Tipe: Koran
Tanggal: 1992-05-14
Halaman: 02
Konten
2cm 2.KAMIS PON, 14 MEI 1992 YOGYAKARTA Penilaian Kesehatan dan Lingkungan YOGYA- Ketua PPLH (Pusat Penelitian Lingkungan Hidup) UGM, Dr Sugeng Martopo menyatakan PPLH UGM akan melaku- kan penilaian terhadap kesehatan dan kebersihan lingkungan hidup di wilayah Kotamadya Yogyakarta mulai pertengahan bulan ini. Hal itu dikemukakan oleh Sugeng Martopo di hadapan Walikotamadya Yogyakarta, R Widagdo di ruangkerja Walikodya Yogya, Rabu. Penilaian ini dilakukan untuk memberikan penghar- gaan Taru Wara Gama bagi lingkungan RT yang mempunyai kebersihan lingkungan paling baik. Dan penghargaan Taru Husada Gama bagi lingkungan RT yang mempunyai kesehatan lingkungan yang paling baik di kotamadya. Dijelaskan kegiatan PPLH UGM ini merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan tiap tahun. Dijelaskan pula, penerima penghargaan Taru wara Gama yang terbaik tahun lalu diterima oleh Lingkungan RT Terban. (ksb) Kesempatan Menjadi Bintara AU YOGYA Markas esar TNI Angkatan Udara memberi kesem- patan kepada para pemuda Indonesia untuk dididik jadi Bintara TNI AU. Persyaratan yang harus dipenuhi antara lain, pria, bera- gama dan bukan prajurit ABRI. Berusia sekurang-kurangnya 18 ta- hun dan tidak lebih dari 22 tahun pada tanggal 10 Agustus 1992 serta tidak berkacamata tinggi badan minimal 160 Cm. Bagi lulusan SMA berijazah program A-1, A-2, A-3 dan A-4. Se- dang lulusan STM dari jurusan Mesin dan Elektronika, berkelaku- an baik dan tidak kehilangan hak jadi prajurit ABRI, dinyatakan dengan surat keterangan dari Kapolres setempat. Calon pendaftar belum pernah nikah dan sanggup tidak akan menikah, baik sela- ma mengikuti pendidikan maupun 2 tahun setelah lulus. Sanggup menandatangani ikatan dinas pertama keprajuritan se- lama 10 tahun terhitung mulai dilantik. Tempat pendaftaran untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY, di Dinas Personel Lanud Adisutjip- to. Pendaftaran dibuka dari 13 Mei s/d 13 Juní 1992. Peminat harus datang/menghadap sendiri ke tempat pendaftar- an dengan membawa berkas keperluan pendaftaran, masing-ma- sing 2 lembar berupa foto copy akte kelahiran/surat kenal lahir yang sudah dilegalisir pejabat berwenang, fotocopy ijazah terakhir sesuai persyaratan yang sudah dilegalisir pejabat berwewenang, fotocopy KTP serta pas foto hitam putih terbaru, 4 x 6 Cm. () Tewas Terjatuh dari Loteng YOGYA Seorang pembatu rumahtangga asal Wonosari, Samiyati (18), tewas akibat terjatuh dari loteng sebuah rumah bertingkat milik majikannya di kampung Mangkuyudan 43 Yogyakarta, Rabu sekitar pukul 07.45. Berita meninggal korban tersebut cukup menggegerkan sejumlah warga Mangkuyudan. Hal ini terbukti sejak peristiwa tragis itu warga setempat selalu hilir mudik ingin menyaksikan di tempat kejadian. Saksi mata menyebutkan, korban pagi itu sedang mencuci pakain milik keluarga juragannya, Wibisono (36), penduduk Mangkuyudan 43 Yogyakarta. Seusai itu korban langsung menjemur pakaian yang masih dalam kondisi basah di rumah bertingkat tersebut. Ditambahkan oleh saksi tersebut, mungkin korban sewaktu menjemur pakaian tersebut agak kurang hati-hati, sehingga me- nyebabkan dia terpeleset jatuh dari ketinggian sekitar enam meter. Korban begitu terpeleset jatuh dari rumah bertingkat tersebut terlihat tidak sadarkan diri. Masyarakat setempat yang mengetahui hal itu langsung melarikan korban ke Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta, tapi jiwanya tidak mampu diselamatkan. Untuk selanjutnya jenazah korban pagi itu juga dipindahkan ke RSUP Dr Sardjito Yogyakarta untuk visum repertum. (hri/jok) Yogya, Bernasemmis Suasana tertib dan tidak ada tindak kecurangan mewarnai hari terakhir pelaksanaan Ebta- nas tingkat SMP di DIY. Meski- pun ada beberapa siswa yang mengeluhkan materi soal untuk beberapa pelajaran tertentu. Demikian hasil monitoring Bernas di beberapa SMP dan hasil wawancara dengan Kasu- bag Penerangan Kanwil Depdik- bud DIY Drs F Koesdarto Pra- mono, Rabu. Menurut Koesdarto, Kakanwil Depdikbud DIY selama 3 hari berturut-turut melakukan moni- toring ke beberapa sekolah di lima kabupaten di DIY. Selama monitoring tidak dijumpai ke- luhan-keluhan yang secara prin- sip menghambat pelaksanaan Ebtanas SMP. - Hari pertama monitoring dilaksanakan. di Gunungkidul yaitu SMP Playen, SMP Palihan dan SMP Panggang. Sedang di Kabupaten Bantu meliputi SMP Imogiri I dan SMP Imogiri II. Hari kedua di Kabupaten Sle- man meliputi tujuh sekolah. Hari ketiga di Kabupaten Kolon- progo dan Kotamadya. "Semua berlangsung cukup