Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Waspada
Tipe: Koran
Tanggal: 2005-03-23
Halaman: 04

Konten


4cm 4 23 MARET 2005 RABU WASPADA Terbit sejak: 11 Januari 1947 Pendiri: H. Mohammad Said (1905-1995) Hj. Ani Idrus (1918-1999) Pemimpin Perusahaan/Pemimpin Umum Dr. Hj. Rayati Syafrin Wakil Pemimpin Perusahaan Drs.H.Bahtiar Tanjung Pemimpin Redaksi/Penanggungjawab H. Prabudi Said Wakil Pemimpin Umum/Wapemred H. Teruna Jasa Said Redaktur Pelaksana Azwir Thahir, Sofyan Harahap TAJUK RENCANA Suksesi Walikota Medan P ada akhirnya, hanya dua pasang calon Walikota Medan dan wakilnya yang mendaftar ke KPU Medan untuk bertarung dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) langsung pada 27 Juni 2005, yaitu Drs H Abdillah, Ak, MBA (Walikota Medan sekarang) berpasangan dengan Drs H Ramli, MM (Sekda Medan sekarang), dan pasangan Ir Maulana Pohan (Wakil Walikota Medan sekarang) dengan Sigit Pramono Asri,SE (anggota dewan Sumut dari PKS). Pencalonan kedua pasang calon Walikota Medan itu hasil penjaringan/ pilihan anggota dewan/fraksi di DPRD Medan. Tercatat, delapan parpol memberi dukungan kepada pasangan Abdillah/Ramli, dan hanya satu fraksi/parpol saja yang mencalonkan Maulana/Sigit. Hampir saja terjadi calon tunggal. Untung saja F-PKS punya calon lain. Kalau hanya calon tunggal, maka Pilkada Walikota Medan ditunda, sesuai UU No.32/2004. Itu pula yang membuat banyak orang berpikiran seakan-akan pencalonan Maulana/Sigit merupakan rekayasa Abdillah. Hemat kita, hanya dua calon saja yang terjaring anggota dewan Medan jelas sangat sedikit. Aneh! Sepertinya, tidak ada calon lainnya yang punya bobot untuk menjadi Walikota Medan. Kondisi itu bisa terjadi karena UU No.32 maupun PP-nya tidak membolehkan calon independent. Semua calon harus masuk satu pintu, yaitu DPRD Medan. Dengan demikian tertutup kemungkinan munculnya calon alternatif dari kalangan rakyat (non-partai). 20 20 Ke depan, kita berharap UU No.32/2004 direvisi sehingga pada Pilkada berikutnya calon independent pun bisa mendaftar, sebagaimana penjaringan calon DPD pada Pemilu 2004 lalu, di mana hasilnya benar-benar mengejutkan. Secara spektakuler Ustadz H. Halim Harahap meraih suara signifikan, mengalahkan banyak tokoh masyarakat dan mantan pejabat, antara lain mantan Gubsu Raja Inal Siregar, mantan-mantan Walikota/Bupati dll dalam perolehan suara. Melihat perbandingan dukungan dari dewan terhadap kedua pasangan calon, kita melihat ada kesamaan dengan pemilihan Pilpres tahun lalu, di mana sepertinya pasangan Maulana/Sigit "dikeroyok" delapan parpol lainnya. Media massa dalam Pilpres lalu benar-benar berpihak pada pasangan Capres SBY/JK yang didukung partai Intisari kecil ketimbang pasangan Megawati/Hasyim Muzadi yang didukung partai besar, antara lain Golkar, PDIP. Hasilnya, pasangan koalisi Megawati/Hasyim kalah telak! SBY yang didukung rakyat menang mutlak. Siap maju berarti siap menerima kekalahan. Bagaimana dalam suksesi Walikota Medan nanti? Kondisinya jelas tidak sama. Sosok Maulana Pohan selaku Wakil Walikota selama ini tidak "dizalimi" seperti citra melekat pada yang diri SBY. Mengingat jarak waktunya hanya 3 bulan sehingga pasangan Maulana/Sigit harus bekerja ekstra keras untuk bisa mempengaruhi publik dengan pemaparan visi dan misinya yang baik. Apalagi simpatisan PKS lebih senang, kalaupun kalah tapi Sigit lah calon Walikota, bukan wakil. Yang menarik, meski sosialisasi Pilkada langsung ini belum begitu banyak dilakukan oleh KPU Medan, namun masyarakat sudah