Tipe: Koran
Tanggal: 1992-01-12
Halaman: 09
Konten
Time nemadai terhadap perjuangan kan kampung halamannya. Ontakan suku Kurdi dan an pembunuhan massal u bangsa tersebut. a seakan buta melihat aan bangsa Kurdi dan negarapun menghen- nyelesaian tuntas atas angsa ini. Sebaliknya. uang Kurdi sendiri ter- ecah dan memiliki tun- ang berbeda mengenai Kurdi (ndi) tan ermukaan air laut, de- hu minus 30 derajad sim panas. or Olav Orheim me-1 kan, secara pribadi ia sikan keberhasilan eks- encarian tenda yang Kristensen itu. Profe- m adalah kepala seksi pada Institut Riset orwegia di Oslo, dan engunjungi Antertika = 13 kali. ti tenda itu masih ada api harus diingat, lapis- tartika setebal kurang ilometer secara perla- s bergeser. Kristensen dalam perhitungannya, ah memasukkan kalku- geseran tersebut. Me- sa saja perhitungan itu mping itu, radar yang an bisa juga "bingung" encarian obyek. Sebab, akan ada obyek-obyek ri ekspedisi-ekspedisi nya yang terpendam di ya Kristensen berharap, ia emamerkan tenda itu -- mukan kelak dalam pada Olimpiade Mu-- gin 1994, di Lilleham- r/rid) HADY HARI INI UKAN 2 REGENT ALAXY 1 (1330-1530-17.30 15.00-17.00 1930-2130 21.00 HU HÚI CHUNG SASKIA VAN RIJSWIJK ERI TUNG SHENG AL MISSION RI INI GALAXY 2 13.30-15.30-1730 13.30-21.30 E MARTIN RDE GRAND LU HENNER EDISI HARTA KARUN) RI INI NUSUKAN 1 13.00-15.00-17.00 00-21.00 SHI CHUNG SIN ORY RIINI RAMA Color Rendition Chart 13.30-15.30-12.30 19.30-21.30 shukarı You Hearth FOKUS Jangan Terjadi Sesal Kemudian ADA tiga hal yang biasa diyakini sebagai peristiwa yang langsung terkait dengan takdir. Yaitu lahir, kawin dan mening- gal. Tiga tonggak kehidupan ini berpengaruh bagi nasib dan masa depan seseorang. Oleh karena itu tiap agama di dunia, bahkan juga kebudayaan dan adat istiadat sesuatu masyarakat atau kelompok suku bangsa, memberlakukan ketiga peristiwa itu dengan penuh rasa hormat, bahkan dengan upacara-upacara yang sakral. Karena pergaulan hidup masyarakat manusia memungkinkan hadirnya satu, dua, tiga atau lebih agama yang dipeluk oleh pengikut-pengikutnya, maka persoalan tentang kawin campur, yaitu perkawinan antara calon suami-istri yang berlainan aga- ma, satu saat bisa terjadi. Nampaknya kecenderungan adanya kawin campur itu kini makin banyak terjadi. Dan karena masa- lah ini cukup peka, menyangkut soal iman dan keyakinan, pernyataan Menteri Agama H.Munawir Sjadzali yang menyata- kan perlu segera dilahirkan instrumen hukum yang mengatur kawin campur, mendapat tanggapan ramai dan bermacam ragam. Kawin campur di masyarakat tidak mudah dihindari, karena cinta tidak mengenal kebangsaan dan agama. Ini memang merupakan gejala dan sekaligus kenyataan pula. Dari segi agama, perkawinan merupakan ibadah kepada Allah atau Tuhan YME. Sementara dari segi lain, perkawinan mempunyai nilai kemanusiaan, memenuhi naluri hidup, guna melangsungkan keturunan, mewujudkan ketentraman hidup, serta menumbuhkan dan memupuk rasa sayang dalam hidup keluarga dan masyarakat. Dalam Undang Undang Perkawinan No.1/1974 pada bab I, pasal 1, tentang tujuan perkawinan dalam hukum positif diru- muskan sebagai berikut: "Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang wanita dan seorang pria sebagai suami-istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Pada ruang yang sangat terbatas ini, dikemukakan beberapa kasus yang banyak terjadi dalam masyarakat:(1) Pria dan wanita yang berlainan agama,-misalnya pria beragama Katolik, wanita beragama Islam--, melangsungkan perkawinan. Kemudian salah satu mengalah berganti agama. Suami dan istri, sama-sama memeluk satu agama. Keduanya menjadi sama-sama Islam