Tipe: Koran
Tanggal: 2002-03-15
Halaman: 06
Konten
4cm WASPADA DEMI KEBENARAN DAN KEADILAN Harian Umum Nasional WASPADA Terbit sejak 11 Januari 1947 Pendiri: H. MOHAMMAD SAID (17 Agustus 1905- 26 April 1995) Hj. ANI IDRUS (25 November 1918 - 9 Januari 1999) Pemimpin Umum: dr. Hj. Rayati Syafrin, MBA Pemimpin Redaksi/Penanggungjawab: H. Prabudi P. Said Wakil Pemimpin Umum/Wapemred: H. Teruna Jasa Said Pemimpin Perusahaan dr. Hj. Rayati Syafrin, MBA Redaktur Pelaksana Azwir Thahir, Sofyan Harahap Dewan Pelaksana Redaksi : T. Junaidi, Hendra DS. Edward Thahir, Muhammad Joni. Sumaharja Ritonga. Nurhalim Tanjung. Akmal AZ, Rudhy Faliskan Alamat Kantor Pusat, Penerbit, Redaksi, Tata Usaha/Periklanan Jalan Letjen Suprapto/Brigjen Katamso No. 1 Medan 20151 Tel. (061) 4150858 (3 saluran), Faks: (061) 4510025 e-mail :waspada@indosat.net.id Kantor Biro redaksi/Perwakilan Periklanan: (1) Bumi Warta Jaya, Jalan Kebon Sirih Timur Dalam No. 3 Tel. (021) 322216 Faks. (021) 3140817 Jakarta Pusat (2) Perwakilan Waspada Jalan Ratu Syafiatuddin No. 21-C Tel.(0651) 22385 Banda Aceh 23122 (3) Jalan Listrik No. 11 Lhokseumawe Tel. (0645) 44206 (4) Komplek Windsor Square Blok B No. 28 Nagoya, Batam Tel. (0778) 430923 Penerbit PT Penerbitan Harian Waspada Komisaris Utama: Tribuana Said Direktur Utama: dr. Hj. Rayati Syafrin, MBA SIUUP: 065/SK/MENPEN/SIUUP/A 7/1985 tanggal 25 Februari 1988 ISSN 0215-3017 -2012 Percetakan: Percetakan Web PT Prakarsa Abadi Press, Jalan Letjen. Suprapto/Brigjen Katamso No. 1 Medan 20151 Tel.612681 Isi di luar tanggungjawab pencetak Harga iklan tiap mm kolom Rp. 7.000 ukuran 42 mm. Tajuk Rencana Dinamika Tahun Hijriyah A gama di negara kita Pancasila merupakan sumber kehidupan spiritual, moral dan etika. Pernyataan itu sering kita dengar dari para petinggi negara ini. Akan tetapi, bagaimana persisnya aplikasi pernyataan tersebut, belum jelas benar. Apalagi kalau kita menyoal peraturan perundang-undangannya. Masalah spiritualitas misalnya, masih rancu pe- ngertiannya, sekurang-kurangnya pada masyarakat awam Kata "spiritual" umumnya dimaknai kekuatan gaib atau kekuatan yang bersumber pada yang gaib. Tentunya kita memiliki pengertian dan penghayatan spiritualitas yang berbeda dengan animisme dinamisme, karena spiritualitas kita bersumber pada agama. Andaikan kita sepakat bahwa Maha Sumber spi- ritualitas itu hanya Tuhan Yang Maha Esa dan la Maha mengawasi segala, kehidupan kita tentunya terkendali. Spiritualitas kita menurut agama dimulai dari hal seperti itu, dimulai dari penghayatan akan kehadiran-Nya. Kalau kita sendirian, Dia yang Kedua dan kalau kita berdua, maka Dia yang Ketiga, begitu seterusnya. Pada hakikatnya kita tak pernah sendiri, dan inilah sumber spiritualitas. Spirit atau kekuatan mengendalikan hidup dan kehidupan kita. Perzinahan dan pelacuran terjadi melalui lokalisasi tampaknya memang sengaja" dipelihara di tanah air ini. Maraknya pornografi, perjudian dan bentuk-bentuk kemaksiatan lainnya, sudah menjadi tontonan kita keseharian. Kegelisahan serta kekhawatiran global bukan lagi gejala. Penyakit AIDS pun sudah banyak yang membunuh di antara kita, karena pelecehan kita terhadap larangan-Nya. 14 Sebagai Muslim, kita memerlukan kehidupan spiritual yang rasional, bukan irasional atau yang suprarasional. Karena itulah, memasuki Tahun Baru Hijriyah hari ini, 1 Muharram 1423 Hijriyah, ada banyak harapan yang kita gantungkan pada pergantian tahun ini. Dari masalah kehidupan spiritual dan moral sampai etika masyarakat dan bangsa ini. Paling tidak kita kehendaki adanya penyem- Sudah barang tentu masyarakat Sumut khu- susnya warga Medan tidak bisa menerima tim kesayangannya terkena degradasi. PSMS meru- pakan tim yang disegani selama ini. Dia pernah berjaya dalam kompetisi PSSI sejak tahun 1950- an sehingga digelar dengan julukan The Killers, namun julukan itu sudah tak melekat lagi pada saat ini. Mengapa? Karena reputasi tim PSMS anjlok. Jika Tuhan Maha mengetahui dan Dia senantiasa bersama kita, dan bahkan Tuhan hanya berpihak pada kebenaran, keadilan dan kejujuran, tentunya pada kehi- dupan moral dan etika kita, kita pun mendapatkan banyak manfaat dari kehidupan spiritual semacam itu. Namun apa yang terjadi? Kalau tahun Hijriyah bermula dengan keberanian, mana pula keberanian kita meninggalkan yang serba haram. Uang haram, makanan dan minuman haram, pergaulan yang haram. Hijrah juga mengajarkan pengorbanan. Berapa dan negara? Kita tampaknya baru menghayati kehadiran-Nya pula yang telah kita korbankan untuk masyarakat, bangsa ketika kita sedang beribadah dan melupakan-Nya sesudah itu. Di sini kita memang patut prihatin dengan masih jauhnya kesenjangan antara perilaku ibadah dan perilaku sehari- hari. Lihatlah maraknya korupsi dan kolusi, kebocoran atau pembocoran, masih terjadi dan dirasakan di mana- Tampaknya daya tarik komersialisasi lebih dominan daripada pengorbanan yang dapat kita lakukan. Seakan- akan dunia ini hanya berisi materi, dan pendekatan kita pun serba materi. Untuk itu, kita memerlukan pendekatan imani terhadap banyak perbuatan kita, terutama untuk masyarakat dan bangsa ini. mana. Hijrah juga mengingatkan pikiran jenius Nabi Muhammad SAW, dan itu pun teladan yang baik bagi kita. Prediksi masa depan adalah bentuk kemampuan seorang pemimpin yang berhasil, apalagi juka diikuti dengan tindakan antisipatif terhadap masa depan. Di tahun 1970-an hingga 1980-an PSMS mera- jai kompetisi tingkat nasional dan sangat banyak