Tipe: Koran
Tanggal: 2002-03-15
Halaman: 13
Konten
aret 2002 12 hitz Kan Masjid di atas bumi, sudah annya sangat besar hadits di bawah ini: rena mengharapkan ginya sebuah rumah tkan: "Barang siapa n sebanding dengan llah mendirikan pula Ahmad, Ibnu Hibban matkan membersihkan sebagaimana sabda ntahkan membangun mah. Beliau meme- diberi wangi-wangian. an: Nabi SAW pernah ajud di rumah-rumah membersihkannya. i atas mimbar untuk gasapi masjid dengan n berbau harum. Di- ermasuk juga pahala oran) dari masjid. bahwa masjid harus Han bau-bauan yang man, HAA Dahlar - penerbit CV Dipo- slim 2 diampuni, sebagaimana ihnya Allah tidak akan menyekutukan Allah, u kepada orang-orang a': 48). Bahkan di ayat ngharamkannya masuk nya barangsiapa yang engharamkan baginya a sesuatu benda atau ai kekuatan selain Allah, erusakan aqidah umat jarang di antara kita, gan itu ia mempunyai Surah Al Hadid ayat 20 a pun yang menimpa di endiri melainkan telah hfuz) sebelum kami ng demikian itu adalah Islam, justru merupakan banyak menurunkan kasih-kekasihnya. Musa an Asyura'. Nabi Yunus kebal dari sengatan api ouninya do'a Nabi Daud, dengan Siti Khadijah mengapa banyak orang etakutan itu punya dasar uharram am/Syura' ini, Rasulullah kan puasa, banyak berdoa Hal ini diinformasikan ndak melakukan puasa ah di bulan Muharram. di mana padanya Allah beberapa kaum lainnya. berikan spirit bagi kita, asa di bulan Muharram adah yang kita lakukan, emiliki konpensasi yang anjuran Rasulullah yang bulan Asyura' ini dengan saan atau menciptakan annya, serta menyanyangi Sebagaimana dijelaskan kan oleh Tabrani dan Abi ang membuat kelapangan maka Allah akan meluaskan tahun yang dilaluinya". slam ini, dapat menjadi arat dengan nilai-nilai ke urna, demi terwujudnya na. Amin. 2002 Drs. H. Zulkamain Guchi Drs. Ramli Drs. M. Siddiq Ir. Hendra Kesuma r Kota Drs. Saharuddin Nasri mur 8 Drs. Sunaryo dan Drs. Amrin Yus dan H. Darma Efendi, S.H Medan Dr. Jamaluddin Pohan Drs. Musaddad Lubis layang Horasman Purba, B.A Drs. Ibnu Siddik Nasution Medan K.H. Khaidir Abdul Wahab, L.C dan Drs. Muhiddin Gurning n Hamdi Hutasuhut, S.Ag Drs. Khairul Drs. H. Abd. Halim Siregar 5 Mdn Drs. Ngatiman Dahni Serdang Drs. Pujianto ar Mdn Abdul Muchni Man Drs. Suryadi bung Drs. Kamil Selian B B Masnun Syafi'i Turman Nasution, B.A Drs. H. Maratua S. M. Ali Yusri Siregar gal Drs. M. Ilyas Mustawa 1 Mdn Drs. H. Ahmad Sanusi, L.C Drs. Irham Hasibuan 22 Mdn Drs. Sugiarto, M.A Drs. Sariman Alfaruq Drs. Muhammad Yunus ng B 8 Drs. Zulkamain Lubis H. Ali Amran Zakaria L.C Drs. Akmal Lubis 1 alir Toni Dwifan, S.S Drs. M. Ridwan P. Abdurrahman Kasbi Drs. Ngadimin Drs. Mas Rahim Salaby Saifuddin dan Medan Drs. Sumamo Medan Drs. Syarifuddin S, S.H Johor A. Faisal Nasution, S.Ag Amplas H. Ahmad Iqbal L.C lingkar Drs. A. Ghazali Rangkuti Medan Drs. H. Hafis Ismail Drs. Khairul Badri Drs. Fauzi Usman DR. Nawir Yuslem M.A Drs. Deflaizar Nasution Muzni Bulan Abu Bakar Nasution WASPADA JUMAT, 15 MARET 2002 13 Fatwa Agama Siapa Yang Dapat Dipegangan kata Hadist Shahih Berdoa Di Waktu Senang Dan Melarat A. Fenomena Fatwa Agama SATU fenomena yang menarik untuk diamati dewasa ini adalah banyaknya dai, penceramah, ustadz, dan penulis agama tumbuh menjamur di mana-mana. Anehnya, tidak sedikit mereka ini datang dari orang-orang yang bukan sarjana agama dan tidak berlatar belakang berpen- didikan agama, tetapi dari sarjana umum bah- kan ada orang yang tidak pernah mengecap pendidikan di perguruan tinggi. Mereka bukan ahli agama, tetapi ahli ruang angkasa, ahlih obat-obatan, ahli saraf, ahli bangunan, ahli seni, ahli tarik suara, dan bahkan ahli masak. Fenomena ini jelas terlihat di TV, radio, dan koran-koran. Karena itu, dokter, insinyur, pe- nyanyi, dan pelawak muncul sebagai penceramah, begitu juga pengusaha, pejabat, dan politi- kus mengeluarkan fatwa aga- manya dalam harian. Bahkan, sebagian ceramah dan tulisan mereka lebih laku dibanding tulisan ulama. Namun, ceramah dan tulisan mereka ini kadang- kadang membingungkan orang awam. Tulisan ini berusaha mendu- dukkan masalahnya secara pro- fesional. Mudah-mudahan tuli- san ini dapat memenuhi per- mintaan saudara-saudara yang mengharapkan penjelasan se lama ini. B. Syarat Berfatwa Dalam literatur Islam, fatwa agama selalu dijelaskan sebagai jawaban seorang mufti atau alim terhadap pertanyaan orang awam tentang masalah agama yang telah terjadi. Dalam tulisan ini secara longgar dimaksudkan dengan fatwa sebagai pendapat agama, terutama yang menge- 'nai hukum dan akidah. Sebab, agama secara terminologis dan pendapat agama secara populer dikeluarkan sama-sama bertu- juan untuk dipegangi dan amal- kan orang lain. Terlepas dari apakah pertanyaan atau tidak dan apakah telah terjadi kasus Maka bisa kita bayangkan betapa besarnya keutamaan pu- asa wajib yang harus dilakukan selama sebulan suntuk. Karena betapapun tingginya keutamaan puasa sunat, tentu saja tidak akan melebihi keutamaan puasa wajib. Puasa pada tanggal 10 Muha- ram ini mengingatkan kita pada berbagai peristiwa sejarah. Pada tanggal 10 Muharam Allah SWT telah berkenan menganuge- rahkan kepada hamba-hamba- .Nya yang terbaik, antara lain: a. Mengeluarkan Nabi Yunus as dari penderitaan selama ber- tahun-tahun berada dalam perut ikan Nun. yang ditanyakan