Tipe: Koran
Tanggal: 1992-11-29
Halaman: 12
Konten
Color Rendition Chart 2cm 12. MINGGU PAHING, 29 NOVEMBER 1992 BERNAS 16.30 Olahraga 17.00 Film Kappatoo 17.30 Serbaneka 07.00: Berita Pagi 18.00 Lazuardi Imani 07.30 Film Gebert 18.30 Film Fantasy Island 08.05 Film The Greatest Adventure 19.00: Berita Nasional (TVRI Pusat) 19.30: Film Prime Time 20.30 Musik MN/Nostalgia of the Bible 08.30: Film Cerita 10.30 Film New Land TRI 05.30 Kuliah 11.30: Film Okavango Subuh 12.30 Musik Disco Rally 06.00 Sela- mat Pagi Indo- nesia ning Oleh Ny Berty Tilaarso 07.40: Film Star Street 07.00: Berita Pagi re 07.30: Sehat dan Bugar 15.45: Film Resque 911 Sirkuit 16.30: Berita Daerah Trai- 17.00 Berita Nusantara 17.30 Citra Desa 17.45 Azan Maghrib 18.00 Pelangi 18.15 Siaran Pedesaan 18.30 Mimbar Agama Kristen Pro- 08.30: Ria Jenaka 08.45 Film Voltron 09.05 Pelaku dan Peristiwa 09.30 Album Minggu 10.25 Temu Remaja gang 12.00: Warta Berita Bersama Putri Flora 92 10.55 Ketrampilan Remaja 11.10 Dari Gelanggang ke Gelang- 07.00: Film 07.30: Film Kesatria Baja Hitam 08.00 Film Doraemon Tarka the Otter 11.00 Film Takeshi Castle 08.30: Film Voyage of Doctor Doutle 09.00 Film Keluarga 12:30: ASIAN Cup Badminton/NBA Sport/Marlboro of Sport 14.00 Film Quantum Leap 15.00 Film The Young Riders 16.00 Penyegaran Rohani Mighty Mouse & Friend a. Salah b. Benar 13.00 Hiburan Remaja 16.00 Olahraga 12.35: Film The Right to Love 14.30 Film G Force 15.00 Film Litle House on the Prai- HADIAH UTAMA 1 (satu) perangkat WEARNES COMPUTER testan 19.00: Berita Nasional 19.30 Film War of the Worlds 20.30 Kuis Aksara Bermakna 21.00 Dunia dalam Berita HADIAH KE-11 1 (satu) set tempat tidur LIGNA BD-009 RX 21.30: Sinetron- 22.30 Berita Terakhir 22.40: Kuis Siapa Dia Kisah Seorang Hidung Belang HADIAH KE-III 4 (empat) jam tangan SEIKO Agama Kristen 16.30: Sinetron Sababat Piliban 17.00 Trend Musik MANTRI Polisi I Gusti Made Tusan Miniseri Sukreni (Deden Harris) sebetulnya sudah punya istri. Gadis Bali, Tetapi ia tergiur oleh kemolekan Ni Negari RCTI/SCTV, (Nike Ardilla). Apalagi, Men Negara (Farida Minggu 29 Pasha), ibu Ni Negari, doyan uang dan November, memberikan keleluasaan baginya untuk Pukul 'menguasai' gadis itu. Tak soal jika Ni Negari 19.30 WIB sebetulnya sudah punya kekasih, Gde Swamba (Andrie Irawan). Karena kebebasan yang diberikan Men Negara, Made Tusan bisa seenaknya menyeret pulang Ni Negari yang sedang menonton pesta tari pendhet. Dan berusaha menidurinya. Untungnya, dengan halus, Ni Negari berhasil mengelaki birahi lelaki itu. Men Negara sendiri tak perduli apa kata tetangga tentang sikapnya yang tega menjual anaknya sendiri. Yang penting baginya cuma satu hal, harta benda dari mantri polisi itu. Kerakusan Made Tusan pada perempuan mencuat pula ketika secara kebetulan melihat Sukreni (Ida Ayu Oka Bulan Trisna) yang sedang mencari Gde Swamba. Ia ingin menguasai gadis itu. Tetapi ia terbirit lari setelah mengetahui Sukreni dan ayahnya berasal dari Manggis. Ia lebih terpukul setelah tahu pemuda itu anak seorang punggawa. Made Tusan frustrasi dan melimpahkan kekecewaannya kepada Men Negara. () HADIAH KE-IV 5 (lima) kamera SINPOCA Pretty DL-3 18.00: Film Doogle Houser MD 18.30 Seputar Indonesia 19.00 Berita