Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bernas
Tipe: Koran
Tanggal: 1992-08-11
Halaman: 06

Konten


4cm 2cm 6. SELASA PAHING, 11 AGUSTUS 1992 BERNAS PASUGATAN Benahi Peredaran Film Nasional, Pentas "Sekrup" MEPI Perlu Dihidupkan Kembali (TVRI Pusat) 07.00 Serbaneka 07.30: Tainan Balita TYRH 05.30: Kuliah Subuh 08.00: Selamat 08.00 Pendidikan SLTP 08.30 Pendidikan SLTA 09.00 Wanita Indonesia Pagi In- 09.30: Film Vidia 10.00 Film Si Kabayan 10.30 Film Benteng Betawi 12.30 Pendidikan SLTP (Siaran Ulangan) 12.00: Pendidikan SLTA donesia (Siaran Ulangan) 06.30: Berita Pagi 14.30: Film Seri Anak- Anak 15.00 Cepat Tepat Umum Antara Koperasi Sekolah SMP 12 Yogyakarta SMP Tridadi, Sleman SMP Ekakapu, Karangmojo, Gunungkidul 15.30 Musik Latin 16.30 Berita Daerah 16.45 Sekilas Lokakarya Musik Remaja Eropa-Indonesia 12.00: Film 14.30 Filin Spiral Zone 15.00 Film Neon Rider 16.00 Film Shades of LA 17:00 Film Sen Batman Gaun Pengan lin Pemain: Widyawati, Sophan Sophiaan, Christine Hakim. Sutradara: Bobby Sandi Episode Batman Sets the Palace (2) 17.30 Film Harry and the Hendersons LESEHAN Ishadi Ingin Aktif Menulis 17.00 Berita Nusantara 17.30 Pelajaran Bahasa Inggris. II the Red Coal 17.41 Azan Maghrib 18.00 Negen Tercinta Nusantara Provinsi Jawa Tengah 18.15 Langka Tapi Nyata 18.30 Kami Ketengahkan 19.00 Berita Nasional S 19.30 Siaran Pedesaan 20.00 Film Sen Counterstrike 21.00 Dunia dalam Berita 21.00 Filin Cerita kan, pembatalan Langit Kembali Biri dalam FFAP karena pertim- bangan politis berkenaan de- ngan tema yang diangkat dalam film tersebut dikaitkan dengan peristiwa yang terjadi pada ta- nggal 12 November di Dili, Ti- mor Timur, tahun lalu. Menurut Firman, pembatalan semata dikarenakan film itu be- lum beredar di Timor Timur, se- hingga jika diikutkan akan me- nimbulkan kontroversi. Dikatakan oleh Firman, dele- Vital Signs 23.00 Berita Terakhir 23.00 Pesona Bintang Berantakan karena Alkohol dan Obat Bius MATTHEW HAYWARD seorang dokter bril- Film Cerita, yan dengan reputasi baik. Tak banyak orang Vital Signs, tahu, termasuk Frances (Barbara Barie), istri- TVRI Stasiun nya, bahwa ia sebetulnya peminum berat. Al- Pusat Jakarta, koholisme ini juga disembunyikannya dari Selasa 11 anaknya yang dokter, David (Gary Cole) dan Agustus, Pukul menantunya, Kristi (Kate McNeil). Tetapi ke- 21.30 WIB. tika ia terka karena mabuk, Kristi memer- gokinya. Setiap orang kaget. Terlebih ketika diketahui Matthew mengalami pendarahan karena alkohol yang mengancam jiwanya. David yang mendengar kasus ayahnya datang. Tetapi ia pun membawa persoalan baru, karena sebetulnya ia pecandu berat obat bius. Sementara Kristi dilanda kekalutan lain, yakni keutuhan rumah tangganya yang terancam ambruk. () 18.00 Film Major Dad Episode General Unrest 18.30 Seputar Indonesia 19.00: Benta Nasional (TVRI Fusat) 19.30 Film America's Funniest Home Videos & 20.00 Film Jake & the Fatman 21.00 Dunia dalam Berita (TVRI Pusat) 21.30 Informasi RCTI 21.40 Film Roxsanae 23.30 Buletin Malam 00.10 Film Cheers SERI MAS DEMANG Kabar dari Seberang 30 Dengan demikian, maka iring-iringan keluarga Lamtalah yang lebih dahulu sampai di pa- dukuhannya. Orang-orang pa- dukuhan induk itu pun seakan- akan telah tumpah ke rumah Episode Showdown (2) 00.40 Film Another World 01.40: Berita Terakhir (TVRI Pusat) dkm Drs Ishadi SK MSc Stasiun Pusat Jakarta, Kamis (6/8) lalu. Pak Is memang merasa risih jika terlalu sering diberitakan oleh media cetak. SEWAKTU masih menjabat sebagai Direktur Televisi Drs Ishadi SK MSc sering disebut- sebut punya ajian belut putih, karena kelihaiannya berkelit dari intaian wartawan. Pak Is, demikian ia akrab dipanggil, memang acap menolak diwa- wancara. Setelah menjadi Kapuslitbang Media Elektronik Departemen Penerangan, tam- paknya Pak Is masih enggan diwawancara. "Sudahlah, nggak usah wawancara segala. Saya sudah nggak punya beri- ta untuk ditulis di koran. Ka- lau mau bicara sama saya, mari kita bicara dari hati ke hati saja, dan tidak usah dibe- ritakan di koran," tangkis Pak Is ketika dijumpai di TVRI Di tempatnya yang baru itu, Pak Is bisa jadi jauh dari sorotan media massa. Tetapi ia sendiri mengaku tak akan jauh-jauh dari TVRI. Karena kecintaannya kepada jaringan televisi milik pemerintah itu, ia ingin tetap dianggap sebagai karyawan TVRI. "Sekarang saya lebih bebas melihat televisi. Di sini saya akan aktif lagi menulis sebagai pengamat," ujarnya. (alp) Lima Film Dikirim ke Festival Film Asia Pasifik LIMA film nasional akan di-. ikutsertakan dalam Festival Film. Asia Pasifik (FFAP) yang ber- langsung di Seoul, Korea