Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Waspada
Tipe: Koran
Tanggal: 2005-01-29
Halaman: 12

Konten


4cm 12 29 JANUARI 2005 SABTU Risna Maulisa, Wawak Mencari Mu LHOKSEUMAWE (Waspada): Risna Maulisa, 7, (foto) anak pasangan A. Manaf Itam angota polisi di Polda NAD Syarbaini warga Punge Jurong, Banda Aceh, yang hilang saat terjadi bencana alam gempa bumi-tsunami, sampai saat ini belum diketahui di mana dia berada. Menurut Muhamad Kasem, 50, wawak korban warga Gampong Pande, Kecamatan Tanah Pasir, Aceh Utara, meski sudah berulang kali mencarinya di Banda Aceh, namun tidak berjumpa. Kecuali hanya melihat wajahnya saja di Metro TV, tapi tidak mengetahui lokasinya. M. Kasem pada Waspada, Jumat (28/1) mengisahkan saat kejadian Risna Maulisa bersama kedua orang tua dan kakaknya berada di rumah mereka Punge Jurong Banda Aceh yang terparah diterjang gelombang tsunami. Hasil pencarian hanya A. Manaf Itam orang tuanya ditemukan sudah meninggal dunia, sedangkan ibu kandung korban Syarbani dan anaknya yang pertama Mera, 17, sampai saat ini tidak diketahui apakah masih hidup atau sudah meninggal, ujarnya. Hanya Risna Maulisa saja yang ditayangkan oleh Metro TV beberapa kali bersama anak-anak lainnya, "Di mana kamu Risna Maulisa wawak terus mencarimu sayang? Kepada masyarakat yang mengetahui atau kebaikan Metro TV Muhammad Kasim memohon bantuan untuk memberitahukan ke alamatnya di Gampong Pande, Kecamatan Tanah Pasir, Aceh Utara dan Idris anggota Polsek Tanah Pasir Telp. 0645-40004 serta di kawasan Aceh Timur ditujukan ke alamat Tabih A. Rahman Tanoh Anoe, Idi Rayeuk, Aceh Timur Telp.0646-21791 atah HP 0813 647 76724. "Kami sangat mengharapkan bantuan semua pihak untuk membantu keponakan kami yang telah hilang kedua orang tua dan kakaknya," harap wawak Risna Maulisa yang datang dari Idi Aceh Timur ke Kantor Koordinator Waspada, Aceh Utara di hokseumawe.(b10) Santri Yakin Putri Kecilnya Selamat BANDAACEH (Waspada): Orang tua dari Alfia Wildanof, 3, Santri Firdos, warga Kecamatan Peukan Bada, Aceh besar meyakini putrinya tunggalnya selamat dari bencana tsunami. Namun, ia belum mengetahui di mana keberadaan putrinya tersebut. "Beberapa hari setelah kejadian, beberapa warga Peukan Bada yang selamat mengatakan pernah melihat Alfia. Namun, setelah dicari ketempat yang disebutkan, anak saya tidak ada, mungkin telah dibawa orang lain," kata Santri kepada Waspada, Jumat (28/1). Santri menuturkan, ketika bencana tsunami terjadi, ia sempat menggendong putrinya yang masih balita tersebut. Namun besarnya gelombang, melepaskan dirinya dengan anak kesayangannya itu. Begitu pun dengan keluarga lainnya, terpisah akibat gelombang besar tersebut. Beberapa menit digulung gelombang tsunami, Santri terdampar di sekitar kawasan Ajun, Kecamatan Pekan Bada Aceh Besar, dua kilometer dari rumahnya. "Setelah air sedikit menyurut, saya mencoba kembali mencari keluarga, namun tidak satu pun ditemukan," kisahnya. Menurut Santri, ciri-ciri putri kecilnya itu, wajah bulat, rambut lurus, serta kulit putih badan sedikit padat. Selain itu, pada saat kejadian, Alfia memakai kerabu jepit. Kepada semua pihak yang melihat atau menemukan, Santri mengharapkan dapat menginformasikan keberadaan Alfia. Ia saat ini mengungsi di Desa Lamsinyeung, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar. Atau menghubungi rumah orang tuanya di nomor 08126985769, 0651-7407601, dan 0651-7407603. (chs) Aktivitas Belajar Anak Pengungsi Di Tanah Pasir Kembali Normal LHOKSEUMAWE (Waspada): Aktivitas belajar mengajar bagi 1.176 murid SD dan SMP anak pengungsi korban tsunami di Kecamatan Tanah Pasir, Aceh Utara, normal kembali, kata Kabag Humas Pemkab setempat, Azhari Hasan alias Ayi. Pj. Bupati Aceh Utara, Drs. H. T. Alamsyah Banta, Kamis (27/ 1) melakukan peninjauan langsung ke kecamatan berpenduduk 15.445 