Nasional (TVRI Pusat) 19.30: Sinetron Miniseri Sukreni Ga- dis Bali Nicky Astria Resmi Jadi Nyonya Mamay HADIAH KE-V 2 (dua) Mini Radio Tape 20.30 22.30 Bandung, Bernas Diwarnai tawa dan tangis, penyanyi rock Nicky Nastity Karya Dewi (25) melangsung- kan akad nikah dengan Satria Kamal (34) yang biasa dipanggil Mamay, putra mantan Gubernur Jawa Barat, Solihin GP. Dengan penghulu Drs KH Muhammad Yunus Nataatmaja, akad nikah berlangsung di mempelai wani- ta di Jalan Bungursari No 32, Bumi Asri, Padasuka, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (28/11) pagi, pada pukul 08.30 WIB. Nicky yang mengenakan bu- sana adat Sunda hasil kreasi Yu- ke yang sekaligus merangkap sebagai penata rias, tak kuasa menahan isak tangis di tengah- tengah jalannya upacara. Sekali- sekali seorang anggota keluar- ganya membantu mengusap air mata di pipi Nicky. Tanpa hambatan penghulu memimpin seremoni dan menu- tup dengan sebuah pembacaan doa, dilanjutkan dengan penye- rahan emas kawin dari Mamay berupa seperangkat alat shalat dan perhiasan seberat 50 gram. Dalam nada kelakar Mamay Acara lalu diteruskan dengan juga mengatakan, anaknya ke- sungkeman kepada orangtua lak mungkin juga akan mengi- masing-masing, dilanjutkan de- kuti jejak Nicky sebagai penya- ngan upacara saweran, yaitu nyi. "Tapi di bidang kasidahan," membuang uang untuk dipere- ujarnya. (ino/alp) Sepakbola Liga Italia Dunia dalam Berita (TVRI Pusat) 23.00 Film Magnum PI 00.00 Film Vegas 01.00: Berita Terakhir (TVRI Pusat) KUPON CANDRA PESONA IX Dimuat tanggal 28 November s.d. 7 Desember 1992 I. Tokoh dalam Pesona Diri Adikata Adalah : a. Raden Saleh b. Affandi c. Basuki Abdullah II. Untuk membeli Hemaviton, harus memakai resep dokter Nicky Astria butkan oleh hadirin. CP 8 No. 01 hemaviton TVRI BERNAS Lingkari salah satu jawaban, gunting dan tempelkan pada kartu pos, kirim atau serahkan ke Harian BERNAS Jl. Jend. Sudirman 52 Yogyakarta 55224. Atau melalui AGEN BERNAS TERDEKAT. Ditemui seusai upacara, Ma- may mengaku belum tahu pasti apa rencana selanjutnya, terma- suk kontinuitas karier Nicky se- bagai penyanyi. "Kalau soal ke- turunan, itu terserah sama yang di atas saja. Apa Nicky harus. berhenti menyanyi atau tidak, bagaimana nanti saja deh," kata Mamay. dkm BERNAS ..... Lebih Cantik Wajahnya Lebih Nikmat Dibaca Lebih Aktual Beritanya Pastikan!! BERNAS Bacaan Anda *** Pengiriman paling lambat 12 Desember 1992 Pergelaran Musik Jalanan "Potret Malioboro" Pot otret Realitas Masyarakat Papan Bawah ALAU saja ditambah dengan sejumlah penjual gudeg lesehan, maka lengkaplah Malioboro pindah ke Gedung Purna Budaya Yogyakarta, tem- pat Pergelaran Musik Jalanan Potret Malioboro, Jumat (27/11) malam. Betapa tidak, jika nyaris sebagian besar ang- gota komunitas Malioboro ber- kumpul di sana. Menyatu de- ngan beberapa bule yang biasa lalu lalang di jalan jantung kota Yogyakarta itu. Selaku pemrakarsa sekaligus penyelenggara pergelaran, Ke- lompok Penyanyi Jalanan Malio- boro (KPJM) memang mencoba mengangkat harkat musik yang biasa 'dipasarkan' di kakilima. KALAU saja ayahnya tak be- kerja di Unilever, sebuah peru- sahaan yang memproduksi ke- butuhan rumah tangga seperti sabun, shampo hingga kosme- tik, mungkin Novi tidak dino- batkan