Tipe: Koran
Tanggal: 1992-09-25
Halaman: 01
Konten
2cm Drs Herqutanto Sosronegoro Selamat Jalan, Pak Herqu AKU iki arep diparingi umur tekan pirang taun maneh, to? (saya ini mau diberi umur berapa tahun lagi?) pertanyaan ini lirih meluncur dari bibir Drs Herqutanto Sosronegoro saat terbaring di Rumah Sakit Bethesda, Rabu malam. Menantu kedua pengamat politik ini, Siswanto, hanya selintas mendengar ucapan itu. Sebab, ayah mertuanya hampir tak mengeluh apa pun tentang penyakit- nya. Bahkan, sebelum menghembuskan nafas terakhir, mantan Ata- se Kebudayaan RI untuk Amerika Serikat antara tahun 1968-1972, hanya minta dipijiti karena merasa badannya nggregesi. "Bapak ti- dak meninggalkan pesan apa-apa," kata Siswanto yang serumah dengan mertuanya saat ditemui di rumah duka, Jalan Abu Bakar Ali nomor 4A Yogyakarta, Kamis. Bernas/dys Putri bungsunya, Dra Dwiana Saktiati malah tak mengira ayah- nya pergi secepat itu. Ketika hari Rabu, pukul 17.30 ayahnya me- ngeluh merasa masuk angin, anak-anaknya diminta memijit. Tapi, pukul 21.00 keluarga itu sepakat membawa ke RS Bethesda sete- lah ayahnya merasa makin tidak enak badan. Baik di rumah mau- pun di rumah sakit, tak ada pembicaraan penting dan pesan khu- sus, sampai meninggalnya mantan Dekan Fisipol Universitas Gad- jah Mada (UGM) tersebut, Kamis, pukul 11.20 karena serangan jantung. "Saya kira, bapak cuma masuk angin. Apalagi sejak pagi sampai siang beliau masih mengajar di BP7," tutur Atik, panggilan akrab sarjana dari Sastra Inggris UGM itu. "Bapak juga masih sempat nyetir mobil sendiri," tambah Dra Esmeraldayanti, SU, putri su- lungnya yang biasa dipanggil Emi. Menurut rencana, keluarga tersebut akan memperingati genap 1000 hari meninggalnya Ny Herqutanto yang meninggalkan suami dan kedua putrinya 30 Januari 1990 lalu. "Kami sudah merenca- kan acara nyeu-nya ibu tanggal 25 Oktober mendatang. Tapi ba- pak ternyata tidak bisa bersama-sama kami," tutur Emi. Drs Herqutanto Sosronegoro lahir dari pasangan KRT Sosrone- goro dan Ema Siti Juharin, sebagai anak ketiga dari tujuh ber- saudara di Purbalingga, 8 November 1924. Karier bapaknya yang terakhir menjabat sebagai Bupati Kebumen, banyak mendorong Herqutanto untuk mempelajari politik dan pemerintahan. Sebagai dosen di Jurusan Hubungan Internasional, sejumlah mata kuliah dipegangnya. Di sela-sela kesibukannya sebagai pengajar di BP7 serta kiprahnya di DPD Golkar, cendekiawan ini selalu meluangkan waktu untuk wartawan. Kapan pun ia diminta memberikan komentar, hampir ia tak pernah menolak. Bahkan, kalau keadaan tak memungkinkan, lewat telepon pun jadilah. Suami almarhumah Ny RAj Siti Daruni Herqutanto ini, dikenal sebagai sosok yang vokal dan kritis menanggapi masalah. Meski semasa hidup istrinya adalah anggota DPRD, namun Herqutanto tak sungkan melayangkan kritik ke lembaga itu jika ia merasa ada yang tidak beres. Seperti apa yang dikenang kedua putrinya, ia adalah seorang ayah yang banyak mengajarkan untuk berpikir. "Bapak mendo- rong berbagai macam kegiatan ibu," kata putrinya mengenang ba- gaimana dulu ibunya sibuk sebagai tokoh perancang mode di Yogya, sementara ayahnya memberi spirit. Kakek dua cucu ini dikenal akrab pula dengan kalangan kera- ton. Ketika istrinya yang juga buyut dari Sri Sultan Hamengku Buwono VII itu meninggal, Herqutanto masih melanjutkan tradisi menghadiri acara yang diselenggarakan oleh kerabat istrinya. "Ka- lau tak ada pekerjaan, bapak lebih senang kumpul-kumpul de- ngan kami di rumah, sekali-kali jalan-jalan. Apalagi bapak hobi nyopir mobil," ungkap putrinya. *** KEPERGIAN tokoh ini memang begitu mendadak. Kenalan dan warga masyarakat Yogyakarta