Sela- tan, pada tanggal 1 hingga 4 September mendatang. Film-film itu ialah Cinta dalam Sepotong Roti, Lagu untuk Seruni, Potret, Soerabaia 45 dan Bibir Mer gasi Indonesia dalam FFAP ter- diri dari sekitar 30 orang, yang sebagian besar adalah produser, yang dipimpin oleh Ketua U- mum PPFI Turino Djunaidi. Ikut serta pula aktris Nia Dicky Zul- karnain dan aktor Tio Pakusade- wo. Nia mewakili film yang di- bintanginya, Lagu untuk Seruni, Tio mewakili tiga film sekaligus yaitu Lagu untuk Seruni, Cinta dalam Sepotong Roti dan Bibir Mer yang tiga-tiganya dibin- tanginya. Ketua Bidang Organisasi dan Humas Persatuan Perusahaan Film Indonesia (PPFI), Firman Bintang, di kantor PPFI, Kuning- an, Jakarta, Sabtu (8/8), menga- takan, Bibir Mer yang akan ber- edar di gedung biokop akhir Agustus itu sebenarnya hanya sebagai cadangan, karena satu film lagi, yaitu Langit Kembali Binu karya Dimas Haring ter- paksa dibatalkan untuk diikut- sertakan dalam festival tersebut. FFAP, selain acara-acara sere- monial dan penilaian bagi film- Sebuah sumber menyebut- film peserta, juga dilangsungkan acara semacam bursa film antar- negara peserta. "Dengan kehadiran para pro- duser diharapkan terjalin komu- nikasi secara pribadi antardele- gasi. Sehingga ada kemungkin- an akan terjalin hubungan da- gang satu sama lain. Dengan demikian terbuka kesempatan untuk memperluas pasar film Indonesia di luar negari," kata- nya. Tahun lalu, FFAP dilangsung- kan di Taiwan. (agy) S.H.MINTARDJA: Lamta untuk memberikan peng- hormatan terakhir. Namun ketika iring-iringan keluarga Renik datang sambil membawa mayat Renik, maka orang-orang itu pun telah ber- pindah dari rumah Lamta ke ru- mah Renik, sehingga hanya se- dikit sajalah yang tinggal di ru- mah Lamta. Keluarga Lamta memang menjadi sakit hati. Beberapa orang sanak kadangnya, teruta- ma yang datang dari kademang- an lain, bergeramang dengan marah. "Apakah demang kademang- an ini tidak datang?" bertanya seorang paman Lamta yang da- tang dari jauh. "Ia seharusnya berada di sini. Kematian Lamta bukan kematian sewajarnya. Ia telah dibunuh orang." Seseorang menyahut, "Mas Demang dan Ki Jagabaya ada di rumah keluarga Renik." PERSATUAN Perusahaan Film Indonesia (PPFI) merasa perlu untuk membentuk forum Ma- syarakat Ekonomi Perfilman In- donesia (MEPI) sebagai wahana konsultasi antara pihak-pihak yang terkait secara langsung de- ngan proses pemasaran film na- sional. Upaya ini penting dila-- kukan karena persoalan menda- sar yang harus dipecahkan se- karang adalah melebarkan pasar film nasional di daerah-daerah serta menata mekanisme yang lebih sehat. "Kenapa ia berada di sana?" bertanya orang yang datang dari jauh itu. "Renik juga terbunuh. Lamta- Ketua Bidang Organisasi/Hu- mas PPFI, Firman Bintang me- ngemukakan hal itu dalam jum- pa pers di kantor PPFI, Kuning- an, Jakarta, Sabtu (8/8). Dalam acara tersebut hadir pula bebe- rapa pengurus lainnya yang ba- ru terpilih, yaitu Ketua Bidang Peredaran Gope Samtani, Ketua Bidang Produksi Wiryo Wibowo dan Wakil Sekjen TB Maulana Husni. Turino Djunaidi berha- langan hadir karena pada waktu bersamaan harus menghadiri ra- pat harian Dewan Film nasional (DFN). Dikatakan oleh Firman, MEPI terdiri dari berbagai unsur orga- nisasi perfilman yaitu, PPFI, Asosiasi Importir Film Indonesia (AIFI), Gabungan Pengusaha Bi- oskop Seluruh Indonesia (GPB- SI), dan PT Perfin. Sejak Sep- tember lalu oleh ketuanya, Sud- wikatmono, MEPI dibubarkan a- tas desakan Organisasi Panca Tunggal. Panca Tunggal sendiri terdiri dari lima organisasi per- filman vaitu PPFI, GPBSI, PAR- FI, GAFSI dan Karyawan Film dan Televisi (KFT). Dalam Mubes Panca Tunggal di Hotel Indonesia, Jakarta, Sep- tember tahun lalu, Sudwikat- mono yang hadir selaku ketua Asosiasi Importir Film Indonesia mendesak agar MEPI dibubar- Para produser ikut serta, kata Firman, sebagai ajang untuk memperkenalkan filmnya kepa- dengan momentum peringatan da delegasi dari negara-negara HUT Kemerdekaan RI ke-47 peserta. Dalam pelaksanaan dan HUT TVRI ke-30, yang le- bih penting lagi adalah usaha pencarian bentuk yang selama ini menjadi semacam kegelisah- an koordinator. Dalam edisi kali ini bentuk tersebut mulai dite- mukan. Yakni, ide baru memak- simalkan Pesona Diri, babakan akhir rangkaian acara yang lima kali sebelumnya memakai sis- tem bintang tamu. CUPLIKAN lirik itu merupa kan kata pengantar fotografer Kazuo Tsunoda (46), yang lahir di Hayama, Miura, Pref Kanaga- wa, Jepang (1946), untuk pa- meran fotonya yang digelar di Pusat Kebudayaan Jepang (The Japan Foundation), Jakarta. Me- nampilkan 62 