Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Waspada
Tipe: Koran
Tanggal: 2002-04-12
Halaman: 10

Konten


4cm WASPADA Wacana Moral Akademik Oleh Syahrin Harahap Guru Besar IAIN Sumatera Utara Pintar Tapi Jahat M INGGU-minggu terakhir, bahkan jauh sebelumnya, sejak 11 September 2001 dunia diguncang oleh perilaku kebiadaban orang-orang Yahudi dan pelecehannya terhadap kebenaran serta kemanusiaan. Pemboman WTC, meskipun Amerika, menempatkan "Islam garis keras" sebagai tertuduh, namun belakangan semkain tranparan dan kuat diduga bahwa kejahatan itu dilakukan oleh orang-orang Yahudi yang berniat jahat, terutama setelah agresi yang dilakukan Israel "mitra kebiadabannya" ke Palestina. Gelombang kekerasan yang terjadi di Timur Tengah, khususnya di Palestina saat ini, sungguh sangat ironis. Sebab, pertama, wilayah itu dikenal sebagai pusat perdagangan tinggi, tanah kelahiran para nambi dan agama-agama besar. Bahkan merupakan tempat berkumandangnya, untuk pertama kali, seruan damai bagi seluruh anak bangsa manusia. Kedua, orang-orang Yahudi, keturunan Bani Israel, terkenal pintar, cerdas, akademis, dan berpikir strategis. Mereka saling tidak menurut Max I. Dimont, telah mendominasi tidak kurang dari 85 persen peraih hadiah nobel dunia, dan bahkan secara simplistik peneliti tingkah laku Yahudi selama ratusan tahun ini, menyebutkan bahwa orang Yahudi merupakan guru yang amat berpengaruh bagi Nabi Muham- mad SAW, dalam bidang ekonomi. Tetapi saat ini manusia- manusia pintar dan cerdas di tanah lahirnya agama-agama itu telah mempertontonkan pelambagaan kekerasan (institutionalied violence) dan bahkan pelembagaan kekejaman (institutionalized cruelty). Begitulah, orang-orang pintar Yahudi telah menjadi biang dari kehancuran persaudaraan umat manusia. Orang-orang pintar itu telah berubah menjadi srigala bagi manusia lain. Bahkan keadaannya telah memperlihatkan bahwa seakan tidak ada lagi manusia, betapapun hebat dan berpenga- ruhnya di kawasan itu, yang dapat menyuarakan hati nurani dan kecerdasannya untuk kedamaian dan berseminya persaudaraan. Memang, sungguh amat berbahaya bila orang pintar menjadi jahat, itulah sebabnya Al Quran sejak dulu memperingatkan bahwa kepintaran telah lama menyemai niat buruk bagi anak manusia di Palestina. Lahirnya gerakan Zionis danFirst Zionist Congress (1897) yang dihadiri bankir-bankir dari industrialist- industrialist Yahudi telah menyemai niat jahat itu dalam empat pasal programnya. Pertama, promosi menurut Resensi Buku garis-garis yang layak untuk kolonialisasi di Palestina. Kedua, mengorganisir dan menyatukan seluruh Yahudi melalui lembaga- lembaga yang bersifat lokal maupun internasional, yang seringkali tidak secara jelas menunjukkan ke Yahudiannya. Ketiga memperkokoh dan memperkuat sentimen dan kesadaran terhadap nasionalisme Yahudi. Keempat, kemestian penumbuhan dan pengukuhan pemerintahan. Semangat zionisme tersebut telah menggerakan orang-orang Yahudi untuk kembali ke tanah air Palestina dan membuat orang- orang pintar ini menancapkan pengaruhnya di negara-negara maju, dan saat ini tampaknya mulai merambah ke negara-negara berkembang. Bahkan pemerintah Amerika yang notabene sangat dipengaruhi oleh etika Protestan tersebut, melalui loby-loby Yahudi, boleh jadi, secara sengaja atau tidak, telah melakukan "kolusi kebiadaban" meruntuhkan marwah pemimpin Palestina dan rakyatnya, dan demi kolusi kebiadaban itu, tampaknya konflik dikawasan itu akan terus diawetkan. L Tinjauan kesejarahan juga mem- perlihatkan bahwa orang Yahudi dengan kepintarannya adalah komunitas yang tidak pernah setia pada kesepakatan. Hal ini terbukti dalam penghianatan mereka terhadap kesepakatan bermasyarakat yang dipimpin Nabi Muhammad di Madina, yang menyebabkan terjadinya Perang Khondaq dan untuk selanjutnya Al- Quran terus menerus memperlihatkan kejelekan sikap mereka. Selain analisis kesejarahan tersebut, kepentingan kontemporer juga amat berpengaruh, sebab Timur Tengah tidak hanya strategis secara kebudayaan dan keagamaan, tetapi juga vital secara ekonomis, sebagai salah satu sumber utama pemasok bahan bakar minyak (BBM) di dunia. Kenyataan ini hendaknya menyadarkan umat manusia bahwa jika orang pintar menjadi jahat akan