tertib," te- gasnya. Menurut Koesdarto, selama pelaksanaan Ebtanas SMP di DIY tidak ada sekolah yang merasa terganggu dengan pela- ksanaan kampanye Pemilu sehingga harus pindah lokasi. Karena semua pelaksanaan Ebtanas mulai SD hingga SLTA dilakukan pagi hari sedang kampanye Pemilu berlangsung siang hari. Tentang soal yang kurang, Koesdarto mengemukakan keja- dian itu memang ditemui tapi. bisa diatasi oleh sekolah yang bersangkutan. Kejadian ini per- sentasenya kecil dan tidak pe- ngaruhi pelaksanaan Ebtanas. Jumlah peserta Ebtanas Ting- kat SMP mengalami kenaikkan 0.03 persen. Peserta Ebtanas SMP tahun 1990/1991 44.454 orang tahun 1991/1992 44.469 orang. Tingkat Sekolah Lanjutan Kejuruan Tingkat Pertama (SLK- TP) tahun 1990/1991 375 orang, SELAMA Dua hari berturut- turut, tanggal 11, 12 Mei terjadi tiga peristiwa penjambretan di wilayah hukum Polresta Yogya- karta. Dua orang korban dianta- ranya adalah turis asing asal Taiwan dan Belanda. Dengan adanya peristiwa tersebut, barangkali tidak terlalu berlebihan jika hasil penelitian kerjasama antara Jepang dan Bapindo tentang Citra Pariwisa- ta Indonesia di Mata Wisata- wan Jepang menyebutkan, sekitar 63,43 persen wisatawan Jepang yang berkunjung di Indonesia banyak yang menge- luhkan soal keamanan. Mereka (wisatawan Jepang) yang datang ke Indonesia me- ngalami kasus-kasus penjam- bretan (Bernas 13/5). tahun 1991/1992 324 orang sehingga ada penurunan 13,6 persen. Yang menarik dari tiga peris- tiwa penjambretan kali ini ada- lah, modus operandinya sama, IPA sulit Berdasarkan monitoring Ber- nas di beberapa sekolah me- nunjukkan pelaksanaan Ebtanas SMP di DIY cukup tertib. Rata- rata siswa keluar ruangan sete- lah waktu yang ditentukan sele- sai. Di SMP Negeri 11 dan SMP N 7 Yogya misalnya, semua siswa menekuni pekerjaannya dengan tertib. Guru-guru yang menjaga berasal dari sekolah lain penga- wasannya cukup ketat. Kalau ada siswa yang melakukan gerakan "agak" mencurigakan segera didekati. Masih Tertib, Pelaksanaan Dalam Waktu Lima Menit Dua Sepeda Motor Raib Ebtanas SMP di DIY AA 3218 ED milik John Paul juga lenyap ketika diparkir di halaman rumah rekannya di Pakuningratan 56 Yogyakarta. Korban yang dibantu sejum- lah rekan-rekannya itu begitu mengetahui, jika kendaraan yang diparkir di halaman rumah tersebut sudah tidak berada di tempat semula langsung mela- kukan pencarian, tapi hasilnya juga nihil. BERNAS Melihat kenyataan ini, kata- nya, menyebabkan sejumlah re- kan-rekan di SMP Muhammadi- yah Kasihan, Bantul banyak yang berspekulasi (bertindak secara untung-untungan) dalam mengerjakan soal-soal IPA da- lam ujian tersebut. MENGABAIKAN LINGKUNGAN Di Bedoyo Ponjong Gunungkidul masih banyak terdapat penduduk yang menambang batu kapur. Tetapi umumnya mengabaikan Hal senada juga dilontarkan Evi Kusumastuti, siswa SMP Negeri Tamantirto Bantul. Me- nurut dia, soal-soal dalam Ebta- nas tingkat SLTP tahun ini tidak ada yang sulit, terkeculi hanya satu bidang studi, IPA. "Saya merasa kesulitan dalam mengerjakan soal-soal IPA, karena materi yang diajarkan di bangku sekolah ada sebagian yang belum saya pahami," ke- luhnya. (jok/sus) Yogya, Bernas Harga sapi potong di Pasar Sapi Kuncen Yogyakarta, pada hari pasaran Rabu Pahing kema- rin, merosot. Besarnya, berkisar antara Rp 50 ribu sampai Rp 500 ribu, sesuai besar dan umur sapi yang dijual. kin. Hal ini ternyata merupakan taktik yang jitu bagi pelaku penjambretan untuk menghi- langkan jejak. Seperti apa yang dialami dua turis asal Taiwan, masing-ma- sing Kuo Yin Chung (36) dan Tai Chung Chi pada tanggal 11 Mei lalu, sekitar pukul 20.00, di JI Magelag, tepatnya di depan Rumah Makan Valentino, Yog- yakarta. Waktu itu, dua turis asal Taiwan tersebut, baru saja me- nikmati makan malam di Rumah Makan Valentino, dan bermak- sud pulang ke Sahid Garden Harga Sapi di Pasar Kuncen Merosot Informasi Lingkungan Beberapa sumber Bernas yang dihimpun, yakni para padagang sapi di pasar tersebut, Rabu, mengatakan, pada hari pasaran kali ini selain sepi pem- beli, harga sapi potong menga- lami penurunan. "Harga sapi di sini anjlog, turun sampai ratusan ribu rupiah," kata beberapa pedagang sapi di Pasar sapi Kuncen, yang luasnya sekitar 1 ha dengan kapasitasnya sekitar 2000 sapi itu. "Seperti harga sapi terbesar di sini, dengan berat sekitar enam kuintal, biasanya laku sekitar Rp 2,8 juta. Namun, hari ini hanya laku sebesar Rp 2,2 juta," jelas Dalyono, salah seorang peda- gang sapi asal Sleman, yang juga dibenarkan beberapa peda- gang sapi lainnya. Yogya, Bernas Dalam waktu sekitar lima menit, duah