Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Waspada
Tipe: Koran
Tanggal: 2002-03-15
Halaman: 14

Konten


4cm WASPADA Wacana Moral Akademik Dari Pinggiran Ke Pusat Arus Kebangkitan Oleh Syahrin Harahap Guru Besar IAIN Sumatera Utara S ejak awal abad kelima belas Hijriyah, umat Islam telah menemukan kesa- daran bahwa mereka harus bangkit dan maju. Atas kesadaran itu maka tahun baru Islam senantiasa dijadikan mo- mentum peningkatan kesadaran dan pember- dayaan umat di segala bidang kehidupan. Sehubungan dengan kesadaran tentang perlunya kebangkitan itu, maka pertanyaan yang selalu mengemuka antara lain: Apakah Islam sekarang ini berada dalam kemajuan? Atau sedang berada di pojok sejarah sebagai mangsa empuk kolonialisme? Pertanyaan ini meskipun dikedepankan oleh pemikir Turki, Hoffman, namun ia tampak merupakan arus umum dari kegerahan seluruh pemerhati masa depan Islam (futurolog mus- lim), sehingga perlu dicari jawabannya dalam kenyataan dan kemungkinan masa depan. Dalam menyikapi persoalan itu, ternyata umat Islam mengambil sikap dan tindakan yang sangat bervariasi; mulai dari yang sangat sederhana hingga yang sangat strategis; dari kegiatan "jalan santai" hingga "berlari" menge- jar ketinggalan di segala bidang. Tetapi apapun yang sedang dipikirkan umat Islam saat ini, hendaknya diarahkan untuk menggeser sikap dan tindakan dari yang cenderung pinggiran ke pusat arus kebangkitan. Hal ini penting meningat kelemahan umat Islam, termasuk para pemimpinnya adalah tidak adanya kesediaan untuk membentuk au- ditor (baik internal maupun eksternal) untuk mengaudit keabsahan tindakan dan kebijakan- kebijakannya. Dr. Muhammad Sa'id Ramadhan al-Buthi (1985) mengedepankan analisis yang sungguh mengejutkan mengenai hal ini. Menurutnya sebagai umat terbaik (khaira ummah) sebenar- nya setiap kemajuan dan keunggulan apapun bentuknya, oleh Tuhan diperuntukkan bagi hamba-hambaNya yang shaleh. Jika kemajuan dan keunggulan itu melenceng ke tangan manu- sia yang tidak beriman sebenarnya itu adalah deviasi. Bagai orangtua yang mempunyai dua anak, yang satu baik dan yang satunya nakal. Suatu ketika orang tua itu bermaksud hendak membe- likan mobil bagus bagi anaknya yang baik. Akan tetapi ketika mobil itu hendak diambil ke show room, ternyata anak yang baik itu kebetulan sedang ngambek' yang menyebabkan mobil bagus tadi terpaksa diberikan kepada anaknya yang nakal, sebagai upaya untuk mengajari dan mendidik anak yang baik yang sekali-kali ngambek juga. Bisa diduga bahwa anak baik itu adalah orang yang beriman, sementara yang nakal adalah mereka yang durhaka kepada Tuhan, yang menerima hadiah sementara karena anak baik sedang 'ngambek'. Semoda demikian! Para sarjana muslim telah membedah berbagai faktor yang seringkali menyebabkan mereka tertinggal dari yang lain, yang ditemu- kan benang merahnya. Pertama, tiadanya kepercayaan terhadap diri dan pemikiran sendiri. Kedua, tiadanya program yang jelas mengenai pembangunan masa depan umat. Program pasca sarjana Magister Administrasi Publik Universitas Medan Area Medan menyelenggarakan Pelatihan Pengembangan Perilaku Kepemimpinan di alam terbuka (Out Bound) di Bumi Perkemahan Pramuka Sibolangit pada tanggal 9 s.d 10 Maret 2002 yang lalu. Pelatihan ini dibuka oleh Rektor Universitas Medan Area Medan Ir. Zulkarnaen Lubis MS, dihadiri Kepala Badan Informasi Provinsi Suma- tera Utara Drs. H. Hakimil Nasution, Direktur Pasca Sarjana Magister Administrasi Publik (MAP) Universitas Medan Area Drs H. Heri Kusmanto, MA dengan jumlah peserta 65 orang. Pelatihan yang dilaksanakan ini merupakan bagian dari kegiatan tahunan bagi mahasiswa pasca sarjana sebagai media pengembangan kepemimpinan dalam dasar manajemen sumber daya manusia. Dalam pelaksanaannya MAP UMA bekerja- sama dengan Badan Informasi dan Komunikasi Provinsi Sumatera Utara yang bertindak sebagai fasilitator pelatihan dalam paket Out Bound yang berisi permainan kepemimpinan langsung di alam terbuka. 