banyak membicarakannya di kantor-kantor, di kedai-kedai kopi, sampai di dalam angkot. Itu pertanda, masyarakat antusias untuk mengikuti jalannya Pilkada Medan ini. Hal yang sama juga terlihat di daerah-daerah lainnya. Sosialisasi Pilkadasung ini harus lebih digencarkan kepada masyarakat sehingga mereka tahu apa hak-hak dan kewajibannya. Dengan begitu bisa diharapkan, yang terpilih nanti benar-benar sosok pemimpin pilihan rakyat. Yang terbaik, yang mengerti aspirasi dan benar-benar dekat dengan rakyatnya. Bukan pemimpin karbitan sebagaimana hasil pilihan anggota dewan. Di masa lalu, rakyat dipaksa menerima pemimpinnya, meski tidak kredibel, serakah, bahkan arogan sekalipun. Justru itu, rakyat harus benar-benar memanfaatkan peluang suksesi Walikota Medan ini dengan sebaik-baiknya. Meski di atas kertas, pasangan Abdillah/Ramli berpeluang besar meraih suara terbanyak, namun kemungkinan terjadi kejutan bisa saja terjadi. Semuanya itu tergantung hasil kerja masing-masing tim sukses dalam upaya mempengaruhi pemilih (rakyat). Jadi, tim sukses yang paling mampu mendekati rakyat, menyelami hati rakyat, berempati pada pemilih, merekalah yang bakal memenangkan Pilkada langsung yang baru pertama kali diselenggarakan sejalan dengan perubahan iklim demokratisasi di negeri ini. Siapa pun yang memenangkan suksesi Walikota Medan nanti kita harapkan diperoleh dengan cara-cara yang elegan. Artinya, pasangan Amenang, lawannya ikut mendukung. Tidak ada rasa sakit hati, sehingga para pendukungnya pun bisa menerima dengan ikhlas, legowo. Untuk itu, bertarunglah dengan menjunjung tinggi sportivitas, jangan menghalalkan segala cara, apalagi menggunakan money politics. + Hubungi kami KANTOR PUSAT WASPADA Jalan Letjen Suprapto/Brigjen Katamso No.1, Medan 20151 Tel: (061) 4150858 (3 saluran) Faks: (061) 4510025 E-mail: redaksi@waspada.co.id Website: http://www.waspada.co.id KANTOR PERWAKILAN WASPADA JAKARTA: Bumi Warta Jaya, Jalan Kebon Sirih Timur Dalam No. 3, 10340 Tel: (021) 322216 Faks: (021) 3140817 BANDA ACEH Jalan Ratu Syafiatuddin No. 21-C, 23122 Tel & Faks: (0651) 22385 LHOKSEUMAWE: Jalan Listrik No.11 Tel: (0645) 44208 Penerbit: PT Penerbitan Harian Waspada Komisaris Utama: Tribuana Said Direktur Utama: Dr. Hj. Rayati Syafrin, MBA, MM SIUUP: 065/SK/MENPEN/SIUUP/A.7/1985 tanggal 25 Februari 1988 ISSN 0215-3017 Percetakan: PT Prakarsa Abadi Press Jalan Letjen. Suprapto/Brigjen Katamso No.1 Medan 20151 Tel. 612681 Isi di luar tanggungjawab pencetak Harga iklan tiap mm kolom: Rp. 7.000 ukuran 42 mm. Opini Optimisme Wapres Jusuf Kalla (Abdillah, Tipikal Entrepreneursif Seorang Pemimpin Yang Baik) trik lebih mahal sekitar US$ 7 sen lebih mahal daripada rakyat Singapura yang mem- bayar US$ 4 sen. Padahal har- ga listrik yang murah tersebut disebabkan PLN Singapura masih dapat membeli BBM yang murah dari Indonesia. atas peralatan yang lebih se- suai dengan kebutuhan dewasa ini. Selain mendorong pening- katan investasi, pertumbuhan ekonomi juga dapat ditingkat- kan melalui peningkatan ekspor. Dewasa ini perdagangan kita tumbuh sekitar tiga sampai em- pat persen per tahun. Mengi- ngat kondisi perekonomian re- gional yang sangat menggembi- rakan, Indonesia masih berpe- luang mengejar pertumbuhan ekonomi sebesar 13 persen, se- bagaimana mampu dicapai ne- gara tetangga Thailand. Dalam hal ini pertumbuhan ekonomi China merupakan yang terting- gi yaitu 28 persen. Oleh Ir. H. Chaidir Ritonga, MM perbankan dan masalah ke- alam rangkaian kunjungannya ke daerah Sumatera naikan