buah sepeda motor milik Henry dan John Paul di tempat terpisah di Pakuning- ratan dan Poncowinatan, Selasa malam lalu raib dibawa kabur maling. Sepeda motor Henry (24), penduduk Langensari 33 Yogya ini hilang di kampung Ponco- winatan Yogyakarta. Sedang motor John Paul (18), penduduk Gombong itu raib di Pakuning- ratan Yogyakarta. Kerugian secara total kedua. korban tersebut ditaksir menca- pai sebesar Rp 3,9 juta dan kasusnya sudah dilaporkan ke Menurut Hardini, siswa SMP Muhammadiyah Kasihan Bantul ketika ditemui Bernas seusai mengikuti Ebtanas kemarin menuturkan, bahwa materi Demikian antara lain yang di-- pejalajaran IPA dalam Ebtanas tahun ini memang cukup sulit. Sebab hampir 30 persen mata pelajaran tersebut belum pernah diajarkan di sekolahan. ungkapkan Kasi Penyuluhan Kesehatan Sub Dinas Penyuluh- an Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan DIY, Sawiji, kepada Bernas di kantornya, Rabu. "Namun, pedet yang terbaik, misalnya, saat ini harganya sulit mencapai Rp 600 ribu, paling laku sekitar Rp 500 ribu. Pada- hal, biasanya pedet yang dinilai baik bisa mencapai Rp 600 ribu lebih," ujar Kromodimejo, peda- gang sapi asal Bantul. Sementara itu, pedagang sapi lainnya mengatakan, seperti pedet (anak sapi), harganya ekor," ungkap para pedagang turun antara Rp 50 ribu sampai sapi itu. Rp 100 ribu. Harga pedet di pasar tersebut, katanya, berkisar antara Rp 400 ribu sampai Rp 600 ribu, tergantung besar dan kecilnya. Saat ini, jelas salah seorang pedagang sapi lainnya, keba- nyakan sapi potong yang dijual di Pasar Sapi Kuncen dibeli oleh pedagang pedaging sapi dari Bandung. Tiap hari pasaran Pahing, kata pedagang itu, satu sampai dua truk sapi, atau seki- tar 20 sapi lebih dari pasar ter- sebut dibawa ke Bandung un- tuk dipotong. "Namun, hari ini memang sepi. Sapi yang biasanya terbeli ta yang membawanya, tiba-tiba di datangi 2 orang tak di kenal dengan mengendarai motor RX warna hitam. Dengan cepat, dua orang tidak dikenal tersebut menyero- bot tas milik wisatawan asal Taiwan itu, dan secepat kilat pula melarikan kendaraannya untuk kabur. pihak berwajib. Sumber-sumber Bernas me nyebutkan, malam itu sepeda motor Astrea warna hitam AB 5545 VA milik Henry belum ada lima belas menit ditinggal mer- tamu di tempat salah seorang rekannya yang ada di perkam- pungan Poncowinatan 80 Yog- yakarta sudah tidak ada ditem- pat semula. tenaga kesehatan, dan 50 per- Sebanyak 60 persen lebih sen ditangani oleh dukun bayi persalinan di DIY, terutama di yang terlatih. "Atau idealnya, 60 desa-desa, sampai saat ini masih ditangani oleh dukun bayi terla- tih. Sedangkan pertolongan dari tenaga kesehatan, baru menca- pai 36 persen lebih atau jauh bayi terlatih," tandasnya. dari target. Selebihnya, ditolong oleh dukun bayi yang belum terlatih. persen persalinan di DIY sudah ditangani tenaga kesehatan. Na- mun, yang 60 persen justru masih ditangani oleh dukun Akibatnya, uang senilai 500 dolar US, 13.000 dolar Taiwan dan 30.000 dolar Hongkong serta beberapa surat penting seperti paspor dan visa milik wisatawan tersebut lenyap diba- wa kabur penjambret. SATU hari kemudian, pada Korban begitu melihat sepe- da motornya telah raib sekitar pukul 19.45 memang berupaya melakukan pencarian di tempat kejadian. Namun demikian, tidak membuahkan hasil. Sejumlah siswa SMP di tul sebagian besar mengeluhkan 60 Persen Persalinan Masih Ditangani Dukun Bayi terhadap soal-soal Pe- Yogya, Bernas ngetahun Alam (IPA) dalam Ebtanas tingkat SLTP tahun ini. Demikian hasil rangkuman Bernas dari wawancara dengan sejumlah siswa SLTP baik negeri maupun swasta di Kabupaten Bantul, Rabu kemarin. Berselang waktu lima menit kemudian sepeda motor Crytal Bernas/dys keselamatan lingkungan. Penggalian dilakukan sehingga membentuk lubang-lubang mirip gua yang berbahaya karena sewaktu-waktu bisa runtuh. Dengan demikian, kata Sar- wiji, dukun bayi terlatih atau yang sudah mendapat sertifikat dari Kepala Kanwil dan Dinas Kesehatan DIY itu ternyata sangat berperanan dalam hal persalinan di DIY, terutama di desa-desa. Secara kesehatan, jelasnya, penanganan oleh dukun bayi terlatih itu sudah tak mengkha- watirkan. Mereka, setelah men- dapat penyuluhan, kini sudah meninggalkan peralatan tradi- sional, dan sudah diganti de- ngan peralatan-peralatan yang steril, bersih, atau sudah meme- nuhi kesehatan. Hotel yang terletak di bilangan tanggal 12 Mei, sekitar pukul 20. Babarsari, Depok Sleman, tem- pat mereka menginap. 