Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Waspada
Tipe: Koran
Tanggal: 2001-05-04
Halaman: 13

Konten


Mei 2001 12 dzitz.. Di Jalan Allah ang dalam berjuang atau medan laga bisa ber- . Ada yang murni, ada k murni alias rekayasa. ng niatnya. kut ini dari Abu Musa. eorang laki-laki kepada ad saw, dengan berkata: kilaki berperang untuk arta rampasan, seorang menjadi orang terkenal i berperang agar dilihat kedudukannya, maka berjuang di jalan Allah? mmad saw menjawab: juang untuk menjadikan agama Islam) menjadi alah yang berjuang di ssein Bahreisj, Himpu- ahih Bukhari, penerbit baya). hmuddin Nasution, M.Ag na IAINSU FAI-UISU nazah ngambil harta simpanan pakah dengan perbuatan lah atau suaminya? lah pemimpin di dalam iban menanggung belanja dengan kemampuannya. untuk menggugurkan hak a kepergiannya, si suami g mesti diberikannya itu sebuah hadis yang relevan hwa Hindun bint' Utbah, V dan mengadukan bahwa an belanja yang mencukupi engambil sendiri tambahan- ni dijawab oleh Nabi SAW dan bagi anakmu menurut bahwa, bila si suami tidak yai harta yang memadai, arta si suami, dalam jumlah perbuatan tersebut tidak da Allah maupun kepada Islam, perkawinan tidak ebagai tindakan mengambil mikian, maka pengambilan adakan pencurian. Bahkan, an, hal itu diancam dengan a'lam. 47; Jalal al-Din al-Suyuti, ni, Mugni al-Muhtaj, J III, 219. eh memandikan jenazah? tikan dalam hal memandikan slah sama jenis kelaminnya ni belum menemukan hadis ehan memandikan mayit. mengemukakan bahwa orang h saja, dan tidak makruh, lapat al-Hasan dan Ibn Sirin memandikan mayit serta makruh bagi orang junub, ajukan alasa bahwa kedua gan yang lainnya, sehingga andikan mayit. Sumber, al- a si mayit diletakkan dalam hadapkan ke qiblat seperti terangan yang jelas tentang h, yakni bahwa jenazah itu hadapkan ke qiblat. Namun, dikemukakan, yaitu contoh sisi berdiri ketika melakukan mas ibn Malik, untyuk mayit sedangkan untuk laki-laki mengambil posisi setentang is tersebut, tentulah jenazah a, bukan membujur ke arah nikian secara turun-menurun ekarang, sehingga mungkin am. , J.V, hlm 224. Drs. Rahmad Gunawan Drs. Syahlan AR Drs. Aminan Sas Batubara Prof Dr H.M Hasballah Thaib MA Drs. Umar Rifai Hasibuan H.R Mhd. Safii,SH Drs. Abdullah Jamil Sabaruddin Lubis,SH Khuza'i Has BA Drs. M. Riadi Lubis Drs. Ali Asri Drs. Zainal Arifin Drs. Sunaryo Drs. Muhammad Mukhlis Syam SH M. Taufiq M.Ag Drs. Mulkan Daulay Drs. H. Yusdarli Amar Amiruddin Munthe Drs. Syahman Hasibuan Drs. Nizar Idris Dr. Arifin Sakti Siregar Drs. Kemal Fauzi Drs. Busra Razak Drs. Satiman Drs. Matsch MD Drs. Abdul Kadir Zailani Drs. Masaludin Berutu Drs. M. Yakub Amin Drs. H. Burhanuddin Jamaluddin Al Fahany Drs. Edi Suheri Drs. Syahrul Harahap H.M Nasir Le Drs. Mustamam B Drs. A. Karim Sholeh Drs. Hamzah Limbong Drs. P. Siregar Drs. Diflaizar Nst Drs. Efnedy Arif Drs. Shodikin Drs. H. Mukhtar Abdullah Drs. H. Syafi'i Zaini Drs. Kaslim Nasution Drs. Abdullah Sani Drs. Sunaryo Irwansyah Putra S.Ag Drs. Lukman Hakim Drs. Ulumuddin Hamsyi Drs. Hadist Padang Drs. H. Miskum AR Dahler Effendi Hsb S.Ag Drs. M. Ilyas Mustawa Prof Dr H. Syahren Harahap WASPADA JUMAT, 4 MEI 2001 13 Bahaya Komunis Dan Tindakan Preventif est shahiha Apa Hadist Shahih... A. Diskusi tentang Bahaya Komunis SABTU, 21 April 2001 IMM (Ikatan Mahasis- wa Muhammadiyah) melaksanakan diskusi tentang bahaya komunis di Gedung Muham- madiyah, Jl. S.M. Raja, Medan. Diskusi dengan nara sumber DR. H. Ramli Abdul Wahid, MA dan M. Nur Rizali, SH. Meski peserta semuanya masih muda dan mengaku mahasiswa, ternya- ta ada juga yang menguasai persoalan dan sampai batas-batas tertentu mengemukakan argumen-argumen yang memihak kepada ko- munis dan yang mengusulkan agar membiar- kan komunis hidup. Diskusi kecil ini dapat mem- berikan gambaran variasi pan- dangan dan sikap umat Islam di Indonesia terhadap komunis. Dewasa ini, umat tidak memiliki keyakinan yang sama terhadap komunisme. Gus Dur sendiri me- mang bertekad memperjuang kan penghapusan TAP MPRS No. XXV/1966-tentang pembubaran PKI dan larangan setiap kegia- tan untuk menyebarkan atau mengembangkan paham atau ajaran Komunisme/Marximse- Leninisme. Padahal, Indonesia sangat rentan dengan berbagai sabotase dan pemberontakan komunis. Kekejaman dan keke- rasan komunis juga jelas di ber- bagai negara yang pernah diba- wah kekuasaan dan pengaruh- nya, seperti Uni Soviet, China, Cuba, Vietnam, Kampuchea, Af- ganistan dan Yaman Selatan. Suatu hal buruk dari komu- nis adalah taktiknya yang selalu menengguk di air keruh. Di za- man komunis berpengaruh di Indonesia, komunis selalu meng- intai