Tipe: Koran
Tanggal: 2016-02-05
Halaman: 15
Konten
ditetapkan sebagai tersangka. polisian tersebut. saya bayar setelah menggelar SAMBUNGAN NusaBali 15 HARIAN UMUM JUMAT 5 FEBRUARI 2016 26 Perempuan Muda Jadi Korban Human Trafficking Pusat Akan Bangun 10 'Bali Baru' SAMBUNGAN DARI HALAMAN 1 SAMBUNGAN DARI HALAMAN 1 nya. Mereka biasanya dihinor Rp 11.000 per botol Beer yang diteguk tamu," urai Kapolsek Nengah Sumadi. Terbongkarnya kasus dugaan human trafficking di Kafe Shanti itu sendiri berawal dari laporan warga ke polisi. Dalam laporannya, warga me- nyatakan ada puluhan wanita muda yang diduga disekap di Kafe Shintamilik Made Saduarsa di Banjar Gegeran, Desa Baha, Keamatan Mengwi. Bahkan, ada gadis yang masih di bawah umur dipekerjakan di sana. Menindaklanjuti laporan tersebut, Unit Reskrim Polsek Mengwi langsung melakukan penyelidikan. Dari penyelidikan selama dua hari yang dilakukan sejak 14 November 2015, polisi menemukan adanya indikasi perdagangan manusia di Kafe Shinta. Meski sudah mencium 'aroma' human trafficking, polisi tidak serta merta melakukan penggerebekan. Pasalnya, 26 wanita kafe diketahui masih dibekap dalam ruangan Lantai II, sementara pintu gerbang dikunci dari luar. Para waitress kafe ini hanya dapat beraktivitas dalam ruan- gan serbaguna yang dijaga oleh petugas security. Kemudian, 15 November 2015 sore sekitar pukul 17.00 Wita, petugas Unit Intel Polsek Mengwi melakukan penya- maran dengan jadi tamu ke Kafe Shinta. Mereka mencari informasi lebih dalam terkait adanya indikasi perdagangan manusia. Benar saja, dari hasil pengintaian di dalam kafe terse- but, ditemukan adanya praktek Danau Toba (Sumatra Utara), Labuan Bajo (di NTT), dan Borobudur (Jawa Tengah). "Kita akan jadi Bali ke-11. Makanya, jangan dianggap remeh program pusat. Kalau kita tidak mau mengembang- kan diri...?" ujar Pastika. Mantan Kapolda Bali ini menyentil juga ribut-ribut di Bali yang selalu menolak pembangunan pariwisa- ta. Padahal, generasi Bali membutuhkan pekerjaan. "Anak- anak saya sih sudah selesai semua sekolah dan mereka telah kerja. Kalau generasi kalian (wartawan), ayo mau ngapain? Saya bu- kan bagaimana, yang demo- demo itu generasi mereka nantí butuh pekerjaan. Masa mau jadi pegawai kontrak terus?" sentil Pastika. Pastika menyebutkan salah satu proyek pengem- bangan pariwisata seperti pengembangan Teluk Benoa (di Kelurahan tanjung Be- noa, Kecamatan Kuta Selatan, Badung) dituding sebagai Proyek Mangku Pastika'. Pa- dahal, proyek itu membangun 12 pulau baru yang tingginya- hanya 2,5 meter dari permu- kaan air laut. "Kalau sekarang 2,5 meter itu lumpur semua, nggak bisa dimanfaatkan. Tapi, malah dikatakan itu 'Proyek Mangku Pastika'. Saya tegaskan itu langkah pusat. Kunjungan wisatawan ke Bali bisa terus menurun," jelas adik dari anggota DPD RI Dapil Bali, Shri I Gusti Ngurah Arya We- dakarna ini. polisi untuk didalami kete- Bandung, lalu mereka dibawa ke rangannya. Dari hasil pemerik- Polsek Mengwi. Satu tersangka saan, Made Saduarsa langsung waitress di Kafe Shinta. Sedangkan 23 korban lin- nya merupakan perempuan dewasa yang berusia kisaran 20-35 tahun.Semuanya berasal dari luar Bali, yakni Jihan Me- liana, Neng Reni Muliaty, Veti Dewi Septriaana, Fany Sulastri, Andi Angraeni, Verawati, Tary Tridayanti, Angie Friyanty, Rai- rin Arnesta, Risma Puspita Sary, Dea