atau tidak, fat- wa agama dan pendapat agama sama-sama berfungsi sebagai ketentuan yang diharapkan di- ikuti orang yang berkepen- tingan. b. Membebaskan Nabi Ya'qub as yang selama bertahun-tahun menderita sakit, lantaran dipi- sahkan dengan putra kesaya- ngannya, yakni Nabi Yusuf as. c. Mengampuni Nabi Daud as atas kelalaiannya hendak mengambil istri orang lain untuk menggenapkan jumlah istrinya menjadi 100 orang. d. Menyembuhkan penyakit Nabi Ayyub as yang telah dideri- tanya selama 18 tahun. e. Mengabulkan doa Nabi Musa dan Harun as, dengan me- nenggelamkan musuh bebuyu- tan mereka, yakni Fir'aun dan para pengikutnya. f. Menciptakan ruh Nabi Mu- hammad SAW. Peristiwa-peristiwa sejarah tersebut sepintas dapat kita lihat dalam doa "Asyura, yang antara lain artinya: "Ya Allah, Tuhan yang senantiasa memberikan kemudahan atas setiap kesulitan, Ya Tuhan yang telah mengelu- arkan Nabi Yunus dari penderita an dalam perut ikan Nun pada hari "Asyura; Ya Tuhan yang te- lah mempertemukan keluarga Nabi Ya'qub pada hari "Asyura: Ya Tuhan yang telah mengam- puni dosa Nabi Daud pada hari Asyura: Ya Tuhan yang telah menyembuhkan penyakit nabi Ayyub pada hari "Asyura: Ya Tu- han yang telah mengabulkan doa Nabi Musa dan Daud pada hari "Asyura: Ya Tuhan yang mencip- takan Ruh Muhammad SAW pa- da hari "Asyura.... Betapa besar rahmat Allah yang dianugerahkan kepada hamba-hamba-Nya pada pada tanggal 10 Muharam itu. Dan betapa besar pula Rahamt-Nya yang bakal dianugerahkan kepa- da para hamba-Nya yang mau melaksanakan puasa sehari pada hari "Asyura. Puasa sehari dapat menghapuskan dosa-dosa selama satu tahun yang telah berlalu. Oleh karena itu, seyogyanyalah kita memperhatikan pergantian hari "Asyura sebagai amalan sunat. Semoga kita senantiasa mendapatkan limpahan rahmat Allah SWT sehingga kita merasa ringan untuk melaksanakan puasa sunat "Asyura yang hanya bisa kita dapatkan sehari dalam setahun! Allahumma Amin ya Rabbal "Alamin!. Ketentuan agama harus di- dasarkan dengan nas-nas Alqu- ran dan Hadis dengan perangkat metode dan pendekatannya, be- rupa ilmu-ilmu Alquran, ilmu- ilmu hadis, serta kaedah-ka- edah usul fikih. Semua nas dan metode ini berbahasa Arab me- rupakan salah satu syarat mut- lak bagi seseorang yang menge- luarkan fatwa agama. Para ulama telah menjelas- kan syarat-syarat berfatwa Ibn al-Qayyim al-Jauziyah dalam kitabnya, I'lamul Muwaqqi'in, jilid I, halaman 51 menjelaskan pendapat Imam asy-Syafii bah- wa tidak boleh berfatwa dalam Agama Allah kecuali orang yang (1) mengetahui Alquran dengan nasikh dan mansukhnya, muh- kam dan mutasyabihnya, takwil dan tanzilnya, ayat Makkah dan Madinahnya, (2) mengetahui Hadis sebagaimana pengeta- huannya tentang Alquran, (3) mengetahui bahasa (Arab), (4) mengetahui syair (Arab) dan il- mu alat yang diperlukan untuk memahami Alquran dan Hadis, dan (5) mengetahui perbedaan pendapat ulama di berbagai ko- ta. Secara sederhana dapat dika- Puasa Sunat Dan Bulan Yang Dimuliakan Lanjutan jumat lalu Oleh H. Rizal Mahaputra lan sunat. Orang yang melak- sanakannya akan mendapat pahala yang setimpal, sekalipun jika meninggalkannya tidak men- dapat siksa. Karena itu, seyogya- nyalah kita berusaha melakukan puasa sunat Tasu'a. semoga kita mendapatkan kemudahan untuk melaksanakan puasa tersebut. Allahumma Amiin ya Rabbal 'Alamin!. Selain puasa Asyura dan Ta- su'a, sebagian dari umat Islam ada yang membiasakan diri me- laksanakan puasa sunat se- menjak 1 Muharam, bahkan ada pula yang melaksanakannya selama satu bulan penuh. Mereka ini berpegang pada hadis Nabi berikut: "Puasa yang paling uta- ma setelah puasa Ramadhan adalah puasa sunat pada bulan Muharam, karena merupakan bulan yang dimuliakan oleh Allah (HR. Muslim). 2. Puasa Tasu'a (tanggal 9 Muharam) Puasa Tasu'a merupakan sa- lah satu puasa sunat yang terma- suk dalam kelompok amal sunat hammiyah, yakni amalan sunat yang pernah direcanakan oleh Rasulullah saw, tetapi belum sempat terlaksana. Beliau pernah membuat rencana sebagaimana disebutkan dalam hadisnya: Se- andainya tahun depan aku masih hidup, niscaya aku akan melak- sanakan puasa pada tanggal sem- bilan Muharam. (HR. Muslim). Rencana Rasulullah saw un- tuk berpuasa pada tanggal 9 Mu- haram itu ternyata tidak sempat terlaksana. Karena selang bebe- rapa bulan kemudian beliau ber- pulang ke rahmatullah. Beliau meninggal dunia pada hari Senin, 12 Rabi'ul Awwal tahun 11 Hij- riyah/8 Juni 632 Masehi. Meski beliau tidak sempat melaksanakan puasa tersebut, tetapi puasa pada tanggal 9 Mu- haram itu tetap termasuk ama- Oleh: DR.H.Ramli Abdul Wahid, MA demikian, dengan terlebih dahu- lu memohon ampun kepada Allah dan sama sekali tidak ber- maksud merendahkan derajat para guru kita itu, di Medan masih terdapat guru-guru yang secara potensial memiliki ilmu- ilmu tersebut di atas. Dalam arti, al-Islami, jilid II, halaman 1162 dalam kitabnya Ushul al-Fiqh bahwa orang awam tidak boleh bertanya kepada orang yang di sekiranya mereka berkemauan positif bagi popularitas Islam. duga tidak alim. Demikian juga, tidak boleh minta fatwa kepada orang yang tidak diketahui seca- ra jelas keadaannya alim atau tidak alim. Ibn al-Qayyim mene- gaskan bahwa orang yang tidak memiliki syarat berfatwa terse- but di atas tidak boleh berfatwa. untuk