harga BBM. Secara umum digambarkan perekono- mian kita lima tahun ke depan akan sangat menggembirakan sepanjang seluruh warga bang- sa memberikan kesempatan Utara, Wakil Pre- bekerjanya seluruh instrumen ekonomi bekerja optimal. Pertumbuhan ekonomi yang kita capai kini sekitar lima per- sen belum cukup untuk menga- tasi tingkat pengangguran ser- ta mengurangi tingkat kemis- kinan yang ada. Negara ini per- lu mendorong tumbuhnya per- ekonomian melebihi enam sete- ngah persen sehingga mampu menciptakan lebih banyak ke- sempatan kerja dan mengu- rangi tingkat kemiskinan. siden Jusuf Kalla menyempat- kan diri memberikan paparan perspektif ekonomi Indonesia lima tahun ke depan sebagai pembicara kunci (kaynote spe- kers) pada Seminar Nasional yang dilaksanakan IK-MM- USU di Balai Raya Tiara Con- vention Center Hotel, 20 Maret 2005. Pada seminar itu turut me- nyampaikan makalah Wakil Gubernur Senior Bank Indo- nesia Dr. Miranda S. Gultom serta Menteri Negara Komu- nikasi dan Informasi yang di- wakili Dirjennya yaitu Dr. Mu- jiono, MSc. Seminar itu juga menampilkan dua pakar ekon- omi USU sebagai pembahas dan pembanding, masing-ma- sing Prof. Bachtiar Hasan Mira- za dan Dr.Polin L.R. Pospos. Sebagai pembicara kunci, Jusuf Kalla memulai dengan mengungkapkan sejarah per- ekonomian Indonesia, mulai dari zaman penjajahan Belan- da, era orde lama hingga orde baru. Seluruh rangkaian pema- paran tersebut didasarkan ke pada pengalaman empiris seba- gai praktisi ekonomi yang ber- hasil. Satu jam lebih paparan tersebut disampaikan tanpa menggunakan teks. Gaya pe- nyampaian seperti itu mengi- ngatkan kita kepada tipikal Mahathir Mohamad. Jusuf Kalla benar-benar menguasai konteks dan masalah pereko- nomian Indonesia. Sehingga suasana seminar yang dihadiri lebih kurang 700 orang benar- benar menikmati materi yang disampaikan. Bagaimana ke- bijakan ekonomi nasional diru- muskan, didiskusikan, diputus- kan serta dikomunikasikan dengan publik benar-benar ter- gambarkan pada pemaparan tersebut. Hal itu ditambah lagi dengan penambahan nuansa yang melatarbelakanginya. Pertumbuhan Ekonomi Beberapa hal yang menda- pat penekanan Jusuf Kalla an- tara lain: Masalah pertumbuh- an ekonomi dan investasi, kebi- jakan moneter, intermediasi Oleh Mhd. Zahrin Piliang Namun, dalam perkem- bangan yang begitu cepat, har- ga minyak dunia terus merang- kak naik, yang hingga Februari ini telah mencapai US $ 35 per barrel. Dengan kenaikan yang cukup tinggi itu, subsidi untuk Pertamina harus ditambah. Oleh karena itu, tidak ada jalan lain, BBM harus dinaikkan ra- ta-rata 29 persen, sehingga sub- sidi kepada Pertamina dapat dihemat hingga Rp 20 trilliun. Kemudian dana kompensasi atas kenaikan BBM itu ditam- bah Rp 10,5 trilliun. Dengan demikian total dana kompen- sasi untuk rakyat miskin men- jadi Rp 17,8 trilliun. Terdapat pro dan kontra atas kenaikan BBM itu, masing -masing punya argumen. Ke- pentingan kita di sini adalah apa- kah subsidi untuk rakyat miskin itu sebanding dengan implikasi yang ditimbulkan oleh kenaik- an BBM tersebut? Juga, apakah kebijakan fiscal yang ditempuh pemerintah sudah adil, dan ber- dampak pada Indeks Pemba- ngunan Manusia? Salah satu upaya ke arah itu ialah dengan mendorong peningkatan investasi, baik do- mestik maupun asing. Namun khusus mengenai ini, kita se- ringkali salah kaprah, meng- anggap bahwa peningkatan in- vestasi hanya milik orang asing saja. Hal ini sama sekali tidak benar. Sangat banyak modal dalam negeri yang disimpan di bawah bantal atau di