suasana kacau dan bahkan mereka berusaha menciptakan suasana huru hara. Di Indonesia komunis pernah membangkit- bangkit masalah khilafiah sehi- ngga terjadi ketegangan dan ke- kerasan antara sesama Islam. Komunis juga melaga antar pe- meluk agama agar mereka da- pat mengeksploitasi suasana. B. Taktik dan Strategi Secara teoretis, komunisme musuh agama. Dalam satu ke- sempatan Karl Marx berkata, "Agama adalah keluh kesah makhluk tertindas" dan dalam kesempatan lain ia menyatakan, "Agama adalah candu rakyat." Selanjutnya ia menegaskan, "Kita harus memerangi agama. Sehubungan dengan ini, dalam buku Glasnot Papers yang diedit Andrei Malville dan Gail W. La- pidus dijelaskan bahwa agama tidak lagi mempunyai tempat dalam masyarakat sosialis baru. Para orang beriman, jutaan dari mereka telah menjadi objek pe- nyucian otak secara massal un- tuk maksud mengembangkan atheisme. Dengan demikian, komunisme bukan hanya teori sosio-ekonomi, tetapi juga ideolo- gi atheis yang berusaha mele- nyapkan agama. Revolusi adalah acara yang harus ditempuh komunis. Ko- munisme bermaksud mengha- puskan kelas. Melalui perjuang- an kelas, komunis mendamba- kan pendistribusian kekayaan secara merata kepada seluruh rakyat. Karena meyakini bahwa kaum berjuis tidak akan mene- rimanya dengan sukarela, maka revolusi tidak dapat dihindar- kan. Akan tetapi, revolusi dapat dilakukan setelah kaum proletar benar-benar menyadari perlu- nya revolusi dilakukan. Dalam istilah mereka, keadaan sudah matang. Sebelum keadaan ma- tang, komunis boleh melakukan apa saja untuk mencapai tujuan. Etika Machiavelli yang me- nghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan sudah menjadi taktik perjuangan komunis. Perjuangan revolusi, pertum- pahan darah, dan pergolakan sebagai syarat mutlak untuk JIKA kita ke kota pelabu- han Tanjungbalai, belum sah rasanya jika belum mengun- jungi Masjid Raya Ahmadsyah Tanjungbalai. Pasalnya masjid tua yang terletak di tengah-te- ngah kota itu merupakan mas- jid bersejarah peninggalan Sul- tan Ahmadsyah yang meru-" pakan Sultan Kerajaan Asahan VIII. Dengan luas lokasi masjid 1.095 meter persegi dan luas bangunan 8.455 meter per segi, masjid ini mampu menampung lebih 1.000 jamaah di dalam- nya. Di sebelah barat masjid, merupakan lahan pekuburan sul tan dan keluarga sultan ser- ta anggota masyarakat. Selain bangunannya yang tergolong klasik dengan pilar- pilar besar berbentuk oval seba- gai penyangga bangunan beton tersebut, mimbar tempat khatib khutbah juga unik dengan lem- bayung hijau berbentuk kipas terletak tepat di depan khatib berdiri. Berbagai cerita telah menyi- nggahi sejarah masjid ini sejak didirikan pada tahun 1883. Se- jak pertama dibangun atas bia- ya sultan dan keluarganya mas- jid ini di kelilingi pagar batu hingga namanya menjadi Mas- jid Kota Batu Zaman terus berganti, na- ma masjid inipun turut pula mengalami beberapa kali per- gantian. Tidak lama berselang, nama masjid kemudian ditetap- kan menjadi Masjid Raya. Na- ma ini terus dipakai sampai ke- pemimpinan Sultan Muham- mad Husinsyah dan sesudah Sultan Syu'aibun. mencapai tujuan. Politik pecah belah, provokasi, dan penciptaan suasana kacau balau, pemberon- takan, dan pembunuhan adalah bagian dari taktik perjuangan komunis. Akan tetapi, sebelum keadaan matang, mereka dapat berpura-pura sebagai orang taat beragama dan mengubar janji untuk mencari teman. Inilah yang dilakukan komunis di ber- bagai belahan dunia. Sejarah telah menjadi bukti nyata atas bujuk rayu, tipu daya, dan keke- jaman komunis terhadap agama dan setiap umat beragama di mana saja berada. Pada masa Orde Baru, mas- jid ini sempat diubah namanya oleh pemerintah menjadi Mas- jid Agung Tanjungbalai. Namun menurut T.Nasran Abdul Aziz, 64, nazir masjid, masyarakat Tanjungbalai lebih suka me- nyebutnya masjid raya seperti Dalam bukunya berjudul Bahaya Komunis, Syed Hassan Alattas menjelaskan bahwa pada permulaan komunis di In- donesia, tokoh-tokohnya, seperti Samaun menyamar sebagai to- koh Islam masuk Syarikat Daga- ng Islam (SDI). Mereka salat, puasa, dan haji, D.N.Aidit juga pernah menyatakan bahwa ko- munis tidak menentang Islam. Ia meneriakkan bahwa kalau ada orang komunis yang menen- tang agama akan dipecat. Pada saat tertentu mereka kerja sama dengan lawan ideologinya yang di Indonesia terkenal dengan sebutan Nasakom. C. Kekejaman Komunis Dalam Sejarah Uni Sovyet adalah negara komunis pertama di dunia. Se- jarah telah menyaksikan bagai- mana perlakukan komunis di sana terhadap agama secara khu- sus dan rakyat secara umum. Pada puncak kekuasaan komu- nis di sana, umat beragama