sebagai Top Model Yog- yakarta pada medio November lalu. Bernas/dys MERAKYAT Diramaikan oleh kehadiran pentolan Sirkus Barock Sawung Jabo, Kelompok Penyanyi Jalanan Malioboro (KPJM) mengadakan pertunjukan "Potret Malioboro" di Purna Budaya, Jumat malam. KPJM tampil tetap merakyat. "Lha wong anaknya saja pe- malu," kata Ny Saidah, ibu Novi, yang menemani percakapan de- ngan Bernas di kediamannya, Yogyakarta, Kamis (26/11) si- ang. Mendengar pengakuan ibu- nya itu Novi cuma tersenyum, dan tetap dengan malu-malu. Tetapi menurut Novi sendiri, ra- sa malu itu kini sudah tidak se- perti dulu lagi. "Setidaknya, jika di panggung saya sudah mulai terbiasa untuk tampil semenarik mungkin," kata Novi yang suka warna ungu ini, G Toh ibunya kembali mene- gaskan, keterlibatan Novi pada dunia modeling memang tak le- pas dari pekerjaan ayahnya. Ayah Novi, Supriyanto, kerap terlibat dalam pelaksanaan Pe- milihan Putri Citra di berbagai daerah, yang setiap tahun dise- lenggarakan perusahaannya. Ini membuat lelaki itu tertantang untuk memacu perkembangan Novi yang menurut sang ibu pe- malu itu. "Bagi kami bukan soal kalah menangnya. Yang penting ba- gaimana agar anak-anak kami tidak pemalu lagi. Sebab harus diakui, lomba semacam itu cu- kup membantu perkembangan sekaligus pergaulan anak," kata Ny Saidah pula. Sebagai bekalnya, bersama Yanti, adiknya, Novi kemudian dikursuskan ke Papmi DIY yang ditangani langsung oleh Widya- narto. Dengan sedikit bekal itu Novi menjajal kemampuan de- ngan aktif mengikuti lomba- lomba yang ada. "Dari pertama kali ikut tahun lalu, seingat saya sudah lima ka- li menang, dan kebanyakan mendapat juara satu," tutur Novi Dengan seperangkat instrumen elektronik, para pengamen itu diberi kesempatan untuk ikut merasakan tampil di atas pang- gung. Hasilnya, sebuah kejutan kecil, bahwa tidak sedikit kreati- vitas yang lahir dari jalanan. Pergelaran dibuka dengan si- teran yang dibawakan sekum- pulan pengamen 'tradisional yang biasa mangkal di Maliobo- ro. Dengan instrumen siter dan kendang, empat tembang Jawa dilantunkan. Suasana khas Yog- yakarta pun dicoba disentuh. Sebagai sebuah 'pintu ger- bang', tampaknya cukup pas menampilkan siteran. Minimal untuk mencapai kesan bahwa pergelaran itu bukan pementas- an biasa. Ada atmosfer lain yang "Di antara pemusik yang akan tampil mengiringiku, saya mungkin paling bodoh kalau di- lihat dari ilmu dan pengetahuan musik. Mereka semua pandai dan bisa membaca notasi mu- sik. Tapi saya memiliki kelebih- an dalam pengalaman. Di antara mereka bahkan belum lahir saat saya sudah memainkan blues," katanya. Tetapi, lanjutnya, pemusik yang memiliki dasar ilmu dan pengetahuan musik yang baik akan mampu mengejar penga- laman yang dibutuhkan seorang musisi, setelah puluhan tahun bergelut dalam dunia musik. IPI tentang prestasinya. Dari lima kejuaraan tersebut, antara lain sebagai juara I Jeans Festival, juara I Busana Muslim, juara I Top Model Batik dan akhirnya menjadi Top Model Yogyakarta 1992 yang digelar medio November lalu oleh Stu- dio Inter Model dan IQS Grup. Untuk Top Model Batik 1992 Novi sempat menjadi duta DIY untuk berlaga di Bali pekan la- lu. Cuma di pulau dewata itu Novi hanya sempat menjadi juara II. Novi Tak Sepemalu Dulu