atau sama-sama Katolik. (2) Pria dan wanita berlainan agama, sebe- lum melangsungkan perkawinan. Kemudian setelah memben- tuk keluarga atau rumah tangga, sang suami tetap beragama Islam dan sang istri tetap beragama Katolik, atau sebaliknya. Dalam hal demikian ini, persoalan akan segera timbul jika telah lahir seorang anak yang memerlukan asuhan dan pendidikan orang tuanya. (3) Banyak pula terjadi, pria dan wanita yang sedang mentadu cinta, pada saat menjelang saat perkawinan sebagai salah satu puncak kebahagiaan, justru terputus. Karena masing-masing tidak dapat meninggalkan agama yang dipeluk- nya. (4) Karena pengaruh pergaulan bebas dan kurangnya pengawasan orangtua, sementara anak yang pria atau yang wanita gampang goyah iman. Maka terjadi kecelakaan atau hamil sebelum menikah. Jika hal yang demikian itu terjadi atau dialami oleh dua insan yang beda agama, maka merupakan mala-petaka yang berat. Selain aib mencoreng muka keluarga dan penderitaan batin menimpa kedua remaja, jalan keluar untuk mengurangi beban rasa berdosa, dirasakan sangat berat. Sering terjadi, sekali pun sudah hamil sebelum nikah, keluarga. yang sangat taat beragama tetap bersikeras menolak dilang- sungkannya perkawinan. Ada juga yang memperbolehkan keduanya kawin kalau ada yang mengalah berganti agama. Sehingga setelah terbentuk keluarga baru, keduanya memeluk agama yang sama. Yang disebut terakhir, mungkin merupakan jalan terbaik. Karena selain perzinahan segera berakhir -yang dalam hal ini menyangkut hubungan dosa dan ampunan yang diberikan Tuhan YME- juga aib keluarga serta penderitaan kedua remaja, berakhir pula. Kalau disini disebut beda agama Islam dan Katolik, hanya sekadar contoh. Kemungkinan dapat terjadi dengan agama- agama yang lain. Seperti telah dikemukakan, perkawinan dan hidup berkelu- arga selain berhubungan dengan kaidah agama, juga berkaitan dengan kemanusiaan. Menyangkut masalah pendidikan, keten- traman dan sebagainya. Terlepas dari tinjauan keagamaan yang sangat pelik, yang memerlukan sikap arif dalam melakukan telaah dan pembahas- an mengenai kawin campuran dan perlunya instrumen hukum yang mengatur tentang hal ini, bagi setiap orang tua dalam mendidik dan mengawasi pergaulan anak-anaknya -terutama yang punya gadis remaja-- perlu benar-benar berhati-hati dan bijaksana. Apalagi dalam proses perubahan masyarakat yang demikian cepat dan mendasar, di mana peranan orangtua semakin menyusut. Kesenjangan pendidikan antara anak yang merasa dirinya lebih pintar, lebih maju dari orangtuanya, menja- dikan wibawa orangtua hilang. Mungkin karena kesibukan orangtua, yang tidak lagi menyisakan waktu untuk berbincang- bincang dengan anak-anaknya di rumah, menyebabkan anak merasa asing di rumahnya sendiri. Dalam hal yang demikian, kelengahan orangtua dapat berakibat menyedihkan. Maka berlakulah peribahasa lama: Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tidak berguna.*** (Subadhi) WAH YUPI-91 Mis 01 рокуо AWAS! APA GALIAN LOBANG BERNAS JI FUJI FILM ESUNG adalah sebuah perangkat milik petani yang kini semakin terlu- pakan. Alat ini terbuat dari kayu gelondong yang berdiameter antara L 50 cm sampai 75 cm dengan panjang antara 150 cm sampai 250 cm bergantung keinginan pembuatnya. Kayu gelondong yang telah menjadi lesung ini memiliki dua lobang di bagian atasnya. Sebuah lo- bang berbentuk bundar dengan diameter sekitar 30 cm, dan sebuah lobang lagi berbentuk memanjang seperti lobang ken- tongan dengan panjang satu meter atau lebih. Lobang panjang pada lesung berfungsi sebagai tempat me- rontokkan padi dari tangkainya, sedangkan lobang bulat ber- fungsi sebagai