tempat- tempat yang tidak semestinya. Ini harus diubah. Investasi da- lam negeri tidak kalah be- sarnya. Itulah mengapa pemerin- tah mengambil kebijakan yang mendorong swasta nasional dan asing mengambil peran membangun sarana prasarana yang sangat kita butuhkan. Kita ingin katakan, investasi asing memang sangat kita bu- tuhkan tetapi itu tidak berarti kita boleh mengabaikan ke- mampuan investasi dalam ne- geri. Tidak ada satu pun bangsa di dunia ini yang tumbuh dan berkembang karena di bangun atau ditangani oleh orang asing. Sudah saatnya kita lebih percaya diri kepada kemam- puan sendiri. P ada APBN 2005 yang telah disahkan DPR periode 1999 - 2004, Jumlah penduduk miskin kalau tidak salah dialokasikan di atas diukur berdasarkan sekitar Rp 19 triliun untuk standar garis kemiskinan (Sur- mensubsidi Pertamina, sehing- vey Sosial Ekonomi Nasional ga Pertamina dapat menjual 2004) dengan tingkat komsum- bahan bakar minyak kepada si di bawah Rp. 123 ribu per ka- konsumen dalam negeri de- pita per bulan. Jadi, seseorang ngan harga relatif murah di- disebut miskin, jika pendapat- banding harga internasional. annya Rp 4000,-/hari. Mereka Subsidi kepada Pertamina itu yang berpendapatan di atas Rp didasarkan pada harga BBM 4000,-/hari tidak tergolong mis- dunia yang diasumsikan US kin. Pertanyaannya ialah apa $24 per barrel. Kemudian, se- yang dapat dibeli dengan Rp bagai obat penenang atas ke- 4000,-? Pendapatan Rp 4000,- naikan BBM tersebut, peme- /hari itu hanyalah sekedar rintah mengalokasikan sekitar mempertahankan hidup pada Rp 7,34 trilliun subsidi kepada hari itu, sedang untuk hidup rakyat miskin-yang kita kenal besok masih menjadi tanda dengan dana kompensasi atas tanya. Kita belum tanya, yang kenaikan BBM. bersangkutan tidur di mana pada malam harinya. Sementara itu, kalau kita ambil standar PBB, seseorang disebut miskin, jika pendapat annya per hari US $ 1 (atau setara dengan Rp 9.200,-/hari). Apabila standard ini yang dipa- kai, dapat dibayangkan, jumlah penduduk miskin di Sumatera Utara akan mencapai lebih se- paruh. Dengan kenaikan BBM rata-rata 29 persen tersebut, Dr. Hamonangan Ritonga, Ka- subdit pada Direktorat Analisis BPS, menyebutkan, angka pen- duduk miskin di Indonesia menjadi 40 juta jiwa, naik 2 persen dari 36,17 juta jiwa. Selanjutnya, sebelum ke- naikan BBM, standard garis kemiskinan adalah apabila komsumsi masyarakat di ba- wah Rp. 123 ribu per kapita per bulan. Kini, standar kemis- kinan itu menjadi Rp 140 ribu per kapita per bulan, yang ber- arti sekitar Rp 4.666,-/hari. Jadi, seseorang yang semula tidak tergolong miskin, kini masuk kategori miskin. Penduduk Miskin Di Sumut Bertambah Hingga 2004 lalu, BPS Su- matera Utara mencatat, terda- pat sekitar 1,886 juta jiwa pen- duduk miskin dari 11.890.399 jiwa penduduk Sumatera Uta- ra, atau 15,18 persen. Tetapi, penelitian Prof. Mubyarto, me- nunjukkan ada sekitar 16,47 persen penduduk miskin, se- hingga Sumatera Utara sebe- narnya berada pada peringkat no. 5 terbesar berpenduduk miskin di Sumatera. Kebijakan Moneter dan Intermediasi Perbankan Pemerintah beranggapan bahwa inflasi memang sudah menjadi tantangan tersendiri. Pada tahun 2009 angka inflasi ditargetkan bisa mencapai single digit sebesar 4 persen. Untuk mencapai itu tentu ti- daklah mudah mengingat kita juga perlu menggenjot pertum- buhan ekonomi melalui pening- katan investasi, peningkatan perdagangan dan ekspor serta pencabutan subsidi BBM yang berimplikasi kepada kenaikan harga-harga barang. Tetapi tingkat