ti- dak boleh melaksanakan aga- manya di depan umum. Masjid- masjid dan madrasah-madrasah Islam ditutup. Tanah-tanah wa- kaf diambil alih pemerintah. Orang tidak berani mengaku Is- lam, para pegawai yang muslim sama sekali tidak boleh menun- jukkan identitasnya. Dalam as- pek ekonomi juga cukup sulit. Barang-barang dikuasai peme- rintah, sulit diperoleh di pasar. Untuk belanja apa saja harus antri. Rakyat tidak boleh memi- liki lebih dari kebutuhannya. Keadaan ini berlangsung sampai menjelang tahun 1975. Buku Keradjaan Maut yang ditulis oleh mantan dua orang spionase Uni Soviet, Vladimir dan Edvo- kia Petrov merupakan gamba- ran penderitaan rakyatnya di bawah kekejaman Penguasa Ko- munis. Dalam buku ini dijelas- kan bahwa lebih kurang dua juta ditembak mati di Rusia dalam tahun 1936-1938 tanpa pengadi- lan dan pemeriksaan. Rasa ta- kut di sana bukan hanya dirasa- kan oleh rakyat, tetapi juga oleh para pemimpin yang sedang berkuasa karena khawatir atas hasutan dari teman yang iri. Di China, sebelum kuat, ko- munis China berjanji akan mem- berikan kebebasan kepada mi- noritas Muslim untuk mendiri- kan negara sendiri. Setelah ber- kuasa mereka merampas tanah- tanah wakaf, membakar masjid- masjid, memaksa orang Islam kawin dengan suku Han yang menganut paham komunis, dan memaksa orang Islam agar hi- dup seperti mereka, sama-sama Oleh DR. H. Ramli Abdul Wahid, MA makan babi. Bangsa Indonesia juga me- miliki pengalaman pahit dengan komunis. Peristiwa Madiun pa- da tahun 1948 menelan korban 432 orang termasuk ulama se- dan menjadikan ajaran komunis salah satu pelajaran di sekolah- sekolah. Harta rakyat dirampas oleh pemerintah dan hidup su- sah. Pada tahun 1972 Yaman Selatan perang dengan tetangga dan saudaranya, Yaman Utara, Pada tahun 1978, Presiden Ya- man Utara terbunuh dengan campur tangan Yaman Selatan. banyak 60 orang. Pemberonta- kan komunis pada 30 September 1965 yang terkenal dengan se- butan G20 S menelan korban yang sangat luas, termasuk 7 orang jenderal dan sejumlah be- sar ulama, terutama di Boyolali, Jawa Tengah. Umat Islam di In- donesia sungguh menderita di bawah pengaruh komunis. Rejim Marxis di Afganistan berusaha menukar negara Mus- lim menjadi negara satelit komu- nis. Perjuangan kaum Muslim di Afganistan melawan rejim ko- munis terus berlangsung sam- pai sekarang dan telah menelan korban yang cukup banyak. Rejim komunis di Yaman Se- latan membunuh banyak ulama nama aslinya. "Nama Masjid Agung itu adalah nama yang diberikan oleh pemerintah saja, tapi sebe- narnya masyarakat lebih se- nang menyebutnya Masjid Ra- ya," ujar Aziz didampingi sek- retarisnya Akhmad Chaidir Yahya, 72. MESKIPUN kita orang awam, sudah sewajarnya kini kita mengetahui hadis-hadis yang kita amalkan itu apakah shahih, dha'if atau maudhu'. Dengan cara melihat dari buku- buku seleksi hadis, atau berta- nya kepada ustadz di pengajian. Dengan begitu kita terhindar dari amalan/ibadah yang tanpa sandaran hadis atau terhindar dari bersandar pada hadis dha'if (lemah) atau maudhu' (palsu). Atau dengan begitu menggugah para ustadz-ustadz kita, sesuatu amalan/Ibadah yang rujukan- nya bukan sekedar "kitab kuni- ng", tapi juga Hadis, dan akan membuat ustadz kita hadis min- ded (gemar hadis). Tentu yang ditanya itu, terbatas pada ama- lan/ibadah yang dipermasalah- kan, misalnya meng-azankan bayi, meng-azankan naik haji, azan 2 kali sholat Jum'at, tahli- lan/kenduri dikematian, tara- wih 23, 26, 36, 41, dsb, raka'at, "saydina" pada shalawat, sholat witir dengan 2 salam, dsb, apa- kah hadisnya ada. Bila ada apa- kah dha'if, maudhu', atau sha- hih. Bila hadisnya ada dan sha- hih maka ia menjadi sunnah. Maka perbedaan pendapat an- tara 11 rakaat dengan 23 rakaat itu menjadilah masalah chilafi- yah. Tetapi bila haditsnya tidak ada, menjadilah ia Bid'ah. Oleh: Dr. Arifin S. Siregar bersumber dari Nabi SAW. Se- dang hadis dha'if: diragukan ke- benarannya hadis itu bersumber dari Nabi SAW. Dan hadis mau- dhu' jelas bukan bersumber dari Nabi SAW Hadis yang sha- hih (benar) adalah menjadi san- daran hukum untuk diamalkan Apakah Hadis Itu Hadis adalah: ucapan (qau- liyyah), perbuatan (fi'liyyah), keizinan (taqririyyah), dan cita- cita (hammiyyah), dan sesuatu yang ditinggalkan (tarkiyyah), yang semuanya itu bersumber dari Nabi SAW, yang akan men- jadi unsur hukum. a Ucapan, misalnya: shallu kama raaitumuni ushalli (=sho- latlah kamu seperti kamu meli- hat aku sholat). Perbuatan, mi- salnya: adanya azan sholat far- dhu. Keizinan, misalnya: dibi- arkan Nabi SAW para sahabat sholat malam (shalat tarawih) berjama'ah di masjid sebulan pe