melahirkan pemain nasional, seperti Nobon, Yus- wardi, Tumsila, Wibisono, Effendi Marico, Ronny Pasla, Parlin Siagian, Yusnik Adiputra, Nurdin, Ponirin Meka, Nirwanto, Sakum Nugroho, Freddy Hutabarat, Badiaraja Manurung, Sugito, Zulkar- nain Lubis, Ricky Yacob dll. PSMS berulang kali menjuarai event nasional, bahkan ketika dihadap kan dengan tim luar negeri pun mampu meraih kemenangan. pitan jurang antara perilaku ibadah dan perilaku sehari- hari. Adanya penghayatan spiritual akan kehadiran Tuhan, tidak sekadar ketika kita berada dalam tempat ibadah. Era setelah itu reputasi PSMS naik turun. Pelatih berulang kali diganti. Parlin pernah sukses sebagai pemain dan pelatih, namun di tahun-tahun berikutnya mengalami kegagalan. Dalam kompetisi Liga tahun ini Parlin kembali dipercaya menangani tim PSMS menggantikan pelatih bertangan dingin Suimin Diharja yang dibajak" PSPS Pekanbaru dengan nilai kontrak ratusan juta rupiah. Sayang Parlin kembali gagal karena materi pemainnya rata-rata kelas dua sehingga lebih banyak kalahnya ketimbang menang. Tahun Baru Hijriyah kita akui sebagai tahun yang kelahirannya tidak dapat dilepaskan dari sejarah dakwah Islam. Ia bermula dari hijrah Rasulullah Muhammad SAW bersama sahabat beliau dari Makkah ke Madinah. Ia meru- pakan tindakan yang strategis. Ia tindakan yang memerlukan pikiran dan prakiraan yang jenius. Ia juga memerlukan keberanian, pengorbanan dan memerlukan disiplin, per- saudaraan dan ketabahan. Dalam hijrah kita melihat persaudaraan dan ketabahan, antara kaum Muhajirin (para hijrahwan) dan kaum Anshor (penolong). Ini pun masih sangat perlu kita aplikasikan pada masa kini untuk persaudaraan dan kerukunan masyarakat dan bangsa kita, yang kini tercabik-cabik konflik. Semoga I Muharram 1423 Hijriyah tidak hanya pergantian tahun, tetapi juga membawa angin segar bagi kehidupan masyarakat dan bangsa kita. * PSMS Perlu Suntikan Vitamin' J angan salahkan tim PSMS kalau kini berada di urutan kedua dari bawah dan terancam degradasi, tetapi salahkanlah pengu- rusnya yang tidak serius mempersiapkan timnya menjelang putaran pertama LI-VIII diputar. Menjelang putaran kedua digelar tidak ada pilihan buat tim yang disebut Ayam Kinantan itu selain harus berjuang ekstrakeras untuk meng- hindari penurunan kelas. Kalau tidak, PSMS akan mencatat sejarah hitam yang memalukan. Kita menilai kepergian Suimin ke klub lain karena dia sakit hati atas janji-janji pengurus PSMS. Banyak yang dijanjikan namun sedikit yang terealisir. Janji naik haji pun gagal karena PSMS tidak juara. Padahal, posisinya cukup terhormat PSMS masuk putaran final. Andai saja pengurus PSMS punya hati nurani dan tahu menghargai jerih payah pelatih selayaknya pelatih sekaliber Suimin yang sudah menunjukkan reputasinya diberi hadiah naik haji gratis plus bonus uang sehingga dia tidak lagi mendiami rumah di DPR alias daerah pinggiran rel. Tak biasanya tim PSMS loyo. Biasanya PSMS selalu tampil garang, percaya diri. Meski secara teknik kalah dari lawan, namun PSMS tak pernah rendah diri, malah tampil habis-habisan dibarengi dengan fanatisme tinggi sehingga lawan kelabakan. Ciri khas PSMS itulah yang hilang saat ini sehingga lawan mampu mendikte permainan dan meme- nangkan pertandingan. Kalau pengurus PSMS kemudian mengganti Parlin dengan pelatih lain kita menilai itu risiko pelatih yang gagal. Kalau sukses dia disanjung, sebaliknya kalau gagal dicaci-maki penonton dan ditendang. Itulah sebagian dari aspek "spiritual" hijrah yang kalau boleh disebut dengan sebutan dinamika hijrah. Tiap kali tahun baru ini kita lalui, kita diingatkan akan hal itu. Perlunya hijrah, dinamis dan tidak statis untuk perubahan ke arah yang lebih baik. Melestarikan yang lama yang baik dan mengambil yang baru yang lebih baik. Pertanyaan- nya, sanggupkah kita untuk itu? Di sisi yang lain, hijrah mengandung nilai spiritual tindakan strategis. Sebagai bangsa, mana-mana tindakan strategis kita untuk menyelamatkan bangsa kita yang telah terpuruk akibat krisis multidimensional, secara mental, mana tindakan strategis kita menyelamatkan alam, lingkung- an, hutan, laut dan udara kita? Kita tidak bisa menyalahkan Suimin yang me- milih pindah ke PSPS ketimbang melatih di bekas klub yang membesarkan namanya. Adalah hak Suimin dan juga Arfan Lubis, Edu Juanda dll yang hengkang ke daerah lain karena di klub barunya mereka lebih dihargai, masa depannya lebih terjamin ketimbang bertahan di PSMS sampai akhirnya tak terpakai lagi. Menjelang putaran pertama usai, tim PSMS membuat senang pecintanya dengan kemenangan telak 4-0 atas Persikab Kabupaten Bandung. Keme- nangan itu merupakan hiburan buat masyarakat, pemain, pelatih dan pengurus sekaligus motivasi tim menghadapi putaran kedua yang dipastikan semakin berat. Kita berharap kepada pengurus PSMS untuk membenahi timnya yang masih sangat rapuh untuk menghindari penurunan kelas. Tugas pelatih A. Rahman Gurning tak kalah beratnya untuk meng- genjot fisik dan stamina pemainnya. Sebab, hanya dengan itu PSMS bisa mengeluarkan fanatismenya yang tinggi guna mengimbangi lawan yang jauh lebih siap dalam segala hal termasuk teknik. Mengingat jadwal yang ketat dan dekat maka jalan atau solusi yang mungkin bisa dilakukan pengurus adalah dengan memasukkan sejumlah pemain baru, tentunya yang berkualitas sehingga kekuatan tim PSMS benar-benar bertambah secara signifikan. Masih ada usaha lain untuk memperkuat- Kalau hidup pemain sudah sejahtera dia akan ber- nya yaitu meningkatkan kesejahteraan pemain. konsentrasi dan mau mati-matian di lapangan per- mainan, bermain habis-habisan demi tim yang dibelanya. Sebaliknya, kalau hidup pemain parah dia akan menggunakan berbagai cara untuk meraih uang dengan cara yang tidak halal. Jadi, suntikan 'vitamin' sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kekuatan tim PSMS di putaran kedua. Tanpa suntikan sulit buat PSMS untuk bisa berjaya dalam kompetisi tahun ini. Tidak terkena degradasi saja sudah baik. Justru itu, segala daya dan upaya harus ditujukan untuk memperbaiki kelemahan tim dan menambah pemain baru yang benar-benar baik (berkelas) merupakan jalan pintas yang mutlak diperlukan PSMS saat ini.