inflasi jangan sampai mematikan upaya kita menge- jar pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu pemerintah akan tetap mengutamakan pe- ningkatan kinerja ekonomi yang mampu mendorong per- tumbuhan ekonomi lebih dari 6,5 persen setiap tahun. Ke- naikan inflasi sebagai konse- kuensinya memang sudah menjadi bagian yang tidak mungkin dapat dihindari. Na- mun secara bertahap hal itu- pun akan menjadi bagian dari- pada kebijakan moneter. Data dari Bank Indonesia menunjukkan bahwa defisit fis- kal kita dewasa ini tidak terlalu membahayakan. Diprediksi ca- dangan devisa akan terus me- ngalami peningkatan. Nilai tu- kar rupiah juga akan terus me- ngalami penguatan meskipun saat ini terkesan melemah na- mun dalam jangka panjang ru- piah kita akan terus menguat. Hal ini tentu mengingat ca- dangan devisa yang terus me- nguat dan ekspektasi yang baik terhadap masa depan ekonomi nasional. Pembangunan Bandara Kuala Namu misalnya, harus lah diberikan kepada swasta nasional. Kita meyakini mere- ka mampu melakukannya. Ja- ngan ada sedikitpun keraguan. Demikian juga infrastruktur yang lain. Keterlambatan pem- bangunan Bandara Kuala Na- mu akan sangat merugikan daerah ini. Lalu lintas barang dan penumpang membutuh- kan bandara yang lebih repre- sentatif, terutama kebutuhan Kita pantas berpretensi bahwa sebagian anggota DPR- RI yang mempolitisir penca- butan subsidi BBM tersebut memiliki agenda tersendiri. Be- lum tentu karena aspirasi riil rakyat. Rakyat yang semakin cerdas telah semakin menya- dari apa yang sesungguhnya yang dihadapi oleh pemerintah. Bahkan dalam beberapa hal Kenaikan harga BBM ba- gaimana pun, sepahit apapun pada mulanya, memang harus ditempuh. Kita membayar lis- Kenaikan BBM Dan Nasib khusus balita. Kemampuan anggaran untuk membeli ba- han makanan, dan susu sema- kin berkurang. Padahal, se- orang anak usia 0-4 tahun, Di Sumatera Utara, berda- sarkan data BPS, anak-anak usia 0 4 tahun berjumlah 1.363.744 juta jiwa atau sekitar 11,46 persen. Secara kasar, kita asumsikan terdapat sekitar 600 ribu anak-anak balita dari keluarga miskin. Itu berarti, dibutuhkan sekitar 4.800.000 kaleng susu ekuivalen dengan Rp 144 miliar/bulan yang khu- sus diperuntukkan bagi anak- anak balita keluarga miskin. Data BPS Sumatera Utara memperlihatkan, di provinsi ini terdapat 4.266.274 anak- anak usia 5-19 tahun, yang kita asumsikan sekitar empat juta orang sedang mengikuti pendidikan di tingkat SD, SLTP, dan SLTA. Ketua Dewan Pendidikan Kota Medan, Dr. Mutsyuhito So- lin, M. Pd memperhitungkan standar biaya pendidikan mini- mal per tahun seorang anak SD sekitar Rp 500 ribu, SLTP Rp 650 ribu dan SLTA 750 ribu. Dengan perhitungan kasar ter- sebut, seorang ayah miskin yang memiliki satu orang anak usia sekolah harus menyediakan ang- garan pendidikan untuk anak- anaknya Rp 840.000,-/tahun, yang berarti Rp. 2.301,-/hari. Kondisi moneter ini tidak terlalu merisaukan. Satu hal yang sangat mengganggu ki- nerja sektor riil ialah interme- diasi perbankan. Dewasa ini suku bunga kredit kita masih tetap yang tertinggi. Malay- sia dan Singapura misalnya te- lah mampu menerapkan suku bunga kredit yang rendah seki- tar 3 sampai 4 persen sementa- ra Indonesia masih sekitar 20 persen padahal Sertifikat Bank Îndonesia telah turun hingga 7,14 persen. Anak-Anak Miskin menurut ahli gizi Dr. Rizali Na- sution, DAN, membutuhkan sekitar 800 gram per minggu susu formula, 1 (satu) kaleng standar isinya 400 gram, harga per kaleng susu formula saat ini adalah Rp 30.000,-. Dalam