1 Rektor UMA Ir. Zulkarnaen Lubis, MS pada sambutannya mengatakan, prilakunya mendukung sepenuhnya kegiatan ini sebagai dasar untuk memunculkan sifat-sifat terpuji seorang pemimpin seperti: sifat peduli, berjiwa kerakyatan, demokratis dapat menjadi tim yang Resensi Buku Out Bound Mahasiswa Pasca Sarjana Magister Administrasi Publik UMA Editor: R. William Liddle ketiga, tidak adanya saling percaya di kalangan umat. Keempat, tidak tersedianya ilmu dan prinsip-prinsip budaya dalam upaya memera- ngi keterbelakangan. Kelima, perpecahan dalam semua tingkat kehidupan. Yang menarik dari analisis ini adalah bah- wa, baik dalam faktor penyebab ketertingga- lan maupun upaya-upaya memajukan Islam, selalu saja menempatkan universitas/pergu- ruan tinggi dan cara berpikir akademik men- jadi keniscayaan. MIKAR Secara umum istilah kebangkitan Islam memiliki paling tidak tiga pengertian: Pertama, pandangan dari dalam orang Islam sendiri bahwa Islam menjadi penting kembali. Kedua, kemunculan Islam sekarang terkait dengan masa lalu. Kebesaran Islam masa lalu sebagai jalan hidup yang ditempuh Nabi Muhammad SAW dan para sahabat mempunyai pengaruh kuat terhadap prikehidupan sekarang. Ketiga, suatu istilah yang mengandung pengertian tantangan bahkan ancaman terhadap mereka yang non muslim yang memegang tegus pandangan dunia lain. Berangkat dari diagnosis terhadap berba- gai faktor penyebab keterbelakangan dan variasi persepsi tentang kebangkitan itu, maka upaya kebangkitan itu dilakukan dengan ber- variasi pula, mulai dari yang simplistik dan 'cetak' hingga yang strategis, mulai dari yang ingin meniru kehidupan Nabi secara kaku atau yang membangun kerukunan de-ngan komunitas lain tanpa batas, hingga mengekor terhadap budaya dan prilaku asing hanya karena takut dikatakan kuno dan terbelakang. Itulah sebabnya kita harus memikirkan dan sekaligus bertindak menggeser umat dari pinggiran ke pusat arus kebangkitan. Sebagai diketahui bahwa pusat arus kebangkitan dunia itu berpusat pada peran universitas, pabrikasi dan perbankan. Ketiganya telah menjadi sumbu globalisasi dan kebangkitan dunia. Siapa yang menguasainya ia akan menjadi penting. Sebaliknya siapa yang tidak mengua- sainya akan terpinggirkan. Menguasai universitas/perguruan tinggi berarti membangun dan menjunjung tinggi cara berpikir akademik, bukan mengekor ke model universitas dan cara berpikir universitas- universitas yang mengklaim dirinya modern namun tak bertuhan. Menguasai pabrik bukan berarti memberi- kan lebel halal pada hasil-hasil produksi saja, tetapi juga menguasai hasil produksi yang memberondong konsumsi dunia, dan sudah barang tentu harus halal juga. Menguasai perbankan bukan hanya menciptakan bank yang berlebel atau bermerek Islam, tetapi juga mengislamkan sistem perbankan dan orang-orang yang mengelola perbankan, apapun mereknya, tanpa memar- ginalisasi arti Islam pada makna formal dan simbol saja. Sebab ancaman terhadap Islam seringkali bukan berasal dari yang bersimbol lain tetapi tanpa lebel atau bahkan simbol yang dijunjung-junjung tinggi umat Islam seperti demokrasi, HAM, dan semacamnya. Metode berpikir dan bertindak seperti itulah tampaknya yang lebih dapat membawa umat Islam bangkit dalam arti semakin penting dalam pergaulan global. Bukan memarginalisasinya dalam kerajaan kecil' yang tak berpenghuni dan tak berpengaruh. Wa Allhu A'lamu bi al-Shawab. solid di manapun ditempatkandia mengharapkan mengharapkan pada lulusan program Magis- ter Administrasi Publik UMA nantinya memiliki ciri khas positif ketika kembalil ke tempat kerja masing-masing. Sejalan dengan Rektor UMA, Kepala Badan Informasi dan komunikasi provinsi Sumut Drs. H. Hakimil Nasution menegaskan, bahwa melihat perkembangan teknologi yang sangat cepat dalam era informasi mengakibatkan meningkatnya kebutuhan pelayanan masyarakat. Untuk menjawab kebutuhan tersebut diperlukan individu yang dapat menjadi pioner dalam upaya konkrit masyarakat untuk mengembangkan sumber keunggulan sosial, ekonomi dan politik. Drs. H. Hakimil Nasution menambahkan, tujuan Out Bound ini adalah untuk meningkatkan kemampuan manajerial, sikap kepedulian dan keberamaan, perubahan perilaku pisitif serta meningkatkan profesionalisme. Dan peserta Out Bound MAP UMA juga diharapkan memiliki rasa saling menghargai, saling mempercayai, mampu membangun kolaborasi dan net working antar mahasiswa dan antar lembaga. Pelatihan Out Bound MAP UMA ini diisi dengan berbagai materi Game Leadership antara lain: bakiak, circle to circle, blind line, electric jam, dum jackling, hyropc, trust, gentong bocor, colaboration dan arung jeram. Abd. Khair Judul : Crafting Indonesia Democracy Penulis: R. William Liddle (ed) Penerbit: Mizan Cetakan: 1 November 2001 Halaman: 303 Harga Crafting Indonesian Democracy (ed), h, 87). : Rp 19.000,- ... to rebuild Indonesia anew requires a new collective mentality. We face now the deplorable results of thirty years of brainwashing, a