menggunakan kemam- puan ilmu mereka secara maksi- mal, mereka dipercaya mampu memahami nas-nas Alquran dan Hadis secara baik. Akan tetapi, dari sisi lain, cera- mah dan tulisan mereka dapat membingungkan awam. Sebab, orang awam tidak memahami posisi mereka ini yang sebe- narnya sebagai orang yang bu- kan ahli Agama tetapi membe- rikan fatwa Agama. Berdasarkan asumsi ini, di Medan kita masih memiliki beberapa orang yang layak dija- dikan tempat bertanya tentang Agama, seperti Ustaz H. Ham- dan Abbas, Ustaz Arifin Isa; Prof DR. H. Abdullah Syah, MA; Prof. DR. H. A. Yakub Matondang, MA; Drs. T.Ali Muda; Dr. H. Lah- muddin Nasution, M.Ag; dan Ustaz H. Fuad Said. Meskipun mereka mempunyai kecende- rungan yang berbeda, misalnya sebagian berpikir fikih ketat, sebagian berpikir fikih agak lo- nggar, dan yang lain berpikir Hadis, namun mereka memiliki kemampuan untuk menelaah sumber primer dan sampai ba- tas-batas tertentu menggu- nakan metode ilmu-ilmu Islam. Sementara yang banyak di ka- langan kita adalah pemikir Aga- ma dan cendekiawan Agama. D. Tinjauan Analitik Fenomena fatwa Agama la- hir dari bukan ahli Agama dewa- takan bahwa berfatwa membu- tuhkan bukan hanya pengeta- huan bahasa Arab, tetapi juga ilmu-ilmu tertentu. Karena itu, Wahbah az-Zuhaili menjelaskan Karena itu, baik juga apabila kita melaksanakan puasa sunat semenjak tanggal 1 Muharam. Semoga orang-orang yang melak- sanakannya secara rutin, selalu memperoleh kesuksesan dalam hidupnya. Allahuma Amin ya Rabbal Alamiin!. C.Fatwa yang diperpegangi Penjelasan di atas menun- jukkan bahwa tidak setiap orang berhak mengeluarkan fatwa Agama. Karena itu, fatwa orang yang bukan ahlinya tidak dapat dijadikan pegangan. Fatwa dapat dijadikan pegangan bila keluar dari orang yang memiliki syarat-syarat berfatwa tersebut di atas. Di Indonesia umumnya dan Rasulullah saw bersabda: "Puasa sehari hari pertama bulan Rajab, menghapuskan dosa selama tiga tahun. Puasa pada hari kedua menghapuskan dosa selama dua tahun. Dan puasa pada hari ketiga menghapuskan dosa setahun. Kemudian puasa pada hari-hari berikutnya, setiap harinya akan menghapuskan doa sebulan. (HR. Ibnu Abbas). di Sumatera Utara khususnya, kita tidak tahun persis siapa ulama yang memiliki syarat- syarat berfatwa dimaksud. Untuk menemukan orang yang memiliki syarat-syarat berfatwa tersebut di atas memang sulit dewasa ini. Kita memiliki ba- nyak sarjana dan guru besar Agama, tetapi orang yang mam- pu membaca dan memahami kitab Arab saja langka. Sepan- jang pengamatan untuk tidak mendahului ilmu Allah-khu- sus untuk wilayah Sumatera Utara saat ini kita belum mene- mukan ulama yang memiliki syarat-syarat berfatwa tersebut secara aktual dan sempurna. Sebab, guru-guru yang kita miliki ada yang mendalami bidang fikih, tidak bidang Hadis; dan ada yang meminati bidang Hadis, tidak bidang tafsir, dan begitulah seterusnya. Masing- masing mempunyai keterbata- san bidang keilmuan. Namun lain disebutkan dalam sebuah hadis, bahwasannya istri Ra- sulullah SAW, yakni "Aisyah ra berkata: "Adalah Nabi SAW, beliau tak pernah berpuasa (sela- in Ramadhan) melebihi puasanya bulan Sya'ban. Karena beliau sering mengerjakan puasa sunat pada bulan Sya'ban sebulan suntuk. (Mutaffaq 'Alaih). jirin, yaitu mereka yang melaku kan hijrah dari Makkah ke Madi- nah dan juga istilah kaum Ans- hor, yaitu para penolong pemberi perlindungan, yaitu orang-orang Islam Madinah yang memberikan pertolongan dan perlindungan. tai untuk mencela atau menegur. Sebagai umat Muhammad, mestinya kita berhasrat untuk melaksanakan puasa pada bulan Sya'ban. Berbahagialah mereka yang mampu dan secara sukarela melaksanakan puasa sunat selama sebulan penuh di bulan Sya'ban, sebagaimana yang se- ring dilaksanakan oleh Rasulul- lah saw. Setidak-tidaknya, kita tak meninggalkannya tanpa pu- asa sehari pun. Sehari berpuasa pada bulan Sya'ban, kita telah termasuk orang-orang yang setia melaksanakan sunah Rasul. Semoga kita termasuk orang- orang yang selalu memtaati sunah Rasul, termasuk puasa sunat bulan Sya'ban Allahuma Amin ya Rabbal'Alamiin!. Agar sang hamba senantiasa mendapat kasih sayang dari sang tuan, maka setiap waktu sang hamba mengadakan musahabah atau dirinya sendiri, apalagi di penghujung tahun seperti hari ini. Peristiwa Besar Tahun kita dihitung dari pe- ristiwa besar hijrah Rasulullah Muhammad SAW bersama saha- bat-sahabat beliau dari Makkah ke Madinah. Sengaja tidak dipilih dari kelahiran Nabi Muhammad SAW atau Nuzulul Quran dan ti- dak pula dari peristiwa Isra' Mi'- raj yang semuanya berkono-tasi peristiwa yang bersifat individu- al. Hijrah adalah peristiwa besar. Di dalamnya terkandung banyak Kita saksikan bagaimana Ra- sulullah SAW membuat strategi dengan membuat benteng perlin- dungan. Bukan benteng fisik, te- tapi benteng rohani yang berupa masjid. Dibangun oleh beliau ma- sjid Quba di luar kota Madinah, lalu dibangun pula masjid Na- bawi di tengah kota Madinah. Masjid-masjid itulah yang kelak menjadi benteng kehidu- pan penduduk Madinah. Dengan dan dari masjid itulah masyara- kat membentengi diri secara mo- ral, mental dan spiritual dari se- gala macam marabahaya. Kalau mental dan moral sudah terben- tengi dengan baik, maka benteng fisik makin kurang diperlukan lagi. Sesudah hijrah itu pula Ra- sulullah