jiwa ini, dalam rangka melihat dan ikut mengajar secara simbolis. "Suasana anak-anak sangat gembira, setelah satu bulan terakhir tidak bersekolah, akibat tsunami," ujar Ayi. Kegiatan belajar dimulai pada hari pertama, Rabu petang (26/1) di empat gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN). Keempat gedung SDN tersebut tidak mengalami kerusakan, kecuali pagar sekolah yang diterjang gelombang tsunami. Jumlah murid SDN anak-anak korban badai tsunami 843 orang dan 333 siswa SMP No.2 di Kemukiman Lapang (Tanah Pasir). Anak-anak tersebut, kini tinggal bersama orang tuanya di dua titik kamp pengungsi. "Selama dua hari aktivitas sekolah, perlengkapan sekolah berlaku seadanya. Kita tidak mewajibkan dengan aturan-aturan yang mengikat, seperti baju seragam dan sepatu," lanjut Ayi. Jumlah rumah warga yang hancur akibat gelombang khusus di Tanah Pasir mencapai 818 unit, 258 unit rusak berat, 77 unit rusak sedang dan 512 rusak ringan. Bangunan yang rusak juga tercatat ratusan, namun gedung sekolah cuma satu unit yaitu SDN No.13, selainnya rusak bangunan pagar dan mobiler, sebut Ayi.(613) IRD Serahkan Bantuan Perlengkapan Medis Dan Obat BANDA ACEH (Waspada): International Relief Development (IRD) menyerahkan bantuan bagi para korban bencana gempa dan tsunami di Aceh. Bantuan berupa perlengkapan medis dan obat-obatan tersebut diterima Korlap MER-C Dr. H. N. Nazar, Sp.FinaCS di Rumah Sakit Malahayati Banda Aceh. Kepada Waspada di Banda Aceh, Kamis (26/1), Dr. Nazar mengatakan bantuan tersebut akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit, terutama RS. Malahayati, mengingat kebutuhan yang paling mendesak saat ini adalah persediaan obat- obatan dan perlengkapan medis. Menurut dia, sejak dioperasikan kembali Sabtu (22/1) lalu, RS. Malahayati sangat membutuhkan suplai obat-obatan dan perlengkapan medis. Karenanya, banyak pasien yang masuk mendapat pelayanan perngobatan secara maksimal, karena persediaan logistik obat di MER-C sendiri kian menipis. Selain dari IRD, sebut Nazar, bantuan juga berdatangan dari BUMN berupa vaksin dan obat-obatan, serta bantuan berupa pembuatan sumur bor oleh PT. Aneka Tambang, salah satunya di RS. Malahayati. Dr. Nazar juga menjelaskan, mantan Komandan Laskar Jihad Ustadz Ja'far Umar Tholib sejak Selasa (25/1) lalu bergabung dengan Tim MER-C Indonesia. Kedatangan tokoh yang cukup dikenal di kalangan ummat Islam ini dalam rangka misi kemanusiaan untuk mengenal lebih dekat kondisi saudara sesama muslim di Aceh dalam konteks musibah. (604) Kendati Bencana, Pendidikan Tetap Nomor Satu LANGSA (Waspada): Kendati masih dalam kondisi tak menentu, yang namanya pendidikan akan tetap dinomorsatukan, ungkap Walikota Langsa, H Azhari Aziz, SH, MM menjawab Waspada di Langsa, Kamis (27/1). Hal ini suatu keharusan mendasar mengingat dimensi pendidikan dalam dekade terakhir ini kian terjerembab dan terpuruk. Ditambah lagi bencana alam gempa bumi dan tsunami pada 26 Desember 2004 tahun lalu, tak sedikit prasarana dan sumber daya manusia dalam hal ini para pengajar ribuan guru ikut musnah dalam musibah yang maha dahsyat itu. "Ini adalah sebuah cobaan teramat berat menimpa kita selaku hamba Allah harus tabah dalam menghadapinya," sela Walikota Azhari lagi. Mengenai dunia pendidikan yang kini benar-benar bagai berada dititik nadir, diharapkan kepada semua pihak untuk bahu membahu memikirkannya. Sekaitan rekontruksi dan pemugaran kembali dunia pendidikan di NAD umumnya dan Kota Langsa khususnya pascabencana ini memerlukan tenaga ekstra dan niat tulus serta pemikiran cerdas dari semua pihak agar terciptanya suatu pencerahan hingga berjayanya Aceh yang bermartabat di masa mendatang. Lebih lanjut Azhari Aziz mengutarakan, pihaknya selaku pemegang mandat pemerintah senantiasa melakukan sinergisitas dengan semua pihak agar pendidikan umum dan agama