+ SUDUT BATUAH *Presiden Megawati Soekarnoputri menilai,perdebatan mengenai otonomi daerah (otda) sudah kebablasan menyebabkan timbulnya bibit kecurigaan -Biasalah kebanyakan 'angin sorga' *Bank Indonesia dikabarkan tetap mendukung sepenuhnya Sjahril Sabirin sebagai Gubernur BI hingga akhir masa jabatannya kendati divonis penjara - Wah enak dong pak! Menurut Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah P Agung Pambhudi,investor dikabarkan masih kuatir melakukan investasinya di Medan -Bilang sajalah kuatir kena demo Wak Doel Menyambut 1 Muharram 1423 H Mewujudkan Islam Yang Damai dan Ideal masing-masing untuk diterapkan syariat Oleh Amarul Asyri dan Satrio Dwi Kautsar agamanya. Oleh karena itu, sampai pelak- dang nafsu syahwat menjadi cover depan tabloid dengan tujuan agar media tersebut cepat laris terjual. kan karena keberhasilan proses depolitisasi Islam selama ini di Indonesia, khususnya di era orde baru. Yew seakan tidak didukung pemerintah. Malah ada rumors gugatan ini akan ditolak oleh pengadilan negeri di manapun di In- donesia. sanaan Sidang Tahunan MPR 2001, tetap saja masalah amandemen pasal 29 UUD 1945 "digantungkan". Aktivis Ornop Network of Youth for Peace and Democracy Contoh yang lain, misalnya dalam soal tekad ummat Islam agar masalah por- nografi, minuman keras dan hiburan ma- lam agar ditutup selama bulan Ramadhan temyata tidak dapat 100 persen diluluskan, sebab ada protes dari kalangan tertentu. Bahkan di Bandung dan Batam dengan tidak memiliki rasa malu, maka ada de- monstrasi yang dilakukan kalangan germo, mucikari serta "pekerja seks" yang memin- ta perlindungan DPRD dan Pemda setem- pat agar "lahan kerja" mereka tidak dima- tikan selama bulan Ramadhan yang lalu. Memang selama ini, perang terhadap pornografi masih dalam tahap snob alias munafik. Buktinya masih banyak gem- bong pornografi yang tidak tertangkap dan terungkap karena adanya backing dari aparat keamanan dengan cara membe- rikan "tips" kepada mereka. Bahkan tidak jarang ada yang berpendapat langkah MUI (Majelis Ulama Indonesia) melakukan class action terhadap penyebar pornografi dan kekerasan adalah dalam rangka MUI memulihkan citra, karena MUI saat ini berbeda dengan MUI ketika orde baru yang tunduk dan taat kepada penguasa. Bahkan efek dari depolitisasi Islam sudah cukup mendalam, buktinya tidak ada lagi kepedulian ummat Islam terhadap penderitaan umat Islam yang lain. Bahkan, tidak lagi marah besar sebagai ketika Indonesia dituduh sebagai sarang teroris oleh Lee Kuan Yew. Anehnya, tindakan yang dilakukan oleh pemerintah malah sebaliknya yaitu akan mengeluarkan undang-undang pemberantasan terorisme. Padahal dengan undang-undang ini sema- kin legal kalau Indonesia adalah sarang teroris, I ndonesia, meskipun merupakan negara yang berpenduduk Islam terbesar di dunia, tapi dalam soal meraya- kan hari Tahun Baru Islam (setiap 1 Mu- harram) masih terkesan "minoritas". Bah- kan semangat dan kemauan keras orang Islam untuk menghormati agamanya jauh kalah besar dengan semangat dan tekad ummat Hindu di Bali, misalnya dalam. rangka memperingati hari besar agama yaitu Galungan dan Kuningan. Malah perayaan Tahun Baru Islam "kalah" de- ngan perayaan Valentine Day. Islam di Indonesia selama ini terkesan "diam dan manis", tapi sayangnya "diam dan manis" tersebut merugikan syiar agama Islam. Memperjuangkan Islam yang damai dan ideal di Indonesia memang bagaikan buah simalakama. Di satu sisi, Islam se- bagai agama mayoritas menjadi penentu stabil tidaknya bangsa ini, di sisi lain pe- nyebaran syiar Islam dilarang keras bersifat baru, umumnya banyak acara dilaksanakan untuk menyambutnya dan banyak harapan disampirkan padanya. Pada tahun 2002 ini, pergantian Tahun Baru Hijriyah 1422 H ke 1423 H, jatuh tepat tanggal 15 Maret, tepat satu bulan berjarak dari Tahun Baru Imlek. Apakah datangnya Tahun Baru Islam ini akan disambut meriah atau justru dingin seperti biasanya. Memang, tanggapan umat Islam ter- hadap Tahun Baru Hijriyah, tidak semeriah menyambut Idul Fitri atau Idul Adha. Tak ada tradisi religi yang biasa mengiringi hari Old and Newnya Hijriyah. Baru belakangan ini saja beberapa kalangan yang peduli mulai memanfaatkan mo- mentum Tahun Baru Hijriyah ini untuk berda'wah dan menambal akidah ummat. Itupun belum merata apalagi merakyat. Di sinilah adanya semacam moral force bagi kaum muslimin untuk membe- sarkan momentum Tahun Baru Hijriyah ini semeriah mungkin, setara dengan tahun baru lainnya, walaupun tidak harus dengan pesta di hotel atau acara mubadzir lainnya. Tetapi bagaimanapun, momentum Tahun Baru Hijriyah ini harus kita manfaatkan semaksimal mungkin, paling tidak untuk mengkaji ulang sudah sejauh mana kita berbuat demi kejayaan Islam fil ardli. Oleh Drs Djoko Sugiarno