nuh. Cita-cita, misalnya: Nabi SAW pernah bersabda: apabila datang tahun depan, Insya Al- lah aku berpuasa hari kesem- bilan yakni tanggal 9 dari bulan Muharram. Sesuatu yang diti- nggalkan, misalnya: meninggal- kan (tidak melakukan) azan un- tuk sholat Id, tarawih, naik haji. Sifatnya Sifat Hadis adalah shahih, dha'if, maudhu'. Hadis shahih artinya benar-benar hadis itu Jawabnya Oleh ulama yang berpendirian tegas, tidak suka pada yang ragu-ragu, me- milih yang bersih-bersih/yang terjamin, yaitu diantaranya: Ibn Sayyidinnas dari Yahya Ibn Masjid Peninggalan Sultan Asahan Muktamar tersebut juga me- nyerukan agar segenap kekua- tan/organisasi umat Islam harus mempelajari potensi kaum ko- munis dan menyusun rencana guna melumpuhkan potensi ter- sebut. Menurut Muktamar, po- Bolehkah Hadis Dha'if Diamalkan Ma'in dan ulama Abu Bakar Ibn al Arabiy, dan juga Iman Bu- khari, Iman Muslim dan juga Ibn Hazm dan juga pengikut Da- ud Adz Dzahiry, mereka berpen- dapat/memfatwakan bahwa hadis dha'if (lemah), tidak boleh diamalkan secara mu- tlak, meskipun mengenai fad- ha'il (amal sholeh yang tidak di- wajibkan) maupun ahkam (hu- kum). Tetapi oleh sebagian ula- ma mengatakan boleh, tetapi de- ngan beberapa catatan-catatan/ yarat-syarat, misalnya: hanya boleh mengenai masalah dunia (muamalah/habluminan-nas) tapi tidak boleh masalah menya- ngkut aqidah/ibadah (hablum- minallah). Atau ada ya-ng me- nyatakan berat, ringan-nya ca- cat sanad/rawi itu. Kebo-lehan dengan adanya catatan, itu me- nunjukkan belum bersih-nya ke- raguan, (bahwa itu tidak benar perbuatan, ucapan, keizi-nan Nabi), dimana kebolehan-nya, yang satu menyatakan be-gini syaratnya yang satu me-ngata- kan begitu syaratnya. (Kitab Ushul-Al Hadits" oleh M. Ajaj Al-Khatib dan pada "LATI-HAN ADIT bingan Dr. RAMLI WAHID MA di IAIN dan pada kitab kitab "Ik- htisar Mushtathalahul Hadits" oleh DR. Fatchur Rahman dan pada kitab "Ilmu Mushthalah Hadits" oleh Drs. M. Anwar Bc Hk). TAKHRIJ oleh bim- Mengapa Tidak Boleh Adapun ketidakbolehan me 4 Umumnya Hadis dha'if ngamalkan hadis dha'if secara itu adalah mengenai amalan / mutlak dikemukakan oleh DR. Ibadah yang hukumnya sunat M. 'AJAJ AL-KHATHIB pada ki- (tidak wajib). Maka tidak me- tab "USHUL AL-HADITS" dan ngerjakan hadis dha'if, yang oleh DR. FATCHUR RAHMAN pasti tidak berdosa. Mengerja- pada kitab "IKHTISAR MUSH- kannya, bila salah, mungkin / TATHALAHUL HADITS" dan oleh berdosa, bila benar mungkin Drs. Mohd. Anwar, Bc Hk pada berpahala. Maka orang bijak kitab: "ILMU MUSHTHALAH tentu akan memilih mana yang HADITS" dan oleh Dr. M. Suhu- pasti, alias tidak akan menga- di Ismail pada kitab "KAEDAH malkannya dan pasti tidak ber- KESHAHIHAN SANAD HA- dosa. (argumentasi terakhir ini DITS", dimana semua mereka logika penulis). menjadi nazir ini menunjukkan bahwa menjadi nazir adalah suatu jabatan yang terhormat sehingga seorang sultan yang memimpin negara harus men- jadi nazir. Keadaan ini dimungkinkan karena masyarakat Tanjungba- lai Asahan pada umumnya me- rupakan masyarkat yang ken- tal kehidupan keberagamaan- nya. Inilah yang diimplemen- tasikan dalam bentuk jabatan nazir tersebut. Namun ketika masa Sul- tan HT.Abraham dengan gelar pemangku adat yang merupa- kan anak kedelapan dari Sultan Syu'aibun, tepatnya setelah ma- sa reformasi baru-baru ini di tahun 2000 nama masjid di- ubah lagi menjadi Masjid Raya Sultan Ahmadsyah sesuai de- ngan nama pendirinya. Kata Aziz, menurut kebia- saannya, posisi nazir masjid dari dulu adalah seorang sultan yang sedang memangku jaba- tan, atau sekarang ini disebut sultan pemangku adat. Namun karena Sultan pemangku adat nya saja. yang sekarang berdomisili di Medan maka dia sebagai salah seorang keluarga dekat sultan menggantikan posisi tersebut. Kedudukan sultan sebagai pemimpin kerajaan yang juga Kekejaman penguasa ko- munis di Vietnam membuat rak yatnya terpaksa melarikan diri melalui lautan Cina Selatan yang penuh dengan mara baha- ya. Harapan hidup mereka de- ngan perahu kecil itu hanya 60 persen. Di Malaysia, pasukan Binta- ng Tiga komunis sempat berkua- sa pada masa vacum penguasa Jepang sebelum kedatangan Inggeris 1945 juga melakukan kekejaman terhadap orang Is- lam dengan menyeret mereka di belakang truk, membenam- Pembangunan Sekarang ini, pengurus ke- naziran masjid sedang giat-gi- atnya melakukan pembangu- nan, terutama pembangunan menara masjid. Sayangnya pro- ses pembangunan menga-lami hambatan pendanaan. Betapa tidak sejak tahun 1998 dimulai pembangunan, hingga sekara- ng baru menyelesaikan 50% Menurut Aziz, pada waktu dimulai pembangunan tiga tah- un lalu ditaksir dana yang