SAW mempersaudara- 5. Puasa Enam Hari Pada Bulan Syawal Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian diikutinya 3. Puasa Rajab dengan puasa enam hari pada pelajaran dan dinamika kehidu- kan di antara umat Islam, juga pan. bulan Syawal, maka seolah-olah dia telah berpuasa selama setahun penuh. (HR. Muslim). Sebagian ulama menafsirkan hadis tersebut dengan perhitu- ngan bahwa pada bulan Rama- dhan dan Syawal itu pahalanya dilipatgandakan sampai 10 kali lipat. Puasa sebulan pada bulan Ramadhan dihitung 30 hari, sekalipun ada bulan Ramadhan yang hitungannya hanya 29 hari. Jadi kesemuanya dihitung: Puasa Ramadhan 30 hari X 10 = 300 hari dibuat perjanjian atau piagam po- litik yang dikenal sebagai piagam Madinah, yang secara politis menguntungkan semua golongan agama yang ada di Madinah. Un- tuk melindungi segenap warga Madinah dan tumpah darah atau - kampung halaman mereka, juga untuk kemakmuran, keadilan dan kecerdasan bersama. Puasa Syawal 6 hari X 10 60 hari Membaca hadis tersebut, mestinya kita tertarik untuk me- laksanakan puasa sunat pada bulan Rajab. Betapa besar keuta- maan puasa sunat pada bulan Rajab. Puasa pada hari pertama atau tanggal 1 Rajab dapat menghapuskan dosa selama tiga tahun, pada tanggal dua meng- hapuskan dosa selama dua ta- hun, tanggal tiga menghapuskan dosa selama satu tahun, dan pada tanggal 4 sampai 30 Rajab, setiap harinya menghapuskan dosa selama satu bulan. Memang ha- dis tersebut dha'if (lemah). Tetapi hadis ini didukung (syahid) oleh sebuah hadis sahih, bahwasan- nya Rasulullah SAW, bersabda: "Sesungguhnya di dalam surga itu terdapat sebuah sungai yang bernama sungai Rajab. Artinya lebih putih daripada air susu dan rasanya lebih manis daripada madu. Maka barang siapa yang berpuasa sehari pada bulan Rajab, dia akan dipersilahkan oleh Allah untuk meminum air sungai Rajab itu. (HR. Bukhari dan Muslim). Hadis riwayat Bukhari dan Muslim ini menunjukkan betapa tingginya nilai keutamaan puasa sunat pada bulan Rajab. Sehi- ngga puasa sehari saja, dapat me- nyebabkan pelakunya diberi kesempatan meminum air surga itu. Hal ini mengisyaratkan ada- nya kesesuaian makna dengan hadis dha'if di atas. Bukankah hanya orang-orang yang terha- puskan dosa-dosanya saja yang dapat masuk surga, bahkan me rasakan kenikmatan di dalamnya?. Oleh karena itu, sepantas- nyalah bila kita berusaha melak- sanakan puasa sunat di bulan Ra- jab, meskipun hanya sehari. Se- moga Allah SWT berkenan me- nghapuskan dosa kita, sehingga kelak kita dapat menikmati lezat- nya minuman surga!. Allahuma Amin ya Rabbal 'Alamiin!. 4. Puasa Sya'ban Puasa sunat bulan Sya'ban termasuk puasa yang biasa di- laksanakan oleh Rasulullah SAW. Beliau sering melaksanakan hingga sebulan penuh atau ku- rang sedikit. Hal ini jelas menun- jukkan keutamaan yang tidak kecil bagi orang-orang yang mau melaksanakannya. Banyak hadis Nabi yang menjelaskan tentang puasa sunat pada bulan Sya'ban ini. Antara = Jumlah 360 hari Sedangkan jumlah dari da- lam setahun, dihitung 12 z 30 hari 360 hari. Itulah sebabnya, maka puasa Ramadhan ditam- bah enam hari pada bulan Syawal, pahalanya samadengan pahala berpuasa selama setahun penuh. Lepas dari perhitungan terse- but, kita sebagai umat Muham- mad sudah semestinya bila be- nar-benar berhasrat mentaati sunah-sunah beliau. Apalagi puasa sunat pada bulan Syawal yang sangat besar keutamaan dan pahalanya. Oleh Sumaharja Ritonga HARI ini, kalender kita telah berganti menjadi 1423 Hijriyah. Dan hari ini pula merupakan Ta- hun Baru Islam (1 Muharram). Tanpa terasa setahun lagi umur kita susut. Kita tidak tahu berapa lama lagi usia kita masih tersisa. Di kalangan kaum sufi, di sam- ping dikembangkan rasa hubb (cinta) kepada Allah SWT dilaku- kan pula upaya musahabah. sa ini layak dianalisis. Dari satu sisi, kita gembira bahwa mereka mempunyai perhatian yang besar terhadap Agama, mengha- biskan waktu untuk mempela- jarinya, dan tampil dengan rasa bangga dan percaya diri sebagai dai dan pemikir Agama. Dari sisi ini pekerjaan mereka terpuji. Mereka memberikan kontribusi Musahabah, berarti menghi- tung diri. Istilah yang mirip arti- nya dengan itu adalah intros- peksi. Menghitung diri kalau-ka- lau ada kekurangan yang mesti disempurnakan agar pencinta tidak ada alasan bagi yang dicin- Puasanya dari perhitungan tersebut, kita sebagai umat Mu- hammad sudah semestinya bila benar berhasrat mentaati sunah sunah beliau. Apalagi puasa sunat pada bulan Syawal yang sangat besar keutamaan dan pahalanya. Puasa 6 hari pada bulan Syawal ini memang lebih utama lagi jika dilaksanakan mulai dari tanggal 2 sampai 7 Syawal. Tetapi tidak mengapa apabila dilaksa- nakan pada selain tanggal terse- but. Lebih-lebih kita bangsa In- donesia, pada tanggal-tanggal tersebut biasanya kita masih terlibat dalam serangkaian acara Idul Fitri dan Silaturrahmi. Dan dalam hadis sendiri memang tidak dijelaskan kalau harus tanggal- tanggal tersebut, hanya dijelas- kan jumlahnya 6 hari pada bulan Syawal. Sehingga boleh saja di- laksanakan pada tanggal-tanggal lain, asalkan jumlahnya 6 hari. Mengingat utamanya puasa 6 hari pada bulan Syawal itu, sebaiknya kita mau berusaha sekuat tenaga untuk melak-sana- kannya. Semoga kita diberikan keringanan dalam melaksa- nakan puasa tersebut dan men- dapatkan keutamaan dari sisi Allah SWT!. Allahumma Amin ya Rabbal 'Alamin. 