Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Waspada
Tipe: Koran
Tanggal: 2005-01-27
Halaman: 12

Konten


4cm 12 27 JANUARI 2005 KAMIS Azizah Di Mana Kamu Berada Nak? LHOKSEUMAWE (Waspada): Azizah, 4, (foto) anak pasangan Syarifuddin - Fauziah Saleh, warga Desa Rayeek Kareung, Keca- matan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe, yang hilang dalam gelombang tsunami di Banda Aceh, sampai, Rabu (26/1) belum diketemukan. Menurut ibundanya Fauziah Saleh, anaknya hilang saat mengunjungi rumah familinya di Perumnas Jeulingke Banda Aceh, Minggu (26/1), sedangkan dia sendiri selamat dalam gelombang tsunami. "Kami sudah berulang kali mencarinya di setiap posko pengungsi maupun posko relawan di Banda Aceh, namun tidak ketemu Azizah di mana kamu berada nak? ujar Fauziah sambil terisak- isak. Selain ke posko pengungsi dan relawan, Fauziah juga sudah mencari ke setiap desa yang ada di Banda Aceh maupun Aceh Besar, sementara pakciknya mencari di Medan, juga tidak berjumpa. Menurut keyakinan Fauziah, Azizah masih hidup dan diselamatkan oleh orang lain, "Kami sangat mengharapkan bantuan siapa saja yang menemukan ananda kami supaya dapat memberitahukan kepada Drs. Bustami Shaleh Ka. Kordinator Waspada Aceh Utara di Lhokseumawe Telp. 0645-44514 HP. 0811 67 3762 atau makcik Nizam HP. 0812 2797611 atau ke Kantor Koordinator Harian Waspada Jln. Listrik No. 11 Lhokseumawe," demikian harapan Fauziah Saleh seraya mengucapkan terima kasih atas bantuan semua pihak.(b10) Dicari, Dua Kakak-Beradik Korban Tsunami LHOKSEUMAWE (Waspada): Dua orang bocah kakak-beradik, Muhammad Ardiansyah, 6, (atas) dan Izzatu Salima, 2,5, dari Desa Cadek, Kajhu, Aceh Besar yang hilang ketika terjadi gelombang tsunami 26 Desember lalu sampai sekarang belum diketahui keberadaan- nya. Ketika musibah itu datang, mereka sedang berada di rumah bersama bapaknya, Muham- mad Diah yang ditemukan sudah tidak ber- nyawa di sekitar rumah mereka. Sedangkan Nurmasanti, ibu kedua bocah malang itu saat terjadi gempa bumi sedang berbelanja di pasar Peunayong. Menurut Nurmasanti, Minggu pagi 26 Desember 2004 dia sedang berbelanja di pasar, tiba-tiba datang gempa, karena merasa khawatir dia bermaksud kembali ke rumahnya di Desa Cadek. Namun, sesampai di Simpang Jambo Tape dia dilarang meneruskan perjalanan karena air bah telah masuk ke pemukiman penduduk. Selanjutnya dia berbalik arah mencari jalan lain. Ketika melewati jembatan menuju ke kawasan tempat dia berdomisili, Nurmasanti melihat sepanjang aliran sungai telah dipenuhi dengan mayat-mayat manusia. Dari sana dia juga dapat melihat rumahnya bersama seluruh rumah warga setempat telah rata dengan tanah. Dalam usaha pencarian anggota keluarganya hanya jenazah Muhammad Diyah berhasil ditemukan sedangkan kedua anaknya hilang entah kemana. Ciri-ciri Izziatu Salimah, rambut ikal, kulit putih, badan agak kurus. Kepada warga yang menemukan dimohon untuk menghubungi, Sadaruddin Jln. Tandu, Lorong V, Mon Geudong Lhokseumawe atau Tlp.(0645)48143. (cdin) Bripka Polwan Intan Diana Yang Hilang Diyakini Masih Hidup BIREUEN (Waspada): Bripka Polwan Intan Diana, 29, (foto) Nrp 76110105 Ba Biro Personalia Polda NAD puteri kelahiran Desa Cureh, Kecamatan Jeumpa Bireuen yang hilang dalam bencana gempa dan gelombang tsunami di Banda Aceh (26/12) diyakini masih hidup. INTAN DIANA Demikian ungkap Nanadiana (kakak kandung) korban dalam percakapan dengan Waspada di Bireuen Rabu (26/1) kemarin. Ibu kami Khamsiah juga bermimpi yang memberi firasat meyakini Intan Diana masih hidup, tetapi masih belum diketahui berada di mana," ujarnya. Menurut Nanadiana, adiknya Bripka Intan Diana saat musibah tsunami (26/12) baru 30 hari melahirkan anak pertamanya di rumah ibu mertuanya Keudah Banda Aceh. Suaminya Heri Firmansyah, 32, pegawai Kejaksaan Tinggi NAD juga hilang belum diketahui nasibnya. Pada hari bencana dahsyat itu, ibu mertuanya Rohana yang menunggu di rumah dalam keadaan panik langsung menggendong bayi berusia 30 hari diberi nama Fisal keluar dari rumah untuk