seminggu anak-anak butuh 800 gram (2 kaleng) yang ber- arti harus ada uang Rp 60.000,- per minggu. Untuk 1 (satu) bulan, seorang Ayah atau Ibu yang memiliki 1 (satu) orang anak balita harus menyedia- kan dana Rp 240.000,-. berusia 5-19 tahun (Data BPS Sumatera Utara 2003). Darijum- lab itu, yang tercatat sebagai siswa TK s/d SLTA hanya 1.253.770 orang. Berarti masih terdapat 3.012.504 orang usia sekolah yang tidak tercatat sebagai siswa. Proporsi Kompensasi Untuk Sumut Anak-anak Paling Menderita Jika mengacu pada data yang dikemukakan oleh Guber- nur, Sumatera Utara hanya mendapat Rp 108 miliar untuk bidang kesehatan dan Rp 262 miliar untuk pendidikan. Jelas Yang paling menderita dari jumlah ini tergolong kecil, me- kenaikan ini tentulah anak-ngingat, keperluan susu for- anak usia sekolah, dan lebih mula untuk balita diperkirakan mencapai Rp 144 miliar/tahun dari Rp 504 miliar untuk pendi- dikan per tahun. Kita belum menghitung keperluan pembia- yaan kesehatan anak-anak ba- Kondisi ini sangat membe- bani dunia usaha. Oleh karena itu pemerintah bekerja keras menekan suku bunga kredit tersebut agar juga mencapai single digit di bawah 10 persen. Suku bunga kredit yang relatif rendah pada gilirannya akan mampu mendinamisasi sektor riil yang pada akhirnya akan memacu peningkatan investasi domestik sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi sebagai- mana diharapkan. Intermediasi perbankan de- ngan demikian merupakan sa- lah satu instrumen yang sangat dibutuhkan bagi mendorong pertumbuhan ekonomi. Na- mun disadari bahwa suku bu- nga perbankan dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain, Pertama, biaya kumulatif rata- rata yang dibutuhkan untuk mendapatkan sumber dana oleh perbankan. Kedua, over- head cost. Ketiga, biaya risiko yang dihitung atas kondisi bis- nis dan politik nasional yang tengah dihadapi. Keempat, se- jauhmana ekspektasi dunia perbankan terhadap perekono- mian nasional. Kenaikan BBM Khusus mengenai penca- butan subsidi BBM yang berim- plikasi kepada kenaikan harga BBM, Jusuf Kalla membuka pembicaraan dengan mengata- kan bahwa tidak ada satu pun pemimpin di dunia ini yang ingin menyengsarakan rakyat nya. Secara bercanda, lebih khusus, dia menekankan tidak ada satu orang pun yang ingin foto dirinya diinjak-injak hanya karena mengambil satu kebi- jakan, yang sebenarnya bertu- juan baik bagi rakyatnya. lita dan orang dewasa lainnya. Apalagi dihadapkan dengan kondisi rumah sakit dan Pus- kesmas di Sumatera Utara yang kekurangan tenaga dok- ter-termasuk dokter spesialis - dan obat-obatan. Angka Rp 108 miliar untuk sektor kese- hatan dan Rp 262 miliar bidang pendidikan terlalu kecil. Angka di sektor pendidikan belum jelas sementara Guber- nur Sumatera Utara menyebut kan, terdapat sekitar 6.923.650 jiwa yang menjadi sasaran. Hingga 2003, di Sumatera Uta- ra terdapat 4.266.274 jiwa yang Masyarakat Gl. Darat Kp. Dadap Resah Dan Menjerit Terpana hati bak petir di siang bolong saat men- dengar akan dibangunnya sederetan rumah mewah yang berkapasitas perma- nen di atas areal Lapang- an Mercubuana di sam- ping kampus UMSU Jl. Kapten Muchtar Basir. Dewasa ini Indonesia me- mang telah menjadi pengimpor bahan jadi minyak bumi (net importer), menyusul semakin langkahnya investasi di indus- tri hilir minyak bumi. Harga BBM yang dicantumkan di da- lam menyusun APBN 2005 adalah 24 dollar per barrel se- mentara sekarang harganya sudah mencapai 57 dollar per barrel. Selisih harga patokan ini telah menyebabkan perlu- nya negara