelaman: 45 menit Kami merancang strategi memotret si napoleon. Empat orang di kedalaman 30-35 meter. Satu orang pendamping berada di atas kami (kedalaman 15-28 m) untuk memantau. Kami melihat satu ekor napoleon melintas. Kami pun berhenti, berpegangan pada karang. Siapa tahu ikan tersebut akan mendekat. Ternyata si ikan tidak kembali. Tidak lama kemudian, kami menjumpai lima ekor Ikan napoleon ukuran besar bergerombol. Kami mendekat pelan-pelan, tapi rupanya si ikan sudah melihat banyak gelembung udara (dari mouth piece penyelam). Mereka lalu menjauh dan menuju ke kedalaman. Kami gagal lagi. Jawa Pos dan seorang pendamping dari Balai Taman Nasional Wakatobi mencari ikan napoleon di lokasi lain. Masih di Tomia, dekat Pelabuhan Waha. Nama spot-nya Alireef. Di lokasi tersebut, kami menemukan satu ekor ikan napoleon dan berhasil difoto meski ukurannya belum terlalu besar. (c6/jan) keren kali ini. Hanya foto seadanya. JANESTI PRIYANDINU JAWA POS email: cepos _jpr@yahoo.com/ redaksi@cenderawasihpos.com website: www.cenderawasihpos.com