foto pameran ber- langsung mulai Selasa (4/8) sampai Jumat (15/8) menda- tang. Ada yang menarik dari pa- meran foto itu. Foto-foto yang dipamerkan merupakan kum- pulan dari kegiatannya sehari- PAKET kuis musik bulanan produk bersama harian Bernas dan TVRI Stasiun Yogyakarta, Candra Pesona (CP) edisi VI untuk tayangan bulan Agustus ini Senin siang kemarin selesai diproduksi. Menurut pengarah acaranya, Suryatmo, paket itu selanjutnya disiapkan untuk tayangan Sabtu, 22 Agustus mendatang seusai Dunia dalam Berita. "Tapi ten- tu saja jika tidak ada acara wajib rellay dari pusat, hingga CP ter- paksa kita tunda," ujar Suryatmo selepas rekaman, di Studio I TVRI Stasiun Yogyakarta, ke- marin. Berbeda dengan produksi se- belumnya, CP kali ini terlihat le- bih istimewa. Selain berkait erat Dalam produksi VI Senin, ba- bakan tersebut tidak lagi mema- kai bintang tamu namun terlihat malah memikat. Baik pada ben- tuk pertanyaannya yang harus dijawab oleh pemirsa, maupun potongan-potongan kalimat yang ditebak empat panelis se- lah yang telah membunuhnya." "Omong kosong. Tentu ha- nya fitnah saja," teriak orang yang datang dari jauh itu. Tidak ada yang menyahut. Jantung orang itu agaknya se- dang dijilat api kemarahannya. Apalagi melihat ujudnya, orang itu sangat menakutkan. Tubuh nya tinggi dan besar. Dadanya bidang, dengan jambang, kumis serta janggut yang lebat. Seorang paman Lamta yang lain berkata, "Tunggulah. Nanti Mas Demang dan Ki Jagabaya tentu akan datang kemari. Mere- ka sudah menyatakan kesediaan mereka untuk datang." kan, karena organisasi perfilman tersebut dinilai telah bersatu da- lam forum yang dinamakan Panca Tunggal. Pameran Foto Kazuo Tsunoda Sebuah Renungan tentang Kehidupan Setiap insan akan menemui hari sebagai fotografer komersi- ajalnya../Tubuh mulai menjadi al dan periklanan. tanah, dibelai angin, dikemba- likan angin, kembali ke bumi, dari debu menjadi debu/Angin berhembus ke sebuah peman- dangan/Siapakah "aku" yang mendengar deru angin, yang menelan beragam suara manu- sia... "Sebelum senja, kita harus sudah membawa tubuh Lamta ke kuburan." Dikatakan oleh Firman, da- lam Mubes Panca Tunggal Sep- tember tahun lalu itu PPFI sebe- narnya keberatan MEPI dibubar- kan, karena melihat pentingnya forum konsultasi semacam itu guna menyelesaikan berbagai persoalan yang menyangkut peredaran film. "Ya. Mereka sudah tahu. Te- tapi Renik itu pun akan dikubur sebelum senja pula." "Tetapi kami datang lebih da- hulu di padukuhan induk ini." "Tetapi sejak semula, Mas Demang dan Ki Jagabaya bera- da di dalam iring-iringan keluar- ga Renik." "Namun karena waktu itu su- ara Mubes lebih banyak dikua- sai oleh orang-orang KFT, PPFI tidak bisa berbuat apa-apa. Praktis suara PPFI tenggelam," kata produser pelaksana film Bi- bir Mer yang disutradarai oleh Arifin C Noer ini. Menurut Firman, masalah itu juga merupakan salah satu dari kesepakatan Mubes PPFI yang berlangsung baru-baru ini. Seba- gian besar anggota PPFI meni- lai, forum semacam MEPI masih dibutuhkan sebagai upaya me- mbenahi masalah peredaran. U- rusan peredaran film ini tidak dibicarakan dalam lingkup pem- bahasan oleh Panca Tunggal. "Dulu, ketika berlangsung Mubes Panca Tunggal tidak tun- tas membicarakan persoalan peredaran sebagai salah satu elemen mendasar yang harus segera dibenahi. Mereka lebih banyak saling menyalahkan dan saling mencaci," tuturnya. *** DIKATAKAN juga oleh Fir- man, sebagai salah satu upaya menggairahkan produksi film nasional sekarang ini, berbagai sistem yang menjadi kendala harus ditinjau kembali. Salah sa- tunya adalah mengembalikan kepercayaan kepada para peng- edar film daerah atau Kuasa Pe- milik Film (KPF) di daerah agar Kazuo mengumpulkannya se- lama tujuh tahun, yang disusun menjadi satu rangkaian cerita tentang kehidupan, kematian, perjalanan manusia mencari ke- bahagiaan, jati diri. Cerita ten- tang perjalanan manusia menca- ri Tuhannya. Ini terlihat dari su- sunan secara berurutan, dimulai dengan karya Setiap Insan akan Mencari Ajalnya dan diakhiri dengan Kematian Telah Pergi Selamanya. Foto-foto itu sebenarnya cu- ma gambar tentang realitas ke- hidupan sehari-hari. Tetapi Ka- zuo dengan pintar berhasil me- nyusunnya menjadi potret-po- tret berpesan renungan tentang kehidupan. Dengan foto-foto itu. penonton diajak untuk berdis- kusi dengan diri sendiri. "Hasil jepretan kamera saya ini, sebenarnya biasa-biasa saja. Saya mengumpulkan foto-foto "Candra Pesona" Edisi Agustus Selesai Diproduksi belumnya hingga menjadi rang- kaian satu cerita, di mana pe- mirsa tinggal mencarikan jawab- nya. *** DALAM