menyelamatkan diri dan cucunya dari amukan badai gelombang tsunami. Sempat menaiki lantai II sebuah toko di dekat rumahnya, sang cucu diletakkan di dalam parabola yang terpasang di lantai II agar tidak hanyut dibawa arus gelombang pasang yang sedang menghantam pertokoan tempat berlindung dan keduanya berhasil selamat. Kepada semua pihak yang menemukan Bripka Intan Diana sangat dimohon bantuannya dapat menyampaikan kepada Nanadiana Desa Cureh, Kecamatan Jeumpa Bireuen HP 085261370171 Telpon 0644-323592 atau adik kandungnya Bripda Rosmawar anggota Lantas Polda NAD Banda Aceh HP 085260051481. (617) Istri Sofyan Sudah Sebulan Dicari Belum Ketemu LHOKSEUMAWE (Waspada): Bencana alam nasional gempa-tsunami yang melanda Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), yang terjadi Minggu (26/12), namun hingga Rabu (26/1) masih banyak masyarakat yang mencari keluarganya yang hilang atau meninggal. Masyarakat dari seluruh kabupaten/kota se-NAD mendatangi kamp-kamp pengungsi di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar serta posko-posko relawan untuk mencari tahu apakah keluarganya masih selamat atau sudah diketemukan jenazahnya, meskipun bencana alam tersebut sudah berjalan satu bulan." Sofyan, 55, warga Desa Panggoi, Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe, kepada Waspada mengatakan, pihaknya sudah beberapa kali pulang-pergi ke Banda Aceh untuk mencari istrinya Asmaul Husna, 50, guru Sekolah Dasar Negeri No. 11 Alue Awe, Kecamatan Muara Dua, Pemko Lhokseumawe yang hilang saat terjadi gelombang tsunami di Banda Aceh sebulan lalu. Menurut Sofyan, pada hari Jumat (24/12) sepulang dari sekolah, Asmaul Husna berangkat ke Banda Aceh untuk mengunjungi anaknya Masrina Ayani mahasiswi Fakultas Ekonomi Unsyiah Darussalam Banda Aceh, yang tinggal (kost) di Jalan Cendana 3 No.14 G Desa Jeulingke, Banda Aceh, karena hari Sabtu (25/ 12) sekolah libur, sekaligus membawa biaya untuk anaknya. Minggu (26/12) siang, istrinya berencana pulang, ternyata Allah SWT berkehendak lain. Saat gelombang tsunami menyerang rumah kost anaknya itu, Asmaul Husna bersama anaknya Masrina Ayani panggilan akrab Rina, sudah keluar rumah sambil berpelukan, namun gelombang dahsyat memisahkan antara ibu dan anaknya itu. Diharapkan kepada para relawan atau siapa saja yang melihat atau menemukan baik hidup atau sudah meninggal, Asmaul Husna dengan ciri khas kulit putih, tinggi 158 cm, rambut keriting agak botak waktu kejadian masih memakai baju daster dan berkain sarung, supaya dapat memberitahukan ke alamat Jln. Banda Aceh - Medan Desa Cot Panggoi, Muara Dua Telp.0645-48406 atau ke Pakcik Jalaluddin Desa Juli Meunasah Baro, Bireuen Telp. 0644- 22221, atau ke Makcik Sriwahyuni di Jln. Bandes Lhokseumawe Telp.0645-630640 dan HP. Bang Surya 081360073408.(610) Lelaki Bisu Menghilang Dalam Tsunami LHOKSEUMAWE (Waspada): Lelaki tuna rungu (bisu), M Ikhsan Jakfar, 30, (foto) menghilang dalam bencana tsunami di Banda Aceh sampai sekarang terus dicari oleh pihak keluarganya yang selamat. Kepada Waspada di Lhokseumawe, abang korban Munawar Jakfar, mengatakan adiknya yang menderita tuna rungu sangat mudah akrab dengan orang lain. Sehingga ada kemungkinan jika dia selamat dari tsunami bisa saja diajak oleh seseorang ke daerah lain, sehingga sulit untuk dilacak keberadaannya. Menurut Munawar, sewaktu bencana tsunami menyaru Banda Aceh adiknya sedang berada di rumah salah seorang famili di kawasan Merduati. Ikhsan baru dua minggu berada di Banda Aceh untuk menjenguk neneknya yang dirawat di sebuah rumah sakit. Selain menderita bisu, Ikhsan memiliki cirri-ciri kulit kuning langsat, rambut lurus, kumis tipis, serta mudah akrab dengan siapa saja. Kepada pembaca Waspada yang mengetahui keberadaan adiknya, Munawar memohon sangat diberitahu kepada pihak keluarga no telpon HP 081360114926 (Munawar Jakfar di Lhokseumawe) atau 0653-51376 (Nurlaila di Meureudu). (611) Nanggroe Aceh Darussalam Waspada/Muhammad Zairin TERUS DIBERSIHKAN: Bekas gedung Hotel Atjeh masih terus dibersihkan dengan