Destiani, Rani Nurmalasari, Tiara Nofianti, Inda Lestari, Eneng Rosana, Epa Ardianti, Ai Ratna, Theresia Purba, Selawati, Aida Putri Pratiwi, serta Mrs X (identitasnya belum jelas), Mrs X, dan Mrs X. Kapolsek Mengwi, Kompol Nengah Sumadi, mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan, 26 perempuan yang sebagian besar asal Jawa Barat tersebut telah jadi korban perdagan- gan manusia. Indikasinya, ada beberapa wanita yang masih di bawah umur dipekerjakan menjadi waitress, Selain itu, kebebasan para pekerja juga dikekang, dengan cara disekap dalam ruangan untuk batas waktu yang ditentukan oleh pemilik kafe. "Aturannya dibuat semau pemilik kafe. Para wanita pe- kerja waitress itu disekap lan- taran pemilik kafe takut mereka kabur dan memberitahukan keberadaannya," jelas Kapol- sek Nengah Sumadi dalam ket- erangan persnya di Mapolsek Mengwi, Kamis kemarin. Dia menambahkan, waktu penyekapan para korban di- lakukan oleh pemilik kafe sejak dinihari pukul 04.00 Wita (usai perdagangan dan ekspolitasi bekerja) hingga siang pukul 12.00 Wita. Setelah itu, para korban dibiarkan santai, namun tetap tidak boleh keluar dari gerbang. Malamnya, para wait- ress ini bekerja lagi melayani pengunjung mulai pukul 20.00 Wita hingga dinihari pukul sarbaguna di Lantai II Kafe Shina 03.00 Wita. "Mereka benar-benar diek- sploitasi. Banyak aturan yang dibuat tersangka (pemilik kafe), dengan memoroti kantong para wanita itu. Para korban tidak digaji, tapi hanya dihonor ber- dasarkan jumlah botol minuman keras yang dipesan para tamu- ke Indonesia. Sehingga, tar- get pendapatan pariwisata mengalahkan sektor migas, tambang, dan batubara," ujar Diah Srikandi dalam sidang paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama (Fraksi PDIP) díi- dampingi Wakil Ketua DPRD Bali Nyoman Sugawa Korry jut Diah Srikandi, yang baru (Fraksi Golkar) itu. Menurut Srikandi PDIP yang mantań Rektor Universi- tas Mahendradatta Denpasar ini, tantangan baru bagi Bali ke depan dalam hal pemban- gunan pariwisata adalah 10 Bali Baru' itu. Bahkan, 10 'Bali Baru' ini merupakan sebuah ancaman. Selama ini, sek- tor pariwisata memberikan kontribusi hampir 65 persen untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bali. "Faktor pariwisata selalu dominan. Kami minta Guber- nur dan pemerintah kabupa- ten/kota memikirkan lang- kah penting untuk kemajuan pembangunan pariwisata kita. Fraksi kami (PDIP) me- mandang ada pergeseran what a market want (keingi- nan pasar)," tegas Diah Sri- kandi dalam sidang paripurna yang juga dihadiri Gubernur Made Mangku Pastika, Wagub Ketut Sudikerta, dan pejabat SKPD Pemprov Bali tersebut. Fraksi PDIP, kata Diah Sri- kandi, khawatir lama tinggal (length stay) wisatawan di Pulau Dewata bisa berkurang terus, kalau pariwisata Bali tidak ada pengembangan. "Kami khawatir dengan masih buron," ujar petugas ke- Terungkap, aksi jaringan perdagangan manusia ini ber- jalan mulus, karena dalam do- kumen yang dipalsukan, para korban bawah umur ditulis sudah berusia lebih dari 20 tahun. Seluruh korban yang direkrut di luar daerah ini dijanjikan kerja sebagai pe- Setelah dikembangan, ternyata tersangka Made Saduarsa tidak sendirian dalam melancarkan aksinya. Bos kafe asal Banjar Gegeran, Desa Baha ini diketa- hui 'bermain' dengan 5 pelaku lainnya. Dua (2) orang dari 5 pelaku lain yang ikut terlibat dalam