tempat pengupas gabah sehingga menjadi beras. Bagi para petani di masa silam, lesung merupakan pe- rangkat pokok yang harus dimi- liki. Bahkan lesung bisa menjadi tolok ukur seberapa banyak se- orang keluarga memiliki lahan pertanian (sawah). Petani yang memiliki banyak panenan padi dituntut untuk memiliki lesung sendiri, agar sewaktu-waktu MENGUDAP Bergoyang Ria dengan Gojeg Lesung dapat menumbuk padi tanpa harus meminjam lesung dari Samsuri, untuk memberi tahu tetangga yang berada di desa lain cukup dengan melakukan gojeg, membunyikan lesung Dengan cara itu tanpa harus didatangi dan diminta, tetangga kampung berdatangan untuk memberikan bantuan baik tena- ga maupun materi. Lesung ini dibunyikan seminggu sebelum acara pokok perhelatan dilaksa- nakan. dia penerangan kepada kelom- pok wanita/Tembang yang kini dilantunkan itu bertemakan keluarga berencana, keluarga sehat, dan tema-tema kegotong- royongan membangun daerah. PENOLONG ITU MELETAKKAN TUBUH SANGAJI DI ATAS RERUMPUTAN TAK JAUH DARI PARIT UNTUNG ANAK INI BER- TULANG BAGUS. tetangga. Betapa besar peran lesung bagi para petani desa, sampai- sampai dalang kenamaan, Ki Nartosabdo (almarhum) men- ciptakan sebuah gending ber- judul Lesung Jumengglung. La- gu ini menggambarkan betapa tenteramnya mendengar alunan suara lesung. Bunyi lesung yang bertalu-talu menandakan terse- dianya bahan pangan (beras) yang cukup. MIN Tetapi, sekarang sudah sema- kin sedikit petani yang memiliki lesung. Hal itu disebabkan telah tersedia mesin perontok padi yang bergerak secara mekanik dengan hasil kerja yang jauh lebih banyak dalam waktu yang sangat singkat. Lobang bulat lesung pun sudah tidak dibu- tuhkan lagi, setelah ada penggi- lingan padi di desa-desa. SEBENTAR LAGI DIA AKAN SIUMAN HMH TENTU- NYA SAAT INI SANGAJI JUGA SUDAH SEBE- SAR ANAK INI... 199 www. BEGITU SIUMAN SANGAJI LANTAS BANGKIT... TERDESAKNYA lesung oleh rice mill sebenarnya bukan a- lasan untuk melupakan keber- adaan lesung di tengah kehi- dupan sosial. Apabila masyara- kat masih berkeinginan nguri- uri budaya tradisional yang adiluhung, kiranya kurang pa- BENDE MATARAM CERITERA: HERMAN PRATIKTO HUH, KAU JUGA BEGUNDAL MAYOR DE GROOTE? AYO! SAYA TIDAK TAKUT! DUDUKLAH... SAYA BUKAN BEGUNDAL MAYOR DE GROOTE! Setiap foto yang dimuat berhadiah 5 roll Fuji Film Foto yang dikirim minimal ukuran 5R, hitam putih maupun berwarna tut kalau masyarakat melupakan begitu saja terhadap fungsi lesung selain sebagai alat pe- numbuk padi. Lesung, sebagaimana kini masih dibudayakan masyarakat Desa Majir, Kecamatan Kutoar- jo, Kabupaten Purworejo, Pro- vinsi Jawa Tengah memiliki fungsi sosial yang teramat luhur. Lesung berfungsi sebagai sarana penggugah semangat gotong ro- yong, sekaligus sebagai tengara kapan saat gotong-royong itu harus dilaksanakan. Lebih dari itu, lesung juga merupakan sa- lah satu alat kesenian, yang dapat dijadikan sarana rekreasi bagi para petani di pedesaan. Simak saja apa yang dilakukan petani wanita di Desa Majir Ke- camatan Kutoarjo ini. "Selain digunakan untuk me- numbuk padi, lesung juga dipa- kai untuk tanda memanggil te- tangga jauh agar membantu da- lam menyiapkan acara perhelat-. an. Jadi tidak usah repot-repot mendatangi tetangga jauh satu persatu, cukup dengan membu- nyikan lesung," tutur Ny Amat Samsuri (65) wanita Desa Majir yang memimpin pelestarian budaya gojeg lesung. Zaman dulu, tutur Ny Amat SAYA TAHU KAMU PEMBERANI كساسه *** FOTO PEKAN INI BUKU KINI, ibu-ibu kelompok wa- nita Desa Majir, Kecamatan Ku- toarjo berusaha melestarikan seni tradisi gojeg lesung. Na- mun, pelestarian tersebut tidak sampai kepada bentuk sesaji. atau