6. Puasa 'Arafah (tanggal 9 Dzul Hijjah) Rasulullah saw bersabda: "Puasa 'Arafah menghapuskan dosa-dosa selama dua tahun, yakni setahun yang telah berlalu dan setahun yang akan datang. (HR. Muslim). (Berlanjut lagi Jumat depan) Tampaknya, kita harus me- nghargai kreasi setiap orang, termasuk saudara-saudara yang mempunyai latar belakang pe- ngetahuan nonagama berpar- tisipasi memikirkan Agama Dengan susah payah mereka belajar sendiri dan kemudian dengan bangga menyajikannya dalam ceramah atau tulisan. Sedikit banyaknya mereka telah memperkuat barisan dai kita dan menambah khazanah ke- agamaan kita. Namun, mereka harus menyadari posisi mereka sebagai orang yang berusaha memahami Agama dengan alat yang sangat terbatas, jangan memaksakan pendapat mereka kepada orang lain. Fatwa dan pendapat keagamaan mereka tidak boleh jadi pegangan. Inilah posisi mereka. Orang awam ti- dak boleh memperpegangi pen- Bangsa Indonesia Memerlukan Hijrah hanya keringat yang keluar, bah- kan air mata menetes demi per- saudaraan itu. Bahkan kalau per- lu darah dan nyawa taruhannya. Hijrah mencerminkan tang- gungjawab yang besar, baik anta- ra Rasulullah SAW dengan Allah SWT. Juga antara beliau dengan para sahabat beliau. Juga antara para sahabat dengan sahabat lainnya. Dari peristiwa inilah ke- mudian lahir istilah kaum Muha- Dengan hijrah, Rasulullah SAW bersama-sama sahabat be- liau menyelamatkan tauhid. Me- nyusun strategi dan taktik dak- wah Islam yang lebih berdaya guna dan berhasil guna. Dengan hijrah Rasululah SAW membina umat dan masyarakat, dan tidak hanya membina orang seorang atau pribadi-pribadi seperti di Makkah yang dilakukan (pula) dengan sembunyi-sembunyi. dapat dan fatwa mereka. Mere- ka bukan orang yang berhak berfatwa, Fatwa dan pendapat Agama mereka didengar dan dibaca untuk sebagai bahan perbandingan, bukan pegangan. Karena itu, fatwa dan pendapat mereka tidak seharusnya mem- bingungkan. Sebagai perbandingan, resep yang dikeluarkan oleh yang bukan dokter bisa menyebabkan maut kepada penggunanya. Pengemudi pesawat terbang yang bukan pilot pasti memba- wa petaka kepada semua pe- numpangnya. Konstruksi ba- ngunan yang dibuat bukan ahli bangunan bisa berakibat pada ambruknya bangunan. Memang tepat keterangan Nabi bahwa apabila suatu urusan diserah- kan kepada yang bukan ahlinya, tunggulah kehancuran. Tentu- nya masalah Agama bukan ha- nya berakibat di dunia, tetapi juga di akhirat. ALLAH SWT berfirman da- lam surah Al-Baqarah ayat 153 yang artinya: "Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar". Dalam menjalani hidup dan kehidupan, seorang hamba di hadapkan pada berbagai persoa- lan selaku khalifah di permukaan bumi. Sabar menjadi salah satu jalan keluar yang terbaik. Kemudian, sekiranya para ilmuan umum Islam mengarah- kan kajian keislaman mereka sesuai dengan bidang masing- masing, tentunya lebih baik dan lebih memberikan kontribusi kepada Islam. Ahli medis memfokuskan kajian keislamannya pada aspek medis Islam, ahli teknik pada aspek teknik Islam, ahli bangu- nan pada aspek bangunan dan arsitektur Islam, dan ahli ma- kanan pada aspek makanan ha- lalan thayyiban Islam. Ini lebih pantas bagi mereka, lebih ber- manfaat bagi umat, dan mudah- mudahan lebih berpahala di sisi Allah. beliau yang hijrah dari Makkah ke Madinah, maupun mereka yang memberikan pertolongan dan perlindungan, hakikatnya mereka itu telah lebih dulu jauh sebelum peristiwa hijrah itu sen- diri telah melakukan hijrah men- tal atau hijrah secara spiritual. Hijrah mental inilah yang diperlukan untuk memotori atau menggerakkan hijrah fisik terse- but. Hijrah fisik ternyata tidak akan banyak memberi arti jika tidak ada hijrah mental. Bahasa sekarang disebut reformasi men- tal spiritual. Dalam hijrah ada persahaba- tan yang melebihi persaudaraan. Lihatlah betapa Abu Bakar Sid- diq atau Ali Karramallahu Waj- hah yang beliau-beliau itu sang- gup menemani Rasululah SAW dalam hijrah tersebut sebagai perisai hidup bagi beliau. Bukan Sesudah hijrah itu pula kelak kemudian hari dibuat perjanjian dengan bekas musuh-musuh Rasulullah SAW, yaitu penduduk Makkah. Tetapi kemudian kaum Quraisy Makkah mengingkari perjanjian tersebut. Hijrah Mental dan Spiritual Lebih dari semua itu, baik Rasulullah SAW beserta sahabat Sabar Dan Shalat Allah telah mengemukakan dengan tegas bahwa manusia tidak akan terlepas dari berbagai ujian mental/cobaan Allah, beru- pa ketakutan, kelaparan, keku- rangan harta, ataupun cobaan jiwa seperti; sakit, kematian ke- luarga dan famili serta kerabat. Bila musibah menimpa seseora- ng, maka jangan diterima dengan putus asa dan keluh-kesah. Na- mun hendaknya semua cobaan Karena begitu pentingnya tersebut diterima dnegan pera- sifat sabar, maka bila seseorang saan sabar, tabah dan lapang da- yang beriman itu ridha terhadap da, apabila seseorang itu meng- kekasih atau keluarga yang me- inginkan pahala yang besar serta ninggal dunia tiada lain bahwa kasih sayang dan petunjuk Allah orang yang ridha dan sabar terse- ta'ala. Bahkan Allah menjadikan but akan memperoleh pahala Sur- sabar sebagai salah satu kewaji- ga. Dalam sebuah Hadits Qudsi ban, sebagaimana firman-Nya: mengenai hal tersebut, yang di- "Dan