kasus dugaan human trafficking layan pelayan restoran (bukan ini masing-masing Elin Herlina alias Lina, 32, dan Etin Kartini alias Resti, 33. Keduanya ber- peran sebagai perekrut para korban dari Jawa Barat dan Sumatra Utara. Etin Kartika sendiri diketahui merupakan mantan istri siri dari tersangka Made Saduarsa. Menurut seorang petugas kepolisian, Etin Kartika ini juga yang berperan mengurus do- kumen palsu berupa pembua- tan KK (Kartu Keluarga) dan KTP bagi para korban. Untuk memuluskan aksinya, dia juga mempekerjakan 2 orang yang ahli dalam pemalsuan dokumen, yakni Trie Budi Santoso alias Tri, 33, dan Raden Diaz Hadiman Syarief alias Diez, 35. "Semua dokumen palsu ini dikerjakan di Bandung (Jawa Barat). Elin Herlina dan Etin Kartika inilah yang berperan di sini. Sementara, kedua orang yang dipekerjakan untuk me- malsukan dokomen, mendapat- kan uang dari hasil pemalsuan dokumennya saja yang dibayar oleh kedua wanita perekrut itu," ujarnya. Tersangka Elin Herlina dan Etin Kartini baru berhasil di- tangkap jajaran Polsek Mengwi, 6 Januari 2016, di daerah asal- nya kawasan Bandung, Jawa Barat. Sedangkan dua orang yang dipelkerjakan untuk palsu- kan domkumen, Trie Budi San- toso dan Diaz Hadiman Syarief, baru ditangkap di Bandung, 18 "Sekarang 60 persen wisa- tawan cenderung meminati wisata buatan atau creating tourism. Kita harapkan ada upaya dari pemerintah," lan- pelayan kafe) di Bali, dengan upah yang tinggi. Ternyata, mereka dipekerfakan sebagai waitress kafe dengan honor dihitung per botol minuman keras yang laku terjual. Ketentuan serupa juga ber- laku bagi tiga korban yang ma- sih di bawah umur, yakn FSz, FSk, dan CGt. Ketiga korban bawah umur, namun usianya dipalsukan dalam dokumen, saat ini masih dititipkan di sebuah Lembaga Perlindungan Anak. "Sedangkan 23 korban lainnya sudah kita pulangkan ke keluarganya masing-ma- sing," katanya. Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Mengwi, AKP Jackson JD Tindage SE, menya- takan tersangka Made Saduarsa, Elin Herlina, dan Etin Kartini diduga telah melakukan tindak pidana perdagangan manusia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) Jo pasal 11 U Nomor 21 Tahun 2007 tentang pemberantasan perdagangan orang, Pasal 183 UU Nomor 13 tahun 2003 tentang ketenaga- kerjaan, serta UU Perlindungan Anak. "Untuk tersangka Made Sad- uarsa, Elin Herlina, dan Etin Kar- tini dijerat dengan pasal berlapis sebulan duduki kursi Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Jem- brana dengan status PAW, menggantikan almarhum Ida Bagus Ketut Birawa. Sementara itu, Gubernur Mangku Pastika mengatakan bersyukur atas warning dari Fraksi PDIP DPRD Balí terkait ancaman pariwisata ini. Gu- bernur Pastika yang kemarin menjawab pertanyaan media terkait dengan penolakan Reklamasi Teluk Benoa, me- nyatakan apresiasi dengan sikap Fraksi PDIP. "Itu artinya PDIP sudah ngeh (sadar). Pariwisata me- mang sedang mendapatkan "ancaman' persaingan. Nggak main-main itu. Sekarang pari- wisata buatan itu memang di- minati. Bali mau kembangkan apa? Belum apa-apa sudah ditolak," ujar Pastika yang kemarin didampingi Wagub Ketut Sudikerta. Pastika menyebutkan, pusat menggelontor triliunan rupiah untuk pengembangan pembangunan untuk rakyat objek pariwisata. Destinasi baru yang digelontor dana oleh pusat ini untuk mem- buat 10 'Bali Baru', di