kelarutan suasana HUT TVRI ke-30, seluruh panel- is yang tampil dipilih yang pro- fesi penyiar. Dua orang penyiar TVRI Yogya, dua lainnya dari radio swasta. Mereka adalah Hermawan Basuki, Rinta, Rina dan Agung Raka. Dua yang di sebut terakhir itu diambil dari Radio RB FM dan Radio Unisi. Dengan tampilnya empat pe- nyiar muda tersebut, sekaligus Renik?" "Kita tidak dapat ingkar. Se- orang saksi, justru yang telah membunuh Lamta, dapat me- ngatakan dengan jelas apa yang telah terjadi." "Bukankah saksi itu paman la pun sudah mengaku membunuh Lamta meskipun alasannya sekadar membela di- mau mengedarkan film nasio- nal. Selama ini pengedar daerah antipati terhadap film nasional karena citranya telah dirusak oleh orang-orang film sendiri. "Semuanya omong kosong. Lamta hanya dijadikan kambing hitam. Tetapi karena ia sudah mati, maka ia tidak akan dapat membela diri." "Mereka sepertinya muak, ka- rena orang film sendiri yang mencaci filmnya. Anjloknya pro- duksi film akhir-akhir ini karena KPF enggan membeli film nasi- onal. Salah satu sebabnya kare- na derajat film nasional diren- dahkan oleh orang-orang yang membuatnya, dengan mengum- bar statement macam-macam," katanya. Pada bagian lain, Firman menjelaskan tentang hasil Mu- bes PPFI. Salah satunya berupa imbauan kepada Menpen untuk meninjau kembali SK Menpen Nomor 37 tahun 1990 tentang kebijakan pemprosesan akhir produksi film Indonesia. Dalam SK tersebut disebutkan penyele- saian tahap akhir baik pencu- cian (prosesing) maupun pence- takan harus memanfaatkan se- cara optimal kemampuan yang sudah dimiliki oleh laboratori- um film dan studio rekaman su- ata di dalam negeri. Namun pamannya yang lain itu bertanya, "Jika kita menolak bahwa Lamta telah membunuh Renik, lalu apakah kita dapat menyebutkan, apa yang telah terjadi di rumah Lamta itu?" Anggota Mubes mengingin- kan agar SK tersebut ditinjau kembali, karena kondisi labora- torium di dalam negeri kurang memadai, sehingga banyak pro- duser film yang mengeluhkan hasil akhir filmnya. Prosesing dalam laboratorium domestik malah membuat film rusak, karena tidak tersedianya sarana yang representatif. Orang itu termangu-mangu sejenak. Namun kemudian ia pun berkata, "Aku tidak peduli. Dua studio yang ada di Indo- nesia, kata Firman, yaitu Inter Studio dan PPFN, kurang mem- perhatikan segi kualitas prose- sing. Anggota PPFI lebih memi- lih memproses di luar negeri dengan biaya lebih mahal, tapi dengan hasil memuaskan. (agy) yang terbuang, lalu saya re- nungkan kembali. Hasilnya se- perti ini," ujar Kazuo sambil me- nunjuk pada salah satu karya- nya yang berjudul Cahaya Da- rah: Muntah Angin, di lokasi pameran, Selasa (4/8). Syuting "Candra Pesona" di TVRI Yogya, Senin kemarin. "Jagabaya itulah yang harus dihajar. Ia sangat merendahkan Lamta. Jagabaya itu tentu juga menuduh Lamta membunuh Re- nik." Karya lain, My 100 m World, membuat karang-karang di laut tampak seperti pegunungan dan gelombang gurun pasir menye- rupai sebuah sungai besar. De- ngan kemampuan aksploratif, didukung kemahiran memain- kan kamera, Kazuo melampaui batas fokus lensa yang ada. Yang muncul adalah peman- dangan baru yang berbeda dari obyek aslinya. "Keinginan untuk setiap wak- tu memandang kembali peman- dangan sehari-hari yang seolah terlupakan, membuat saya me- mbatasi karya 'ruang' dan 'wak- tu' hanya pada lokasi 100 meter dari garis pantai, pada saat sen- jakala," ujarnya. (lyn) menjawab keluhan banyak pe- mirsa yang mengatakan CP ha- nya menampilkan panelis-pane- lis "STW" alias setengah tua. Hadir sebagai bintang tamu kali ini penyanyi rock lawas Su- rabaya yang sempat menyabet vokalis terbaik pada tahun 1984, yakni Chetty Wulansari. Pada kesempatan ini mantan panelis CP produk perdana Achmad Subagio juga kembali tampil. Kali ini Chetty menjadi bintang tamu, sekaligus pula menjadi pemba- menemani wa acara tamu, menemani Nin- da Kariza. (gea) MI YOUR BERNAS Y Suroso Tetapi aku tidak mau menerima alasan orang yang telah mem- bunuh Lamta, bahwa ia sekadar membela diri." "Itu tidak perlu." "Aku akan melakukan atas namaku sendiri. Aku akan me- mpertanggungjawabkan jika ada akibat yang kurang baik." Paman Lamta yang lain pun akhirnya menjadi jemu. Karena itu, maka ia pun kemudian me- langkah pergi, meninggalkan orang yang bertubuh raksasa itu. Sebatas Garapan Laik Tonton Sebelum senja, upacara kebe- rangkatan tubuh Renik sudah selesai. Seperti yang dipesankan Ki Jagabaya kepada keluarga Lamta, Ki Jagabaya dan Mas De- mang akan segera datang demi- LAKON drama berjudul Se- krup, karya Puntung CM Pudja- di, digelar Kelompok Teater