Tipe: Koran
Tanggal: 2005-01-27
Halaman: 09
Konten
WASPADA la/Surya Efendi an rapi di atas Binjai Km 11,7, asi BY ikan seperti itu. einginan untuk inet bukan ber- an, melainkan sendiri. ta serahkan ke pemegang oto- an eksekutif. is terjadi peng- ri kabinet, DPR gantinya tentu ik. Tapi itukan tanya sambil soal perkem- uan antara Pre- glima TNI Jen- tono Sutarto, mengungkap- lum menerima n dari Presiden tersebut. a kita tunggu R. adahal, banyak psi besar yang an hingga kini kap," katanya. dia setuju jika mpertajam pe- erhadap korup- memberi celah gi pejabat pene- ang melakukan Dihak tersangka, 'meredam atau suatu perkara." n, dengan pera- ang-undangan ang, pemberan- bisa dilakukan annya dilakukan dan benar," kata ra. en Keselamatan an kerja (K3). n dia mengung- sedikitnya pega- s di lingkungan ans dan kantor gakerjaan di pro- aten dan kota. awai pengawas ar 1300, semen- erusahaan lebih WASPADA . ya, apapun pera- gakerjaan yang ak diikuti dengan pegawai penga- raturan itu tidak gakkan," katanya. u, pelatihan dan pegawai penga- prioritas Depna- mikian Adjat. Pada kesempatan itu, Sek- daprov mengharapkan para sis- wa dan guru tidak boleh terlena dengan musibah gempa-tsunami yang menimpa daerah ini. "Kami berharap kepada siswa-siswa yang ada untuk lebih pandai dari siswa di provinsi lain," cetusnya. Siswa Tampak Gembira berkumpul salah satu ruangan sekolah itu, Rabu (26/1) di Banda Aceh. BANDA ACEH (Waspada): Sekretaris Daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Thanthawi Ishak, SH, MM, mengunjungi sejumlah sekolah yang terkena tsunami, untuk melihat langsung proses belajar mengajar pada hari pertama. Meski masih pada tahap pen- dataan siswa dan guru serta sekolahnya dalam pembersihan, Thanthawi mengungkapkan bahwa para siswa sudah tampak gembira dan ceria datang untuk belajar. "Kami hari ini melihat dan mendapat kegembiraan dari siswa yang hadir ke sekolah," kata Thanthawi saat memberi pengarahan di hadapan guru- guru SMA Negeri 3 yang sedang Thanthawi meminta para guru-guru untuk memberikan semangat belajar kembali kepa- da para siswa korban tsunami, sehingga mereka bisa lepas dari trauma. "Tolong beri semangat belajar anak-anak," tandasnya. Bagi masyarakat yang sela- mat dari gempa-tsunami yang Sore harinya, sekolah terse- but tetap melakukan kegiatan belajar mengajar kepada sejum- lah 260 murid SDN Mns Sagoe Waspada/Zainal Abidin Sejumlah anak usia Sekolah Dasar sedang berkumpul di SDN Mns Sagoe Kecamatan Seunuddon yang belum dapat difungsikan, Rabu (26/1) pagi. Untuk dapat mengikuti lak-PBP setempat, Usman pelajaran mereka harus pergi ke SDN Mantang Puntong pada sore hari. Ishak, S.Sos. Hari Pertama Sekolah Nanggroe Aceh Darussalam CERITA PILU tentang korban gempa dan gelom- bang tsunami yang dialami ratusan ribu warga masyarakat di Provinsi NAD 26 Desember lalu rasanya tidak akan pernah bisa habis dikisahkan. Walaupun seluruh media massa baik media cetak dan eletronik di seluruh dunia berusaha mengekploitasinya, dapat dipastikan seluruh pengalaman korban yang selamat saja tidak akan mampu diangkat ke permukaan, apalagi untuk mengetahui bagaimana perjuangan ribuan jiwa yang telah merenggang nyawanya dengan jasad saat mereka berusaha menyelamatkan diri hingga detik-detik terakhir. Berbagai tayangan di telivisi yang sempat direkam sejumlah orang dan gambar-gambar di surat kabar hanya merupakan bagian kecil dari seluruh peristiwa yang dialami para korban ketika gelombang tsunami datang menggulung daerah tempat tinggal mereka. Salah satu peristiwa pilu yang kisahnya Waspada SIS ELD WESTER