di Kota Langsa nantinya akan lebih maju. Pada bagian lain Walikota Azhari Aziz mengungkapkan jauh sebelum bencana tsunami melanda NAD, pihaknya telah berusaha keras memajukan dunia pendidikan di Kota Langsa. Sedikitnya ada tiga unit SMP baru dibangun plus satu SMK Negeri Perikanan dan Kelautan ditambah satu unit SMA Negeri 4 yang didirikan di Desa Simpang Lhee dalam wilayah Kecamatan Langsa Timur, kini telah rampung 100 persen.620) Nanggroe Aceh Darussalam Waspada/Zainuddin Abdullah SILAHKAN PILIH: Para pengungsi korban tsunami, Kamis (27/1) Kecamatan Tanah Pasir dipersilahkan memilih baju bekas yang berserakan di aula kantor camat setempat. Sejumlah bocah tampak ikut memilih pakaian bekas layak pakai. 3 IOM Bangun 11 Ribu Rumah "Pembangunan rumah semi permanen tahap pertama akan dilakukan di kawasan Samahani Kabupaten Aceh Besar, sekitar 20 kilometer dari Banda Aceh," kata Christoper Lom, Staf pene- rangan IOM kepada wartawan di Banda Aceh, Jumat (28/1). GAILA BANDA ACEH (Waspada): Organisasi Migrasi Inter- nasional (IOM) akan membangun 11 ribu unit rumah semi permanen untuk menampung pengungsi korban bencana alam gempabumi dan gelombang tsunami di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Sebanyak 11 ribu ru- mah itu diperkirakan mampu menampung 110 ribu pengungsi. Menyangkut lokasi pemba- ngunan rumah tersebut, dia me- Dia berharap rumah baru- nya itu akan siap dalam tempo satu minggu kedepan. "Kalau tidak ada halangan kami sudah bisa mendiami rumah ini, ming- gu depan," ujarnya. Rumah dengan berkonstruk- si kayu menurut korban tsunami nyatakan akan ditetapkan oleh pemerintah RI. Karena IOM ti- dak bekerja menentukan lokasi pembangunan dan sangat ter- gantung pada keputusan Peme- rintah RI sendiri di mana saja rumah itu akan dibangun. "Kontrak untuk pembangu- nan 11 ribu unit rumah bagi pe- ngungsi itu akan ditandatangani dalam dua hari ini dan pengerja- annya dilaksanakan oleh Depar- temen Pekerjaan Umum RI," jelasnya. "Masyarakat di sini yang membantu saya untuk bisa me- nyelesaikan rumah ini," ujar Rafa. Sedangkan lokasi rumah itu kata dia, dibangun di atas tanah milik salah seorang fami- linya. Di lokasi itu juga dua sau- daranya juga membangun ru- mah serupa dengannya. Mereka Menurut Christoper, pemba- lam satu bulan mendatang de- ngunan rumah akan dimulai da- ngan mendatangkan material. Pihaknya terpaksa harus da- tangkan bahan baku dari luar Aceh, karena pabrik semen Aceh yakni PT. Semen Andalas Indo- nesia (SAI) yang terletak di Lhok- nga, Aceh Besar, hancur total diterjang tsunami, "Sehingga tidak dapat berfungsi," ungkap Christopher. Waspada/Jaka Rasyid Rafa bersama saudaranya yang juga menjadi korban tsunami Desember silam, sedang mengerjakan rumah baru mereka di kawasan Desa Mata Ie Kemukiman Kuta Tinggi Blangpidie. Sebanyak seribu unit rumah pertama, kata dia, akan diba- 450 Warga Banda Aceh Mengungsi Ke Lhokseumawe LHOKSEUMAWE (Waspa- dengan alasan mereka pulang da): 450 Warga Banda Aceh ke rumah orang tuanya. korban gempa dan gelombang Jumlah mahasiswa dari ber- tsunami yang kehilangan rumah bagai perguruan tinggi di Banda mengungsi ke tempat familinya Aceh anak warga masyarakat di Kelurahan Tumpok Teungoh, Kelurahan Tumpok Teungoh, Kecamatan Banda Sakti Lhok- Lhokseumawe 109 orang, yang seumawe, 70 orang di antaranya meninggal dunia/hilang dalam mahasiswa. gelombang tsunami di tempat kost mereka di Banda Aceh, 39 orang dan yang selamat 70 orang. "Baik yang selamat maupun yang meninggal/hilang sudah kami membuat laporan kepada camat Banda Sakti, namun ban- tuan diberikan tidak termasuk untuk mahasiswa, karena alasan mereka pulang ke rumah orang tuanya," jelas Pak Lurah. Mereka yang selamat dirinya "Untuk masyarakat luar Pemko Lhokseumawe (Banda Aceh dan Tanah Pasir Aceh Uta- ra) bantuan yang diberikanpun tidak mencukupi, terpaksa