Ketua Divisi Education Watch IPBI Kondisi Ummat di 1422 H Barangkali boleh dicatat bahwa pada tahun 1422 Hini, ummat Islam mengalami titik nadir paling rendah dalam perjalanan sejarahnya. Tercatat berbagai kekalahan ekseklusif. Bahkan tidak jarang stigmatisasi kelompok fundamentalis, radikal kanan dan sekarang "teroris" dikenal kepada pundak pemeluk Islam di Indonesia. Dalam penerapan syariat Islam misal- nya, masih terjadi pro dan kontra. Kalangan yang pro berpendapat syariat Islam bisa diterapkan karena tidak bertentangan de- ngan pembukaan UUD 1945, bahkan me- reka yakin dengan diterapkannya syariat Islam maka Indonesia akan semakin aman dan tenteram. Namun sebaliknya, kelompok yang kontra dengan penerapan syariat Islam berpendapat dengan diterapkannya syariat Islam maka Indonesia akan cenderung menjadi "negara agama" dan ini memicu proses disintegrasi bangsa. Sebab, tidak mungkin di daerah-daerah tertentu di mana Islam bukan mayoritas seperti di Manado, NTT, Bali dan Papua menuntut agamanya T atanan masyarakat madani yang dibentuk Nabi Besar Muham- mad SAW di kota Madinah-sebelum bernama Yastrib-merupakan entitas masyarakat yang cukup dikatakan modem untuk zamannya. Betapa tidak, di sana terjalin hubungan yang harmonis dalam komunitasnya. Hubungan antarwarganya yang pluralistik, bukan hanya budaya, tetapi juga agama, menampakkan hubung- an yang sangat mesra. Sehingga kota itu bernama Madinah al-Munawarrah (kota yang berperadaban). Hijrah yang dilakukan Nabi merupa- kan perintah Allah setelah berjuang me- negakkan kalimat tauhid di Mekkah sela- ma 13 tahun. Tekanan penguasa Qurasih memberikan pelajaran bahwa di dalam masyarakat tidak semestinya terjadi tirani. Di Mekkah wujud tirani mengemuka menjadi pengkerdilan terhadap manusia yang satu atas manusia yang lainnya. Yang tervirtualisasi di Mekkah merupakan hu- bungan kemasyarakatan yang tidak boleh dilakukan. Karena pola hubungan yang seperti itu hanya melahirkan kesengsaraan berkepanjangan. Itulah latar belakang mengapa Ra- sulullah setelah hijrah melakukan reformasi dalam bidang kemasyakatan. Ini dilakukan dengan menyusun 47 pasal perjanjian yang dikenal dengan Piagam Madinah. Piagam Perambahan Hutan di Barumun Tengah Pada saat bangsa kita sibuk menghadapi petaka banjir dima- na-mana, bahkan ibukota repu- blik ini sudah seperti danau be- sar, kita semestinya tidak terlalu terkejut. Sebab pilihan kebijakan kita selama ini yang tidak mem- perlakukan alam dan lingkung- an secara baik. Hukum adat dan budaya ulayat termarginalisa- sikan, sebaliknya hukum negara belum bisa ditegakkan. Trilogi pembangunan yaitu pertumbuh- an, pemerataan dan stabilitas tetap menjadi patokan bagi pe- ngambil kebijakan sampai saat ini. Boleh dikata, kita hanya me- nuai apaa yang telah kita tabur selama ini. dan penekanan oleh kaum kafir terhadap ummat Islam, kelompok dan golongan bahkan negara Islam. Tragedi pemusnahan pemerintahan Afghanistan (Taliban) ba- rangkali adalah tragedi sejarah paling me- malukan dan memilukan yang pernah ter- jadi. Bayangkan saja, bagaimana dengan seenaknya sendiri kaum kafir Amerika memasuki dan memerangi pemerintahan suatu negara berdaulat tanpa alasan yang jelas dan bukti yang kuat. Keruntuhan Pemerintahan Taliban di Afghanistan menjadi bukti dan saksi sejarah, bagaimana hukum bar-bar masih menjadi panutan bagi negara adidaya se- perti Amerika. Tata kehidupan antar bangsa tidak didasari dengan pemahaman, penge- rtian dan persahabatan antar bangsa yang beragam ini. Selain itu, pengelolaan konflik Arab - Israel yang semakin abadi, mengindika- sikan tidak adanya political will dari satu- satunya negara adidaya ini untuk meng- akhirinya. Amerika berlaku sangat pongah, sombong dan merasa paling benar sendiri. Al Qur'an sudah menggambarkan prototip kaum yang pongah dan sombong sejak 15 abad silam. Aamul Huzni 1423 H Heboh Aset Salim Kapan semua ini berakhir? dang dialami ummat Islam di seluruh dunia. Bukan hanya kondisi geopolitik saja yang memprihatinkan keadaan ummat di penghujung 1422 H ini. Kondisi moral dan daya tahan ummat di dalam negeri sendiri juga sudah demikian rapuh. Penya- kit sosial seperti prostitusi, perjudian, nar- koba dan miras serta budaya pornografi terus menggurita dan mencekik akidah ummat. Dekadensi moral sudah menjadi sebuah aksioma. MUI sebagai benteng Oleh Kusmin SPd Mahasiswa Pascasarjana UNIMED ini sendiri merupakan kompromi antar- kelompok. Antar pendatang (muhajirin) dan penduduk setempat (anshar). Kese- pakatan yang dibangun itulah mendasari sendi kehidupan. Dengan dasar itu, Ma- dinah yang dipimpin Rasulullah selama 10 tahun menjadi sebuah entitas adidaya pada zamannya, sebanding dengan im- perium Persia dan Romawi. Kontekstualitas Ke-Indonesia-an Sejalan dengan berjalannya roda sejarah, maka dalam konteks Indonesia perlu dijadikan momentum penting. Kare- na apa yang menjadi cita-cita reformasi yang konon katanya akan mewujudkan masyarakat madani. Ini berkoinsidensi dengan saat Rasulullah membangun Ma- dinah sebagai sebuah komunitas sosial, ekonomi, politik. Indonesia yang terpuruk dalam krisis multidimensional memerlukan formula untuk meneguhkan eksistensi bangsa di mata dunia internasional. Tampaknya se- jarah memang terus akan berulang. Tinggal lagi pelakunya akan berubah. Tinggal lagi bagaimana mengarifi kondisi kekinian dan kedisinian Indonesia. Selain itu, tekad MUI yang akan me- lakukan class action terhadap penyebar pornografi, misalnya