too long- lived era of violence, of intrigues and a social engineering, void of fair play and honest political, economical, social, and cultural conduct of civilez just humanity (Y.B. Mangunwijaya, dalam Liddle Kejatuhan Soeharto tahun 1998 memberikan arti tersendiri bagi proses demokratisasi di Indonesia. Walaupun kepanikan' politik terus menghantui perjalanan Indonesia pasca Soeharto yang juga berbuntut kepada degradasi potensi dan kebangkitan ekonomi, hukum dan budaya, isu paket reformasi dianggap lebih berterima dibandingkan dengan konsekuensi yang ada. Seiring dengan itu, tentunya target reformasi tidak saja untuk menurunkan Soeharto, tetapi lebih dari itu merekonstruksi paradigma pemba- ngunan yang konsisten dengan dasar dan komitmen perjuangan nasional. Geoff Forrester dan R.J. May (ed) dalam buku- nya The Fall of Soeharto halaman 22 mengatakan, "Those who struggled in perilious circumstances PENDIDIKAN JUMAT, 15 Maret 2002 14 Tamansiswa Tebingtinggi Membangun Pendidikan Dengan Kemandirian Dan Kekeluargaan di, kepada penulis, ketika dita- nya apa-upaya yang akan dilaku- kan perguruan ini ke depan guna menyahuti kepercayaan masya- rakat tersebut. artinya saat itu Tamansiswa me- miliki utang dengan pihak luar sebesar Rp. 73.239.114. diknas Pusat di tambah sumber pendanaan Tamansiswa sendiri, dari tabungan. Sedangkan dari gerakan tabungan ini pula, ba- nyak orang tua murid yang ter- tolong dalam hal pembiayaan pendidikan anaknya. tinggi masa bakti 1996-2001 yang sebentar lagi akan mengak- hiri masa kepemimpinannya ini bercerita, bahwa Tamansiswa Tebingtinggi ini sudah menyum- bangkan putra terbaiknya seba- gai martir dalam merebut ke- merdekaan RI kala itu. Ada Ki Deblot Sundoro yang merupakan martir dalam peristiwa berdarah 13 Desember 1945 di Te- bingtinggi. Ada pula Ki Sugondo Kartoprojo yang menjadi Prok- lamator kemerdekaan di Suma- tera Utara pada masa itu. Heroisme dan pengabdian kepada bangsa yang telah ditun- jukkan para pendahulu Taman- siswa Tebingtinggi inilah, yang agaknya menjadi sumber inspi- rasi dan kekuatan bagi kalangan Tamansiswa Tebingtinggi untuk terus mendarmabaktikan diri mereka dalam perjalanan seja- rah pendirikan bangsa ini ke de- pan. SEKOLAH bengkel", dalam pengertian sekolah yang hanya menampung murid yang sudah rusak secara moral, rendah se- cara akademik, serta berasal dari kalangan bawah dengan status miskin dan kere. Inilah stempel yang selama ini diberikan ka- langan masyarakat kepada Per- guruan Tamansiswa Tebing- tinggi. Di samping memang sistem pengelolaan pendidikan pada perguruan ini dilakukan secara apa adanya, miskin ide dalam pengembangan perguruan, serta tak jarang hanya dijadikan lahan untuk memperkaya segelintir oknum yang mengurus perguru- an tersebut, sehingga tak jarang perguruan yang berumur cukup tua bahkan lebih tua dari repub- lik ini, sampai-sampai melahir- kan beberapa putra terbaik bang- sa ini, amat susah untuk menghi- langkan cap sebagai sekolah yang hanya berfungsi menam- pung pelajar yang sudah "rusak" tanpa pernah mau berusaha me- ngubah image demikian. Namun belakangan ini, siapa sangka bahwa cap bernuansa ne- gatif yang selama ini ditempel- kan masyarakat kepada Pergu- ruan Tamansiswa Tebingtinggi berlokasi di Jalan Deblot Sundo- ro ini, ternyata memberikan hik- mah dan moativasi tersendiri bagi kalangan keluarga besar Tamansiswa itu sendiri. Mereka terlecut untuk menampilkan suatu nilai lebih terhadap pergu- ruan, guna mengimbangi image miring yang melekat selama ini. Berdiri sejak tahun 1928 di era pergerakan kemerdekaan bangsa, Tamansiswa Tebingting- gi berusaha membangun pendi- dikan dengan mengandalkan kemandirian dan kekeluargaan. Artinya, Tamansiswa ingin ber- diri dan berkembang, dengan memupuk kekuatan sendiri seca- ra alamiah untuk mampu berdiri tegak secara kokoh sehingga mampu mewujudkan cita-cita pendidikan nasional Tamansis- wa. Setidaknya inilah yang ter- cermin dalam ungkapan yang meluncur dari bibir ketua Majelis Cabang Perguruan Tamansiswa Tebingtinggi, Ki Djalmadi, saat berbincang-bincang dengan pe- nulis di ruang kerjanya, Senin (4/3). "Langkah-langkah untuk mengemban kepercayaan ma- syarakat sudah mulai kami lak- Sumber Inspirasi sanakan dengan berusaha sepe- Pria paroh baya yang me- nuhnya secara bertanggung- mimpin Tamansiswa Tebing- jawab," ujar Drs Muhammad Ar- UGM Akan Terus Laksanakan Program MM Kelas Jauh Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta akan terus melaksanakan program Magis- ter Manajemen (MM) kelas jauhnya di Jakarta karena tidak bertentangan dengan peraturan pendidikan yang berlaku, kata Direktur MM UGM Marwan Asri. Hingga saat ini, Perguruan Tamansiswa Tebingtinggi seba- gai salah satu lembaga pendidi- kan perjuangan di kota ini, yang telah memiliki alumni sekitar 30.000 orang, kini mengasuh be- berapa unit pendidikan dimulai dari Taman Indria (TK), Taman Muda (SD), Taman Dewasa serta Taman Madya (SMU), Taman Karya Madya Ekonomi (SMK Ekonomi), serta Taman Karya Madya Teknik (SMK Teknik). Se- dangkan pada tahun ajaran 2001-2002, perguruan ini tengah mendidik sebanyak 4.600 siswa di berbagai unit yang ada. Sehingga dengan jumlah mu- rid yang sebesar itu, secara kuan- titatif, Perguruan Tamansiswa Tebingtinggi merupakan lem- baga pendidikan terbesar se In- donesia untuk lingkungan Ta- mansiswa. UGM juga telah melaksana- kan semua kegiatan belajarnya sesuai asas dan kaidah pendidi- kan yang benar, antara lain persyaratan masuk, kewajiban tatap muka antara dosen dan mahasiswa, dan pemberian ijasah berdasarkan hasil ujian. Karena itu, pendapat seba- gian masyarakat bahwa dengan kelas jauh itu UGM seolah melakukan penipuan akademik atau penjualan gelar adalah tidak benar. Sebagai pengelola terbesar untuk lingkungan Tamansiswa di Indonesia, jelas ini merupakan sesuatu yang menakjubkan dan menggembirakan. Yang berarti pula bahwa untuk kota Tebing- tinggi, perguruan Tamansiswa ini telah mendapat kepercayaan besar dari masyarakat kota terse- but. Sehingga mengharuskan para pengelola perguruan ini ber- juang untuk mengemban keper- cayaan tersebut. Program MM Kelas Jauh UGM di Jakarta dimulai pada Agustus 2001 dengan jumlah mahasiswa sekitar 300 orang, sementara di kota lain belum dibuka. Sedangkan biaya pendidikan untuk eksekutif Rp45 Sementara itu, anggota Komisi VI DPR Prof Dr Muha- madi menyatakan, pada dasar- nya pihaknya setuju dipertahan- kannya kelas jauh asalkan tetap menjaga kualitas dan tidak mengkomersialkan gelar. Dia memberi contoh Unive- sitas Malaysia tahun lalu sudah membuka kelas jauh di Jakarta, jadi tidak kuat alasan jika In- donesia melarang diselenggara- kannya kelas jauh. Apalagi, dalam menghadapi era globalisasi dan perdagangan bebas Indonesia masih kekura- ngan tenaga ahli di bidang mana- jemen, sehingga pemerintah se- layaknya memberi kemudahan bagi universitas yang berkualitas untuk memperluas pendidikan di luar daerahnya guna meme- nuhi kekurangan tersebut. Dipaparkan Drs Muhammad Ardi, yang merupakan Kepala SMU Tamansiswa dan kandidat peraih beasiswa pendidikan 52 dari Ford Foundation USA ini, bahwa hal yang paling klasik da- lam pengelolaan pendidikan swasta ini adalah dalam hal pen- danaan. Dimana akibat minim- nya pendanaan, seringkali per- guruan swasta sangat kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan akan fasilitas pendidikan yang memadai, terutama bagi pergu- ruan yang bermodal cekak se- misal Tamansiswa Tebingtinggi ini, yang selama ini berawal dari sekolah perjuangan. for "Total Reform" wanted more than just the fall of Soeharto, Indonesia needs more." Barangkali dari keberadaan demikianlah, sejumlah terobosan dilakukan untuk menyahuti ha- rapan masyarakat serta tuntu- tan dunia pendidikan yang kian maju di era modern ini. Salah satu terobosan terpenting itu misalnya melakukan optimali- sasi kegiatan ekonomi di kalang- an Tamansiswa. Akan tetapi karena dominannya prosesi euforia, reformasi mengarah ke bentuk lain. Formulasi kebebasan berubah menjadi kebablasan. Masya- rakat bahkan negara, berproses dalam koridor yang samar. Realitas sosial politik Indonesia berubah menjadi uncivilized. Pemerintahan berjalan secara trial and error. Secara mendasar, jelas resiko terberat tetap dilabelkan kepada mayoritas masyarakat yang berdasarkan level apa pun sulit bangkit dari keterpurukan. Demokratisasi adalah proses politik yang mengarahkan partisipasi publik dalam ruang kebijakan yang demokratis. Dengan kata lain, pencapaian tujuan prinsip demokrasi mensyarat- kan proses keberlangsungan yang berjalan dalam suasana yang kondusif. Penekanan aspek terakhir ini menunjukkan bahwa kondusifitas iklim Indonesia dalam proses demokratisasi harus berjalan di atas rel-rel peradaban Indonesia. Di sinilah dalam bahasa yang bijak, M. Solly Lubis (2000:10), Guru Besar Hukum Tata Negara USU menamakannya sebagai bangsa yang sedang mencari-cari format