Waspada/Ibnu Sa'dan Inilah keluarga Sudarli BL yang selamat satu keluarga dalam Masjid Babul Jannah dengan pertolongan Allah SWT, namun mereka masih diliputi kesedihan yang mendalam ketika membayangkan puluhan anak yang berada atas podium masjid tak ada bisa diselamatkan. berkekuatan 8,9 pada skala rich- ter masih diberi panjang umur, Sekda mengajak membangun kembali NAD sesuai dengan kemampuan yang ada. Pihaknya juga mengatakan pemerintah daerah dan pusat saat ini sedang membangun dan mempersiapkan barak semen- tara bagi PNS dan masyarakat di 27 titik. Sehingga para PNS yang terkena musibah bisa masuk kerja kembali. "Bagai- mana PNS masuk kerja kalau mereka rumahnya juga tidak ada," ungkap Sekda. Dalam kunjungan ke seko- lah-sekolah terkena gempa-tsu- nami, Sekda bersama rom- bongan mendatangi SDN Peu- Pelajar Seunuddon Benahi Ruang Kelas aktivitas sekolah. Dalam kun- jungan itu, menurut pihak seko- lah para pelajar hanya melaku kan gotong-royong membersih- kan ruangan dan halaman. LHOKSEUMAWE (Waspa- da): Memasuki hari pertama sekolah setelah libur panjang, pelajar di Kecamatan Seunuddon yang merupakan kawasan terparah mengalami musibah tsunami, tidak terlihat aktivitas belajar-mengajar. Mereka hanya membenahi ruangan kelas dan halaman sekolah secara bergo- tong-royong. "Setelah membenahi ruangan dan halaman, mereka diperbolehkan pulang. Besok mereka baru belajar kembali," ujar Abdullah guru bidang studi SD Negeri Matang Puntong di sela-sela kunjungan bupati. Pada hari pertama sekolah, Bupati Aceh Utara, Drs. T. Alam- syah Banta bersama para Muspi- da turun langsung ke Kecamatan Seunuddon untuk memantau yang sekolahnya hancur akibat gelombang tsunami. Para pelajar yang berasal dari pesisir pantai itu dijadwalkan akan meman- faatkan gedung tersebut pada sore hari selama sekolah mereka di pesisir pantai belum dapat difungsikan. Menurut data dari Humas Pemkab Aceh Utara, sejumlah 6.729 pelajar dari berbagai ting- katan saat ini berada di kamp pengungsian bersama orang tuanya. Tingkat SD/MI sebanyak 4.144 orang, SMP/MTs 1.633 orang, SMA/MA 952 orang yang erja Cerita Pilu Di Dalam Masjid n dapat dari salah seorang korban selamat adalah yang terjadi di dalam Masjid Babul Jannah, Kelurahan Suak Indra Puri, Meulaboh. Puluhan anak balita yang telah berusaha diselamatkan orang tuanya di atas podium dalam masjid pun jiwanya tidak bisa tertolong setelah gelombang dahsyat menghantam mereka. dan kesehatan rendah. trans mencatat k pekerja yang unakan alat ke- erja. Di sisi lain ak perusahaan menerapkan Sis- niti, SDN Neusu, SMPN 3 dan 12, SMAN Negeri 1 dan SMA Negeri 3. Sebagai besar sekolah- sekolah tersebut sedang dalam pembersihan oleh aparat TNI dan relawan. Dari data sementara di SMA Negeri 3 Banda Aceh yang mem- punyai 35 ruang belajar, pada hari pertama yang hadir ke sekolah sebanyak 600 siswa dan yang melapor 150 orang. Sementara jumlah siswa seluruhnya di sekolah favorit di Banda Aceh ini mencapai 1.556 siswa. Sedangkan jumlah guru sebanyak 96 orang dan akibat tsunami 10 orang di antaranya meninggal serta dua orang dalam perawatan medis. tersebar di 19 lokasi pengungsian dalam kecamatan dimaksud. Untuk mengikuti pendidikan mereka terpaksa memanfaatkan sekolah terdekat dari lokasi pengungsian pada sore hari. Siswa yang meninggal dunia atau hilang sebanyak 157 pelajar, tingkat Taman Kanak-kanak (TK) 2 orang, SD/MI 120 orang, SMP/MTS 22 orang dan SMA/MA 13 orang. Gedung sekolah yang difungsikan lagi masing-masing, rusak parah dan tidak dapat TK 4 unit, SD/MI 31 unit, SMP/ MTs 3 unit dan SMA/MA 4 unit. "Sebenarnya