mendatangkan malapetaka bagi kemanusiaan dan persauda-raan umat manusia. Kejahatan orang-orang pintar seringkali terjadi di berbagai tempat, termasuk juga di negeri kita, disebabkan kepentingan lain di luar urusan kepintarannya, seperti nafsu untuk berkuasa, kepentingan ekonomi, niat jahat, dan nafsu melakukan kolusi dan persekutuan. Gebyar FAI UMSU Selesai GEBYAR Milad Muhammadiyah ke 92 Fakultas Agama Islam UMSU berlangsung meriah. Gebyar itu dibuka Rektor UMSU Drs H Chairuman Pasaribu Sabtu (6/4) di pelataran parkir kampus Jl. Gedung Arca Medan. Rektor mengajak seluruh alumni FAI UMSU yang ada di birokrat, akademik dan politisi untuk membesarkan UMSU. Saat ini, katanya, alumni FAI ada yang menjadi anggota legislatif dan berperan aktif di partai politik. Mereka tidak saja diciptakan jadi pendakwah dan pendidik, melainkan juga banyak menjadi politisi. Kenyataan ini juga menyadarkan kita bahwa untuk melawan orang pintar yang jahat, selain memperingatkannya secara keras (melalui perang/jihad), kita perlu terus menerus melakukan jihad intelektual untuk melakukan penguasaan ilmu pengetahuan, agar kecerdasan dan kepintaran tidak jatuh dan selalu bertahta di tangah mereka yang jahat dan durhaka kepada Tuhan. Wa Allahu A'lamu bi al-Shawab. "Karena itu dengan Milad Muhammadiyah ke 92 dan tahun baru Islam 1423 H yang diselenggarakan FAI UMSU, perlu disyukuri atas keberhasilan yang diperoleh alumninya," kata Chairuman Pasaribu seraya meminta FAI UMSU dalam melaksanakan gebyar milad dan tahun baru Islam tahun depan lebih meningkatkan kegiatan dengan tambahan kegiatan bersifat ilmiah seperti seminar, diskusi dan dialog interaktif. Ketua Panitia Ahmad Hosen Hutagalung melaporkan gebyar Milad ke 92 dan Tahun Baru Islam 1423 H yang ditutup Minggu (7/4) diikuti 1000 orang peserta dari berbagai event pertandingan seperti gerak jalan, lomba pidato, puisi, busana, mewarnai/ menggambar, nasyid serta bazar amal dan pameran buku. Banyak diikuti peserta dari berbagai kalangan usia. Pesertanya ada dari Tebing Tinggi, Kisaran, Langkat, Binjai bahkan Langsa dan Medan sendiri. "Puncak penyerahan hadiah tabligh akbar dengan penceramah DR H Asmuni, MA Dekan Fakultas Dakwah IAIN Sumut yang juga tokoh teras Muhammadiyah wilayah Sumut," katanya. Dekan FAI UMSU Drs Mario Kasduri dalam sambutannya menegaskan, gebyar Milad Muhammadiyah FAI UMSU diadakan untuk menggelorakan ulang tahun Muhammadiyah yang lahir 8 Dzhulhijjah 1330 H bertepatan 18 Nopember 1912 M. Membangun organisasi tajdid (pembaharu) ini menatap masa depan. Selanjutnya tidak kalah penting, mensosialisasikan kebesaran FAI UMSU sebagai fakultas agama Islam di Sumut yang terus eksis dan memiliki gebrakan di bidang peningkatan sumber daya manusia berilmu amaliyah dan beramal ilmiah. (rel/r-m13) Judul Buku Penulis : Wacana Pluralisme Agama Kontemporer : Drs. Arifinsyah, M.Ag Tahun Terbit : 2002 Jumlah Halaman: 150 hlm Drs. Arifinsyah, M.Ag WACANA PLURALISME AGAMA KONTEMPORER Pengantar Prof. Dr. H. Syahrin Harahap, MA Oleh Drs Abu Sahrin M.Ag Dosen Fak. Ushuluddin, IAIN-SU AGAMA PENDIDIKAN L Globalisasi Pendidikan, Sudah Perlukah? (Kepada Ahmad Dayan, Joko Kusmanto dan Meida) Oleh Drs Djoko Sugiarno Ketua Divisi Education WarchIPBI M embaca harian Waspada edisi 5 Maret 2002, rasanya seperti membaca wajah pendidikan kita yang muram durja. Polemik antara Meida Nugrahalia dengan Joko Kusmanto seolah menelanjangi borok yang selama ini ditutupi. Polemik ini memancing kejelian Ahmad Dayan Lubis untuk urun rembug dan turut serta meramai- kan diskusi tekstual ini. Ternyata masih ada penulis yang secara tekun mencermati lontaran pikiran seputar pendidikan. Tulisan berkait antara Meida Nugrahalia dengan JokoKusmanto juga tak lepas dari pengamatan- nya. Lebih dari itu, Ahmad Dayan Lubis ternyata juga memiliki pemikiran yang cukup progresif dalam mencermati kemerosotan mutu pendidikan. Polemik berbalas antara Meida Nugra- halia dengan Joko Kusmanto memang seperti mengunyah berbagai masalah krusial pendidikan di luar forum resmi. Lontaran pemikiran dengan cara seperti ini memungkinkan segala ide meluncur mulus tanpa hambatan birokrasi sama sekali. Oleh karena itu, nampak sekali bermunculannya beberapa pemikiran yang