menggunakan alat berat, Rabu (26/1) di Banda Aceh. Dikawasan ini terdapat sejumlah jenazah korban tsunami yang telah dievakuasi oleh para relawan. JAKARTA (Waspada): Aceh Working Group (AWG) me- nilai rencana pembentukan Badan Otorita Khusus (BOK) keputusan yang dapat merugikan rakyat Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Badan tersebut dianggap berpotensi menempatkan rakyat di sana sebagai objek dan subyek pembangunan. Demikian dikemukakan jurubicara AWG, Rusdi Mar- paung dalam rilisnya yang dite- rima Waspada, Rabu (26/1) di Jakarta. "Pembentukan Badan Otorita Khusus hanya akan memperkuat negara dan pihak modal," ungkapnya. BOK Merugikan Sebab, kata dia, penanganan tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi itu harus dila- kukan dengan menjamin kebe- basan masyarakat sipil. Ma- syarakat harus dilibatkan dalam EX233 General Manager PT. Telkom Banda Aceh Saiful Kamal, kepa- da wartawan mengatakan, se- hari setelah bencana alam me- nimpa Nanggroe Aceh Darus- salam, pihaknya telah meng- ambil langkah-langkah pena- nganan secara darurat dengan melakukan identifikasi kerusa- ngalami kerusakan, dari 44 titik kan di 22 titik layanan yang me- layanan yang ada di daerah itu. Ia menyebutkan, dari 22 titik layanan yang mengalami gang- guan, diketahui enam titik laya- nan (14 persen) mengalami rusak parah, yaitu Meulaboh, Banda Aceh, Lhoknga, Calang, Jeuram dan Lamno. Sedangkan yang mengalami TAK ada seorang manusia pun di Aceh yang menyangka 26 Desember tahun lalu akan men- jadi "minggu kelabu", di mana gempa dahsyat berkekuatan 8,9 pada skala richter yang kemu- dian disusul dengan terjangan badai tsunami melanda daerah yang berada di ujung paling barat Pulau Sumatera itu. proses perencanaan, pelaksa- naan dan pemantauan dan hasil kerja. Tak terkecuali Dra. Hj. Mar- linda Abdullah Puteh, MSi yang ketika itu sedang berada di Ja- karta. Dia sama sekali tidak menyangka Aceh akan mendapat bencana sebesar itu. Bahkan, dia sempat stress setelah mendengar kabar tentang gempa dan tsuna- mi yang melanda Aceh. Betapa tidak, ketika peristiwa itu terjadi, sang anak Raudha sedang ber- ada di Banda Aceh bersama neneknya. Menurut AWG, carut-marut- nya penanganan korban gempa dan tsunami di Aceh dan Suma- tera Utara, diakibatkan oleh tumpang tindihnya otoritas ke- lembagaan maupun peraturan perundang-undangan pena- nganan masalah Aceh. Mereka memberi contoh, seperti masih berlakunya status darurat sipil, Undang-undang Otonomi Berkali-kali dia mencoba untuk menghubungi anaknya, namun tidak pernah berhasil. Karena, setelah bencana itu terja- di, hubungan telekomunikasi dari dan ke Banda Aceh terputus total. Hal ini tentu saja membuat perasaannya semakin tidak menentu. Apalagi, sehari sebelum peristiwa itu terjadi, Raudha sempat menelponnya dan menga- takan bahwa besok pagi dia akan ke pantai bersama neneknya. Usai menghadiri sidang Ab- 11.474 Sambungan Telepon Masih Rusak BANDA ACEH (Waspada): 11.474 sambungan telepon di lima titik layanan dalam Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam masih rusak total, akibat gempa bumi dan gelombang Tsunami. Mengantisipasi hal itu, PT. Telkom sedang melakukan perce- patan recovery dengan menggan- tikan teknologi telepon tetap menjadi teknologi fixed wireless (Flexi). Lima titik layanan telepon yang mengalami rusak total ter- sebut, Meulaboh (4.898 sst), Ban- da Aceh (4.190 sst), Lhoknga (916 sst), Calang (547 sst) dan Lamno (308 sst). rusak total berada di lima titik kecuali Jeuram. "Langkah pena- nganan dilakukan PT. Telkom dengan mengirimkan perangkat telekomunikasi dari Medan ke Banda Aceh (genset, modul-mo- dul sentral) dan para teknisi un- tuk melakukan recovery layanan di NAD," kata Saiful Kamal pada konferensi pers di Media Centre Posko Bencana Alam Tsunami Banda Aceh. Menurut Saiful, agar masya- rakat di lokasi bencana alam tidak terisolasi, sejak 28 Desem- ber 2004 hingga 6 Januari lalu, pihaknya juga telah mengirim- kan 18 telefon satelit (Kartu Pasti dan Byru) yang ditempatkan di