Tanpa Nikah, Putri Stephanie Melahirkan BERKAH dari berbagai kejua- raan itu Novi kini mulai laris dan disebut-sebut sebagai bibit unggul yang siap mengorbit. Sabtu malam, menggunakan ba- ju rancangan Ardiyanto, Novi ju- ga ambil bagian dalam gelar bu- sana 13 perancang di Auditori- um RRI, Yogyakarta. Dara dengan tinggi berat 164/49 cm itu punya nama leng- kap Andhi Noviana Dwi Dayan- masuk dalam lingkungan pe- mentasan. Atmosfer jalanan. Atmosfer itu semakin tampak jelas, ketika Kelompok Girli, Green Palma, Anis dan kawan- kawan, Eternal, Sawung Jabo dan KPJM menunjukkan kete- rampilannya. Mereka berusaha memotret peristiwa-peristiwa yang kerap terjadi di pinggiran jalan. Ada keserakahan, ketim- pangan dan ada kesewenang- wenangan. Andhi Noviana Dwi Dayanti BB King Manggung di Jakarta Jakarta, Bernas Raja musik blues BB King, Minggu malam ini dijadwalkan mengisi pentas di di Hard Rock Cafe milik Adiguna Soetowo, yang terletak di lantai dua Ge- dung Sarinah Thamrin, Jakarta. Digelar mulai mukul 22.00 hing- ga 02.00 WIB, karcis pertunjuk- ini dijual seharga Rp 75.000. Dalam jumpa pers di Jakarta Jumat, King menyatakan, pen- tingnya mempelajari musik se- cara benar dan serius agar bisa menjadi seorang pemusik yang baik. Potongan-potongan peristiwa itu disuarakan lewat komposisi- komposisi kreatif. Kendati bebe- rapa penampil ada yang mem- bawakan lagu-lagu milik orang lain, semacam Iwan Fals dan se- bagainya, namun sebagian be- sar mencoba membawakan kar Lahir dengan nama Riley B King pada 16 September 1925 di Indianola, Mississippi, pada usia 14 tahun King mulai belajar main gitar. Selama Perang Duni- a II, King menjadi tentara dan BB King TST ti. Ia merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Kini ia ter- catat sebagai siswi kelas I SMA Muhammadyah V, Yogyakarta. Tanggal 10 November lalu ia baru saja merayakan hari jadi- nya ke-16. Walau kariernya di dunia modeling mulai mencuat, Novi mengaku masih perlu ba- nyak belajar. "Belajar dalam banyak hal tentunya. Apalagi saya kan baru kelas satu SMA. Jadi apa yang sudah saya peroleh itu belum seberapa, khususnya soal pe- ngetahuan dunia mode itu sen- diri," kata Novi. Disinggung soal cita-cita, se- derhana saja ternyata jawaban- nya. "Saya cuma ingin menjadi wanita mandiri dan syukur bisa sukses," katanya. Pacar? Untuk pertanyaan itu Novi kembali tersipu malu. "Bagaimana mau pacaran, KTP aja belum punya. Kalau te- man sih banyak," ujarnya. (gea) King yang kini berusia 67 ta- dengan gitarnya mulai menya- hun diakui dunia sebagai raja nyikan lagu-lagu blues di ha- musik blues. Ia pun seorang pe- dapan teman-temannya. Pada main gitar yang piawai, yang di- 1947 ia pergi ke Memphis me- tiru oleh banyak pemusik kelas nemui sepupunya yang juga pe- wahid lain, di antaranya Eric musik blues, Bukka Whites. Di Clapton, Keith Richards dari kota itulah King mulai merintis grup The Rolling Stones, dan kariernya sebagai pemusik blu- Slash dari Guns N' Roses. es. Dua tahun kemudian ia mu- lai rekaman. Bernas/gea Dalam sebuah majalah secara terus terang ia pernah menge- mukakan cita-citanya cuma satu, menjadi pemusik blues nomor satu di dunia. ya sendiri. Penampilan Anis dan kawan- kawan yang notabene menge- tengahkan nomor-nomor