anta- ranya Mandalika (di NTB), Banyuwangi (di Jawa Timur), Bali. Setelah 30 tahun, pun- yanya Pemprov Bali karena statusnya Hak Guna Bangunan (HGB). Itu harus dipahami, jan- gan dikatakan proyek Mangku Pastika," tegas Pastika. É nat manusia. Maka, keseokan harinya yakni 16 November 2015 sore sekitar pukul 16.00 Wita, ja- jaran Polsek Mengwi langsung melakukan penggerebekan dengan membuka paksa pintu vakmi UU Pemberantasan Perda Akbar Tandjung Pun Dipinggirkan gangan Orang dengan ancaman hukuman 3-15 tahun penjara, UU Perlindungan Anak dengan ancaman hukuam 10 tahun, dan UU Ketenagakerjaan dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara, juga dijerat Pasal 263 KUHP tentang pemalsuan doku- men dengan ancaman 6 tahun penjara," beber Jackson. Sedang- kan tersangka Trie Budi Santoso dan Raden Diaz Hadiman Syarief alias JK, sengaja tidak meng- terancam hukuman maksimal 7 tahun penjara. E da dihadirkan saat Ical dan Agung kar Yorrys Raweyai menang- Laksono bertemu JK di Jakarta, Rabu (3/2) lalu. Akbar menilai para tokoh Golkar lain sudah tidak melihat dirinya lagi. "Kalau memang antara mereka seolah-olah menganggap saya tidak ada. Tapi saya masuk Tim Transisi. Cuma saya saja, lain- nya lingkaran Pak JK," keluh Akbar kala itu. Sementara itu, Ical menepis anggapan Akbar yang merasa tìdak dianggap lagi di Golkar. "Itu perasaan Pak Akbar saja," kata Ical di sela rapat di Kantor DPP Golkar, Kamis kemarin. "Oh (itu hal yang) biasa. Yang penting keluarga saya, anggap saya," timpal Agung Laksono terkait keluhan Akbar. SAMBUNGAN DARI HALAMAN 1 yang dijadikan tempat penyeka- Januari 2016. pan 26 wanita muda tersebut. Selanjutnya, para korban lang- sung dibawa ke Makopolsek Mengwi untuk pemeriksaan. Mereka diamankan berikut se- Sementara, satu pelaku lagi yang terlibat dalam kasus ini, masih buron. Dia adalah Uhek alias Elan, yang berperan seb- agai salah satu pemalsu doku- men bagi para korban. "Para kaki tangan Made Saduarsa ini ditangkap satu per satu di dalam rapat yang dipimpin Ketua Umum DPP Golkar Anurizal Bakrie didampingi Wakil Ketua Umum DPP Agung Laksono dan Sekjen DPP Idrus Marham tersebut. Terungkap, Ketua Tim Transisi Golkar, Jusuf Kalla gapi sinis keluhan Akbar. Menurut Yorrys, selama ini Akbar sebetulnya diundang terus, tapi tak pernah hadir. "Dia harus fair. Dia merasa bahwa ini lebih penting dari kegiatan lain. Pertama, Silatnas 1 November 2015 diundang, beliau alasan ada kegiatan," ungkap Yorrys. "Kemudian, kita bikin syukuran, dia tida hadir. Lalu, Rapimnas Golkar kembali tak datang, dia bilang ada agenda yang sudah dijadwalkan lama. Kalau sudah begini merasa tidak diajak, sementara kita su- dah beberapa kali pertemuan," sindirnya lebih lanjut. Yorrys mengatakan konflik Golkar sangat dinamis. Banyak kegiatan yang digelar menda- dak, sehingga undangannya pun dikabari mendadak yang bisa jadi akan berbenturan dengan agenda lain. “Jangan merasa Wantim nggak mau. hadir. Kalau tidak hadir jumlah barang bukti penunjang. Bos Kafe Shinta, Made Sadu- arsa, juga dikeler ke kantor hadirkan Akbar dalam rapat perdana kemarin, atas sejumlah pertimbangan. Salah satunya, karena pertemuan kemarin sore merupakan rapat terbatas. "Ya, ya, dulu perte- muan minggu lalu diundang juga, (Akbar) hadir. Cuma, ini kan pertemuan terbatas sekali. Tapi, pertemuan di anu (Hotel Dharmawangsa) kan