konstitusionalisme. Konsti- tusionalisme dalam pengertian ini, bukanlah dalam pengertian konstitusi an sich, melainkan segenap perangkat kehidupan bernegara yang berjalan dengan visi yang jelas. Artinya, sejauh- segala pemikiran dan tindakan mengacu pada mana kecenderungan sikap dan keinginan agar konstitusi yang disepakati, baik yang tertulis, "Contohnya, sejak lama, per- guruan ini sudah memiliki Per- kebunan Inti Rakyat (PIR), ko- perasi karyawan, toko ATK serta penyewaan rumah aset Taman- siswa, yang kesemua hasilnya digunakan untuk menunjang pembiayaan kegiatan pendidi- kan Tamansiswa," ujar Ardi. Memang kenyataannya ke- mudian, dengan usaha melaku- kan berbagai pengetatan dan pe- ngawasan keuangan selama lima tahun terakhir, perguruan ini mulai bisa eksis dalam pendana- an. Dimana ketika perguruan ini diserah terimakan dari pe- ngurus lama pada tahun 1997, keuangan yang ada dalam kas perguruan berjumlah Rp. 79.060/ 746, namun dengan jumlah hu- tan sebesar Rp 152.299.860. Yang juta dan untuk reguler Rp35 juta. Mengenai kemungkinan dihentikannya subsidi dan fasi- litas kepada UGM oleh Depdik- nas karena tetap bertahan mene- ruskan program MM kelas jauh, ia mengatakan, ancaman itu tak masuk akal karena soal kelas ada peraturannya. Ketika Ja an pers usai dengar pendapat ditetapkan pemerintah sebagai Disebutkan, sejak UGM ITM-Kismec Malaysia Tandatangani ITM-Kismec Komisi VI RI yang MoU Pendidikan Industri Karet juga didampingi Rektor UGM Ichlasul Amal di Jakarta, Kamis (14/3), dia mengatakan, pelak- sanaan kelas jauh MM di Jakarta tidak berbeda dalam hal kuriku- lum dan hanya berbeda tempat nya, sehingga kualitasnya akan sama dengan program MM UGM di Yogyakarta. Negara (BHMN), maka UGM harus dapat secara mandiri mengelola pendidikannya dan tak tergantung pada subsidi pemerintah, salah satunya adalah mengembangkan pendidikan kelas jauh. Fakultas Agama Islam UMSU Meriahkan Tahun Baru Hijriah Namun ternyata berkat per- juangan keras selama ini, akhir- nya perguruan Tamansiswa ber- hasil menutupi utang-utang ter- sebut. Bahkan dalam periode 1996-2001 yang dijalankan Ki Djalmadi sebagai Ketua dan Ki Drs Muhammad Ardi sebagi sek- retarisnya, mengalami surplus dalam soal pendanaan di kas per- guruan. FAKULTAS Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara menyelenggarakan berbagai kegiatan me- nyambut tahun baru 1423 H di Kampus I Jl. Gedung Arca Medan dari 6 sampai 7 April mendatang. Dekan FAI UMSU Drs Mario Kasduri didampingi Ketua Panitia Ahmad Hosen Hutagalung menjelaskan kepada wartawan, berbagai kegiatan diberi nama Gebyar Tahun Baru Islam 1423 H. Pelaksanaannya bekerjasama antara alumni dan Lembaga Mahasiswa FAI UMSU. Langkah luar biasa lainnya yang dilakukan pengurus Ta- mansiswa yang pantas di contoh kalangan dunia pendidikan lain adalah, kemampuan pengurus perguruan ini untuk mengopti- malkan potensi ekonomi pelajar. "Kami membuat kebijaksa- naan dengan mewajibkan setiap murid untuk menabung mini- mal Rp. 100 per hari," sebut Ardi memulai pembicaraan kiatnya memajukan perguruan ini. Di- mana setelah gerakan menabung siswa berlangsung selama bebe- rapa tahun, saat ini dana yang terkumpul sudah mencapai Rp 1,3 miliar yang ditabungkan pada salah satu bank di kota ter- sebut. Kegiatan dimaksud antara lain lomba nasid semua umur, lomba pidato puisi pelajar dan mahasiswa, lomba rancangan busana muslim/ah, lomba mewarnai dan melukis TK/SD, lomba gerakjalan beregu, bazar amal dan pameran buku ilmiah populer serta bakti sosial bantuan bencana alam. Maka dengan jumlah dana sebesar itu, didapatkan bunga bank cukup besar yang kemudi- an memungkinkan untuk diba- ngunnya berbagai fasilitas pen- dukung pendidikan bagi pelajar. "Lapangan basket, peralatan drum band, alat band, pakaian untuk kegiatan kesenian dan berbagai fasilitas pendukung pendidikan yang ada di Taman- siswa ini semuanya berasal dari bunga bank tabungan anak-anak ini," sebut Ardi kepada penulis. Bahkan dari dana gerakan ta- bungan siswa yang dilakukan perguruan Tamansiswa ini, pe- nulis melihat sendiri tengah di- bangunnya ruangan laborato- rium internet yang pendanaan- nya merupakan bantuan Dep- "Pada malamnya diadakan resepsi sekaligus penyerahan hadiah, silaturrahmi alumni serta tablig akbar," kata Ahmad Hosen Hutagalung seraya menyebut peminat umum dapat me- ngikuti kegiatan tersebut. MEDAN (Waspada): Institut Teknologi Medan (ITM) dan Kismec Malaysia, Kamis (14/3) di Kampus ITM Jalan Gedung