30, di Jl Urip Sumoharjo, tepat- nya di depan Duta Foto, seo- rang turis asal Amsterdam yaitu Tetapi tampaknya nasib ke dua turis tersebut sedang sial, E A Van Wester Dobr (60) men- sebelum mereka naik bus wisa- jadi korban penjambretan. Aki- batnya turis tersebut menderita kerugian sekitar Rp 700.000. "Di pasar ini, jarang petani yang menjual atau membeli sapi. Mereka, saat ini lebih suka ijol-ijolan (tukar-menukar). Mereka yang punya sapi yang sudah besar, ditukarkan pedet untuk dipelihara lagi, dengan selisih harga bervariasi," tutur Karyono, pedagang sapi asal Bantul. Selain itu, lanjutnya, saat ini masih baru masa tandur (tanam padi). "Jadi, kalau sapi yang dijual di pasar ini (Pasar Sapi Kuncen) sepi pembeli, mungkin karena petani di sekitar DIY saat ini belum punya uang. Akibatnya, biasanya sekitar pukul 12.00 WIB banyak sapi yang dijual di sini sudah laku, namun justru pada sekitar jam dua belas itu banyak sapi yang dibawa pulang oleh pemilik- nya," tutur Karyono, juga dibe- narkan beberapa pedagang yang lain. (sjw) Dijelaskan, jumlah persalinan dari hasil laporan Puskesmas di seluruh wilayah DIY tahun 1990/1991, sejumlah 15.254 persalinan ditolong dukun bayi terlatih sebanyak 9.075 (60,5 persen), tenaga kesehatan seba- nyak 5.421 (36,1 persen), dan dukun bayi ayng belum terlatih sebanyak 753 (5 persen). "Kemungkinan peralatan Adapun jumlah dukun bayi terlatih di DIY, menurut data yang digunakan oleh para dukun bayi di desa-desa itu me- tahun 1990/1991, di Kotamadya ngandung baksil tetanus, saat sebanyak 125 orang, Kabupaten Bantul (548 orang), Kulonprogo (425 orang), Gunungkidul (592 orang), dan Sleman sebanyak 508 orang. ini sudah kecil sekali. Jadi, sela- in mereka sudah lebih diperca- ya oleh orang-orang desa se- tempat, kini, juga sudah meme- nuhi kesehatan," kata Sarwiji. Menurut Sarwiji, mestinya, persalinan di DIY saat ini mini- mal 50 persen ditangani oleh "Namun, program BMD itu saat ini baru berhasil mener- Namun, lanjutnya, hal itu menunjukkan tenaga kesehatan junkan bidan di desa sejumlah 35 orang. Masih jauh dari tar- DIY, bidan, masih jauh dari get." (sjw) Bersamaan itu, dua orang tak dikenal dengan mengendarai kendaraan jenis RX warna hitam, menyerobot tas milik korban. Setelah berhasil menguasai Diungkapkan, LLS yang be- lum mapan tersebut, biasanya tidak mempunyai tempat pendi- dikan sendiri, mereka hanya mengontrak. Sehingga tempat- nya sering berpindah-pindah, dan dibawa ke Bandung, hanya satu truk. Terjual kurang dari 20 Harus Obyektif seperti "bajing loncat" dan sulit dimonitor perkembangannya, kata Anwar. Dijelaskan syarat perizinan pendirian LLS cukup mudah Dijelaskan, LLS di Kodya saat yaitu mengisi blanko yang terse- ini tumbuh bagai jamur dimu- dia, menyerahkan pas foto, sim hujan. Pihaknya memang fotocopy hak guna usaha dari baru pada tahap melakukan Pemda, fotocopy akta notaris, pembinaan, belum pernah me- menyertakan kurikulum dan lakukan penertiban. Karena silabus, izasah terakhir dari ins- Kedua korban Curanmor tersebut setelah melakukan pencarian sepeda motor milik- nya selama satu jam lebih tidak membuahkan hasil baru kemu- dian melaporkan ke Polsekta Jetis Yogyakarta. (hri/jok) jumlah yang diharapkan di de- sa-desa. Sehingga, selama ini, secara bertahap dukun bayi yang terlatih di wilayah Puskes- mas panduan Sub Dinas Kese- jahteraan Ibu dan Anak (KIA) Dinas Kesehatan DIY, mendapat prioritas, terutama dalam pem- berian bantuan peralatan persa- linan. Bidan Masuk Desa Lebih lanjut Kasi Penyuluhan Kesehatan ini mengungkapkan, mulai tahun 1992 ini dari De- partemen Kesehatan dan Peme- rintah Daerah DIY mengadakan program Bidan Masuk Desa (BMD). Program ini, salah satu- nya dimaksud untuk menangani 'kekurangan tenaga kesehatan di desa-desa di wilayah DIY. Penjambretan di Yogya, Dua Wisatawan Asing Jadi Korban yaitu pelaku yang mengguna- kan kendaraan bermotor, men- dekati korban yang suda di- incarnya, begitu berhasil menja- rah barang milik korban, lang- sung kabur dengan memacu kendaraannya sekencang mung- tas, dengan begitu cepat dua- orang tak dikenal tersebut tan- cap gas ke arah Barat. Yogya, Bernas Data yang tertuang dalam Neraca Kependudukan dan Lingkungan Daerah (NKLD) merupakan indikator peningkat- an dan penurunan kualitas ke- pendudukan dan lingkungan hidup. Karenanya, NKLD harus memberikan informasi tentang keadaan kependudukan dan lingkungan hidup daerah secara obyektif. Hal ini dikemukakan Direktur Tata Pembangunan dan Ling- kungan Hidup Depdagri, Drs Zulkarnain Subing dalam pem- bukaan pelatihan NKLD se Jawa di Hotel Arjuna Plaza Yogyakar- ta, Selasa malam. Sementara sopir taksi yang mengetahui peristiwa tersebut tidak