yang mengenalnya, tidak mengira kepergiannya begitu cepat. Sebagai seorang warga masyarakat yang banyak berkecimpung di berbagai kegiatan sosial kemasya- rakatan, Herqutanto yang dikenal mempunyai kegemaran meng- utak-utik mobil itu, memang mempunyai relasi dan teman yang cukup beragam dari berbagai kalangan. Hal itu tampak, begitu kabar kepergiannya tersiar, kerabat dan koleganya segera ber- datangan memberikan penghormatan terakhir, Kamis (24/9) siang kemarin. Tercatat Sri Sultan Hamengku Buwono X dan GKR Hemas langsung melayat. Juga Ketua Korpri DIY, Drs Pariatra Westra SH dan Direktur RSUP Dr Sardjito, dr Soerjanto Sindoesoebroto, be- berapa anggota DPRD serta sejumlah kerabat keraton dan mantan murid-muridnya. Jumat siang, seusai sholat Jumat, jenazahnya akan dibawa ke makam Cendonosari, Wonocatur, Sleman, dan dimakamkan berdampingan dengan makam istrinya. (tra/end) Selamat Pagi Menpera Siswono Yudohusodo bilang, dalam kasus perebutan tanah yang miskin selalu kalah. Belum tentu juga, dalam kasus tanah "real estate" Pantai Indah Kapuk, Jakarta, pemerintah yang nyaris kalah. Konglomerat Sofyan Wanandi mengingatkan, jangan mengharap nasionalisme dari konglomerat. Mungkin sudah terlalu banyak yang diharapkan dari mereka. Terjun dengan membawa kondom akan mewarnal pembukaan pameran pembangunan di Sleman. Jangan salah cari, kondom itu tentunya akan dibawa dalam bungkusan yang menarik. KEMBALINYA kesadaran, se- Acara balet yang tidak per- olah membangunkan Diana dari nah dilewatkannya, kini dengan mimpi buruk yang selalu meng- mudah dikesampingkan. "Ada hantuinya setiap hari selama yang lebih penting lagi dalam tujuh tahun. Kini bunga-bunga kehidupan mulai bersemi, se- perti tulip muncul di tengah padang ilalang dalam tiupan angin keras. hidup ini daripada sekadar du- duk nonton balet. Banyak orang yang sekarat di tengah jalan." ujarnya. Menandai perubahan itu, ia meminta Sam McKnight untuk memotong rambutnya dengan model sportif, lebih charming Jika dulu, suaranya terdengar seperti orang tak bertenaga, dan tanpa semangat, kini lebih tegas dan terkesan berani. Perubahan model potongan rambut Diana membuat kaget banyak orang. Tapi tidak hanya itu. la semakin membuat kage: banyak dengan menerjunkan dan mendekatkan diri pada ka- um papa, penderita AIDS, ge- landangan, pemabuk dan segala macam sampah masyarakat. No. 302 TAHUN KE-46, JUMAT PAHING, 25 SEPTEMBER 1992 BERNAS Musim gugur lalu, Diana me- ngunjungi tujuh tempat penam- pungan kaum gelandangan. Da- lam kunjungan-kunjungan ke tempat seperti itu, Diana sering ditemani Kardinal Basil Hume. kepala umat Katolik Inggris dan Wales. Januari lalu, ia tidak se- kedar mengunjungi, malah ikut bergurau selama dua jam de- ngan para pemuda gelandangan di tepi selatan sungai Thames. Beberapa remaja yang suka mabuk-mabukan dan pecandu obat bius seakan tersihir oleh kecantikan dan kerendahan hati Diana. Mereka tidak menyangka akan didatangi bidadari keraja- MEMBANGUN BERDASAR PANCASILA Pak Harto: PBB Harus Lebih Demokratis New York, Bernas Tinjau Kembali Keanggotaan DK Presiden Soeharto selaku Ketua Gerakan Nonblok (GNB) menyerukan agar PBB meninjau kembali kebijakan keanggotaan dan komposisi Dewan keaman- an (DK). Apabila negara-negara anggota DK yang baru itu tak bisa diberikan hak veto, setidak- nya kepada mereka bisa diberi- kan status sebagai anggota tetap DK PBB. Selain itu juga meng- imbau agar meninjau kembali secara konstruktif pelaksanaan hak veto agar orga- nisasi dunia itu lebih demokra- tis. dan setiap bangsa. Namun de- mokrasi bukanlah, merupakan suatu konsep yang statis terba- tas pada bentuk-bentuk dan