kami sempat melihat ketika puluhan anak di atas podium dalam masjid diseret gelombang dan mendengar suara tangis mereka minta tolong, namun tidak seorang pun yang dapat membantunya, ujar Sudarli BL, 57, salah seorang warga Kelurahan Suak Indra Puri yang selamat kepada Waspada di Langsa, Rabu (26/1). Tahapan Kabag Humas Dinas Pendi- dikan Provinsi NAD ikut ber- sama rombongan Sekda menye- butkan proses belajar mengajar bagi sekolah-sekolah yang ter- kena gempa-tsunami melalui be berapa tahap. Pada tahap per- tama adalah proses pembela- jaran ekstra kurikuler untuk menghilangkan trauma siswa. Menurut pensiunan PNS Kodim 0105/Aceh Barat itu, pekikan tangis dan suara meminta tolong dari anak-anak balita itu rasanya hingga kini masih terngiang di telinganya. Dan setiap dia melihat anak- anak yang bermain sekarang pun tangan-tangan kecil tak berdaya yang menggapai-gapai di dalam air jadi selalu terbayang di matanya. Di samping itu dilakukan administrasi sekolah seperti hilang dan korban serta yang pendataan siswa dan guru, yang pindah sekolah. "Tahapan selan- jutnya baru kurikulum untuk mengejar target dan itu apabila suasana sekolah sudah normal dan kondusif," ujar Drs. H. Bustamam. (606) Di satu sisi, kadang dia sangat menyesali diri sendiri kenapa tidak mampu membantu jiwa-jiwa yang belum punya dosa tersebut. Namun di sisi lain, kala itu dia sendiri bersama seluruh anggota keluarga- nya yang kini masih selamat juga sedang berjuang melawan maut sekuat tenaga dengan memeluk tiang- tiang masjid ketika gelombang besar datang silih berganti menghantamnya sehingga mereka sempat timbul tenggelam dalam air hingga tak kurang tiga jam lamanya. Anak-anak balita yang tidak diketahui lagi berapa jumlahnya secara persis, kata Sudarli, berada di dalam Masjid Babul Jannah bersama sejumlah warga Suak Indra Puri lainnya sejak usai gempa. Setelah gelombang pertama datang, kata dia, mereka dikumpulkan para orang tua berada di atas podium pada tempat yang agak tinggi sedangkan orang-orang dewasa naik ke atas plafon untuk menyelamatkan diri. Sementara Sudarli hanya memeluk tiang masjid. Demikian juga diperintahkan kepada istrinya Ramlah, 50 dan tiga putrinya Syafridar Yani, 26, Flora Fona, Untuk memaksimalkan sistem belajar mengajar di bebe- rapa sekolah, Dinas Pendidikan Pemkab Aceh Utara membutuh- kan tenda darurat. Untuk Keca- matan Seunuddon, SDN-9 di Menasah Sagoe membutuhkan tenda sejumlah 3 unit, SDN-12 Menasah Mantang Puntong 3 unit, SDN-8 Ulee Rubek sejum- lah 4 unit tenda. SDN-10 Samu- dera 3 unit, SDN-1 Syamtalira Bayu 4 unit, SDN Syamtalira Aron 4 unit dan SDN Lhoksukon 3 unit tenda. SD Nisam 4 unit dan SD Muara Batu 8 unit tenda. (cdin) 25, serta Yanti, 23, masing-masing memeluk dengan erat tiang masjid satu seorang. Atas pertolongan Allah SWT, ujar Sudarli lagi, semua anggota keluarganya itu bisa selamat dari maut walaupun ketika beberapa kali gelombang datang menghantam sempat terlepas pelukannya dari tiang masjid, tetapi setelah berputar-putar dalam masjid mereka semuanya dapat kembali lagi pada tiang masjid yang belum siap diplaster karena bangunan masjid tersebut memang belum siap dikerjakan. Bahkan istri- nya Ramlah pada satu kali gelombang besar sempat dibawa air ke laut lepas namun atas kekuasaan Allah yang bersangkutan dengan bergantung pada satu kulkas yang hanyut dapat kembali lagi ke dalam masjid. Mengenai puluhan anak-anak tadi, jelas Sudarli lagi, mereka tercerai berai pada gelombang tsunami kedua. Hantamannya itu sangat kuat, tangisan mereka memanggil ibu dan meminta tolong terdengar hanya sebentar