tayangan di media massa tetap saja ditanggapi secara "dingin" oleh mereka. Buktinya acara love and life masih ditayangkan oleh Metro TV dan banyak tabloid yang tetap memblow-up tubuh molek wanita yang bisa mengun- Indonesia yang terus mengharu biru dengan "penyakitnya" perlu memaknai kembali upaya yang telah dilakukan Ra- sulullah pascahijrah ke Madinah. Suasana kesemrawutan yang terjadi hanya bisa formal akidah ummat nyaris tidak berbuat apa-apa untuk mengatasinya. Mental KKN para pejabat negara tumbuh subur dan selalu mengintai segala yang berbau uang dan kekuasaan. Strategi perambah ini, tebang dulu, kumpulkan di suatu tempat, ada keributan diamankan dulu, Begitu juga keadaannya di Barumun Tengah, Kabupaten menunggu datang aparat untuk Tapanuli Tengah, tepatnya di pura-pura "pelelangan" karena kawasan aliran Sungai Sihapas telah milik pemerintah. Sehingga dan Aek Manggu. Masalah peng- terlihat berjalan secara legalistik. gundulan hutan bukannya ber- Desa-desa yang bekerja sama de- henti sejak orde baru, sampai ngan pemodal adalah Desa Pa- kini malah makin menjadi-jadi. dang Hasior Dolok/Lombang, Hasil monitor Forum menjelang Lubuk Gonting, Parandolok dan lebaran lalu, terlihat tumpukan Sitada-tada. Keprihatinan juga merayapi dunia politik hampir semua partai Islam. Seba- gian terjadi karena adanya grand design pemecahbelahan ummat, sebagian lagi terjadi karena kerusakan moral orang dalam sendiri. PPP-Reformasi mungkin layak dijadikan probandus untuk memahami bagaimana sebuah upaya pemecahbelahan ummat ini terjadi. Bahkan dalam penyu- sunan pengurusnya di daerah, ada beberapa oknum yang ingin berkuasa di partai ini dengan menggunakan budaya jahiliyah money politic. Hasrat dan birahi beberapa oknum untuk menduduki jabatan pengurus PPP- Reformasi di daerah, telah merobohkan kisi-kisi moral Qur'ani. Fitnah, Ghibbah dan Namimah menjadi ajang gaul mereka yang kecewa karena tidak mendapatkan mandat. Jabatan ketua dan pemimpin bu- kan lagi didasarkan kepercayaan ummat, melainkan berdasarkan ambisi. Inilah semua yang kita miliki di ujung tahun 1422H. Di tahun 1422 H ini pula kita menyak- sikan bagaimana kekuatan fitnah dari para provokator dengan mudahnya merusak tatanan kerukunan antar ummat beragama di Ambon dan sekitarnya. Pembunuhan dan pembantaian berskala setaniah meng- hiasi kerontokan budaya luhur toleransi. Apa yang dicontohkan Nabi Muhammad dalam membentuk dan memimpin masya- rakat yang heterogen, tersapu bersih oleh pikiran kotor dan serakah yang bersarang kuat di benak antek Abu Jahal dan Abu Lahab modem. Jadi apalagi yang dapat dibanggakan dari ummat Islam saat ini. Sejalan dengan itu, perlu dilihat reali- tas di tengah masyarakat. Begitu juga de- ngan birokrat dari kepala lingkungan sam- pai kepala negara. Bagaimana mereka memerankan moralitas. Jauh dari sempur- na. Karena semuanya asik dengan urusan- nya sendiri. Pejabat negara yang idealnya mengurusi negara, ternyata hanya asyik dengan sendirinya. Ternyata kondisi yang sedemikian itu berimbas kepada kehidupan masyarakat yang semakin tidak peduli dengan permin- tahan. Tragisnya, masyarakat juga melaku- kan hal yang tidak lebih dari apa yang dimainkan badut-badut politik. Sehingga masyarakat mengkontribusi kondisi secara negatif. Itulah yang terjadi. Semua itu bermula dari rendahnya kesadaran moralitas. Semua ingin memen- tingkan diri sendiri. Tidak peduli dengan orang lain, walaupun yang dilakukan itu perilaku dehumanisasi. Kondisi inilah yang sama dengan pada saat awal pembangunan kota Yastrib. Depolitisasi Islam Kurang kuatnya semangat umat Islam untuk menghargai dan menyambut baik hari-hari besar agamanya, kuráng kuatnya ukhuwah Islamiyah (persaudaraan di kalangan Muslim) di Indonesia serta masih belum terwarnanya Islam dengan sinar Islam yang rahmatan lil alamiin disebab- Masyarakat yang Berperadaban. Pembangunan Madinah berhasil de- ngan baik dalam kepemimpinan Rasulul- lah. Semua berjalan sesuai dengan keingin- an hati nurani masyarakat. Karena pemim- pinnya menjalankan roda pemerintahan sesuai dengan aspirasi masyarakat dan Shalat dalam manifestasi keseharian adalah hidup hanya dengan menggunakan dan menerapkan norma-norma Qur'aniah. Karena itulah, shalat di zaman Nabi dapat merubah tatanan masyarakat yang tadinya jahiliyah, menjadi masyarakat madani Qur'aniah. Shalat di kala itu adalah shalat Menuju Masyarakat Madani (Refleksi Tahun Baru Hijriyah 1423 H) dibangkitkan dengan perbaikan akhlakul karimah pada semua elemen masyarakat. Ini sangat penting karena tatanan masyara- kat tanpa perbaikan moralitas adalah se- suatu yang mustahil untuk dilakukan. Aamul Huzni Kurang lebih satu atau dua tahun sebe- lum ditetapkannya tahun Hijriyah (tahun ke 10 kenabian), dikisahkan Nabi Muham- mad mengalami masa kedukaan yang mendalam. Dua orang yang paling berpe- ngaruh dalam kehidupan Nabi Muhammad yakni Abu Thalib (paman Nabi) dan Siti Khadijah (istri Nabi) meninggal dunia. Abu Thalib adalah orang yang melindungi Nabi dari segala mara bahaya dan gang- guan dari masyarakat Quraisy. Sepeninggal Abu Thalib, praktis Nabi tidak mempunyai pelindung lagi. Nabi harus mengambil keputusan sendiri dan mengatasi seluruh ancaman dari kaum kafir, seorang diri. Sebuah masa yang ter- amat sulit dan menjepit. Di sisi lain, satu- satunya penghibur Nabi yang paling me- mahami kepribadian dan perjuangan Nabi selama ini juga meninggalkannya untuk selamanya. Dengan demikian, Nabi tidak lagi memiliki penghibur