orisinal yang jauh dari kesan klise, walau diakui bahwa ide dan pemikiran orisinal seperti ini tidak atau belum dapat diimple- mentasikan secara langsung dalam bentuk kebijakan pemerintah. Selama ini, departemen yang mengu- rusi pendidikan selalu terjebak dalam formalitas dan birokrasi. Seberapa baguspun sebuah ide atau pemikiran, jika tidak dikemas dalam bentuk proyek (yang umumnya senantiasa bernuansa KKN), hampir dapat dipastikan tidak akan mendapat perhatian yang layak dari peja- bat pemerintahan. Nah, dalam konteks seperti inilah kemunculan beberapa ide segar dari diskusi tekstual antara Meida dengan Joko dan Ahmad Dayan mendapat- kan tempatnya, jauh di luar kebijakan pemerintahan. Formalitas dan Birokrasi. Jebakan formalitas dan birokrasi sudah demikian menjerat dunia pendidi- kan sehingga untuk membenahi sebuah MEUJUDKAN pendidikan yang berkualitas tidak terlepas dari kelengka- pan sarana dan prasarana yang ada. Bagi guru butuh finansial yang cukup, sehingga tidak perlu berpikir bagaimana dan apa cara yang harus dilakukan untuk meme- nuhi kebutuhan hidup. Di samping itu tentu saja adanya perpustakaan yang men- dukung metodha pengajaran, sehingga para siswa mendapat pengetahuan yang lebih luas lagi. Sedangkan bagi siswa kelengkapan sarana belajar termasuk ruangan yang sehat, agar dapat mengikuti pelajaran dengan baik. masalah sederhana diperlukan rentetan birokrasi dan formalitas yang luar biasa panjangnya. Jadi wajar saja jika permoho- nan dana untuk perbaikan sebuah gedung Sekolah Dasar yang nyaris roboh, terasa sangat jauh dan nyaris mustahil. Semen- tara upaya penggusuran gedung SD untuk pembangunan ruko selalu berjalan mulus, tanpa mengindahkan jeritan tangis ratu- san siswa dan orang tua murid. Formalitas dan birokrasi berarti uang dan siapa yang memiliki banyak uang, dapat dengan mudah mengangkangi birokrasi dan formalitas, bahkan hukum. Demikian Drs.Sofyan selaku Kasek SMU Harapan Jalan Imam Bonjol Medan Rabu (10/4). Dia mengatakan hal itu usai mengadakan studi banding ke Malaysia yang berlangsung awal Maret lalu. Kegia- tan itu melibatkan delapan kasek SMU dari Medan, Lubuk Pakam dan Binjai. Undangan dari Putra University of Mala- ka tersebut memberikan satu masukan bagi mereka, bahwa dunia pendidikan perlu ditangani secara serius baik oleh pemerintah maupun kalangan swasta. Hambatan birokrasi dan formalitas inilah yang saat ini menghalangi berbagai upaya perbaikan pendidikan yang sudah sangat mendesak. Berbagai ide cemerlang yang sebenarnya dapat memperbaiki mutu pendidikan kita hanya tertinggal begitu saja sebatas konsep. Padahal ide bernas Ahmad Dayan Lubis dan Joko Kusmanto, sudah boleh dibilang cukup untuk memulai perbaikan. Selain itu, pasti bukan hanya Joko, Meida dan Ahmad Dayan saja yang peduli. Pasti banyak lagi pihak yang sangat peduli dengan perbaikan pendidikan. Keterkurungan pendidikan dalam jeruji birokrasi dan formalitas menyebab- kannya berjalan relatif stabildan cende- rung menurun. Padahal, dalam suasana reformasi yang berubah serba cepat, diper- lukan kelincahan pengambilan keputusan Pendidikan Berkualitas Perlu Sarana Lengkap Sisi lainnya, kata Sofyan, tampak sekali bagaimana para guru memberikan pengabdian setulus hati untuk dunia pen- didikan. Hal itu menandakan, besarnya perhatian pihak pemerintah dalam memberikan tunjangan finansial kepada para guru. Sekolah swasta dan negeri, kata Sof- yan, hampir tidak ada bedanya. Baik sarana dan prasarana yang ada serta para finansial yang diterima para pengajarnya. Sementara jika dibandingkan dengan kondisi di Medan, hal seperti itu belum didapatkan. Menurutnya, para guru di sana, tidak bergegas pulang usai jam pelajaran sekolah. Mereka langsung mencari refrensi tambahan bagi mata pelajaran yang akan disajikan esok harinya. Para guru itu akan duduk di depan komputer sambil berselan- car di dunia maya (internet). Lewat kegiatan itu mereka dapat menambah wawasan tentang apa yang akan disajikan esok harinya kepada siswa. 