lokasi-lokasi strategis seperti kantor Bupati, Rumah Sakit, Mapolda NAD, Koramil, Posko dan Kantor Telkom, Meulaboh, Jeuram, Calang, Lamno, Sina- bang dan Blang Pidie. Saiful kamal yang didam- pingi Manajer Sekretariat PT. Telkom Banda Aceh Nugie, juga mengatakan, PT. Telkom juga berhasil memulihkan STO, di antaranya Banda Aceh Cen- trum, Sabang, Sigli, Beureunun, Jantho, Seulimeum, Tangse, Kota Fajar, Bakongan, Lambaro dan Lamteumen. "Pemulihan STO ini kita lakukan oleh 80 teknisi Telkom HITACHI dullah Puteh di Jakarta, Senin (27/1), Marlinda langsung ter- bang ke Banda Aceh untuk men- cari tahu tentang nasib Raudha dan neneknya. Walau sempat bukan tentang nasib anaknya, diselimuti perasaan yang bukan- istri Gubernur NAD non aktif ini berusaha untuk tetap tegar. Betapa hatinya merasa lega, karena setiba di Pendopo Guber- nuran Aceh pada Rabu (28/12) pagi, Marlinda bertemu dengan Raudha dan neneknya berada dalam keadaaan sehat walafiat. neneknya sempat mengungsi Rupanya, sang anak bersama semalam di Gedung TVRI Banda Aceh di kawasan Gue Gajah, Aceh Besar. Khusus dan Bakornas. "Kondisi ini tentu mengaki- batkan masyarakat korban tidak Marlinda Nasib Anak Dan Ibunya Seperti penuturan anaknya, Marlinda mengatakan ketika peristiwa badai tsunami terjadi, Raudha dan neneknya sempat dikejar-kejar air laut yang datang dengan kecepatan tinggi. Namun, kuasa Allah SWT menyelamat- kan nasib bocah berusia 9 tahun itu. Dia dan neneknya berhasil naik ke atas atap rumah orang di kawasan Seutui, Banda Aceh. pada Rabu (29/12) pagi, Raudha Keesokan harinya, tepatnya dan neneknya diterbangkan Mar- linda ke Jakarta dengan pesawat Hercules. Tapi, Marlinda masih berada di Banda Aceh karena AWG mengharapkan peme- rintah dalam mengambil kebij- akan agar memperhatikan perspektif hak asasi manusia, terutama prinsip-prinsip dasar PBB untuk penanganan pe- ngungsi internal. Termasuk me- netapkan kerangka kebijakan strategis menyeluruh dengan Sempat Stress Pikirkan dari seluruh Indonesia yang da- tang untuk memulihkan gang- guan jaringan telekomunikasi kita," sebutnya seraya menam- bahkan di enam lokasi yang mengalami rusak parah, kita sedang dilakukan instalasi Flexi. Rusak Berat Untuk lokasi Banda Aceh Centrum, dari 25 rumah kabel yang mengalami kerusakan, tujuh di antaranya masih me- ngalami rusak berat dan seka- rang masih dalam tahap perbai- kan. "Selebihnya atau 18 rumah kabel sudah selesai diperbaiki dan kini sudah dapat berfungsi," kata Saiful Kamal. General Manajer PT. Telkom Banda Aceh ini juga menyata- berlokasi di Banda Aceh, pihak- kan, untuk telepon kabel yang nya sedang mengupayakan per- baikan agar seluruhnya bisa berfungsi paling lambat Minggu Pertama Maret 2005. Bahkan, menurutnya, untuk mendukung aktivitas di Nang- groe Aceh Darussalam, pihak Telkom telah mengaktivkan 200 sst, di antaranya untuk Posko Nasional di Pendopo Gubernur NAD, Makodam, Mapolda, Rumah Sakit, Posko Pengungsi, Posko Instansi Pemerintah, Bank, Pertamina, PLN, Kantor Media Massa, PMI, United dua rumah yang berada di kawa- san agak tinggi yang selamat dari terjangan air laut yang ganas itu, namun rusak parah juga," ujar warga tersebut sambil me- nunjukkan puing-puing rumah sebelah selatan makam (kubu- ran) Sultan Malikusasaleh. "Siang hari kami sudah di- izinkan pulang untuk member- sihkan puing-puing rumah dan sampah yang menumpuk di desa kami, sementara malam hari untuk tidur kami kembali ke kamp pengungsi di masjid ibu Kota Kecamatan Samudera di Geudong," ujar Tgk. Yakob, 50, Menyangkut dengan warga yang meninggal dunia di Desa Beuringin hanya tujuh orang saja, "Karena saat air mulai me- nerjang Desa Pantai Kuta Krueng (sebelah utara Desa Beuringin) masyarakat berteriak Sementara rumah warga yang masih bisa diperbaiki su- paya diperbaiki supaya mereka meninggalkan lokasi pengungsi dan pulang ke rumahnya ma- sing-masing. "Bagi masyarakat yang tidak ada lagi rumah sama sekali, kita sedang membangun barak pengungsi di lokasi tanah milik Pemkab Aceh Utara di Desa Beuringin yang akan diba- ngun