tinggal diam. Dengan spontan berusaha mengejar dua penjambret itu. Tetapi nasib belum berun- tung, sopir taksi tersebut kehi- langan jejak di Jalan Solo. Ini- pun bisa dimaklumi, waktu itu lalu lintas di Jalan Solo begitu ramai. Waktu itu Wester bersama dua orang rekannya baru saja keluar dari rumah makan Pesta Pera yang terletak di daerah Badran dan naik taksi menuju ke arah Jalan Solo. Namun demikian, tindakan. nan, Setelah sampai di Tempat Kejadian Perkara (TKP) korban sopir taksi ini ternyata menda- bermaksud turun dengan mela- pat pujian dari turis asing terse- lui pintu belakang sebelah ka- but. "Saya salut dengan sopir taksi Indonesia. Meski tidak berhasil, dia mau menolong kepada wisatawan yang menjadi korban penjambretan," katanya seperti yang ditirukan petugas. Masih pada hari yang sama, dengan jam berbeda, yaitu seki- Pelatihan diikuti 5 provinsi yang masing-masing diwakili 5 orang, tetapi untuk DIY ditam- bah 5 orang dari Biro KLH. Masing-masing provinsi mengi- rimkan ketua Bappeda dan 2 orang dari kantor statistik, serta 2 orang dari Biro Kependuduk- an dan Lingkungan Hidup. Sebagai contoh, lanjut Sarwiji, lingkungan. (win) ada istilah dukun bayi kit. Mere- ka, adalah para dukun bayi terlatih yang sudah diberi sepe- rangkat alat persalinan oleh Dinas Kesehatan lewat Subdin KIA. Tahun 1992 ini, misalnya, diberikan alat timbang bayi sebanyak 40 biji kepada Puskes- mas panduan KIA untuk para dukun bayi terlatih di wilayah tersebut, dan lainnya. Tujuan dilaksanakannya pelatihan ini antara lain untuk menyempurnakan dan menye ragamkan penyusunan NKLD. Kecuali itu, untuk meningkat- kan ketrampilan dan pengeta- huan Tim Penyususn NKLD di daerah. Pelatihan berlangsung sampai tanggal 15 Mei 1992 di Arjuna Plaza Hotel. Menurut Zulkarnain, untuk menghadapi tantangan pemba- ngunan harus ditampilkan ka- rakter kualitas penduduk dan lingkungan hidup. Dalam bi- dang kependudukan program utama adalah menurunkan ang- ka kelahiran secara nasional 2,3 persen pertahun. Kecuali itu meningkatkan program transmigrasi dan inten- sifikasi pertanian, pengembang an industri dan sektor jasa. "Hal ini untuk mengimbangi daya dukung alam yang semakin menipis," katanya. Program- program tersebut seharusnya telah diperhitungkan dalam perencanaan pembangunan daerah. Sementara itu, Sekwilda DIY dalam sambutan tertulis yang dibacakan Assek III, Hadidar- mojo SH, mengemukakan pem- bangunan teknologi harusnya mengindahkan keseimbangan Yogya, Bernas Minat anak usia sekolah di Yogyakarta untuk memasuki Sekolah-sekolah agama yang berada di bawah Departemen Agama DIY cukup rendah. Akibatnya, setiap jenjang pendi- dikan di Sekolah-sekolah yang ada dibawah naungan Departe- men Agama tersebut selalu kekurangan siswa. Ka Humas Kanwil Departe- men Agama DIY, Drs Tulus Yasir mengemukakan hal itu ketika menanggapi pertanyaan Bernas di ruang kerja Kanwil Departemen Agama DIY, Rabu. "Kami tidak tahu, kenapa minat masyarakat untuk menye- kolahkan anak di Madrasah begitu rendah. Mungkin saja karena sekolah di Departemen Agama ini kurang publikasi," Di Kodya Yogyakarta 50 Persen LLS Belum Mapan truktur dan biodata instruktur. selama ini masih ada tumpang tindih tentang perizinan LLS. Ada LLS yang meminta izin Kanwil Depdikbud ada yang di Depnaker. "Kalau ada LLS yang sudah merasa lapor di Kanwil Depdik- bud mereka tinggal mendaftar- kan diri ke Depnaker sehingga tidak perlu mengurus persyarat- an baru," ujarnya. Namun dengan dikeluarkan nya PP No 73 Tahun 1991 ten- tang Pendidikan Luar Sekolah, maka pihak Kandepnaker mem- punyai perangkat hukum untuk melakukan penertiban terhadap LLS yang ada di Kodya. Peratur- an Pemerintah ini antara lain menyebutkan pembinaan satu- an pendidikan luar sekolah yang menyelenggarakan jabatan kerja untuk memenuhi persya- ratan jabatan kerja tertentu me- rupakan tanggung jawab Mente- ri Tenaga Kerja. tar pukul 21.10, Aryo Wasito (56) yang tinggal di jalan Sultan Agung, Yogyakarta, menjadi korban penjambretan di sebelah Timur Trafict Light, pertigaan Jalan Sultan Agung. Yogya, Bernas Di Kotamadya Yogyakarta saat ini masih ada sekitar 50 persen Lembaga Latihan Swasta (LLS) yang belum mapan dan masih seperti bajing loncat, karena LSS tersebut tidak mem- punyai izin yang jelas. Mereka ini akan ditertibkan agar segera memenuhi persyaratan. Kepala Kandepnaker Kota- madya Drs Anwar Baso menge-, mukakan hal itu kepada warta- wan ketika meninjau Lembaga Pendidikan Kejuruan (LPK) "YPK" De Santa Jl Agus Salim 63, Rabu. Waktu itu, korban berbon- cengan dengan istrinya hendak pulang ke