praktek-praktek baku tertentu.. "Memang, prinsip-prinsip dan aspek-aspek dasarnya dapat dikatakan memiliki keberlakuan secara universal," kata Presiden. Demokratisasi PBB cara-cara Wartawan Bernas, J Soetar- djo semalam dari New York melaporkan, seruan dan imbau- an itu dikemukakan Pak Harto di di depan Sidang Majelis Umum PBB (SU PBB) ke-47 di Gedung Markas Besar PBB, New York City, AS, Kamis pagi (24/9) pukul 20.00 waktu se- tempat (WS) atau pukul 21.00 WIB. Tampil sebagai pembicara pertama, Pak Harto menyampai- kan pidato tentang hasil KTT X GNB pada urutan pertama. GNB, menurut Pak Harto, mendesak agar PBB juga men- cerminkan azas demokrasi da- lam bentuk keadilan, persama- an, dan keterbukaan. Ini baik dalam perwakilan negara ang- gotanya maupun dalam proses pengambilan keputusan. Semarang, Bernas Kantor Cabang PT MJI Sema- rang di Jalan Mayjen Sutoyo 24, hari Kamis (24/9) pagi disegel oleh Reserse Ekonomi Ditserse Polda Jateng. Sebelumnya, di Jakarta pada hari Selasa (22/9) PT MJI yang berkantor di Hotel Wisata lantai 3 nomor 301, Jalan Hayam Wuruk 113 dan pertoko- an Duta Merlin Blok B nomor 15 Jalan Gajah Mada ditindak dan disegel oleh Satuan Penyi- dik Perbankan Subdit Reserse Ekonomi Direktur Reserse Polri. Perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan umum ini dituduh melakukan praktek bank gelap yang melanggar UU nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. * Jakarta, Bernas Akhir-akhir ini media masa diwarnai dengan berita-berita yang mengguncang "ketentram- an" konglomerat. Berbagai gu- gatan, mulai dari soal kiprah bisnisnya, masalah lingkungan hingga kepedualian mereka. terhadap nasionalisme dilem- parkan pada mereka. Namun, lanjutnya, GNB sadar krasinya ataupun pandangan HAM-nya sendiri, apalagi me- bahwa peninjauan kembali soal keanggotaan dan komposisi DK maksakannya. PBB harus dilakukan secara hati-hati. Sebab, ini menyangkut aspek mendasar dari tujuan dan fungsi organisasi. Karena itu, masuknya negara- negara baru sebagai anggota tetap DK PBB perlu didasarkan atas kriteria yang relevan, yang lebih cermat mencerminkan keadaan dunia yang sebenarnya. dewasa ini. Itu berarti bahwa kriteria tersebut harus juga memperhatikan konsep yang lebih luas mengenai keamanan, yaitu yang kini perlu memper- hitungkan aspek-aspek ekonomi sosial, di samping aspek-aspek militer. Soal HAM Presiden Soeharto saat berpi- dato di PBB tidak hanya mewa- kili 180 juta rakyat Indonesia melainkan 108 negara anggota GNB, juga menyinggung soal hak azasi manusia (HAM). Ten- tang hal itu, Pak Harto mengu- tip Pesan Jakarta' (salah satu hasil KTT X GNB). Pesan Jakar- ta menegaskan bahwa HAM berlaku universal. Namun, tak satu pun negara berhak meng- gunakan kekuatannya untuk mendiktekan konsepsi demo- Ekor Praktek Bank Gelap Kantor Cabang PT MJI Semarang Disegel karyawan yang pagi itu masih bekerja. Sehari sebelumnya po- lisi juga menyegel PT GTC di wilayah Semarang Barat yang diduga juga praktek bank gelap seperti PT Suti Kelola. an. Spontan, mereka mengelu- elukan Diana dan Hume. Kasus tenaga kerja asing (TKA) asal Cina yang digunakan PT Indah Kiat milik taipan Eka Tjipta Wijaya, memancing reak- si. Proyek Pantai Indah Kapuk milik Mandara Permai Group (Ciputra, Sudwikatmono, Liem Sieo Liong, Ibrahim Risyad, Mochtar Riady dan konglomerat Sofyan Wanandi lainnya) yang dianggap merusak lingkungan, mengundang pole- mik. Masalah lain yang mem- bangkitkan komentar bahkan aksi adalah soal HPH Yamdena di Maluku milik Om Liem. Namun bagaimana sebenar nya sikap dan kepedulian kaum konglomerat terhadap masalah masalah itu? Wartawan Bernas, pekan lalu berusaha mencari