bersabarlah terhadap apa wartakan oleh Abi Hurairah bah- yang menimpa kamu. Sesung- wasannya Rasulullah bersabda guhnya yang demikian itu terma- yang artinya: "Allah ta'ala berfir- suk hal-hal yagn diwajibkan (oleh man: "Tidak ada pembalasan bagi Allah)". (Q.S. Luqman: 17). seorang hamba-Ku yang mukmin Ketika seseorang mengalami jika Aku mengambil kekasihnya "Inna (a) lladziina aamanuu wa (a) lladziina haajaruu waja- ahaduu fisabilillaahi ulaaika yarjuuna rahmmatallaahi, wa- llaahughafuurur rahim. (Al Qu- ran, S.Albaqarah, 2:218). Ayat tersebut bermakna: "Sesungguh- nya orang-orang yang beriman dan orang-orang yang hijrah ser- ta berjihad (bersungguh-sung- guh) di jalan Allah, mereka itu adalah orang-orang yang berha- rap akan rahmat kasih sayang Allah, dan Allah Maha Pengam- pun lagi Maha Pengasih dan Pe- nyanyang". Sebagai Solusi Bangsa Indonesia saat ini dan kapan saja memerlukan hij- rah. Hikmah hijrah semestinya direalisasikan untuk keberhasi- lan reformasi, mulai dari perbai- kan mental dan moral, nilai-nilai persaudaraan, supremasi hu- kum, strategi pembinaan umat dan tempat ibadah, keluhuran budi khususnya dalam menjun- jung tinggi perjanjian antar etnis dan antar agama, serta nilai-nilai lain dari hijrah tersebut. Hijrah adalah dinamika kehi- dupan mental. Tanpa sikap terse- but kita akan mati membeku. Hijrah yang perlu kita lakukan sekarang ini adalah hijrah dari kekufuran kepada keimanan, dari keterbelakangan kepada ke- majuan, dan dari kemiskinan ke- pada kesejahteraan lahir dan batin yang diridhoi Allah SWT. Oleh karena itulah dalam memasuki Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1423 Hijriyah, hik- mah hijrah tersebut sedapat mu- ngkin kita hayati dan kita real- sasikan. Wallahu a'lam bisshawab.* musibah besar, maka solusi yang Oleh Muslim Ibr ditawarkan Islam yakni dengan bersabar diri kepada-Ku, melain- kan Surga". (HR. Bukhari). memperbanyak sabar, sambil di dunia, kemudian ia ridha dan merenung kembali bahwa segala yang kita miliki merupakan ke- punyaan Sang pencipta, Allah SWT. Dan suatu saat akan diam- hanya diberi hak guna pakai saja, bil kembali oleh-Nya. Manusia sedangkan kepemilikan mutlak berada di tangan Allah. Kita selaku hamba Allah, da- lam menghadapi musibah se- bagai perwujudan pengujian iman seorang mukmin hendak- nya mesti berlaku sabar. Karena semakin tebal iman seseorang, maka akan semakin sering Allah mengujinya. Apakah seseorang Pernyataan yang paling afd- hal bagi seseorang yang tertimpa musibah besar atau kecil yakni itu mampu mempertahankan si- dengan ucapan "Inna lillahi wa kap sabar yang telah dimilikinya inna ilaihi raji'un" (Sesungguh- atau sebaliknya. nya kami kepunyaan Allah dan kepada-Nyalah kami akan kem- bali). Inilah kalimat pernyataan kembali kepada Allah yang di- iblis, malaikat dan lain-lain. Sa- bar sebagai salah satu bagian sunatkan menyebutkan waktu dari elemen dasar hawa nafsu. seseorang ditimpa musibah dan dalam keadaan situasi dan kon- disi apapun juga. Sifat sabar ternyata cuma dimiliki oleh makhluk bernam manusia, tidak pada makhluk Jangan bosan berdoa, jangan pu- la sombong dengan mengatakan tak perlu berdoa. Imam Al-Ghazali berpen- dapat bahwa sabar adalah sifat khas manusia yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya. Oleh kare- na itu, sabar menjadi sangat esensial dan vital dalam menja- lani kehidupan di dunia. Allah berfirman dalam Hadits Qudsi sbb: "Barang siapa tidak berdoa kepada-Ku, niscaya Aku murka ke- padanya." (HQR Askari dalam kitab Mawaidl bersumber dari Abu Hurai- rah dengan sanad Hasan). Dalam Al-Quran terdapat 203 ayat yang menyebut kata doa yang artinya macam-macam: ibadah, me- manggil, memohon, memuji dll. Doa yang dimaksud di sini berarti me- nyeru, memohon dan mengharap se- suatu dari Allah Yang Maha Pencipta. Di dalam kehidupan, manusia me- merlukan landasan yang dapat me- nentramkan jiwanya, atau tali yang dapat menjadi pegangannya. Landa- san dan tali yang dimaksudkan itu adalah doa. Berdoa sudah merupakan kebutuhan rohaniah yang diperlukan manusia dalam kehidupan ini, ter- lebih-lebih tatkala ditimpa kesusahan, kesulitan dan malapetaka. Ada ulama yang mengibaratkan doa itu laksana obat bagi penyakit rohaniah, berupa penyakit takut, cemas, rusuh, ragu- ragu dan sebagainya. BANYAK ekspresi yang muncul dari seorang wanita (is- teri) jika mendengar suaminya menikah lagi, salah satunya ada- lah dengan ucapan-ucapan beri- kut: Pokoknya cerai !!! pulangkan saja aku pada orang tuaku, se- karang juga !!!. Ekspresi itu sebe- narnya wajar dan manusiawi, sebab perasaan cemburu, sedih, marah, jengkel, semuanya me- nyatu dalam satu kata emosi ya- ng merupakan fithroh emosional seorang wanita yang sering kali lebih menonjolkan emosi dari pemikirannya jika menghadapi suatu permasalahan. Bahkan ke- hidupan rumah tangga Rasulul- lah Saw. yang indah itupun sering diwarnai riak-riak kecil sebagai- mana kehidupan rumah tangga pada umumnya. Sebagaimana tersebut dalam ayat: "Hai Nabi mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah menghalalkannya bagi kamu, kamu mencari kese- nangan hati isteri-isterimu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Ma- ha Penyanyang" (QS. 66:1) Kebanyakan manusia baru ber- doa kepada Allah apabila mendapat kesusahan