rumah. Sesampainya di TKP, Wasito di dekati dua orang pengendara Suzuki Crys- tal dan berhasil menggaet tas milik Wasito yang uang tunai Rp 100.000 beserta sejumlah surat-surat. Wasito pun tidak bisa berbu- at banyak, karena dua pengen- dara sepeda motor yang berha- sil menggaet tas miliknya, lang- sung tancap gas ke arah Barat. Ke tiga peristiwa penjambretan tersebut kini sedang ditangani oleh petugas berwajib. (hri/uri) Dalam peninjauannya di LPK "YPK" De Santa Anwar melihat berbagai fasilitas kegiatan bela- jar mengajar, termasuk Labora- torium komputer. Peninjauan ini dalam rangka memberikan ma- sukan pada akreditasi untuk kenaikan status. Menurut Anwar saat ini LLS yang terdaftar di Kandepnaker Kotamadya 34 buah. Dari jum- lah ini yang masuk klasifikasi A baru LPK (Lembaga Pendidikan Kejuruan) Budya Wacana, sisa- nya klasifikasi C dan D. Sedang- kan yang belum terdaftar masih cukup banyak. Yogya, Bernas Terbukti dengan sah dan meyakinkan memperdagangkan satwa langka yang dilindungi, Weimi Hartono (56), penduduk Glagahsari, Umbulharjo Yogya- karta, diganjar hukuman 3 bulan penjara serta hukuman denda Rp 1 juta subsidair 2 bulan ku- rungan, dan dibebani memba- yar ongkos perkara Rp 2 ribu. Putusan itu dijatuhkan hakim Pengadilan Negeri Yogyakarta, Ny Sri Budi Astuti, SH, Rabu kemarin. Sebelumnya Jaksa J. Soemardjo mengajukan tuntutan hukuman selama 5 bulan penja- ra dengan denda Rp 3 juta sub- sidair 3 bulan kurungan atas perbuatan Weimi tersebut. "Saya tidak punya uang un- tuk membayar denda itu,"hanya itu yang terucap ketika hakim memberi kesempatan untuk terhukum mengajukan pembela- an. Bahkan lelaki tua yang selalu duduk menunduk di kursi ter- dakwa ini, sempat menekuk kepalanya begitu mendengar tuntutan yang diajukan oleh jaksa. Memperdagangkan Satwa Langka Dihukum 3 Bulan Penjara Menurut hakim, Weimi ter- bukti secara sah dan meyakin- kan melanggar pasal 21 (2) yo pasal 40 (2) UU No.5 tahun 1990 yang menyatakan, barang siapa dengan sengaja menang- kap, melukai, membunuh, me- nyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut dan memperniaga- kan satwa yang dilindungi da- lam keadaan hidup, dapat dipi- dana penjara dengan ancaman paling lama 5 tahun penjara dan dengan denda paling banyak Rp 100 juta. Dalam pada itu, penasehat hukum Daris Purba, SH dalam pembelaannya menyatakan, tuntutan jaksa tersebut adalah dipaksakan karena fakta yang terungkap tidaklah menentu. "Saat ini setiap LLS sebelum melakukan kegiatan harus me- ngajukan permohonan izin ke- pada Depnaker setempat. Kalau tidak mereka akan mendapat- kan sanksi hukum," tegas An- war. tutur Tulus. Menurut Ka Humas Kanwil Depag ini, kekurangan siswa yang paling parah dirasakan di tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI). Dicontohkannya, pada tahun ajaran 1991/1992 realisasi penerimaan siswa di tingkat MI hanya mencapai 49 persen dari daya tampung keseluruhan. Sebagaimana diketahui jum- lah MI baik negeri maupun swasta di DIY mencapai 153 sekolah. Sekolah sejumlah itu mempunyai kapasitas sebesar 5.680 orang siswa. "Daya tam- pung MI Negeri adalah 800 siswa, sedangkan MI Swasta 4.880 orang siswa. Dengan demikian, maka banyaknya siswa yang pada usia sekolah dasar yang masuk MI lebih kurang hanya mencapai 2.840 Penertiban sendiri dilakukan oleh Kanwil Depnaker yang didampingi Kandepnaker se- tempat, ujarnya. Pada tahap awal, pihaknya akan memberi- kan peringatan kepada LLS yang belum punya izin. Peringatan ini akan diberikan sampai tiga kali, kalau mereka tetap membandel baru akan diambil tindakan. Yogya, Bernas Meski pertambahan pendu- duk DIY paling rendah jika dibandingkan dengan pertum- buhan provinsi lain, ternyata masyarakat DIY hingga saat ini merupakan peserta Gerakan Keluarga Berencana dengan penggunaan metode tradisional yang terbesar di Indonesia di samping Provinsi Bali. "Saya ingin agar pihak mass media membantu memasyara; katkan PP No 73 Tahun 1991 ini," ungkapnya. Demikian antara lain dikemu- kakan oleh Kepala BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) Kotamadya Yogyakarta, Drs Suhardjo dalam acara Rapat Koordinasi Bako Humas Kodya Yogyakarta dan TPSP (Tim Pembina Siaran Pe- desaan) di Aula Puspenmas Kodya Yogya, Rabu. Dijelaskan oleh Suhardjo, pengguna metode tradisional keluarga berencana di DIY mencapai 71,3 persen dari kese- luruhan peserta KB di daerah Selain itu, undang-undang perlindungan satwa langka yang diundangkan sejak tahun 1990 tersebut, dianggap seluruh ma- syarakat sudah mengetahuinya. Namun kenyataannya belum tentu. Hal itu terbukti