Monumen Islam Samudera jelas Camat Samudera. Pasai sekitar delapan hektar," "Barak pengungsi itu diper- selama mempertimbangkan kebijakan yang sudah ada. Kepada pemerintah, mereka dan suara gemuruh air yang dahsyat, banyak warga yang lari, memanjat pohon dan berlindung kirakan tertangani dengan baik bahkan juga meminta agar secepatnya warga desa itu pada Waspada, di komplek Makam Sultan bil menunggu bantuan pemba- sama Malikussaleh," ujar Tgk. Yakob. belum tersentuh bantuan," ungkap dia. Karena itu, pihak AWG me- minta pemerintah dan DPR untuk mengkaji ulang rencana pembentukan Badan Otorita Khusus untuk Aceh, sampai ada masukan dan kesanggupan dari rakyat Aceh. (25/1). Hampir semua rumah warga Desa Beuringin yang terkenal dengan komplek pendiri kera- jaan Islam pertama di Asia Teng- a Sultan Malikussaleh, rubuh diterjang tsunami, "Hanya satu Camat Samudera Pasai, Eddy Asmara, S.Sos kepada Waspada mengatakan, para pe- ngungsi di Desa Beuringin yang kita tampung di Masjid Geudong, Desa Murong dan Meunasah gara menunggu kedatangan Ibu Men- dagri bahwa dia dan rombongan PKK Pusat akan berkunjung ke Aceh dalam rangka menyerah- kan bantuan. linda hanya sempat menemani Dalam kesempatan itu, Mar- ibu Mendagri melihat-lihat kon- disi pengungsi di sekitar Ban- dara Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh Besar, dan selanjutnya terbang kembali ke Jakarta bersama rombongan. Selama berada di Jakarta, hati- nya selalu bertekad untuk kem- bali ke Aceh suatu hari nanti. Tekadnya itu menjadi kenya- berikan izin kepada suaminya taan, ketika majelis hakim mem- untuk pulang ke Aceh. Pada kun- jungan kedua bersama sang suami itu, Marlinda sempat me- ngunjungi kawasan Ulee Lheue dan Lhoknga. Dia melihat betapa kedua kawasan ini sama sekali sudah tidak dapat dikenali lagi karena ruman rumah sudah rata dengan tanah dan yang kelihatan hanya laut dan mayat yang ma- sih berserakan. Nations dan Kantor LSM. Selain itu, juga disediakan enam telepon umum gratis dan sepuluh Flexi walk, di antaranya berlokasi di rumah sakit, ban- dara dan kantor pelayanan Tel- kom. "Untuk fixed wireless sudah dihidupkan di enam lokasi, ter- masuk dua BTS di Meulaboh. 19 BTS Flexi, termasuk satu BTS mobile, diupayakan on air pada pertengahan Februari nanti. Bahkan, akses data melalui Flexi sudah dapat digunakan dengan baik, dengan kecepatan tinggi. Kita juga menyediakan teknologi xDSL di Banda Aceh untuk memberikan layanan akses data dengan kecepatan me- madai. TELKOMNetInstan juga telah beroperasi sejak awal Ja- nuari lalu," ungkapnya lagi. Tentang kerugian yang dia- lami PT. Telkom akibat gempa bumi dan badai tsunami di Aceh, Saiful Kamal belum bisa memas- tikan karena masih sedang dila- kukan pendataan dan penghitu- ngan oleh tim yang dibentuk untuk itu. "Sedangkan biaya yang digu- nakan untuk pembangunan dan perbaikan kembali fasilitas tele- komunikasi yang rusak, ini di- rencanakan menggunakan dana dari POD Telkom," sebutnya mena- nggapi pertanyaan wartawan. (608) PN Langsa Akan Gelar Sidang Perkara Korupsi Walikota LANGSA (Waspada): Ketua Pengadilan Negeri Langsa, Tardi, SH telah menetapkan jadwal sidang perkara korupsi yang dituduh dilakukan ter- dakwa Pelaksana Tugas Wali- kota Langsa Haji Azhari Aziz, SH, MM pada hari Senin (31/1) mendatang di pengadilan se- tempat. Ini merupakan gelar sidang perdana sejak dilimpahkan berkas perkaranya oleh Kajari Langsa 12 Januari 2005 lalu. Dalam perkara tindak pidana tersebut Plt. Walikota Langsa ditetapkan sebagai terdakwa tunggal yang dalam persidangan nanti akan mendengar ketera- ngan 17 saksi termasuk saksi ahli. " Sumber Pengadilan Negeri Langsa yang diperoleh Waspada pada salah seorang panitera perkara ini Bachtiar, ketika di- konfirmasi membenarkan pe- ngadilan akan menggelar per- kara korupsi terhadap tersangka Plt Walikota Langsa H. Azhari Aziz, SH, MM pada tanggal 31 karena kondisi tersebut tidak relevan bagi penanganan ben- cana kemanusiaan Aceh yang membutuhkan kebijakan daru- rat kemanusiaan. Pada sisi lain, mereka juga