hadir," ungjap JK dilansir detikcom di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara Jakarta Pusat, Golkar Akhirnya Bersatu Kembali lan di TV, saya menangis. Begitu terima undangan rapat ini, saya ingin segera cepat-cepat," ujar perempuan paruh baya ini saat diberi kesempoatan bicara di rapat kemarin. "Mas Agung, I miss you," lanjut Wati Amir sambil melam- baikan tangan ke arah Agung. Mendengar itu, baik Ical mau- pun Agung tersenyum meli- hat semangat kadernya yang menggebu-gebu. Bahkan, Agung sempat memperagakan kiss bye gan ada lagi sebut kubu Agung dan kubu Aburizal Bakrie," tandasnya. Dalam rapat bersama per- dana pasca konflik itu, Ical mem- berikan kesempatan kepada sejumlah pengurus untuk bičara soal konsolidasi. Beberapa di antara mereka menyampai- kan unek-uneknya, termasuk Wakil Sekjen DPP Golkar Leo Nababan---yang sebelumnya berada di kubu Agung. Leo menyambut pernyataan Ical soal sudah tidak ada lagi kepada seluruh pengurus yang kubu di internal Golkar. Dia juga ingin keakraban Golkar di rapat ini berlanjut. "Jangan ada lagi tim-timan. Saya siap dipimpin Aburizal Bakrie," ujar Leo. "Jangan ada dusta di antara kita," imbuhnya. Saat berbicara di rapat, Agung Laksono juga meluapkan kegembiraannya karena bisa berkumpul lagi. Menurut Agung, ini bagaikan melepas rindu. "Akhirnya kita bisa kangen- kangenan. Seperti sudah 10 ta- hun tidak bertemu," ujar mantan Ketua DPR 2004-20019 ini. Sedangkan salah satu pen- gurus DPP Golkar Munas Riau 2009, Wati Amir, merasa sangat trenyuh dengan bersatunya kembali Beringin. "Begitu lihat Mas Agung dan Pak Ical rangku- SAMBUNGAN DARI HALAMAN 1 2009. Kita merapat pada hari ini (kemarin) tujuannya cuma satu, yaitu sudah lama tidak ketemu dan kita ingin berbincang-bin- cang. Jadi, bukan ada acara khu- sus seperti Munas," terang Ical. Sedangkan jadwal dan kepa- nitiaan Munas baru akan diba- has dalam rapat yang beri- Dua 2014) dan Agung Laksono (Ketua Umum DPP Golkar versi Munas Ancol 2014) duduk ber- dampingan. Selain Agung Laksono, dålam rapat kemarin Ical juga didam- pingi para Wakil Ketua Umum DPP Golkar Munas Riau lainnya, seperti Sharif Cicip Sutardjo dan Theo L Sambuaga. Sekjen DPP Golkar Munas Riau 2009, Idrus Marham, juga ikut ha- dir sembari bercengkrama dengan Agung. Ical duduk di tengah, Agung berada di sebelah kanannya, dan Idrus Marham duduk di sebelah kirinya. Hanya saja, Ketua De- wan Pertimbangan DPP Golkar, Akbar Tadnjung, tidak diundang hadir. Dalam sambutannya, Ical mengungkap rasa bahagia bisa bertemu kangen dengan kader Golkar setelah setahun lebih Agung menyebut Akbar merupakan tokoh senior yang memang sepatutnya dilibat- kan dalam berbagai hal terkait nasib partai. Agung bahkan mengungkapkan dirinya sangat menghormati Akbar. "Saya kira harus dilibatkan. Dia kan tokoh. Saya respek sama beliau," imbuh Agung. Sebaliknya, Ketua DPP Gol- Kamis kemarin. Akbar Tandjung sendiri kut yang kemungkinan digelar mengeluh karenadirinya merasa tidak dianggap lagi dalam proses rekonsiliasi bersama waketum dan ketua," Golkar. Apalagi, sehari se- belumnya, Akbar juga tidak akhir Februari 2016. "Panitia akhir bulan ini. Kita bahas dulu jangan komentari. Nanti kita mau bikin rapat, dia rapat sendiri." kata Ical. Sementara itu, Ical juga menawarkan solusi terkait hadir sambil tertawa. Kemudian, Wati Amir melanjutkan