jawabnya dengan mewawanca- rai seorang konglomerat yang Kapolda Jateng Mayjen Pol Drs Aji Komaruddin ketika di- mintai penjelasan di Semarang kemarin mengatakan, Polda Ja- teng sudah menerima perintah dari Mabes Polri untuk melaksa- nakan penyegelan dan penga- manan semua aset milik PT MJI di Semarang dan kota-kota lain- nya. Saat ini yang sudah dilak- sanakan baru di Semarang. Penyegelan terhadap kantor cabang MJI di Semarang dilaku- kan setelah para karyawan dibe- rikan penjelasan masalahnya Penyegelan terhadap kantor oleh petugas Ditserse Polda cabang PT MJI di Semarang ini Jateng. Saat itu juga petugas sangat mengejutkan beberapa meminta kepada seluruh karya- Sofyan Wanandi: Omong Kosong, Mengharapkan Nasionalisme dari Konglomerat GNB berkeyakinan, maksud dan tujuan ditegakkannya HAM adalah agar dapat mewujudkan potensi manusia seutuhnya dan potensi itu jelas tidak hanya terbatas pada aspek politik. Hak asasi untuk melaksanakan pem- bangunan ekonomi dan sosial, misalnya tidak bisa dipisahkan dan tidak boleh ditangani secara terpisah dari jenis-jenis hak asasi lainnya. Dan hak tersebut berlaku baik terhadap bangsa- bangsa maupun terhadap manu- sia perorangan. Negara-negara Barat akhir-a- khir ini secara vokal mengu- mandangkan agar demokrasi dan pemerintahan yang baik, seyogyanya dijadikan bagian integral dari proses pembangun- an, terutama di negara-negara berkembang. Bahkan ada yang cenderung untuk, menja- dikannya sebagai kondisionali- tas baru dalam kerjasama pem- bangunan. Seruan agar dilaksanakannya demokratisasi serta pembaharu- an secara demokratis di semua vms negara sesungguhnya tepat karena langsung menyetuh aspirasi dasar setiap manusia juga salah seorang tokoh Ang- katan 66, Sofyan Wanandi. Sela- in bos dari puluhan perusahaan di bawah payung Gemala Group, Sofyan Wanandi juga menjadi juru bicara kelompok konglomerat "Prasetya Mulya" yang diketuai oleh Liem Sieo Liong. Soal nasionalisme, Sofyan memberikan pernyataan tegas sekaligus keras. Ia mengatakan, wan untuk segera meninggalkan kantor. Sebelum meninggalkan kantor PT MJI Cabang Sema- rang, petugas terlebih dulu menempelkan pengumuman kepada masyarakat yang mem- punyai kepentingan dengan PT MJI agar berhubungan langsung dengan Direktorat Reserse Pol- da Jateng di Jalan Pahlawan. Penyegelan didasarkan atas laporan polisi nomor LP/47/IX/- 92/Serse Ek tertanggal 21 Sep- tember 1992. Sejak disegelnya kantor ini oleh petugas, sampai kemarin sore belum terlihat masyarakat yang mendatangi kantor PT MJI Semarang. Namun petugas ya- kin, nantinya masyarakat yang merasa dirugikan pasti akan mendatangi kantor ini. Untuk Bersambung ke hal 11 kol 1 jangan mengharapkan yang berlebihan dari mereka. "Kalau harapkan mereka jadi nasiona- lis-nasionalis, itu omong ko- song!" katanya. Tidak konsisten Berikut ini nukilan wawanca- 'ra Bernas dengan Sofyan Wa- nandi. Pak Sofyan kenapa akhir-a- khir ini masalah seperti TKA, Pantai Indab Kapuk dan lain- lainnya ini muncul menjadi isu besar babkan merambat kepada isu nasional? Masalah TKA, Pantai Indah Kapuk dan lainnya-lainnya itu menurut saya menjadi isu kare- na permasalahan itu kurang dibicarakan secara terbuka. Selain itu, masalah ini terjadi begitu besar karena terlalu ba- nyak diekpos, sehingga akhir- nya menjadi ekspose yang ku- koknya menurut saya karena rang baik. Namun masalah po- kurangnya koordinasi antara pihak pemberi izin dengan pihak swastanya. Sebab swasta ini kan harus ada jaminannya! Bersambung ke hal 11 kol 4 HARGA ECERAN RP 400,00 Diana masuk ke ruangan ICI dan ikut menunggui Freda yang akan meninggal. Calon ratu Ing gris itu minta izin, apakali