di- perlukan sebesar Rp315 juta, tapi sekarang nilainya sudah mencapai Rp1 miliar. WEATHET sesuatu amalan /ibadah. Hadis shahih itu tidak hanya shahih dari segi sanad (kesinambung- annya) dan rawi (penyampai) nya saja, tapi juga harus shahih dari segi matan (isi) nya. Sebagai contoh: shahih sanadnya/rawi- nya, tapi cacat matannya: "Umar ra dan Ibnu Umar ra membawa- kan suatu hadis yang menerang- kan bahwa mayat itu dapat di- timpa siksa karena ratapan ke- luarganya atasnya. (HR. Bu- khari, Muslim). Oleh Aisyah ra menyambut berita ini dengan mengatakan Cukuplah buat kamu QS An- Najm 38: "Dar tidaklah sese- orang mendapat dosa (siksa) akibat dosa orang lain". (H.R. Bukhari, Muslim). Jadi hadis itu dipeti eskan (tidak diamalkan). Padahal hadis itu shahih. Kemudian kenapa sesuatu hadis jadi maudhu' (palsu)? Jawabnya karena sanadnya / rawinya palsu atau matannya sangat bertentangan dengan Al- Qur'an dan Al-Hadis shahih. Ke- mudian kenapa suatu hadis itu jadi dha'if (lemah)? Jawabnya: karena ditemui cacat pada sa- nad/rawinya. Cacat ini berting- kat, mulai dari tingkat ringan, sedang dan berat. Yang berat, misalnya: bila sanad/rawinya seorang pendusta, tukang fit- nah, penghianat, dsb. Yang se- dang, misalnya: bila sanad/ra- winya jelek hafalannya, dsb. Yang ringan, misalnya: bila sa- nad/rawinya hanya karena pernah ketahuan hanya menipu hewan (ayam), menyebut "ku- ur", memanggil ayam tapi tanpa gandum/padi digenggamannya. Penggunaannya Hadis shahih jelas adalah sebagai sandaran hukum suatu amalan/Ibadah. Dan hadis ma- udhu', jelas tidak dapat diguna- kan sebagai sandaran hukum. Dan dipertanyakan, bagaimana kedudukan hadis dha'if, dapat kah diamalkan ?? "Dana yang sudah dikelu- arkan untuk pembangunan me- nara masjid tersebut merupa- kan dana sumbangan masya- rakat seluruhnya dari hasil infak Jum'at dan sumbangan lainnya," ujar Aziz. Pembangunan ini, lanjut- nya, kemungkinan sudah siap jika saja tokoh masyarakat Tanjungbalai baik yang berada di Medan atau daerah lainnya mau memberikan bantuan. Tapi, kata Aziz, selama ini yang ada baru beberapa orang putra Tanjungbalai yang berjanji saja, seperti Ketua HNSI Sumut yang pernah berjanji membe- rikan bantuan Rp40 juta. Kalau bantuan tersebut su- dah diterima, tentunay sangat berarti bagi kelanjutan pemba- ngunan menara masjid tersebut karena biaya yang dibutuhkan hingga selesai berklisar Rp250 juta lagi. Selain menunggu bantuan dari putra daerah, kenaziran juga sedang meminta bantuan kepada Gubernur Sumut untuk kelestarian masjid yang bernilai sejarah ini. Dedi Sahputra benam dalam air, dan ada yang dipancung. D. Tindakan Preventif Pengalaman sejarah yang menunjukkan komunis selalu mengintai kekacauan untuk mengambil kesempatan, bangsa Indonesia dewasa ini perlu me- nyadarkan diri dan mengambil tindakan pencegahan bagi tim- bulnya kekuasaan komunis di Indonesia. TRENUT Khusus bagi umat Islam, perlu pemantapan akidah, ter- utama remaja dan mahasiswa- nya serta sosialisasi keputusan Muktamar Alim Ulama se-Indo- nesia pada tahun 1954 di Sura- baya dan tahun 1957 di Palem- bang tentang kufurnya penga- nut paham komunis. (Waspada/Dedi Sahputra) Bangunan Masjid Raya Sultan Ahmadsyah Tanjungbalai dengan latar belakang menara masjid yang sedang dalam pembangunan, merupakan masjid peninggalan Sultan Asahan. (Kanan) Mimbar masjid dengan lembayung hijau. HUKUM ekonomi selalu ditandai oleh praktik bisnis, ba- ik secara sehat maupun tidak sehat. Mungkin sinyalemen bahwa dalam praktik bisnis itu inheren terdapat praktik yang tidak sehat atau curang, keliha- tannya hal tersebut bukan si- nyalemen yang tanpa dasar. Sifat bisnis yang profit mo- tive akan selalu mendorong pe- ngusaha dan perusahaan ber- buat optimal, jika perlu me- nguasai pangsa pasar, mendikte harga, mengendalikan alat-alat produksi, bahkan cenderung memonopoli dunia ekonomi se- cara keseluruhan. Masyarakat cenderung sinis bahkan berpendapat, jika prak- tik-praktik bisnis demikian itu tidak segera ditertibkan dan atau paling tidak diatur sehing- ga tidak membuat kesenjangan yang terlalu jauh antarpelaku bisnis, antarpengusaha, yang mengarah pada kecemburuan sosial, dikhawatirkan kondisi perekonomian kita terancam, seperti krisis ekonomi yang kita alami sekarang ini. tensi komunis terletak pada bu- ruh, tani, pemuda dan lain-lain yang mempunyai latar belakang kehidupan yang melarat. Me- nyerukan kepada segenap ula- ma, muballig, pengarang Islam agar melipatgandakan kegiatan dalam lapangan penerangan dan pendidikan guna menunjuk- kan kepalsuan ideologi komunis. Pada ketika itu juga Muktamar menyerukan kepada pemerintah