dengan kenyataan terhukum telah men- jadi korban karena ketidaktahu- annya atas perundangan terse- but. "Untuk itu, kami mohon Weimi Hartono dibebaskan dari hukum," tandas Daris Purba dalam pembelaan yang diajukan kepada hakim. Meski begitu, jaksa J. Soemar- djo dalam menanggapi pembe- laan yang diajukan terhukum maupun penasehat hukumnya itu, menyatakan tetap pada tuntutannya. Dan karena barang bukti berupa 2 ekor kera jenis sia- mang, 3 ekor kancil, 3 ekor burung nuri kepala hitam, satu ekor binturung dan satu ekor burung bayan tidak bisa diha- dapkan ke persidangan, maka hakim beserta jaksa, terhukum dan penasehat hukumnya mela- kukan pemeriksaan barang bukti ke Kebun Binatang Gem- bira Loka dimana semua barang bukti tersebut dititipkan. Dalam pemeriksaan dan pembuktian barang bukti di tempat penitipan itu, Weimi Hartono mengakui dan membe- narkan semua. Namun dari seluruh barang bukti yang semula masih hidup ketika dititipkan ini, ternyata seekor siamang dan tiga ekor kancil telah mati selama dalam perawatan di penitipan. Dan untuk putusan hukuman yang telah dijatuhkan, hakim menyatakan memberi waktu satu minggu kepada Weimi Hartono dan penasehat hukum- nya guna konsultasi dan pikir- pikir. (bbs) Lebih lanjut dikemukakan oleh Tulus Yasir persentase realisasi kebutuhan siswa untuk Madrasah Tsanawiyah (MTs) untuk tahun ajaran 1991/1992 merupakan realisasi yang ter- tinggi dibanding jenjang pendi- dikan yang lain. "Realisasi siswa dibandingkan dengan daya tampungnya hanya mencapai 95 persen," tuturnya. Selanjutnya dikemukakan jumlah MTs baik negeri maupun Sekolah-sekolah di Bawah Depag Kekurangan Siswa orang siswa," tutur Tulus. swasta diseluruh wilayah DIY, Menurut alumnus IKIP Negeri pada tahun terakhir berjumlah Yogyakarta ini, kemungkinan 27 buah sekolah. Sedangkan besar kekurangan siswa di ting- daya tampung dari ke 27 seko- kat Sekolah Dasar tersebut terja- lah tersebut mencapai 4800 di akhir-akhir ini juga disebab- orang siswa. Dengan demikian, kan oleh semakin menurunnya maka jumlah siswa di tingkat jumlah anak usia sekolah dasar SLTP yang tertampung di MTs yang memang sudah amat ber- kira-kira mencapai 4.520 orang kurang. siswa. Tidak boleh Anwar juga menegaskan, LLS tidak boleh menyalurkan tenaga kerja karena LIS tidak diberi izin untuk melakukan hal itu. Namun kenyataannya, pihaknya masih sering menjumpai ada LLS menjanjikan hal itu kepada anak didiknya. Masyarakat sen-t diri sering terkecoh dengan iklan-iklan semacam itu. "LLS bisa saja menyalurkan peserta didiknya bila mereka mempunyai jalinan kerjasawa. dengan Bursa Kerja Swasta," ujarnya. Sementara itu, di DKI Jakarta pengguna metode tradisional mencapai 56 persen, pengguna metode tersebut di Jawa Timur mencapai 55,4 persen, sedang- kan di Jawa Barat pengguna metode tradisional mencapai 51 keseluruhan peserta KB. persen jika dibandingkan dari Pihaknya berusaha agar LLS di Kodya tidak mendidik tenaga kerja yang diperam. Artinya, dari luar dikemas bagus tapi kemampuannya tidak ada. Iba- rat buah mangga kalau diperam warnanya kuning, tapi setelah dibeli rasanya kecut, ujar Anwar tertawa. Suhardjo menjelaskan meto- de tradisional berupa berbagai macam metode di luar metode modern yang diperkenalkan oleh BKKBN. Metode tradisional dapat berupa sistem tanggal, pijat, jamu, puasa, dan berbagai macam metode yang lain. Berkaitan dengan hal itu, Kakandepnaker berusaha mela- kukan pembinaan terus mene- rus kepada LLS, baik penyeleng- garaan pendidikan, maupun materi yang diberikan. Soalnya, kata dia, kalau LLS hanya dibiar- kan saja, maka masyarakatlah yang akan menjadi korban. Kenyataannya masyarakat di luar Yogya sering terkecoh dengan iklan-iklan LLS. Mareka itu beranggapan bahwa LLS yang diselenggarakan di Yogya, mutunya pasti baik. Pendapat ini tidak seluruhnya benar. (sus) Kualitas Pelayanan Rumah Makan Perlu Ditingkatkan Yogya, Bernas Kualitas pelayanan rumah makan di DIY, hingga saat ini masih perlu ditingkatkan, Ke- beradaan rumah makan tersebut, masih belum mampu menjadi faktor penarik bagi kedatangan wisatawan manca negara di Yogyakarta. Demikian dikemukakan oleh Ka Subdin Sarana Wisata Dinas Pariwisata DIY, Supangat kepa- da Bernas di ruang kerjanya, Rabu. Dijelaskan oleh Supangat disamping delapan restoran dan 14 hotel di Yogyakarta, jumlah rumah makan yang ditujukan untuk memberikan pelayanan bagi turis mencapai hampir 200 rumah makan. Tetapi menurut pengamatan kami dari rumah makan itu masih menghadapi masalah sanitasi dan kebersih- an," tutur Supangat sambil me- nambahkan bahwa rumah-ru- mah makan