diper- bolehkan bergabung "Hey, anda begitu cantik, in- dah dan permai," ujar salah satu IRONISNYA, Charles tak mau memaklumi tindakan terpuji Di- pemabuk, yang jelas-jelas lupa lah makin menyadari nilai yang ana. Meski demikian, Diana ma- siapa yang diajak berbicara. Ke- tika diinformasikan identitas Di- ana, pemuda itu menjawab, "Sa- ya tidak perduli siapa dia. Yang penting dia memang cantik. ia punyai. Ketika harus mengan- tar Charles operasi tangan sete- Seakan mau ikut merasakan penderitaan. Diana memegangi langan Peter dan Freda, selama lah jatuh dari kuda karena ber- dua jam sebelum dokter kemu- tik!" Namun menurut Presiden tidak ada satu bentuk demokra- si pun yang dapat dianggap berlaku secara universal mengi- ngat keanekaragaman nilai-nilai budaya dan pengalaman sejarah bangsa-bangsa di dunia. Lagi pula, akan sungguh merupakan suatu pengingkaran dari prinsip- prinsip dasar demokrasi itu sendiri, jika pemberlakuannya hanya dituntut dalam setiap negara, sementara nilai-nilainya diabaikan dalam hubungan antar negara. Kejadian itu memang mena- rik direkam. Maklum, Kardinal Hune agak malu dengan ucap- an pennida itu. Tapi di lain pi- hak. Diana begitu bangga. Keju- juran muncul di sini dan inilah yang menyebabkannya betah berada di lingkungan yang tak pernah tersentuh gelimang har- ta. "Saya tidak suka lagi acara glamor. Terus terang, berada di lingkungan elit dan istana mem- buat saya inuak. Saya harus ber- dupnya, tatkala isterinya Freda an mengancam mereka setiap buat sesuatu yang ada artinya." Hickling meninggal. Tiba-tiba hari," ujar Angela. Maka sesungguhnya demo- krasi dan demokratisasi merupa- kan proses yang dinamis yang harus senantiasa serasi dengan nilai-nilai fundamental setiap bangsa. Hal itu perlu secara terus menerus disesuaikan de- ngan realita yang berkembang, agar dapat tetap relevan dan Bersambung ke hal 11 kol 9 Bung Sigrak Duka Lara Cinderella Abad XX (5) Keluar Istana, la Gauli Kaum Tersisih kisali Diana kepada rekannya. Paku Alam VIII Calon Tertua Anggota MPR RI Jakarta, Bernas Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Paku Alam VIII (82) dan pengurus DPP Generasi Muda (GM) Kosgoro Rien Alfian (21) dipastikan bakal memimpin Sidang Paripurna I DPR/MPR RI, tanggal 1 Oktober mendatang, karena keduanya tercatat seba- gai calon anggota tertua dan termuda MPR RI. Kepastian tersebut diperoleh Bernas dari hasil pembicaraan calon-calon anggota FKP RI, Jakarta, Kamis, ketika ka menghadiri malam perkenal- an dan pembukaan masa orien- tasi calon anggota MPR RI di Hotel Indonesia, Jakarta. Berdasarkan catatan Bernas, Paku Alam VIII menjadi calon anggota MPR RI mewakili unsur Utusan Daerah, sedang Rien Alfian mewakili unsur Utusan Golongan. "Sebagaimana ketentuan atau tata tertib persidangan, sebelum pimpinan DPR/MPR terpilih si- dang pertama memang harus di- pimpin oleh anggota tertua dibantu oleh anggota termuda," kata Wakil Sekretaris Umum Lembaga Pemilihan Umum (Wa- sekum LPU), Harisoegiman. Hari menolak ketika dikonfir- masi Bernas tentang calon pim- pinan sidang pertama itu, meski sebagai pejabat LPU Hari meng- aku sudah memegang nama-na- manya. "Saya sebenamya sudah tahu, tapi tidak eus untuk me- nginformasikannya. Biar Sekre- taris DPR/MPR saja yang meng- umumkan pada saatnya nanti. Tapi Anda kan bisa menebak sendiri," katanya sambil tertawa. Diana bagai ingin mengu- langi masa remajanya ketika ia jadi guru taman kanak-kanak la ingin melindungi anak-anak. ingin memberikan perhatian dan membagi kasih. Selama li- ma bulan penuh, ia memberi spirit pada Andrian Ward-Jack- son, anak kecil penderita AIDS. Ti-main polo, Cirencester 1990, Di- dian