menyerukan jeda kemanusiaan di Aceh, dan menuntut pihak bertikai untuk menghen: 7 tikan kontak senjata di Aceh serta mendorong pemerintah untuk meneruskan perdamaian. AWG tersebut terdiri dari Im- parsial, KontraS, PBHI, Kalya- namitra, HRWG, LBH APIK, Pird-YLBHI, Yappika, LSPP,AJI, Elsam, VHR, SHMI. ICW. (cb02) Bahkan, katanya, dari Ulee Lheue dia dapat melihat Masjid Raya Baiturrahman yang masih tegak dengan gagahnya, serta rumah-rumah yang habis tersa- pu badai tsunami. Dia tidak sanggup membayangkan, ketika peristiwa itu terjadi air laut setinggi apa dan dengan kecepa- lantakkan semuanya hanya da- tan berapa, karena bisa meluluh- lam waktu 15 menit. "Saya tak henti-hentinya me- nitikkan air mata ketika melihat kondisi Banda Aceh saat itu. Saya juga bertanya-tanya dalam hati, apa salah dan dosa mereka yang menjadi korban, sehingga Menurut dia, bencana yang bagaikan kiamat kecil untuk harus mengalami nasib seperti terjadi itu sangat luar biasa dan Aceh. Betapa tidak, akibat terja- itu. Tapi, inilah kekuasaan Tu- ngan badai tsunami tersebut, han, kita tidak bisa mengetahui separuh kota Banda Aceh kini apa yang dikehendakinya," kata telah hilang. Dari 89 desa yang Marlinda lagi. (b04) LHOKSEUMAWE (Waspa- da): Masyarakat Desa Beuringin dan Kuta Krueng, Kecamatan Samudera Pasai, Aceh Utara, pada siang hari sudah mulai pulang untuk membersihkan puing-puing rumahnya yang hancur diterjang gelombang tsunami sebulan lalu. Masyarakat Mulai Membersihkan Puing-puing Rumahnya BANDA ACEH (Waspada): Tujuh orang perangkat daerah Pemko Banda Aceh dinyatakan meninggal dan hilang ketika terjadinya gempa dan gelombang tsunami yang menerjang Aceh 26 Desember lalu. Bersamaan dengan itu, juga dinyatakan hi- lang dua orang anggota DPRD Kota Banda Aceh. Keterangan yang Waspada peroleh dari Posko Penanggu- langan Bencana Gempa dan Tsu- nami Kota Banda Aceh, Rabu (26/ 1), menyebutkan ketujuh pe- rangkat daerah Kota Banda Aceh yang meninggal dan belum dite- mukan (hilang) adalah Walikota Banda Aceh Drs. Syarifuddin Latif (jenazah ditemukan dan telah dikebumikan oleh sanak keluarganya). Selanjutnya, Drs. M. Yacob Saleh (Asisten III), Amri M Yahya (Kepala Linmas Kesbang), Saf- taka), Drs. Syamsul Rizal (Kabag rina, SH (Kepala Diklat dan Pus- Keuangan), Camat Banda Raya Drs. Amrin Salam serta Drs. Sai- fullah Jamil, Camat Jaya Baru. 45 Perangkat daerah lainnya dinyatakan selamat, baik karena gempa dan tsunami maupun me- mang lokasi tempat tinggal dari perangkat daerah tersebut tidak SINGKIL (Waspada): Ang- gota Gapensi di Kabupaten Aceh Singkil resah dalam rangka pe- ngurusan sertifikasi untuk ke- lengkapan administrasi menje- lang kegiatan kerja tahun ang- garan baru. Januari mendatang. Berkaitan dengan persida- ngan tersebut, kata Bachtiar, Ketua Pengadilan Negeri Langsa Tardi, SH telah menetapkan ma- jelis hakim yang berjumlah tiga orang dan panitera tiga orang. Selain Tardi sebagai ketua maje- lis (hakim ketua) juga Said Hu- sein, SH dan M. Yusuf, SH ma- sing-masing sebagai hakim anggota. Sedangkan panitera terdiri dari Bachtiar, Mardani dan Syamsul Bahri, SH. Pasalnya periode kepengu- rusan DPC Gapensi setempat telah berakhir sejak Nopember 2004 lalu, namun musyawarah cabang (Muscab) untuk memilih kepengurusan baru periode 2004-2008 hingga kini belum terlaksana. ada di Banda Aceh, hanya 39 desa yang tersisa. Demikian disebutkan Adi Firmansyah salah seorang ang- gota Gapensi setempat kepada Waspada, Selasa (25/1) di Singkil Ketika mengunjungi Ulee Lheue, dia juga sempat merasa takjub akan kekuasaan Allah, karena Masjid Baiturrahim yang berada persis di bibir pantai masih kokoh berdiri. "Betapa tentang status kepengurusan dewan pimpinan cabang (DPC) besar kuasa Allah, karena masjid yang berada begitu dekat dengan Gapensi Aceh Singkil telah habis laut tidak mengalami kerusa- masa kerjanya, "Sehingga kami kan," tutur Marlinda kepada sebagai anggota asosiasi merasa Waspada melalui short message resah mengurus sertifikasi untuk mempersiapkan administrasi menghadapi pelaksanaan