unek-uneknya. "Saya bangga Golkar sudah rekonsiliasi. Jangan lupakan (Ketua) Dewan Pertimbangan kita, Akbar Tandjung. Kita bicara yang manis-masis lah. Ibarat- nya kita sudah putus, sekarang nyambung lagi," pintanya. Pada bagian lain, Ical se- laku Ketua Umum DPP Golkar menyatakan rapat perdana kemarin tidak menyinggung soal kepanitiaan Munas (se- belumnya disebut Munaslub). Menurut Ical, lebih baik hal itu dibahas dalam rapat pengurus harian berikutnya saja. "Prinsipnya kedua belah pihak sebagai Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum Munas Riau kepesertaan pengurus daerah Terdakwa Margriet Dituntut Hukuman... (DPD I Golkar Provinsi dan DPD II Golkar Kabupaten/Kota) dalam Munas, yang diagendakan April-Mei 2016 mendatang. Solusi yang ditawarkan berupa Musyawarah Daerah (Musda). "Kembali ke (turunan) Mu- nas Riau. Kalau sudah selesai masa kepengurusannya, gelar Sudarmadji cs. Saat sidang Musda saja. Kalau waktunya belum habis, ya boleh," kata Ical dilansir detikcom tadi malam. Ical menegaskan, pengurus Golkar di daerah tidak boleh lagi terbelah menjadi kubu Agung butkan, berdasar fakta per- dan Ical. "Kalau sudah habis masa kepengurusannya, gelar Musda. Tapi, tidak boleh kubu Agung Laksono dan Aburizal Bakrie," tegasnya. S merinci motif ekonomi di- maksud. ranya, perbuatan terdakwa sangat sadis karena dilakukan kepada anak-anak yang meru- pakan anak angkatnya. Korban Engeline masih anak-anak yang sepatutnya dihindarkan dari segala bentuk kekerasan, situasi perlakuan salah terha- dap anak, eksploitasi ekonomi, dan diskrimintaif. Terdakwa Margriet juga fakta persidangan atau tidak," dianggap membuat tanah Bali menjadi leteh (kotor secara SAMBUNGAN DARI HALAMAN 1 Sedangkan kuasa hukum terdakwa Margriet, Dion Pong- kor, mengatakan tuntutan hukuman seumur hidup yang diajukan JPU terhadap kli- ennya sangat berat. "Tuntut- an beratlah. Tapi, kita lihat apakah sudah sesuai dengan selama 3,5 jam sejak sore pu- kul 15.30 Wita hingga malam pukul 19.00 Wita. Amar tun- tutan dibacakan JPU Purwanta dengan agenda penuntutan kemarin, terdakwa Margriet didampingi kuasa hukumnya, Dion Pongkor cs. Dalam tuntutan JPU dise- panas dingin. "Ini merupakan tanda persahabatan abadi untuk memajukan Golkar. Silaturahmi dan mempererat cinta yang sudah bersemi. Jadi, nggak ada masalah lagi," ujar Ical. Ical pun menegaskan, Golkar sudah bersatu lagi. Kini tidak ada lagi kubu Agung Laksono dan kubu Ical di Golkar. "Jan- tegas Dion Pongkor seusai sidang semalam. Bagi dia, tuntutan seu- mur hidup terhadap Mar- griet sangat tidak adil. "Jelas tidak adil, pelaku sebenarnya malah 'bebas'. Sudah ada be- berapa yurisprodensi, kalau ada seseorang yang mengaku membunuh, tapi kemudian mencabut pengakuanya tanpa alasan yang kuat, justru itulah pelakunya," sesal Dion. Dion juga mengatakan dalam catatanya selama per- sidangan, tuntutan JPU adalah tuntutan imajinatif. “Dalam tuntutan disebut tanggal 24 Mei minta duit, kapan? Selama persidangan tidak ada itu ter- ungkap," kritiknya. Selain itu, Dion juga men- gatakan ada kekacauan hu- kum dalam tuntutan JPU. "Agustay (tersangka yang pembantu di rumah Mar- griet kawasan Jalan Sedap Malam 26 Denpasar Timur) dituntut karena membiar- kan seorang ibu melakukan kekerasan terhadap anak. Berarti, Pasal 76 C itu ada pelaku kekerasan terhadap anak. Tapi, klien kami