mengatakan Freda mening- ana menggunakan kesempatan gal. itu untuk mengunjungi pasien di ruang ICU. calon Ratu Inggris itu mengung- Para pasien di rumah sakit kapkan perasaannya, "Aku me- National Health Service, terbe- rasa diterima oleh mereka. Dan, ngong-bengong ketika ada tamu apa yang kuperbuat jauh dari agung datang menengok mere- publikasi media masa. Inilah ke- ka. Jangankan bermimpi, meng- jujuran, inilah kepolosan yang khayalkan bertemu dengan Dia- kutemui di antara mereka. na dalam keadaan sehat saja be- "Perhatiannya yang mungkin lum tentu terkabul. Pelajaran ini ternyata amat agak berlebihan kepada pende- menyentuh hati William. Bah- Peter merasa dirinya terbang- rita AIDS, karena orang-orang kan ketika, dilarang ikut menje- kitkan dari derita. Seakan ada ini sama sekali tidak tahu harus nguk Andrian, William berkata, sejuta bunga mengharumi hi- berbuat apa. Sementara kemati- "Mam, jika Andrian akan me- Diana secara tetap mengun jungi Andrian dan bahkan Willi- Kepada salah seorang rekan, am dan Harry dibawa serta Se- pertinya. Andrian merupakan saudara angkat bagi Harry dan William Memang kelihatannya. menunjukkan keterlibatannya Diana sangat berlebihan untuk dalam penderitaan orang lain. Tetapi demikianlah adanya. Bersambung ke hal 11 kol 4 Sementara itu DPP Golkar, Kamis, mengadakan malam per- kenalan dan pembukaan orien- tasi calon anggota FKP DPR/- MPR RI.(dik) Polisi Temukan 100 Kucing Tanpa Kepala Hongkong, Kamis WIB Polisi di wilayah teritorial Portugis, Macau, kemarin menghentikan sebuah mobil 23.57 mencurigakan, dan berhasil mendapati seratus ekor kucing tanpa kepala yang tengah dikirim untuk konsumsi restoran. Kucing-kucing itu diketahui diselundupkan dari negara tetangga Hongkong, Cina, dan sedianya akan dibekukan sebelum dikonsumsi selama musim dingin. Kantor Berita Portugis Lusa, mengutip pernyataan seorang dokter hewan menyebutkan, kucing-kucing itu sengaja dibuang kepalanya, karena adanya penyakit infeksi telinga yang tengah mewabah. Dokter hewan itu juga menyatakan bahwa sebagian besar daging kucing tersebut tidak layak dikonsumsi. Di sebagian besar wilayah Cina, daging kucing, anjing dan ular memang merupakan masakan pilihan penghangat badan selama musim dingin. -- Reuter TVRI PENAMPILAN PERTAMA - Untuk pertama kali sejak diangkat sebagai Kepala Negara Al tahun 1968, kemarin, Presiden Soeharto tampil di depan Sidang Majelis Umum PBB. la berpidato dalam SMU ke-47 PBB itu, selain sebagai Presiden Ri juga sebagai Ketua Gerakan Nonblok (GNB). RI Tetap Tolak Bantuan Belanda New York, Bernas Kepala Negara secara tegas membantah penafsiran dan tuduhan Kerajaan Belanda, seolah-olah RI mengubah sikap bersedia menerima kembali bantuan dari negeri itu. RI tetap konsisten menolak bantuan dari Belanda yang dimulai sejak 25 Maret lalu.. Bantahan Pak Harto itu di- sampaikan melalui Mensesneg Moerdiono kepada, para warta- wan Indonesia yang meliput kunjungan kerja Presiden Soe- harto ke New York di Hotel Waldorf Towers, Rabu (23/9) pukul 17.30 waktu setempat (WS) atau pukul 04.30 WIB hari Kamis. Demikian laporan warta- wan Bernas, J Soetardjo sema- lam dari New York. Mengenai bantuan Belanda kepada Indonesia yang semula Penafsiran Belanda itu mun- akan disalurkan melalui IGGI cul setelah kunjungan Menteri dan kemudian ditolak pemerin- Ilmu Pengetahuan dan Pendi- tah RI, setelah negeri itu meng- dikan Belanda JM Ritzen kepada kaitkan bantuannya terhadap Menurut Hari, LPU saat ini telah menyusun nama-nama ca- dan termuda, masing-masing se lon anggota DPR/MPR tertua tinggi dibanding negara. Agama juga tidak dapat memperlalat banyak tiga nama, yaitu