kami bagi sama rata," jelas Lurah Tumpok Teungoh. Kepala Kelurahan Tumpok Teungoh, Abdullah Sulaiman kepada Waspada, Jumat (28/1) mengatakan, warga yang me- ngungsi tersebut telah diberi bantuan dari Posko Satlak PB Pemko Lhokseumawe berupa mie instant dan beras khusus kepada pengungsi di luar maha- siswa, sedangkan untuk maha- siswa tidak mendapat bantuan Anak Tiri Dan Kandung Mahasiswa asal Kecamatan Banda Sakti Lhokseumawe mengaku seperti dianaktirikan oleh walikota setempat. Menurut mereka, meski selamat dari tsunami di Banda Aceh namun Kini Ombak Pecah Di Rumah Kami juga korban tsunami namun berbeda tempat saja, yakni di Kabupaten Aceh Jaya. BLANGPIDIE (Waspada): asal Kabupaten Aceh Barat itu memaku bagian pintu rumah Abdul Rafa, 35, sudah selesai dia buat sendiri. Tetapi bahan bangunan seperti kayu dan paku barunya di Desa Mata le, Kemu- serta peralatan pertukangan kiman Kuta Tinggi, Blangpidie, lainnya merupakan pemberian pekan lalu ditemani sang istri dari masyarakat desa setempat. Asnijar, 27. sedangkan seluruh harta benda termasuk pakaian, ijazah dan perlengkapan kuliahnya semua- nya musnah, tapi mereka juga tidak dapat bantuan apa-apa dari Satlak PB-P Pemko Lhokseumawe. tentang peristiwa yang telah me- Abdul Rafa menceritakan rubuhkan rumah mereka di pe- sisir pantai Batu Putih, Desa Johan Pahlawan. Tapak rumah- Pasie Ujing Kalak Kecamatan nya kira-kira berjarak 60 meter dari bibir pantai dan masih ada tiga unit rumah lagi di belakang rumah mereka. ngun dengan mendatangkan ma- terial dari Bandung. Namun un- tuk pembangunan selanjutnya akan diupayakan alternatif lain yang lebih dekat seperti dari dibangun diperkirakan menam- Medan. Dua barak pertama yang pung sebanyak 200 kelurga pe- ngungsi. Pagi itu, kata 'Asnijar mem- buka cerita, ia hendak mencuci pakaian, sedangkan suaminya sudah selesai mandi dan hendak pergi bekerja sebagai pengemudi beca. Saat memulai mencuci pakaian, tiba-tiba dia merasakan bumi bergetar hebat, langsung sepasang suami istri yang sudah dikaruniai dua anak ini keluar rumah. "Sedangkan desain rumah semi permanen dikerjakan ins- titut Departemen PU Bandung. Pembangunan pemukiman semi permanen ini terlaksanan de- ngan dana yang berasal dari ne- gara donor seperti Pemerintah Jepang, USA, Canada, Australia dan Switzerland," demikian Christoper Lom.(604) Di luar dia melihat badan jalan tampak retak dan terbelah dua. Kata dia retakan dan ter- belah seperti akar pohon yang menjalar dari dalamnya keluar air yang cukup besar. Mereka terus menyelamatkan diri, ke arah lapang. "Kami beruntung lebih cepat menyelamatkan diri, namun nasib tetangga kami ba- nyak yang meninggal karena ben- cana itu, saat itu juga saya kha- watir kondisi anak yang dibawa neneknya berbelanja sayuran di pasar," ujar Asnijar. Kala itu dia sempat berfikir untuk kembali ke rumah mereka. Alasannya karena takut dua Ketua Kelompok Kerja (Pok- ja) Informasi Satlak Penanggu- langan Bencana dan Pengungsi Pemko Lhokseumawe, Drs. Haji Sarjani Yunus yang juga Humas Pemko Lhokseumawe, kepada Waspada mengatakan pihaknya sudah membantu semua pengungsi termasuk mahasiswa. (610) anaknya akan di bawa kembali ke rumah oleh mertuanya. "Na- mun suami saya melarang untuk kembali karena air sudah naik kedaratan," ujar Asnijar yang yang diamini oleh suaminya. Mereka memang tidak meli- hat bagaimana rumahnya han- cur disapu tsunami saat itu. Me- reka hanya bisa membayangkan nya karena saat menyelamatkan diri dari kejaran gelombang itu, dilihat rumah dan bangunan lain rubuh dan diseret arus hing- ga ke tengah kota. Rasa khawatir karena kehi- langan dua anaknya terjawab sudah. Mereka diselamatkan neneknya yang membawa mere- ka ke sebuah komplek pesantren di tengah kota Kota Meulaboh itu. Wilayah itu tidak begitu pa- rah terkena bencana dan dua anak mereka M. Zakir, 7,5, dan Ririn Karlina, 4, serta mertuanya selamat di lokasi itu. Kini, kata Rafa harta benda dan rumah sederhana tempat dia berteduh bersama istri, dua anak dan ibunya itu telah hancur dan musnah diterjang tsunami yang murka. Lokasi rumah yang di- bangun setelah sepuluh tahun mandi keringat banting tulang bekerja sebagai penarik beca me- sin di kawasan Meulaboh itu, kini rata dengan pasir laut. "Tiga rumah di belakang rumah kami sudah berada di tengah laut, se- dangkan kini ombak pecah di ru- mah kami," ujar Rafa menge- nang rumahnya itu.