kemudian langsung hilang bersamaan gulungan air selanjutnya yang terdengar hanya suara ombak dan tangisan orang-orang di atas plafon masjid seraya menyebut-nyebut Asma Allah." Ketika air surut, ujar Sudarli, dia tidak menemukan seorang pun anak-anak tadi di dalam masjid. Kemu- dian dia tidak tahu lagi di mana mereka karena dia bersama keluarganya berjalan sekitar enam kilometer ke salah satu rumah keluarganya yang berada di Desa Seunebok dengan menelusuri puing-puing bangunan yang telah hancur. TNI Berupaya Tembus Isolasi dan Prasarana BANDA ACEH (Waspada): TNI terus berupaya (Kimpraswil), Departemen Da- membuka isolasi pantai barat Provinsi Nanggroe lam Negeri, Departemen Sosial, Aceh Darussalam (NAD), setelah ratusan ruas jalan menuju kawasan tersebut hancur total akibat terjangan gelombang tsunami. serta instansi terkait lainnya. Setelah 10 hari tinggal di sana, dia pun ikut meng- ungsi ke Posko Alue Penyering dan beberapa hari kemu- dian bersama seluruh anggota keluarganya dijemput oleh anaknya Darmawati yang tinggal di Langsa. Karena hingga kini dia sudah menetap di tempat anaknya yang tertua itu, secara khusus Sudarli me- minta kepada Waspada untuk memuat nomor HP putri- nya yakni 081360006716 dan 085261209521 dengan harapan jika ada sanak keluarga yang belum menge- tahui i mana keberadaanya tidak lagi sibuk mencari- cari, bisa langsung menghubungi ke nomor tersebut. Ibnu Sa'dan "Kita terus berupaya mem- buka kembali lintasan menuju Meulaboh, Aceh Barat," kata KSAD, Jenderal Ryamizard Rya- cudu, kepada wartawan, usai me- ninjau jembatan Kreung Raba, Kecamatan Lhoknga, Aceh Be- sar, Rabu (26/1). LHOKSEUMAWE (Waspa- da): Jumlah pengungsi korban gelombang tsunami di Aceh Utara, beringsut kurang menu- ju angka tetap 4.493 kepala ke- luarga (KK). Angka tetap ter- sebut, berdasarkan data jum- lah rumah yang hancur akibat badai tsunami, 26 Desember 2004 lalu, kata sekretaris Sat- Berapa jumlah jiwa peng- ungsi yang akan menetap? Sek- retaris Satuan tugas pelaksana Penanggulangan Bencana alam dan Pengungsi (Satlak- PBP) Aceh Utara, Usman Ishak sampai saat ini belum dapat memberi angka pasti. Satu pekan lalu tercatat jumlah pengungsi 21.648 jiwa telah melakuan pemeriksaan pa- da lintasan Banda Aceh menuju Meulaboh tersebut. Sedikitnya 53 jembatan putus total, ratusan kilometer jalan ambruk dan sebagain besar telah menjadi bibir pantai. Ia mengatakan, TNI telah memulai pengerjaan pembukaan lintasan menuju pantai barat Provinsi NAD itu, sejak dua minggu pasca bencana gempa dan tsunami. Untuk membuka kembali keterisolasian lintasan darat tersebut membutuhkan waktu sekitar dua bulan. Menurut KSAD, pihaknya Guna mempercepat proses tersebut, tambah Ryamizard, pihaknya memusatkan seluruh bakti TNI. Dari 40 titik bakti TNI di seluruh Indonesia akan dialih- kan ke Provinsi NAD. Kecuali Alor, NTB, dan Nabire, Papua karena masih diperlukan pasca gempa bumi beberapa bulan lalu. Mulai Difungsikan Karena itu, lanjut Ryami- zard, TNI akan berkoordinasi dengan Departemen Pemuki- Pengungsi Di Aceh Utara Mulai Berkurang Demikian ungkap Direktur LBH Bening, Sukri Asma kepada Waspada di Langsa, Rabu (26/ 1). Karenanya diminta kepada semua pihak untuk mencermati sekaligus ikut mengawasinya karena penyusunan RAPBD ta- hun ini banyak proyek fisik yang sebagian di antaranya meru- pakan pesanan oknum anggota dewan. "Untuk mengganti jembatan yang terputus itu, kita menggan- tinya dengan jenis Bailey. Namun tidak semua jembatan akan kita perbaiki, kalau genangan air hanya ditimbun, sehingga dapat membuka isolasi ke Aceh Barat," sebut