setidaknya sesaji yang beraneka ragam itu tidak menja- di syarat wajib. Yang ditekankan oleh ibu-ibu kelompok PKK tersebut adalah memfungsikan kembali lesung sebagai alat komunikasi. Buda- ya panggilan gotong-royong di- upayakan agar tidak hilang. Ada beberapa inovasi diselip- kan dalam seni tradisi ini. Di samping tembang-tembang asli peninggalan leluhur, kini dise- lipkan pula tembang-tembang kreasi baru yang berisi pesan pembangunan. Tembang kreasi baru itu disisipkan sebagai me- GAMBAR: HASMI SEJAK SAYA MELIHAT SEMUANYA. KAU BERLATIH PISTOL, DUDUK MELAMUN SAMPAI DATANGNYA ORANG TANGAN KUTUNG BERSAMA EMPAT PEMUDA. LALU SAYA YANG MENOLONG KAMU! APA BENAR KAMU PENCURI?! KURANG AJAR KAMU! 191 2 ALBES SARTONO pakyo 91 Y Suroso Pemain gojeg lesung terdiri delapan sampai tiga belas o- rang, dengan tugas yang saling berbeda. Biasanya, delapan orang bertugas membunyikan lesung dengan antan sedang kan sisanya bertugas melantun- kan tembang-tembang. Peme- gang antan atau ali juga memi- liki tugas yang saling berlainan. Ada yang bertugas memukul bi- bir lesung, ada yang bertugas memukul punggung lesung, ada pula yang tugasnya memukul di bagian kepala lesung. Namun semua membentuk suatu irama yang telah disepakati bersama. Terciptalah irama yang cukup membuat pendengar ingin ber- goyang. HE, ADA KAPAL MANUSIA. ADA YG. MEMATA-MATAI KITA TEMAN-TEMAN I ANJING-ANJING LAUT ITU TELAH MENCURI KAPAL KITA. PUTRI DUYUNG ITU YO. MEMANGGILNYA! YA, DAN MEREKA MENJAWABNYA IOH. TOM MIMPIKAH KITA 1 KIKKI, TUNJUKKAN PADAKU DI MANA MEREKA? Mari Berpikir Reflektif Judul : Pengantar Filsafat Ilmu Oleh : The Liang Gie Penerbit: Liberty Yogyakarta bekerja sama dengan Yayasan Ilmu dan Tekno logi Yogyakarta 1991, Edisi Kedua (Diperbarui) : 245 + viii + index Tebal MINGGU KLIWON, 12 JANUARI 1992. 9 MASIH segar dalam ingatan kita beberapa waktu yang lalu mahasiswa-mahasiswa dari berbagai kota melontarkan demonstrasi anti SDSB (Sum- bangan Dermawan Sosial Ber- hadiah). Secara guyon bisa dikemuka- kan di sini bahwa unjuk rasa itu tak perlu terjadi bila mereka membaca bagian-bagian awal buku ini. Di situ tertulis, Phyta- goras (572497 SM), seorang filsuf dan ahli matematika Yuna- ni Kuno mengemukakan dalil pokoknya yang termashur, "Number Rules the Universe (Nomer Memerintah Jagad Ra- ya). *** BERBICARA mengenai fil- safat, orang awam tak pelak lagi akan membayangkan sesuatu yang tergantung di awang- awang. Tidak berpijak di bumi. Pokoknya yang tak terjangkau oleh nalar (sederhana) mereka. Padahal tidak tepat begitu sebe- tulnya. Sebab filsafat, oleh para ahli dipandang sebagai induk dari segala ilmu (Mother of Sciences). Dan oleh Cicero, filsuf Ro- mawi kuno, filsafat didefinisikan sebagai Ars Vitae, pengetahuan tentang kehidupan. Jadi sebe- narnya mau tidak mau dan disadari atau tidak, kita semua, tanpa terkecuali terlibat dan bersangkut paut dengan filsafat dalam kehidupan kita sehari- hari. Filsafat dan Ilmu yang kita kenal dewasa ini berasal dari zaman Yunani Purba. Keduanya seolah-olah dua sisi dari seke- ping mata uang. Tak terpisah- kan, saling melengkapi. Kedua- nya tercakup dalam pengertian Episteme (Pengetahuan Rasio- nal). Aristoteles membagi Episte- me dalam tiga bagian, yakni Praktike (Pengetahuan Praktis), Poietika (Pengetahuan Produk- tif) dan Theoritike (Pengetahuan Teoritis). *** SEBENARNYA sudah sejak zaman Yunani Kuno berkem- bang tidak hanya dua bidang pengetahuan (Filsafat dan Ilmu). melainkan ada empat, yakni Filsafat, Ilmu, Matematika dan Logika. Masing-masing punya ciri khusus dan menempuh arah pertumbuhan yang berbeda satu dengan yang lain. Dalam perja- lanan