(b25) PT. Jamsostek Banda Aceh Salurkan Santunan Rp 351 Juta BANDA ACEH (Waspada): Hingga 26 Januari 2005, PT. Jamsostek (Persero) Cabang NAD di Banda Aceh telah mem- bayar santunan untuk 75 kasus akibat bencana gempa bumi dan gelombang tsunami yang terjadi di Aceh pada 26 Desember 2004, dengan jumlah sebesar Rp 351 juta. "Seluruh santunan itu telah diterima oleh para ahli waris peserta Jamsostek yang terkena musibah," kata Kepala Kantor PT. Jamsostek (Persero) Cabang NAD di Banda Aceh, Mustafa Zainal, SH kepada Waspada di ruang kerjanya, Jumat (28/1). Kata dia, santunan yang di- berikan meliputi Santunan Ke- celakaan Kerja sebanyak dela- LHOKSEUMAWE (Was- pada): Jamaah haji asal Kabu- paten Aceh Utara akan tiba di Lhokseumawe hari ini, Sabtu (29/1). Jamaah yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 2 Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) itu dijadwalkan mendarat di Debarkasi Sultan Iskandar Muda (SIM) Banda Aceh pukul 20.00 Jumat malam. Informasi yang berhasil dihimpun Waspada, Jumat (28/ 1) di Kantor Departemen Agama (Kandepag) setempat, jamaah yang tergabung dalam kloter- 2 berjumlah 323 orang. "Kalau tidak ada perubahan, Insya Allah jamaah akan tiba di Lhokseu- mawe pagi ini," ujar Ka. Kan- depag Aceh Utara, Drs. H. A. Gani Isa, SH, M.Ag. Saat ini Kan- Pada acara tersebut ikut dihadiri ibu bupati Pidie, pengu- rus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di seluruh kecamatan dalam Kabupaten Pidie, seluruh kepala cabang Di- nas P dan K, para kepala sekolah serta siswa dari semua tingka- tan. Kegiatan itu juga akan di- laksanakan di seluruh kecamatan. Jamaah Haji Aceh Utara Hari Ini Tiba Di Lhokseumawe Pada kesempatan itu Syam- suddin mengatakan, akibat ter- jadi musibah bencana alam ter- sebut selain menewaskan pulu- han guru, sejumlah gedung seko- lah mengalami kerusakan berat dan ringan termasuk kerusakan mobiler, buku pelajaran sejumlah 43 sekolah. Dari jumlah gedung sekolah yang hancur tersebut, sebanyak 29 sekolah disebabkan hantaman gelombang tsunami dan 14 gedung sekolah dise- babkan gempa bumi. Akibat terjadi musibah gem- pan kasus dengan jumlah Rp 120 juta, Santunan Kematian se- banyak 20 kasus dengan jumlah Rp 115 juta dan Santunan Hari Tua sebanyak 47 kasus dengan jumlah Rp 116 juta. Selanjutnya, Mustafa Zainal juga mengimbau kepada peru- sahaan-perusahaan peserta Jamsostek agar segera mela- porkan jika ada tenaga kerjanya yang tertimpa musibah bencana nasional tersebut ke kantor- kantor PT. Jamsostek terdekat. KUALASIMPANG (Waspa- da): Camat Manyak Payed, Drs. A. Muin sudah mencopot Se- kretaris Desa (Sekdes) Meuna- sah Paya, yang berinitial AI yang diduga bermasalah dalam hal pendistribusian dana bantuan Departemen Sosial (Depsos) untuk kelompok bersama peter- nak ayam di desa itu. "Saya sudah berhentikan sekdes Meunasah Paya, karena ada surat dari warga desa setem- pat yang minta agar sekdes se- gera dicopot," ungkap Camat Payed, Drs. A. Muin kepada Was- pada, Rabu (26/1) kemarin. Selain itu, A. Muin juga me- nyatakan salah seorang ketua kelompok peternak ayam di desa itu yang bernama Asbi Abdullah disebut-sebut telah melarikan diri adalah tidak benar. Pada kesempatan itu, PT. Jamsostek (Persero) juga mem- berikan bantuan untuk para pe- ngungsi berupa 1.520 buah buku Yasin