re- ggae, lumayan mampu mengga- et massa. Kelompok itu terasa menemukan komunitasnya. Ka- lau boleh dipukul rata, nyaris seluruh penonton - tampaknya - penggemar berat aliran musik dangdut Jamaika yang melahir- kan sosok 'bero', Bob Marley itu. "Pada saat saya menyanyikan musik blues di atas panggung, saya hampir menangis jika pe- nonton tidak mengerti apa yang saya nyanyikan. Hal ini membu- at saya merasa sedih, karena mereka amat berarti bagi saya," kata King. (vms) Tablet Kunyah IPIMAAGⓇ Segar di mulut nyaman di lambung Terbukti, tidak sedikit yang rela menggoyangkan badan ke- tika Anis memulai pertunjukan- nya. Bahkan empat orang me- nggoyang dirinya di depan pa- nggung pertunjukan. Menariknya, tidak seorang penonton pun merasa terusik dengan goyangan empat orang itu. Sebaliknya, mereka justru memberi semangat. Nyaris bisa dikatakan suasana yang musta- hil bisa ditemui dalam sebuah pentas musik rock maupun me- tal. Situasi semacam itu bisa jadi merupakan satu indikasi betapa bersatunya 'komitmen' antarpe- nonton. Mereka datang untuk menikmati sajian musik yang di- bawakan rekan-rekan mereka sendiri. Karenanya wajar, jika dari awal hingga usai pergelar- an, tanpa harus ada perintah dan imbauan, penonton duduk lesehan di lantai. *** KESADARAN lain yang mun- cul malam itu adalah pengaku- an bahwa pergelaran adalah mi- lik KPJM. Betapapun, pemen- tasan merupakan salah satu pe- rayaan hari jadi kelompok mu- sik yang telah berusia sembilan tahun itu. Kesadaran dan sikap tahu diri itu diwujudkan lewat dukungan. Tidak satu pun penampil yang berusaha menonjolkan diri meski bukan juga berarti meren- dahkan diri. Seluruhnya menco- SALAH seorang putri Mona- co, Stephanie (27), melahirkan anaknya yang pertama, di Ru- mah Sakit Putri Grace, Monte Carlo, Monaco, Kamis (26/11) malam, ketika ayahnya, Pange- ran Rainier, justru tengah ke lu- ar kota. Kelahiran bayi seberat 3,1 kg yang diberi nama Louis itu ditu- nggui oleh Daniel Ducruet (28), 'bapak' bayi tersebut. Stephanie dan Ducruet ting bersama tanpa nikah. Sebelum menjadi pacar Stephanie, Ducruet meru- pakan salah seorang pengawal keluarga kerajaan yang telah mempunyai seorang putra dari wanita lain. Louis berarti cucu Rainier ke- empat, setelah Andrea, Charlo- tte dan Pierre-- tiga-tiganya anak Caroline (35), dari hasil perkawinannya dengan pengu- saha Italia Stefano Casiraghi yang tewas dua tahun lalu kare- na kecelakaan kapal pesiar. Sampai Kamis malam proses persalinan Stephanie dirahasia- kan pihak istana. Keesokan ha- rinya, Jumat, pengamanan di lingkungan kerajaan juga di- perketat. Para polisi terlihat mondar-mondar di sekeliling gedung. Menurut surat kabar se- tempat, Nice-Matin, seorang wartawan asal Italia sempat me- nyamar sebagai carabinier polisi tak berseragam, dan sem- pat mendekati ruangan Stepha- nie tinggal. Tetapi ia segera dihentikan dan diusir petugas. Seorang jurubicara istana yang tak disebutkan identitas- nya Jumat malam mengatakan, Pangeran Rainier tengah tak ada di lingkungan keraton dan un- tuk beberapa hari pergi ke luar kota. Begitu juga Pangeran Al- "Semula saya memang tidak ingin menjadi seorang model, tetapi sekitar Desember 1991 la- lu di rumah seorang kerabat, sa- ya ketemu dengan seorang