Ryamizard. Lebih lanjut Sukri mengkriti- si RAPBD Kota Langsa T/A 2005, ini jelas tidak menyahuti dan menjelma keinginan rakyat banyak karena proyek pember- dayaan ekonomi yang sangat di- harapkan masyarakat dikesam- pingkan dan terkesan memprio- ritaskan kepentingan kalangan tertentu dengan memperbanyak proyek fisik. Sedangkan biaya untuk ke- pentingan para korban bencana tsunami nihil, kata Sukri lagi, (6.022 KK) dan pada Minggu (23/1) tersisa 20.082 (5.436 KK) atau dalam sepekan mengala- mi kekurangan sebanyak 1.566 jiwa, sebutnya menjawab per- tanyaan Waspada di posko Sat- lak-PBP Jln. T. Hamzah Bendaha- ra Lhokseumawe, Selasa (25/1). Kata dia, jumlah rumah warga yang hancur 4.493 unit di sepanjang pantai Selat Mala- ka (Aceh Utara). "Berarti, se- jumlah itu pula KK pengungsi permanen yang akan menetap dibarak, menanti pembangu- nan rumah buat tempat tinggal mereka pada lokasi rumahnya yang sudah hancur. Sedang jumlah jiwa para pengungsi itu, nanti akan kita data kembali pada tahap rehabilitasi dan rekonstruksi," ujarnya. Guna mempercepat proses pem- bukaan jalur menuju pantai barat tersebut. Ia menambahkan, membuka isolasi tersebut sangat penting sehingga memudahkan penya- luran bantuan kemanusiaan. "Kita menargetkan sebelum ber- akhirnya masa tanggap darurat, 26 Maret mendatang, lintasan tersebut dapat dilalui," ujar KSAD. Kepada para anggota dewan lain yang dinilai masih memiliki hati nurani hendaknya melaku- kan pengkritisan tajam atas upaya sebagian oknum dewan yang terus mencoba memper- kaya diri. Karenanya Sukri juga meminta kepada anggota legis- latif golongan putih' ini sedianya merombak total RAPBD terse- but. Hal ini segera dilakukan sebelum RAPBD Kota Langsa T/A 2005 disahkan menjadi APBD. "Untuk diketahui sebenar- nya kemungkaran dan kepalsu- an banyak terjadi di tubuh legis- latif. Tak ayal, perselingkuhan ini melahirkan kemudharatan bagi rakyat banyak," cetusnya bernada tinggi seraya berharap golongan anggota dewan putih ini agar benar-benar aspiratif dan menyahuti keingginan rakyat banyak. Tim Pansus II DPRD Kota Langsa dalam laporan yang dibacakan pada rapat paripurna IV, Rabu (26/1) menyebutkan, proses penyusunan RAPBD T/ A 2005 oleh eksekutif masih mengikuti pola lama dan penuh Pj.Bupati Aceh Utara, Drs. H. T. Alamsyah Banta yang di- mintai keterangannya oleh Waspada pada kesempatan ter- pisah menyebutkan, dalam jangka waktu satu bulan musi- bah gelombang tsunami, denyut kehidupan warga mulai rame pada beberapa bekas pe- mukiman penduduk sepanjang pesisir pantai, dibanding pe- kan-pekan sebelumnya. Pembangunan rumah terhadap para pengungsi, akan dipikirkan pada tahap rekon- struksi nanti. Sekarang baru tingkat rehabilitasi, mengum- pulkan pengungsi pada titik- titik permanen, dalam rangka memudahkan pemberian pela- yanan pengamanan, logistik, pelayanan kesehatan dan lain- Waspada/Muhammad Zairin TERBAKAR: Seorang warga sedang berusaha memadamkan api yang menjalar dari tumpukan sampah, Rabu (26/1) di kawasan Punge Blang Cut. Diperkirakan api itu berkobar dari tumpukan kayu yang terbakar sehingga menjalar ke rumah-rumah yang tersisa dari musibah tsunami. 