dan buku Iqra'. Bantuan diterima langsung oleh Koor- dinator Posko BUMN Peduli, "Dia bukan melarikan diri tetapi menghindar dari warga yang marah karena dia telah memakai dana bantuan tersebut dan tidak membagikan kepada anggota kelompoknya dan Asbi Abdullah sudah berjanji akan mengganti uang yang telah diha- depag telah mengirimkan sem- bilan unit bus untuk menjemput jamaah di Banda Aceh dan se- jumlah truk yang akan meng- angkut barang bawaan mereka. Jamaah haji asal Aceh Utara dan Pemko Lhokseumawe yang berjumlah 1.426 orang masing- masing bergabung dalam kolter- 2, kloter-5, kloter-8, kloter-12 dan kloter-14. Sedangkan kloter-15 dengan jumlah jamaah 320 orang kembali ke Tanah Air melalui Debarkasi Polonia Medan. Me- reka yang tergabung dalam kloter-15 berasal dari kecamatan bagian timur Aceh Utara, seperti Kecamatan Tanah Jambo Aye, Seunuddon, Langkahan, Matang Kuli dan Baktiya. KUTACANE (Waspada): Berbagai komponen masyarakat Aceh Tenggara mengharapkan agar pihak Pemkab dan DPRD setempat, tetap konsisten memperjuangkan penggunaan APBD tahun 2005 untuk ke- pentingan rakyat banyak. Beberapa warga Aceh Teng- gara yang Waspada mintai pen- dapatnya menuturkan, dilihat dari pada visi dan misi serta Arah Kebijakan Umum (AKU) yang telah disampaikan Pemkab ke- pada DPRD, 50 persen dana APBD Aceh Tenggara digunakan untuk sektor pemberdayaan ekonomi rakyat dan 30 persen lagi untuk sektor pendidikan, merupakan kabar gembira yang perlu didukung oleh semua kom- ponen. Kloter-5 dijadwalkan akan menyusul ke Tanah Air melalui Dinas P Dan K Pidie Rugi Rp 8 M Lebih SIGLI (Waspada): Akibat terjadi musibah gempa bumi dan gelombang tsunami di Provinsi Aceh, Minggu 26 Desember 2004 silam, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P&K) Kabupaten Pidie mengalami kerugian se- besar Rp 8.780.000.000. haru," papar Syamsuddin. Syamsuddin mengaku pihaknya telah mengupayakan membuka posko khusus pada Dinas P dan K Pidie untuk men- data korban meninggal dunia, hilang dan sekolah yang me- ngalami kerusakan serta fasilitas lainnya. Atas permintaan petu- gas pendidikan nasional Jakarta yang memantau pelaksanaan proses belajar mengajar pasca gempa bumi dan tsunami supaya dibentuk empat posko nasional untuk penanganan pendidikan darurat. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas P dan K, Kabupaten Pidie Drs. H. Syamsuddin, MM kepada Waspada, Jumat (28/1) usai mengikuti doa bersama terhadap para arwah yang menjadi korban bencana alam gempa bumi dan gelombang tsunami tahun lalu. pa-tsunami yang telah meluluh- lantakkan Kabupaten Pidie, banyak korban yang dialami pi- haknya. Antara lain korban jiwa guru/pegawai, harta benda dan kerusakan gedung sekolah, sehingga mengganggu proses belajar mengajar terutama pada sekolah yang mengalami mu- sibah. Kata dia, dari data semen- tara yang berhasil dihimpun pihaknya, termasuk dari laporan para kepala sekolah, korban meninggal dunia dari pihaknya meliputi guru dan pegawai 78 orang, meninggal istri/suami 30 orang, meninggal anak 166 orang, hilang anak 27 orang, hilang istri/suami 11 orang, luka berat 17 orang, luka berat anak 24 orang, kerugian harta benda/ rumah 329 orang dan harta benda lainnya sekitar 312 orang. Syamsuddin juga menyebut- kan, dalam bencana tersbeut sebanyak 404 siswa dinyatakan meninggal dunia, 214 siswa dinyatakan hilang, 98 orang siswa mengalami luka-luka dan 3.351 orang siswa mengungsi di tempat tempat penampungan. "Akibat musibah tersebut kita perkirakan tidak kurang dari 8.243 siswa dari semua tingkatan terganggu proses belajar me- ngajar. Namun yang harus kita banggakan, meskipun musibah kemauan para siswa untuk bela- jar sangat besar dan ini yang membuat kami optimis dan ter- seluruh pakaian dan perleng- kapan yang hilang disapu tsu- nami belum diberikan bantuan Buntut Kasus Bantuan Depsos Sekdes