kegia- tan tahun baru 2005 service (SMS). ini, sedang pengurus baru belum Menurut Adi, dewan pim- Dalam dakwaan primair jaksa seperti dikutip dalam ber- kas perkara tersebut, Walikota Langsa dipersalahkan melang- gar pasal 2 ayat (1) jo pasal 18 UU Nomor 31 tahun 1999 yang telah diubah dengan UU Nomor 20 tahun 2001 jo pasal 55 ayat (1) ke-1 pasal 64 ayat (1) KUH Pidana. Sedangkan dakwaan sumsidair, Azhari Aziz dipersa- lahkan melanggar pasal 3 ayat (1) jo pasal 18 UU Nomor 31 tahun 1999 yang telah diubah dengan UU Nomor 20 tahun 2001. Perangkat 7 Perangkat Pemko Banda Aceh Meninggal Dan Hilang pinan daerah (DPD) Gapensi NAD telah dua kali menyurati DPC kabupaten itu agar melak- sanakan Muscab karena kepe- ngurusan periode 2002-2004 telah berakhir sejak Nopember 2004 lalu, "Namun Muscab be- lum juga terlaksana," jelasnya lagi. Ditegaskan juga pelaksa- naan Muscab bukan hanya untuk memilih kepengurusan baru priode 2004-2008, melain- kan pertanggungjawaban kepe- ngurusan periode sebelumnya, juga menjadi hal penting bagi anggota. "Karena sejak terben- tuknya DPC Gapensi empat terkena gelombang tsunami. Dua orang anggota DPRD Kota Banda Aceh yang dinyata- kan hilang dan belum diketemu- kan berdasarkan laporan Sekre- taris DPRD Kota Banda Aceh adalah Drs. H.M. Yusuf Budiman (wakil ketua DPRD) dan Ahmad Hidayat dari fraksi Partai De- mokrat. WASPADA Kerusakan Rumah Penduduk Selain itu, Posko Penanggu- langan Bencana Gempa dan Tsunami Kota Banda Aceh juga mencatat sebanyak 34.296 ru- mah dinyatakan rusak, yang ter- sebar dari sembilan kecamatan di Kota Banda Aceh. Adapun kerusakan rumah penduduk pasca gempa dan tsu- nami terdiri, Kecamatan Meu- raxa sebanyak 6.496 rumah, sama dengan jumlah rumah penduduk, kerusakannya 100 persen. Akibat perbuatan terdakwa tersebut, menurut jaksa, negara merugi lebih dari Rp 36 miliar. Begitupun seperti diutarakan Ketua Pengadilan Negeri Lang- sa, Tardi, SH saat menerima berkas dari Kejaksaan, dakwaan itu sifatnya sementara dan perlu pembuktian di pengadilan nanti. Berkas tindak pindana ko- rupsi yang dituduh dilakukan Plt Walikota Langsa Azhari Aziz, cukup menghebohkan masyara- kat apalagi orang pertama Pem- ko Langsa tersebut sempat dita- han selama beberapa hari di LP Keudah Banda Aceh ketika perkara ini ditangani Kejaksaan Tinggi NAD Kecamatan Baiturrahman rumah yang rusak sebanyak 2.794, dengan jumlah rumah penduduk 9.314, dengan total kerusakan 30 persen. Kecamatan Kuta Alam rumah yang rusak sebanyak 7.425 buah dengan jumlah rumah penduduk 11,424 buah, dengan total kerusakan Terbongkarnya kasus ini seiring dengan bobolnya Kasda Pemko yang berlanjut dengan menghilangnya pemegang Kasda Kelana Putra dari Langsa. Se- lama beberapa bulan menghi- lang, Kelana kemudian dijemput petugas Polres Aceh Timur yang waktunya saat itu hampir ber- samaan dengan ditahannya Walikota Langsa.(b19) tahun lalu, tak pernah ada rapat dengan semua anggota," ungkap Adi yang merasa kesal terhadap sikap pengurus Gapensi setempat. Adi Firmansyah mengusul- kan bila Muscab tidak terlaksana segera, pihak DPD Gapensi NAD sebaiknya menunjuk kepengu- rusan sementara DPC Gapensi Aceh Singkil untuk menyahuti kebutuhan anggota dalam rang- ka melengkapi administrasi yang mendesak. Kepengurusan DPC Gapensi Aceh Singkil Dipertanyakan Keudee, sudah dibenarkan pu- lang untuk membersihkan rumahnya. kalau rumah warga nantinya ngunan rumah warga sendiri, sudah selesai, lokasi barak ini dapat dilanjutkan pembangunan Monumen Islam Samudera Pasai, kembali," ujar Eddy Asmara, S.Sos.