Arca menandatangani MoU (Memorandum of Understand- ing) pendidikan dan pelatihan dalam bidang industri karet. Nota kesepahaman ditanda- tangani Rektor ITM Ir H Syah- rum Razali, MS dan Direktur Eksekutif Kismec Malaysia, Wan Ismail Ibrahim, Amk, BKM. Turut hadir Konsul Malaysia di Medan Mohd Shukri Abdul Sani, Ketua Yayasan ITM DR H Masri, Rektor UISU Prof DR Ir Usman Nasution, Kepala Humasy ITM Mardany dan undangan lain. Syahrum Razali dalam sam- butannya mengatakan, bagi ITM kerjasama dengan kalangan industri sangat berarti dalam meningkatkan ilmu pengeta- huan dan teknologi para staf pengajar dan mahasiswanya. Dia juga mengemukakan, agenda akbar itu dimaksudkan untuk menyemarakkan dan mensosialisasikan makna tahun baru Islam sebagai terobosan dalam peningkatan dakwah. Kegiatan ini diharapkan dapat pula membangun kebersamaan dan kekeluargaan demi kemajuan syiar Islam dan meningkatkan kualitas potensi general muda Islam. (m13) maupun tidak tertulis. Dengan kata lain pembe- nahan konstitusionalisme merupakan conditio sine qua non dalam menggerakkkan roda reformasi dan demokratisasi Indonesia. Dalam konteks inilah, tulisan yang diedit oleh R. William Liddle menampakkan signifikan- sinya. Dalam tulisan ini dibahas beberapa tema yang berkaitan langsung dengan ide demokratisasi di Indonesia. Secara anatomik, buku hasil editan ini berasal dari hasil Konferensi Internasional "Toward Structural Reforms for Democratization in Indonesia; Problems and Prospects" yang diselenggarakan di Jakarta atas kerjasama PPW LIPI dan the Ford Foundation tahun 1998. Ada empat sesi diskusi yang digelar dalam konferensi tersebut, dan keempat sesi itu menjadi tema yang dibahas dalam buku tersebut, yakni transisi demokrasi Indonesia (the transitional to democracy in Indonesia), reformasi hukum pemilu di Indonesia (electoral law reform in Indonesia), relasi eksekutif-legislatif di Indonesia (executive-legislative relations in Indonesia), dan relasi pusat-daerah di Indonesia (Center-regional Relations in Indonesia). Keempat tema ini dibahas oleh mereka yang kecuali dikenal baik oleh publik, mereka juga tergolong ahli di bidangnya, baik sarjana Indonesia maupun luar negeri. Di samping itu, ulasan Liddle dalam pendahu- luan buku ini menambah wawasan kita tentang proses demokratisasi di Indonesia. Menurutnya, batasan-batasan demokrasi dalam proses demokratisasi di Indonesia merupakan hal pen- ting. Kerap kali, menurutnya, sikap berdemokrasi Persaingan di era globalisasi sangat ketat sehingga setiap lulusan ITM diharap memiliki skill (kemampuan) sesuai kebu- tuhan dunia kerja termasuk industri perkaretan. Selain pe- nguasaan bahasa Inggeris meru- pakan kebutuhan harus dipacu agar mudah memperoleh pekerjaan, kata Rektor ITM. Dia menyambut baik adanya kerjasama melalui pertukaran informasi mengenai industri ka- ret kedua negara termasuk ada- nya pelatihan-pelatihan bakal di- gelar di Malaysia atau Medan me- libatkan kedua lembaga tersebut. Sedang Direktur Eksekutif Kismec mengatakan, jalin kerjasama juga dimaksudkan selain bertujuan meningkatkan kualitas pengetahuan mahasis- wa juga memberi peluang kerja bagi lulusan ITM memiliki kete- rampilan terutama di bidang tek- nologi industri karet. (h06) Banyak Perubahan Melongok areal dan bangu- nan perguruan Tamansiswa Te- bingtinggi saat ini, harus diakui banyaknya perubahan, terutama secara fisik bangunan. Pada areal induk, terdapat bangunan bertingkat tiga dengan puluhan ruangan permanen, diselingi de- ngan bangunan semi permanen peninggalan lama yang renca- nanya bangunan-bangunan lama tersebut egera di renovasi. Se- dangkan berjarak dua rumah dari bangunan induk perguruan terdapat unit khusus SMK Tek- nik yang dilengkapi dengan work shop yang keberadaannya sudah mapan dan diakui kalangan ma- syarakat. Sedangkan ruangan komputer dan mengetik, perpus- takaan, fasilitas kegiatan olah- raga yang berada di tangan ba- ngunan induk, memperlihatkan adanya upaya menaataan ba- ngunan secara apik. Dengan fasilitas pendidikan yang mulai baik dan mengarah kepada penanganan kualitatif ini, ribuan siswa tengah menun- tut ilmu bekal masa depan mere- ka disertai mengabdinya seba- nyak 173 pamong (guru) untuk mendidik mereka. Sebagai perguruan yang me- mang sebagian besar para siswa- nya berasal dari kalangan mene- ngah ke bawah, serta dengan ke- mampuan akademik rendah dan terbatas dalam aspek IQ. Maka sudah seharusnya jika perguru- an Tamansiswa mencari