Meunasah Paya Dicopot apapun. rekan-re- kan kami dari Aceh Utara, Bi- reuen, yang juga pulang ke ru- mah orang tuanya dapat ban- tuan," ujar Kardi dan Safri maha- siswa asal Banda Sakti Lhok- seumawe, pada Waspada, Jumat kemarin. biskannya itu," ungkap Muin. Sedangkan persoalan di kelompok yang lain tidak ada masalah. "Sepengetahuan saya anggota kelompok yang lain sudah tidak ada masalah karena uang untuk mereka sudah disa- lurkan oleh ketua kelompoknya masing-masing," ujar Camat Manyak Payed itu. Menurut Camat Manyak Payed itu lagi, terjadinya ribut- ribut dan mencuatnya persoalan tersebut karena ada warga yang tidak terdaftar dalam kelompok peternak ayam di desa itu ingin ikut menikmati uang bantuan dari Depsos itu. "Menurut lapo- ran yang saya terima, mereka bukan anggota kelompok pe- ternak ayam, tetapi ingin minta bagian. Mereka ingin uang ter- sebut dibagi rata untuk setiap warga, jadi itu mana bisa," ung- kap Camat Manyak Payed. WASPADA Iqbal, yang berlokasi di Komp- leks Angkasapura, Blang Bin- tang, Aceh Besar. "Selain itu, bantuan buku Yasin dan Iqra tersebut juga di- salurkan kepada seluruh kamp pengungsian yang berada di Masjid Lueng Bata, Sibreh dan wilayah Pidie," kata Mustafa Zainal. Lagipula, sambung Muin, keinginan mereka agar sekdes dicopot sudah dilakukan dan sekdes yang juga sebagai pen- damping program kelompok ber- sama peternak ayam di Desa Menurut dia, penyaluran buku Yasin dan Iqra ini meru- pakan wujud kepedulian PT. Jamsostek (Persero) dari sisi pembinaan rohani kepada ma- syarakat di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang baru ter- kena musibah akibat bencana gempa bumi dan gelombang tsu- nami, disamping bantuan san- dang dan pangan.( .(b04) debarkasi SIM Senin tanggal 31 Januari mendatang. Kloter yang berjumlah 320 jamaah tersebut tiba kembali di NAD sekitar pukul 09.15. Kloter-8 dengan jumlah jamaah 324 orang juga akan tiba pukul 10.30 pada hari Minggu, (6/2). Menjelang empat hari kemudian, Kamis (10/2) sejumlah 312 jamaah dari kloter- 12 juga akan tiba pada pukul 10.30. berapa warga Aceh Tenggara ter- Senada dengan harapan be- sebut, Ketua LSM Peduli Bang- sa, Ir. Harun Al Rasyid kepada Kloter-14 jamaah Aceh Utara sejumlah 325 orang bergabung. dengan jamaah haji asal Pidie dan Banda Aceh tiba di debarkasi SIM tanggal 12 Pebruari 2005, pukul 10.30. Kloter-15 yang kem- bali melalui Polonia Medan ber- jumlah 455 orang dijadwalkan tiba di tanah air, Minggu (13/ 2).(cdin) Pada kesempatan itu, Syam- suddin menegaskan Dinas P dan K Kabupaten Pidie tidak mem- butuhkan guru relawan yang ditawarkan oleh petugas pendi- dikan nasional. Sebab menurut dia, tenaga guru di daerah itu masih mencukupi bahkan lebih. Terkait masalah murid yang berasal dari luar Kabupaten Pidie yang mendaftar ulang pada sekolah-sekolah di jajarannya, Syamsuddin menyebutkan sam- pai berita ini diturunkan sudah mencapai angka 500 orang untuk semua tingkatan. Setiap harinya para murid asal luar daerah yang mendaftar di sekolah-sekolah di seluruh Kabupaten Pidie mencapai 50 orang, bahkan seratus orang un- tuk semua tingkatan. Mereka pada umumnya berasal dari Kota Banda Aceh, Meulaboh, Bireuen dan Aceh Utara.(cb10) APBD 2005 Agara Diharapkan Untuk Kepentingan Rakyat Meunasah Paya itu sudah me- nyelesaikan semua persoalan di desa itu. Sumber Waspada mengata- kan kemarin sejumlah orang yang merasa ikut menikmati dana bantuan dari Depsos di Desa Meunasah Paya itu mulai kasak-kusuk setelah ada per- mintaan di harian Waspada se- lama dua hari berturut-turut. "Mereka saat ini kasak-kusuk setelah diberitakan dan sedang sibuk mempersiapkan strategi untuk mengatur jawaban jika ditanya oleh penyidik," ungkap sumber Waspada di desa itu, sembari menyarankan Polres Persiapan Aceh Tamiang perlu mengusut tuntas kasus tersebut. Warga Manyak Payed kepa- da Waspada menyatakan, akibat adanya pemberitaan kasus tersebut, harian Waspada laris manis di Tualang Cut yang meru- nyak Payed. Akibatnya banyak pakan ibukota Kecamatan Ma- warga yang ingin membeli koran Tualang Cut dan terpaksa pergi Waspada tidak kebagian di Kota membeli koran Waspada di Kota Langsa.