Satra Pendapa (KTSP), di Purna Budaya, Minggu (9/8) malam. Disutradarai Wahyana Giri MC, lakon itu merupakan sajian KTSP yang pertama di luar tem- bok kampus Sarjana Wiyata Ta- man Siswa. Dalam Sekrup itu, KTSP rupanya menemui ken- dala keterbatasan materi pema- in. Sebab itu, tak banyak yang dapat ditargetkan dari pentas Sekrup, selain sebagai sajian ga- rapan layak tonton. Wahyana Giri selaku sutrada- ra, yang ditemui di tempat pe- mentasan, Minggu, mengatakan Sekrup disajikan dengan target sekadar menjadi sebuah garap- an layak tonton. "Saya tidak da- pat mengembangkannya lebih jauh, karena terbatasnya kema- mpuan pemain kami," tandas- nya. Hanya saja, lanjutnya, di ba- lik keterbatasan itu KTSP berha- rap, produksi ketiga dengan du- Sebuah adegan pentas "Sekrup" di Purna Budaya, Minggu (9/8) malam. rasi pentas dua jam itu, dapat sedikit menyegarkan kiprah te- ater kampus di luar tembok, yang akhir-akhir ini terkesan mandeg. www LAKON Sekrup mengisahkan perjalanan hidup Yebe (Setyo Budiman), sosok yang tertekan oleh beban hidupnya. Teror yang menekan jiwa Yebe di lingkungan rumah datang dari ibunya, Mae (Indiyati), kawan- kawan sepermainannya, sampai pekerjaan yang dibebankan ma- jikannya, Juragan (Waspodo La- nang). Akibatnya, Yebe menga- lami krisis batin berkepanjang- an. Sebagai pekerja, Yebe pun digambarkan lengkap dengan Sima Band ke Yamaha Music Contest di Tokyo KELOMPOK Sima Band dari Jakarta berhak mewakili Indo- nesia Yamaha Music Quest 1992 (YMQ) di Tokyo, Jepang. Tiket ke Toyko ini diperolah Sima Band setelah berhasil keluar se- bagai juara pertama, dengan membawakan lagu Aefa Furi Aufa Feuna, dalam malam final YMQ '92 untuk tingkat nasional di Teater Terbuka Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, Sabtu (8/8) malam. Sima Band yang terdiri dari Ferdinand Marrsa (kibord), Mar- cel Aulia (kibord), Hantriessa (drum), Dessy Amaz (bass), Do- ni (gitar), Rita Effendi (vokal) dan Dessy Fitri (vokal) itu ber- hasil menyisihkan sebelas saing- annya. Salah seorang dewan juri, Benz Leo, mengatakan, dalam YMQ '92 itu bisa dilihat pesat- nya perkembangan musik di In- donesia. Sebagian peserta me- nyajikan musik-musik yang ber- bau etnik Indonesia. "Karena siapa yang bakal juara bakal di- adu dengan juara-juara dari ne- gara-negara yang memang main musiknya sudah maju." ujar Benz. Hasil selengkapnya dalam festival itu sebagai berikut. Juara Wayang & Puppet (Jakarta), ju- I SIMA Band (Jakarta), juara II ara III Cartenz (Jakarta) dan Gas Rock (Jakarta). (ino) PESULAP David Copperfield untuk kedua kalinnya -- perta- ma pada 1990-akan kembali ke Indonesia. Ia dijadwalkan melakukan pertunjukan di Istora Senayan, Jakarta, pada 17-20 September mendatang. Kehadir- an Copperfield tersebut merupa- kan rangkaian tur kelilingnya ke beberapa negara, antara lain Je- pang, Siangapura, Malaysia, dan Hongkong. Menurut Roy Irawan Tjandra dari Sentra Enterprise yang me- ngundang Copperfield, pertun- jukan tukang sulap itu dua ta- hun silam terhitung sukses. "Ma- lahan waktu itu banyak yang ti- dak kebagian tiket. Maka seka- rang kita datangkan kembali. Sehingga mereka yang waktu itu tidak kebagian tiket, tidak penasaran," kata Roy, di Jakarta, akhir pekan lalu. Copperfield merupakan pe- sulap kelas dunia yang pernah 'menghilangkan' patung Liberty, pesawat jet dan sebuah gerbong kereta api Orient Express. "Sudahlah," berkata paman Lamta yang lain itu, "kita jangan memperpanjang persoalan ini. Kita akan menganggap bahwa persoalannya sudah selesai." "Silakan, Kakang. Tetapi aku akan membuat perhitungan de- ngan orang yang telah membu-katan nuh Lamta." Sebagai penyelenggara per- tunjukan, Sentra Enterprise be- kerjasama dengan Yayasan Dharma Ibu Pusat. "Keuntungan dari pertunjukan ini nanti akan kian tubuh Renik sudah diang- kat ke kuburan. Sebenarnyalah, bahwa Ki Ja- gabaya dan Mas Demang berge- gas pergi ke rumah Lamta sete- lah mayat Renik berangkat ke kuburan. Keluarga Lamta menyambut kedatangan keduanya dengan baik. Demikian keduanya da- tang, maka upacara pemberang- mayat Lamta pun segera dimulai. Ragapati terkejut ketika tiba- tiba saja seorang yang bertubuh raksasa berdiri di sebelahnya. Sambil menggamit Ragapati de- ngan sikunya orang itu berta- nya, "Kaukah yang dipanggil Mas Demang?" kesetian mutlaknya kepada Ju- ragan, yang berkuasa penuh a- tas nasibnya. Puncak krisis di- mulai ketika Yebe 'dipensiun' dari pekerjaan, sementara kebu- tuhan keluarga semakin bertam- bah. Yebe menjadi limbung, dan perjalanan sosok Yebe per- lahan-lahan bergeser, menuju kemuraman yang berujung pada