(b10) 66 persen. Kecamatan Ulee Kareng tercatat rumah yang rusak seba- nyak 985 dengan jumlah rumah penduduk 3.941, dengan total kerusakan 25 persen. Kecamatan Jaya Baru rumah yang dinyata- kan rusak sebanyak 4.013 ru- mah, dengan jumlah rumah penduduk 4.459 rumah dan total kerusakannya 90 persen. Selanjutnya, Kecamatan Banda Raya rumah yang dinya- takan rusak sebanyak 1.684 rumah dengan jumlah rumah penduduk 4.212 rumah, dengan tingkat kerusakan 40 persen. Kecamatan Lueng Bata, rumah yang dinyatakan rusak sebanyak 1.122 rumah dengan jumlah rumah penduduk 3.741, dengan total kerusakan 30 persen. Kemudian Kecamatan Syiah Kuala yang dinyatakan rusak sebanyak 5.748 rumah dengan jumlah rumah penduduk 7.185, dengan total kerusakan 80 per- sen. Dan terakhir Kecamatan Kutaraja tercatat rumah yang rusak akibat gempat dan tsu- nami tersebut sebanyak 4.029 rumah, sama dengan jumlah rumah penduduk. Artinya total kerusakannya 100 persen. (605) tsunami membuat Muscab yang direncanakan hingga kini belum terlaksana," katanya. Ditambahkannya, Muscab dalam waktu dekat ini akan gera dilaksanakan, "Saya telah menghubungi Pak Lukman, Ke- tua DPD Gapensi NAD sema- lam," jelasnya yang mengaku sejak musibah gempa dan tsu- nami, komunikasi ke Banda Aceh terganggu apalagi ada beberapa orang pengurus DPD Gapensi NAD yang menjadi korban ben- cana 26 Desember 2004 lalu, sehingga pelaksanaan Muscab menjadi molor. Ketua DPC Gapensi Aceh Singkil, H. Zailani yang dikon- firmasi Waspada, Selasa (25/1) melalui telepon mengaku pihak- nya sebelumnya telah beberapa kali berupaya agar Muscab di- laksanakan. Secara terpisah Sekretaris DPC Gapensi H. Syafril B dan beberapa anggota lain berharap "Tetapi karena ada halangan agar Muscab Gapensi segera dari pihak DPD NAD seperti Le- dilaksanakan untuk menyahuti baran Idul Fitri 1425 H lalu disu- aspirasi dan menuntaskan ma- sul pelaksanaan Musyawarah salah yang sedang dihadapi aso- Nasional (Munas) Gapensi dan siasi konstruksi di tingkat cabang terakhir bencana gempa dan itu.(629) Selewengkan Barang Pengungsi, Oknum Kades Dan Bendahara Diciduk Polisi BIREUEN (Waspada): Gara-gara selewengkan barang logistik pengungsi oknum Kades Meunasah Blang AAI, 57, dan bendahara pengungsi ZA, 44, diciduk polisi Polres Bireuen. Kapolres Bireuen AKBP Handono Warih menjawab petanyaan Waspada membenarkan pihaknya sudah menahan kedua tersangka untuk diusut sesuai dengan hukum yang berlaku dijerat pasal 372 KUHP melakukan penggelapan. Tersangka ZA kepada harian ini di Mapolres Bireuen Rabu kemarin mengaku sedang menjual barang-barang milik pengungsi terdiri 17 kotak aqua dan 33 kotak indomie karena posko pengungsi di desa sudah ketiadaan dana untuk membayar utang membeli lauk pauk pengungsi sebesar Rp 70 ribu. Penjualan itu, kata ZA selain untuk menutupi utang, juga untuk barang itu akan laku dijual ke Bireuen sekitar Rp 500 ribu sudah kebutuhan membeli lauk pauk sehari kebutuhan pengungsi. Barang- adanya musyawarah dari pengungsi maupun izin lisan Zamzami Sekcam Peudada. dijual ke Bireuen atas perintah Kepala Desa (Kades) AAI. (617) ZA mengaku membawa barang-barang logistik pengungsi untuk WASPADA Color Rendition Chart Biar Seh Piki Sebe SH UPAYA terb mampu berk kegiatan sehari-l menyerap ilmu p lebih baik pikir- merokok. Kira-ki dan kesimpulan Kreasi dengan om rumah sakit Pem (Pemko) Medan Selasa (26/1). Dr. H. Syahr Direktur Rumah Medan (RSUPM tiga tahun belak remaja yang mer berobat ke RSUE menjadi 26 perse remaja penderita terindikasi ham hasil pemeriksaa menggunakan si dalam paru-paru terdapat zat yan sebatang rokok s karbon dan seng Jadi katanya, yang pasif dalam remaja yang tida berdekatan deng merokok dan sec menghirup asap itu cenderung me kanker paru-par merokok. Namur dipastikan remaj menghisap asap beresiko tinggi m paru yang beraki daya tahan tubul kanker paru-par akan terganggu pertumbuhan fisi maksimal dan ba nanti dia beruma kesuburannya be dikatakan mandu Di sisi lain, de berasal dari pajal penjualan rokok i "Itu nggak bisa k sumber daya alar bakau dan rempa memungkinkan m produk rokok. Jae buah simalakama Master Hospital A Sementara itu sendiri dalam me terutama para rem beberapa tahun la mensosialiasikan bagi siapa saja bil sakit tersebut. Na dianggap sepele o berkunjung. Nah ke depan r ada UU semacam larangan merokok Namun harus cepat masyarakat kita da khusus bagi masy tambahnya lagi. Sedangkan Dr Hasibuan, Kepal Perguruan Eria m Waspac Drs. H. Khoiruddin Diskusi Kita ada perekonomian tidak merokok bisa dengarkan apa kata