melakukan subsidi lebih dari 100 triliun per tahun. Padahal DPR-RI hanya menye- tujui besaran subsidi sebesar 19 triliun. Bukan membangga- kan diri seyogyanya di tempat dan dari atas la- pangan inilah lahirnya figur atlet-atlet berpres- tasi guna mengemban na- ma baik daerah bangsa dan negara kesatuan RI di mata dunia persepakbo- laan baik nasional mau- pun internasional. Pada pemerintahan yang lalu defisit yang harus ditang- gung terpaksa ditutupi dengan melakukan pelepasan bebe- rapa aset yang justru mengun- dang penolakan yang lebih ke- ras karena dianggap menjual negara. Sehingga memang pe- merintah tidak punya pilihan lain, pemerintah terpaksa men- cabut subsidi BBM untuk me- nyelamatkan APBN 2005. Memang menjadi pertanya- an mengapa justru DPR-RI yang justru mendramatisir bahkan mempolitisir penolak- an pencabutan subsidi BBM tersebut. Subsidi BBM sebesar Rp 19 triliun hanya cukup un- tuk mencegah agar harga mi- nyak tanah yang sangat dibu- tuhkan rakyat kecil tidak naik. Selebihnya sungguh-sungguh menjadi tidak proporsional bila tunduk kepada kehendak yang tidak ingin subsidi BBM dica- but. Itu hanya akan mengun- tungkan kelompok masyarakat yang mampu dan para penye- lundup yang selama ini lebih banyak menikmati harga BBM yang murah. Hingga saat ini opini masyarakat setempat terus aktif menggalakkan dan menumbuhkan bibit- bibit segar yang kompeten akan dibimbing untuk diandalkan kelak. Terlebih-lebih dalam setiap tahunnya di hari menjelang lebaran haji maupun dengan tiba-nya hari raya Id di tempat inilah masyarakat berbon- dong-bondong datang untuk menunaikan iba- dahnya berkumpul dalam membentuk ukhuwah Di atas telah disinggung, angka sementara standar bia- ya pendidikan per anak per tahun adalah Rp 840.000,-. Ja- di, jika terdapat 1.253.770 siswa yang terdaftar di sekolah (data Diknas Sumut 2005), berarti dibutuhkan biaya Rp 1 trilliun lebih untuk penyeleng- SURAT PEMBACA Islamiyah sesamanya. Tetapi mengapa hal itu kini telah berubah versi sedangkan pemerintah pernah berasumsi menca- nangkan untuk memajukan di segala aspek keolahraga- an dan telah disepakati agar di setiap desa harus mempunyai sebuah la- pangan guna untuk menim- ba prestasi atlet-atlet kita yang kini kian amburadul. Oh Tuhan ke mana tem- pat kami mengadu mencu- rahkan isi hati agar kami terlepas dan bebas untuk memecahkan problema lapangan kami yang telah rakyat pun tahu bahwa kenaik- an harga BBM sesungguhnya dialami oleh seluruh warga bangsa di dunia ini tanpa ke- cuali. Indonesia justru yang pa- ling akhir merasakan kenaikan harga BBM. Penutup Menyaksikan bagaimana Jusuf Kalla menyampaikan pa- paran dan pandangannya me- ngenai perekonomian nasional lima tahun mendatang, kita sampai pada satu keyakinan yang mantap bahwa bangsa ini memang berada pada jalur yang tepat (on the right track) yang betul dan dipimpin oleh orang yang betul. Wapres Jusuf Kalla benar-benar telah me- nunjukkan dirinya sebagai pe- mimpin bangsa yang bervisi ekonomi ke depan. WASPADA Pandangan ekonominya di- sampaikan secara terperinci dengan tingkat penguasaan yang sangat baik dan dengan cara penyampaian yang sangat optimis bahwa bangsa ini akan mampu mencapai target-target ekonominya dalam lima tahun mendatang. Optimisme Wapres Jusuf Kalla tersebut benar-be- nar telah juga menular kepada seluruh peserta seminar. Dan dengan itu kita yakin bahwa tidak lama lagi akan menyak- sikan Indonesia yang lebih ma- ju, sejahtera dan mampu berdi- ri sejajar dengan bangsa-bang- sa lain. Kita boleh kehilangan