RI agar bersikap waspada terha- dap gerakan aksi yang memban- tu perjuangan kaum komunis. Tampaknya, rencana-renca- na yang diserukan Alim Ulama tersebut di atas masih relevan dengan situasi yang sedang di- hadapi bangsa Indonesia dewasa ini. Khusus mengenai mahasis- wa dan pemuda yang tidak sem- pat mengalami perlakuan ko- munis di zaman lampau, sedang mereka memiliki paradigma hidup pragraatis dan materialis perlu diberikan pengetahuan yang komprehensif tentang komunis. Sebab, dengan kesenjangan akan mudah menyulut kecem- buruan sosial dan akhirnya di- khawatirkan mengarah pada kemarahan massal. Apa pun alasan dan latar belakangnya, menurut penafsiran saling ber- beda-beda. Secara keseluruhan ada sinyalemen yang menyata- kan hal-hal tersebut disebabkan oleh kecemburuan sosial atau kesenjangan ekonomi, tidaklah dapat disepelekan begitu saja. Hukum Bisnis Yang Islami Merumuskan praktik hu- kum bisnis yang sehat dengan cara mendeskripsi praktik- praktik bisnis yang tidak sehat memang lebih mudah. Karena praktik bisnis yang tidak sehat atau curang akan mudah dike- nali secara universal dari ben- tuk-bentuk praktiknya. Tetapi praktik bisnis yang tidak sehat di luar jangkauan hukum terlihat makin berkem bang akhir-akhir ini, terutama di era Orde Baru. Hanya saja karena kurang dipahami oleh masyarakat kita, akhirnya justru bisa dilegitimasi. Dari sudut moral, bisnis semacam itu tentulah tidak benar. Setiap orang yang hendak melakukan segala bentuk ke- giatan usaha, yang disebut juga dengan bisnis (perniagaan), akan selalu terikat dan harus menyimpulkan dan menyata- kan inenerima pendapat tidak membolehkan itulah yang paling selamat/ paling benar dengan pertimbangan, yaitu : 1 Adalah hadis shahih se- kalipun masih ditolak diamal- kan, bila yang shahih hanya sa- nad/rawinya sedang matannya lemah (dha'if). Apalagi hadis yang jelas sudah dha'if sanad / rawinya. memiliki hadis-hadis shahin tentang fadha'il, targhib (menggemarkan tat pada Allah SWT), tarhib (yang berisi larangan Allah) yang sangat pa- dat dalam jumlah besar. Hal ini membuat kita tidak perlu me- riwayatkan (mengamalkan) ha- dis dha'if (yang diragukan ke- benarannya). Yang shahih saja dapat diamalkan sudah mema- dai, kenapa harus diberat-bera- tkan (dibebankan) kita dengan hadis dha'if?! 3. Supaya orang tidak terje- bak/tidak menganggap itu ber- asal dari sunnah Nabi SAW. Ka- rena menuduh Nabi SAW me- ngerjakan/mengatakan tapi bu- kan, akan membawa kita kene- raka sesuai hadis, telah bersab- da Nabi SAW Barang siapa mencerita- kan sesuatu hal dari padaku, pada hal dia tahu bahwa ha- dis itu bukan hadisku, mere- ka orang itu termasuk orang pendusta." Lain Umar bin Khatab, lain pula reaksi Abu Bakar RA terhadap wafatnya Rasulul- lah. Sesuai dengan pembawa- annya yang tenang dan penuh sabar, Abu Bakar menyampai- kan peringatan kepada umat di kala itu dengan pesan yang amat cerdas. Pesan Abu Ba- kar: barang siapa diantara ka- lian yang menyembah Mu- hammad maka sesungguh- nya ai telah wafat, dan barang siapa menyembah Allah, maka sesungguhnya IA tetap hidup dan tidak akan pernah mati. Praktik Hukum Bisnis Dalam Kacamata Islam Dengan pesan ini Abu Bakar menyadarkan umat, bahwa Muhammad SAW adalah hamba yang harus wafat, ha- nya Allah SWT yang kekal. Abu Bakar melanjutkan wejangannya dengan meng- ingatkan pesan Al Quran (Ali Imran 144) yang mengatakan Muhammad hanyalah seorang Rasul diantara Rasul-rasul yang terdahulu. Oleh Sumaharja Ritonga menaati segala ketentuan yang telah ditetapkan di dalam hu- kum. Bagi Islam, tentunya ber- sumber pada Al Quran, Hadits dan Qias serta Ij'mak. Ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh Islam bagi umatnya dalam berbisnis ada- lah hukum bisnis yang Islami. Kegiatan berniaga (berbisnis) bagi Islam merupakan keharu- san untuk pemenuhan kebutu- han hidup dalam perhubungan antarmanusia, sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam Surat Aljumu'ah. Dengan berpedoman pada ajaran Islam, segala bentuk ke- giatan ekonomi atau bisnis bagi umat Islam merupakan kewa- jiban, seperti syarat-syarat yang Islami tetap dipegang teguh dan dijunjung tinggi, setelah kewaji- bannya sebagai umat Islam ditunaikan. Ada pun syarat-syarat yang Islami itu, tidak lain bahwa Is- lam telah menggariskan untuk memenuhi kebutuhan hidup- nya (manusia dalam usahanya) harus mengikuti akidah tauhid yang dibawanya. Akidah tauhid Islam me- ngandung berbagai komponen dasar berupa kaidah dan prin- sip hidup bagi seluruh umat ma- nusia, seperti prinsip kekhali- fahan di bumi, mengimani ada- nya hari akhir dan kehidupan akhirat, serta