21 Mahasiswa PMTM Studi Banding Ke PLN 21 MAHASISWA Program Magister Teknik Mesin Program Pascasarjana (PMTM PP) USU mengadakan studi lapangan ke PLN cabang Belawan belum lama ini. Rombongan mahasiswa dipimpin Kapten Immanuel Kaban, ketua Ikatan Mahasiswa Program Magister Teknik Mesin (IMPMTM), didampingi Dr Ir Bustami Syam,MSME dan Dr Ing Ikhwan- syah Isranuri masing-masing sebagai ketua dan sekretaris program studi Magister Teknik Mesin PPS USU. bahwa studi lapangan adalah bagian dari kurikulum PMTM. Mahasiswa diajak untuk melihat dari dekat permasalahan yang dihadapi berbagai industri, terutama permasalahan dalam kegagalan komponen mesin dan struktur serta permasalahan produksi dll. Dr Ir Bustami Syam dalam presentasi- nya di hadapan asisten manejer enginering PLN Belawan Ir Suwarno, yang menerima kedatangan mahasiswa mengatakan, PMTM USU dan program S-1 jurusan teknik mesin USU memiliki fasilitas re- seach cukup canggih dan siap mendukung industri, terutama dalam pengujian material dan konversi energi. Pusat riset impak dan keretakan, misalnya memiliki alat uji impak, KOMPAK, mesin uji fatik, servopulser 10 ton untuk pengujian statik dan dinamik. Fasilitas untuk pembuatan Dengan begitu, dia berharap pemerin- tah memberikan perhatian dengan cara mempertinggi alokasi dana pendidikan yang dapat menyejahterakan para guru dan melengkapi sarana dan prasarana sekolah. Selain itu, diharapkan diadakan- nya kembali sanggar pertemuan guru- guru yang dapat dijadikan sarana evaluasi dan pelatihan para guru untuk meningkat- kan kemampuan bidang pengajaran. Selain itu, diharapkan diadakannya kembali sanggar pertemuan guru-guru yang dapat dijadikan sarana evaluasi dan pelatihan para guru untuk meningkatkan kemampuan bidang pengajaran. Sofyan menyadari butuh waktu yang lama untuk mampu seimbang dengan kondisi pendidikan yang ada di Malaysia. Meski begitu, pemerintah perlu memiki- rannya sejak dini. Dan berharap alokasi dana untuk pendidikan benar-benar di- fungsikan sebagaimana mestinya. (h04) guna menjaga misi dan visi pendidikan agar tetap berjalan sesuai tuntutan ke- butuhan. Akibat keterkurungan ini, pendidikan jadi kaku dan tidak responsif menanggapi berbagai tantangan dan perubahan jaman. Keterkurungan ini semakin kuat mengekang dengan minimnya perhatian pemerintah pada sektor ini. Alokasi dana pendidikan yang hanya sekitar 4 % saja dari APBN, menunjukkan dengan tepat seberapa besar perhatian pemerintah terhadap sektor strategis-kritis ini. Jelas sektor pendidikan merupakan sektor yang strategis sekaligus kritis. Pendidikanlah yang mempersiapkan kualitas manusia untuk memenangkan persaingan di era globalisasi. Pada era itu, produk pendidikan Indonesia akan bersaing dengan produk Amerika, Jerman, Perancis, Jepang, Korea bahkan Malaysia. Sedihnya, justru saat ini pendidikan Indonesia masih kalah dari Vietnam yang terbelakang' itu. Apatah lagi bersaing melawan negara maju yang terus meningkatkan perhatiannya kepada pendidikan mereka. Selama perbaikan pendidikan hanya mengacu pada masalah lokal regional, maka produk akhirnya tidak akan mampu bersaing. Ada urgensi untuk memperbaiki pendidikan secara simultan, kalau perlu sambil mengacu kepada pendidikan di negara yang sudah maju. Diperlukan sebuah gerakan reformasi pendidikan yang komprehensif. Globalisasi Pendidikan, Sudah Perlukah? Agama adalah ibarat pisau mempunyai dua sisi yang sama tajamnya. Artinya, dengan agama seseorang dapat melakukan hal-hal yang positif semacam pembawa misi perdamaian dan penyelamatan umat manusia secara menyeluruh. Namun tidak dapat dipungkiri, agama juga dapat menimbulkan konflik horisontal semacam perpecahan antar keluarga atau malah membuat manusia saling membunuh. Perang antaragama, antarnegara dan lain-lain. Jika Karl Marks menyatakan agama adalah candu, maka ada yang berpendapat agama terkadang lebih berbahaya dari candu. Jkka pendapat pertama memuji agama sebagai suatu yang bermanfaat bagi kemaslahatan umat manusia, maka pendapat yang kedua justru mencibir agama sebagai mesin pemusnah manusia." Buku yang akan kita bahas ini adalah tergolong kepada pendapat pertama yang menganggap seluruh agama mempunyai misi penyelamatan terhadap keselamatan umat manusia dengan catatan bahwa agama harus dipahami sebagai sarana penghubung antar sesama manusia terhadap realitas tertinggi yang oleh masing-masing agama diakui sebagai Tuhan. Kaum Muslimin menyebut realitas tertinggi itu adalah Allah, orang