ba- nyak hal. Kita telah kehilangan banyak aset nasional. Kita juga telah banyak mengalami keru- gian akibat krisis yang berke- panjangan. Namun satu hal ki- ta tidak boleh kehilangan harga diri dan semangat untuk terus- menerus membangun negeri ini. Secara khusus Wapres Ju- suf Kalla juga memuji kemam- puan dan semangat memba- ngun yang telah ditunjukkan oleh Walikota Medan Abdillah. Kepemimpinannya yang dida- sarkan kepada kemampuan en- trepreneursif yang kuat meru- pakan tipikal pemimpin yang baik dan sangat dibutuhkan bangsa ini. Penulis adalah Ketua Kadin Sumatera Utara dan Peserta Program Doktor Perencanaan Wilayah, Pasca Sarjana USU email: chaidir_ritonga@plasa.com garaan pendidikan di Sumatera Utara selama satu tahun. Penutup erdasarkan perkiraan ka- sar itu, Sumatera Utara harus mendapat alokasi anggaran un- tuk sektor pendidikan, kese- hatan, dan sosial anak minimal Rp 20 trilliun. Jika alokasi ang- garan itu tidak terpenuhi, ma- ka penderitaan anak-anak mis- kin sebagai akibat kebijakan fiskal pemerintah akan terus berlanjut. Penulis adalah PPAI SUMUT terusik berubah fungsi dan status hingga menjadi se-onggokan perkampungan rumah- rumah megah yang pada saat ini berdampak kurang simpati dan belum ideal layaknya. Belum lagi selesai proses terkendala-nya Jalan Lampu Dua Al Falaah dipersengketakan, kini timbul masalah baru yang lebih serius untuk ditangani dan sungguh memprihatinkan, amboi! Moehd. Ischak, HMS Medan SUDUT BATUAH *Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyebutkan, jangan melihat kenaikan harga BBM dari segi politis - Ah lebih baik enggak usah dilihatlah! *Dua pasang bakal calon Walikota Medan Abdillah- Ramli dan Maulana-Sigit dikabarkan mendaftar ke KPU - Meng-Abdi apa Ber-Kelana ya, he...he...he *Walikota Medan Drs H Abdillah, Ak, MBA menghimpun dana pembangunan Masjid Agung menjadi tujuh lantai - Yakin awak Bang Dilla bisa! Wak Doel Color Rendition Chart WASPADA Panitia semin diabadikan bersa. Anas, MHA dan Se jumpa pers. RSU Pirng Snoring An MEDAN (Was nya pernah mende mendengkur. Men orang yang gemu lebih buruk seirin Hal itu dikata Apnea RSU Pirng dalam jumpa per Menurut Yoha satu tanda terhala Kalau terjadi sum menimbulkan de pada jalan nafas (terhentinya berr Jalan nafas di tenggorokan diseb tenggorokan (pita s bawah. Yohanita menj berat, maka tubu pada malam hari. A sleep apnea dari "Untuk menge dan sleep apnea, ma seminar di gedung tersebut akan me Malaysia, Jakarta Kenaikan T Pengaruhi MEDAN (Was bakal berpengaru Indonesia (TKI) k pemberangkatan paspor merupaka Hal itu dikata Transmigrasi Prov Waspada, Selasa kenaikkan, tapi ya mengalami kenai Sampai saat in TKI amnesti tidak seperti aturan sem yang biasanya dike mendapatkan ker Begitupun, der pembatasan atau di Malaysia. Walau hingga saat ini tet yang menginginka Sementara seor Indonesia (PJTKI) naiknya ongkos k menunggu kebijaka ongkos ini. Kami m mungkin ada kem Menurutnya, pe pembuatan paspor Paspor (SPLP). Pada paspor untuk TKI tunggu saja, siapa ta Pelantikan P MEDAN (Wasp Pelajar Nahdlatul U melantik pengurus Harahap sekaligus I 26 Maret mendat. Ketua panitia P Nasution kepada Me jalan Palang Merah M Ridha juga akan ha Rakerwil akan dihad Andre Ismail Na Ulum Harahap me diharapkan berlangs pusat. Diharapkan mendukung kegiatar IPNU di Sumut. Pada kesepatan i didampingi Sopham pengurus nantinya pengurus di wilayal program yang telah Sunde HATI Zulfannu ga,36, seperti teriris pu hat putri bungsunya y Sunday Mei Sya b bekas operasi untuk