27 JANUARI 2005 KAMIS RAPBD Kota Langsa Kesampingkan Tsunami LANGSA (Waspada): Ran- cangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) Kota Langsa T/A 2005, mengenyam- pingkan anggarannya untuk penanganan korban tsunami dan tanpa menghiraukan keinginan rakyat karena sebagian besar usulan proyek fisik di dalamnya banyak mengandung pesanan pihak tertentu. Buruknya hal itu dikarenakan sejumlah oknum di lembaga legislatif DPRD Kota Langsa, bahkan diindikasi terli- bat main proyek. sementara tak sedikit para kor- ban gempa bumi dan tsunami yang kini mengungsi di Kota Langsa jumlahnya hampir men- capai 13.000 jiwa. "Bukankah ini juga perlu biaya. Tapi, apa lacur semuanya nihil," ungkap- nya berulang. penimbunan di tahun lalu, tapi belum dibayar kepada pihak ketiga. Ungkapan hampir senada juga disampaikan AB Tanjung, Ketua Pansus I DPRD Kota Langsa. Rencananya pembelian 11 unit mobil Toyota Avanza de- ngan menghabiskan dana sebe- sar Rp 1,4 miliar dan untuk pe- nyediaan kendaraan roda dua, dianggap terlalu fantastis. "Apa- lagi untuk saat ini daerah NAD baru saja ditimpa musibah," ujar purnawirawan TNI, ini. Lebih lanjut, AB Tanjung mengungkapkan bahwa rencana kegiatan terkesan tumpang tin- dih. Pelaksanaannya dilakukan tahun 2004 tetapi pembayaran- nya baru dianggarkan dalam RAPBD T/A 2005. "Proyek-pro- yek semacam ini terkesan dipak- sakan," demikian AB Tanjung. (620) CUTIET BACUT kamuflase. Terbukti, ketika tim pansus turun ke lapangan untuk meng- kroscek rencana pembangunan proyek fisik tahun anggaran 2005. Ironisnya, pihak keca- matan dan desa tidak menge- tahui rencana pembangunan se- jumlah proyek ini akan diang- garkan dalam RAPBD 2005 di wilayahnya. Sebagaimana ditemukan kasus Polindes di Desa Sidoerjo, Kecamatan Langsa Timur yang diusulkan dalam RAPBD T/A 2005 untuk rehabilitasi. Namun, berdasarkan temuan rehabilitasi Polindes dimaksud, tak ada sama sekali. "Ini aneh bin ajaib," ungkap Zuhdi Madjid seorang anggota Pansus III. Dia menambahkan, hal se- perti ini sebenarnya tidak pantas lagi terjadi di era reformasi apa- lagi kondisi nanggroe saat ini guyang gayee ditambah bencana alam yang memilukan karena tak sedikit nyawa dan harta benda terenggut karenanya. 9 Sementara jalur Banda Aceh ke Kecamatan Leupung yang berjarak sekitar 30 kilometer telah dapat dilalui kenderaan umum. Jembatan Krueng Raba, Kecamatan Lhok Nga, Aceh Be- sar yang selama ini putus total berfungsi kembali. Begitu juga proses penim- bunan di kawasan industri terpadu Langsa, menghabiskan dana Rp 2,1 miliar. Tapi, dalam RAPBD TA 2005 kembali diang- garkan yang Rp 2 miliar. Sumber Waspada yang tak bersedia ditulis identitasnya menyebutkan, dana Rp 2 miliar yang diusulkan dalam T/A 2005 ini untuk membayar proyek Bakti TNI mengantikan jem- batan lama yang putus total dengan Bailey yang dapat me- nahan beban 20 ton. Pengerjaan yang melibatkan puluhan perso- nil TNI dari Yonzikon 13 TNI AD membutuhkan waktu sekitar lima hari guna menyelesaikan jembatan rangka baja tersebut. "Dengan berfungsinya jem- batan Krueng Raba, Kecamatan Leupung yang selama ini teriso- lasi terbuka kembali. Kita akan mengupayakan angkutan agar masyarakat yang menuju ke ka- wasan tersebut dapat terbantu," ungkap KSAD. (chs) lain, kata Alamsyah Banta pada kesempatan kunjungan kerjanya ke Kecamatan Seu- nuddon, Rabu (26/1). Kata dia, tawaran pem- bangunan barak representatif untuk dapat ditempati keluar- ga para pengungsi yang sudah konkrit, sebanyak 1.300 unit dari Pemerintah negara Ma- laysia dan sisa secukupnya nanti akan dibangun oleh pe- merintah Amerika. "Bedanya kedua negara donatur itu, pemerintah Malay- sia mau menerima lokasi pem- bangunan barak yang kita tun- juk, sedang pemerintah Ame- rika sangat menuntut lokasi yang terpusat pada satu titik dengan kriteria standar inter- nasional."(b13) Di Langsa aneh, gob laen sibuk bantu kureubeun, awak nyan sibuk peukaya dro! (Di Langsa aneh, orang sibuk bantu korban tsunami, mereka sibuk perkaya diri!) 2cm Color Rendition Chart