maut. la mati dan tersiakan. "Ya," jawab Ragapati singkat. "Di mana Ki Jagabaya?" berta- nya orang itu pula. Ragapati sama sekali tidak menaruh curiga. Ia mulai meng- edarkan pandangan matanya. Tetapi Ki Jagabaya tidak tam- pak. Hal itu, misalnya terlihat pada adegan ranjang antara Ye- Sebagaimana pentas bercorak be dengan istrinya, yang dipera- sampakan, detil perjalanan hi- gakan sedemikian verbalnya. Ju- dup tokoh Yebe digambarkan ga pada penceritaan tentang be- dalam alur komedi yang cair, ban kerjanya. Kedua segmen dan datar. Bahkan, cenderung cerita ini, digambarkan dalam meniadakan suspens yang acap- gerakan pantomimik yang gam- "Kisah ini menggambarkan kali dibutuhkan untuk menyen- blang, dan repetitif, dengan bahwa manusia hidup dalam tak konsentrasi penonton. Wal- iringan musik yang didominasi sistem yang mekanis," kata Giri hasil, sebagai sebuah komedi suara perangkat pentatonis. pula. (ptg) djo, di Beteng Vredeburg, Yog- yakarta, Sabtu (8/8). Diskusi merupakan bagian dari Pameran Seni Rupa dan Kerajinan, salah satu aktivitas ASEAN Festival of Arts (AFA) 1992. Koleksi batik Iwan Tirta dan Soemihardjo juga dipamerkan dalam pameran ter- sebut, selain milik Ardiyanto, Risman Marah, Obin dan lain-la- in. Koleksi Batik Minim, karena Tak Terdokumentasikan SELAMA ini pengkoleksian batik sangatlah minim, karena sejak dulu para pelakunya be- lum menyadari apa yang diha- silkan merupakan karya kreatif yang indah dan mempunyai ni- lai seni yang tinggi di kemudian hari. Koleksi batik yang lengkap sulit ditemukan, karena dalam kebudayaan Indonesia di masa lampau memang belum menge- nal tradisi tulis sehingga karya kreatif itu tak terdokumentasi- kan dengan baik. Demikian antara lain kesim- pulan dari diskusi tentang batik oleh Iwan Tirta dan Soumihar- Lewat makalah berjudul Quo Vadis Batik Indonesia, Iwan Tirta yang populer sebagai de- sainer itu mengatakan, pada za- man dahulu, orang membuat batik sebatas sebagai konsumsi. Itu pun dalam jumlah terbatas. Para pembatik tidak sempat ber- pikir untuk meproduksi dalam jumlah banyak. "Ketika batik yang telah dibuat tersebut tak ada, maka hilang sudah jejak batik tersebut tanpa sempat di- dokumentasikan," kata Iwan Tir- ta. David Copperfield ke Indonesia Lagi Saputro Juarai DJ Contest '92 dipergunakan untuk mendanai pembangunan gedung pusat la- tihan wanita," ungkap Ketua Ya- yasan Dharma Ibu Pusat, dr JW pun Sekrup tak banyak meng- undang tawa penonton. Yang menarik lagi, beberapa sekuen pengalaman tokoh sen- tral, diekplorasi sedemikian detil dan habis-habisan, sehingga menyita kesan penonton terfo- kus pada satu segmen adegan saja. Gautama. Setiap harinya, pertunjukan Copperfield dijadwalkan ber- langsung dua kali, yakni pada pukul 18.00 dan 21.15 WIB. Khusus untuk Minggu (20/9), diselenggarakan pertunjukan ekstra, pada pukul 14.00 WIB. Tiket masuk, untuk kelas VIP dijual seharga Rp 125.000, kelas I Rp 50.000, kelas II Rp 30.000 dan kelas III Rp 15.000. Pemesanan tiket dapat dila- kukan di beberapa tempat, an- tara lain di (1) Sekretariat Sentra Enterprise, Kanindo Plaza Lt 5, Jalan Gatot Subroto Kav 23, Te- lepon 518220, 518221, (2) Keris Gallery, Jalan HOS Cokroamino- to.87, Telepon 326908, Jakarta (3) Hotel Papandayan, Jalan Gatot Subroto, Telepon 430788, Bandung, (4) Ibu Jalah Cikini Raya Jakar (331178), (5) Naomy Boutique, Grand Wijaya Centre Jakarta (7206596), (6) Dwima Supermarket Jalan Ach- mad Yani Jakarta (411797) dan Nastra Jalan Melawai 111 Jakarta (7203222). (alp/ino) "Aku lihat beberapa orang su- dah menyiapkan obor." "Itu bukan persoalan pokok. "Baiklah. Jika Ki Jagabaya la- Yang aku persoalkan adalah si- ri, maka kaulah yang harus ber- kap Ki Jagabaya yang sangat Minimnya pengkoleksian ba- ra pelaku batik memang belum tik, antara lain disebabkan oleh berpikir bahkan tidak menya- dua faktor, intern dan, ekstern. dari bahwa apa yang dilakukan- Intern, pelaku yang melestari- nya akan menghasilkan karya kan barik sulit ditemukan, di yang indah dan menjadi sebuah antaranya karena faktor urbani- catatan sejarah. Bahkan mem- sasi dan transmigrasi. "Sementa- punyai nilai ekonomi yang ti- ra itu, sarana untuk proses pem- nggi. buatan batik sendiri, misalnya li- lin sebagai bahan batik, juga makin sedikit diproduksi," kata- nya. Dari sisi ekstern, lanjut Iwan, kemajuan industrial dan pereko- nomian menyebabkan timbul- nya patron baru yang mempe- ngaruhi selera masyarakat. "Hal ini menyebabkan mengikis pa- sar batik, karena pengaruh-pe- ngaruh tersebut," kata Iwan. Yang diperlukan kini, menu- rut Iwan, adalah perluasan wa- wasan dan