ko- reografer Yogya. Begitu ketemu, ia langsung mengajak saya un- tuk mendukung pergelaran akhir tahunnya. Ya, sambil co- ba-coba, saya terima juga tawar- an itu," ujar Dona Kusharyanti, di kediamannya, Jalan Mage- Ia pernah lima kali menerima Grammy Award, antara kurun 1970 hingga 1987. Pada 1990 ia menerima penghargaan 'Natio- nal Medal of the Arts' dari Presi- den George Bush. Empat pergu- ruan tinggi memberinya gelar lang, Yogyakarta, Jumat (27/11). Doktor Kehormatan, antaranya dari Rhodes College of Memphis (1990), Universitas Yale (1977) dan Tougaloo College (1973). Menurut sulung dari tiga ber- saudara yang baru saja menjadi Juara Umum Model Etnis Indo- nesia 1992 di Yogyakarta, Rabu (25/11) malam, dari ikut show itulah akhirnya ia mulai mena- pakkan kikinya di modeling. Sa- tu demi satu, prestasi mulai di- rengkuhnya, yang diawali seba- gai Top Model 1991 dalam se- buah ajang lomba di tingkat DIY. Dari sejumlah keikutserta- annya dalam dunia deling itu, dua kali ia pernah menga- lami kegagalan. "Kegagalan yang pertama, ka- rena saya salah pilih baju, sehi- ngga tidak sesuai dengan aturan panitia. Sedangkan yang kedua, ya memang dasarnya kalah," tu- tur mahasiswi Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Atmajaya angkatan 1992 itu. Mengikuti kontes atau lomba. sebetulnya menimbulkan ke- ba merangkai tangga dramatik, sehingga ketika tiba giliran KPJM - yang tampil di urutan pamungkas - benar-benar bisa menjadi sebuah klimaks. MESKIPUN delapan gelar, termasuk satu gelar Top Model 1992 tingkat nasional yang di- langsungkan di Denpasar, Bali, namun Dona Kusharyanti me- nyatakan tidak ingin secara serius menggeluti dunia peraga- wati dan model, yang telah menjadi sebagian kehidupan- nya. Baginya, menjadi model hitung sambil mencari penga- hanya keisengan belaka, hitung- laman. Bahkan Sawung Jabo pun merelakan diri untuk tidak men- jadi bintang malam itu. Melan- tunkan lima tembang - Lapar, Hela-bela, Bento, Nyanyian Panjang dan Hio - dedengkot Sirkus Barok itu berusaha me- nyatu dengan kelompok lain yang sudah tampil sebelumnya. Dalam arti, tetap mencoba me- nyambung tangga dramatik yang sudah disusun itu. KPJM yang menyuguhkan de- lapan buah lagu karya sendiri, berusaha mengemas suasana ja- lanan dalam kemasan yang le- bih terolah. Artinya, yang ditam- pilkan bukan sekadar musik pe- ngamen yang nyaris identik de- ngan aliran folk dan country, namun sudah menjurus ke mu- sik kreatif. Tentu saja nafas folk dan country itu juga masih te- rasa, namun kemasan yang di- tampilkan tidak lagi zakelijk Seperti janjinya, kelompok yang sempat melanglang Jawa ketika menjadi kelompok pem- buka dalam tur SWAMI itu, ma- sih menyoroti segenap peristiwa yang terjadi dan dialami anggo- ta masyarakat papan bawah. Se- lain juga menyiratkan nafas Ja- wa yang dirangkum dalam se- buah komposisi diatonis. Pada lagu Geger, nafas Jawa itu terasa sekali, lantaran memasukkan tembang Prabu Layar karya Ki Nartosabdo. Pada akhirnya, sebagai sebu- ah peristiwa, Pergelaran Musik Jalanan Potret Malioboro meru- pakan sebuah fenomena lain dari pergelaran musik yang lu- mayan banyak digelar di Yog- yakarta. Ada suasana kreatif yang mencuat. Suasana itu bera- sal dari pinggiran jalan. (Handoko