Kristen juga menyebutnya dengan Allah, orang Yahudi menyebutnya dengan Yehova, Elohim atau Yehweh. Orang Budha menyebutnya dengan Yang (Adi Budha), orang Hindu menyebutnya dengan Sang Hyang Widi. Orang Arab menyebutnya dengan Allah, orang Inggeris menamainya dengan God, Jerman Deu, Francis, Dew, India Deva, dan Indonesia menyebutnya dengan Tuhan atau Gusti. Yang jelas, apa pun sebutan mereka terhadap realitas tertinggi itu merupakan bentuk kesadaran bahwa manusia bukanlah segala-galanya, tetapi ada yang lebih berkuasa dari manusia. Yang menjadi permasalahan bukanlah agama sebagai penyelamat, sebab hal itu disadari oleh masing-masing pemeluk agama. Namun sering kali terjadi agama justru dijadikan sebagai bentuk sesembahan baru (berhala) menggantikan realitas tertinggi yang ada adalam agama itu yaitu (Tuhan). Jika masing-masing pemeluk agama menyadari bahwa agama hanyalah jalan untuk mencapai realitas tertinggi itu sudah tentu tidak akan terjadi permusnahan yang disebabkan perbedaan agama. Sebab masing-masing pemeluk agama juga mengakui tentang wujud universal yang menciptakan alam semesta ini. Namun disebabkan dangkalnya pemahaman terhadap agama yang dianut, Begitu banyak posisi papan atas di lapangan kerja dalam negeri yang diisi. oleh tenaga asing yang well-educated, sementara tenaga kerja Indonesia hanya mengisi formasi buruh atau PRT di negara asing. Tak apa, selama ini membawa perbaikan bagi keluarga sang buruh dan jadi pintu devisa bagi Indonesia, tetapi, apakah akan begini selamanya ? Sementara itu kita pernah bangga PP USU Belawan dan pengujian material komposit juga komplit. Penguasaan Knowledge Peningkakatan kualitas produksi dan pelayanan sangat tergantung pada pe- nguasaan knowledge dan know-how yang baik. Ini tentu saja harus ditopang oleh SDM yang berkualitas dan peralatan yang lebih baik serta komitmen pengawasan mutu yang total. Jalan pintasnya adalah industri dan universitas harus berusaha bahu membahu untuk memperbaiki mutu produk dan pelayanannya masing-masing. Industri yang tidak memiliki divisi R dan D yang kuat tentu saja dapat diban- tu oleh universitas. Kami, kata Bustami Syam, sudah mulai bekerja dengan para- digma baru, jemput bola. Jadi, jika masih ada industri di daerah ini yang masih menutup diri terhadap kunjungan maha- siswa (apalagi mahasiswa S-2) dan peneliti dari universitas adalah satu kebijakan manajemen yang salah. Di negara maju, tambah Bustami Syam yang juga Ketua Pembinaan Prestasi Korda Inkado Sumut itu, industri malah menyiapkan dana khusus penelitian, baik penelitian untuk pengembangan ilmu maupun penelitian untuk perbaikan mutu produk/pelayanan industri yang bersang- kutan. PT Semen Padang sudah melakukan hal ini. Peneliti UNAND telah banyak dilibatkan dalan penelitian dalam kasus- kasus yang dialami PT Semen Padang tersebut. Usai acara presentasi, rombongan PMTM USU diajak melihat dari dekat unit PLTU dan PLTG yang dioperasikan di PLN Belawan. Menarik untuk dicatat, ternyata terdapat berbagai masalah dalam pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas PLN yang memungkinkan untuk diajak kerjasama, antara lain persoalan kegaga- lan pipa akibat tegangan termal dan persoalan getaran dan kebisingan. Mengakhiri presentasinya, Dr Ir Bus- tami Syam, selaku ketua program studi mengundang staf PLN untuk melanjutkan studi S-2 di PMTM USU, Waktu belajar setiap Kamis, Jumat dan Sabtu mulai pukul 17:00. Jadi, karyawan industri dapat mengikuti PM tanpa mengganggu tugas- nya. PMTM juga menawarkan dua jalur yaitu jalur Tesis dan Proyek (studi kasus) yang keduanya sangat memungkinkan untuk dilakukan di industri, selain pusat riset yang tersedia di universitas. Peminat untuk angkatan III dibuka hingga 13 Agus-tus 2002. ●Suyono kepada Habibie yang sempat menduduki jabatan penting di industri pesawat terbang Jerman, atau Prof. Sangkot yang sangat diandalkan oleh Australia, atau Syahril Sabirin yang menjadi staf ahli ekonomi di PBB. Apakah kita tidak ingin memiliki lebih banyak lagi Habibie, Sangkot dan Syahril lainnya yang akan 'menjajah' dunia dengan membawa nama harum Indonesia? Ketiga figur contoh di atas, mampu berkiprah di luar negeri karena memiliki pendidikan yang memadai dan diakui oleh