yang meringankan duka laranya. Tahuin ini dikenal dengan nama Tahun Duka Cita (Aamul Huzni). Kondisi ummat Islam saat ini persis seperti kondisi Nabi ketika mengalami Aamul Huzni. Ummat Islam kini tidak memiliki pelindung sama sekali, sehingga orang kafir Amerika bisa dengan bebas membunuhi ummat Islam Afghanistan, Palestina, Irak dan masih banyak lagi lain- nya. Kondisi persatuan ummat Islam sen- dini memang sedang berada pada titik nadir terendah. Semangat fanatisme golongan (semangat jahiliyah, QS 30:31-32) menye- ruak, sehingga menudahkan kaum kafir memecah belah kesatuan ummat. Ketia- daan pelindung inilah yang sekarang se- Forum Peduli Masyarakat Padang Bolak tatanan yang disepakati, juga hukum Ilahiah. Sehingga tidak ada pertika konflik, teror, agitasi, perzinahan, perjudian, angkara murka, kejahilan dan wujud des- truktif lainnya. Kondisi yang baik seperti itu tidak bertahta di sini. Justru yang sebaliknya yang ada di negeri ini. Sungguh ini menjadi sebuah harapan yang ingin dicapai. Kondisi masyarakat madani, masyarakat yang berperadabanlah, yang dicita-citakan. Sungguh ini bukan sekadar utopia mana- kala seluruh elemen di negeri ini mewarisi sikap Rasullullah, tidak terkecuali para pemimpin. Surat Pembaca Tulisan harus ditandatangani dan disertai fotokopi KTP atau tanda pengenal lainnya. Benar dan objektif. Maksimum 1 folio, balok-balok kayu yang cukup ba- nyak di desa Aek Lintah, di pinggir Sungai Barumun. Kini ada laporan bahwa seki- tar 6000 kubik kayu balok di desa Lubuk Gonting, Siparau. Ada pe- modal dari Kisaran menggandeng koperasi bentukan warga desa- desa sekitar kawasan ini. Tanpa mempedulikan masalah lingkung- an, kayu balok yang ada di bukit- bukit hulu mata air terus dite- bangi. Wajar saja daerah ini makin bertambah gersang dan kering tandus, apalagi sebelumnya sudah menjadi daerah yang kritis. Bukti- nya beberapa tahun belakangan ini berhasil panen selalu gagal ka- rena kekeringan. Masyarakat yang berperadaban men- jadi sesuatu yang sangat mahal untuk di- wujudkan realitas yang terjadi sungguh berseberangan. Tatanan kehidupan yang berperadaban dalam masyarakat yang selalu menjunjung tinggi norma hukum yang berlaku (hukum agama dan negara). Ini tampaknya menjadi syarat yang sangat mudah untuk diucapkan, dan tidak untuk diimplementasikan. Menjunjung tinggi hukum pada satu sisi diartikan pelakunya menghargai hak- hak orang lain. Sehingga dengan itu, tidak akan ada bentuk kerusuhan di masyarakat. Lebih dari itu, keseharian masyarakat akan tenteram. Sedangkan sisi yang lainnya adalah masyarakat itu berarti menghargai dirinya sendiri. Itu tampak dengan tidak adanya perlakuan negatif yang dilakukan kepada orang lain dan lingkungannya. Sebab dengan tidak berbuat negatif kepada Deretan truk tronton dengan Air PAM P. Brandan pongah, apalagi dengan kawalan dari aparat melewati jalan desa Macet Terus yang belum beraspal ini. Sedikit pun tidak merasa bersalah, apalagi mengerti dengan hiruk-pikuk de- ngan bencana banjir saat ini. La poran masyarakat bahwa pada hari Rabu, 30/1/2002 malam hari tidak kurang dari 13 truk tronton melewati jalan Gading ini mem- bawa kayu balok. Menurut masya- rakat kejadian ini telah berlang- sung beberapa kali dan akan ber- jalan terus. JUMAT, 15 MARET 2002 6 Dalam kurun waktu yang cu- kup lama masyarakat kota Pang- rasakan air bersih yang mengalir kalan Brandan belum pernah me- terus-menerus seperti di daerah lainnya. Distribusi air untuk ke- perluan rumahtangga kurang me- madai, kurang layak untuk diper- gunakan. Logikanya, air mengalir terus setiap hari tanpa ada gangguan baik pagi hari maupun malam ha- PAM narnya. Berbagai alasan diberikan Bagi rakyat di kawasan ini, bersiap-siaplah menanti akibat Tirta Wampu P. Brandan pura- nya. Tidak hanya sungai-sungai pura tidak tahu tentang hal ini, telah kering, panen gagal akan atau memang tak mau tahu bagai- berakibat pada kehidupan yang makin sulit. Belum lagi keadaan masjid di tepi jalan tepatnya Desa mana distribusi air yang sebe- Gunung Martua, kini telah retak akibat dari getaran truk tronton yang lewat. Apa boleh buat, ru- panya otonomi yang kita harapakn memperbaiki kehidupan, nyata- nya belum memberikan berkah kepada kehidupan rakyat yang terpuruk ini. pihak managemen kalau ada ma- syarakat mempertanyakan. Diawal tahun 2002 sampai saat ini distribusi air untuk masya- rakat kota P. Brandan setiap hari- nya macet, bahkan sama sekali airnya tidak mengalir meskipun sudah memakai pompa air. Terhadap kasus Lee Kuan Yew, pe- merintah hanya meminta klarifikasi tanpa ada upaya hukum yang jelas dan kuat, bahkan pemerintah tidak menggubris per- mintaan masyarakat agar hubungan diplo- matik dengan Singapura diputus. Berbeda dengan semangat pemerintah yang "lem- bek", maka langkah hukum yang ditempuh Abdullah Baasyir (Majelis Mujahiddin Indonesia) yang menggugat Lee Kuan Akibat managemen yang am- buradul, masyarakat dirugikan baik moril maupun material. Kedukaan ummat Islam disempurna- kan dengan berbagai dekadensi moral yang merata. Ummat Islam berduka berat de- ngan kepungan pomografi dari segala pen- juru. Terbitan majalah pomno berkembang luar biasa. Peredaran VCD pomo juga semakin meluas tak terbendung. Sementara itu, media televisi yang sudah merasuki benak penonton, disisipi berbagai acara, iklan dan promosi pomografi yang sangat intensif. Belum lagi narkoba, miras dan prosti- tusi menghiasi segala penjuru kota. Di dalam suasana seperti inilah