adanya pahala atau siksa bagi umat manusia. Dalam surat Al-Hajj, Allah berfirman: "Dan sesungguhnya Allah adalah sebaik-baik pem- beri rejeki ". Dalam surat al- Mukminun: "Dan dia pemberi rejeki yang paling baik. Hal ini diperkuat pula dengan surat Al-Baqarah: Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia dari Tuhanmu ". Apa Keistimewaan'Kolera? Hadis ini agaknya perlu diseminarkan oleh para ahlinya, setidaknya oleh pa- kar hadis, MUI dan pakar kesehatan. Mengapa? Kare- na menyangkut penyakit kolera. Apa sih 'keistimewa- an' penyakit kolera ini sehi- ngga setiap orang Islam yang terjangkit kolera dan akhirnya meninggal dunia dikategorikan mati syahid. Dari Anas, Nabi Mu- hammad saw bersabda: pe- nyakit tha'un (kolera) terma- suk syahid bagi tiap-tiap orang Islam. Masalahnya, kalau dika- tegorikan mati syahid bisa- bisa umat Islam akan ber- anggapan penyakit itu seba- gai berkah. Sebab, tujuan orang hidup adalah kehidu- pan abadi di akhirat dan berharap masuk syorga. Me- reka yang terserang kolera Denny bisa menjadi malas berobat. VAPILO Tetapi dari semua petunjuk dan izin perniagaan (bisnis) itu sesungguhnya ada batasan dan ingatan bagi umat manusia, sebagaimana difirmankan Allah SWT dalam surat Ibra- him: "Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohon- kan kepada-Nya. Dan jika ka- mu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat menghingga- kannya, sesungguhnya ma- nusia itu sangat dzalim dan sangat mengingkari (nikmat) Allah. Bersambung Jumat depan MENDENGAR ka- bar Nabi akhir zaman, Mu- ammad SAW telah berpulang kepangkuan khaliknya, muslimin di Madinah sekaan tidak percaya, panik dan ge- lisah. Bahkan Umar bin Kha- tab RA bereaksi dengan ama t spontan dan garang seperti kebiasaannya. Umar berucap: siapa yang mengatakan Ra- sulullah telah tiada akan saya penggal batang lehernya de- ngan pedang ini. Ditilik dari siapa yang me- ninggal, memang sangat wajar reaksi ini. Yang meninggal adalah Pemimpin terbesar sepanjang sejarah umat ma- nusia. Penghulu segala Nabi. Sesungguhnya Muhammad berada di atas akhlak yang agung (Al Qalam ayat 4). Berat tersa olehnya penderitaan umatnya, sangat mengingin- kan kebaikan, amat tinggi be- las kasihnya dan penyayang terhadap orang mukmin (At Taubah 128). Sedangkan Nabi menyuruh kita untuk berobat bila sakit. (Hussein Bahreisj, Himpunan Hadits Shahih Bukhari, penerbit Al-Ikhlas, Surabaya). Kesiapan Mengganti Pemimpin Dalam Islam Umar menyadari kekeli- ruannya, sekalipun sebenar- nya sikap Umar bersumber dari kecintaannya yang dalam terhadap Rasulullah. Pelajaran Kesiapan Pelajaran apa yang dapat kita petik dari reaksi kedua tokoh ini terhadap meninggal- nya Muhammad SAW? Per- tama: dari Umar kita memper- oleh orang yang siap mengakui kekeliruannya setelah diingat- kan dengan firman-firman Allah. Kedua: dari Abu Bakar kita memperoleh gambaran seseorang dengan kualitas emosional yang tinggi dan siap menerima keadaan yang tak terduga. Berawal dari peristiwa di atas, masalah siap dan tidak siap inilah yang akan kita perbincangkan dalam tulisan singkat ini. Khususnya dalam masalah siap dan tidak siap- nya kita sebagai bangsa me- nerima kemungkinan digan- tinya Gus Dur sebagai Pre- siden oleh MPR. SAYA SAKIT KOLERA DOK? Kata siap memang cuma terdiri dari empat huruf dan senantiasa kita dengar, saya- ngnya seringkali tanpa pikiran apa-apa. Padahal jika kita ter- jemahkan dalam kehidupan kita, dapat memberi konse- kwensi-konsekwensi yang tidak cuma sekedar empat huruf. ENAK AJA, MAG BAPAK KAMBUH! Penjajah Belanda menga- takan kita sebagai bangsa yang belum siap merdeka. Kita merasa tertantang, maka kita rebutlah kemerdekaan. Jen- deral M Yusuf kala menjabat Panglima ABRI dalam in- speksi pasukannya, menanya seorang prajurit apakah ia ingin kawin lagi. Sang Prajurit menjawab Siap Jenderal! Su- atu kesiapan yang sebenarnya tidak siap. Jika Pasukan Be- rani Mati sia membela Gus Dur dengan meregang nyawa, adalah siap yang tak disadari Z8 Oleh Bahril Datuk S Ketua STMIK Budidarma Medan itu. mengapa meresa siap untuk panjang lebar tentang pen- tingnya kita siap dalam hidup ini, diantaranya: 1. Setiap hari memperhatikan apa yang telah disiapkannya untuk hari esok. (Al Hasyir 18), 2. Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang mening- galkan generasi yang lemah. (An Nisa'9), 3. Dan siapkanlah untuk menghadapi kekuatan apa yang kamu sanggupi un- tuk berperang kamu menggen- tarkan musuh Allah. Siap-Sikap Profesional "Kalau kita siap kita bawa ke dalam khazanah ilmu mana- jemen, barang kali kata siap dapat kita terjemahkan sebagai sikap profesional. Seseorang yang memproklamirkan dirinya sebagai tukang cendol, harus siap membuat cendol yang enak dan menghidangkannya de- ngan baik. Kalau condol biki- nannya tidak enak dan tidak dihidangkan dengan cara yang baik, maka ia harus siap, cen- dolnya tidak dibeli orang. 