dunia luar. Jelas mereka tidak pernah membeli gelar di perguruan tinggi papan nama seperti yang dikeluhkan Zulkarnain Lubis, Rektor UMA yang masih tergolong muda itu. Jelas mereka sama sekali tidak mementingkan ijasah, membeli nilai atau menempah skripsi. Pendidikan yang mereka dapatkan adalah pendidikan dengan standar mutu yang sangat baik, di mana para penyandang gelarnya adalah mereka yang piawai di bidangnya. JUMAT, 12 April 2002 10 Singkat kata, pendidikan di luar negeri (walau tidak semuanya) umumnya menerapkan standar mutu yang tinggi, di mana kejujuran dan kebenaran sangat dijunjung tinggi. hasilnya adalah produk akhir pendidikan yang dapat diandalkan dan sanggup bersaing merebut kesempa- tan di era globalisasi. Habibie, Sangkot dan Syahril adalah orang yang diakui memiliki standar pendidikan yang diakui internasional. Sayangnya, mereka adalah produk pendidikan luar negeri (walaupun SD S1 nya mungkin produk Indonesia). Mereka bukan representasi pendidikan dalam negeri. Mereka baru menjadi repre- sentasi manusia Indonesia yang dididik di luar negeri dan mampu bersaing dengan anak bangsa lainnya. Seharusnya kelak kita memiliki ribuan atau jutaan Habibie, Sangkot dan Syahril yang sepenuhnya produk pendidikan nasional Indonesia, yang merambah lapangan kerja luar ist-Elhayat Kadis Diknas Sumut H.OK.Nazaruddin Hisyam,MS didampingi Ka Yp.Sinar Husni H.Husin A.Azis dan Wakadis Drs H.Kasito,MM menyampaikan ucapan selamat kepada Edi Mulyadi saat melepas siswa tersebut. SMK Sinar Husni Ikuti LKS Tingkat Nasional Di Bandung MEDAN (Waspada): Kepala Dinas Pendidikan Sumut Ir H.OK Nazaruddin Hisyam,MS didampingi Wakadis Drs H.Kasito, MM melepas Edi Mulyadi dari SMK Sinar Husni Medan untuk mengikuti Lomba Kompetensi Siswa (LKS) tingkat nasional di Bandung dalam satu upacara di Medan, Rabu (10/4). Terpilihnya SMK Sinar Husni menjadi 'duta' SMK Sumut dalam LKS tersebut, setelah Edi Mulyadi siswa Kelas III Listrik SMK tersebut berhasil sebagai juara- I pada lomba kompetensi siswa tingkat Sumut yang berlangsung di Medan belum lama ini. negeri, bukan sebagai buruh atau PRT. Untuk dapat mewujudkan keinginan itu, harus ada reformasi pendidikan secara total. Kisi-kisi kejujuran perlu ditegakkan. Para dosen dan guru yang menjual nilai harus dipecat, seperti yang disarankan Ahmad Dayan Lubis. Budaya nyontek, membeli nilai, menempah skripsi dan jual beli gelar, harus selekasnya diberangus. Dunia pendidikan harus segera disterili- sasi dari kuman penyakit. Pendidikan harus sesegera mungkin ditata dengan standar mutu yang diakui internasional. Tak perlu pusing menentukan standar, acu saja standar sebuah perguruan tinggi luar negeri yang sudah teruji, kemudian beberapa kisi diadopsi dan diadaptasikan dengan kondisi lokal. Filosofi pendidikan harus ditegakkan selurus-lurusnya tanpa kompromi. Untuk sejenak, mungkin dunia pendidikan akan mengalami shock karena kehilangan budaya membeli nilai dan gelar. Para guru, dosen dan pejabat pendi- dikan yang biasanya mendapat pengha- silan tambahan dari jual beli nilai, kini harus gigit jari. Keadaan ini tidak akan membunuh. siapapun. Sebaliknya, semua komponen akan segera menyesuaikan diri secepatnya dengan standar baru tersebut. Dalam wak- tu yang tidak lama, pendidikan Indonesia akan berubah wajah menjadi berseri dan optimistik, karena produknya mampu bersaing di pasar kerja internasional. Pendidikan Indonesia akan memiliki standar global dan setara dengan pendidi- kan di negara maju manapun. Nah, masihkan kita akan menunda globalisasi pendidikan ? Globalisasi pendidikan sudah perlu dimulai sejak sekarang juga. Wacana untuk itu perlu dibangun dengan membangkitkan influ- ence circle, sarase-han pendidikan ataupun Education Watch untuk menegakkan kejujuran dan kebenaran sebagai jantung- nya pendidikan, seperti yang disitir Ahmad Dayan Lubis. Ketua Yayasan Sinar Husni H.Husin A.Azis melaporkan, selain Edi Mulyadi, pihaknya juga mengutus tiga pendamping untuk menyertai keberangkatan kontingen Sumut tersebut masing-masing Drs Purwanto, Ir Agus Husni SPd dan Drs Syahrial. Husin mengemukakan, kompetisi LKS tingkat nasional tersebut akan berlangsung lima hari sejak 15-20 April di Bandung dan diikuti oleh wakil-wakil SMK