atau dítimpa bencana. Apabila sudah tenang atau mendapat nikmat, jangankan berdoa malah ia melupakan-Nya sama sekali. Disangkanya nikmat yang diperolehnya itu adalah hasil keringat atau kecakapannya sendiri. Padahal, tanpa inayah (bantuan Allah) dia tidak akan menyenyam nikmat itu. Sikap yang baik bagi seorang Muslim adalah harus berdoa baik di waktu senang maupun di waktu susah dan melarat. Sabda Rasulullah SAW: "Doa itu merupakan inti ibadah." (HR Al-Bukhari). Sebagai suatu ibadah berdoa hanyalah dihadapkan kepada Allah SWT semata-mata. Tidak boleh kepada benda-benda lain. Tidak boleh memakai perantara atau makelar, tidak musti pula dengan bahasa Arab, tetapi boleh menggunakan bahasa apa saja. Sebab, Allah Maha Mengetahui. (KHM Ali Usman -HAA Dahlan - Prof Dr HMD Dahlan, Hadits Qudsi, penerbit CV Diponegoro, Bandung. Manajemen Cemburu akan menaikkan derajat orang ersebut disisi-Nya. Sebagaimana sabda Rasulullah: "Sekiranya Aku uji salah seorang hamba-Ku yang beriman, lalu ia memuji-Ku atas ujian itu, berilah pahala yang bersambungan baginya, sebagai- mana pahala yang biasa Kami be- rikan (atas amal yang mereka la- kukan)" (HR.Ahmad dan Thabrani) Asbabunnuzul (sebab turun) ayat tersebut berkenaan dengan ucapan Nabi yang akan mengha- ramkan minum madu, hanya ka- rena ingin menyenangkan satu orang isterinya. Ayat tersebut me- rupakan teguran Allah kepada Nabi. Pelajaran yang dapat diam- bil dari kisah ini adalah bagaima- na kita mampu memenej, perasa- an dan keinginan kita agar me- nyatu-selaras dengan keinginan dan kemauan Allah, sebagaima- na firman Allah "Maka demi Rabbmu, mere- ka (pada hakekatnya) tidak ber- iman hingga mereka menjadikan kamu (Muhammad) hakim da- lam perkara yang mereka perse- lisihkan, kemudian dalam hati mereka tidak merasa keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka ,menerima dengan sepenuhnya " (QS. 4:65). Demi Allah yang jiwaku - Muhammad - didalam kekuasa- an-tangan-Nya, tidak beriman (sempurna) iman seorang dianta- ra kamu sampai menjadikan ha- wa nafsunya mengikut apa-apa yang aku bawa (HR. Al Hakim) Kembali kepada persoalan cemburu, bagaimana manusia me-manag-nya, sebab cemburu pada dasarnya milik setiap orang, bahkan jika diarahkan dengan benar ia akan menjadi ciri keima- nan seseorang, misalnya seorang suami atau orangtua ketika meli- hat isteri atau anak gadisnya per- gi sampai larut malam dengan se- orang pria yang bukan muhrim- nya, ia diam saja, bahkan meres- tui. Bukankah suami dan orang- tua seperti ini dikatakan dayus ( tidak lagi memiliki rasa sensiti- fitas dan cemburu)? Permasalahannya kumudian adalah jika perasaan cinta yang besar seorang istri kepada sua- minya sampai menabrak dan me- lampaui rambu-rambu syari'at seperti tidak mengizinkan suami menikah lagi dan membolehkan dan membiarkan suaminya zina misalnya. Maka sikapnya akan memiliki konsekwensi, baik di dunia dengan kerusakan moral dan munculnya penyakit kema- syarakatan-maupun di akherat ketika bertemu dengan Allah SWT. Memang kemampuan seora- ng wanita (isteri) dalam menge- lola kondisi hati (perasaan cem- buru) adalah merupakan tanggu- ng jawab suami, dan juga dengan masyarakat, disamping tentunya dirinya sendiri, karena setiap diri akan dimintai perta- nggungan jawab disisi Allah SWT. Kalau kita mau kembali ke- terkait Sabar dalam menghadapi segala cobaan, ujian dan berbagai musibah merupakan pemecahan yang paling tepat, di samping upaya lainnya yang dianggap cocok. Kesabaran menjadi cara antisipatif yang handal dalam pada al-Qur'an, maka ayat di ba- kan rujukan dalam me-manag menghadapi berbagai musibah wah ini dampaknya dapat dijadi- cemburu, dengan meletakkan yang terjadi dewasa ini. cinta sebagai prioritasnya." Ka- (Berlanjut Jumat Depan) Tetapi memang dalam ba- nyak hal cemburu selalu identik dengan wanita, meskipun laki-la- ki juga mengalaminya. Ini dikare- nakan cemburu merupakan eks- presi dari perasaan manja, minta perhatian, menginginkan cinta dan kasih sayang. Tetapi semua- nya itu merupakan pelengkap ke- harmonisan jalinan cinta kasih antara suami-isteri. Tsuny VAN PERUSAHAANKU MULAI BANGKRUT... SATU PERSATU HARTA BENDAKU MULAI DISITA BANK. BAKALAN MELARATLAH AKU INII! Oleh Puspo Wardoyo (Pelaku Utama Poligami) takanlah: "jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri kamu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usa- hakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya dan ru- mah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rosulnya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah menda- tangkan keputusan-Nya. Dan Al- lah tidak memberi petunjuk ke- pada orang-orang fasik " (QS. 9:24). Ayat ini seakan-akan membe- ri petunjuk bagaimana langkah- langkah yang harus ditempuh, khususnya oleh seorang isteri, ketika mengetahui suaminya me- nikah lagi: Pertama, Mengendalikan emosi dengan berpikir jernih. Usaha ini memang sangat id- eal, akan tetapi jika tidak mam- pu, silahkan anda lampiaskan se- mua perasaan yang berkecamuk dalam diri anda; marah, benci ngkanlah semua itu dalam ben- dan apapun namanya. Tetapi tua- tuk tulisan. Lalu sebelum anda mengekspresikan dalam kata- kata, bacalah berulang-ulang tu- lisan tersebut sambil renungkan dan pikirkan. Tampaknya akan banyak revisi dari