ummat Islam hidup dan bernafas. Sebuah suasana duka cita mendalam dan tanpa penghiburan sama sekali, seperti Nabi Muhammad yang ditinggal mati Siti Khadijah. Ummat Islam saat ini sedang mengalami Aamul Huzni, tahun kedukaan, tahun keprihatinan. Aamul Huzni 1423 H Setelah mengalami kedukaan yang sangat mendalam, Nabi di-Isra' wal mi'raj- kan oleh Allah, untuk mereparasi diri mulai menerapkan kedisiplinan baru yang diwu- judkan dengan perintah mendirikan shalat. Perintah shalat yang didapat Nabi pada peristiwa Isra' Mi'raj, bukan hanya ber- makna shalat yang lima waktu itu saja, melainkan shalat kaffah yang termanifes- tasikan dalam hidup keseharian. yang lain, akan "memaksa" orang lain berbuat baik. Karena sesungguhnya realitas sosial tidak ubahnya sebuah pantulan dari aktivitas yang dilakukan. Jika kebaikan yang dilakukan, akan datang kembali ada- lah kebaikan pula. Kehidupan bermasyarakat dan berne- gara saat ini menunjukan perlakuan yang tidak menjunjung tinggi (supremasi) hu- kum. Ini dipacu sikap negatif dari elitis negara (legislatif, eksekutif dan yudikatif). Karena elitis negara, sesungguhnya, men- jadi teladan bagi masyarakat. Dengan ba- nyaknya perlakuan negatif yang dilakukan elitis negara akan berimbas kepada masya- rakat. Inilah yang sesungguhnya sedang terjadi di kolong langit Indonesia. Hukum hanya menjadi pajangan dan diperuntukan membela kepentingan. Tafsir benar dan salah bukan mengacu pada nilai. Benar dan salah dikaitkan de- ngan kepentingan. Asalkan sesuai dengan kepentingannya maka akan dikatakan benar. Dan dikatakan salah apabila berten- tangan dengan kepentingannya. Inilah tafsir hukum yang menjadi kondisi objektif. Padahal untuk mewujudkan masyarakat madani, masyarakat yang berperadaban, hukum harus bersendikan pada kebenaran. Yang benar adalah benar. Ukurannya ada- lah nilai, bukan kepentingan. Meneladani Sikap Rasulullah Sekali lagi, mewujudkan masyarakat madani bukanlah sebuah utopia. Hal itu Tampaknya, memang Islam adalah solusi dalam rangka mengatasi krisis yang terjadi saat ini. Tapi, sebelumnya harus ada syarat yang perlu dipenuhi oleh pe- meluk Islam di negara ini, yaitu mereka harus konsisten, konsekuen dan kaffah (menyeluruh) dalam mengamalkan dan melaksanakan ajaran Islam. Memang syarat ini tidak gampang dilaksanakan karena akan ada resistensi, baik dari dalam dan luar negeri, apalagi saat ini dunia internasional sedang giat melaksanakan perang dengan teroris. Dan ironisnya Islam sudah disamakan dengan teroris. Nama dan alamat ada pada redaksi Indonesia ke depan memang akan lebih bersinar jika kita berhasil mewujud- kan Islam yang damai dan ideal, di mana Islam adalah sinar perekat bangsa, bukan tirani mayoritas terhadap lainnya. Dirgaha- yu Tahun Baru Islam, I Muharram 1423H. yang benar-benar dapat mencegah perbuat- an keji dan munkar, seperti yang tersurat dalam QS Al Ankabut: 45. Setelah shalat (menegakkan aturan Allah dalam hidup keseharian) itu tegak di masyarakat, barulah kejayaan Islam mulai beranjak naik. Demi untuk menuntun um- mat agar bagi mereka yang ingin meluruskan dan memurnikan amalannya bisa ditolong, karena- nya tulisan Dr H Arifin Sakti Siregar tentang bid'ah kiranya sangat patut diteruskan. Saya sangat simpatik kepada tulisan Dr H Arifin Siregar, sebab selain bisa menambah wawasan, tetapi juga dapat membedakan mana Sejarah perjuangan Nabi Muhammad itulah yang harus kita pedomani sekarang. Setelah kita mengalami kedukaan menda- lam atas segala krisis terhadap ummat Islam saat ini, kita harus meng-Isra' dan Mi'raj-kan diri, hati dan sikap kita. Setelah itu kita harus hidup dengan menegakkan segala aturan Allah (Quran), yang tersirat dalam perintah menegakkan shalat (pasca Mi'raj Nabi). Manifestasi tegaknya shalat adalah tegaknya perilaku Qur'aniah pada diri tiap pemeluk Islam di masyarakat. Jika ini sudah kita lakukan, barulah kita dapat berharap datangnya pertolongan Allah dan kemenangan. Kita akan saksikan orang berbondong-bondong memasuki Dinullah (QS 110: 1-3). Ketika itulah kita akan menyaksikan kemenangan aturan Allah atas segala aturan selain Allah. Nah, momentum Tahun Baru Hijriyah 1423 H inilah yang akan kita gunakan untuk meng-Isra dan Mi'raj-kan diri, hati dan sikap kita dan bersiap untuk menegak- kan aturan Allah (shalat) dalam keseharian hidup kita. Jika qoshosh perjuangan Nabi seperti ini yang kita pedomani, Insya Allah, di tahun 1423 H ini, kita akan mulai melihat pertolongan Allah dan kemenangan. Bu- kankah Inna ma'al 'ushri yusron (Sesung- guhnya setelah kesulitan itu ada kemu- dahan). Tetapi jika kita tidak proaktif mene- gakkan shalat dalam keseharian kita, maka ancaman Aamul Huzni akan semakin lama mendera kita. Wallahu a'lam bissawaab. akan menjadi sebuah realitas sosial tatkala semua elemen masyarakat mengacu pada hukum yang disepakati. Persoalan benar dan salah harus selaras dengan nilai. Ini sesungguhnya fitrah manusia. Sehingga mewujudkan masyarakat madani bulanlah hal yang sukar. Lebih penting dari itu, upaya mewu- judkan masyarakat yang berperadaban, tidak bisa tidak, harus mengacu pada sistem hukum Ilahiah, sebagaimana yang diterapkan Rasulullah. Sistem hukum Ilahian dan dipraktikan Rasulullah pada masyarakat pra-Madinah harus diteladani. Artinya, segala yang berlaku di tengah masyarakat pra-Madinah waktu itu harus bisa dipahami dalam konteks kekinian dan kedisinian. Waktu itu sistem hukum berjalan de- ngan baik, sehingga hubungan masyarakat yang pluralistik menjadi sebuah harmoni yang mendendangkan syair kedamaian. Indonesia yang juga pluralistik sangat rele- van untuk berkaca pada dimensi sejarah Hijriyah. Juga sistem hukum yang telah disusun bersusah payah ternyata hanya sebagai instrumen untuk pemuasan ke- pentingan sesaat lagi sesat. 