konsep lain untuk mengimbangi ke- mampuan IQ siswanya yang umumnya rendah. Ternyata menghadapi perso- alan ini, sejak lama Tamansiswa secara nasional telah menganti- sipasinya dengan menggunakan metode Jaringan Sekolah Unggul Tamansiswa (JSUT). Dimana se- cara konsepsional dalam proses pendidikannya, siswa dengan IQ biasa-biasa saja diupayakan memiliki keunggulan dalam aspek Emotional Question (EQ) serta Spiritual Question (SQ). Sehingga dalam upaya untuk mengembangkan aspek EQ dan SQ para siswa Tamansiswa ini- lah, kesiapan dalam memenuhi fasilitas ekstra kurikuler serta Demokratisasi Sebuah Keniscayaan mengalami bias politis yang cukup tajam dari penguasa. Soekarno (1945-1966) dan Soeharto (1966-1998) misalnya, sangat intens mendeklara- sikan kepemimpinannya sebagai demokratis. Padahal, tafsir demokrasi ala mereka, secara substansial dipandang jauh dari pemaknaan sebenarnya, non demoratic (Introduksi Liddle, h. 1,3), meminjam istilah Tornquist sebagai "bad guy democracy" (Tornquist, dalam Liddle (ed), h. 66). Bahkan sebagai bukti kese- riusan para pengurus Tamansis- wa untuk membangun pendidi- kan yang lebih maju, dalam masa kepengurusan baru ini, mereka bertekad untuk mendirikan per- guruan tinggi Tamansiswa di Tebingtinggi. Seperti diungkap- kan Drs Muhammad Ardi yang telah menyiapkan konsep dasar pendirian perguruan tinggi ter- sebut. Dan dirinya mengharap- kan dukungan pendirian itu dari semua pihak, demi untuk men- dukung visi dan misi kota Tebing- tinggi yang ingin menjadi kota pendidikan. Maka jika keinginan tersebut terwujud, inilah model sekolah terpadu yang selama ini menjadi impian Pahlawan Pendidikan Nasional dan juga pendiri Ta- mansiswa, Ki Hajar Dewantara. Semoga saja keinginan itu ter- wujud. Abdul Khalik Akademi Angkatan Laut Terima Calon Taruna berbagai pelatihan keagamaan dalam bentuk pesantren kilat, organisasi kesiswaan, seperti mushalla permanen dan ruang- an diskusi siswa dipersiapkan sejak dini. "Kami ingin jika alumni Ta- mansiswa ini, biasa saja dalam aspek IQ, tapi akan unggul da- lam aspek EQ dan SQ. Dan usa- ha tersebut mulai kami bentuk dengan kekuatan yang ada," ce- tus Drs Muhammad Ardi yang merupakan kandidat Ketu Maje- lis Cabang Tamansiswa Tebing- tinggi masa bakti 2001-2006. Sementara kesejahteraan para pamong guna mendukung program sekolah unggul Taman- siswa ini, agaknya memang ha rus diperhatikan para penguruss nantinya. "Kesejahteraan guru- guru itu dalam masa kepenguru- san baru ini nantinya sudah ha- rus diperhatikan," ujar Amir Tan- jung yang merupakan sosok yang dituakan dalam keluarga besar Tamansiswa Tebingtinggi dan merupakan formatur terpilih pa- da Rapat Pengurus Majelis Ca- bang Tamansiswa Tebingtinggi yang berlangsung belum lama ini. Akademi Angkatan Laut Indonesia mulai 4 Maret hingga 12 April 2002 membuka pendaftaran bagi calon Taruna Angkatan Laut, demikian Ka Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama TNI Franky Kayhatu di Jakarta, Kamis (14/3). "Yang paling penting saya harapkan agar kiranya amprah (gaji) antara guru tetap dengan guru keluarga itu perbedaannya jangan terlalu mencolok. Dan itu harus diperbaiki oleh pengu- rus baru yang diberi amanah se- karang ini," tambah Amir Tan- jung, saat ditemui penulis di ru- ang kerjanya kantor Koperasi Tamansiswa. Untuk menjadi calon Taruna AAL, diperlukan berbagai syarat yang meliputi pria WNI, beragama, setia pada Pancasila dan UUD 1945, usia 18-22 tahun, berijazah SMU/ Madrasah Aliyah program IPA dan IPS, belum nikah, tinggi badan minimal 163 Cm. Selain itu, calon Taruna AAL juga diwajibkan bersedia. menjalani ikatan dinas 10 tahun, sehat jasmani maupun rohani, berkelakuan baik serta tidak kehilangan hak menjadi prajurit, mendapat persetujuan orangtua/wali bagi yang belum berusia 21 tahun, mendapat persetujuan dari jawatan/instansi bagi karyawan dan daftar NEM ditentukan kemudian. Pendaftaran awal bagi para pelamar cukup membawa ijazah SD, SMP, SMA, raport SMP dan SMA, akte kelahiran, foto copy KTP orangtua sebanyak empat lembar dan dilegalisir, pas foto ukuran 4 X 6 dua lembar. Khusus untuk wilayah Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Barat, Jawa Barat dan DKI Jakarta para peminat dapat mendaftarkan diri pada alamat sebagai berikut: Untuk Sumatera Selatan: Pangkalan TNI AL Palembang Jln. Yos Sudarso No: 1 Boom Baru, Palembang, tlp. (0711) 712295, 711295. Lampung Pos Perwakilan Lanal Panjang Jln. Yos Sudarso, Bandar