880 Orang yang siap untuk menikah, artinya siap menjadi orang tua. Jika ia ialai, ia harus siap menerima konsekwensi gagal menjadi orangtua. Seseorang yang siap dipilih menjadi Presiden, harus siap melaksanakan tugasnya seba- gai Presiden, siap memakmur- kan rakyatnya, bukan memben- tur benturkan rakyatnya. Ia harus siap menjadi negawaran, bukan berlaku sebagai wisata- wan. Kalau dinilai tidak mam- pu maka ia harus siap ditu- runkan. Tuntunan untuk siap Karena perubahan adalah sesuatu yang abadi dalam ke- hidupan kita, sungguh banyak ajaran leluhur dan agama yang mengajarkan kepada kita ten- tang perlunya kita siap dalam hidup ini. Ungkapan "Sedia payung sebelum hujan": "Waktu ada jangan dimakan, waktu tak ada baru dimakan". Muhammad SAW memesankan; Ambillah lima perkara sebelum datang lima perkara yang lain, yaitu hidup sebelum mati, sehat sebe- lum sakit, sempat sebelum sem- pit, muda sebelum tua dan kaya sebelum miskin. Hadis yang lain mengung- kapkan; Bekerjalah seakan engkau akan hidup selamanya dan beribadahlah seakan eng- kau akan mati besok pagi. Ber- siaplah untuk perang jika mau damai adalah pesan Rasulullah yang sering kita dengar. Ai Quran juga berbicara Dari ajaran leluhur kita, hadis dan ayat-ayat Alquran diatas maka ada lima Siap yang harus kita amalkan da- lam hidup kita, yaitu: Siap secara fisik dan men- tal, fisik yang sehat dan mental yang dihiasi sifat-sifat yang baik dan jauh dari sifat buruk. Siap melaksanakan ama- nah yang diberikan Allah dan sesama. Siap mengikuti sunatul- lah, ada naik ada turun. ada kaya ada miskin, ada saat jadi penguasa, ada saat jadi rakyat. Siap menghadapi apa yang akan terjadi, dimana tidak ada lagi pertolongan. Kita harus siap hidup didunia, dan kita harus siap menjelang akhirat. Kesimpulan Jadi mengapa kita ribut- ribut mau ganti presiden? Ka- rena kita ternyata tidak siap dalam banyak hal. Kita tidak siap menghisab diri kita. Kita amat jarang bertanya pada diri kita, apakah amanah yang diberikan kepada kita sudah kita laksanakan dengan baik atau belum. Kita tidak siap untuk menghakui bahwa tidak mampu melaksanakan ama- nah. Kita tidak siap mene- rima sunatullah yang mem- pergilirkan kekuasaan dian- tara kita. Keinginan untuk terus berkuasa dan menikmati kekuasaan memadamkan cahaya kebenaran dalam diri kita. Bayang bayang kepe- mimpinan Rasulullah tidak terwujud jadi uswatun hasa- nah bagi kita. Ayah Gubsu Undang Donatur Masjid Fisabilillah H Tengku Nurdin, ayah dari Gubsu T Rizal Nurdin meng- undang pada donatur pembangunan Masjid Fisabilillah Blok VII Perumnas Martubung Medan Labuhan untuk mengikuti ceramah agama, Sabtu (5/5) di hotel Garuda Plaza Medan. Ceramah agama dimaksud guna mencari dana pemba- ngunan masjid tersebut yang kini masih dalam penyelesaian. Acara ini akan menghadirkan penceramah Al Ustad Drs Amiruddin MS yang juga dipandu oleh MC kondang dari Medan "bang Amir". Ide pencarian dana tersebut awalnya dari pak Tengku Nurdin sendiri yang sebelumnya telah memberikan sumbam- bangan dan sudah dialokasikan bulan Ramadhan yang lalu, namun sepertinya masjid tersebut masih membutuhkan dana lagi untuk penyelesaian. Makanya untuk mencari kekurangan tersebut tercetuslah untuk mengadakan tabliq atau ceramah agama dengan meng- undang para donatur sekitar 200 undangan. Untuk itu, Tengku Nurdin dari Persatuan Pengajian Silatur- rahmi Medan menghimbau pada segenap undangan nantinya dengan rela datang dan terketuk hatinya untuk memberikan bantuan yang sangat berguna bagi masjid. Ceramah akan dimulai 10:00. Tengku Rizal dan HM Tolhib sebagai penasihat acara ini beserta panitia pembangunan Masjid Fisabilillah Martubung, Ponimin, Gunung, Muzakir Sidik, Abdul Rahman, Syarifuddin, Zulfakar dan lainnya memohon agar yang sudah mendapat undangan dapat menghadiri beramai-ramai demi siarnya agama Islam dan terwujudnya tempat ibadah bagi masyarakat blok VII Perumnas Griya Martubung yang selama ini memang sangat di dambakan masyarakat. Panitia tabliq di bidang dana, Irianto Siregar menjelaskan pembangunan sudah selesai sekitar 60 persen dan dana yang sudah teralokasikan sekitar Rp123 juta dari rencana anggaran Rp300 juta. Dana tersebut terkumpul berkat bantuan masyarakat setempat juga sumbangsih yang sangat besar dari para donatur dari pengusaha swasta Medan dan luar kota. (ari) Color Rendition Chart 2cm