tertua 1, negara, misalnya menggunakan II dan III dan termuda I, II dan polisi negara untuk mengawasi mungkinan anggota tertua dan beribadah. III. "Ini untuk menyiapkan ke- agar para penganut agama setia atau termuda I berhalangan me- mimpin sidang karena sesuatu sebab," ujar Hari. Meskipun tidak ada pemisah- an total antara agama dan nega ra dan hubungan antara kedua- nya tidak saling menguasai, na- mun bentuk "negara agama" yang distabilkan dalam tatanan struktural secara resmi, adalah melawan struktur stratifikasi dan hirarki nilai-nilai dalam hidup Kepala BPN Sonny Harsono : Sertifikat Tanah Pantai Indah Presiden, Jumat pekan lalu di Jalan Cendana, Jakarta. Dalam kesempatan itu selain dibahas kerja sama di bidang pendidik- an juga dijajaki peningkatan kerja sama bidang ilmu penge- tahuan dan kebudayaan Yogya, Bernas Negara tidak dapat meng- klaim legitimasi dari agama, se- mentara agama tidak membu- tuhkan legitimasi dari negara, karena agama mempunyai nilai intrinsik yang berbeda dan lebih Posisi RI Saat itu, Pak Harto didam- pingi Mendikbud Fuad Hassan. Presiden menjelaskan posisi Indonesia selaku Ketua GNB dalam tiga tahun mendatang. Juga disinggung kemungkinan Belanda menjadi pelopor kerja sama bidang pendidikan, khu- susnya untuk membantu negara Selatan-Selatan untuk menin- daklanjuti hasil-hasil KTT X GNB. Jakarta, Bernas Kasus Proyek Pantai Indah. Kapuk (PIK) masih belum usai. Kini giliran Badan Pertanahan Nasional (BPN) yang menyoroti proyek yang dikomandani Ir Ci- putra itu. BPN akhirnya me- nangguhkan pemberian sertifi- kat tanah kepada PIK Penangguhan sementara tersebut ada kaitannya dengan kasus PIK yang ramai dibicara- kan, khususnya dalam hal men- jaga kelestarian hutan dan ling- kungan. Balikan Menpera Ir Siswono Yudohusodo meng- instruksikan agar PIK juga mem- bangun Rumah Sederhana (RS) dan Rumah Sangat Sederhana konfirmasi dengan Dephut un- (RSS) dengan jumlah berimbang tuk mengetahui apakah ganti Semarang, Bernas Tidak ada yang perlu dima- salahkan dalam pembangunan kompleks pertokoan di ling- kungan Alun-alun Utara Keraton Surakarta. Renovasi merupakan tuntutan yang harus dilaksana- kan dalam upaya pengembang- an lingkungan. Tidak ada pro- tes dalam pembangunan itu. Keraton Surakarta tidak pemah mengajukan protes dalam kasus tersebut," tegas Gubernur Ja teng, HM Ismail. "Berdasarkan peraturannya sudah jelas, bangunan pekap lan di Alun-alun Utara adalah kawasan milik keraton. Sehing dalam satu kawasan kota baru. Hal itu dikemukakan Kepala BPN Sonny Harsono dan Men- pera Ir Siswono Yudohusodo secara terpisah di kantornya, Kamis. "Kita terpaksa menangguh- kan pemberian sertifikat tanah ini kepada PT Mandara Permai yang mengelola PIK, sampai persoalannya diselesaikan," kata Sonny Harsono. Menurut Sonny, batas waktu. penangguhan pemberian sertifi- kat untuk proyek Kapuk tidak terbatas, karena pihaknya harus menunggu konfirmasi Departe- men Kehutanan. "Kita akan Pihaknya juga menjelaskan bahwa dari 800 Ha hutan yang diminta oleh PT Mandara Per- mai, pihak BPN baru mempro- ses seluas 100 Ha. "Meskipun Bersambung ke hal 11 kol 2 Agama Tidak Bisa Memperalat Negara manusia dan melanggar etika. Demikian antara lain pokok pikiran yang mengundang kon- troversi dalam seminar inter- nasional Agama dan Perkem- bangan Kontemporer proyek Depag Pusat yang diselenggara- kan oleh Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan Kalijaga Yogya, di Sinar Bulan Room Ambarrukmo Palace Hotel, Kamis, Kapuk Ditahan ruginya sudah diselesaiakn dengan baik atau belum," tam- bahnya. kebijakan politik Indonesia, termasuk penanganan insiden Dili, Timtim, 12 November