Lampung, tlp. (0721) 31208, Kalimantan Barat: Lanal Pontianak Jln. Yos Sudarso, Jeruju, Pontianak, tlp. (0561) 770660. Khusus Habibie, menurutnya, adalah sosok pemimpin yang membuka secara lebar kran demokratisasi di Indonesia. Pelaksanaan pemilu yang berhasil dengan sukses merupakan indikator terpenting kesuksesan Habibie. Jawa Barat: Lanal Bandung, Jln. Aria Jipang, No: 8 Bandung, tlp. (022) 4235931 dan Lanal Cirebon, Jln. Kesunean No: 33 Cirebon, tlp. (0231) 245763. Sedangkan untuk DKI Jakarta: Mako Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal)-II, Jln. Raya Gunung Sahari No: 2, Ancol, Jakarta, tlp (021) 682577. Kecuali itu, Habibie menurut Liddle memberi- kan kesempatan berharga dengan dibukanya peluang keterbukaan partisipasi publik sebagai pengemban fungsi kontrol terhadap pemerintah, yakni melalui kebebasan pers, kebebasan berpolitik dan pemerintahan desentralisasi. Liddle menyebut yang terakhir ini sebagai virtually inseperable from democratization in contemporary Indonesia (introduksi Liddle, h. 1). Sebagaimana disebutkan oleh M. Solly Lubis bahwa proses demokratisasi pada hakikatnya adalah proses rekonstruksi konstitusionalisme Indonesia, atau meminjam instilah Linz a us- able democratic constitution (Linz, dalam Liddle (ed), 20), maka, pembahasan-pembahasan yang dirakit oleh Liddle melalui buku ini merupakan kontribusi positif bagi kelangsungan arah demo- krasi di Indonesia. Menurut Liddle, kita perlu memiliki batasan-batasan pilihan sikap yang jelas berikut mekanisme bernegara yang me- ngedepankan visi nasional Indonesia yang terarah. Kalaupun dikatakan bahwa sebagai buku rakitan yang berbentuk antologi, apalagi dari hasil diskusi, membuka ruang keterbatasan dalam mengikuti pembahasan wacana yang utuh, dan minus dari eksplorasi data yang mengakomodasi perkembangan wacana, buku ini secara substatif menghadirkan berbagai terobosan pemikiran, terutama dalam mener- bitkan pedoman sikap dalam mengambil alter- natif terbaik bagi proses demokratisasi di Indonesia. Senada dengan itu, pandangan Prof. Solly Lubis layak diperhatikan, "bangsa kita baru 50 tahun bernegara sendiri, sedangkan bangsa lain ada yang telah sampai dua ratus tahun, tokh tidak pernah bosan membina konstitu- sionalisme bagi bangsanya." Menyahuti pesan bijaksana ini, sekali lagi dapat dikatakan, bahwa buku hasil rakitan Liddle sangat tepat diposisikan sebagai langkah penting dalam memahami wacana demokratisasi sekaligus karenanya adalah tepat dijadikan sebagai referensi dalam upaya merekonstruksi konstitusionalisme ala Indonesia. Majda el-Muhtaj Mahasiswa program studi Hukum Islam PPS IAIN-SU & Ilmu Hukum PPS USU, Ketua Divisi Pengkajian & Penelitian PROFETIK INSTITUT Medan. JUMAT, 15 Perbakin Dan Pelaj MEDAN (Wasp bes Pol Drs Badroc dan pelajar mengi 2002 di lapangan tem perumahan Cema Color Rendition Chart "Dikalangan m hobi menembak na Badrodin Haiti keti kejuaraan dan sel Anugrah di Medan Badrodin Haiti mengharapkan aga sungguh supaya ke tertutama dalam u Ketua panitia pell dan persemian lapan dilaksanakan Seni diundur hingga 23 pendaftaran peserta Musa Rajecksh jumlah peserta yan sekitar 30 orang dia Ijeck yang dida. sekretaris Zuraida yang berminat bisa Sumut Jalan Sei De »tembak Anugrah W C R Sementara Zura kejuaraan diperkena Anugrah setiap ha Di lokasi peser tembak Anugrah di bawa sendiri ol SS Disp Siswa K MEDAN (Waspa yang sudah berdiri siswa kelas baru Kepala Sekolah din, SE mengataka petang, selama ini lapangan antara lai anak di kawasan Namun menging memasukkan putra tim SS Dispora, ma dan stafnya Drs HD din,SE kembali me Antara lain deng yaitu di lapangan Jl kantor Gubsu yang Apalagi para sisw Estate, Aksara, Pe Yamin, SH, Pahlaw yang ingin menjad Justru itu, diimb ke SS Dispora denga Pancing Medan pad akan mendapat ara bersertifikat nasio Para siswa diha sendiri yaitu sepat siswa yang ingin m H Sakiruddin,SE. 8 Madina Cabang MADINA (Wasp kan delapan cabang Olahraga Sumater kota Medan pada Hal itu disampa Raja Sahlan Nasut Pasaribu dan Hum mengikuti rapat ke Madina di dalam li Menurut Raja S akan ditampilkan Ma masing sepakbola, meja, tinju, catur d Untuk menduku itu ke Pordasu, kata bulan Mei mendatang Kabupaten (Porkab) mengikutkan atlet da "Jadi dalam pelak ring sejumlah olahrag matang, sehingga m di gelanggang Pord Mudah-mudahar olahragawan Madina sekaligus dapat tam PON 2004 yang aka Pro 7 6 3 1à O 11 De a b Putih melangkah, ak Hitam. Jawaban di kolom