Adinugroho) WD Stepanie bert, saudara Stephanie. Caro- line memang ada, tetapi tak di- ketahui apakah sudah menje- nguknya ke rumah sakit. "Ibu dan bayinya dalam kea- daan sehat walafiat," kata sebu- ah pernyataan singkat dari kera- jaan, Jumat pagi. Sejak Stephanie berpacaran dengan Ducruet, dan mengu- mumkan kehamilannya Juni lalu dalam sebuah majalah terbitan Italia, hubungannya dengan yahnya dikabarkan dalam kon- flik. Stephanie, yang masih sering dihantui trauma karena musibah di jalan raya yang menewaskan ibunya, Grace Kelly, pada 1982, pernah berpacaran dengan pe- musik Amerika Ron Bloom dan putra dua aktor Perancis, Jean- Paul Belmondo dan Alain De- lon. Ia pernah menjadi penyanyi, fotomodel dan desainer. Diang- gap urakan, dalam 18 bulan ter- akhir ini ia hidup serumah de- ngan Ducruet di Monte Carlo. (Rtr/mhg) engganan tertentu karena selalu harus berbagi waktu untuk ke- pentingan lainnya, kuliah umpa- manya. Karena itu, tak jarang pada saat pelaksanaan lomba, ia baru mendaftarkan diri. "Untuk ikut lomba terus-te- rusan kan biayanya mahal. Un- tung karena ikut kelompok, sa- ya bisa meminjam baju. Dan syukurlah dengan bahu pinjam- an saja, saya masih dapat meng- ukir prestasi," ujar putri pasang- an Moody Kaharsan dan Otty Harsari itu. Kini ia pun sudah mulai agak mengurangi kegiatannya untuk show dan mengikuti lomba. Na- mun adiknya, justru mulai me- ngikuti jejaknya. "Saya sebenar- nya juga nggak enak, kalau te- rus-terusan ikut lomba. Kan ju- rinya juga sudah banyak yang kenal, sehingga kalau menang, ya dianggap wajar. Tetapi kalau kalah malu-maluin," tambah- nya. *** DUNIA model di Indonesia, saat ini makin diminati para ga- dis sebagai salah satu lahan su- bur untuk meraih popularitas dan memburu masa depan. Te- tapi sejak awal, Dona mene- kankan kepada dirinya sendiri untuk tidak terhanyut di dalam- nya, dan berusaha semaksimal mungkin untuk mewujudkan ci- ta-cita sejak masa kecil. "Saya sangat ingin menjadi seorang arsitek, seperti yang se- lama ini digeluti orangtua. Oleh karenanya, jangan sampai lang- kah meraih cita-cita ini tergang- gu oleh aktivitas lainnya," ujar dara yang menyukai warna biru dan merah itu. U Sebuah rancangan Ramli yang bertema alam. "Trend Mode 1993" Dari Tema Alam, Sampai Gaya Kosmopolitan Selain itu, Dona pun merasa- kan popularitas dalam dunia ke- peragawatian tidak dapat lang- PARA perancang kenamaan menggelar sejumlah rancangan busana yang diproyeksikan menjadi trend pada tahun de- pan. Peragaan Trend 1993 ini diusung oleh 19 desainer yang tergabung dalam Ikatan Peran- cang Busana Madya Indonesia (IPBMI) bekerjasama dengan Yayasan Bunga Nusantara, di Assembly Room, Jakarta Con- vention Centre, Selasa (24/11) malam. Didukung oleh 75 peragawati yang empat di antaranya dida- tangkan dari Surabaya, peraga- an yang memamerkan 400 ran- cangan lebih itu melibatkan pe- rancang-perancang kesohor ma- cam Ramli, Biyan, Arthur Har- land, Alex AB, Carmanita, Dan- dy Burhan, Susan Budihardjo, Prajudi, Chossy Latu, Lydia Pra- winoto, Robby Tumewu, Samu- el Watiwena, Adrianto Halim, Thomas Sigar, Hanum Gularso, Poppy Dharsono, Edward Huta- barat, Ghea Sukasah, dan Itang Yunasz. Di Dunia Model, Dona Hanya Iseng geng. Apalagi bagi model yang mencari "nafkah tambahan" dari dunia yang tampak gemerlap itu. Trend mode pada tahun de- pan tampaknya diwarnai oleh diskonstruksi, yang menjungkir- balikkan keteraturan, jahitan dan dengan konstruksi tak bera- turan serta penuh cabikan. Sifat- nya pun kontemporer, menga- rah ke gaya garda depan. Ba- han-bahannya hasil rekayasa eksperimental, seperti proses celup yang salah dan belel. Biyan, desainer yang biasa dijuluki Jean Paul Gaultier dari Indonesia dan Arthur Harland sangat antusias menggelar kar- yanya di jalur itu. Rancangan- rancangan yang terkesan nyele- neb. "Untuk yang berjiwa muda dan trendy. Untuk mereka yang dinamis," kata Arthur, yang di- temui di sela-sela acara. Desainer Alex AB, Carmanita, Dandy Burhan dan Susan Budi- hardjo mengusung tema lain, yakni rodeo, dalam gaya koboi pada tahun 50-an di Amerika. Dengan mencomot gaya Elvis Presley, James Dean dan Mari- lyn Monroe, menyeruak corak kotak-kotak dan sapuan air brush post modern. "Saya terus terang prihatin dengan model yang bersikap seperti itu. Karena dengan cara- nya tersebut, ia memberikan cap yang buruk bagi dunia mo- del di mata masyarakat. Akibat- nya, menyulitkan bagi mereka yang mau serius dan profesional Beras/asb Dona Kusharyanti Dalam tema kosmopolitan, busana yang digarap sangat feminin, elegan, rapi serta dandy yang mengolah bahan bermotif pin-stripped (garis-ga- ris) atau polos. Sentuhannya mengarah pada gaya tahun 30-an, dengan siluet sederhana dan panjang. Prajudi, Chossy Latu, Lydia Prawinoto, Robby Tuwewu dan Samuel Watimena mengangkat tema kosmopolitan tersebut, de- ngan sasaran para wanita karier. YANG juga tampak menonjol adalah refleksi keprihatinan de- sainer terhadap kerusakan eko- logis yang kini terus menggelu- sur. Maka motif yang ada pada alam tumbuhan, laut, tanah, rawa dan binatang menyusui dan amphibi mencuat dalam te- ma alam. Bahan yang digunakan trans- paran, toile, silk, bahan eksperi- mental, wash out finished, ru- bber finished, belel, jersey, rajut, bahan dari akar-akaran, bahkan memanfaatkan pula bahan dari dedaunan. Tema ini diusung oleh Ramli dan Adrianto Halim. Thomas Sigar, Hanum Gular- so dan Poppy Dharsono meng- gelar tema Asia syndrome, yak- ni tema yang menggali inspirasi- nya dari kebudayaan di Asia. Warna-warna folklore diangkat dalam rangcangan modern, se- perti sarung ikat dari Indonesia, lilit sari dari India, jaket Mao dari Cina, dan busana para petani di pedalaman. Sementara itu, Edward Huta- barat, perancang asal Sumsel yang baru saja menggelar karya ciptanya di London, Inggris, le- bih suka bereksperimen dengan "durian pecah" batik corak khas Jambi yang dibumbui aksesori berbentuk gendang dan seruling Jambi. Perancang senior Ghea Sukasah mengusung rancangan berbau "Tembok Raksasa" Cina. Sedangkan Itang Yunasz, pe- rancang yang selama beberapa waktu menghilang menurup Trend 1993 dengan menampil- kan karya beromamen huruf Jawa. (asb) dalam menekuninya, tutur alumnus SMA Bopkri II Yogya itu. Namun demikian, karena du- nia model sudah menjadi seba- gian hidupnya, Dona menyate- kan satu-satu masih ingin terli- bat di dalamnya. Dan satu demi satu langkah pula, suatu saat fa akan meninggalkan dunia itu dengan kenangan dan prestasi manis. (nun/tra) 2cm 4cm