dida- kwanya pembunuhan beren- cana, berarti Agustay buat siapa, kronologisnya kan jadi beda," tegas Dion. Namun demikian, Dion mengatakan menghargai tun- tutan JPU, "Kami mengharai hak jaksa, dan kami juga akan sidangan, terdakwa Margriet niskala) dan tidak pernah men- telah terbukti secara sah dan meyakinkan lakukan tindak pidana pembunuhan beren- cana, sebagaimana dakwaan kesatu primer melanggar Pasal 340 KUHP. Selain itu, terda- kwa Margriet juga melaku- kan tindak pidana eksploitasi ekonomi terhadap anak, se- bagaimana dakwaan kedua melanggar Pasal 76 I jo Pasal 88 UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Terdakwa Margriet juga Margriet Ch Megawe dengan dinyatakan bersalah melaku- kan tindak pidana menempat- kan, melibatkan anak dalam situasi perlakuan salah, dan gaku bersalah serta mengakui perbuatannya. Sedangkan hal-hal yang dianggap mer- ingankan terdakwa Margriet, menurut JPU, sama sekali tidak ada. Mas Sumatri Pilih Naur Sesangi Selanjutnya, JPU memba- cakan tuntutan kepada terda- kwa Margriet dengan menya- takan bersalah sesuai dak- waan kesatu, dakwaan kedua, dakwaan ketiga. "Menjatuh- kan pidana kepada terdakwa SAMBUNGAN DARI HALAMAN 1 gasem 2015. Paket MasDipa (pasangan Cabup-Cawabup yang diusung NasDem-Hanura-PKPI- Demokrat) dengan dominasi 41,75 persen suara. MasDipa mengungguli pasangan I Wayan bayan didampingi Jro Mangku Sudirta-Ni Made Sumiati (raih 30,95 persen suara) dan I Made Sukerana-I Komang Kisid (ren- guh 27,29 persen suara). Menurut Sumantara, persem- bahan 2 babi guling dalam ritual naur sesangi di Pura Ageng Du- nungan ini juga ada maknanya. Karangasem I Nyoman Guna- Sebab, dalam Pilkada Karan- gasem 2015, Paket Mas Dipa mendapat nomor urut 2. "Kenapa persembahkan dua babi guling, ya memang kal- ulnya seperti itu. Sebab, Mas- Dipa dapat nomor urut 2," jelas Sumantara yang kini politisi Demokrat kepada NusaBali, Kamis kemarin. "Setelah kaul terbayar, diharapkan nanti kepemimpinan pasangan Mas- Dipa selama 5 tahun ke depan bisa lancar tanpa hambatan," lanjut mantan Bupati Karan- gasem asal Desa Datah, Keca- matan Abang ini. Sementara itu, saat tang- kil sembahyang dan sekaligus melakukan ritual naur sesangi dua babi guling ke Pura Ageng Dunungan, Kamis kemarin, Mas Sumatri didampingi sejumlah personel Tim OPemenangan Pa- ket MasDipa, termasuk Ida Made Alit. Dalam upacara ritual yang diantarkan Jro Mangku Khu- matur suksma (bermakna uca- pan terimakasih). Sebab, di se- tiap tempat suci yang didatangi sebelumnya, dia sempat melak- sanakan persembahyangan sem- bari mohon petunjuk. Setelah berhasil memenangkan Pilkada Karangasem 2015, Mas Sumatri merasa wajib tangkil kembali ke pura-pura yang sebelumnya penelantaran anak sebagai- persilakan terdakwa Margriet (4/2). Ritual naur sesangi terse- but dikoordinasikan pentolan Tim Kampanye Paket MasDipa (IGA Mas Sumatri-Wayan Arta Dipa), I Gede Sumantara. Gede Sumantara yang no- tabene mantan Bupati Karan- gasem 2000-2005 (yang kala itu diusung PDIP), menyatakan Pura Ageng Dunungan di Banjar Lebah, Desa Pakraman Datang di mana IGA Mas Sumatri naur sesangi dua babi guling, meru- pakan stana Ida Batara Lingsir. Ketika masa kampanye Pilkada Karangasem 2015 lalu, Paket MasDipa sempat tangkil semba- hyang di Pura Ageng Dunungan. Nah, saat sembahyang masa kampanye Pilkada itulah Mas Sumatri