intelektualitas dari orang-orang yang peduli de- ngan masa depan batik sebagai upaya melestarikan dan me- ngembangkan warisan budaya itu. Iwan menilai, tak setiap orang tahu nilai tinggi batik. Untuk itu diperlukan penyuluh- an-penyuluhan. "Yogyakarta se- bagai kota dengan budaya yang masih kuat dan ditunjang ka- langan-kalangan tradisional yang selalu peduli dengan hi- dup matinya batik akan dapat mengangkat kembali batik," ha- rap Iwan. www SEMENTARA itu, Soemihardjo mengatakan, pada waktu itu pa- SAPUTRO (22) dari Yogya- karta keluar sebagai juara Disc Jockey (DC) Contest'92 yang di- selenggarakan di Papillon Vide- otheque, Jalan Suryotomo, Yog- yakarta, Minggu siang (8/8) dan menyisihkan tujuh orang peser- ta lainnya. Lomba berlangsung kurang lebih tiga jam, dimulai pukul 15.30. Bernas/ptg Gerak-gerak repetitif, juga banyak ditemui pada bloking beberapa pemeran pendukung, dalam hal ini tiga tokoh yang memerankan kawan seperma- inan Yebe, yang selalu bergerak beriringan menjelajahi ruang pentas. Kisah itu, secara umum hen- dak menggambarkan sebuah bangunan sistem masyarakat yang menurut sudut pandang penulis naskah, telah menja- dikan manusia sekadar berperan sebagai sebuah "sekrup" dari mesin raksasa. tanggung-jawab, kenapa mayat Lamta harus mengalah. Kenapa kau lebih dahulu menghadiri upacara pemakaman Renik?" "Sebenarnya tidak ada apa- apa. Karena keduanya tidak da- pat berangkat bersama-sama, maka harus diambil ketentuan, salah satu akan diberangkatkan lebih dahulu. Baru yang lain. Ji- apa?" ka tidak ada persoalan yang timbul di antara keluarga ka- kang Lamta dan Yu Renik, ma- ka keduanya akan dapat dibe- rangkatkan bersama. Tetapi me- nilik sikap keluarga masing-ma- sing di saat kita kembali dari ru- mah Kang Lamta, suasananya menjadi kurang baik, sehingga Ki Jagabaya mengambil kepu- tusan untuk tidak berangkat bersama-sama ke kuburan." "Tetapi kau lihat, langit sudah menjadi muram. Sebentar lagi malam akan turun. Kami akan kemalaman di kuburan." Lomba diadakan oleh kelom- pok Tantrama, sebuah perkum- pulan putra putri BRI, bekerja- sama dengan Radio Rakosa FM dan Papillon Videotheque. Bagi Tantrama kegiatan yang sifatnya show baru kali ini digelar. Lom- ba diadakan dengan tujuan me- nggali potensi anak muda da- lam bidang musik. meremehkan keluarga kami." "Sama sekali tidak ada niat seperti itu." "Tentu kau membela Ki Jaga- baya. Tetapi aku tidak peduli. Kau, Ki Jagabaya dan Mijan yang membunuh Lamta harus bertanggungjawab." "Bertanggungjawab tentang "Tentang semua tindakan yang bukan saja mengakibatkan kematian Lamta, tetapi juga ke- lambatan dari pemakaman ini." Ragapati tidak menjawab. Ia melihat Ki Jagabaya berada di barisan paling depan dari iring- iringan yang mengantar mayat Lamta ke kuburan. Tetapi Ragapati tidak menga- takan kepada orang bertubuh raksasa itu. Jika orang itu mem- persoalkannya dengan Ki Jaga- baya, maka keberangkatan iring-iringan itu akan tertunda lagi, sementara langit menjadi semakin buram. Lebih-lebih, lanjut Soemihar- djo, pada waktu itu lukisan cat dalam keadaan lesu, sehingga karya-karya batik harusnya da- pat lebih berpeluang. "Yang mencuat waktu itu adalah batik kreasi baru, yakni batik dengan kedinamisan pola dan warna dengan menggunakan media li- lin. Tapi situasi pasar batik tetap pada 1967-68 aktif mengadakan sepi," kata Soumihardjo, yang pameran batik itu. Di belakang Ki Jagabaya, se- bagian bebahu padukuhan in- duk berjalan berbaur dengan keluarga Lamta, sedangkan se- Pada dekade itu, tutur Soemi- hardjo, ia membuat eksperimen. dengan motif-motif yang baru, seperti yang juga dilakukan o- leh para seniman batik lainnya. melalui kanvas, yakni Bagong Kussudiardjo, Sulardjo, Kuswaji lah titik mula adanya batik mo- dan juga Amri Yahya. "Di sini- lepas dari tradisi," katanya. dern yang lepas dari aturan dan Perkembangan batik kreasi baru tersebut, lanjutnya, menda- pat sambutan yang positif dari masyarakat. "Tetapi perlu dii- ngat, meski kreasi baru, kami juga mempertahankan keunikan batik dengan cecek-cecek seba- gai isian atau variasi dan ternya- ta memberi efek dan ciri tersen- diri," imbuhnya. (yul) "Secara keseluruhan lomba ini bagus, ide-ide mereka bagus dan rata-rata bahasa Inggrisnya juga baik. Seorang DJ paling ti- dak harus bisa berkomunikasi dengan penonton dan karena Dewan juri juga memutus- kan, Bambang Susilo (26) dari Magelang sebagai juara kedua dan Vanda Verena (22) dari Yo- gya sebagai juara ketiga. "Vanda Verena, satu-satunya peserta wanita, juga sekaligus sebagai juara favorit berdasarkan peni- laian penonton," kata Dodot, se- usai