tersebut belum mampu menarik perhatian wisa- tawan. Dari pengamatan, kata Supa- ngat, dari rumah makan seba- nyak itu masih banyak yang belum memperhatikan masalah kebersihan alat, lantai, udara ruangan, tempat duduk, dan tempat pembuangan air limbah. Bahkan, lanjutnya, masih ada, rumah makan yang belum mem perhatikan masalah kebersihan air minum. DIY Peserta KB Tradisional Terbesar tersebut. Sementara itu, penggu- Kependudukan tahun 1991, na metode tradisional di Provin- si Bali mencapai 71,9 persen kesluruhan peserta KB di dae- rah tersebut. Dari segi pelayanan, kata Supangat, rumah-rumah makan tersebut juga masih belum mampu melakukan dengan baik dan profesional. "Umumnya, rumah-rumah makan tersebut belum tahu cara memberikan pelayanan kepada tamu. Ada rumah makan yang belum tahu cara mempersilahkan tamu yang berkunjung," tuturnya. (ksb) Lebih lanjut dikemukakan oleh Tulus minat warga masya- rakat untuk memasuki Madrasah Aliyah (MA), tingkat SLTA, juga cukup rendah. Meski demikian suki MA tidak serendah minat rendahnya minat untuk mema- siswa bersekolah di MI. "Jumlah siswa yang ditam pung Madrasah Aliyah untuk tahun ajaran 1991/1992 hanya mencapai 60 persen. (ksb) peserta keluarga berencana dengan metode tradisional di Indonesia dibandingkan dengan pengguna metode modern jauh lebih banyak.. Di DIY, peserta KB yang mengaku menggunakan metode modern mencapai 57 persen dari keseluruhan peserta KB. Di Bali peserta KB dengan metode modem mencapai 70,9 persen, di Jawa Timur mencapai 53 per- sen, di Jawa Barat pengguna metode modern mencapai 49.7, persen, dan di DKI Jakarta men- capai 51,8 persen. 2 Di hadapan Kepala Departe men Penerangan Kodya Yogya- karta, Drs Syamsul Bahri, Suhar djo mengemukakan selama 10 tahun terakhir, pertambahan penduduk di DIY mengalami Dikemukakan oleh Soehardjo pertumbuhan yang paling ren- berdasarkan sensus Demografi dah secara nasional (ksb) AGEND Berlaku mulai 11 Maret 1992 ANGKUTAN DARAT Kereta Api Yogyakarta-Jakarta KA Bima 1- Jakarta Kota (KHU.Rp 55.000,Eks A Rp 52.000, El KA Fajar Utama-Gambir (Eks A Rp 35.000, Eks B Rp 30.500, KA Senja Utama Yogya-Gambir (Eks A Rp 38.000, Eks 8 Rp 35.500, KA Senja Ekonomi Lempuyangan-Ga (Klas Ek Rp 7.000) KA Senja Utama Solo-Gambir (Bis. Rp19.000) KA Senja Ekonomi Solo-Tanah Abang Moll (Klas III Rp 7. 7.000) KA Gaya Baru Malam-Pasar Senen (Klas ll Rp 7.000) III KA Ekspres Solo-Pasar Senen Klas III Rp 6.500) KA Jaya Baya Surabaya Bis Rp 15.000) KA Matarmaja Malang (Klas III Rp 7.000) Ap Jurusan Yogyakarta-Bandung KA Mutiara Selatan (Eks A Rp 33.000, Eks B Rp 24.000, KA Ekspres Surabaya (Klas In Rp 4.400) KA Senja Utama (Bis Rp 14.000) KA Cepat (Bis. Rp 4.000) Jurusan Yogyakarta-Surabaya KA Bima II M (Eks A Rp 46.000, Eks B Rp 35.000, (EKS KA Mutiara XA Mutiara (Eks A Rp 33,000, Eks B Rp 24.000, KA Ekspres Siang Bandung Color Rendition Chart (Bis Rp KA Cepat Purbaya (Kas (Klas Ek Rp 3.300) 11.000, Ek Rp 4,400) KA Gaya Baru Malam (Klas Ek Rp 4.500) Jurusan Yogyakarta-Purwokerto KA Purbaya (Klas Ek Rp 2.700) TAXI Centris 2548, 4877-Indra Kela Puskoveri 63551, 63555 - Rai kemudian Rp 400,- Khusus JAS ANGKUTAN UDARA Garuda Indonesia Yogyakarta Jakarta GA 429 (09.00-10.00) GA 433 (12.00 -14.00) GA 437 (16.00-17.00) 18.45-19.45) GA 439 (khusus Rp 116.000, eksekutif Rp 154 Yogyakarta Denpasar GA 621 (08.20-10.40) GA 632 (12.00 (12.20-14.40) GA 638 (khusu Jam berangkat WIB, jam tiba) Denpasar-Yogyakarta GA 631 - 15.25) GA 637 (16.15-16.2) Sempati Air, Fokker F-100 Dari Yogyakarta Tujuan : Balikpapan Bangkok Batam Denpasar Hongkong Jakarta Manila Medan Pekanbaru Pontianak Singapore Surabaya Taipei Hubungi Telepon 66353, 61475, Kantor buka pukul 06.00-21.00 Merpati Nusantara Dari Yogyakarta (berangkat 07 (11.10) Rp 151 000, Balikpap Ujungpandang (11.50) Rp 214- 221 000, Palu (13 40) Rp 294.00 Kendari (Senin, Kamis, Minggu Rp 306 000, Ambon (16 35) Rp Bouraq Indonesia Dari Yogyakarta (berangkat 08 (12 30) Rp 214 000, Samarin 208 000, Palu (15 20) Rp 302 0 TELEPON PENTI Penolong Bahaya Kebakaran ( Yogya 5865 PMI Yogya 721 Telepon 117-Gangguan PLN Garuda Indonesia 5184 - Mer Umbulharjo 87834-Pertolonga -Polsekta Gondomanan 2376- Mantnijeron 3167 - Mergangs Gondokusuman 3125- Pakual Jetis 3136-Tegalrejo 3877-RS Rapih 63333-RS PKU Muhamm Tama telp. 3651 dan 2033 (dokt sun 72367-RSUD Kodya Yogy Nirmala Pakualaman 5255-KI CHINMI SI TANGAN BAJA 火山N5F11 五 SG01 SG01 SG01 SG01 SG01 SG01 SG01 SG01 SG01 SG01 SG01 SGO SG01 SG01 SG01 SG01 SG01 SANGAJI TIDAK TAHU BERAPA LAMA DIA BERADA DALAM GELAP 0² BUKA TAN- DINGAL NYA