dari Provinsi di Indonesia. Husin juga menjelaskan, pasca keberangkatan ke LKS, pihaknya bersama pendidik terkait di Sinar Husni telah mengadakan penajaman pembekalan dengan training di Politeknik USU dalam beberapa hari. Kadis Diknas Sumut Ir H.OK Nazaruddin Hisya MS dalam bimbingannya menyatakan kebanggaannya atas keberhasilan yang diperoleh siswa SMK Sinar Husni mencapai prestasi juara tingkat Sumut sekaligus menjadi 'duta' mewakili SMK daerah ini ke tingkat nasional. Karena itu, kata Nazaruddin Hisyam jaga nama baik Sumut dan berupaya agar dapat bersaing dalam kompetisi tersebut bersama utusan daerah lainnya sekaligus akan tampil sebagai juara yang mengangkat nama baik Sumut. Menurut Nazaruddin, salah satu tujuan LKS adalah untuk menumbuhkembangkan jiwa dan semangat kompetitif di kalangan siswa SMK agar lebih dinamis dan proaktif dalam mengembangkan teknologi sehingga menjadi siswa yang benar-benar terampil di masa depan. Dia menjelaskan, dalam era keterbukaan dan pasar bebas keterampilan dalam berbagai bidang sangat dibutuhkan sehingga dengan itu akan bisa bersaing dengan negera-negara lainnya. Ilmu pengetahuan dan teknologi sangat perlu untuk dikuasai dan salah satu penguasaan itu adalah keterampilan yang mampu mengkomunikasikannya sehingga menjadi ilmu yang benar-benar dapat dimikmati masyarakat luas. Dia berharap selain akan mampu bersaing dengan peserta dari daerah lainnya, juga siswa SMK Sinar Husni dapat mengembangkan pengetahuannya baik di lingkungan sekolahnya, keluarga maupun lingkungan masyarakat generasi muda/pelajar. (m26) Paradigma Baru Hubungan Antar Agama bersikap toleran terhadap perbedaan. Bentuk yang ketiga ini adalah bentuk yang paling ideal dan merupakan ajaran dari para nabi terdahulu. Nabi Musa mengajarkan agar umatnya menghormati Ibrahim, selain ia adalah nenek moyang bangsa Israel juga Nabi yang paling gigih menyeru manusia untuk tidak berlaku syirik. Nabi Isa juga melakukan hal sama yaitu ia menyeru umatnya agar meniru tauladan Ibrahim karena memperkenalkan manusia kepada Tuhan. maka yang dikejar pemeluk agama bukanlah Tuhan, melainkan simbol- simbol yang terdapat dalam agama itu. Mereka sangat tersinggung dan muncul emosi keagamaannya jika simbol yang terdapat dalam agamanya diusik. Orang Islam akan tersinggung jika kitab suci Al Quran dilecehkan orang lain, orang Kristen akan sakit hati jika Yesus dihina orang. Begitu juga orang Hindu merasa terhina jika ada orang menuduh mereka menyembah berhala. Orang Budha akan merasa terpojok jika ada yang menyatakan konsep Tuhan dalam agamanya tidak jelas. Agar masing-masing pemeluk agama terhindar dari sikap saling mengejek dan saling menjatuhkan antar penganut agama yang berbeda maka diperlukan beberapa cara: Pertama, semacam undang-undang yang mengatur hubungan antar umat beragama, kedua, memunculkan kesadaran sikap saling tenggang rasa dan saling toleransi terhadap umat yang berbeda, sebab biar bagaimanapun umat yang berbeda ini tetap mendiami bumi yang sama, negara yang sama, atau malah saling bertetangga. Ketiga, memunculkan suatu keyakinan bahwa masing-masing agama adalah diturunkan Tuhan ke muka bumi adalah untuk kemaslahatan umat manusia. Artinya agama yang pluralis ini adalah diturunkan Tuhan bukan untuk Tuhan sendiri melainkan untuk manusia agar hidup mereka tidak kacau sebagaimana arti dari agama itu adalah a= tidak, gama= kacau, jadi agama= tidak kacau. Pada tataran pertama yang dibutuhkan tangan kuat penguasa untuk menjamin terlaksananya undang-undang, kelemahannya akan segera terusik jika terjadi kepincangan-kepincangan dalam kehidupan bermasyarakat, seperti kepincangan ekonomi, politik maupun sosial budaya. Sementara yang kedua yaitu saling toleransi sebab adanya kesadaran bahwa semua umat manusia dalah mendiami bumi yang sama apa pun agama yang dipeluknya. Namun bentuk kedua ini juga rentan terhadap pertentangan, hal ini disebabkan adanya anggapan disebagian pemeluk agama bahwa walaupun mereka sadar bahwa bumi yang mereka diami adalah satu tetapi tetap saja ada anggapan bahwa agamanyalah yang paling layak untuk hidup, sementara agama lain harus tunduk kepada mereka dan harus diselamatkan. Yang ketiga adalah mencari titik temu agama-agama, mencari