(b21) Karena itu, timpal warga lainnya, dalam mengajukan kerangka APBD tahun 2005, pihak Pemkab hendaknya tetap komitmen dan jangan lari dari AKU yang telah disepakati tersebut, terutama untuk sektor pemberdayaan ekonomi rakyat yang sangat diharapkan warga yang berasal dari golongan oleh pihak Pemkab Aceh Teng- dan menganalisa yang diajukan ekonomi lemah. "Jangan sampai dalam AKU dinyatakan 50 per- sen untuk pemberdayaan eko- nomi rakyat, tapi kenyataannya penggunaan anggaran lebih kecil gara. pemberdayaan aparatur," ketus dalam bentuk fisik dan biaya Satuman. Waspada, Rabu (26/1) mengata- kan, visi dan misi maupun AKU merupakan pedoman yang harus diikuti oleh pihak Pemkab dalam tahun 2005. Untuk itu, DPRD menyusun kerangka APBD harus tetap mengedepankan sikap kritis dalam membahas Ketua DPRD H. Umuruddin Desky kepada wartawan me- ngatakan, pada prinsipnya pi- hadap rancangan anggaran yang haknya akan tetap kritis ter- diajukan eksekutif. Seperti yang tertera dalam AKY yang menye- but 50 persen dana APBD untuk PER dan 30 persen untuk sektor pertanian. (cb07) Color Rendition Chart WASPADA dibutuhkan u lagi tak memb terjadi kesulit kawasan ben mengeluhkan pemukiman se Tanpa berm menjadi asupa Aceh pasca be pengungsi mast tinggal semer pembangunan. (survivor). Secara kon Qanun No 11/C Islam dan otono pemukiman sum sejauh ini kel pembangunan berkenaan deng Pemerintah dan Sementara men dengan luas 2- mendapat 4x5 KK pemerinta Penangana luar biasa bera Belum satu pun seperti itu. Satu Saudi Arabia n Padang Arafah sejak ribuan ta langsung memi maupun bantua Indo Kelu Bula JAKARTA (Waspa nesia berharap dapat k daftar Finacial Action T (FATF) pada sidang lem cucian uang tersebut ini. Untuk itu diperluka tensi lobi-lobi para me kait, agar Indonesia bin keluar dari daftar neg tidak kooperatif atas gulanan tindak pidana p uang. "Masih diperlukan menteri-menteri. Itu s suai dengan pernyataan ril (Mensesneg -red). PPA akan melakukan perba yang masih dianggap k kata Kepala Pusat Lapo Analisis Transaksi Ke- (PPATK) Yunus Huse mengikuti pertemuan tim review FATF di C Depkeu Jakarta, Juma Saat ini delegasi FA tengah berkunjung ke In terdiri dari beberapa neg perti Taiwan, Jepang Kong, AS dan Inggris. D tersebut ditemui oleh M Jusuf Anwar, Gubernur hanuddin Abdullah, Kepa ATK Yunus Husein, Dirje baga Keuangan Darmin tion. Menurut Yunus, pada muannya kali ini pembic kedua pihak masih belu ngarah ke hal-hal yang su sial, dimana tim ini selan akan berada di Indonesia rapa hari untuk melal proses penilaian. "Mereka meneliti sistem arus keu kita," ujarnya. Yunus menyebutkan, akan menyoroti 3 hal yang diperbaiki Indonesia. Pem Deprind Capai Pe JAKARTA (Antara): L temen Perindustrian (Dep akan menggenjot kinerja 1 tor industri guna mencapa tumbuhan industri sebes persen per tahun yang dica kan pemerintah dalam Rem Pembangunan Jangka Men- Nasional (RPJM) 2004-20 "Untuk mencapai pem buhan ekonomi 6,6 perse tahun, sesuai RPJM, mak tumbuhan industri dihara mencapai 8,6 persen per ta kata Menteri Perindust Andung A Nitimihardja meresmikan program ma 150 orang di Cibitung, e Barat, Jumat. Untuk itu, lanjut dia, rind akan fokus pada pen bangan 10 sektor industri berdasarkan kriteria meny tenaga kerja banyak, sektor penting bagi kebutuhan d berorientasi ekspor dan ber sumber daya alam seperti industri dan pertambang "Ke depan kita akan g industri berbasis agro agar buh lebih cepat lagi karena a ini tersebar di seluruh Indor sehingga penting juga un pemerataan pembanguna samping itu (sektor agro) re-