panjangnya 4 jenis penge- tahuan rasional tersebut berte- mu pada bidang pengetahuan sophisticated yang disebut Fil- safat Ilmu. Sebagaimana definisi filsafat yang beraneka ragam, maka Filsafat Ilmu pun memiliki tidak kurang 12 batasan yang dike- mukakan oleh para ahli filsafat terkemuka. Adapun definisi Filsafat Ilmu menurut pengarang buku ini adalah segenap pemi- kiran reflektif terhadap persoal- an-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan Ilmu maupun hubungan Ilmu dengan segala segi kehidupan manusia. TOM, LIHAT. KAPAL KITA MENJAUH SENDIRI! Hihihiyee! THE LIANG GIE PENGANTAR FILSAFAT ILMU EDISI KEDUA DIPERBAHARU HAI ORANG-ORANG DI MANA SAJA, TAMPAKKAN DIRIMUI KAMI TAK- KAN MENGGANGGUMU! TRIMA KASIH, KIKKI! Sedikitnya ada tiga keuntung- an dari pelestarian tradisi gojeg lesung itu. Pertama, melestari- kan budaya tradisional yang menjunjung tinggi nilai kego- tong-royongan. Kedua, me- yang eksistensi dan perkem- nyampaikan pesan pembangun-bangannya tergantung pada an. Dan yang ketiga adalah hubungan timbal balik dan rekreasi. (bes) saling mempengaruhi antara Filsafat Ilmu juga merupakan bidang pengetahuan campuran PETUALANGAN FERNA 10 Filsafat dan Ilmu. Bermacam istilah untuk me- nyebut Filsafat Ilmu ini seperti Teori Ilmu, Adi-Ilmu, Metodolo- gi. Ilmu Tentang Ilmu dan seba- gainya menunjukkan komplek- sitas cabang pengetahuan yang satu ini. Bahwa banyak perguruan tinggi yang mengajarkan mata kuliah Filsafat Ilmu pada tingkat Pasca Sarjana dengan menggu- nakan edisi pertama buku ini. menunjukkan betapa penting- nya Filsafat Ilmu bagi kalangan cendekiawan; sekaligus menyi- ratkan betapa memadainya buku ini sebagai pegangan. Dalam edisi kedua ini tentu saja diharapkan buku ini agar lebih mampu memacu budaya berfikir reflektif dalam masyara- kat cendekiawan kita. Karena dalam rangka akselerasi pem- bangunan di segala bidang. berfikir normatif ala ilmu-ilmu pada umumnya dirasakan ku- rang memadai lagi. de Dus, diperlukan cara berfikir reflektif yaitu berfikir dan mere- nung secara berkali-kali dari segala aspek dan sudut pan- dang. Dan pada gilirannya merefleksi pemikiran itu sendiri. Agar kita lebih cerdas dan arif. tentunya. Hanya saja, ada beberapa hal yang mengganggu dalam buku ini yaitu adanya kesalahan eja- an. Misalnya, tehnik seharusnya teknik (hal. 35). Juga ketidak- konsistenan dalam penulisan kata-kata atau istilah asing. Ada yang dicetak miring, tetapi ada juga yang tidak. Seharusnya semua dicetak miring. Disamping itu, pencantuman daftar karya tulis pengarang buku ini pada halaman-halaman permulaan buku ini terasa mengganggu. Seyogyanya daftar itu dicantumkan pada kulit belakang buku, beserta riwayat hidup pengarangnya. (FX Mantoro Suryo Putro) TERIMA KASIH Atas kiriman buku-buku dari PT Remaja Rosdakarya Bandung: Komunikasi antar budaya; Metode penelitian komunikasi; Ilmu komunikasi, teori dan praktek; Pedoman mencari sum- ber informasi; Polemologi; Peng antar sistem informasi mana- jemen; Terobosan dalam bi dang Teknik-Sains-Pengobatan; Manajemen riset, Dari doku mentasi ke sistem info mana- jemen; Psikologi komunikasi; Sosiologi komunikasi massa; Hubungan masyarakat I dan II; Hubungan insan; Komunikasi politik dan II; Pengantar ilmu dokumentasi; Filsafat umum; Filsafat hukum, apakah hukum itu; Metode penelitian qualitatif, Surat menyurat resmi bahasa Indonesia. ITU TAK MUNGKIN! APA YO. HARUS KITA PERBUAT 7 KITA TAK BISA LOLOSI KITA SEMBUNYI DI SINI ! LA TAKKAN DAPAT MENEMUKAN KITAI JANGAN TAKUT, MARI BERSALAMAN AKHIRNYA AKU BISA BERTEMU DENGAN GADIS PELAUT INI, NAMUN APA YO. AKAN DILAKUKANNYA SEKARANG? 2cm 4cm