lomba, di kantor Bernas, Senin (9/8). banyak penonton bukan orang Indonesia, maka bahasa sebagai pengantar adalah alat yang pa- ling mutlak mereka kuasai," ka- ta Cica Siswadi, salah seorang dari lima juri dari lomba, di Pa- pillon. "Kegiatan ini selain untuk mengisi kegiatan anak muda yang sifatnya positif, juga untuk menunjukkan potensi mereka di bidang musik," kata Dodot Kus uma Wijaya, ketua panitia, ke pada Bernas, di sela-sela lomba. Di samping itu, lanjut Dodot, lomba juga dimaksudkan agar orang tidak memandang negatif dan mengindetikkan diskotek dengan kegiatan yang negatif. Dari diskotek muncul juga orang-orang berprestasi di bi- dang musik. Para juara, selain trofi dari panitia, juga berhak mendapat- kan berbagai macam hadiah. Khusus bagi juara favorit, diberi- kan trofi dari perancang Dadang Koesdarto yang juga bertindak selaku juri. (yul) bagian yang lain telah menda- hului bersama iring-iringan yang mengantar mayat Renik. Ragapati justru menjadi geli- sah melihat sikap salah seorang di antara keluarga Lamta yang marah itu. Orang itu tampaknya memiliki keyakinan yang tinggi atas kemampuannya. Namun ketika Ragapati pun kang iring-iringan itu, orang kemudian melangkah di bela- bertubuh raksasa itu selalu bera- da di sebelahnya. Ragapati me- rasa bahwa sesekali orang itu berpaling dan memandanginya dengan tatapan mata yang me- mancarkan kemarahan. Ketika iring-iringan itu sam- pai di k uburan, maka upacara penguburan Renik telah selesai. antamya sampai ke kuburan ti- Tetapi orang-orang yang meng- dak segera pulang. Mereka me- mang menunggu iring-iringan yang membawa mayat Lamta. Ketika upacara penguburan Lamta dilakukan, gelap memang mulai turun. Beberapa orang yang membawa obor mulai di- nyalakan. (Bersambung) Color Rendition Chart LUAR Binatang Peroleh Makanan Le LONDON-Menurut para ilmuw Lancet, anjing dan kucing di ru Barat memperoleh makanan ya duk tuna-wisma yang terdapat kesulitan. Makanan binatang p dung banyak vitamin dan mi makanan yang diberikan kepa menunjukkan, makanan yang itu mengandung riboflavin, ni lebih banyak. Sementara makar para pengungsi hanya berkisar 30 gram legumes (polong), 20 Pemerintah Pakistan Lanjutk ISLAMABAD Perdana Men Minggu, membentuk suatu k menyelidiki lebih lanjut kema Zia-ul-Haq, yang meninggal tahun lalu. Penyelidikan in dibentuk Syarif, semenjak ia pembentukan komisi itu dium keempat kematian Jenderal setelah kudeta militer pada tah tiga orang yang dikepalai ol- Shafiur Rehman. Komisi akan mencari sebab-sebab kecelaka C-130 yang terjadi pada 17 Ag akan menentukan apakah itu ini, kecelakaan pesawat yang menjadi suatu misteri. (Rtr/ri KEMBANG API-Semaraknya kemba Minggu (9/8) sebelum upacara pering TELP. IKLAN 61211 furniture ANTAR JAYA JL.Pandean UH XII/3 B, telp.78465 Jual beli, tukar tambah meubel. Menerima kredit & arisan sampai 10 terima reparasi meubel + jok mobil. foto studio KENCANA FOTO STUDI INTERIOR MEWAH FULL AC J.P. Diponegoro 106 Telp. 3064 Yogy ANEKA INDAH Foto & Video Edit & Variasi JI. KHA. Dahlan 149 Telp.3158 Yogyakar rumah makan RM. MUTIARA, JI. Kaliurang Km. Sedia aneka masakan gurameh/len ayam bkr/gr, soto ayam/sapi, bakso, dill kost Menerima kost putra/i Tegal Panggung 1990. Hub: Bu Bedjo Telp. 61501 Fasilit 6 kamar, 2 dapur, 3 kamar mandi, Pa Telp. List 900 V. kursus PROGRAM ULANG TAHUN YANG ke LPKKARIR" JL Kusumanegara 184, Jl. Gejayan S Pom Bensin, JI Babaran 63-Telp71137 Y Biaya hanya Rp. 10.000 untuk jenis kursu -STIR MOBIL DAPAT SIM -MONTIR MOBIL/MONTIR SEPEDA MOTO -MENGETIK BERUAZAH P & K TATA KECANTIKAN RAMBUT/KULIT Semua siswa dapat Hadiah Langsung WIDYALOKA JL. Gejayan 16 Telp. 5306-66755 YH- Quick Basic 15 Ags. Jam 08.0 Operator Komputer. 21 Ags. Jam 10.3 Operator Komputer.....25 Ags. Jam 16.C Lotus+ Sideways 26 Ags. Jam 08.0 dBase Programming...26 Ags Jam 16.0 WS+GB+ Inset 27 Ags. Jam 08.C Bahasa Jepang Arka Paramita, Jl. Cik D Tiro 4 Phone 2480 Yk Blaya Kursus 36.000 paket 3bln, Fas: Didukung Pengaja Is Waseda & KEIO Univ Tokyo, Hand Out Kampus Eksklusif, tnp uang pendaftaran Kelas Percobaan KMA-Kenak-Elektone pada bulan Agustus 1992. Pendaftaran : KURSUS MUSIK New Lyra JL. Pakuningratan 71 Telp. 2938 Yogyakarta EXCLUSIVE DEALER FOR YAMAHA MUSICAL INSTRUMENTS CV. New Lyra YOGYAKARTA 2. New Lars GIT! gajah mada lets LANGUAGE & EMPLOYMENT TRAINING SERVICE LETS FAS: NATIVE SPEAKER, MODUL UP TO DATE, STAF PENGAJAR LULUSAN UGM,PRAKTEK KE OBYEK WISATA WE MAKE YOU PROFESIONAL Programmes: ENGLISH CONV. 12 BI INTENSIVE ENGLISH CONV. 113 BI INTENSIV TOUR GUIDE ENGLISH TRANSLATION 2 BI INTENSIVI GAJAH MADA LETS &