tulisan anda yang penuh emosional tersebut. Kedua, Mengendalikan emo- si dengan bersabar. Setelah proses pertama dapat anda lalui dengan baik, cobalah untuk bersabar. Barangkali disini akan ada perenungan dalam diri anda untuk menemukan aspek positif-negatif, hikmah, dari ke- jadian yang anda alami. Bukan- kah kita orang beriman ingat sab- da Nabi, SAW yang kita cintai : "Sungguh sangat mengagumkan keadaan seorang mukmin, sebab segala keadaanya baik untuknya, dan tidak mungkin terjadi yang demikian kecuali bagi seorang mukmin: jika ia mendapat nik- mat dia bersyukur, maka syukur itu baik untuk dirinya, dan bila mendapat kesusahan dia bersa- bar, maka kesabaran itu baik untuk dirinya" (HR. Muslim). Suami anda yang menemu- kan takdir "kawin lagi menjadi kan anda sedih dan susah. Tetapi berusahalah bersabar serta ba- nyak dzikir, membaca Al Qur'an, Hadits dan buku-buku agama. Dengan begitu anda akan mene- mukan puncak kebahagian yang tidak pernah anda bayangkan se- belumnya, sebagaimana sabda Rasulullah saw. "Tidak ada musibah yang me- nimpa seperti keletihan, kelesu- an, sakit, duka, susah atau gang- guan sekedar tusukan duri seka- lipun, melainkan dihapuskan Al- lah sebagian dari dosanya" (HR. Bukhari dan Muslim). Ketiga, Mengendalikan emo- si dengan bersikap ikhlas. Puncak kesabaran anda ada- lah ketika anda mampu meneri- ma dengan ikhlas dan mengizin- kan suami menikah lagi-dengan dan atau tanpa - izin anda. Kare- na realitas zaman kapanpun juga memang ditaqdirkan Allah, bah- wa jumlah kaum wanita selalu lebih banyak dari kaum pria. Tampaknya memang itu merupa- kan ujian Allah swt. namun ada- lah juga sunatullah bahwa, se- makin berat cobaan semakin be- sar nilai dan balasan yang diper- olehnya. Akan menjadi nilai tam- bah bagi seorang isteri yang so- lehat, jika mensikapi realitas za- man yang ada dengan mengkon- disikan hati nuraninya bahwa poligami menjadi kebutuhan bagi diri, dan pada gilirannya akan menjadi budaya memasyarakat di tengah kehidupan kita. Karena harus difahami oleh setiap kita bahwa kehadiran seorang pen- damping bagi wanita adalah juga merupakan kehadiran seorang pemimpin. Dapat dibayangkan bagaimana jadinya sesuatu keti- ka tidak ada pemimpinnya, boleh jadi akan kehilangan arah, begitu juga wanita. Mampukah kaum wanita merasakan hilangnya ke- pemimpinan di kebanyakan wa- nita yang belum bersuami. Mam- pukah kita membagi kepemim- pinan itu kepada pihak (wanita lain yang membutuhkan peran kepemimpinan dari suaminya. Rasulullah bersabda: "Bertulus ikhlaslah dalam melaksanakan agamamu, niscaya amalanmu yang sedikit itu cukup untukmu" (HR. Abu Dawud dan Hakim dalam Jamius Shaghir). 22 2002 Les o MANNAYL Bukankah kita meyakini bahwa pada saat usia tiga bulan di rahim ibu, Allah telah meniu- pkan ruh, dan telah menetapkan taqdir bagi setiap manusia, sena- ng dan susahnya, umur, rezeqi dan jodohnya. Jika semua keteta- pan tadi sudah terjadi pada diri kita, itulah yang dinamakan taq- dir, yang harus kita imani. Dan diantara bukti keimanan dan keislaman kita adalah kesiapan menerima " taqdir syari'at "da- lam pernikahan adalah disya- ri'atkannya poligami. Sebagai renungan dari akhir tulisan ini, dalam menyongsong qurban, tampaknya kita perlu re- nungkan bahwa Hajar Isteri Ib- rahim Bunda teladan orang-oran- g yang beriman, ternyata dapat memenej perilakunya sebagai wanita yang dimadu. Bahkan be- Jadi disini seseorang perlu liau mengorbankan rasa cem- berprasangka baik dengan Allah, buru untuk tujuan yang lebih be dengan keyakinan yang penuh, sar yaitu ridho Allah swt. Relakah bahwa Allah sedang menguji dan kita meneladaninya? Semoga. Jemaah Tua Enerjik, Berpose Di Gua Tsur SALAH seorang je- maah haji berusia lanjut usia (lansia) di kloter 02 Binjai tercatat H Kismo Sugito, 68, penduduk Du- sun I Sumber Melati, Diski, Km 16, 2. Keberangkatan petani satu ini pada tahun haji 2002 merupakan yang ke- dua kalinya. Keberangka- tan yang pertama dia me- nunaikan ibadah haji ber- sama sang istri. Walau berusia relatif tua, pak Kismo ini sangat lincah, enerjik dan sangat sehat. Dia juga berjiwa so- (Ist) Kismo Sugito berpose di mulut gua sial, suka membantu para jemaah bahkan suka me- nawarkan makanan yang Jabal Tsur dibelinya seperti kurma dan buah-buahan lainnya. Di saat-saat para jemaah haji banyak yang istirahat, dia bersama beberapa rekannya menaiki Jabal (bukit) Tsur dan sempat berpose (foto) di depan gua Tsur. Menurut sejarah, gua yang ada di Jabal Tsur merupakan tempat persembunyian Nabi Muhammad SAW saat dikejar-kejar kafir Quraisy. Nabi masuk ke dalam dan tak lama sarang laba-laba menutupi mulut gua sehingga kafir Quraisy yang mengejarnya sampai di depan gua tidak menyangka nabi dan sahabatnya berada di dalam gua. Pak Kismo menempuh bukit itu (naik) hanya dalam tempo 40 menit, dan turun cuma 20 menit. Walau ditinggalkan oleh rekan- rekannya, pak Kismo tidak was-was karena dari keberangkatannya yang pertama dia sudah menguasai jalan dan beberapa lokasi di kota Mekkah. Menurut pak Kismo, nikmat kesehatan yang dirasakannya kemungkinan tidak terlepas dari keikhlasannya membantu sesama jemaah. Termasuk jemaah yang tertarik pada barang-barang yang dibelinya akan diberikannya (digantikan) dan dia membelinya lagi.(m21) 2cm Color Rendition Chart