persamaan dan Islam di bawah Nabi Muhammad mempertegas lagi penghormatannya kepada Ibrahim dengan cara yang sangat simpatik. Bahkan ibadah haji yang dilakukan umat Islam sekali setahun tepatnya pada bulan Zulhijjah merupakan peringatan terhadap peristiwa suci yang dialami Ibrahim alaihissalam. Begitu juga dengan seruan untuk berkurban pada hari tasyrik juga merupakan aktualisasi kisah Ibrahim dengan anaknya Ismail As. Adapun buku ini adalah sebua buku yang mengakui pluralitas agama, dan tokoh yang ada di dalamnya semuanya adalah sang penyeru kepada kebenaran dengan cara berpegang teguh terhadap keyakinan agamanya dan hormat kepada agama lain. Namun dilihat dari sistematika dan bentuknya ada tiga macam bentuk yang ditawarkan; yang pertama dengan mengadakan studi komparasi (comparative study), dari studi ini nanti akan diperoleh suatu gambaran agama apa yang paling layak untuk diikuti sekaligus untuk diamalkan tanpa maksud mengecilkan peran agama lain. Bentuk kedua, mengadakan dialog yang tulus antara pemeluk suatu agama dengan pemeluk agama lainnya dngan maksud mencari titik temu (esoterisme) di antara agama yang berbeda. Yang ketiga adalah, menjaga kerukunan dan menyadari bahwa agama apapun yang dipeluk tetap berada dalam bumi yang satu, dengan demikian sudah sepantasnya untuk saling menghormati. Dari ketiga bentuk yang ditawarkan itu ketiganya mempunyai keistimewaan masing-masing yang jelas sama-sama menginginkan kedamaian bagi penghuni bumi. Artinya agama harus dijadikan sebagai pembawa kedamaian bagi penganutnya bukan sebagai mesin pembunuh. Bukankah agama diturunkan adalah untuk keselamatan bagi seluruh umat manusia? Jika demikian mengapa dunia ini selalu tidak pernah sepi dari saling membunuh hanya karena agama mereka berbeda? Suatu pertanyaan yang hanya pantas dijawab oleh masing-masing pemeluknya. WASPADA Color Rendition Chart Kwik Poton JAKARTA (Ant Pembangunan/Ke mengatakan Indor tawar menawar ya penghapusan utan pada pertemuan berlangsung di P. "Satu-satunya 'bargaini sisi tawar) yang mungkin a mengatakan bahwa kita punya segini (kemampua terserah bagaimana kept negara kreditor," katany sidang kabinet di Gedung Sekneg, Jakarta, Kamis. Menurut Kwik, nega: ditor sulit memberikan pe pusan utang atau "haircut dap utang Indonesia. Den juga kemungkinan untuk lihan utang menjadi hiba sekali. 50 Pers Tak Da JAKARTA (Antara): Hamzah Haz menegaska berusaha minta penjadw namun 50 persen dari p dolar AS itu tidak dapat dija karena merupakan pinjam multilateral. "50 persen dari pinja bisa dijadwalkan karena m lembaga multilateral sepe kata Hamzah ketika dic menghadiri sidang kabine Megawati Soekarnoputri tariat Negara, Kamis pa Hamzah menyebutka ingin agar pinjaman yam itu sebagian diubah bentu "grant". Sementara itu, ketik Delegasi PARIS (Antara): Del- untuk petemuan Paris yang dipimpin Menko nomian Dorodjatun Ko- Jakti dan telah tiba di Pa Rabu pagi, telah meng rapat intern di KBRI Par sore (Kamis WIB). Rapat tersebut men persiapan pertemuan ke negara kreditur untuk sia yang akan berlangsung 11 hingga 13 April 2002 Rapat berlangsung da 13.00 hingga 20.00 malam setempat yang dihadiri ant Menkeu Boediono, Menl konomian Dorodjatun Ko Jakti, penasehat Preside Agen Tak Ecer Min MEDAN (Waspada) tangki minyak tanah 11.1.276 yang disinyalir me secara langsung ke keda di Kabupaten Langkat bul truksi agen, melainkan k sanaan masing-masing pan Demikian penjelasar fikasi Agen Minyak Tana NIAP 11.1.276 yang disam secara langsung ke Re Harian Waspada, Kamis sehubungan pemberitaan mina UPMS I Tak Kon Rayonisasi Minyak Tana halaman ekonomi, kema "Jadi tidak benar k instruksi agen dan karen 3 Bank Dan JAKARTA (Waspada Bank BUMN yaitu BNI Mandiri dan BRI menandat perjanjian kredit investas kasi dengan PT Pupuk Is Muda (PIM), untuk mem pembangunan pabrik pup hap II di Lhokseumawe, Na Aceh Darussalam. Pemberian kredit baru sudkan untuk memenuhi diaan pupuk Urea di dalam dengan jangka waktu kr tahun tiga bulan, termasul tenggang (grace period. tahun sembilan bulan, den penjelasan pers yang diterin pada di Jakarta, Kamis Dalam pemberian sindikasi kepada PT PIM bertindak sebagai arrange manager, sekaligus facility Bagi BNI, pemberian DO DOARY 2cm