sekalian masesangi (berkaul), di mana Srikandi Politik asal Banjar Gede, Kelu- tahan Subagan, Kecamatan Ka- rangasem akan mempersem- bahkan dua babi guling dí Pura Ageng Dunungan jika berhasil memenangkan Pilkada Karan- gasem, 9 Desember 2015. Ternyata, Mas Sumatri yang bertandem dengan Wayan Arta Dipa di posisi Calon Wa- kil Bupati (Cawabup), berhasil memenangkan Pilkada Karan- penjara selama seumur hidup," tegas JPU. Usai pembacaan tuntutan oleh JPU, majelis hakim mem- Istri Khubayan itu, hadir pula Kelian Desa Pakraman Dukuh, Kecamatan Kubu, Karangasem I Ketut Giri, Koordinator Pen- gawas Disdikpora Karangasem I Nyoman Selatra, serta tokoh Desa Labasari, Kecamatan Abang menyampaikan pernyataan- nya, sebelum kuasa hukumnya membacakan pledoi dalam si- dang berikutnya, Kamis (18/2) depan, Dalam pernyataannya, terdakwa Margriet meminta mana dakwaan ketiga Pasal 76 B jo Pasal 77 B UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlind- ungan Anak. Terdakwa juga dinyatakan memperlakukan anak secara diskriminatif, se- bagaimana dakwaan keempat kepada majelis hakim agar melanggar Pasal 76 A huruf a jo Pasal 77 UU Perlindungan Anak. "Selama persidangan pula tidak ditemukan alasan pemaaf ataupun alasan pembenar yang dapat menghapuskan kesalah- an terdakkwa, Oleh karena itu, sudah sepantasnya terdakwa mendapat hukuman setimpal atas perbuatannya," tegas JPU Purwanta Sudarmadji. Sebelum membacakan amar sempat didatangi. Menurut Mas Sumatri, dirin- ya bukan hanya masesangi ngaturang dua babi guling di Pura Ageng Dunungan, tapi juga di beberapa tempat lain- nya. "Kaul saya sebenarnya juga masih banyak. Nanti akan dika. Kepada NusaBali, Mas Su- matri mengaku pihaknya leb- ih memilih melakukan per- sembahyangan, agar mendapat- kan ketenangan secara bathin. Dia tak mau terus-terusan sum- pek memikirkan agenda pelanti- kan Bupati-Wakil Bupati Karan- gasem 2016-2021 terpilih, yang hingga kini belum ada kepastian. "Proses terbitnya SK Mendag- ri telah berjalan. Saya mem- berikan dorongan agar tahapan tersebut cepat tuntas, melalui doa (persembahyangan di Pura Ageng Dunungan, Red)," jelas tahan di bawah kepemimpinan upacara Majaya-jaya di Pura Pe- nataran Agung Besakih," terang Mas Sumatri. Sementara, Tro Mangku Kubayan menyatakan ritual naur sesangi kukan Mas Sumatri di Pura Ageng Dunungan, Desa Pakra- man Datah merupakan titik awal menuju keberhasilan beri- kutnya. "Paling tidak, pemerin- memutus perkara ini seadil- adilnya. "Saya tidak pernah membunuh Engeline, tapi saya dituduh membunuh Engeline," ujar Margriet yang menangis terus selama persidangan kemarin. Sementara itu, JPU Pur- wanta mengatakan dari fakta persidangan dan saksi-saksi, terungkap bahwa terdakwa Margriet membunuh Enge- line karena motif ekonomi. prosesi yang dila- Mas Sumatri. Sebetulnya, kata Mas Su- matri, dirinya tengah menun- taskan agenda spiritual yang dikemas dalam bentuk upacara pasangan MasDipa diharapkan berjalan tanpa hambatanatas petunjuk dan restu Ida Bata- ra Lingsir," jelas Jro Mangku Kubayan. k16 tuntutannya, JPU Purwanta cs terlebih dulu membacakan hal-hal yang memberatkan terdakwa Margriet. Di anta- "Motifnya sangat jelas, yaitu menggunakan hak kami dalam motif ekonomi," tandas JPU melakukan pembelaan pada Purwanta seusai sidang tadi 18 Februari nanti," pungkas malam. Hanya saja, dia tidak. Dion, rez