2 spasi/Artikel maksimum 5 halaman folio. Kerugian moril masyarakat men- jadi resah dan gelisah karena tidak mempergunakan air untuk keper- luan sehari-hari. Kerugian materil, ya listrik karena menggunakan masyarakat akan menambah bia- pompa air. Mulai sekarang PAM Tirta Wampu P. Brandan berpikirlah bagaimana air bisa mengalir sela- ma 24 jam ke rumah pelanggan. Jangan hanya pintar mengakali, menghitung meteran air dan den- da bagi pelanggan yang terlambat membayar rekening air. Akhirnya, perilaku Rasulullah harus diteladani dalam rangka mewujudkan ma- syarakat madani. Ini menjadi syarat mutlak. Semoga seluruh pemimpin bangsa ini me- mahami sejarah Rasulullah dalam menge- lola konflik. Semoga tahun baru Hijriyah ini menjadi lebih baik dari tahun yang lalu. Insya Allah. yang murni ajaran Islam mana yang bukan. ocehan orang, Dr Arifin anggap- Soal masih adanya ocehan- "anjing menggonggong kafilah lah itu seperti sebuah pepatah berlalu." Tindakan Dr H Arifin Sakti Siregar memperkenalkan bid'ah kepada ummat melalui tulisan di media massa, itu sudah benar dan patut dapat acungan jempol, terlepas daripada ada yang menerima dan ada yang tidak, soalnya sudah dokter sam- paikan. Tulisan Dr H Arifin Sakti Si- regar adalah dakwah bagi yang mau menerima terimalah de- ngan baik, dan bagi orang-orang yang masih menggemari amalan campur aduk alias gado-gado, terserah, tetapi janganlah mengo- Saran Buat Dr H Arifin Sakti Siregar ceh. Kalau ditanya hati orang per orang, saya dan banyak orang telah menempatkan di hati bah- wa Dr H Arifin Sakti Siregar se- bagai pahlawan kebenaran. Mari kita songsong hari-hari menimba ilmu dan selamat beramal. Haji Ismail Nainggolan Jl. Enggang VI No. 510 Perumnas Mandala Medan Wartawan Daerah: BIRO JAKARTA: Hermanto, H Rahmatsyah Lubis, H Ramadhan Usman, Hasriwal AS BIRO SUMUT: Langkat: H Ibnu Kasir, Asrirais, Chairil Rusli; Binjai: Riswan Rika, Nazelian Tanjung, D.Serdang: HM Husni Siregar, Perdinan S, Dairi: Leston Sinaga, Tebingtinggi: Dhani E Elison, Muhammad Idris, Pematangsiantar: Yan MS Sinaga, Edoard Sinaga, Mulia Siregar, Tg. Balai: Aldyn Matova, Tarutung: Parlindungan Hutasoit, Tapsel: Syarifuddin Nasution, Balyan Kadir Nasution, Iskandar Hasibuan, Mohot Lubis, Kisaran: Abu Bakar Nasution, Nurkarim Nehe, Umaruddin Yasin Amin, Labuhanbatu: Nazran Nazier, Neirul Nizam, Agus Diansyah Hasibuan, Indra Muhery S, Armansyah Abdi, Sibolga: Zulfan Nasution BIRO ACEH: Banda Aceh: Adnan NS, Aldin NL, H Miswar Sulaiman, Zafrullah, T Mansursyah, Muhammad Zairin, T Ardiansyah, Aceh Besar: Iskandarsyah, Pidie: Samsuar, Bireuen: Samsul Rizal Jibro, Masykur Tom Randista, HAR Djuli, Mawardi Sulaiman, Aceh Tengah: Bahtiar Gayo, Aceh Utara: Bustami Saleh, M Jakfar Achmad, Jamali Sulaiman, Fakhrurrazzi Araly, Idrus Jeumpa, Arafat Nur, Muhammad Nasir Age, Aceh Timur: Syahrul Karim, Ibnu Sa'dan, Agusni AH, Kualasimpang: Muhammad Hanafiah, Aceh Barat: Rusli Idham, Hasaruddin, Aceh Selatan: Zamzami Surya, Aceh Singkil: Tarmizi Ripan, Aceh Tenggara: Mahadi Pinem, Blangkejeren: Buniyamin, Sabang: TZakaria Al Bahri. Semua wartawan Harian Waspada dibekali tanda pengenal. Color Rendition Chart WASPADA SUM Ibu Be KISARAN saja Imul, 22, Kec. Kisaran B sendiri, setelah tanah hinga te Tidak diket beranak dua it dia stres, karen memiliki Wan Perbuatan pergi bekerja d ngetahui peris melihat, tubuh tertolong lagi. 126 Terja Seora BALIGE (V dari aparat Pol Operasi Sayan Toba Samosir Dalam Op SLTP/SMK/SM yang bolos sel aparat kepolis milik pelajar. Keterangan kan, para pela Sayang dari be kemudian dia 126 pelaja Balige, A 37 SI Yaspor Balige, 4 SMUN 1 Bal Balige, 1 SNA Laguboti, 1 SM asal sekolahn Di Mapolse sekolah dan g melihat keada masing yang Setelah dil maupun kepa diserahkan ke Namun, sa man Napitupu saan, karena d Gairah Tubuh Polsu Moba P.SIANTA Kehutanan Ka (mobar) Colt kayu olahan h Kawasan Huta. Simalungun Mobar dike ditangkap saa Jawa, Simalu Turut dita sama serta ker serta kayu ola RT diboyong ke raja Pematang ke Polres Sim Stafkantor membenarkan lotong bersam ke Polres Sim Setiap dilal kayu, pekerja Simalungun. ujarnya. FM, yang c sebagai penge olahan hasil c Kayu tersell kernetnya har ongkos Rp 50. Sementara itu adalah mil dari Pematang beroti dan papa. Tak Panitia TG.BALAI panitia calon F ke penjara Lem bila memang te Tanjungalai Ed (13/30. Menurut Ec rung, beberapa Tangjungbalai Hamlet dan Ja Kejaksaan akan Edward, be pemeriksaan te: tunggu saja lel dimintai ketera tuntaskan, dan dilan," ujarnya Kasus KKN kaan atas adar Masyarakat Ta Lakomta-TB/ILE sarat KKN, me Pemko Tanjun; Surat resm Preseduium Lab dan Sekretaris. surat pernyataa KKN dalam kas masyarakat. Kasus itu m mengumumkan butkan identita Generasi Muda likota Mulkan S titas pemenang itu memang jel S Kota: Zhuhur. MEDAN 12:36 В.АСЕН 12:50 BINJAI 12:37 BIREUN 12:44 B.PIDIE 12:44 G.SITOLI 12:40 KJAHE 12:37 KISARAN 12:33 KOTACANE 12:39 Langsa 12:39 L.Semawe 12:42 L.PAKAM 12:35 MEULABOH 12:46 PSIDEMPUAN 12:34 P.SIANTAR 12:35 R.PRAPAT 12:31 SABANG 12:49 SIBOLGA 12:36 SI DIKALANG 12:37 SIGLI 12:47 SINGKIL 12:40 STABAT 12:37 TAKENGON 12:43 T.BALAI 12:32 TAPAK TUAN 12:42 TARUTUNG 12:35 TTINGGI 12:34