ta- hun lalu, diusulkan agar disalur- kan kepada negara Selatan-Sela- tan. Dalam kerangka IGGI ta- hun 1991/1992, semula Belanda akan membantu Indonesia sebesar 100 juta dolar AS. Usulan ini rupanya disalah- artikan Belanda, seolah-olah Indonesia berubah sikap dan bersedia kembali menerima bantuan. Kesalahan menafsirkan perubahan sikap Indonesia itu muncul, hanya dalam waktu kurang dari 24 jam setelah Rit- zen diterima Presiden Soeharto. Menteri Kerjasama Pembangun- an Belanda, JP Pronk, dalam lawatannya di New York hari Minggu lalu langsung mengelu- arkan reaksi, seolah-olah Indo- Bersambung ke hal 11 kol 6 ga penggusuran dengan peng- gempuran itu berarti pihak investor telah bertindak terlalu jauh," jelas Pengageng Parentah Keraton KP Darjonagoro, Kamis, sambil menegaskan bahwa pi- hak keraton sudah mengirim surat protes Tetapi, Ismail menyatakan, "Kami telah mencek ke Sura- karta Ternyata pihak keraton tidak pernah protes sehubungan dengan pembangunan kom- pleks perdagangan tersebut. Penegasan itu dikemukakan jadi nggak ada masalah Kesa- menjawab pertanyaan Bernas di lahan sedikit dalam pelaksanaan Gedung Serwilda Jateng, Kamis pembangunan merupakan hal Namun pada hari yang sama yang biasa" pihak keraton menyatakan, pihaknya tetap meminta agar masalah penggusuran bangunan di pekapalan diselesaikan sech- ra tuntas. Sementara Kakanwil Badan Pertanahan Nasional (BPN) Selain itu, pihaknya juga ingin mengetahui lebih dalam lagi apakah keharusan penggan- ti reklamasi tersebut sudah dise- lesaikan dan reboisasinya juga berjalan baik atau tidak. "Kalau kita sudah menerima informasi dan hasilnya memang positif, tentu saja akan segera kita beri- kan kepada mereka," katanya. Buntut Penggusuran "Pekapalan" Gubemur Ismail: Keraton Surakarta Tidak Protes Legitimasi agama Menurut Anton Baker, secara intrinsik bidang politik dan tatanan sosial (baca: negara - red), tidak dapat begitu saja mengklaim legitimasi dari aga- ma atau pun membutuhkannya. Andaikata agama memberikan kritik dan menyatakan negara (dalam arti penguasa) melang- gar prinsip, hal itu tidak menye- ba can hilangnya legitimitas negara. Hal itu karena, antara haga Studi Agama dan Filsafat keduanya mempunyai nilai in- (LSAF), Dawam Rahardjo, dosen trinsik yang otonom. Universitas Kristen Satya Waca- na, Dr Th Sumartana, Rektor Institut Hindu Dharma Denpasar Pada sessi yang memaparkan masalah agama dan tatanan so- sial, politik itu, menampilkan pembicara dosen Sekolah Ting- gi Teologi dan Filsafat Yogya, Dr Anton Baker, Direktur Lem- Demikian juga ketika penga- Bersambung ke hal 11 kol 6 Bali, Prof IB Suandha Wesnawa, SH, dan dosen Mahidol Univer- sity Bangkok Thailand. Dr Piniti Ratanakul kompleks pertokoan itu sampai menerjang ke dalam wilayah milik keraton. Kasus pembangunan kom- pleks pertokoan itu menjadi ramai setelah Pakubowono XII melayangkan protes keras kepa da investor. Pihak investor di- anggap secara sepihak mem- bongkar sebagian bangunan di lingkungan Keraton Surakarta. Sementara Kunto Hardjono dari PT Benteng Perkasa, pihak investor yang diprotes keraton. menyatakan sudah menyerah- kan permasalahan tersebut kepada Pemda Kodya Surakarta. Pihak investor juga menyata- kan, pada awalnya mereka menganggap bangunun yang Jateng, Sunar SH mengatakan bernilai sejarah di pekapalan status hak guna bangunan hanya tiga yakni Balai Agung. (HGB) untuk pembangunan Gedong Tengen, dan Keparak kompleks pertokoan hanya Tengen. Namun. Darjonagoro diberikan di luar kawasan Alun- menegaskan, tidak ada bangun- alun Utara Karena itu tidak dibenarkan kalau pembangunan Bersambung ke hal 11 kol 8 4cm Color Rendition Chart
